PENDAHULUAN
1
M. Nur Rianto Al Arif, Pengantar Ekonomi Syariah Teori dan Praktik (Bandung: Pustaka Setia,
2015), 317.
2
M. Nur Rianto Al Arif, Pengantar Ekonomi Syariah Teori dan Praktik (Bandung: Pustaka Setia,
2015), 317; Idem, Lembaga Keuangan Syariah: Suatu Kajian Teoretis Praktis (Bandung: Pustaka
Setia, 2017), 08.
1
pada tahun 2014 mencapai 2.910 kantor, dalam hal ini dapat dilihat pada
tahun 2009 perbankan syariah meningkat dua kali lipat.3
3
Ridan Muhtadi, “Sinergisme Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) Dengan Badan Usaha Milik Desa
(BUMDES) Sebagai Alternatif Penguatan UMKM Masyarakat Pendesaan di Madura”, Seminar
Nasional Gender & Budaya Madura III Madura: Perempuan, Budaya & Perubahan, 01.
4
Brousur BMT KOIM Mawaddah.
5
Moh. Hudi. Wawancara, Karang Penang Sampang. Desember 2021
2
Istilah kepuasan anggota juga berasal dari tingkat perasaan
seseorang baik perasaan senang ataupun perasaan kecewa dari hasil
membadingkan kinerja suatu produk yang diterima dan sesuai keinginan
tersebut. Apabila kinerja suatu lembaga baik maka anggota merasa puas,
sebaliknya jika kinerja suatu lembaga dibawah standar maka akan
berpengaruh terhadap kepuasan anggota.6
6
Gusti Ayu Made Nia Cahyadi Ningsih, Dewa Gade Putra Sedana, Dewa Ketut Suryawan,
“Analisis Tingkat Kepuasan Anggotan atas Pelayanan Koperasi Simpan Pinjam Cakra Mandiri di
Kabupaten Tabanan”, SINTESA: Jurnal Ilmu Sosial dan Politik, 2.
3
Pembiayaan adalah salah satu tugas lembaga keuangan syariah
yang memberikan atau menyediakan dana untuk memenuhi kebutuhan
seseorang yang membutuhkan dana. Sedangkan Rahn merupakan
pembiayaan pinjam meminjam atas jaminan dengan menahan harta milik
peminjam yang harga nilainya setara dengan besar pinjaman yang
diajukan. Barang yang di jaminkan bisa berupa emas, berlian, perhiasan
dan barang berhaga lainnya.7
Tabel 1.1
Data Seluruh Anggota Penggunaan Pembiayaan Berdasarkan Hasil
Dari Segi Produk Yang Ada di BMT Mawaddah Cabang Karang
Penang Sampang di Tahun 2019-20218
Tahun
NO JENIS PRODUK
PEMBIAYAAN 2019 2020 2021
1 Mudharabah/MDA 834 3.607 5.864
2 Murabahah/MRA 749 2.877 4.125
3 Musyarokah/MSA 3 5 8
4 Bai’bitsamanil Ajil/BBA /
12 17 24
Bai’wafa’
5 Rahn 3.506 4.680 8.077
Sumber data: Data Pembiyaan BMT Mawaddah Cabang Karang Penang
Sampang.
4
perkembangan pembiayan Rahn beranjak naik pertahunnya dari tahun
2019-2021. Pengertian rahn merupakan sistem pinjaman yang mudah dan
praktis untuk memperoleh kebutuhan dana dengan sistem gadai yang
sesuai syariah dengan sistem jaminan berupa emas, perhiasan, berlian dan
lainnya.
5
ditawarkan baik berupa barang atau jasa dari segi produk, pelayanan,
harga, biaya dan emosional. Kepuasan anggota biasanya tercermin dari
jumlah anggota yang menggunakan jasa dari sebuah produk yang
dikeluarkan oleh sebuah lembaga keuangan.
Dalam hal ini dilihat dari uraian latar belakang masalah diatas,
peneliti tertarik dan bermaksud mengangkat penelitian tentang kepuasan
anggota, apakah dari segi pelayanan, pemasaran dan juga kuantitas dan
kuliatas produk. Dalam hal ini peneliti melakukan penelitian tentang
“Analisis Kepuasan Anggota Terhadap Pembiayaan Rahn di BMT
Mawaddah Cabang Karang Penang Sampang”.
B. Rumusan Masalah
Penelitian yang bakal dilakukan sama peneliti menggunakan
pendekatan kuantitatif, sehingga memerlukan perumusan tentang rumusan
masalah, dimana hal ini bertujuan untuk membatasi masalah-masalah saja.
Berdasarkan latar belakang yang dijelaskan diatas, maka penelitian yang
akan diteliti dalam penelitian ini yaitu: Bagaimana Analisis Kepuasan
Anggota Terhadap Pembiayaan Rahn pada BMT Mawaddah Cabang
Karang Penang Sampang?
6
C. Tujuan Penelitian
Dari penjelasan diatas, tujuan yang akan dicapai dari hasil
penelitian ini untuk mengetahui tentang bagaimana Analisis Kepuasan
Anggota Terhadap Pembiayaan Rahn pada BMT Mawaddah Cabang
Karang Penang Sampang.
D. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini mempunyai dua manfaat yaitu secara teoritis
dan secara praktis.
1. Manfaat secara teoritis yaitu:
a. Diharapkan pembaca dan peneliti proposal ini menambah wawasan
serta mengetahui kepuasan anggota terhadap produk Rahn di BMT
Mawaddah
b. Hasil penelitian ini diharapkan juga dapat berguna dan dijadikan
bahan refrensi bagi pembaca dalam melakukan penelitian tentang
kepuasan anggota terhadap produk Rahn di BMT Mawaddah
2. Manfaat secara praktis yaitu:
a. Bagi Peneliti
Peneliti sendiri berharap dapat memberikan tambahan
pengetahuan yang luas serta dapat menerapkan ilmunya kepada
masyarakat. Selain itu juga sebagai bahan masukan, bagi penulis
sendiri dalam penerapan disiplin ilmu yang diterima selama berada
dibangku kuliah, dan menambah ilmu pengetahuan atau bahan
referensi untuk semester selanjutnya.
b. Bagi Masyarakat
Adanya penelitian ini dapat memberikan manfaat serta
informasi yang sangat penting dalam kehidupan sehari-harinya.
c. Manfaat bagi institusi IAI Miftahul Ulum Pamekasan
Hasil dari penelitian proposal ini peneliti berharap dapat
memberikan manfaat serta menambah wawasan bagi IAI Miftahul
Ulum, utamanya bagi mahasiswa-Nya untuk dijadikan bahan
7
rujukan atau refrensi dan acuan yang berkaitan dengan produk
Rahn.
10
Jonathan Sarwono, Metode Penelitia Kuantitatif dan Kualitatif, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006),
53.
11
http://dosenpendidikan.cp.id/variabel. Diakses pada Tanggal 4 Januari 2022.
12
Priyono, Metode Penelitian Kuantitatif, (Sidoarjo: Zifatama Publishing, 2008), 58.
13
Wiratna Sujarweni. Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi Pendekatan Kuantitatif,
(Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2019), 95-96
8
rahn (X) produk jasa pegadaian yang - Berlian
menahan barang/harta
(marhun) milik orang
sebagai jaminan oleh
anggota kepada pihak
lembaga melalui akad rahn
Kepuasan Kepuasan anggota adalah - Kualitas produk
anggota (Y) gambaran suasana perasaan - Kualitas pelayanan
seseorang baik perasaan - Harga
senang atau tidak dari hasil - Biaya
membandingkan antar - Emosional.
