PENILAIAN :
• Nilai Presensi = 10%
• Nilai Tugas = 15%
• Nilai Kuis = 20%
• Nilai ETS = 25%
• Nilai EAS = 30%
• ETS dan EAS bersifat tertutup ( close book )
• Tidak ada tes maupun “ujian susulan”
• Tugas harus diserahkan pada saat yang telah disepakati
• Tugas yang terlambat diserahkan diberi nilai 0
BAB 1
PRINSIP DASAR DAN PENGUKURAN
a. Besaran dan Pengukuran
b. Vektor dan Operasi Vektor
Besaran dan Pengukuran
Besaran dan Satuan
• 72 km/j = ….m/s
Soal 1 Tugas
• 5 nm = ……. Mm
• 1 Btu/h = …… J/s
Analisa Dimensional
Contoh Soal 2
b). y = yo + vo sin a – ½ g t
y = posisi akhir partikel yang bergerak
yo = posisi awal
vo = kecepatan awal
a = sudut elevasi
g = percepatan gravitasi
t = waktu
Soal 2 Tugas
Skalar Vektor
massa, waktu, kecepatan, percepatan,
jarak gaya
Vektor direpresentasikan dengan simbol anak panah
Arah
Besar
Penulisan vektor
= |F| F̂ atau = F F̂
R A B B A
R A B 2AB cos a
2 2
Metode Grafis
POLIGON
R A B 2AB cos a
2 2
Pengurangan Vektor
A – B = A + (B)
B -B
A B = A -B
- +
-B
A- B A
Contoh Soal 3
UTARA ( meter )
DR= D1 + D2
DR = D1 + D2 + D3
TIMUR ( meter )
Vektor 2 Dimensi
Y A AX AY
ˆj
A X î A Y ĵ
AY A Berapakah Ax dan Ay ?
A X A cos a
b a î A Y A sin a
X
AX A X A sin b
A Y A cos b
Jadi Atau
A A cos a î A sin a ĵ A A sin b iˆ A cos b ˆj
Vektor 2 Dimensi
Y Y
F
K
37o
X X
Y Y
R
V 37o
X X
KOMPONEN X,Y,Z VEKTOR
(koordinat Cartesian)
Y
Vy
V
v = ( vx + vz ) + vy
Vz Vx
X
Z v = vx + vy + vz
VEKTOR SATUAN :
vektor yang besarnya 1 satuan
^ ^^
ISTIMEWA i, j, k
vx = vx^
i; vy = vy^
j; vz = vz k^
^ ^ ^
v = vx i + v y j + v z k
Y
vy
v
b
vx
a
vz X
vx vy vz
cos a = ; cos b = ; cos =
v v v
vx = v cos a ; vy = v cos b ; vz = v cos
Besarnya vektor v :
2 2 2
v v x v y vz
Hubungan a, b, :
v = 100 km/jam
b
a X
Z
Metode Analisis
^ ^ ^
A = A x i + A y j + Az k
^ ^ ^
B= Bxi+Byj+Bzk
A + B = (Ax + B x )^
i + (A y + B y )^
j + ( Az + B z ) ^
k
^ ^ ^
A─ B = ( A x ─ B x ) i + ( A y ─ B y ) j + ( Az ─ B z ) k
A . B = ( A x B x ) + ( A y B y ) + ( Az B z )
^ ^ ^
i j k
A x B = Ax Ay Az
Bx By Bz
Soal 4 Tugas
Y Y Y
150 N
60 N 90 N
60 N 62o
40 N 25 N X
53o 25o 23o
X X
37o
125 N 180 N
40 N 130 N
80 N
(a) (b) (c)
Soal 5 Tugas
Vektor M , besarnya 5 cm dan membentuk sudut 37 dengan
sumbu x positif berlawanan arah perputaran
jarum jam.
Vektor tersebut dijumlahkan dengan vektor N, dan resultannya
adalah vektor yang besarnya 5 cm serta membentuk sudut 53
dengan sumbu x positif berlawanan arah perputaran jarum jam.
Tentukan :
a. komponen-komponen vektor N !
b. besar dan arah vektor N !
BAB 2
KINEMATIKA GERAK LURUS
a. Perpindahan, Kecepatan, dan Percepatan.
b. Gerak dengan Kecepatan Konstan.
c. Gerak dengan Percepatan Konstan.
d. Kombinasi Gerak (Gerak Parabola).
e. Gerak Melingkar.
