Anda di halaman 1dari 44

perkerasan beton bersambung tanpa tulangan (BBTT)

perkerasan beton bersambung dengan tulangan (BBDT)

perkerasan beton menerus dengan tulangan (BMDT)


PRESTRESSED CONCRETE PAVEMENT (PCP)
Desain Tebal Perkerasan Beton (Rigid pavement) dengan Metode Bina Marga Pd T-14 2003

A.1.1. Diketahui data parameter perencanaan sebagai berikut:

1 CBR tanah dasar = 4%


2 kuat tarik lentur beton (fcf) = 4.0 Mpa (f'c = 285 kg/cm², silinder)
3 kuat tekan beton (K350) = 29.05 Mpa (f'c = 290.5 kg/cm²)
4 bahan pondasi bawah = stabilisasi semen
5 mutu baja tulangan = BJTU 39 (fy = 3900 kg/cm² untuk BMDT dan
BJTU 24 (fy = 2400 kg/cm² untuk BBDT)
6 koefisien gesek antara plat beton = 1.3
dengan pondasi (μ)
7 bahu jalan = beton
8 ruji (dowel) = ya
9 jumlah lajur = 1 jalur 2 arah
10 umur rencana (UR) = 20 tahun
11 laju pertumbuhan lalu lintas (i %) = 5%
12 koefisien distribusi kendaraan :
# jumlah lajur tiap arah = 2 lajur
# lebar tiap lajur = 3.5 m
13 status fungsi jalan = arteri

14 Direncanakan perkerasan beton untuk 2 lajur 2 arah :


# perkerasan beton bersambung tanpa tulangan (BBTT)
# perkerasan beton bersambung dengan tulangan (BBDT)
# perkerasan beton menerus dengan tulangan (BMDT)

15 Data (LHR) lalu lintas harian rata - rata dari hasil survei 2015
* mobil penumpang = 1640 buah/hari
* bus = 300 buah/hari
* truck 2 as kecil = 650 buah/hari
* truck 2 as besar = 780 buah/hari
* truck 3 as = 300 buah/hari
* truck gandengan = 10 buah/hari

A.1.2. Langkah-langkah perhitungan tebal plat

a) Analisa lalu lintas

Tabel 1. Perhitungan jumlah sumbu berdasarkan jenis dan b


Konfigurasi Beban Sumbu Jumlah Jlh. Sumbu
Jenis Kendaraan Kendaraan per Kend.
RD RB RGD RGB
(buah) (buah)
MP 1 1 - - 1640 -
Bus 3 5 - - 300 2
Truk 2 as kecil 2 4 - - 650 2

Truk 2 as besar 5 8 - - 780 2


Truk 3 as tandem 6 14 - - 300 2
Truk gandeng 6 14 5 5 10 4

Total
RD = roda depan, RB = roda belakang, RGD = roda gandeng depan, RGB = roda gandeng belakang, BS = beban sumbu, JS = jumlah
ganda, STdRG = sumbu tandem roda ganda

Jumlah sumbu kendaraan niaga (JSKN) selama umur rencana (20 tahun)
JSKN = 365 x JSKNH x R (R faktor pertumbuhan lalu lintas,Tabel 3 Pd T-14-2003)
= 365 x 4100 x 33.30
= 4.98E+07

JSKN rencana = 0.7 x JSKN


= 3.49E+07

b) Perhitungan repetisi sumbu yang terjadi

Tabel 2. Perhitungan repetisi sumbu rencana


jenis Beban Jumlah Proporsi Proporsi Lalu lintas Repetisi yg
sumbu sumbu sumbu beban sumbu rencana terjadi
(ton)
STRT 6 310 0.11 0.66 3.49E+07 2.64E+06
5 800 0.30 0.66 3.49E+07 6.81E+06
4 650 0.24 0.66 3.49E+07 5.53E+06
3 300 0.11 0.66 3.49E+07 2.55E+06
2 650 0.24 0.66 3.49E+07 5.53E+06
Total 2710

STRG 8 780 0.72 0.26 3.49E+07 6.64E+06


5 300 0.28 0.26 3.49E+07 2.55E+06
Total 1080

STdRG 14 310 1 0.08 3.49E+07 2.64E+06


Total 310
Kumulatif 3.49E+07

c) Perhitungan tebal plat beton

Sumber data beban : hasil survei


Jenis perkerasan : BBTT dengan ruji
Jenis bahu : beton
Umur rencana : 20 tahun
JSK : 3.49E+07
Faktor keamanan beban (fkb) : 1.1 (tabel 4)
Kuat tarik lentur beton (f'cf) : 4 MPa
Jenis dan tebal lapis pondasi : stabilisasi semen 15 cm
CBR tanah dasar : 4%
CBR efektif : 27% (gambar 3)
Tebal taksiran plat beton : 19 cm (gambar 24 s/d 31)