produk apakah sudah sesuai
dengan keinginan atau tidak
F. Definisi Operasional
1. Analisis
Analisis merupakan suatu penjabaran atau penguraian disetiap
dari pokok persoalan yang mampu menguraikan bagian-bagian
menjadi satu antar bagian tersebut dalam mendapatkan, pemahaman,
pengertian secara keseluruhan atau secara seksama.14
2. Kepuasan Anggota
Kepuasan adalah suatu keadaan dimana seseorang merasa puas
atas keinginan, pencapaian, harapan dan kebutuhan seseorang
(anggota) terpenuhi sesuai harapannya. Sedangkan kepuasan anggota
merupakan tingkat perasaan seseorang baik perasaan senang atau
perasaan kecewa atas hasil membandingkan kesan kinerja produk yang
diterima dan sesuai harapannya.15 Kepuasan yang diartikan dalam
penelitian ini adalah tingkat kepuasan anggota terhadap pembiayaan
Rahn pada BMT Mawaddah cabang Karang Penang sampang
14
https://google.elib.unikom.ac.id. Diakses pada Tanggal 27 Desember 2021.
15
Gusti Ayu Made Nia Cahyadi Ningsih, Dewa Gade Putra Sedana, Dewa Ketut Suryawan,
“Analisis Tingkat Anggotan atas Pelayanan Koperasi Simpan Pinjam Cakra Mandiri di Kabupaten
Tabanan.., 2.
9
3. Pembiayaan Rahn
Pembiayaan adalah kegiatan lembaga keuangan syariah yang
diberikan kepada anggota yang membutuhkan dana cepat. Alokasi atau
penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan didasarkan atas
kepercayaan yang diberikan lembaga sebagai pemilik dana kepada
pengguna dana.16
Sedangkan Rahn (Gadai) merupakan transaksi yang dilakukan
antara pihak gadai dan anggota (peminjam), dimana pihak BMT
menahan salah satu harta milik anggota sebagai jaminan atas pinjaman
yang tujuannya untuk mendapatkan dana atau uang yang sesuai dengan
nilai barang yang dijaminkan, dan saat pada jatuh tempo barang
tersebut akan ditebus kembali sesuai dengan akad atau perjanjian,
antara lembaga gadai dengan anggota.17
4. Baitul Mal Wat Tamwil (BMT)
Baitul Mal Wat Tamwil merupakan lembaga keuangan yang
beroperasi dengan melakukan prinsip bagi hasil, menumbuhkan atau
mengangkat derajat serta martabat demi membela kepentingan orang
fakir miskin, dan melakukan sistem ekonomi salaam yaitu tentang
kedamaian, dan kesajateraan Baitul Mal Wat Tamwil.18
G. Asumsi Penelitian
Asumsi penelitian merupakan sebuah titik tolak pemikiran yang
kebenarnya diterima oleh peneliti, dimana harus dirumuskan secara jelas
sebelum peneliti melangkah mengumpulkan data. Selain itu, asumsi
penelitian berfungsi sebagai dasar berpijak yang kukuh bagi masalah yang
di teliti juga untuk mempertegas variabel yang menjadi pusat perhatian
penelitian dan merumuskan hipotetis.19
16
https://www.hestanto.web.id. Diakses pada Tanggal 4 Januari 2022
17
M. Nur Rianto Al Arif..., 276.
18
M. Nur Rianto Al Arif..., 317.
19
STAI Miftahul Ulum, Pedoman Penulisan Karya Ilmiyah, (Pamekasan: STAI Miftahul Ulum,
2016), 9.
