Anda di halaman 1dari 11

Resume European Yield Model

Dosen: Rendra Yudhi Agustian, ST, MT

Disusun oleh:

Candra Saputro 41113110085

FAKULTAS TEKNIK
PROGAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2017
Moda Kelehan Sambungan

Tahanan lateral sambungan dengan alat sambung baut atau paku ditentukan oleh beberapa

faktor seperti

1. kuat lentur alat sambung

2. kuat tumpu kayu

3. geometri sambungan yang meliputi:

a. diameterbaut atau paku

b. ketebalan kayu

c. sudut sambungan

Persamaan untuk menghitung tahanan lateral dapat diperoleh dengan teori Yield Model yang

diusulkan oleh Johansen (1949). Saat ini yield model lebih dikenal dengan EYM (European

Yield Model). Pada teori ini tahanan lateral sambungan yang dapat dihitung hanyalah nlai

ultimitnya saja. Sehingga kurva tahanan lateral versus sesaran tidak dapat diperoleh

Analisis tahanan lateral sambungan kayu dengan menggunakan teori balok pada dukungan

elastik (Beam on elastic foundation theory) mulai dikembangkan pada tahun 70 an. Pada

analisis ini, alat sambung baut atau paku diasumsikan sebagai balok (beam) dan dukungan kayu

disekeliling alat sambung dimodelkan sebagai dukungan elastik (elastic foundation). Kelebihan

dari analisis menggunakan teori balok pada dukungan elastik dibandingkan dengan yield model

adalah dapat diketahuinya nilai tahanan lateral sambungan untuk semua nilai sesaran sehingga

kurva tahanan lateral versus sesaran sambungan dapat diperoleh. Dukungan elastik kayu dapat

dikembangkan menjadi dukungan elastoplastic agar menyerupai perilaku kayu hingga ultimit

(Hirai, 1983)
Dalam teori Yiled Model, kayu dan alat sambung diasumsikan berperilaku rigidplastic.

Tahanan lateral sambungan diperoleh apabila kekuatan tumpu ultimit kayu dibawah alat

sambung tercapai. Atau terbentuknya satu atau lebih sendi plastis (plastic hinge) pada alat

sambung disertai tegangan plastis pada kayu. Berdasarkan kriteria kegagalan (moda kelelehan)

ini , maka tahanan lateral ultimit dapat diperoleh seperti pada uraian berikut ini.

I. Sambungan antara kayu dengan kayu

Sambungan satu irisan dengan alat sambung seperti pada gambar 1 dan gambar 2. Akan

digunakan sebagai contoh untuk memperoleh persamaan tahanan lateral ultimit

A. Moda kelelehan Is

Z FesTs D

B. Moda kelehan Im

Z FemTm D

C. Moda Kelehan II
Z Fes Db1 Fem Db2 Re Fes Db2

b1 Reb2

Momen pada bidang geser


b1 2 2
M Fes D a1
2

2 b2 2
Fem D a2
2
Gambar 1. Moda kelelehan dan distribusi tegangan tumpu sambungan kayu dengan

kayu ( Is, Im, dan II)

D. Moda Kelelehan IIIs

E. Moda Kelelehan IIIm


F. Moda kelelehan IV
Gambar 2. Moda kelelehan dan distribusi tegangan tumpu sambungan kayu dengan

kayu (IIIs, IIIm, dan IV)

II. Sambungan antara kayu dengan pelat besi

Ketebalan pelat besi tidak boleh lebih besar dari pada separuh diameter alat sambung.

Apabila tidak, maka persamaan berikut ini tidak dapat dipergunakan.

A. Moda kelehan Im

B. Moda Kelelehan IIIs


Gambar 3. Moda kelelehan dan distribusi tegangan tumpu sambungan antara kayu

dengan pelat besi (Im dan IIIs)

III. Sambungan dengan pelat besi ditengah

Untuk alasan tertentu, penempatan pelat besi tidak diletakkan di samping batang kayu,

melainkan disisipkan (inserted steel plate) seperti pada Gambar 4. Untuk jenis

sambungan tersebut, maka moda kelelehan sambungan dapat diuraikan sebagai berikut.

A. Moda kelelehan Is

B. Moda Kelelehan IIIs


C. Moda kelelehan IV

Gambar 4. Moda kelelehan dengan pelat besi ditengah

IV. Hubungan antara Yield Model dengan SNI-5 (2002)

Persamaan analisis tahanan lateral sambungan kayu dengan kayu yang diperoleh

berdasarkan bentuk-bentuk kelelehan selengkapnya disajikan pada Tabel 1. Nilai

terkecil yang diperoleh dari ke-enam nilai Z pada Tabel 1 dianggap sebagai tahanan

lateral yang menentukan.


Tabel 1. Tahanan lateral sambungan kayu satu irisan (kayu dengan kayu)

*Notasi:

Apabila nilai-nilai di bawah ini disubstitusikan pada persamaan di Tabel 1, maka

persamaan pada Tabel 1 diatas dapat ditulis kembali menjadi persamaan seperti pada

Tabel 2. Persamaan pada Tabel 2 identik dengan persamaan analisis sambungan pada

SNI-5 Tata cara perencanaan konstruksi kayu (2002) yang belum diberi faktor aman.

tm
Rt
ts

M y Fyb D3 6

Fem Re Fes
Tabel 2. Tahanan lateral kayu satu irisan (kayu dengan kayu) tanpa faktor aman

Umumnya faktor keamanan berbeda untuk sudut sejajar dan sudut tegak lurus serat. Faktor

aman sudut tegak lurus serat ( = 90) adalah 1,25 kali faktor aman sudut sejajar serat (NDS

untuk Konstruksi kayu dari U.S, 1997). Perbedaan faktor keamanan ini diperhitungkan melalui


nilai K seperti pada SNI-5 (2002).
K 1
360
Sebagai contoh, apabila nilai =0 (sudut sejajar serat), maka K = 1. Dan untuk nilai =90

(sudut tegak lurus serat), K =1.25.

Anda mungkin juga menyukai