Anda di halaman 1dari 7

DED Peningkatan Jalan Gemampir - Jiwan

Kecamatan Karangnongko Kabupaten Klaten

BAB IV
PERHITUNGAN STRUKTUR
RUAS JALAN GEMAMPIR - JIWAN

4.1. PERHITUNGAN TEBAL PELAT BETON SEMEN

4.1.1. Diketahui data parameter perencanaan sebagai beriku :

• CBR efektif = 69% (Data Uji DCP)


2
• Kuat tarik lentur (fcf) = 4,5 Mpa (f’c = 350 kg/cm , silinder)
• Bahan pondasi bawah = Perkerasan/Tanah Eksisting
2
• Mutu baja tulangan = BJTP 24 (fy : tegangan leleh = 2400 kg/cm )
• Koefisien gesek antara pelat beton dengan pondasi (µ) = 1,3
• Bahu jalan = Ya (beton).
• Ruji (dowel) = Ya
• Data lalu-lintas harian rata-rata :
- Mobil penumpang : 282 buah/hari
- Truk 2as besar : 156 buah/hari
- Pertumbuhan lalu-lintas (i) : 6 % per tahun
- Umur rencana (UR) : 20 th.
Direncanakan perkerasan beton semen untuk jalan 2 lajur 2 arah untuk Jalan Kolektor.
Perencanaan meliputi :
• Perkerasan beton bersambung tanpa tulangan (BBTT)
• Perkerasan beton bersambung dengan tulangan (BBDT)

4.1.2. Langkah-langkah perhitungan tebal pelat

a) Analisis lalu-lintas

Tabel 13 Perhitungan jumlah sumbu berdasarkan jenis dan bebannya.

Konfigurasi beban Jml.


Jml. Jml. STRT STRG STdRG
Jenis sumbu (ton) Sumbu
Kendaraan Kend Per Sumbu
(bh). Kend (bh)
(bh). BS JS BS JS BS JS
RD RB RGD RGB
(ton) (bh) (ton) (bh) (hb) (bh)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

MP 1 1 - - 282 - - - - - - - -

Truk 2as Bsr 5 8 - - 156 2 312 5 156 8 156 - -

Total 312 156 156 -

RD = roda depan, RB = roda belakang, RGD = roda gandeng depan, RGB = roda gandeng belakang, BS =
beban sumbu, JS = jumlah, sumbu, STRT = sumbu tunggal roda tunggal, STRG = sumbu tunggal roda ganda,
STdRG = sumbu tandem roda ganda.

Perhitungan Struktur IV - 1
DED Peningkatan Jalan Gemampir - Jiwan
Kecamatan Karangnongko Kabupaten Klaten

Jumlah sumbu kendaraan niaga (JSKN) selama umur rencana (20 tahun).
JSKN = 365 x JSKNH x R (R diambil dari Tabel 3)
= 365 x 312 x 36,8
6
= 4,2 x 10
6
JSKN rencana = 0,5 x 4,2 x 10
6
= 2,1 x 10

b) Perhitungan repetisi sumbu yang terjadi.

Tabel 14 Perhitungan repetisi sumbu rencana

Jenis Beban Jumlah Proporsi Proporsi Lalu-lintas Repetsi


Sumbu Sumbu Sumbu Beban Sumbu Rencana yang terjadi
(ton)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)=(4)x(5)


x(6)

STRT 5 156 1 0,5 2,1 x 106 1,05 x 106

Total 156 1

STRG 8 156 1 0,5 2,1 x 106 1,05 x 106

Total 156 1

Komulatif 2,1 x 106

c) Perhitungan tebal pelat beton

Sumber data beban : Hasil survai


Jenis perkerasan : BBTT dengan Ruji
Jenis bahu : Beton
Umur rencana : 20 th
6
JSK : 2,1 x 10
Faktor keamanan beban : 1,1 (Tabel 4)
Kuat tarik lentur beton (f’cf) umur 28 hari : 4,5 Mpa
Jenis dan tebal lapis pondasi : Perkerasan/Tanah Eksisting
CBR efektif : 69% (Data Uji DCP)
Tebal taksiran pelat beton : 20 cm (Gambar 28)

Perhitungan Struktur IV - 2
DED Peningkatan Jalan Gemampir - Jiwan
Kecamatan Karangnongko Kabupaten Klaten

Dari grafik didapatkan ketebalan plat 165 mm, namun untuk meningkatkan faktor keamanan
digunakan tebal plat 200 mm

Tabel 15 Analisa fatik dan


erosi

Beban Beban Repetisi Faktor Analisa fatik Analisa Erosi


Jenis Sumbu Rencana yang Tegangan Repetisi Persen Repetisi Persen
Sumbu ton (kN) Per roda terjadi dan Erosi ijin Rusak ijin Rusak
(kN) (%) (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)=(4)*100 (8) (9)=(4)*100
/(6) /(8)
6
STRT 5 (50) 27,50 1,05 x 10 TE = 0,81 TT 0 TT 0
FRT= 0,18
FE = 1,70
6
STRG 8 (80) 22,00 1,05 x 10 TE = 1,16 TT 0 TT 0
FRT= 0,26
FE = 2,30
Total 0% < 100% 0% < 100%

Keterangan : TE = tegangan ekivalen; FRT = faktor rasio tegangan; FE = faktor erosi; TT = tidak
terbatas

Karena % rusak fatik dan erosi adalah 0% (aman terhadap fatik dan erosi) maka tebal pelat
diambil 20 cm

Perhitungan Struktur IV - 3
DED Peningkatan Jalan Gemampir - Jiwan
Kecamatan Karangnongko Kabupaten Klaten

4.1. PERHITUNGAN TULANGAN

4.2.1. Perkerasan Beton Bersambung Tanpa Tulangan

- Tebal pelat = 20 cm
- Lebar pelat = 2 x 2.75 m
- Panjang pelat = 4 m.
- Sambungan susut dipasang setiap jarak 4 m.
- Ruji digunakan dengan diameter 32 mm, panjang 45 cm, jarak 30 cm

Perhitungan Struktur IV - 4
DED Peningkatan Jalan Gemampir - Jiwan
Kecamatan Karangnongko Kabupaten Klaten

- Batang pengikat digunakan baja ulir φ 16 mm, panjang 70 cm, jarak 75 cm


Menurut standart Bina Marga ukuran minimum tie bar adalah diameter 16 mm
(baja ulir BJTU-24), kemudian ditetapkan jarak antar tie bar adalah 75 cm,
maka panjang batang tie bar yang digunakan dapat ditentukan dengan rumus
: l = (38,3 x φ) + 75 sehingga didapatkan panjang tie bar (l) = 70 cm.

4.2.2. Perkerasan Beton Bersambung Dengan Tulangan

- Tebal pelat = 20 cm
- Lebar pelat = 2 x 2,75 m
- Panjang pelat =4m
- Koefisien gesek antara pelat beton dengan pondasi bawah = 1,3
- Kuat tarik ijin baja = 240 MPa
3
- Berat isi beton = 2400 kg/m

- Gravitasi (g) = 9,81 m/

Perhitungan Struktur IV - 5
a) Tulangan memanjang

µ.L.M.g.h
A =
s
2. F

1,3 x4 x 2400 x 9,81 x 0,2 2


A = = 51,01 mm / m'
s
2 x 240
2
As min = 0,1% x 200 x 1000 = 200 mm /m’ > As perlu
Dipergunakan tulangan diameter 8 mm, jarak 20 cm

As = ¼ x π x d2 x 1000
s
As = 0,25 x 3,14 x 82 x 1000 2
= 251,15 mm / m' > As min ................................................. (aman)
200

b) Tulangan melintang

µ.L.M.g.h
A =
s
2. f
s

1,3 x 2.75 x 2400 x 9,81 x 0,2 2


A = = 35,07 mm / m'
s
2 x 240

2
As min = 0,1% x 200 x 1000 = 200 mm /m’ > As perlu
Dipergunakan tulangan diameter 8 mm, jarak 25 cm

As = ¼ x π x d2 x 1000
s

As = 0,25 x 3,14 x 82 x 1000 2


= 200,96 mm / m' > As min ................................................. (aman)
250

Anda mungkin juga menyukai