OLEH
Nama: Vera Yustika
NIM: 442420020
Kelas: Kimia B
ABSTRACT
Most chemical compounds are found in nature in an impure state because they
are mixed with other compounds. Meanwhile, for some purposes, such as the
synthesis of chemical compounds, raw materials for chemical compounds with a
high level of purity are needed. So, the separation process is very important to do.
In chemistry and chemical engineering, a separation process is used to obtain two
or more purer products from a mixture of chemical compounds. This separation
process plays a very important role in the chemical industry. The process of
separating mixtures can be carried out by various methods, such as filtration
methods, crystallization methods, sublimation methods, chromatography, and
distillation. The separation method selected depends on the phases of the
components that make up the mixture.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Analisis kimia merupakan kegiatan pengadaan informasi yang
dibutuhkan untuk suatu penalaran, pengambilan suatu keputusan, serta
penetapan kebijakan (Zackiyah, 2019). Agar dapat memperoleh segala
aspek tersebut, sangat dibutuhkan data pendukung dan hasil analisis kimia
yang tepat dan akurat. Hasil analisis akan akurat jika prosedurnya baik dan
dilaksanakan dengan baik. Validasi metode analisis dapat ditentukan
dengan kriteria yang dapat dijadikan pedoman, seperti akurasi, presisi,
sensitivitas, selektivitas, limit deteksi, linieritas, batas pengukuran, dan
robustness.
Laporan hasil analisis harus disajikan dengan tepat dan akurat,
karena jika tidak dapat berakibat fatal. Kesalahan laporan hasil analisis
biasanya disebabkan data yang dilaporkan tidak akurat. Salah satu cara
untuk memperbaiki akurasi analisis adalah dengan cara menghilangkan
gangguan (interference) matrik. Jadi, proses pemisahan dalam analisis
kimia sangat penting dilakukan dengan tujuan untuk memisahkan
komponen yang diinginkan dari komponen-komponen lain yang dapat
mengganggu. Hal tersebut mutlak harus dilakukan jika diinginkan data
yang betul-betul akurat dan dapat dipercaya.
Proses pemisahan digunakan untuk mendapatkan dua atau lebih
produk yang lebih murni dari suatu campuran senyawa kimia. Proses
pemisahan campuran dapat dilakukan dengan berbagai metode, misalnya
metode penyaringan (filtrasi), metode pengkristalan (kristalisasi), metode
penyubliman (sublimasi), kromatografi, dan penyulingan (destilasi).
Proses pemisahan merupakan salah satu proses yang memegang
peranan penting dalam bidang industri kimia dan juga memiliki manfaat di
bidang-bidang lainnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu proses pemisahan campuran?
2. Apa saja metode pemisahan campuran?
2
3. Apa saja dasar-dasar dalam metode pemisahan campuran?
4. Apa saja jenis-jenis metode pemisahan campuran?
5. Bagaimana manfaat metode pemisahan dalam bidang lain?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan proses pemisahan campuran.
2. Mengetahui metode-metode pemisahan campuran.
3. Mengetahui dasar-dasar metode pemisahan campuran.
4. Mengetahui jenis-jenis metode pemisahan campuran.
5. Mengetahui manfaat metode pemisahan dalam bidang lain.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
2. Metode Pemisahan Kompleks
Metode pemisahan kompleks adalah metode yang membutuhkan
beberapa tahapan kerja, seperti penambahan bahan-bahan tertentu,
pengaturan proses mekanik alat, dan reaksi-reaksi kimia yang
diperlukan. Metode ini biasanya menggabungkan dua atau lebih
metode sederhana.
5
4. Pengendapan
Suatu zat akan memiliki kecepatan mengendap yang berbeda dalam
suatu campuran atau larutan tertentu. Zat-zat dengan berat jenis lebih
besar daripada pelarutnya akan segera mengendap.