Tabel 3. Analisa fatigue dan erosi


Analisa Fatigue
Jenis Beban Beban Rencana Repetisi yg terjadi Faktor Tegangan & Erosi
Sumbu Sumbu per Roda Repetisi ijin

(kN) (kN)

STRT 60 33.00 2.64E+06 TE = 0.92 TT


50 27.50 6.81E+06 FRT = 0.23 TT
40 22.00 5.53E+06 FE = 1.81 TT
30 16.50 2.55E+06 TT
20 11.00 5.53E+06 TT
STRG 80 22.00 6.64E+06 TE = 1.39 7E+06
50 13.75 2.55E+06 FRT = 0.35 TT
FE = 2.41
STdRG 140 19.25 2.64E+06 TE = 1.16 TT
FRT = 0.29
FE = 2.43
Total 94% < 100%
keterangan : TE = tegangan ekivalen; FRT = faktor rasio tegangan; FE = faktor erosi; TT = tidak terbatas

Nilai TE dan FE diperoleh dari Tabel 9, untuk jalan dengan bahu dari bahan beton, berdasarkan data tebal taksiran plat beton dan
Nilai FRT = TE/kuat lentur beton (f'cf) pada umur 28 hari

Analisa fatigue didapatkan dari gambar/grafik analisis fatigue dan repetisi beban ijin berdasarkan faktor rasio tegangan, dengan/t
(perencanaan perkerasan jalan beton semen Pd T-14-2003 halaman 26)

Analisa erosi didapatkan dari gambar/grafik analisis fatigue dan repetisi beban ijin berdasarkan faktor erosi, dengan/tanpa bahu b
perkerasan jalan beton semen Pd T-14-2003 halaman 27 -28)

Karena persen fatigue lebih kecil (mendekati) 100%, maka tebal plat diambil 16.5 cm ≈ 17 cm

A.2.1 Perhitungan Tulangan

A.2.1.1 Perkerasan Beton Bersambung Tanpa Tulangan


1 Tebal plat = 16.5 cm
2 Lebar plat = 2 x 3,5 m
3 Panjang plat = 5.0 m
4 Sambungan susut dipasang setiap jarak 5 m
5 Ruji digunakan dengan Ø 28 mm, panjang 45 cm, jarak 30 cm.
6 Batang pengikat digunakan baja ulir Ø 16 mm, panjang 70 cm, jarak 75 cm.

A.2.1.2 Perkerasan beton bersambung dengan tulangan

1 Tebal plat = 16.5 cm


2 Lebar plat = 2 x 3,5 m
3 Panjang plat = 15 m
4 Koefisien gesek antara plat beton = 1.3
dengan pondasi bawah
5 Kuat tarik ijin baja = 240 MPa
6 Berat isi beton = 2400 kg/m³
7 Gravitasi (g) = 9.81 m/detik²

Tulangan Memanjang

 . L.M . g .h
As 
2. f s

1.3 x15 x 2400 x 9.81 x 0.165


As 
2 x 240
As = 157.8184 mm²/m'

As min = 0.1 % x 165 x 1000


As min = 165 mm²/m' > As perlu

Dipergunakan tulangan Ø 12 mm, jarak 22.5 cm

Tulangan Melintang
 . L.M . g .h
As 
2. f s

1.3 x 7 x 2400 x 9.81 x 0.165


As 
2 x 240

As = 73.65 mm²/m'

As min = 0.1 % x 165 x 1000


As min = 165 mm²/m' > As perlu

Dipergunakan tulangan Ø 12 mm, jarak 45,0 cm

A.2.1.3 Perkerasan Beton Menerus Dengan Tulangan

1 Tebal plat = 16.5 cm


2 Lebar plat = 2x3.5 m
3 Kuat tekan beton (f'c) = 285 kg/cm² (silinder)
4 Tegangan leleh baja (fy) = 3900 kg/cm²
5 Es/Ec = 6
6 Koefisien gesek antara beton dengan
pondasi bawah μ = 1.3
fcf = 40 kg/cm²
Ambil fcf = 0.5 x fcf = 0.5 x 40 = 20 kg/cm²
fy = 3900 kg/cm²
7 Sambungan susut dipasang setiap jarak 75 m'
8 Ruji digunakan ukuran Ø 28 mm, panjang 45 cm dan jarak 30 cm