Perpindahan, Kecepatan, dan
Percepatan
Perpindahan Vektor
• Adalah perubahan kedudukan benda dalam selang waktu tertentu
(tergantung sistem koordinat).
perpindahan
o A B
X1 X2
Catatan :
Jarak Skalar
Adalah panjang lintasan sesungguhnya yang
ditempuh oleh benda
A 5m B
5m
Contoh : Perpindahan (X) = 0
Benda bergerak dari A ke B (5 m) dan Jarak = 5 m + 5 m = 10 m
kembali lagi ke A
Kecepatan Vektor
Bila benda memerlukan waktu t untuk mengalami perpindahan X, maka :
A. Kecepatan Rata-rata
Perpindahan X 2 - X1 X
Kecepatan Rata-rata = Vrata-rata = =
Waktu yang diperlukan t2 - t1 t
x
x2 Lintasan
x
x1
t1 t2 t
t
B. Kecepatan Sesaat
Kecepatan rata-rata apabila selang waktu mendekati nol (kecepatan pada suatu saat
tertentu).
X dx
V sesaat = lim =
t 0 t dt
Kelajuan Skalar
Bila benda memerlukan waktu t untuk menempuh jarak X maka :
t
Percepatan Vektor
A. Percepatan Rata-rata
V2 - V1 V
Perubahan kecepatan per satuan waktu. arata-rata = =
t2 - t1 t
B. Percepatan Sesaat
Perubahan kecepatan pada suatu saat tertentu
(percepatan rata-rata apabila selang waktu mendekati nol).
V dV d 2x
a = lim a = =
t 0 t
dt dt 2
Gerak dengan Kecepatan
Konstan (GLB)
Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Gerak benda pada lintasan lurus dengan kecepatan tetap
Posisi Kecepatan
x v
V = konstan
x0
0 t 0 t
Gerak dengan Percepatan
Konstan (GLBB)
Gerak Lurus Berubah Beraturan
(GLBB)
Gerak lurus yang percepatannya tidak berubah (tetap)
terhadap waktu dipercepat beraturan
Posisi Kecepatan
x v
Percepatan
t t
a
a = konstan
0 t
Gerak Jatuh Bebas
o Merupakan contoh dari gerak lurus berubah beraturan
o Percepatan yang digunakan untuk benda jatuh bebas
adalah percepatan gravitasi (biasanya g = 9,8 m/det2)
o Sumbu koordinat yang dipakai adalah sumbu y
Xo = 0 X = 62,5 m
Y = 7,3 m
Jawab :
• Percepatan bola ketika meninggalkan pemain adalah
a = -g.
• Kecepatan pada ketinggian maksimum adalah V = 0
V = Vo + gt
0 - (12 m/s 2 )
2
v - vo
y= = 2 = 7 ,3 m
2a 2 (- 9.8 m/s )
Kombinasi Gerak
(Gerak Parabola)
Gerak Parabola
• Lintasan merupakan parabola
a x= 0 a y= g
= 10 m/s2
melingkar
rotasi
Gerak Melingkar
Merupakan gerak yang lintasannya berbentuk lingkaran.
Benda/partikel bergerak melingkar dari A ke B menempuh :
jarak ds atau sudut dq
Ads
R
dq
Besaran LINIER B Besaran ANGULAR
Kecepatan linier Kecepatan sudut :
V
( Kec tangensial ) :
ds R dq w=
dq O/s
v= = ; rad/s
dt dt dt
v = Rw
Percepatan sudut :
dw d 2 q 0 /s2 ;
a= = 2
dt dt rad / s
2
Membedakan Kecepatan Tangensial-v
dari Kecepatan Angular- w
w sama
Pada pertandingan lari, pelari di jalur terluar menempuh jarak yang lebih
panjang untuk jumlah putaran yang sama dibandingkan pelari di jalur
yang lebih dalam.