5. Difusi
Dua macam zat berwujud cair atau gas bila dicampur dapat berdifusi
(bergerak mengalir dan bercampur) satu sama lain. Gerak partikel
dapat dipengaruhi oleh muatan listrik. Metode pemisahan zat dengan
menggunakan bantuan arus listrik disebut elektrodialisis.
6. Adsorbsi
Adsorbsi adalah penarikan suatu zat oleh bahan pengadsorbsi secara
kuat sehingga menempel pada permukaan dari bahan pengadsorbsi.
6
merupakan suatu proses penguapan sebagian dari pelarut sehingga
didapatkan larutan zat cair pekat yang konsentrasinya lebih tinggi.
Tujuan evaporasi adalah memekatkan larutan yang terdiri dari zat
terlarut yang tak mudah menguap dan pelarut yang mudah menguap.
Faktor yang memengaruhi proses evaporasi adalah suhu, kelembaban
udara, sifat cairan, dan tekanan.
3. Destilasi
Destilasi adalah metode pemisahan campuran untuk memperoleh suatu
bahan yang berwujud cair yang terkotori oleh zat padat atau bahan lain
yang memiliki titik didih yang berbeda. Destilasi merupakan metode
pemisahan zat cair dari larutannya berdasarkan perbedaan titik didih.
Jika larutan dipanaskan, maka komponen yang titik didihnya lebih
rendah akan menguap terlebih dahulu. Misalnya pemisahan alkohol
dari air dan pemisahan komponen minyak bumi. Destilasi merupakan
suatu perubahan cairan menjadi uap dan uap tersebut didinginkan
kembali menjadi cairan. Contoh destilasi adalah proses penyulingan
minyak bumi dan pembuatan minyak kayu putih. Faktor-faktor yang
memengaruhi destilasi adalah suhu atau pemanasan, tekanan,
kesalahan kalibrasi, dan lain-lain.
4. Kristalisasi
Kristalisasi adalah metode pemisahan untuk memperoleh zat padat
yang terlarut dalam suatu larutan. Dasar dari metode ini adalah
kelarutan bahan dalam suatu pelarut dan perbedaan titik beku. Kristal
dapat terbentuk karena suatu larutan dalam keadaan lewat jenuh.
Kondisi tersebut terjadi karena pelarut sudah tidak mampu melarutkan
zat terlarutnya, atau jumlah zat terlarut sudah melebihi kapasitas
pelarut. Kristalisasi dapat memisahkan suatu campuran tertentu dari
larutan multi komponen sehingga didapat produk dalam bentuk kristal.
5. Ekstraksi
Ekstraksi adalah proses pemisahan zat berdasarkan perbedaan
kelarutannya terhadap dua cairan tidak saling larut yang berbeda.
Metode ekstraksi ini sering digunakan untuk penemuan obat
7
tradisional (Mukhtarini, 2011). Faktor-faktor yang harus diperhatikan
dalam proses ekstraksi yaitu ukuran partikel, zat pelarut, temperatur,
dan pengadukan fluida.
6. Corong Pisah
Corong pisah adalah metode pemisahan campuran dua jenis zat cair
yang tidak saling melarutkan. Contohnya adalah pemisahan campuran
air dan minyak.
7. Kromatografi
Kromatografi merupakan metode pemisahan campuran yang terjadi
karena perbedaan kelarutan zat-zat dalam pelarut serta perbedaan
penyerapan kertas terhadap zat-zat yang akan dipisahkan. Zat yang
terlebih dahulu larut dalam pelarut dan kurang terabsorpsi pada kertas
akan bergerak lebih cepat. Misalnya pemisahan komponen-komponen
tinta.
8. Sublimasi
Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran sesama zat padat
berdasarkan perubahan wujud zat. Zat padat yang menyublim (berubah
wujud menjadi gas) dapat dipisahkan dengan campurannya dengan zat
padat yang tidak dapat menyublim menggunakan metode sublimasi.