10
H. Sistematik Penulisan
Dalam hal ini sistematik penulisan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian proposal ini peneliti berupaya melakukan kajian
yang bersumber dengan kepustakaan yang memiliki hubungan dengan
judul penelitian. Hal ini upaya dilakukan agar menghindari adanya
pengulangan dari hasil penelitian-penelitian terdahulu, yaitu:
20
Amrina Nazli, “Analisis Keuntungan dan Tingkat Kepuasan Nasabah Pada Produk Gadai Emas
di Pegadaian Syariah Banda Aceh”, (Skripsi, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh,
2018),
12
b. Depi Riski Amelia,21 dengan penelitian skripsi yang berjudul
“Pengaruh Pembiayaan Rahn Terhadap Tingkat Kepuasan Nasabah
Pada Pegadaian Syariah”. Pada penelitian ini menggunakan jenis
penelitian field research (penelitian lapangan) dengan metode
deskriptif kuantitatif dengan jumlah responden sebanyak 87 responden.
Dari hasil penelitian ini memperoleh bahwasanya di pegadaian syariah
secara individu pada akad rahn dan biaya pemeliharaan berpengaruh
positif terhadap tingkat kepuasan nasabah dengan nilai thitung > ttabel
(3.856 > 1.989) dan (3.805 > 1.989), barang jaminan dan sisa barang
jaminan tidak berpengaruh positif terhadap tingkat kepuasan nasabah
dengan nilai thitung < ttabel (1.234 < 1.989) dan (0.735 < 1.989).
Sedangkan secara simultan akad rahn, biaya pemeliharaan, barang
jaminan dan sisa barang jaminan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap tingkat kepuasan nasabah dengan nilai fhitung > ftabel (25.163 >
2.48). Hasil koefisien diterminasi menunjukkan 52.9%, variabel
kepuasan nasabah pada pembiayaan rahn dipengaruhi oleh akad rahn,
biaya pemeliharaan, barang jaminan dan sisa barang jaminan.
Sedangkan sisanya sebesar 47.1% dipengaruhi oleh variabel lain yang
tidak diteliti dalam penelitian ini.
c. Selfy Fajriani,22 melakukan sebuah penelitian jurnal tentang “Analisis
Kepuasan Nasabah Terhadap Kualitas Pelayanan di PT. Pegadaian
Syariah Cabang A. Yani Pontianak”. Penelitian ini menggunakan
metode deskriptif dengan jumlah responden sebanyak 100 responden.
Hasil penelitian ini memperoleh untuk mengukur kepuasan nasabah di
pegadaian syariah digunakan lima dimensi kualitas pelayanan
diantaranya terdiri dari keandalan (reliability), daya tanggap
(responsivenss), jaminan (assurance), empati (empathy) dan berwujud
(tangible). Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat
pengumpulan data dan dianalisis menggunakan analisis tingkat
21
Depi Riski Amelia, “Pengaruh Pembiayaan Rahn Terhadap Tingkat Kepuasan Nasabah Pada
Pegadaian Syariah”, (Skripsi, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2018),
22
Selfy Fajriani, “Analisis Kepuasan Nasabah Terhadap Kualitas Pelayanan di PT. Pegadaian
Syariah Cabang A. Yani Pontianak”, (Jurnal, Universitas Muhammadiyah Pontianak),
13
kepentingan dan kinerja serta diagram kartesius. Hasil analisis
perbandingan antara skor tingkat kepentingan dan skor tingkat kinerja
menunjukan bahwa responden tidak puas dengan kualitas pelayanan
yang diberikan oleh pegadaian syariah karena tingkat kesesuaian masih
dibawah 100% yaitu (86,82%). Sedangkan hasil dari analisis diagram
kartesius menunjukkan bahwa nilai rata-rata dari skor rata-rata tingkat
kinerja (X) sebesar 3,81 dan nilai skor rata-rata tingkat kepentingan
(Y) sebesar 4,37 dalam hal ini menunjukkan bahwa kinerja pelayanan
lebih rendah dibandingkan dengan kepentingan nasabah sehingga
responden tidak puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh
pegadaian syariah.
Persamaan penelitian yang dilakukan peneliti dengan penelitian
terdahulu adalah sama-sama peneliti tentang produk rahn atau gadai emas.
