JOB IV`
KADAR AIR
A. Tujuan
Untuk mengetahui besarnya kadar air yang terkandung dalam tanah yaitu
perbandingan antara berat air yang terkandung dalam tanah dengan berat kering tanah
dalam persen (%).
B. Dasar Teori
Kadar air adalah angka perbandingan antara berat air yang terkandung dalam tanah
dengan berat tanah kering yang dinyatakan dalam persen ( % ). Percobaan ini dilakukan
menggunakan metode kering oven (oven drying method), dimana benda uji dipanaskan
pada suhu 110 ± 5C, selama 24 jam. Pada keadaan khusus, dimana tanah yang diuji
berupa jenis lempung yang terdiri dari mineral monorolinote/holosite, gypsum, ataupun
bahan-bahan organik (seperti tanah gambut), maka suhu pengeringan maksimum dibatasi
sampai dengan 60C, dengan waktu pengeringan yang lebih lama. Penentuan kadar air
tanah sedapatnya dilakukan segera setelah penyiapan benda uji terutama bila cawan yang
digunakan mudah berkarat.
Tanah yang terdiri dari butir – butir tanah dengan bermacam – macam ukuran yang
menyatu dengan ruang – ruang di antara butir – butir yang dikenal dengan pori – pori.
Pori – pori pada umumnya merupakan suatu campuran dari udara dan air. Akan tetapi,
pada keadaan khusus dapat berupa udara seluruhnya atau air seluruhnya.
Apabila tanah tidak selamanya dalam keadaan basah ( jenuh ), maka rongga / pori –
pori tanah akan terisi oleh air dan udara. Jadi keadaan tanah dapat dinyatakan sebagai
berikut :
1. Kering, jika rongganya terisi penuh oleh udara
2. Jenuh, jika rongganya terisi penuh oleh air
3. Jenuh sebagian ( lembab ), jika rongganya terisi oleh air dan udara.
Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung kadar air tanah adalah sebagai
berikut :
KELOMPOK 1
2A D4-PERANCANGAN BANGUNAN GEDUNG
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
Laporan Praktikum Laboratorium Pengujian Tanah
Jurusan Teknik Sipil
Ww W 2−W 3
ω= x 100% ω= x 100%
Ws W 3−W 1
dimana :
ω= Kadar Air (%)
Ww = Berat Air (gr)
Ws = Berat tanah kering (gr)
W1 = Berat cawan kosong (gr)
W2 = Berat cawan + tanah (gr)
W3 = Berat cawan + tanah kering (gr)
C. Alat dan Bahan
1. Alat
Oven pengering dengan suhu sampai 115 0C
Cawan kedap air
Timbangan digital dengan ketelitian 0,01 gram
Desikator
2. Bahan
Sampel tanah
D. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan di lokasi kerja.
2. Menimbang cawan kosong ( W1 ) dengan menggunakan timbangan digital lalu di
catat hasilnya.
3. Tanah dimasukkan ke dalam cawan kosong.
4. Cawan yang berisi tanah ( W2 ) ditimbang lalu catat hasilnya.
5. Cawan yang berisi tanah di masukkan ke dalam oven pemanas dengan suhu 110 ± 50
C selama 24 jam.
6. Mengeluarkan sampel tanah dari oven dan di dinginkan dalam desikator. Bila sampel
tanah telah kering, sampel tanah di keluarkan dari desikator.
7. Menimbang sampel tanah kering.
KELOMPOK 1
2A D4-PERANCANGAN BANGUNAN GEDUNG
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
Laporan Praktikum Laboratorium Pengujian Tanah
Jurusan Teknik Sipil
Kedalaman : ± 100 cm
Ww W ₂−W ₃
W= x 100 %= x 100 %
Ws W ₃−W ₁
Dimana :
W = Kadar air (%)
Ww = Berat air (gr)
Ws = Berat tanah kering
W1 = Berat cawan kosong
W2 = Berat cawan + tanah basah
W3 = Berat cawan + tanah kering
Nomor Cawan I II
F. Berat cawan kosong (W₁) (gr) 13,135 13,135 Kesimpulan
KELOMPOK 1
2A D4-PERANCANGAN BANGUNAN GEDUNG
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
Laporan Praktikum Laboratorium Pengujian Tanah
Jurusan Teknik Sipil
b) Bahan
Sampel Tanah
H. Dokumentasi
KELOMPOK 1
2A D4-PERANCANGAN BANGUNAN GEDUNG
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
Laporan Praktikum Laboratorium Pengujian Tanah
Jurusan Teknik Sipil
KELOMPOK 1
2A D4-PERANCANGAN BANGUNAN GEDUNG
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG