Jumlah Lajur
= 2 x 2 (Awal), 2 x 3 (Akhir)
Umur Rencana (UR)
= 20 tahun
Laju pertumbuhan Lalu lintas ( i=% )
= 5 % per tahun
Koefisien Distribusi Kendaraan
Jumlah lajur setiap arah
= 2 lajur
Lebar tiap lajur
= 3,6 meter
5. Status fungsi jalan
= Arteri (Jalan tol)
6. CBR tanah dasar
=6%
7. Direncanakan Kuat Lentur (FS)
= 45 kg/cm2 = 4.5 Mpa
8. Direncanakan Kuat Tekan (K-350)
,fc= 290,5 kg/cm2 =29.05 Mpa
9. Bahan pondasi bawah direncanakan base B (granular material)
10. Mutu baja tulangan, direncanakan:
- BJTP 24 (f y : tegangan leleh = 28300 psi)
- BJTD 40 (f y : tegangan leleh = 47500 psi)
11. Koefisien gesek antara pelat beton dengan pondasi () = 1,3
12. Bahu jalan direncanakan beton
13. Direncanakan memakai ruji (dowel)
14. Direncanakan perkerasan beton untuk jalan 2 lajur 2 arah:
- Perkerasan beton bersambung tanpa tulangan (BBTT)
- Perkerasan beton bersambung dengan tulangan (BBDT)
- Perkerasan beton menerus dengan tulangan (BMDT)
15. Data (LHR) lalu-lintas harian rata-rata dari hasil survai lalu-lintas ruas Jl.
Batang Kuis Bandara Kuala Namu, Kec. Tanjung Morawa tahun 2013 :
Sedan, Jeep, Station, Wagon
Micro truck, pick up, Mobil hantaran
Angkutan Penumpang Sedang
Bus Kecil
Bus besar
Truck Ringan 2 sumbu
Truck Sedang 2 sumbu
Truck 3 sumbu
Truck Gandengan
Truck semi trailer
= 15189
= 429
= 823
= 514
= 468
= 669
= 357
= 134
= 22
= 17
89
Jenis
Konfigurasi Beban
Juml
ah
Juml
ah
Juml
ah
Kendaraan
Sumbu ton
Kend
Sb
per
Sb
BS
JS
BS
JS
BS
JS
(bh)
Kend
(bh)
(bh)
(to
n)
(ton
)
(to
n)
(to
n)
(to
n)
(to
n)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10
)
(11)
RD
RB
(1)
Angkutan Penumpang
Sedang
(MP)
Bus besar
Truck
Ringan 2
sumbu
Truck
Sedang 2
sumbu
Truck 3
sumbu
Truck
Gandengan
Total
RG
D
RG
B
(2)
STRT
STRG
STdRG
514
468
936
468
468
669
1338
669
669
357
14
134
14
14
357
714
357
134
268
134
22
88
22
14
22
22
22
82
5
3344
156
90
Jumlah sumbu kendaraan niaga (JSKN) selama umur rencana (20 tahun).
Lalu-lintas Rencana:
JSKN
= 365 x JSKNH x R
= 2.246 x 10^7
Jenis
Beban
Jumlah
Propor
si
Propors
i
Lalulintas
Sumbu
Sumbu
(ton)
(2)
Sumbu
Beban
Sumbu
Rencana
(3)
(4)
(5)
(6)
134
357
669
468
669
2297
357
468
825
156
156
0.06
0.16
0.29
0.20
0.29
1.00
0.43
0.57
1.00
1.00
1.00
(1)
STRT
Total
STRG
Total
STdRG
Total
Komul
atif
6
5
4
3
2
8
5
14
Repetisi
yang
terjadi
0.77
0.77
0.77
0.77
0.77
22460000
22460000
22460000
22460000
22460000
(7)
=(4)*(5)*(6)
1013057
2687867
5036926
3523590
5036926
0.19
0.19
22460000
22460000
1853924
2420780
0.04
22460000
810118
22,383,1
87
Proporsi sumbu =
Proporsi beban =
91
c.
-
31)
tebal pelat minimum berdasarkan Pd T-14 2003 : 15 mm
CBR tanah dasar
:6%
CBR efektif
: 40 % (Gambar 3)
Gambar 4.3.1: CBR tanah dasar efektif dan tebal pondasi bawah
92
Jenis
Sumb
u
Beban
Sumb
u
ton
(kN)
Beban
Rencan
a
Per
roda
Repeti
si
yang
Faktor
Teganga
n
terjadi
& Erosi
Analisa Fatik
Repe
Perse
tisi
n
Ijin
(kN)
(1)
(2)
(3)
=Beban
Sumbu
STRG
6 (60)
33.00
5 (50)
27.50
4 (40)
22.00
3 (30)
16.50
2 (20)
11.00
8 (80)
22.00
5 (50)
13.75
Ijin
(%)
(4)
(5)
(6)
/2*Fkb
STRT
Rusak
Analisa Erosi
Repe
Perse
tisi
n
(7)
=(4)*1
00
(%)
(8)
/(6)
101305
7
268786
7
503692
6
352359
0
503692
6
185392
4
242078
0
Rusak
(9)
=(4)*1
00
/(8)
TE = 1.13
FRT =
0.25
TT
TT
TT
TT
FE = 1.99
TT
TT
TT
TT
TT
TT
TE =1.65
TT
TT
FRT =0.37
TT
TT
TT
TT
FE = 2.6
STdRG
14
(140)
19.25
810118
TE =1.44
FRT =
0.32
FE =2.55
Total
0%<100%
0%<100%
Keterangan:
93
Faktor tegangan dan erosi (TE dan FE) didapat dari tabel tegangan
ekivalen dan faktor erosi untuk perkerasan tanpa bahu beton atau dengan
Dari hasil perhitungan diatas didapatkan: % rusak fatik lebih kecil dari 100%
(tebal pelat aman)
Jenis
Sumb
u
(1)
Beban
Sumb
u
ton
(kN)
Beban
Rencan
a
Per
roda
(kN)
(2)
(3)
=Beban
Sumbu
Repeti
si
yang
Faktor
Teganga
n
Analisa Fatik
Repe
Perse
tisi
n
terjadi
& Erosi
Ijin
Rusak
(%)
Ijin
Rusak
(%)
(4)
(5)
(6)
(7)
=(4)*1
00
(8)
(9)
=(4)*1
00
/2*Fkb
STRT
6 (60)
33.00
5 (50)
27.50
4 (40)
22.00
3 (30)
16.50
Analisa Erosi
Repe
Perse
tisi
n
/(6)
101305
7
268786
7
503692
6
352359
0
/(8)
TE = 1.04
FRT =
0.24
TT
TT
TT
TT
FE = 1.93
TT
TT
TT
TT
94
STRG
2 (20)
11.00
8 (80)
22.00
5 (50)
13.75
503692
6
185392
4
242078
0
TT
TT
TE =1.52
TT
TT
FRT =0.34
TT
TT
TT
TT
FE = 2.52
STdRG
14
(140)
19.25
810118
TE =1.28
FRT =
0.28
FE =2.49
Total
0%<100%
0%<100%
Dari hasil perhitungan diatas didapatkan: % rusak fatik lebih kecil dari 100%
(tebal pelat aman)
Dicoba Pelat beton 18 mm
Jenis
Sumb
u
(1)
Beban
Sumb
u
ton
(kN)
Beban
Rencan
a
Per
roda
(kN)
(2)
(3)
=Beban
Sumbu
Repeti
si
yang
Faktor
Teganga
n
Analisa Fatik
Repe
Perse
tisi
n
terjadi
& Erosi
Ijin
Rusak
(%)
Ijin
Rusak
(%)
(4)
(5)
(6)
(7)
=(4)*1
00
(8)
(9)
=(4)*1
00
/2*Fkb
STRT
STRG
6 (60)
33.00
5 (50)
27.50
4 (40)
22.00
3 (30)
16.50
2 (20)
11.00
8 (80)
22.00
5 (50)
13.75
Analisa Erosi
Repe
Perse
tisi
n
/(6)
101305
7
268786
7
503692
6
352359
0
503692
6
185392
4
242078
0
/(8)
TE = 0.96
FRT =
0.21
TT
TT
TT
TT
FE = 1.85
TT
TT
TT
TT
TT
TT
TE =1.42
TT
TT
FRT =0.34
TT
TT
FE = 2.43
95
STdRG
14
(140)
19.25
810118
TE =1.18
FRT =
0.28
TT
TT
FE =2.43
Total
0%<100%
0%<100%
Dari hasil perhitungan diatas didapatkan: % rusak fatik lebih kecil dari 100%
(tebal pelat aman)
dari tebal taksiran pelat beton 16, 17, dan 18 mm, Maka tebal pelat beton yang
100 180
Sub Base
Sub Grade
4..4 Perhitungan Tulangan (dari analisa tebal pelat Bina Marga Pd T 142003)
4.4.1 Perkerasan beton bersambung tanpa tulangan
Pemasangan sambungan memanjang ditujukan untuk mengendalikan
terjadinya retak memanjang. Jarak antar sambungan memanjang sekitar 3 - 4 m.
Sambungan memanjang harus dilengkapi dengan batang ulir dengan mutu
minimum BJTU- 24 dan berdiameter 16 mm.
96
125<h140
140<h160
160<h190
190<h220
220<h250
20
24
28
33
36
Dengan tebal pelat = 180 mm, didapatkan diameter ruji = 28 mm, panjang =
450 mm, dan jarak = 300 mm
BahuLuar
=38,3 x (16) + 75
70 cm
3600
=687,8 mm
7200
ARAHMELINTANG
Lajur Kiri
3600
Lajur Kanan
97
BahuDalam
ARAHMEMANJANG
5000
5000
BahanPenutup
Selubung Plastik/
Cat anti Karat
BahanPenutup
180
180
Selubung Plastik/
Cat anti Karat
225
225
Membran
Membran
(polyeth
ene)
225
225
(polyethene)
Selu
bu
ng
tiktik
//
Selu
bu
ngPlas
Plas
Cat
titiKarat
Catan
an
Karat
180
180
BB
ah
ahan
anPen
Penu
utu
tup
350
Membran
Mem
bran
(polyeth
ene)
(polyethene)
350
350
350
Tie Bars16 mm
Tie Bars16 mm
98
99
Tebal pelat = 18 cm
Dicoba lebar pelat = 2 x 3,5 m
Panjang pelat = 15 m
Koefisien gesek antara pelat beton dengan pondasi bawah = 1,3
Kuat tarik ijin baja = 240 MPa
Berat isi beton = 2400 kg/m3
Gravitasi (g) = 9,81 m/dt2
a) Tulangan memanjang
As=
As
. L.M .g.h
2. fs
Dari grafik dan tabel perhitungan beton bertulang, (Ir. W.C Vis)
Maka digunakan tulangan 6 100 (As = 262,7mm)
(dapat menggunakan wire mash ukuran 5,4 x 2,1 m2)
2100
5400
100
b) Tulangan melintang
As=
As
. L.M .g.h
2. fs
Tebal pelat = 18 cm
Lebar pelat = 2 x 3,5 m
Kuat tekan beton (fc) = 350 kg/cm
BJTP 24 (f y : tegangan leleh = 28300 psi = 1990 kg/cm2)
BJTD 40 (f y : tegangan leleh = 47500 psi = 3340 kg/cm2)
Es/Ec = 6
Koefisien gesek antara beton dan pondasi bawah = 1,3
fcf = 40 kg/cm
Ambil fct = 0,5 fcf = 0,5 x 40 = 20 kg/cm
a) Tulangan memanjang
Ps=
101
f cf
2
= 40 kg ,
Ps=
= 0,65 %
2
As
As
2
min = 0,6 % x 100 x 18 = 10,8 cm /m <
As
perlu
102
)/d= (1,97
cm 2
Ambil
Ec
= 400 x 10
= 14850*
Lcr
Lcr
20 2
55,48
cm
103
= (38,3 x ) + 75
= 38,3 x (16) + 75
= 687,8 mm
70 cm
Tebal pelat = 28 cm
Dicoba lebar pelat = 2 x 3,5 m
Panjang pelat = 15 m
Koefisien gesek antara pelat beton dengan pondasi bawah = 1,3
Kuat tarik ijin baja = 240 MPa
Berat isi beton = 2400 kg/m3
Gravitasi (g) = 9,81 m/dt2
a. Tulangan memanjang
104
As=
As =
. L.M .g.h
2. fs
2100
5400
b. Tulangan melintang
As=
As
. L.M .g.h
2. fs
105
2100
5400
Tebal pelat = 28 cm
Lebar pelat = 2 x 3,5 m
Kuat tekan beton K-350 kg/cm, fc =290,5 kg/cm2
BJTP 24 (f y : tegangan leleh = 28300 psi = 1990 kg/cm2)
BJTD 40 (f y : tegangan leleh = 47500 psi = 3340 kg/cm2)
Es/Ec = 6
Koefisien gesek antara beton dan pondasi bawah = 1,3
fcf = 40 kg/cm
Ambil fct = 0,5 fcf = 0,5 x 40 = 20 kg/cm
a. Tulangan memanjang
Ps=
f cf
2
= 40 kg ,
106
Ps=
= 0,65 %
2
As
As
2
min = 0,6 % x 100 x 18 = 10,8 cm /m <
As
perlu
)/d= (1,97
cm 2
Ambil
Ec
6
= 400 x 10
= 14850*
Lcr
107
Lcr
20 2
55,48
cm
mm.
108
Untuk panjang pelat kurang dari 5 atau 6 m (20 ft), maka volume
tulangan bisaanya bisa diabaikan. Lapisan CTB (cement treated base) menambah
daya dukung struktur perkerasan, dan membantu transfer beban melintasi
sambungan, baik sambungan dowel, maupun tanpa dowel.
1. Perkerasan Beton Tak Bertulang
Perkerasan beton tak bertulang bisaanya dibuat bersambungan sehingga
disebut perkerasan beton tak bertulang bersambungan (jointed plain concrete
pavement, JPCP). Seperti tercermin dalam sebutannya, JPCP terdiri dari blok-blok
beton dengan ukuran tertentu dan tebal sekitar 15-30 cm, yang diletakkan diatas
lapis pondasi bawah. Pelat beton tak bertulang membutuhkan jarak sambungan
melintang dan memanjang yang agak pendek untuk mengendalikan retak termal
supaya masih dalam batas-batas toleransi. Karena JPCP dirancang agar tidak
terjadi retak-retak diantara sambungan, maka jarak sambungan dibuat minimal
dan tulangan temperature tidak diperlukan. Sambungan arah memanjang
dicocokkan dengan lebar lajur (sekitar 3,6 m) dan sambungan melintang berkisar
antara 4,5 9 m atau 15 30 ft.
Untuk perkerasan beton tak bertulang bersambungan (JPCP), Departemen
Permukiman dan Prasarana Wilayah (Pd T-14-2003) menyarankan jarak
maksimum sambungan arah memanjang 3 4 m, dan sambungan arah melintang
maksimum 25 kali tebal pelat, atau maksimum 5 m. Bentuk panel-panel pelat
beton dibuat mendekati bujur sangkar atau perbandingan maksimum antara
panjang dan lebarnya 1,25 : 1.