Tulangan Memanjang
100 . f cf .[1.3  (0.2 .  )]
Ps 
f y  n . f cf

100 x 20 [1.3  (0.2 x 1.3)]


Ps 
3900  (6 * 20)
Ps = 0.55 %

As perlu = 0.55% x 100 x 16.5


As perlu = 9.075 cm²

As min = 0.6 % x 100 x 16.5


As min = 9.9 cm²/m' > As perlu

Dicoba tulangan Ø 16 jarak 180 mm (As = 11.1 cm²/m')


Untuk tulangan melintang ambil Ø 12 mm jarak 450 mm

Pengecekan Jarak Teoritis Antar Retakan


2
f cr
Lcr 
n . p . u . f b ( s . E c  f ct )
2

u =4/d = 4/1.6 = 2.5


p = 11.1 / (100 x 16.5) = 0.0067
Ambil f = (1.97 √fc')/d = 20.79 kg/cm²
Ambil  s  400 x 10 6
Ec = 14850 √fc' = 250,697 kg/cm²

Dikontrol terhadap jarak teoritis antar retakan (Lcr)


20 2
Lcr 
6 x 0.0067 2 x 2.5 x 20.79 (0.0004 x 250697  20)
Lcr = 355.93 cm > Lcr maks.(250 cm)

Dicoba Ø16 jarak 160 mm (As = 13.25 cm²/m')


P = 13.25/(100 x 16.5) = 0.008
u = 2.5
f = 20.79 kg/cm²
202
Lcr 
6 x 0.0082 x 2.5 x 20.79 (0.0004 x 250697 20)
Lcr = 249.65 cm < Lcr maks. (250 cm)

Jadi tulangan memanjang digunakan Ø 16 mm, jarak 160 mm


mbu berdasarkan jenis dan bebannya
STRT STRG STdRG
Jumlah sumbu
BS JS BS JS BS JS
(buah) (ton) (buah) (ton) (buah) (ton) (buah)
- - - - - - -
600 3 300 5 300 - -
1300 2 650 - - - -
4 650 - - - -
1560 5 780 8 780
600 6 300 - - 14 300
40 6 10 - - 14 10
5 10 - - - -
5 10 - - - -
4100 2710 1080 310
BS = beban sumbu, JS = jumlah sumbu, STRT = sumbu tunggal roda tunggal, STRG = sumbu tunggal roda

l 3 Pd T-14-2003)
dari hal.24 Pd-T
Analisa Fatigue Analisa Erosi tegangan ekivalen
Repetisi Persen CBR eff. strt strg stdrg strrg
Persen Rusak ijin Rusak 25 0.92 1.4 1.17 0.94
% % 35 0.9 1.35 1.12 0.91

0 TT 0 interpolasi
0 TT 0 Tegangan ekivalen Faktor erosi
0 TT 0 strt 0.92 1.81
0 TT 0 strg 1.39 2.41
0 TT 0 stdrg 1.16 2.43
94.8 1.0E+07 66.4
0 TT 0
0.27
0 TT 0

94% < 100% 65.9% < 100%

a tebal taksiran plat beton dan CBR eff. Tanah dasar

aktor rasio tegangan, dengan/tanpa bahu beton.

tor erosi, dengan/tanpa bahu beton.(perencanaan


faktor erosi dengan ruji
strt strg stdrg strrg
1.81 2.41 2.44 2.48
1.79 2.4 2.4 2.43

Faktor Rasio Tegangan


0.23
0.35
0.29
H1 29.8
H2 36.8
B1 6-5 1
B2 6-4 2

29.8 -[1/2 x (29.8-36.8)]


R= 33.3
Gambar 2.13 Tebal pondasi bawah minimum untuk perkerasan beton semen
Gambar 2.14. CBR tanah dasar efektif dan tebal pondasi bawah
Gambar 19 Analisis fatik dan beban repetisi ijin berdasarkan rasio tegangan, dengan /tanpa bahu beton
Gambar 20 Analisis erosi dan jumlah repetisi beban ijin, berdasarkan faktor erosi, tanpa bahu beton
Gambar 21 Analisis erosi dan jumlah repetisi beban berdasarkan faktor erosi, dengan bahu beton
3.5
33.3

Anda mungkin juga menyukai