Membedakan Kecepatan Tangensial-v
dari Kecepatan Angular- w
– Makin besar w, makin tinggi pula v pada benda yang berotasi
( misalkan merry-go-round atau CD), artinya v ~ w
-w tidak tergantung pada di mana anda berada di merry-go-
round, tetapi v tergantung pada posisi anda, artinya v ~ r
Kecepatan liniernya dua kali kecepatan linier
orang ini
Semua orang mempunyai rpm sama, tetapi kecepatan linier yang berbeda
Contoh Soal 1
ada a
Percepatan Sentripetal ( mengubah arah kecepatan )
v2 v2
aR = ( konstan ) aR = (tak konstan)
R R
Percepatan Tangensial (mengubah besarnya kecepatan)
aT = 0 dv
aT = = Ra
dt
PERCEPATAN TOTAL
Gerak Melingkar
MELINGKAR BERATURAN MELINGKAR TAK BERATURAN
V=5 V = 10
V = 5 m/s V = 5 m/s
aT
aR
aR
aR aR
aT aT
V=5 V=5 V=7 V = 15
aR aR
aR aR
aT
V = 5 m/s V = 5 m/s
aT = 0
Gerak Melingkar
v = vo a t w = wo a t
v 2
= vo
2
2 a (s - s o ) w 2
= wo
2
2 a (q - q o )
1 2 1 2
s - so = vo t a t q - q o = wo t a t
2 2
Contoh Soal 2
Sebuah piringan yang berputar dengan kecepatan 9/ putaran per menit (rpm)
dihentikan. Piringan tersebut diperlambat dengan percepatan angular konstan
dan berhenti dalam waktu 2 menit.
a. Hitunglah besar percepatan angularnya !
b. Berapa putaran yang dilakukan piringan tersebut sebelum berhenti ?
Soal 3 Tugas
N N2 N1
F
F
W W
Pertanyaan!!!
Aplikasi :
• pilih massa m ( bisa 2 atau 3 benda )
• gambar gaya – gaya pada m terpilih:
Sebuah sedan mendorong sebuah truk yang mogok. Massa truk jauh
lebih besar dari massa sedan. Pernyataan mana di bawah ini yang
benar ?
a. Sedan memberi gaya pada truk, tetapi truk tidak memberi gaya pada sedan.
b. Sedan memberi gaya yang lebih besar pada truk, dibandingkan gaya truk pada sedan.
c. Gaya yang diberikan sedan pada truk sama besarnya dengan gaya yang diberikan
truk pada sedan.
d. Truk memberi gaya yang lebih besar pada sedan, dibandingkan gaya sedan pada truk.
e. Truk memberi gaya pada sedan, tetapi sedan tidak memberi gaya pada truk.
Hukum Ketiga Newton
Aksi – Reaksi
• sama besar
• berlawanan arah
• bekerja pada 2 benda berbeda
Beberapa Jenis Gaya
Apakah gerobak yang ditarik selalu bergerak ???
DIAM BERGERAK
Lurus v konstan
STATIKA DINAMIKA
F 0 a=0
F ma
Aplikasi :
• pilih massa m ( bisa 2 atau 3 benda )
• gambar gaya – gaya pada m terpilih:
w
Gaya Tegang Tali T
• Ada tali
T1 = T2
Contoh Soal
a
N=W W cos a
W
W N = W cos a
BERGERAK v N
N=W W
Gaya Normal N
Soal 1 Tugas
B
Soal 4 Tugas
m2
2m
m1
Gaya Gesek m
Permukaan Kasar
Kinetik Statik
bergerak diam
- - fs ≠ ms N
- fs = gaya pendorong
- berlawanan arah
gerak benda - tepat akan bergerak :
- berlawanan kecenderungan
arah gerak
Gaya Gesek m
Soal 6 Tugas
T2
m1
Soal 8 Tugas
Dua buah balok, A dan B, disusun seperti pada gambar dan dihubungkan
dengan tali pada balok C. Berat balok A dan B adalah 20 N dan koefisien
gesekan kinetik antara masing-masing balok dengan permukaan adalah 0,5.
Balok C turun dengan laju tetap.
a. Berapakah tegangan kedua tali penghubung ?
b. Berapa berat balok C ?
Gaya Sentripetal FR
Gaya Sentripetal FR
Gaya Sentripetal
2
v
FR = m aR = m
R
Persoalannya :
Gaya – gaya mana yang berkontribusi ???
Soal 10 Tugas
C
37
30oo
B
v
A
Soal 11 Tugas
w
Usaha
Usaha
• Dalam fisika, kata usaha memiliki pengertian
yang berbeda dengan pengertian dalam
kehidupan sehari-hari.
Dimana :
F = gaya (N)
s = perpindahan (m)
W = usaha (N.m = joule)
Usaha oleh Gaya Konstan
F F
q
F cos q
s
Usaha yang dilakukan oleh sebuah gaya didefinisikan
sebagai hasil kali komponen gaya pada arah pergeseran
dengan panjang pergeseran benda.
W ( F cosq ) s
W F s
Usaha oleh Gaya Konstan
N
F
q
f
mg
Usaha oleh gaya F : W Fs cosq
Usaha oleh gaya gesek f : W f fs cos(1800 ) 1
Usaha oleh gaya normal N : WN 0
Mengapa ?
Usaha oleh gaya berat mg : Wmg 0
Luas = DA =FxDx
DW = FxDx
Fx xf
W Fx Dx
x xi
xi Dx xf
xf
Fx
W lim Fx Dx
Dx0 xi
xf
W x Fx dx
i
Usaha
x
xi xf
Satuan dari Usaha
Contoh Soal
Gambar 3.3
Soal 13 dan 14 Tugas
Wnet ( Fx )dx ma dx
xf xf dv dv dx dv
a v
xi xi dt dx dt dx
dv xf
dx mv dv
xf
mv
xi dx xi
12 mv 2f 12 mvi2
W 12 mv 2f 12 mvi2
1 2 Energi kinetik adalah energi yang
EK mv
2 terkait dengan gerak benda.
Usaha dan Energi Kinetik
Dapat disimpulkan bahwa:
Satuan :
SI newton meter (N m) joule (J)
1 J = 107 erg
cgs dyne centimeter (dyne cm) erg
Contoh Soal
W Fdh
1
2
F=mg h
mgdh
1
2
2
mg dh
1
mgh1 mgh2
W EP1 EP2
Usaha dan Energi Potesial Gravitasi
Dapat disimpulkan bahwa:
Satuan :
SI newton meter (N m) joule (J)
1 J = 107 erg
cgs dyne centimeter (dyne cm) erg
Contoh Soal
g
Benda bermassa 2 kg m
A
Sebuah benda A massa 5 kg berada
di atas sebuah gedung dengan
ketinggian 20 m diatas tanah, 20 m
sedangkan benda B berada 4 m
dibawahnya tampak seperti pada
gambar. Jika massa benda A adalah
0,5 kali massa B, maka tentukanlah
besarnya selisih energi potensial
dari kedua benda itu. B
4m
Hukum Kekekalan Energi
• Dari dua hubungan usaha dan energi di atas:
1 1
W mv22 mv12
2 2
W mgh1 mgh2
1 1
mv2 mv12
2
mgh1 mgh2
2 2
1 1
mv12 mgh1 mv22 mgh2
2 2
EK1 EP1 EK 2 EP2
EM1 EM2
Contoh Soal
A B C
3. Balok m=2 kg bergerak ke kanan dengan laju 4 m/s
kemudian menabrak pegas dengan konstanta pegas k.
Jika jarak AB=2m, BC=0,5m dan titik C adalah titik
pegas tertekan maksimum, tentukan
a. kecepatan balok saat manabrak pegas di B
b. konstanta pegas k
Soal 17 Tugas
W
P Fv
Dt
P = daya (J/s atau Watt)
W = usaha (J) Satuan SI adalah watt (W)
t = waktu (s)
F = gaya (N)
v = kecepatan (m/s)
Daya
m2
cm cm
m1
cm
Posisi Pusat Massa
n
m x i i
xcm i 1
M
n n
ii
m r m y i i
rcm i 1
ycm i 1
M M
n
rcm xcm iˆ ycm ˆj zcm kˆ m z i i
zcm i 1
M
Posisi Pusat Massa
xcm
xdx
ycm
ydy
zcm
zdz
dx dy dz
benda berbentuk garis
rcm
r dr xcm
xdA
ycm
ydA
zcm
zdA
dr dA dA dA
benda berbentuk bidang
xcm
xdV
ycm
ydV
zcm
zdV
rcm xcm î ycm ˆj zcm k̂ dV dV dV
benda berbentuk 3 dimensi
Contoh Soal 1
Y (m) mi x i
( 2)(0) ( 4)(0) (6)( 4)
x cm i
2m
M 12
3 m2 = 4 kg
mi y i
( 2)(0) ( 4)(3) (6)(0)
m3 = 6 kg
y cm i
1m
m1 = 2 kg M 12
0 X (m)
4
Z (m) rcm 2 î ĵ
Soal 1 Tugas
dvcm dvi
M mi
dt i dt
Percepatan pusat massa : Macm mi ai
i
=0
Posisi Pusat Massa
Bila sebuah kapak dilemparkan ke atas seperti terlihat pada gambar
di bawah ini, maka semua bagian dari kapak tersebut akan
melakukan gerak yang kompleks, yaitu gerak translasi dan rotasi
kecuali pusat massanya yang akan melakukan gerak parabola
karena bertindak sebagai satu partikel.
Contoh Soal 2
M xpm mx1 mx 2 x pm x
2m(35,4) m(17,7) mx 2 70,8 17,7 x 2
x 2 70,8 17,7 53,1 m
Tumbukan
(Tumbukan Elastis dan Tak Elastis)
Momentum
Momentum : hasil massa benda dengan kecepatannya
dp d mv dv
m ma
dt dt dt
dp
Fekst
dt
Momentum
Jika tidak ada gaya luar yang bekerja pada kedua benda yang
bertumbukan selain gaya yang diberikan oleh masing-masing benda,
maka berlaku Hukum Kekekalan Momentum bagi kedua benda
dp dp d p1 p2
Fekst 1 2
dt dt dt
d p1 p2
Fekst 0 0
dt
d p1 p2 0
p1 p2 c ( kons tan)
' '
Hukum Kekekalan Momentum m1v1 m2v2 m1v1 m2v2
Impuls
d psistem
Fexternal dt
IMPULS
: t f tf
d psistem
I Fexternal dt dt
to to
dt
tf
d psistem
to
I pto sistem p t f sistem
Impuls
p = F t t
t
Tumbukan
Pengelompokan tumbukan
• Lenting sempurna • Energi kinetik sistem konstan
• Berlaku:
Tumbukan Tak Elastis
energi panas
koefisien kelentingan/restitusi
•untuk tumbukan lenting (sempurna) e = 1,
•untuk tumbukan tidak lenting sebgian 0 < e < 1,
•untuk tumbukan tidak lenting sempurna e = 0.
Contoh Soal
θ θ2 θ1
• Kecepatan tangensial:
v
r dalam rad/s
kecepatan kecepatan
linear tangensial
Percepatan tangensial:
a
r dalam rad/s2
percepatan percepatan
linear tangensial
Perumusan Gerak Rotasi
Percepatan sentripetal (dng arah radial ke dalam):
2
v
ar r
2
r
Contoh Soal 1
L r p m(r v)
l mvr sin
rp rmv
r p r mv
Jadi dL dp dp
r ingat FEXT
dt dt dt
Vektor Momentum Sudut
dp
Analog dengan FEXT !!
dt
Hukum Kekekalan
Momentum Sudut
dL
Jika torsi resultan = nol, maka EXT 0
dt
I11 I22
Hukum Kekekalan
Momentum Sudut
• Linear
o Jika SF = 0, maka p konstan.
• Rotasi
o Jika S = 0, maka L konstan.
Vektor Momentum Sudut
DEFINISI
Momentum sudut dari sebuah benda yang
berotasi tehadap sumbu tetap adalah hasil kali
dari momen inersia benda dengan kecepatan
sudut terhadap sumbu rotasi tersebut.
L I
Demikan juga dengan torsi (Hk II Newton
untuk gerak rotasi):
dL d ( I ) d
I I
dt dt dt
Vektor Momentum Sudut
L I
Jika tidak ada torsi luar, L kekal. Artinya bahwa hasil perkalian
antara I dan kekal
I mi ri 2
Momen Inersia
Momen Inersia bagi suatu sistem partikel benda tegar
didefenisikan sebagai
I mi ri m1r1 m2 r2 ...
