Anda di halaman 1dari 245

Oleh:

Mastuki, S.Si., M.Si.


TUJUAN PEMBELAJARAN FISIKA
• melatih berpikir / bernalar logis
• belajar melihat aspek fisika pada berbagai
peristiwa sehari – hari
• memberi dasar fisika untuk beberapa
matakuliah fakultas teknik di tingkat – tingkat
atas
MATERI PERKULIAHAN
ACUAN :
• Fisika karangan Giancoli
• Fisika karangan Tipler
• Fisika karangan Halliday-Resnick

PENILAIAN :
• Nilai Presensi = 10%
• Nilai Tugas = 15%
• Nilai Kuis = 20%
• Nilai ETS = 25%
• Nilai EAS = 30%
• ETS dan EAS bersifat tertutup ( close book )
• Tidak ada tes maupun “ujian susulan”
• Tugas harus diserahkan pada saat yang telah disepakati
• Tugas yang terlambat diserahkan diberi nilai 0
BAB 1
PRINSIP DASAR DAN PENGUKURAN
a. Besaran dan Pengukuran
b. Vektor dan Operasi Vektor
Besaran dan Pengukuran
Besaran dan Satuan

• Besaran (Quantity): sifat (watak) alam


yang terukur.

• Satuan (unit): ukuran dari besaran.


Contoh Besaran dan Satuannya
No Besaran Simbol Satuan SI Dimensi
1. Panjang L Meter (m) [L]
2. Massa m Kilogram (Kg) [M]
3. waktu t Sekon (s) [T]
4. Temperatur T Kelvin (K) [θ]
5. Gaya F Newton (N) [M][L][T]-2
6. Kecepatan v m/s [L][T]-1
7. Percepatan a m/s2 [L][T]-2
Pangkat Metrik
Awalan Singkatan Nilai
Exa- E 1018
Peta- P 1015
Tera- T 1012
Giga- G 109
Mega- M 106
Kilo- k 103
Milli- m 10- 3
Mikro-  10- 6
Nano- n 10- 9
Pico- p 10-12
Femto- f 10-15
-18
Contoh Konversi
Contoh Konversi
Contoh Soal 1

• 2 Psi = ….. N/m2

• 72 km/j = ….m/s
Soal 1 Tugas

• 5 nm = ……. Mm

• 1 torr = ….. Psi

• 1 Btu/h = …… J/s
Analisa Dimensional
Contoh Soal 2

Dengan analisa dimensional selidiki apakah hubungan berikut benar.


Betulkan bila tidak benar !
a). g T = perioda getaran bandul
T  2 g = percepatan gravitasi
l l = panjang tali

b). y = yo + vo sin a – ½ g t
y = posisi akhir partikel yang bergerak
yo = posisi awal
vo = kecepatan awal
a = sudut elevasi
g = percepatan gravitasi
t = waktu
Soal 2 Tugas

Ketika memecahkan sebuah persoalan mekanika, seorang mahasiswa


mendapatkan relasi antar besaran sebagai berikut :
F = m a + ½ mv2 - W.d
Analisalah apakah relasi yang didapatkannya ini benar,
dengan menganalisa dimensi besaran – besaran yang bersangkutan.
F = gaya
m = massa
a = percepatan
v = kecepatan
W = berat
d = jarak
Soal 3 Tugas

Pada persamaan Bernoulli tentang cairan yang mengalir :


1 2
p x v xgh C ( C= konstanta berdimensi tekanan )
2
Carilah besaran apa yang diwakilkan dengan x, bila :
p : tekanan cairan
v : kecepatan aliran
g : percepatan gravitasi
h : ketinggian titik dalam cairan
Vektor dan Operasi Vektor
B E S A R A N

Skalar Vektor
massa, waktu, kecepatan, percepatan,
jarak gaya
Vektor direpresentasikan dengan simbol anak panah
Arah

Besar

Penulisan vektor
= |F| F̂ atau = F F̂

Vektor vektor satuan besar vektor


Penjumlahan dan Pengurangan
Vektor
 
D  F
• Metode grafis (jajaran genjang, poligon)
• Metode analisis (menggunakan vektor satuan)
Metode Grafis
JAJARAN GENJANG

    
R  A  B  B A

R  A  B  2AB cos a
2 2
Metode Grafis
POLIGON

R  A  B  2AB cos a
2 2
Pengurangan Vektor

A – B = A + (B)

B -B

A B = A -B
- +

-B
A- B A
Contoh Soal 3

Seseorang berjalan ke timur 8 meter, kemudian ke utara 6 meter. Gambarlah


vektor perpindahan akhirnya ! Dilanjutkan ke timur 2 meter, manakah vektor
perpindahan akhir ?

UTARA ( meter )

DR= D1 + D2

DR = D1 + D2 + D3

TIMUR ( meter )
Vektor 2 Dimensi
  
Y A  AX  AY
ˆj
   A X î  A Y ĵ
AY A Berapakah Ax dan Ay ?
A X  A cos a
b a î A Y  A sin a
 X
AX A X  A sin b
A Y  A cos b
Jadi Atau
 
A  A cos a î  A sin a ĵ A  A sin b iˆ  A cos b ˆj
Vektor 2 Dimensi

Y Y

F
K
37o
X X

Y Y

R
V 37o

X X
KOMPONEN X,Y,Z VEKTOR
(koordinat Cartesian)
Y
Vy
V
v = ( vx + vz ) + vy

Vz Vx
X
Z v = vx + vy + vz
VEKTOR SATUAN :
vektor yang besarnya 1 satuan
^ ^^
ISTIMEWA i, j, k

vx = vx^
i; vy = vy^
j; vz = vz k^

^ ^ ^
v = vx i + v y j + v z k
Y
vy
v

b
 vx
a
vz X

vx vy vz
cos a = ; cos b = ; cos  =
v v v
vx = v cos a ; vy = v cos b ; vz = v cos 
Besarnya vektor v :
2 2 2
v  v x  v y  vz
Hubungan a, b, :

cos 2 a + cos 2 b + cos 2  = 1


Contoh Soal 4

Kecepatan pesawat 100 km/jam,dalam sudut ruang X+Y+ Z+,


a = 30 o dan b = 75 o. Nyatakan vektor kecepatan pesawat !

v = 100 km/jam

b
a X

Z
Metode Analisis
^ ^ ^
A = A x i + A y j + Az k
^ ^ ^
B= Bxi+Byj+Bzk

A + B = (Ax + B x )^
i + (A y + B y )^
j + ( Az + B z ) ^
k
^ ^ ^
A─ B = ( A x ─ B x ) i + ( A y ─ B y ) j + ( Az ─ B z ) k
A . B = ( A x B x ) + ( A y B y ) + ( Az B z )
^ ^ ^
i j k

A x B = Ax Ay Az

Bx By Bz
Soal 4 Tugas

Pada gambar (a), (b), dan (c) ditunjukkan sistem gaya


dalam bidang datar.
Tentukan gaya resultannya !

Y Y Y
150 N
60 N 90 N
60 N 62o

40 N 25 N X
53o 25o 23o
X X
37o
125 N 180 N
40 N 130 N
80 N
(a) (b) (c)
Soal 5 Tugas


Vektor M , besarnya 5 cm dan membentuk sudut 37 dengan
sumbu x positif berlawanan arah perputaran 
jarum jam.
Vektor tersebut dijumlahkan dengan vektor N, dan resultannya
adalah vektor yang besarnya 5 cm serta membentuk sudut 53
dengan sumbu x positif berlawanan arah perputaran jarum jam.
Tentukan :
a. komponen-komponen vektor N !
b. besar dan arah vektor N !
BAB 2
KINEMATIKA GERAK LURUS
a. Perpindahan, Kecepatan, dan Percepatan.
b. Gerak dengan Kecepatan Konstan.
c. Gerak dengan Percepatan Konstan.
d. Kombinasi Gerak (Gerak Parabola).
e. Gerak Melingkar.
Perpindahan, Kecepatan, dan
Percepatan
Perpindahan  Vektor
• Adalah perubahan kedudukan benda dalam selang waktu tertentu
(tergantung sistem koordinat).
perpindahan
o A B
X1 X2
Catatan :
Jarak Skalar
Adalah panjang lintasan sesungguhnya yang
ditempuh oleh benda
A 5m B

5m
Contoh : Perpindahan (X) = 0
Benda bergerak dari A ke B (5 m) dan Jarak = 5 m + 5 m = 10 m
kembali lagi ke A
Kecepatan  Vektor
Bila benda memerlukan waktu t untuk mengalami perpindahan X, maka :
A. Kecepatan Rata-rata
Perpindahan X 2 - X1 X
Kecepatan Rata-rata = Vrata-rata = =
Waktu yang diperlukan t2 - t1 t
x
x2 Lintasan
x
x1

t1 t2 t
t
B. Kecepatan Sesaat
Kecepatan rata-rata apabila selang waktu mendekati nol (kecepatan pada suatu saat
tertentu).
X dx
V sesaat = lim =
 
t 0 t dt
Kelajuan  Skalar
Bila benda memerlukan waktu t untuk menempuh jarak X maka :

Jarak total yang ditempuh


Kelajuan Rata-rata =
X
V =
Waktu yang diperlukan

t
Percepatan  Vektor

A. Percepatan Rata-rata
V2 - V1 V
Perubahan kecepatan per satuan waktu. arata-rata = =
t2 - t1 t

B. Percepatan Sesaat
Perubahan kecepatan pada suatu saat tertentu
(percepatan rata-rata apabila selang waktu mendekati nol).