Sedangkan perbedaan penelitian tentang masalah yang penulis teliti adalah
bahwa penulis meneliti tentang analisis kepuasan anggota terhadap
pembiayaan rahn di BMT Mawaddah Cabang Karang Penang Sampang.
Penelitian ini akan menguraikan tentang kepuasan anggota terhadap
pembiayaan rahn baik dari segi kualitas produk, kualitas pelayanan, harga,
biaya dan emosional. Sedangkan dari segi lokasi penelitian, penelitian ini
juga berbeda dengan penelitian terdahulu. Lokasi penelitian ini dilakukan
di BMT Mawaddah yang beralamat di desa Karang Penang Oloh dekat
dengan Pasar Tradisional Karang Penang Sampang.
B. Kajian Teori
a. Kepuasan Anggota
1) Pengertian Kepuasan Anggota
Kepuasan anggota menjadi faktor terpenting dalam suatu
perusahaan, dengan banyaknya persaingan yang semakin ketat hal
ini juga berpengaruh dari tingkat kerugian dan keuntungan suatu
perusahaan. Namun keuntungan tidak selalu ditentukan dengan
kepuasan anggota akan tetapi, loyalitas, kesetian dan kepercayaan
anggota atas produk dan perusahaan juga faktor kepuasan
14
anggota.23 Hal ini jelas bahwa kesetiaan anggota hal yang sangat
sulit untuk dipertahankan.
Kepuasan adalah suatu tingkat perasaan seseorang yang
timbul dari rasa senang ataupun kecewa atas membandingkan hasil
kinerja yang dipersepsikan melalui perasaannya.24
Anggota adalah seseorang atau beberapa orang yang
memiliki perkumpulan, golongan atau kelompok yang menjadi
bagian dari suatu organisasi (perusahaan) yang memiliki peran
dalam tugas yang sudah ditentukan.25 Anggota adalah seseorang
yang terikat dengan lembaga keuangan (BMT) atau melakukan
transaksi pembiayaan. Dalam hal ini bisa dikatakan nasabah.
Kepuasan anggota merupakan perbandingan dari cara kerja
atau hasil dari apa yang telah diperoleh dengan cara
membandingkan tingkat perasaan apakah sesuai dengan keinginan
dan sesuai harapan atau tidak.
Menurut Tse & Wilton dalam jurnal Eliyawati, Sutijipta dan
Gede Setiawan Adiputra mendefinisikan kepuasan pelanggan
sebagai suatu respon pelanggan terhadap persepsi atas barang atau
produk dari harapan awal sebelum membeli dengan membanding
dengan setelah menggunakan barang tersebut.26
2) Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan anggota
a) Harga
Bagi pelanggan atau anggota yang sensitif terhadap harga,
maka harga yang murah sebagai kepuasan utama karena
mereka mendapatkan nilai terhadap uang (value for money)
yang tinggi. Sebaliknya komponen harga ini relatif menjadi
tidak penting bagi mereka (pelanggan) yang tidak sensitif
terhadap harga
23
Gusti Ayu Made Nia Cahyadi Ningsih, Dewa Gade Putra Sedana, Dewa Ketut Suryawan..., 3.
24
https://text-id.123dok.com Diakses pada Tanggal 5 Januari 2022
25
https://brainly.co.id Diakses pada Tanggal 5 Januari 2022
26
Eliyawati, Sutijipta, Gede Setiawan, “Kualitas Pelayanan dan Tingkat Kepuasan Anggota
Koperasi Unit Desa Suraberata Kecamatan Selemadeg Barat, Jurnal Manajemen Agribisnis, 1 Mei
2016, 4.