8
Buah kopi yang sudah diproses menjadi biji kopi akan disortasi lagi
menurut bobot dan ukuran. Biji kopi kemudian disangrai. Kemudian
dilakukan ekstraksi menggunakan pelarut air. Ekstraksi bubuk kopi
dilakukan secara batch dalam kolom. Sisa bubuk hasil pelarutan
dikempa secara manual untuk mengekstrak komponen kopi yang
masih tertinggal. Kemudian dilakukan proses penyaringan (filtrasi).
Penyaringan dilakukan untuk memisahkan bagian tidak larut pada
proses ekstraksi. Selanjutnya dilakukan evaporasi untuk mendapatkan
kadar ekstrak ideal. Selanjutnya dilakukan pemisahan spray drying dan
aglomerasi.
- Pembuatan Garam Dapur dari Air Laut
Proses kristalisasi dapat ditemui pada proses pembuatan garam
dapur dari air laut. Pertama, air laut ditampung dalam suatu
tambak. Kemudian dengan bantuan sinar matahari dibiarkan
menguap. Setelah proses penguapan, dihasilkan garam dalam
bentuk kasar dan masih bercampur dengan pengotornya, sehingga
untuk mendapatkan garam yang bersih diperlukan proses
rekristalisasi.
- Pembuatan Gula Putih dari Tebu
Pabrik gula juga melakukan proses kristalisasi. Tebu digiling dan
dihasilkan nira, nira tersebut selanjutnya dimasukkan ke dalam alat
vacuum evaporator. Dalam alat ini dilakukan pemanasan sehingga
kandungan air di dalam nira menguap, dan uap tersebut
dikeluarkan melalui pompa, sehingga nira kehilangan air berubah
menjadi kristal gula. Kristal ini kemudian dikeringkan sehingga
diperoleh gula pasir.
- Proses Penyulingan Minyak Kayu Putih
Proses untuk mendapatkan minyak atsiri secara umum dikenal
dengan cara menyuling atau destilasi terhadap tanaman penghasil
minyak. Metode destilasi atau penyulingan minyak atsiri dapat
dilakukan dengan 3 cara, yaitu penyulingan dengan sistem rebus
(water distillation), penyulingan dengan air dan uap (water and
9
steam distillation), penyulingan dengan uap langsung (direct steam
distillation). Penerapan penggunaan metode tersebut didasarkan
atas beberapa pertimbangan seperti jenis bahan baku tanaman,
karakteristik minyak, proses difusi minyak dengan air panas,
dekomposisi minyak akibat efek panas, efisiensi produksi dan
alasan nilai ekonomis serta efektifitas produksi.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Campuran adalah gabungan antara dua jenis zat atau lebih yang
menjadi satu. Proses pemisahan merupakan suatu cara yang digunakan
untuk memisahkan atau memurnikan suatu senyawa atau sekelompok
senyawa yag mempunyai susunan kimia yang saling berkaitan dari suatu
bahan. Proses pemisahan digunakan untuk mendapatkan dua atau lebih
produk yang lebih murni dari suatu campuran senyawa kimia. Proses
pemisahan campuran dapat dilakukan dengan berbagai metode, misalnya
metode penyaringan (filtrasi), metode pengkristalan (kristalisasi), metode
penyubliman (sublimasi), kromatografi, dan penyulingan (destilasi).
Proses pemisahan analitik memiliki banyak manfaat dalam bidang lain,
misalnya dalam bidang pertanian contohnya analisis kandungan pestisida
dan pada bidang industri contohnya penyulingan minyak kayu putih.
11
DAFTAR PUSTAKA
Hamka L, Ms. H., Sitti Saenab, M., & Sitti Rahma Yunus, Mp. (2017). Sumber
Belajar Penunjang Plpg 2017 Mata Pelajaran Ipa Bab Iv Zat Dan
Karakteristiknya. Jurnal Online, zat dan karakteristiknya, 1–15.
12