109
110
Biaya konstruksi
Biaya pemeliharaan
Frekuensi pemeliharaan
Penggunaan agregat/m2
Gangguan arus lalu-
lintas
CBR tanah dasar
Kenyamanan
Ketahanan slip
Kerusakan ban
kendaraan
Lama unsur rencana
Waktu pelaksanaan
Bahan pengikat pokok
Perkerasan Kaku
Perkerasan Lentur
(Rigid Pavement)
(flexible pavement)
Mahal
Kecil
Rendah
Sedang
Rendah
Relatif murah
Besar
Tinggi
Tinggi
Tinggi (akibat
Sedang
Kurang (adanya suara
pemeliharaan)
Tinggi
Baik
bising)
Kurang (apalagi di
Baik
Tahan lama
musim hujan)
Cepat
20 - 40 tahun
Relatif cepat
Produksi dalam negeri
Bertahap
Lebih lama
Masih harus
diimport
Ringan s/d
111
dipikul
Kelandaian maksimum
Pelaksanaan konstruksi
sedang
>10
Sulit
<10
Mudah
Tabel 2.1. kelebihan dan kekurangan antara jenis perkerasan lentur dan perkerasan
kaku (Sumber : Jurnal Neutron, volume 9, No.1, maret 2009:143-225)
Beberapa kelebihan dan kekurangan dari pemilihan perkerasan kaku,
Pemilihan perkerasan jalan pada ruas jalan tol Medan Kuala Namu
antara perkerasan kaku (Rigid Pavement) dan perkerasan lentur (aspal) dikaji
dalam beberapa aspek yaitu:
1. CBR Tanah Dasar
a. Masalah CBR tanah dasar
Dari hasil Penyelidikan tanah yang dilakukan oleh instansi pembangunan
Jalan bebas hambatan Medan Kuala Namu dengan alat Dynamic Cone
Penetrometer (DCP), didapatkan data-data keberagaman CBR tanah dasar,
112
mulai dari STA 0+275 STA 0+628 (Ramp 1 Parbarakan), seperti yang
ditunjukkan dalam tabel berikut ini:
No
Stationin
L/R
CBR
Lab/dcp/pb/Ramp1/001
0+275
Ramp1
5,91
Lab/dcp/pb/Ramp1/002
0+325
Ramp1
5,69
Lab/dcp/pb/Ramp1/003
0+375
Ramp1
3,23
Lab/dcp/pb/Ramp1/004
0+425
Ramp1
3,90
Lab/dcp/pb/Ramp1/005
0+475
Ramp1
6,81
Lab/dcp/pb/Ramp1/006
0+525
Ramp1
2,91
Lab/dcp/pb/Ramp1/007
0+550
Ramp1
7,15
Lab/dcp/pb/Ramp1/008
0+575
Ramp1
10,76
Lab/dcp/pb/Ramp1/009
0+625
Ramp1
5,02
Dari data CBR diatas, yang paling minimum adalah 2,91 dan terbesar
adalah 10,76 , data yang dipakai untuk desain adalah yang terkecil. Jika
perkerasan direncanakan menggunakan perkerasan lentur maka pondasi
bawah lebih tebal dibandingkan dengan perkerasan kaku. Pasalnya dengan
CBR tanah dasar 2,91 harus diperbaiki menjadi persyaratan CBR standard
perkerasan jalan yaitu 6%. Jika menggunakan perkerasan kaku pondasi
lebih tipis karena dapat distabilisasi dengan beton kurus (lean concrete).
113
114
A
B
CL
INNER
SHOULDER
7200
1500
1250
1250
OUTER
SHOULDER
1500
7200
DS-3
3600
FG
CUT
SOLID SODDING
500
2500
750
750
250
FG
4%
3600
1500
ROUNDING
2%
4%
4%
1050
2%
4%
3000
Borrow Material
Concrete Pavement 300 mm
Agg. Base Class A 150 mm
Separator - Non Woven
Geotextile
AC-BC 100 mm
Class A 350 mm
Separrator - Non Woven
Geotextile
SOLID SODDING
3000
750
750
1800
750
CL
Stripping 300mm
3000
VARIES
6000
6000
3000
750
750
3600
3600
1500
1250
1250
1500
3600
3600
3000
500
500
6000
6000
750
4%
DAYLIGTH
4%
6000
750
Typical Cross section Main Road Flexible Pavement on soft ground area
101
6000
Uraian
1.
Pemeliharaan
Perkerasan Kaku
Perkerasan Lentur
Rp.
101