V dV d 2x
a = lim a = =
t  0  t
dt dt 2
Gerak dengan Kecepatan
Konstan (GLB)
Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Gerak benda pada lintasan lurus dengan kecepatan tetap

Posisi Kecepatan

x v

V = konstan

x0

0 t 0 t
Gerak dengan Percepatan
Konstan (GLBB)
Gerak Lurus Berubah Beraturan
(GLBB)
Gerak lurus yang percepatannya tidak berubah (tetap)
terhadap waktu  dipercepat beraturan

Posisi Kecepatan

x v

Percepatan
t t
a
a = konstan

0 t
Gerak Jatuh Bebas
o Merupakan contoh dari gerak lurus berubah beraturan
o Percepatan yang digunakan untuk benda jatuh bebas
adalah percepatan gravitasi (biasanya g = 9,8 m/det2)
o Sumbu koordinat yang dipakai adalah sumbu y

 Arah ke atas positif (-)


o Hati-hati mengambil acuan
 Arah ke bawah negatif (+)
Contoh Soal

1. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 27 km/jam, kemudian mobil dipercepat


dengan percepatan 2 m/s2.
Hitunglah kecepatan mobil dan jarak yang ditempuhnya selama 5 detik setelah percepatan
tersebut.
Jawab :

Vo = 27 km/jam = 27000 m /3600s = 7,5 m/s


Xo = 0, a = 2 m/s2, t = 5 s
- Kecepatan mobil - Jarak yang ditempuh mobil

V = Vo +at X = Xo + Vo.t + 1/2a.t 2


= 7,5 + 2,5 = 62,5 m
= 17,5 m/s

Xo = 0 X = 62,5 m

Vo = 7,5 m/s V = 17,5 m/s


Contoh Soal

2 . Seorang pemain baseball melempar bola sepanjang sumbu Y dengan kecepatan


awal 12 m/s. Berapa waktu yang dibutuhkan bola untuk mencapai ketinggian
maksimum dan berapa ketinggian maksimum yang dapat dicapai bola tersebut?

Y = 7,3 m

Jawab :
• Percepatan bola ketika meninggalkan pemain adalah
a = -g.
• Kecepatan pada ketinggian maksimum adalah V = 0

Waktu untuk mencapai ketinggian maksimum :

V = Vo + gt

t = (V-Vo)/g = (0 - 12) / (-9,8) = 1.2 s


Y=0
Ketinggian maksimum yang dicapai :

0 - (12 m/s 2 )
2
v - vo
y= = 2 = 7 ,3 m
2a 2 (- 9.8 m/s )
Kombinasi Gerak
(Gerak Parabola)
Gerak Parabola
• Lintasan merupakan parabola

• Gabungan gerakan sb X dan sb Y yang saling tegak lurus

• Kecepatan dan percepatannya selalu tidak segaris

• Posisi benda dinyatakan dalam koordinat x dan y


Gerak Parabola

vox = vo cos θ voy = vo sin θ

a x= 0 a y= g
= 10 m/s2

Kecepatan setelah t sekon : Posisi setelah t sekon :


v x = vox = konstan 
V = Vx î  Vy ĵ
v y = voy − g t
(vx ) 2  (v y ) 2
V =
vy
q = arc tan vx
Contoh Soal

1. Seorang anak melempar batu dengan kecepatan 12,5 m/s


dan sudut 30 derajat terhadap horisontal. Jika percepatan
gravitasi bumi adalah 10 m/s2. tentukan;
a. Waktu yang dibutuhkan batu tersebut sampai
menyentuh tanah?
b. Tinggi maksimum yang bisa dicapai batu tersebut?
c. Jarak jatuhnya batu terhadap anak?
Gerak Melingkar
Bergerak Melingkar-Berputar
( Rotasi )

melingkar

rotasi
Gerak Melingkar
Merupakan gerak yang lintasannya berbentuk lingkaran.
Benda/partikel bergerak melingkar dari A ke B menempuh :
jarak ds atau sudut dq

Besaran LINIER Besaran ANGULAR


A
R ds
dq
B
Kecepatan linier Kecepatan sudut :
( tangensial ) : V m/s w o/s ; rad/s
ds = R dq
Percepatan tangensial Percepatan sudut :
aT m/s2 a o/s2; rad/s2
Gerak Melingkar
V

Ads
R
dq
Besaran LINIER B Besaran ANGULAR
Kecepatan linier Kecepatan sudut :
V
( Kec tangensial ) :
ds R dq w=
dq O/s
v= = ; rad/s
dt dt dt
v = Rw
Percepatan sudut :
dw d 2 q 0 /s2 ;
a= = 2
dt dt rad / s
2
Membedakan Kecepatan Tangensial-v
dari Kecepatan Angular- w

w sama

Pada pertandingan lari, pelari di jalur terluar menempuh jarak yang lebih
panjang untuk jumlah putaran yang sama dibandingkan pelari di jalur
yang lebih dalam.
Membedakan Kecepatan Tangensial-v
dari Kecepatan Angular- w
– Makin besar w, makin tinggi pula v pada benda yang berotasi
( misalkan merry-go-round atau CD), artinya v ~ w
-w tidak tergantung pada di mana anda berada di merry-go-
round, tetapi v tergantung pada posisi anda, artinya v ~ r
Kecepatan liniernya dua kali kecepatan linier
orang ini

Semua orang mempunyai rpm sama, tetapi kecepatan linier yang berbeda
Contoh Soal 1

Agar musik CD terdengar baik, keping CD harus berputar dengan


kecepatan linier yang konstan. Umumnya, CD player mempunyai
kecepatan 1,3 m/s. Apakah kecepatan angular keping CD ketika
sedang memperdengarkan lagu dari track dalam,
A.Lebih besar
B.Lebih kecil atau
C.Sama
dibandingkan kecepatan angular keping CD ketika memperdengarkan
lagu dari track yang lebih luar ?

Agar kecepatan v konstan, w harus mengecil


bila r membesar. Dengan demikian jawaban
yang benar adalah .
Soal 1 Tugas

Sebuah roda yang besar digandeng lewat sebuah ban ( belt )


ke sebuah roda yang diameternya setengah dari diameter
roda yang besar tadi. Bagaimana perbandingan kecepatan
angular kedua roda itu ?
Soal 2 Tugas

Sebuah roda berputar pada 480 rpm. Berapa kecepatan sudut


roda itu dalam rad/s dan berapa laju titik yang berada 30 cm
dari pusat roda ?
v konstan v tak konstan

ada a
Percepatan Sentripetal ( mengubah arah kecepatan )
v2 v2
aR = ( konstan ) aR = (tak konstan)
R R
Percepatan Tangensial (mengubah besarnya kecepatan)
aT = 0 dv
aT = = Ra
dt
PERCEPATAN TOTAL
Gerak Melingkar
MELINGKAR BERATURAN MELINGKAR TAK BERATURAN
V=5 V = 10

V=5 V=5 V=7 V = 15

V = 5 m/s V = 5 m/s

V konstan V tidak konstan


Gerak Melingkar
V = 10
V=5

aT
aR
aR

aR aR

aT aT
V=5 V=5 V=7 V = 15
aR aR
aR aR
aT
V = 5 m/s V = 5 m/s

aT = 0
Gerak Melingkar

MELINGKAR BERATURAN MELINGKAR TAK BERATURAN


Padanan Gerak Lurus dan
Gerak Melingkar

v = vo  a t w = wo  a t
v 2
= vo
2
 2 a (s - s o ) w 2
= wo
2
 2 a (q - q o )
1 2 1 2
s - so = vo t  a t q - q o = wo t  a t
2 2
Contoh Soal 2

Sebuah piringan yang berputar dengan kecepatan 9/ putaran per menit (rpm)
dihentikan. Piringan tersebut diperlambat dengan percepatan angular konstan
dan berhenti dalam waktu 2 menit.
a. Hitunglah besar percepatan angularnya !
b. Berapa putaran yang dilakukan piringan tersebut sebelum berhenti ?
Soal 3 Tugas

