OLEH:
I GEDE PUTU INDRA ADITYA
RAYHAN PAHLEVI
M. ARIF YOGA SEMBADA
ALZA YULIA UTARI
Pokok Pembahasan
I Pendahuluan
V Perencanaan Teknis
VI Output
I Pendahuluan
Latar Belakang
■ Dalam menunjang pendidikan pada jenjang mahasiswa,
salah satu infrastruktur yang perlu dipersiapkan oleh
beberapa kampus adalah asrama mahasiswa.
■ Asrama adalah bangunan tempat tinggal bagi orang
yang bersifat homogen
■ Dalam memaksimalkan pegunaan lahan yang terbatas
gedung asrama dibangun bertingkat.
Maksud dan Tujuan
■ Maksud perencanaan ini sebagai petunjuk bagi konsultan
perencanaan yang memuat masukan, asas, kriteria, output dan
proses yang harus dipenuhi
■ Tujuan dari perencanaan ini adalah untuk mendapatkan suatu
pedoman tahapan pelaksaan yang sistematis.
Lingkup Kegiatan
■ Melakukan pengumpulan data sekunder dan informasi mengenai kondisi lapangan yang
akan dibangun proyek, perkerasan tanah, kondisi kontur, pembebanan dan komponen
struktur lainnya.
■ Melakukan analisa dan evaluasi terhadap segala kemungkinan permasalahan terhadap
proses perencanaan.
■ Membuat tahapan pelaksanaan pekerjaan.
■ Membuat dan menyusun laporan pendahuluan, laporan antara, konsep akhir dan laporan.
■ Membuat evaluasi hasil dan analisis untuk mengahasilkan rekomendasi, saran dan usulan
kepada pelaksana.
■ Membuat peritungan dan RAB serta menentukan volume pekerjaan yang dibuat dalam
bentuk laporan perencanaan, gambar-gambar perencanaan dan spesifikasi teknis
perencanaan serta biaya operasional dan pemeliharaan
■ Membuat gambar perencanaan dari system yang diusulkan dalam bentuk Detail engineering
design.
GAMBARAN UMUM DAN
II DESKRIPSI PROYEK
Jenis Pekerjaan
■ SNI 1727 – 2013 “Peraturan Pembebanan Untuk Gedung dan Struktur Lainnya”
■ SNI 2847 – 2013 “Persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung”
■ SNI 1726 – 2012 “Persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung”
■ Permen PU No. 11 Tahun 2013 – Pedoman Bahan Konstruksi Bangunan dan
Rekaya Sipil
■ Departemen Pekerjaan Umum, 2013. Analisis Harga Satuan (AHSP) Bidang Cipta
Karya.
Denah Lantai Satu
Denah Lantai Dua
Denah Lantai Tiga
Denah Lantai Atap
Perencanaan Pelat
■ Pelat satu arah
Pelat satu arah didefiniskan sebagai pelat yang mengalami defleksi dalam satu
arah yaitu arah x atau arah y saja. Sehingga penulangan utama pelat satu arah
hanya didesain pada arah x atau arah y saja. Pelat satu arah terjadi apabila pelat
tertumpu hanya pada kedua sisinya atau satu sisi saja (pelat kantilever). Selain itu
pelat satu arah juga dapat terjadi pada pelat yang terkekang pada keempat sisinya
namun rasio dimensi arah pajang dan arah pendek lebih dari 2.
■ Pelat dua arah
Pelat dua arah didefinisikan sebagai pelat yang mengalami arah defleksi dua arah,
baik pada arah x ataupun arah y. Hal ini dapat terjadi apabila pelat tertumpu atau
terkekang pada keempat sisinya serta rasio dimensi arah panjang dan arah pendek
tidak lebih dari 2. Sehingga sistem penulangan utama pada pelat dua arah didesain
untuk penulangan arah x dan arah y
Perencanaan Balok
■ Balok adalah salah satu elemen struktur utama dalam konstruksi bangunan gedung
beton, yang berfungsi menopang beban yang terjadi pada struktur pelat lantai dan
mendistribusikannya menuju kolom pada kedua tumpuannya.
■ Balok berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi 3 yaitu:
■ Balok T
■ Balok L
■ Balok Persegi Biasa
Penulangan pada balok terdiri dari 4 penulangan yaitu:
■ Tulangan momen positif (tarik)
■ Tulangan momen negatif (tekan)
■ Tulangan geser
■ Tulangan torsi
Struktur bawah
Bill Of Quantity
■ Menyusun paket pekerjaan konstruksi yang akan dilaksanakan dan
dikonsultasikan dengan Direksi Pekerjaan.
■ Perhitungan volume pekerjaan dirinci dengan paket konstruksi yang
mengacu pada hasil sistem planning (konsep pperencanaan).
Kemudian dibuat daftar rekapitulasi kuantitas pada masing-masing
rincian tersebut antara lain volume beton (m3), panjang tulangan (m),
volume bekisting (m3), volume material (m3) dan sebagainya
■ Perhitungan BoQ selanjutnya dijelaskan kepada pihak direksi agar
estimasi volume pelaksanaan pembangunan tidak terjadi kesalahan.
Rancangan Anggaran Biaya (RAB)