A. PENDAHULUAN
Pengujian konsolidasi adalah pengembangan atau penurunan satu dimensi
tanah kohesif untuk menentukan besarnya pengembangan atau penurunan
tanah kohesif yang relatif tak terganggu atau yang dipadatkan. Cara uji dapat
digunakan untuk memperoleh karakteristik dan parameter-parameter
pengembangan dari suatu tanah, yang digunakan sebagai masukan dalam
melakukan analisis dan antisipasi penanganan tanah ekspansif, sehingga
struktur aman.
B. REFERENSI
- ASTM D2435-04
- SNI 6424:2008
C. PERALATAN
Peralatan yang digunakan pada test pemampatan konsolidasi adalah
satu set alat konsolidasi.Arloji pengukur (dial gage) dengan ketelitian minimal
0.01 mm, tetapi biasanya digunakan yang memiliki divisi 0,001 mm, beban,
alat pengeluar contoh dari tabung (extruder)Alat untuk memotong sampel,
ring/cincin dengan diameter, timbangan dengan ketelitian minimal 0.1 gram,
stop watch, cawan dan oven.
D. CARA PELAKSANAAN
Adapun produser percobaan yang dilakukan dalam test pemampatan
konsolidasi adalah sebagai berikut:
1. Tabung shelby yang berisi contoh tanah asli digergaji dengan gergaji
kawat setebal + 3 cm atau lebih.
87
2. Contoh tanah dikeluarkan dari tabung sampel dengan extruder dan
dimasukkan kedalam ring kuningan pendek (diameter 6,262 cm dan tinggi
1,860contoh
Ring cm).
tanah
3.
Ring kuningan
ditimbang
Berat ring kuningan = W1
Berat ring kuningan + tanah yang
Tanah dipotong rata dengan pisau dan akan ditest = W2
potongannya dikumpulkan ditaruh dicawan
a. Diambil
4. Contoh sebagian
tanah kemudian
dipindah ditentukan
dari ring kadarpendek
kuningan airnya (lihat
ke ringTes kuningan
Kadar Air)
b. Diambil sebagian lagi lalu dipanaskan dalam oven sampai kering, kemudian
tinggi.(diameter
potongan yang dalam
sudahring kuningan
kering = diameter
tersebut contoh
ditentukan tanah)
Specific Gravity-nya (lihat
tes Specivic Gravity)
Consolidometer C diletakkan
didalam loading Device D
88
Tanah yang ada di ring kuningan pendek diletakkan di atas alat (yang
terbuat dari besi) untuk mengeluarkan tanah tersebut. Bs (lihat gambar)
Ring kuningan pendek ditekan ke bawah dan contoh tanah masuk
kedalam ring kuningan tinggi, yang permukaan dalamnya sudah
dilapisi pelumas untuk mengurangi gesekan (Gambar A)
Setelah contoh tanah yang ada di ring kuningan pendek masuk semua
ke ring kuningan tinggi, maka batu porous ditaruh dibawah contoh
tanah yang dimasukkan dalam ring kuningan besar dan dari atas
dimasukkan batu porous 2 (Gambar B).
Consolidometer C diletakkan dalam loading device Gambar D. Pada
gambar di halaman 3 dial reading diletakkan di atas tanah yang akan
dites untuk mengukur penurunan yang terjadi selama pengetesan. Dial
harus dapat dibaca dengan baik dan juga harus dapat bekerja dengan
baik pada saat permulaan test (dial harus dikalibrasi dulu sebelum
dipakai untuk pengujian/tes).
5. Alat konsolidasi
89
Letakkan muatan di atas contoh tanah yang akan ditest sebesar 0,50
kg/cm2, caranya dengan meletakkan pemberat dari besi yang beratnya
= 0,50 kg pada lempengan penggantung. Kemudian dicatat penurunan
vertikalnya pada dial reading setiap waktu “ t “.
t = 0,00 menit t = 8,00 menit t = 480,00 menit
t = 0,25 menit t = 15,00 menit dan,
t = 0,50 menit t = 30,00 menit t = 1440,00 menit (24
jam)
t = 1,00 menit t = 60,00 menit
t = 2,00 menit t = 120,00 menit
t = 4,00 menit t = 240,00 menit
Catatan :
Selama pembacaan dial reading, gelas kaca dial reading supaya diketuk-
ketuk perlahan-lahan sekali dengan pensil (atau benda yang sangat ringan
serupa) agar alat dial dapat bergerak memutar dengan lancar ( tidak
terhambat dengan bergeser-bergeseran pada gelas kacanya).
Diusahakan selama pengetesan contoh tanah yang ditest harus selalu
dijaga dalam keadaan jenuh air, dengan cara contoh tanah tersebut
harus selalu terendam air. Jadi kalau air dalam consolidometer
berkurang, maka airnya harus ditambah. Penambahan air tersebut harus
dilakukan setelah waktu pembacaan dial reading selesai.