Sebuah roda yang berputar pada kecepatan 6 putaran/s mengalami


percepatan sudut sebesar 4 rad/s2. Berapa waktu yang diperlukan agar
kecepatan sudut mencapai 26 putaran/s dan berapa jumlah putaran
yang telah dibuat selama waktu itu ?
Contoh Soal 3

Sebuah cakram yang diameternya 10 cm, dipercepat hingga tepi roda


bergerak dengan percepatan tangensial aT = 5 cm/s2. Bila pada keadaan
awal, kecepatan tepi roda itu 4 cm/s, hitunglah :
a. Kecepatan sudut roda 3 s setelah dipercepat ( dalam rpm dan rad/s )
b. Percepatan radial pada t = 3 s !
c. Sudut yang ditempuh selama 3 s itu ( dalam derajat dan radian )
Soal 4 Tugas

Waktu maksimum untuk mendengarkan musik dari CD musik standar adalah


74 menit 33 sekon.
a. Berapa putaran yang dibuat cakram itu selama waktu tersebut, jika
jari – jari jalur ( track ) terdalam adalah 23 mm sedangkan jari – jari jalur
terluar adalah 58 mm?
b. Berapa panjang total jalur yang melewati lensa selama waktu itu ?
c. Jika percepatan sudut a dianggap konstan, hitunglah a !
Soal 5 Tugas

Sebuah gerinda mempunyai jari – jari 10 cm dan harus berputar hingga


kecepatan tepi gerinda adalah 6 m/s. Berapakah kecepatan sudutnya ?
Seandainya gerinda ini menggulung benang di tepinya, berapa panjang
benang yang tergulung dalam 5 sekon, bila gerinda berputar dengan
kecepatan sudut yang anda dapatkan tadi ?
BAB 3
DINAMIKA PARTIKEL
a. Hukum Newton.
b. Beberapa Jenis Gaya.
c. Usaha.
d. Teorema Usaha-Energi.
e. Gaya Konservatif dan Energi Potensial.
Dinamika
F

DINAMIKA PARTIKEL DINAMIKA BENDA TEGAR

Tak ada permasalahan Letak titik tangkap gaya


titik tangkap gaya harus digambar dengan tepat

N N2 N1
F
F

W W
Pertanyaan!!!

Benarkah pernyataan-pernyataan di bawah ini ? Jelaskan !


a. Jika sebuah benda tidak bergerak berarti tidak ada gaya
yang bekerja pada benda itu.
b. Gerakan sebuah benda selalu dalam arah gaya resultan.
c. Pasangan gaya aksi reaksi tidak pernah bekerja pada
benda yang sama.
d. Massa sebuah benda bergantung pada lokasinya.
e. Besar pasangan gaya aksi reaksi akan sama besar hanya
jika benda tidak dipercepat.
Hukum Newton
Hukum Pertama Newton
Hukum Inersia

A body remains at rest or moves


in a straight line at a constant speed
unless acted upon by a force.
• Sebuah bola sepak tidak berhenti di udara

• Sebuah pensil tidak menggelinding, kecuali


digelindingkan.
Hukum Kedua Newton
 
 F  ma
Gaya Penggerak Gerakan

Aplikasi :
• pilih massa m ( bisa 2 atau 3 benda )
• gambar gaya – gaya pada m terpilih:

• lakukan penjumlahan gaya F


Pertanyaan!!!

Sebuah sedan mendorong sebuah truk yang mogok. Massa truk jauh
lebih besar dari massa sedan. Pernyataan mana di bawah ini yang
benar ?
a. Sedan memberi gaya pada truk, tetapi truk tidak memberi gaya pada sedan.
b. Sedan memberi gaya yang lebih besar pada truk, dibandingkan gaya truk pada sedan.
c. Gaya yang diberikan sedan pada truk sama besarnya dengan gaya yang diberikan
truk pada sedan.
d. Truk memberi gaya yang lebih besar pada sedan, dibandingkan gaya sedan pada truk.
e. Truk memberi gaya pada sedan, tetapi sedan tidak memberi gaya pada truk.
Hukum Ketiga Newton
Aksi – Reaksi

• sama besar
• berlawanan arah
• bekerja pada 2 benda berbeda
Beberapa Jenis Gaya
Apakah gerobak yang ditarik selalu bergerak ???

DIAM BERGERAK
Lurus v konstan

STATIKA DINAMIKA
  
F  0 a=0
 F  ma
Aplikasi :
• pilih massa m ( bisa 2 atau 3 benda )
• gambar gaya – gaya pada m terpilih:

• lakukan penjumlahan gaya F


Gaya – gaya yang mungkin ada :
- Gaya luar yang diberikan
- Gaya berat W
- Gaya tali T
- Gaya normal N
- Gaya gesek f
- Gaya sentripetal
Gaya Berat W
• gaya tarik bumi pada benda
• menyebabkan benda jatuh ke tanah
• ada massa m
• arah selalu vertikal ke bawah
• w=mg ( g = 10 m/s2 )
m

w
Gaya Tegang Tali T
• Ada tali

• Tali tegang ( tidak kendor )

• Bila tali tak bermassa, T di ujung – ujung tali sama besar

• Pada katrol tak bermassa, T di kiri kanan katrol


sama tali tak membuat katrol berputar
Gaya Tegang Tali T
T1 T3 T3 = T2+ Wt

Massa tali diabaikan


Wt Wt = 0
W
T3 = T2
W = T1 T2

T di ujung tali tak bermasa


sama besar
: pasangan aksi - reaksi

Mana pasangan W dan T3 ?


Gaya Tegang Tali T

Katrol tak bermassa;


katrol licin

T1 T2 Katrol tak berputar


( Tali numpang lewat )

T1 = T2
Contoh Soal

Tiga buah benda dengan berat w1, w2, dan w3


dihubungkan oleh tali melalui dua buah katrol tanpa
53 37 gesekan seperti pada gambar. Jika w1 = 300 N dan
sistem ini berada dalam keadaan setimbang maka :
w2 w3
P a. gambarkan diagram gaya yang bekerja pada
masing-masing benda dan pada titik simpul P !
w1 b. tentukan berat w2 dan w3 !
Gaya Normal N

- benda bertumpu pada benda lain

- reaksi gaya tekan

- arahnya selalu tegaklurus permukaan yang ditekan


Gaya Normal N
DIAM N
N

a
N=W W cos a
W
W N = W cos a

BERGERAK v N

N=W W
Gaya Normal N
Soal 1 Tugas

Seorang kakek yang beratnya 750 N berada di sebuah elevator.


Dengan gaya berapa kakek ini menekan lantai elevator bila
elevator bergerak ke atas dengan percepatan 2 m/s2 ? Berapa
gaya tekan ini bila elevator turun dengan percepatan yang
sama ? Berapa gaya tekan ini bila elevator turun dengan
perlambatan 2 m/s2 ?
Soal 2 Tugas

Anda tahu bahwa massa Anda adalah 75 kg. Akan tetapi


ketika Anda berdiri di atas timbangan di dalam lift terlihat
bahwa massa Anda sebesar 90 kg.
Berapa besar percepatan lift dan ke mana arahnya ?
Soal 3 Tugas

Balok A yang massanya 5 kg berada di atas balok B yang massanya


10 kg. Susunan balok – balok itu berada di atas lantai yang licin.
a. Gambarlah semua gaya yang bekerja pada balok A dan semua
gaya yang bekerja pada balok B !
b. Hitunglah besarnya gaya – gaya tersebut !
c. Carilah pasangan aksi – reaksi gaya – gaya tersebut !

B
Soal 4 Tugas

Sebuah balok bermassa 28 kg dihubungkan dengan ember kosong bermassa 1


kg oleh tali yang dilewatkan pada katrol yang tidak mempunyai gesekan.
Koefisien gesekan statik antara meja dan balok adalah 0,45 dan koefisien
gesekan kinetik antara meja dan balok adalah 0,32. Sedikit demi sedikit
ditambahkan pasir ke ember sehingga sistem mulai bergerak.
a. Hitung massa pasir yang ditambahkan ke ember saat balok
tepat akan bergerak!
b. Hitung percepatan sistem, ketika ember ditambahi pasir
0,1 kg setelah (a) !
28 kg
Soal 5 Tugas

Dua buah balok m1 dan m2 dihubungkan melalui sebuah katrol


seperti pada gambar. Beda ketinggian m1 dan m2 adalah 2 meter.
Mula-mula m2 ditahan diam kemudian dilepas, ternyata posisi m1
dan m2 yang sama tinggi (horisontal) dicapai setelah m2 turun
1 detik. Jika m1 = 1 kg dan pengaruh katrol diabaikan, hitunglah
tegangan tali dan besar m2 !

m2

2m
m1
Gaya Gesek m
Permukaan Kasar
Kinetik Statik
bergerak diam
- - fs ≠ ms N
- fs = gaya pendorong
- berlawanan arah
gerak benda - tepat akan bergerak :

