DEFINISI
Analisa Vitamin
Informasi komposisi vitamin makanan
diperlukan untuk menentukan intake guna
mengetahui kecukupan dan perbaikan
status gizi manusia.
Metode pengujian yang reliable (dapat
dipercaya/handal) sangat diperlukan untuk
menjamin akurasi food labeling
Kestabilan Vitamin
Vitamin pH 7 pH<7 pH>7 O2 Sinar Panas %SM
Vit A
Vit C
Biotin
Karoten
Kolin
B-12
Vit D
As.folat
S
T
S
S
S
S
S
T
T
S
S
T
S
S
T
S
T
S
S
S
S
T
S
T
T
S
T
T
T
T
T
T
T
S
T
S
T
T
T
T
T
T
T
S
S
T
T
40
100
60
30
5
10
40
100
Kestabilan Vitamin
Vitamin
pH 7
pH<7
pH>7
O2
Vit K
Niasin
As.Pant
otenat
S
S
S
T
S
T
T
S
T
S
S
S
T
S
S
S
S
T
5
75
50
A p-A
benzoat
B-6
B-2
B-1
Vit E
S
S
T
S
S
S
S
S
S
T
T
S
S
T
T
S
T
T
S
T
T
T
T
T
40
75
80
55
keterangan
S
= stabil
T
= tidak stabil
SM = Susut akibat dimasak
Ekstraksi
Contoh
Asam
Analisa Vitamin
Bioassay manusia dan hewan
Microbiological assay bakteri, yeast
dan jamur
Physicochemical assay
spektrofotometri, fluorometri, kromatografi,
enzimatis, immunologi dan radiometri
Bioassay
Sampai saat ini baru digunakan untuk
vitamin D dan B12
Vitamin D Menggunakan Metode
standard dari AOAC yang dikenal
dengan Metode Line Test yang
didasarkan pada pengapuran tulang.
Karena menggunakan pengapuran
tulang hanya terbatas pada uji
hewan coba saja tidak pada manusia
Mikrobiological assay
Terbatas pada vitamin yang larut air
Sangat sensitif dan spesifik untuk tiap
vitamin
Memakan waktu dan harus patuh pada
prosedur analisa untuk hasil yang
akurat
PRINSIP
Pertumbuhan
Niasin
Bakteri L.plantarum
Preparasi stok kultur inokulasi freeze dried
culture pada agar bacto-lactobacili dan
diinkubasi pada 37 C selama 24 jam.
Secara umum pertumbuhan diukur dengan
turbiditas, namun jika menggunakan
laktobacillus maka dapat diukur dengan
asidimeter
Tahap analisa
Preparasi sampel
Timbang sampel (kira-kira mengandung 0,1 mg niasin)
dan tambahkan NH2SO4, autoklaf selama 1 jam dan
dinginkan. Atur pH sampai 6,8 dan encerkan sampai
volume (konsetrasi 0,1 g niasin/ml), campur dan saring
Preparasi tabung pengujian
Pengulangan sedikitnya menggunakan 0.0, 0.5, 1.0, 2.0,
3.0, 4.0 dan 5.0 ml sampel kemudian tambahkan air
sampai mencapai 5 ml. Tambahkan 5 ml Difco Basal
Medium untuk niasin ke dalam masing-masing tabung,
autoklaf selama 10 menit pada suhu 121 C dan
dinginkan
Preparasi standar
Sama dengan cara preparasi tabung pengujian.
Standar larutan yang mengandung 0,1 l/ml Niasin
Inokulasi
Pengukuran
Folat
pteridina
Asam para amino benzoat
Asam glutamat
Folat
Prinsip :
Folat
PROSEDUR
Preparasi sampel
1,2-2
Pemecahan trienzim
Panaskan
Pengujian
Asam
Kimiawi
Vitamin A
Vitamin E
Vitamin C
Vitamin B1
Vitamin B2
Vitamin A
PRINSIP
Prosedur
Preparasi Sampel
Transfer
Ekstraksi
Pipet
Parameter Kromatografi
Kolom 15 cm x 4.5 mm dipadati
dengan 3 mm silika (Apex m silika)
Fase mobil Isokratik, heptane dan
isopropanol (1-5%)
Deteksi UV , 340 nm
Flow rate 1-2 ml/menit
Perhitungan
Semua trans retinol (mg/ml) =
(At/Ast x Wt x DF)/V
Ket :
At = area puncak sampel
Ast= area puncak standar
Wt = berat sampel
V = volume sampel
DF = faktor pengenceran
Vitamin E
Prinsip
Prosedur
Parameter Kromatografi
Kolom Hibar RT, Lichrosorb Si60 5m,
25 cmx4.6 mm
Fase mobil 0,9% isopropanol dalam
heksan
Flow 1 ml/menit
Detektor-fluoresensi, Ex = 290 nm, Em =
330 nm
Vitamin C
Vitamin C
Metode Titrasi 2,6 dicloroindophenol
Prinsip
L-asam
Prosedur
Preparasi sampel
Timbang
Preparasi standard
Timbang
Titrasi
Titrasi
Metode Mikroflourometrik
Prinsip
Metode
Prosedur
Preparasi Sampel
Sama
Preparasi blanko
Transfer
Penentuan Sampel
Transfer
Pembentukan Quinoxalin
Tambahkan
Pengukuran
Ukur
nm
Tiamin (B1)
Prinsip
Ekstraksi
Prosedur
Preparasi Sampel
Timbang
Hidrolisis Enzim
Tambahkan
Pembentukan Tiokrom
Konversi
Ribovlafin (B2)
Struktur mirip gula ribosa
Larut air dan memberi warna fluoresens
kuning kehijauan
Mudah rusak oleh cahaya dan sinar UV
Tahan panas, oksidator, asam namun
sensitif pada suasana basa
Prinsip
Ektraksi,
Titik Kritis
Karena
Prosedur
Preparasi Sampel
Timbang
Pengukuran Fluoresen
Panjang
Perbandingan
Keuntungan
Tidak
Kelemahan
Memakan
waktu
Terbatas pada hewan
Latihan Soal
Berat sampel 100 g diencerkan menjadi
500 ml
Jumlah sampel yang dititrasi : 25 ml
Jumlah titrat yang digunakan: 9,1 ml
Konsentrasi asam askorbat dalam titrat
0,175 mg/ml