90
Lempengan tempat Pemberat
Contoh tanah yang habis ditest dikeluarkan dari ring kuningan besar
dan ditimbang, beratnya = W3.
Contoh tanah yang habis ditest ini dikeringkan dalam oven kemudian
ditimbang, beratnya = W4.
Baru kemudian ditentukan kadar airnya.
9. Setelah diperoleh hasil bacaan, maka yang diambil untuk membuat grafik
e vs log adalah bacaan pada interval waktu t = 24 jam.
91
E. DATA DAN PERHITUNGAN
Pada test pemampatan konsolidasi yang dilakukan di laboratorium
diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 12.2 Data Sebelum dan Sesudah Pengujian Pada Test Pemampatan
Konsolidasi
92
DATA KONSOLIDASI
Dari data tabel 12.1 dan 12.2 dapat diperoleh nilai sebagai berikut:
- Menghitung tinggi butir tanah (Hs)
Ws
Hs =
A x Gs x γw
68.32
Hs = = 0.885
30.810 x 2,51 x 1
- Menghitung tinggi ruang pori (ratio)
Hv = Ho - Hs
= 1.86 – 0.885 = 0.975
- Menghitung angka pori awal (void ratio)
Hv
e0 =
Hs
0.9754
e0 = =1.102
0.885
- Menghitung penurunan angka pori
ΔH1 didapat dari selisih pembacaan awal dan akhir untuk beban P1.
93
∆H1
∆e1 = Hs
0.05
∆e1 = =0.0570
0.885
- Menghitung e1 (angka pori baru)
e1 = eo –Δe1
= 1.1020 – 0.0570 = 1.0450
Dengan cara yang sama, didapat nilai angka pori untuk setiap peningkatan
beban sampai akhir konsolidasi. Perhitungan selanjutnya dapat dilihat
pada Tabel 11.9.
- Menentukan indeks Cc, Cs, dan Cv
Untuk menghitung Cv, Cc, dan Cs gunakan rumus sebagai berikut :
Cc = e1 - e2 / (log P2 - log P1 )
Cs = e1 - e2 / (log P2 - log P1 )
Cv = 0,848 H2 / t90 cm²/det.
dimana :
0,848 = time factor yang diperoleh (tekanan air pori)
H2 = dihitung dari tabel
t90 = waktu yang diperlukan untuk mencapai 90 % konsolidasi dari
ultimate settlement (det).
Harga Cc dapat diketahui dengan bantuan grafik yang menyatakan
hubungan antara pressure dan void ratio, yaitu sama dengan tangen dari
sudut K (Field Consolidation Line), selanjutnya lihat perhitungan berikut
(tabel).
94
Sumber: Hasil Perhitungan Kelompok II
Grafik 11.1 Hubungan e vs Log P
e1 - e2
Menghitung nilai Cc = P'
log c
P1
95
Dari grafik indeks pemampatan Cc dan Cs diatas diperoleh data untuk
menghitung nilai Cc sebagai berikut:
e1 = 1.405 ; e2 = 0.463
Po’ = 0.03 kg/cm2 ; Pc’/P1 = 0.20 kg/cm2 ; P2 = 55 kg/cm2
1.405 - 0.463
Cc = 55 = 0.239
log 0.20
e1 - e2
Menghitung nilai Cs = P
log P2
1
e1 = 0.709 ; e2 = 0.797
P1 = 0.16 kg/cm2 ; P2 = 5.20 kg/cm2
0.709 - 0.797
Cs = 5.2 = 0.059
log 0.16
96
1440 37.95 0.500
Sumber: Hasil Pengujian Kelompok II
0.00
Dial Reading (mm)
0.20
0.40
0.60
0 4 8 12 16 20 24 28 32 36 40
t (min)
97
Accumulati Sample Average Cv
Applied Final Dial Fitting
Beban f Dial Height Ratio Void Ratio Sample cm²/sec
Pressure Reading time sec
Change 2H Height 0.848Ha²
kg/cm² kg mm cm cm cm t90 t90
0.16 0.5 0.500 0.050 1.810 0.925 1.045 1.778 33.750 0.021
Cv Rata-rata 0.0216
F. KESIMPULAN
Dari hasil perhitungan dan grafik diperoleh :
Po’ = 0,030 kg/cm2
Pc’ = 0,200 kg/cm2
Dari nilai tersebut diperoleh nilai Over Consolidated Ratio (OCR) yaitu
sebagai berikut:
Over Consolidated Ratio (OCR) = Pc’/ Po’
= 0,200 / 0,030
= 6,6667
Pc = Po : OCR = 1 Normally Consolidated
Pc < Po : OCR < 1 Under Consolidated
Pc > Po : OCR > 1 Over Consolidated
Berdasarkan hasil yang didapat dari percobaan di atas, maka dapat
diambil kesimpulan bahwa tanah tersebut dalam keadaan Over Consolidated
dengan :
Cc = 0,2390
Cs = 0,0590
Cv = 0,0216 cm2/det
98
G. FOTO DOKUMENTASI
99