2 2 2
i
I = momen inersia benda tegar,
menyatakan ukuran inersial sistem untuk berotasi
terhadap sumbu putarnya
Momen Inersia
Untuk benda yang mempunyai distribusi massa kontinu, momen
inersianya diberikan dalam bentuk integral
z
I mi ri I r dm
2 2
dm
i y
rapat massa : x
m dm
lim dm dV
V 0 V dV
I r dm ρr dV
2 2 Dimana Elemen Volume
dV rdr d dl
Momen Inersia
Untuk lempengan benda dibawah ini, momen inersia
dalam bentuk integral
I r rdr d dl
2
4 0
4
R
Massa dari lempengan tersebut I 2 L
4
M R L 2
1
Momen Inersia benda I MR 2
2
Dalil Sumbu Sejajar
I I cm Mh 2
Momen Inersia
ℓ ℓ
1 1 2
I ml 2 I ml
12 3
R R
1
I mR 2 I mR 2
2
1 2
I m(a 2 b 2 ) b I mR 2
12 a 5
Momen Inersia
Dinamika Rotasi dan
Energi Kinetik Rotasi
Dinamika Rotasi
Sebuah benda berputar pada suatu sumbu disebabkan karena adanya
momen gaya atau torka/torsi (torque)
Ft r F sin r (r sin ) F r F
rF
Hukum Newton II untuk rotasi :
I F ma
Energi Kinetik Rotasi
K mi ri
1
2
2 1
2
m r
i i
2 2
1 2
K I
2
Dimana I adalah momen inersia, I mi ri 2
Energi Kinetik Rotasi
• Linear • Rotasi
1 1 2
K Mv 2
K I
2 2
Massa Momen
Inersia
Kecepatan
Linear Kecepatan
Sudut
Gabungan Gerak Translasi
dan Rotasi
Gerak Menggelinding
Menggelinding adalah peristiwa translasi dan
sekaligus rotasi
d
vcom R
dt
Gerak Menggelinding
Gerak Menggelinding
K 12 I P 2 I P I com MR 2
K 12 I com 2 12 MR 2 2
K I com Mv
1
2
2 1
2
2
com K r Kt
Gerak Menggelinding pada
Bidang Miring
Gunakan: torsi = I
N R Fg sin I P
Fg sin R acom R
fs x
Maka:
P MR 2 g sin I P acom
I P I com MR 2
Fg Fg cos g sin
acom
1 I com / MR 2
Gerak Menggelinding
2 2
V0
Gerak Menggelinding
Linear Rotasi
x (m) (rad)
v (m/s) (rad/s)
a (m/s2) (rad/s2)
m (kg) I (kg·m2)
F (N) (N·m)
p (N·s) L (N·m·s)
Hubungan Besaran
Gerak Linear - Rotasi
linear angular
perpindahan x
kecepatan v dx / dt d / dt
percepatan a dv / dt d / dt
massa m I mi ri2
gaya F r F
Hk. Newton’s F ma I
energi kinetik K (1 / 2)mv2 K (1 / 2) I 2
Kerja W Fdx W d
BAB 6
FLUIDA
Oleh: Mastuki, S.Si., M.Si.
P gh
Contoh Soal 2
p p p o gy
W D W D
F p dA p dydx gy dydx
A x 0 y 0 x 0 y 0
W D
1
gy 2 dx x
x 0
2 y 0
1
gD 2 W y
2
p po
Tekanan Hidrostatik
A B C
D
A B A’
(a) (b)
Gambar (a) Paradoks Hidrostatik, permukaan
cairan di semua bejana sama tinggnya. (b)
Diagram gaya terhadap cairan dalam bejana C.
Prinsip Pascal dan Archimedes
Prinsip Pascal
A1 A2
F1 F2
Dongkrak Hidrolik
Paradoks hidrostatik
Prinsip Pascal
F1 F A2
2 F2 F1
A1 A2 A1
Prinsip Pascal
Contoh Soal 4
Fa m f g
fluida Vbenda g
Contoh Soal 5
Sebuah gunung es terapung dilaut. Bila rapat massa es dan air laut
masing-masing adalah 917 dan 1024 kg/m3, berapa % bagian es yang
terapung (yang terlihat/muncul dipermukaan)
Jawab :
debit Q VA
Q B Q masuk Q C Q keluar
V1A1 V2 A 2 V2
V1
Contoh Soal 6
• Asas Bernoulli : A2
fluida mengalir A1
v1
dipengaruhi oleh x2
F1
perubahan kecepatan
alirannya dan ketinggian x1
tempat melalui h1 h2
persamaan
p 12 v 2 g hkonstan
Persamaan Bernoulli
dapat ditafsirkan sebagai
dalam fluida. Kenapa dikatakan demikian ? Tentu saja
karena suku menyatakan
dan suku menyatakan
. Dengan memakai sudut pandang ini, tekanan
dapat pula dipandang sebagai
F
p1
v1
Prinsip inilah
yang yang digunakan untuk v2
p2
menghasilkan daya angkat
pesawat
Gambar: Dengan mengatur kecepatan udara
pada sisi bawah sayap (v2) lebih lambat dari
kecepatan udara sisi atasnya (v1), akan timbul
resultan gaya F yang timbul akibat perbedaan
tekanan udara pada kedua sisi tersebut
Contoh Soal 7