- berlawanan kecenderungan
arah gerak
Gaya Gesek m
Soal 6 Tugas

Balok A bermassa 10 kg berada di atas lantai akan ditarik oleh


gaya F = 80 N dengan menggunakan tali penarik yang arahnya
mendatar.
Balok B bermassa 10 kg diam di atas lantai dan akan ditarik
dengan gaya 80 N menggunakan tali penarik dengan arah 37o
terhadap lantai. Jika koefisien gesek statik dan kinetik adalah
0,6 dan 0,2; selidiki balok mana yang lebih cepat geraknya!
Jelaskan !
Soal 7 Tugas

Tiga buah benda m1 = 1 kg, m2 = 2 kg, dan m3 = 3 kg berada pada


posisi seperti pada gambar. Hitung percepatan benda, tegangan
tali T1 dan T2 jika :
a. Lantai tempat m2 dan m3 berada licin
b. Lantai tempat m2 dan m3 kasar dengan koefisien gesek kinetik
adalah 0,1.
(Abaikan pengaruh katrol dan massa tali)
m3 m2
T1

T2

m1
Soal 8 Tugas

Sebuah balok seberat 100 N diletakkan di atas bidang miring


dengan sudut kemiringan 30o dan dihubungkan dengan balok lain
seberat w oleh seutas tali yang melalui katrol kecil yang licin.
Koefisien gesekan statik adalah 0,40 dan koefisien gesekan kinetik
adalah 0,30.
a. Berapa w agar balok 100 N bergerak ke atas dengan laju tetap ?
b. Berapa w agar balok bergerak ke bawah dengan laju tetap ?
c. Tentukan batas-batas harga w agar balok tetap diam !
Soal 9 Tugas

Dua buah balok, A dan B, disusun seperti pada gambar dan dihubungkan
dengan tali pada balok C. Berat balok A dan B adalah 20 N dan koefisien
gesekan kinetik antara masing-masing balok dengan permukaan adalah 0,5.
Balok C turun dengan laju tetap.
a. Berapakah tegangan kedua tali penghubung ?
b. Berapa berat balok C ?
Gaya Sentripetal FR
Gaya Sentripetal FR

Bart mengayunkan bola mengelilingi kepalanya dalam


sebuah lingkaran, berarti bola mengalami gaya sentripetal.
Gaya apa yang berfungsi sebagai gaya sentripetal itu ?
Gaya Sentripetal FR

Kinematika Gerak Melingkar : 2


v
Selalu Ada aR 
R
Hukum II Newton :

Gaya Sentripetal
2
v
FR = m aR = m
R
Persoalannya :
Gaya – gaya mana yang berkontribusi ???
Soal 10 Tugas

Sebuah bandul yang terdiri dari batu bermassa 2 kg dan tali


sepanjang 2 m diputar vertikal, seperti terlihat pada
gambar. Laju beban dijaga konstan sebesar 10 m/s.
Tentukan tegangan tali pada saat :
batu di titik A, B C dan D
D

C
37
30oo
B

v
A
Soal 11 Tugas

Berapa seharusnya koefisien gesekan antara ban dan jalan


agar sebuah mobil dapat dengan aman melewati tikungan
yang beradius 75 m dengan laju 90 km/jam?
Soal 12 Tugas

Sebuah bola 150 gram terikat di ujung sebuah tali yang


diputar secara beraturan membentuk lingkaran horisontal
dengan radius 0,6 m.
Bola membuat 2 putaran per detik.
Hitung gaya tegang tali ! (Abaikan massa tali)

w
Usaha
Usaha
• Dalam fisika, kata usaha memiliki pengertian
yang berbeda dengan pengertian dalam
kehidupan sehari-hari.

• Dalam kehidupan sehari-hari, usaha


diartikan sebagai segala sesuatu yang
dikerjakan manusia.
Usaha
Sedangkan dalam FISIKA, Usaha
atau Kerja didefinisikan sebagai
gaya yang bekerja pada suatu
benda yang menyebabkan benda
tersebut berpindah.
Usaha
1. Usaha oleh Gaya yang
Searah dengan
Perpindahannya
• Pada Gambar 3.1,
terlihat seseorang
sedang menarik
kotak dengan gaya
konstan F yang
menyebabkan
kotak berpindah
sejauh s.
Gambar 3.1,
Usaha
Secara matematis, usaha yang dilakukan orang
tersebut adalah :

Dimana :

F = gaya (N)
s = perpindahan (m)
W = usaha (N.m = joule)
Usaha oleh Gaya Konstan
F F

q
F cos q

s
Usaha yang dilakukan oleh sebuah gaya didefinisikan
sebagai hasil kali komponen gaya pada arah pergeseran
dengan panjang pergeseran benda.

W  ( F cosq ) s
W  F s
Usaha oleh Gaya Konstan
N
F

q
f

mg
Usaha oleh gaya F : W  Fs cosq
Usaha oleh gaya gesek f : W f   fs cos(1800 )  1
Usaha oleh gaya normal N : WN  0
Mengapa ?
Usaha oleh gaya berat mg : Wmg  0

Usaha total : W  Fs cosq  fs


Usaha oleh Gaya yang Berubah
Fx

Luas = DA =FxDx

DW = FxDx
Fx xf
W   Fx Dx
x xi
xi Dx xf
xf
Fx
W  lim  Fx Dx
Dx0 xi
xf
W  x Fx dx
i

Usaha

x
xi xf
Satuan dari Usaha
Contoh Soal

1. Pada Gambar 3.2,


sebuah benda dengan
massa 10 kg berada
diatas lantai yang licin.
Benda ditarik oleh
sebuah mobil derek
dengan gaya sebesar
F= 25 N, sehingga benda
bergeser
sejauh 4m.
Berapakah besarnya Gambar 3.2
usaha yang dilakukan
gaya F pada benda? Mengapa mobil jeep ini sanggup menarik
benda yang sangat berat????
Contoh Soal

2. Untuk menarik sebuah koper


beserta isinya seperti pada
Gambar 3.3, diperlukan gaya
sebesar 22 N. Berapakah usaha
yang diberikan oleh gaya itu,
jika sudut antara gaya dengan
perpindahan 60o dan balok
bergeser sejauh 3 m?

Gambar 3.3
Soal 13 dan 14 Tugas

1. Sebuah troli dengan massa 4 kg berada diatas lantai


yang licin. Troli ditarik dengan gaya sebesar F= 16 N
sehingga bergeser sejauh 5 m. Berapakah besarnya
usaha yang dilakukan gaya F pada benda?

2. Seorang anak mendorong mobil-mobilan yang dinaiki


temannya sejauh 20 m dengan kecepatan 0,6 m/s.
Jika massa mobil-mobilan 15 kg dan massa anak yang
menaikinya 20 kg, tentukan usaha anak yang
mendorong mobil-mobilan tersebut.
Teorema Usaha – Energi
Definisi Energi

APAKAH ENERGI ITU?


• Seseorang yang sedang mengalami kelaparan tidak dapat
bekerja dengan baik
• Seorang tukang becak biasanya makannya banyak agar
memperoleh banyak energi
• Sebuah mobil memerlukan bahan bakar sebagai sumber
energi agar dia bisa bergerak
• Energi listrik diperlukan agar alat-alat listrik dapat
berkerja

• Energi adalah suatu besaran yang menunjukkan


kemampuan untuk melakukan kerja
Definisi Energi

• Energi merupakan konsep yang sangat penting


dalam dunia sains.
• Pengertian energi sangat luas sehingga ada
yang sulit untuk didefinisikan seperti energi
metabolisme, energi nuklir, energi kristal, dsb
• Secara sederhana energi dapat didefinisikan
yaitu kemampuan untuk melakukan
kerja
Hukum Kekekalan Energi
Keberadaan energi bersifat kekal, sesuai dengan pernyataan
Hukum Kekekalan Energi yang berbunyi :
Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat
dimusnahkan”
Energi hanya mengalami perubahan bentuk dari bentuk satu
menjadi bentuk lain.

Misalnya, energi bahan bakar berubah menjadi


energi kinetik yang dimiliki kendaraan.
Jenis Energi dalam Gerak
• Dalam gerak dikenal beberapa jenis energi, energi
total dari sebuah benda yang berhubungan dengan
gerak disebut Energi Mekanik (EM)
• Energi mekanik terdiri dari beberapa sumber energi:
– Energi Kinetik (EK), energi karena gerak benda
– Energi Potensial Gravitasi (EP), karena ketinggian
– Energi Potensial Pegas, karena pegas
Jenis Energi Lainnya
• Energi listrik: energi potensial elektromagnetik
dan energi kinetik elektron yang mengalir pada
penghantar dan pada peralatan listrik
• Energi kimia: energi potensial elektromagnetik
dan energi kinetik pada atom dan molekul
• Energi dalam gas ideal: energi kinetik partikel-
partikel gas ideal
• Energi nuklir: energi potensial inti (kuat dan
lemah) dalam bentuk energi ikat inti atau massa
(dari kesetaraan massa dengan energi)
Energi
BAGAIMANA MEKANISME PERUBAHAN BENTUK ENERGI?
• KERJA OLEH GAYA-GAYA DAPAT MERUBAH BENTUK
ENERGI
• INTERAKSI DAPAT MERUBAH BENTUK ENERGI
• Contoh: PLTA
– Air sungai di tempat yang tinggi mempunyai energi potensial
yang besar
– Jika air sungai mendapati terjunan, maka gaya gravitasi
merubah energi potensial air terjun menjadi energi kinetik
– Ketika air terjun ini menumbuk turbin, maka kerja oleh gaya
tumbukan ini merubah enrgi kinetik air terjun menjadi
energi kinetik turbin
– Kerja oleh turbin yang membawa kumparan untuk berputar
merubah energi kinetik turbin menjadi energi listrik
Usaha dan Energi Kinetik

Wnet   ( Fx )dx   ma dx
xf xf dv dv dx dv
a  v
xi xi dt dx dt dx
dv xf
dx   mv dv
xf
  mv
xi dx xi

 12 mv 2f  12 mvi2

Untuk massa tetap : Untuk percepatan tetap :


W  Fx s
Fx = max s  12 (vi  v f )t
 v  vi  1 v  vi
 m f  2 (vi  v f )t ax  f
 t  t

W  12 mv 2f  12 mvi2
1 2 Energi kinetik adalah energi yang
EK  mv
2 terkait dengan gerak benda.
Usaha dan Energi Kinetik
Dapat disimpulkan bahwa:

W  EK2  EK1  DEK

Usaha yang dilakukan oleh suatu gaya untuk menggeser benda


adalah sama dengan perubahan energi kinetik benda tersebut.

Satuan :
SI newton  meter (N  m) joule (J)
1 J = 107 erg
cgs dyne  centimeter (dyne  cm) erg
Contoh Soal

1. Tentukan besar usaha yang dilakukan oleh mesin terhadap sebuah


mobil bermassa 1 ton yang mula-mula diam sehingga bergerak dengan
kecepatan 5 m/s.

2. Berapa usaha yang diperlukan seorang pelari cepat dengan massa 74


kg untuk mencapai kecepatan 2,2 m/s dari keadaan diam?
Soal 15 Tugas

Sebuah truk bergerak dengan kecepatan 30 m/s dan


memiliki energi kinetik 18 x 105 Joule. Tentukan :
a. massa truk
b. jika kecepatannya diubah menjadi dua kalinya,
menjadi berapa kalikah energi kinetiknya?
Usaha dan Energi Potesial Gravitasi
• Jika kita menjatuhkan sebuah benda dari posisi 1 ke 2 sejauh h:

Maka menurut definisi usaha:


1
2


W  Fdh
1
2


F=mg h
  mgdh
1
2

2
 mg dh 
1
 mgh1  mgh2
W  EP1  EP2
Usaha dan Energi Potesial Gravitasi
Dapat disimpulkan bahwa:

W  EP1  EP2  DEP

Usaha yang dilakukan oleh suatu gaya untuk menggeser benda


adalah sama dengan perubahan energi potensial benda tersebut.

Satuan :
SI newton  meter (N  m) joule (J)
1 J = 107 erg
cgs dyne  centimeter (dyne  cm) erg
Contoh Soal

g
Benda bermassa 2 kg m

jatuh bebas dari


ketinggian 20 m di
atas tanah. Tentukan h
besar usaha yang
dilakukan gaya berat
benda tersebut pada
saat mencapai tanah.
Soal 16 Tugas

A
Sebuah benda A massa 5 kg berada
di atas sebuah gedung dengan
ketinggian 20 m diatas tanah, 20 m
sedangkan benda B berada 4 m
dibawahnya tampak seperti pada
gambar. Jika massa benda A adalah
0,5 kali massa B, maka tentukanlah
besarnya selisih energi potensial
dari kedua benda itu. B

4m
Hukum Kekekalan Energi
• Dari dua hubungan usaha dan energi di atas:

1 1
W mv22  mv12
2 2
W  mgh1  mgh2

• Dengan demikian diperoleh hukum konservasi energi mekanik (EM):

1 1
mv2  mv12
2
 mgh1  mgh2
2 2
1 1
mv12  mgh1  mv22  mgh2
2 2
EK1  EP1  EK 2  EP2
EM1  EM2
Contoh Soal

1. Sebuah bola bermassa 200 g jatuh dari ketinggian 20 m di


atas tanah. Tentukan energi kinetik benda saat berada
pada ketinggian 10 m di atas tanah

2. Balok 2 kg meluncur pada bidang miring dari titik A tanpa kece-


patan awal menuju titik B. Jika bidang miring 37o licin dan jarak
AB adalah 5 m, tentukan :
N
a. Usaha yang dilakukan gaya
mgsin37 gravitasi dari A ke B
A b. Kecepatan balok di B
hA
mg
x 37o
B
Contoh Soal

A B C
3. Balok m=2 kg bergerak ke kanan dengan laju 4 m/s
kemudian menabrak pegas dengan konstanta pegas k.
Jika jarak AB=2m, BC=0,5m dan titik C adalah titik
pegas tertekan maksimum, tentukan
a. kecepatan balok saat manabrak pegas di B
b. konstanta pegas k
Soal 17 Tugas

• Sebuah benda bermassa 5 kg meluncur dari atas bidang miring dengan


sudut 30O. Katakanlah bidang miring memiliki panjang 10 meter.
Hitunglah kecepatan benda di titik terendah pada bidang miring
tersebut.
Daya
• Daya adalah kemampuan untuk melakukan usaha tiap satu
satuan waktu
• Daya didefinisikan sebagai laju transfer energi dari satu sistem ke
sistem lain.
Jika sebuah gaya F bekerja pada suatu partikel dengan kecepatan
v, maka daya yang dihasilkan adalah :

W
P  Fv
Dt
P = daya (J/s atau Watt)
W = usaha (J) Satuan SI adalah watt (W)
t = waktu (s)
F = gaya (N)
v = kecepatan (m/s)
Daya

Satuan lain daya yang sering dijumpai dalam


kehidupan sehari-hari adalah

hp = Horse power; Amerika dan Inggris


DK = daya kuda; --- Indonesia
PK = Paarden Kracht ----Belanda
Pferdestarke (PS)------ Jerman
dengan
1 hp = 1 DK = 1 PK = 746 watt = 0,746 kW
Contoh Soal

1. Tentukan besar daya untuk memindahkan sebuah benda sejauh


200 m dengan kecepatan konstan sebesar 10 m/s dan usaha
sebesar 400 Joule.
2. Sebuah mesin menghasilkan daya 2.000 watt, berapakah kerja
yang dihasilkan oleh mesin itu selama 1 jam?
3. Sebuah air terjun setinggi 100 m, menumpahkan air melalui
sebuah pipa dengan luas penampang 0,5 m2. Jika laju aliran air
yang melalui pipa adalah 2 m/s, maka tentukan energi yang
dihasilkan air terjun tiap detik yang dapat digunakan untuk
menggerakkan turbin di dasar air terjun!
(massa jenis air = 1000 kg/m3)
Soal 17 Tugas

Air terjun setinggi 10 m mampu mengalirkan air


sebanyak 10 m3 dalam 1 detiknya. Air tersebut
digunakan untuk memutar sebuah kincir yang
dihubungkan dengan sebuah generator. Apabila g =
10 m/s2, berapakah besarnya energi yang diterima
generator setiap sekon?
Gaya Konservatif
Gaya Konservatif
• Sebuah gaya dinamakan konservatif jika usaha
yang dilakukannya pada benda yang bergerak
diantara dua titik tidak bergantung pada
lintasan yang dilalui benda
 Usaha Usaha hanya hanya bergantung bergantung pada pada
posisi posisi akhir akhir dan dan awal awal dari dari benda
 Gaya Gaya konservatif konservatif dapat dapat mempunyai
mempunyai fungsi fungsi
 energi energi potensial potensial yang yang berkaitan
Gaya Konservatif
• Contoh Gaya Konservatif
Gaya Gravitasi
Gaya Pegas
Gaya Elektromagnetik
• Karena tidak bergantung lintasan, maka
W  EP1  EP2  DEP : hanya bergantung pada titik
akhir dan awal
Gaya Non-Konservatif
• Sebuah gaya dikatakan non-konservatif jika
kerja yang dilakukannya pada sebuah benda
bergantung pada lintasan yang dilalui oleh
benda antara titik akhir dan titik awal.
• Contoh gaya non -konservatif
Gaya gesek
BAB 4
SISTEM PARTIKEL
a. Pusat Massa (Center Of Mass) dan Gerak Pusat Massa.
b. Tumbukan (Tumbukan Elastis dan Tak Elastis).
Sistem Partikel

Sistem partikel adalah sistem dengan jarak antar partikel-partikel penyusunnya


tidak selalu tetap

Meninjau benda besar sebagai sistem partikel-partikel titik

Asumsi : Hukum Newton berlaku bagi tiap partikel

Terdapat satu titik pusat massa dalam sistem

Gerakan benda atau sistem dianggap sbg gerakan pusat massa

Gerakan masing-masing partikel dalam sistem relatif thd pusat massa


Pusat Massa (Center of Mass) dan
Gerak Pusat Massa
Pusat Massa

m2

cm cm
m1

cm
Posisi Pusat Massa
n

m x i i
xcm  i 1
M


n n

  ii
m r m y i i
rcm  i 1
ycm  i 1
M M

n

rcm  xcm iˆ  ycm ˆj  zcm kˆ m z i i
zcm  i 1
M
Posisi Pusat Massa

xcm 
  xdx
ycm 
  ydy
zcm 
  zdz
  dx   dy   dz
benda berbentuk garis



rcm 
  r dr xcm 
  xdA
ycm 
  ydA
zcm 
  zdA

  dr   dA   dA   dA
benda berbentuk bidang

xcm 
  xdV
ycm 
  ydV
zcm 
  zdV

rcm  xcm î  ycm ˆj  zcm k̂   dV   dV   dV
benda berbentuk 3 dimensi
Contoh Soal 1

Tentukan posisi pusat massa sistem 3 partikel dibawah ini!

Y (m)  mi x i
( 2)(0)  ( 4)(0)  (6)( 4)
x cm  i
  2m
M 12
3 m2 = 4 kg

 mi y i
( 2)(0)  ( 4)(3)  (6)(0)
m3 = 6 kg
y cm  i
  1m
m1 = 2 kg M 12
0 X (m)
4

Z (m) rcm  2 î  ĵ
Soal 1 Tugas

Tentukan/dapatkan posisi pusat massa pada bidang datar/plat


(persegi, segitiga, dan setengah lingkaran) dan pada bangun
ruang pejal (Tabung, kerucut, dan setengan bola)!
Posisi Pusat Massa
 
Persamaan posisi pusat massa : Mrcm   mi ri
i
 
drcm dri
M   mi
dt i dt
 
Kecepatan pusat massa : Mvcm   mi vi
i

 
dvcm dvi
M   mi
dt i dt

 
Percepatan pusat massa : Macm   mi ai
i

Gaya-gaya yang bekerja pada sistem partikel :


     
FT  Macm   Fi ,int  Fi ,ekst FT ,ekst  Macm
i i

=0
Posisi Pusat Massa
Bila sebuah kapak dilemparkan ke atas seperti terlihat pada gambar
di bawah ini, maka semua bagian dari kapak tersebut akan
melakukan gerak yang kompleks, yaitu gerak translasi dan rotasi
kecuali pusat massanya yang akan melakukan gerak parabola
karena bertindak sebagai satu partikel.
Contoh Soal 2

Sebuah meriam menembakkan peluru dengan dengan kecepatan


20 m/s dan sudut 60o terhadap horisontal. Pada saat mencapai
ketinggian maksimum pelurunya pecah menjadi dua sama besar
dengan massa masing-masing m. Pecahan pertama langsung
jatuh bebas sedangkan pecahan kedua terpental. Tentukan
dimana pecahan kedua jatuh ke tanah.
Penyelesaian:
Contoh Soal 2

v ox  v o cos  o  20 cos 60o  10


v oy  v o sin  o  20 sin 60o  17,3
Pada ketinggian maksimum :
v oy 17,32
v y  v oy  gt  0  t1    1,77 s
g 9,8
x1  v ox t1  10(1,77)  17,7 m  x  2x1  2(17,7)  35,4 m
Gerak pusat massa :

M xpm  mx1  mx 2 x pm  x
2m(35,4)  m(17,7)  mx 2  70,8  17,7  x 2
x 2  70,8  17,7  53,1 m
Tumbukan
(Tumbukan Elastis dan Tak Elastis)
Momentum
Momentum : hasil massa benda dengan kecepatannya

rumus : p=mv besaran vektor


p=mv besaran skalar

Satuan (SI) : kg m/s


Momentum

  
dp d mv  dv 
 m  ma
dt dt dt
 
dp
 Fekst
dt
Momentum
Jika tidak ada gaya luar yang bekerja pada kedua benda yang
bertumbukan selain gaya yang diberikan oleh masing-masing benda,
maka berlaku Hukum Kekekalan Momentum bagi kedua benda
   
 dp dp d  p1  p2 
Fekst  1  2 
dt dt dt
 
 d p1  p2 

Fekst  0 0
dt
 
d  p1  p2   0
 
p1  p2  c ( kons tan)
  ' '
Hukum Kekekalan Momentum m1v1  m2v2  m1v1  m2v2
Impuls
 
d psistem
 Fexternal  dt
IMPULS
:  t f tf 
d psistem
I   Fexternal dt   dt
to to
dt
tf

  d psistem
to
 
I  pto sistem  p t f sistem

Impuls

p = F t t
t
Tumbukan

 Pengelompokan tumbukan
• Lenting sempurna • Energi kinetik sistem konstan

• Lenting sebagian • Energi kinetik sistem tidak


konstan, tetapi berkurang

• Tidak lenting sama sekali • Benda bergerak bersama setelah


tumbukan. Energi kinetik sistem
berkurang
Tumbukan Elastis
• Tumbukan antara dua buah benda, dimana diantaranya
terdapat pegas:

• Tumbukan bola pada permainan billiard vi

• Berlaku:
Tumbukan Tak Elastis

• Peluru yang bergerak bersama dengan targetnya


x akhir
awal
v
V

• Bom yang meledak


akhir
awal
v1 v2
M
m1 m2
• Berlaku: Hukum kekekalan Momentum
Tumbukan Tak Elastis
EK1 + EK2 = EK1' + EK2' + energi panas

energi panas

koefisien kelentingan/restitusi
•untuk tumbukan lenting (sempurna) e = 1,
•untuk tumbukan tidak lenting sebgian 0 < e < 1,
•untuk tumbukan tidak lenting sempurna e = 0.
Contoh Soal

1. Jika benda bermassa 2 kg bergerak ke timur dengan kecepatan 4


m/s dan bertumbukan lenting sempurna dengan benda bermassa
1 kg yang bergerak ke barat dengan kecepatan 6 m/s, maka
berapakah kecepatan masing-masing benda setelah tumbukan?

2. Jika bola bermassa 2 kg bergerak dengan kecepatan 4 m/s dan


bertumbukan dengan bola bermassa 1 kg yang bergerak dari arah
berlawanan dengan kecepatan 6 m/s, maka berapakah kecepatan
masing-masing benda setelah tumbukan? (e = 0,8).

3. Sebuah peluru bermassa 10 gram ditembakkan dengan kecepatan


40 m/s dan tertanam pada sebuah balok bermassa 0,99 kg yang
mula-mula diam. Hitunglah kecepatan balok setelah ditembak.
Soal 2 Tugas

Dua buah benda A dan B masing-masing bermassa 2 kg dan 4 kg


bergerak saling mendekat dengan kecepatan berturut-turut 4 m/s
dan 3 m/s. Setelah tumbukan, massa A bergerak berlawanan
dengan arah semula dengan kecepatan 5 m/s. tentukan:
a. Kecepatan benda B setelah tumbukan
b. Koefisien restitusinya
c. Energi kinetik sistem yang hilang selama tumbukan
BAB 5
ROTASI BENDA TEGAR
a. Kinematika Rotasi.
b. Vektor Momentum Sudut dan Momen Inersia.
c. Dinamika Rotasi dan Energi Kinetik Rotasi.
d. Gabungan Gerak Translasi dan Rotasi.
Rotasi Benda Tegar

Benda tegar adalah sistem partikel yang mana jarak


relatif partikel-partikelnya, satu dengan yang lainnya di
dalam sistem, tetap. Akibatnya ketika benda ini berotasi
terhadap suatu sumbu tetap, maka jarak setiap partikel
dalam sistem terhadap sumbu rotasi akan selalu tetap. Di
sini kita hanya akan meninjau gerak rotasi dengan sumbu
putar yang tetap orientasinya.
Kinematika Rotasi
Gerak Rotasi dan Pergeseran
Sudut
 Tinjau dahulu besaran-besaran vektor gerak rotasi.

 Dalam proses rotasi, pergeseran sudut:

θ  θ2  θ1

 Satuan SI untuk pergeseran


sudut adalah radian (rad)
360
1 rad   57,3
2
Gerak Rotasi dan Pergeseran
Sudut
θ2  θ1 θ
 kecepatan sudut rata-rata:  
t 2  t1 t
 kecepatan sudut sesaat:
 d
  lim   lim 
t 0 t 0 t dt
Satuan SI untuk kecepatan sudut adalah
radian per detik (rad/s)

Arah kecepatan sudut sama dengan arah pergeseran sudut.


Gerak Rotasi dan Pergeseran
Sudut
Arah kecepatan sudut:
Aturan tangan kanan
Gerak Rotasi dan Pergeseran
Sudut
2  1

 Percepatan sudut rata-rata:   
t 2  t1 t
 d
 Percepatan sudut sesaat:   lim 
t 0 t dt
Satuan SI untuk percepatan sudut adalah
radian per detik (rad/s2)

Arah percepatan sudut sama dengan arah kecepatan sudut.


Persamaan Kinematika Rotasi
Perumusan Gerak Rotasi

• Kecepatan tangensial:
v  
r  dalam rad/s
kecepatan kecepatan
linear tangensial

 Percepatan tangensial:

a  
r  dalam rad/s2 
percepatan percepatan
linear tangensial
Perumusan Gerak Rotasi
 Percepatan sentripetal (dng arah radial ke dalam):

2
v
ar    r
2

r
Contoh Soal 1

Sebuah roda gila (grindstone wheel) berputar dengan percepatan


konstan sebesar 0,35 rad/s2. Roda ini mulai berputar dari keadaan
diam (o = 0) dan sudut mula-mulanya o = 0.
Berapa sudut dan kecepatan sudutnya pada saat t=18 s ?
Soal 1 Tugas

Dalam suatu analisis mesin helikopter diperoleh informasi bahwa


kecepatan rotornya berubah dari 320 rpm menjadi 225 rpm
dalam waktu 1,5 menit ketika mesinnya dihentikan.
a). Berapa percepatan sudut rata-ratanya ?
a). Berapa lama baling-balingnya berhenti ?
b). Berapa kali baling-balingnya berputar sampai berhenti ?
Vektor Momentum Sudut dan
Inersia
Torsi – Momen gaya
Torsi didefenisikan sebagai
hasil kali besarnya gaya
dengan panjangnya lengan

Torsi berarah positif apabila gaya


menghasilkan rotasi yang
berlawanan dengan arah jarum
jam.
Satuan SI dari Torsi: newton.m
(N.m)
Vektor Momentum Sudut
Momentum sudut L dari sebuah benda yang berotasi tehadap
sumbu tetap didefenisikan sbb:

    
L  r  p  m(r  v)

l  mvr sin 
 rp  rmv

 r p  r mv

•Satuan SI adalah Kg.m2/s.


Vektor Momentum Sudut
Perubahan momentum sudut terhadap waktu
diberikan oleh:
dL d
 r  p 
dt dt
d  dr   dp 
r  p    p   r  
dt dt dt
 v  mv 
0

Jadi dL dp dp
r ingat FEXT 
dt dt dt
Vektor Momentum Sudut

 Perubahan momentum sudut terhadap waktu


diberikan oleh:
dL dp dL
r  r  FEXT
dt dt dt
Akhirnya kita peroleh:
dL
 EXT 
dt

dp
Analog dengan FEXT  !!
dt
Hukum Kekekalan
Momentum Sudut

•  EXT  dL dimana L  r  p dan  EXT  r  FEXT


dt

dL
Jika torsi resultan = nol, maka  EXT  0
dt

I11  I22
Hukum Kekekalan
Momentum Sudut
• Linear
o Jika SF = 0, maka p konstan.

• Rotasi
o Jika S = 0, maka L konstan.
Vektor Momentum Sudut
DEFINISI
Momentum sudut dari sebuah benda yang
berotasi tehadap sumbu tetap adalah hasil kali
dari momen inersia benda dengan kecepatan
sudut terhadap sumbu rotasi tersebut.
 
L  I
Demikan juga dengan torsi (Hk II Newton
untuk gerak rotasi):
  
 dL d ( I ) d 
   I  I
dt dt dt
Vektor Momentum Sudut

L  I
Jika tidak ada torsi luar, L kekal. Artinya bahwa hasil perkalian
antara I dan  kekal

I   mi ri 2
Momen Inersia
Momen Inersia bagi suatu sistem partikel benda tegar
didefenisikan sebagai

I   mi ri m1r1  m2 r2  ...
2 2 2

i
I = momen inersia benda tegar,
menyatakan ukuran inersial sistem untuk berotasi
terhadap sumbu putarnya
Momen Inersia
Untuk benda yang mempunyai distribusi massa kontinu, momen
inersianya diberikan dalam bentuk integral
z
I   mi ri  I   r dm
2 2
dm
i y

rapat massa : x
m dm
  lim  dm  dV
V 0 V dV

I   r dm   ρr dV
2 2 Dimana Elemen Volume

dV  rdr  d  dl
Momen Inersia
Untuk lempengan benda dibawah ini, momen inersia
dalam bentuk integral
I   r  rdr  d  dl 
2

Asumsi rapat massa ρ konstan

 Kita dapat membaginya dalam 3


integral sbb:
2
I    r rdr    d  0 dl 
R L
2
0 0
Momen Inersia
R
r 
4
I       0  l 0
Hasilnya adalah 2 L

 4 0
4
R
Massa dari lempengan tersebut I  2  L
4
M     R  L 2

1
Momen Inersia benda I  MR 2

2
Dalil Sumbu Sejajar

Untuk benda tegar bermassa M yang berotasi terhadap sumbu


putar sembarang yang berjarak h dari sumbu sejajar yang melalui
titik pusat massanya (ICM diketahui), momen inersia benda dapat
ditentukan dengan menggunakan:

I  I cm  Mh 2
Momen Inersia
ℓ ℓ
1 1 2
I ml 2 I  ml
12 3

R R
1
I  mR 2 I mR 2
2

1 2
I  m(a 2  b 2 ) b I mR 2
12 a 5
Momen Inersia
Dinamika Rotasi dan
Energi Kinetik Rotasi
Dinamika Rotasi
Sebuah benda berputar pada suatu sumbu disebabkan karena adanya
momen gaya atau torka/torsi (torque)
  Ft r  F sin  r  (r sin  ) F  r F
  rF
Hukum Newton II untuk rotasi :

  I   F  ma
Energi Kinetik Rotasi

 Suatu benda yang bergerak rotasi, maka energi kinetik


akibat rotasi adalah

K   mi ri  
1
2
2 1
2
 m r 
i i
2 2

1 2
K  I
2
 Dimana I adalah momen inersia, I   mi ri 2
Energi Kinetik Rotasi

• Linear • Rotasi

1 1 2
K  Mv 2
K  I
2 2

Massa Momen
Inersia
Kecepatan
Linear Kecepatan
Sudut
Gabungan Gerak Translasi
dan Rotasi
Gerak Menggelinding
Menggelinding adalah peristiwa translasi dan
sekaligus rotasi

s  R Ban bergerak dengan laju ds/dt

d
 vcom   R
dt
Gerak Menggelinding
Gerak Menggelinding

The kinetic energy of rolling

K  12 I P 2 I P  I com  MR 2

K  12 I com 2  12 MR 2 2

K  I com  Mv
1
2
2 1
2
2
com  K r  Kt
Gerak Menggelinding pada
Bidang Miring
Gunakan: torsi = I 
N R  Fg sin  I P

Fg sin R acom   R
fs x
Maka:
P MR 2 g sin   I P acom
 
I P  I com  MR 2
Fg Fg cos g sin 
acom 
1  I com / MR 2
Gerak Menggelinding

 Total energi kinetik benda yang menggelinding sama


dengan jumlah energi kinetik translasi dan energi
kinetik rotasi.
1 1
K  mv  I 0 2
0
2

2 2
V0


Gerak Menggelinding

Hukum Kekekalan Energi Mekanik Total


Dengan Gerak Rotasi
Hubungan Besaran
Gerak Linear - Rotasi

Linear Rotasi
x (m)  (rad)
v (m/s)  (rad/s)
a (m/s2)  (rad/s2)
m (kg) I (kg·m2)
F (N)  (N·m)
p (N·s) L (N·m·s)
Hubungan Besaran
Gerak Linear - Rotasi
linear angular
perpindahan x 
kecepatan v  dx / dt   d / dt
percepatan a  dv / dt   d / dt
massa m I   mi ri2
   
gaya F   r F
Hk. Newton’s F  ma   I
energi kinetik K  (1 / 2)mv2 K  (1 / 2) I 2
Kerja W   Fdx W   d
BAB 6
FLUIDA
Oleh: Mastuki, S.Si., M.Si.

a. Tekanan dan Tekanan Hidrostatik.


b. Prinsip Pascal dan Archimedes.
c. Jenis-jenis Aliran Fluida.
d. Persamaan Kontinuitas dan Bernoulli.
Fluida

Fluida merupakan sesuatu yang dapat


mengalir sehingga sering disebut sebagai zat
alir. Fasa zat cair dan gas termasuk ke dalam
jenis fluida
Fenomena Fluida
• Kenapa kayu-kayu yang besar dan banyak lebih
mudah diangkat dalam air ?
• Mengapa balon gas bisa naik ke atas ?
• Mengapa telur bisa mengapung dalam air garam
sementara dalam air murni tenggelam?
• Kenapa serangga kecil bisa bergerak diatas air dan
tidak tenggelam?
• Bagaimana pesawat yang massanya besar dapat
terbang?
Tekanan dan Tekanan Hidrostatik
Massa Jenis

Suatu sifat penting dari zat adalah rasio massa


terhadap volumenya yang dinamakan massa jenis

ρ = Densitas / massa jenis (Kg/m3)


m
 m = Massa benda (Kg)
V V = Volume benda (m3)
Contoh Soal 1

Beberapa ikan seberat 1 kg dimasukan dalam tabung


(diameter 0.5 m) yang berisi air dengan ketinggian 1 m
sehingga permukaan air meningkat 0.7 m. Berapakah
massa jenis ikan – ikan tersebut?
Tekanan

• Tekanan didefinisikan gaya per satuan luas

P = Tekanan (1 N/m2 = 1 Pa)


F
P F = Gaya (N)
A A = Luas penampang (m2)
Contoh Soal 2

Seorang dengan berat 600 N berdiri dengan kedua


kakinya yang memiliki luas permukaan 500cm2,
berapa tekanannya?
Tekanan Hidrostatik
• Hukum Hidrostatik : Titik – titik di dalam fluida yang
mempunyai kedalaman yang sama selalu
mempunyai tekanan yang sama, tidak bergantung
pada bentuk bejana.
F
P
A
mg Vg V h
P   g  gh
A A A

P  gh
Contoh Soal 2

Berapa tekanan yang dialami penyelam yang berada


pada posisi 100 m di atas dasar laut ?
(kedalaman laut = 1 km. massa jenis air laut : 1,025103
kg/m3)
Contoh Soal 3

Sebuah bendungan yang lebarnya W berisi air setinggi D. Hitung


gaya total horisontal yang diterima oleh air pada dinding bendungan
Contoh Soal 3

p  p  p o  gy
W D W D
F   p dA    p dydx    gy dydx
A x 0 y 0 x 0 y 0

W D
1
  gy 2 dx x
x 0
2 y 0

1
 gD 2 W y
2
p po
Tekanan Hidrostatik

Paradoks hidrostatis: tekanan fluida bergantung pada


ketinggian (h) bukan bentuk tempat tinggalnya .

A B C
D
A B A’

(a) (b)
Gambar (a) Paradoks Hidrostatik, permukaan
cairan di semua bejana sama tinggnya. (b)
Diagram gaya terhadap cairan dalam bejana C.
Prinsip Pascal dan Archimedes
Prinsip Pascal

A1 A2
F1 F2

Dongkrak Hidrolik
Paradoks hidrostatik
Prinsip Pascal

• Perhatikan sistem fluida di samping: F1 F2

– Gaya ke bawah bekerja pada piston


dengan luas .
– Gaya diteruskan melalui fluida sehingga d2
menghasilkan gaya ke atas . d1
– Prinsip Pascal: perubahan tekanan
akibat yaitu diteruskan pada
fluida. A1 A2

F1 F A2
 2 F2  F1
A1 A2 A1
Prinsip Pascal
Contoh Soal 4

Sebuah pipa berbentuk u yang memiliki luas penampang


kakinya berbeda digunakan untuk mengangkat beban.
Berapakah beban maksimum yang dapat diangkat
olehnya jika luas penampang yang kecil, A = 1 m2,
diberikan gaya 104 N dengan luas penampang yang besar
adalah 5 m2?
Soal 1 & 2 Tugas

1. Sebuah pompa hidrolik memiliki piston besar dengan jari –


jari alas 50 cm, berapa gaya yang harus diberikan pada piston
dengan jari – jari 10 cm untuk mengangkat truk dengan massa
2,5 ton?
2. Piston besar pada pengangkat hidrolik mempunyai
penampang berbentuk lingkaran dengan jari – jari 20 cm, gaya
yang diberikan piston kecil yang berjari – jari 2 cm sebesar
1500 N sehingga mobil dapat terangkat, berapa massa mobil?
Prinsip Archimedes
• Kenapa kayu-kayu yang besar dan
banyak lebih mudah diangkat
dalam air ?
• Mengapa balon gas He bisa naik
ke atas ?
• Sebuah benda yang tenggelam
seluruhnya atau sebagian dalam
suatu fluida akan mendaapatkan
gaya angkat ke atas yang sama
besar dengan berat fluda yang
dipindahkan
Prinsip Archimedes
• Prinsip Archimedes: Pemindahan volume
tertentu pada fluida, akan digantikan oleh
munculnya gaya ke atas (Fa) yang besarnya sama
dengan berat dari volume fluida yang
dipindahkan tersebut ( mf g ).

Fa  m f g
  fluida Vbenda g
Contoh Soal 5

Sebuah gunung es terapung dilaut. Bila rapat massa es dan air laut
masing-masing adalah 917 dan 1024 kg/m3, berapa % bagian es yang
terapung (yang terlihat/muncul dipermukaan)
Jawab :

Wes  es gVes


Fb  lautgVtercelup  lautg(Ves  Vterapung )
Wes  Fb  (917)Ves  (1024)(Ves  Vterapung )
1024Vterapung  (1024  917)Ves  107Ves
v terapung 107
  10 %
Ves 1024
Soal 3 & 4 Tugas

Sebuah kayu papan kayu ( dengan luas


penampang 40 cm2 dan panjang 2,5 m )
tercelup ¾ bagiannya dalam air. Hitung gaya
apung yang dialami oleh kayu tersebut?
Sekeranjang buah mangga bermassa 15 kg,
bila ditimbang dalam air angka yang terbaca
pada timbangan adalah 5 kg. Berapakah
massa jenis mangga tersebut ( abaikan massa
wadahnya) ?
Jenis-jenis Aliran Fluida
Karakteristik Aliran
• Laminer ~ kecepatan aliran rendah
• Turbulen ~ kecepatan aliran tinggi

Permukaan laut Pada kedalaman tertentu


Hidrodinamika
Syarat fluida ideal (Bernoulli) :
1. Zat cair tanpa adanya geseran dalam (cairan tidak viskous)
2. Zat cair mengalir secara stasioner (tidak berubah) dalam
hal kecepatan, arah maupun besarnya (selalu konstan)
3. Zat cair mengalir secara steady yaitu melalui lintasan
tertentu
4. Zat cair tidak termampatkan (incompressible) dan
mengalir sejumlah cairan yang sama besarnya
(kontinuitas)
Persamaan Kontinuitas dan
Bernoulli
Persamaan Kontinuitas

Debit keluar = Debit masuk

debit  Q  VA
Q B  Q masuk Q C  Q keluar
V1A1  V2 A 2 V2

V1
Contoh Soal 6

Sebuah pipa dengan diameter 12 cm ujungnya menyempit dengan


diameter 8 cm. jika kecepatan aliran bagian pipa yang berdiameter
sebesar 10 cm/s. berapakah kecepatan di ujung yang kecil!
Persamaan Bernoulli
A’2

• Asas Bernoulli : A2

Perubahan tekanan dalam A’1 F2


v2

fluida mengalir A1
v1

dipengaruhi oleh x2

F1
perubahan kecepatan
alirannya dan ketinggian x1

tempat melalui h1 h2

persamaan

p  12  v 2   g hkonstan
Persamaan Bernoulli
dapat ditafsirkan sebagai
dalam fluida. Kenapa dikatakan demikian ? Tentu saja
karena suku menyatakan
dan suku menyatakan
. Dengan memakai sudut pandang ini, tekanan
dapat pula dipandang sebagai

: Saat v = 0, persamaan Bernoulli


kembali pada persamaan fluida statis
Persamaan Bernoulli

Jika h1 = h2 (ketinggian fluida


tetap), maka
p   v konstan
1
2
2

F
p1
v1

Prinsip inilah
yang yang digunakan untuk v2
p2
menghasilkan daya angkat
pesawat
Gambar: Dengan mengatur kecepatan udara
pada sisi bawah sayap (v2) lebih lambat dari
kecepatan udara sisi atasnya (v1), akan timbul
resultan gaya F yang timbul akibat perbedaan
tekanan udara pada kedua sisi tersebut
Contoh Soal 7

Air dipompa dengan kecepatan 0,5 m/s melalui pipa berdiameter


4 cm di lantai dasar dengan tekanan 3 atm. Berapakah kecepatan
dan tekanan air di dalam pipa berdiameter 2,6 cm di lantai atas
yang tingginya 5 m ?
Soal ? Tugas

Anda mungkin juga menyukai