15
b) Kualitas produk
Kualitas produk yang ditawarkan kepada masyarakat harus
memiliki kualitas yang baik. Sebab apabila suatu produk
tersebut baik maka anggota atau masyarakat akan merasa puas
setelah membeli dan menggunakan produk tersebut
c) Kualitas pelayanan
Pelayanan merupakan suatu tindakan yang ditawarkan ke
satu pihak kepada pihak yang lain dan tidak berwujud serta
tidak mengakibatkan kepemilikian atas apapun. Kepuasan
anggota akan tercipta ketika suatu lembaga memiliki pelayanan
yang baik. Anggota akan merasa puas apabila kualitas
pelayanan dirasa baik oleh anggota.
d) Biaya/administrasi
Pelanggan akan semakin merasakan kepuasan apabila
memperoleh barang atau jasa yang relatif mudah, nyaman serta
efisien.
e) Emosional
Kepuasan tidak diukur karena kualitas atau harga akan
tetapi karena rasa bangga terhadap barang dan percaya diri
merupakan faktor yang menjadikan pelanggan merasa puas atas
barang tersebut. Pelanggan yang yakin dan bangga dengan
barang dikonsumsi atau digunakan cendrung mepunyai sifat
kepuasan yang tinggi.
b. Pembiayaan Rahn
1) Pengertian pembiayaan
Pembiayaan (financing) adalah pendanaan yang diberikan
oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi
yang sudah direncanakan, baik dilakukan oleh lembaga keuangan
atau pihak lain.27
27
M. Nur Rianto Al Arif..., 146.
16
Dalam Undang-Undang Nomer 21 Tahun 2008 tentang
perbankan syariah. Pembiayaan merupakan penyediaan dana atas
tagihan yang dipersamakan atas:
a) Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan
musyarakah
b) Transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, istishna
dan juga salam
c) Transaksi sewa menyewa dalam bentuk ijarah dan sewa beli
dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik
d) Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk qardh
e) Transaksi dalam sewa menyewa jasa dalam bentuk ijarah yang
transaksi multijasa
Pembiayaan dibagi atas dua jenis yaitu pembiayaan
konsumtif dan pembiayaan produktif. Pembiayaan konsumtif
adalah pembiayaan yang bersifat konsumtif yaitu seperti
pembiayaan dengan kendaraan bermotor, pembelian tanah, dan
pembiayaan pendidikan. Sedangkan pembiayaan produktif untuk
pembiayaan yang bersifat produktif yaitu seperti pembiayaan
modal kerja dan pembelian barang modal serta pembiayaan yang
bersifat sektor real.
2) Unsur-unsur pembiayaan
a) Kepercayaan, yaitu kepercayaan kebijakan seseorang atau
anggota atas kepercayaannya memberikan pinjaman
berdasarkan dengan jangka waktu yang telah ditentukan dan
diberikan sesuai syarat-syarat yang disetujui oleh kedua pihak
b) Kesepakatan/akad, yaitu kontrak perjanjian antara kedua pihak
yang dalam hal ini anggota dan lembaga
c) Jangka waktu, yaitu jangka waktu atas pengambilan pinjaman
yang tentukan dan disepakati antara anggota dan lembaga
d) Resiko, yaitu tenggang waktu atas pengembalian pinjaman atau
jatuh tempo, hal ini beresiko karena berpengaruh kepada tidak
tertagihnya pembiayaan
17
e) Balas jasa, yaitu keuntungan yang diberikan dengan sistem
bagi hasil atau margin
3) Pengertian rahn
Rahn secara etimologi Rahn (gadai) yaitu menahan,
sedangkan secara termenologi Rahn diartikan sebagai menjadikan
harta untuk dijadikan jaminan dari utang agar dilunasi apabila tidak
bisa membayar hutangnya.28 Kasmir mengatakan Rahn (Gadai)
adalah transaksi yang dilakukan antara lembaga gadai dan anggota,
dimana anggota menjaminkan barang berharganya kepada lembaga
gadai guna mendapatkan sejumlah uang dan suatu saat akan
ditebus setelah jatuh tempo sesuai dengan perjanjian antara
keduannya.29
Gadai (Rahn) adalah kegiatan menahan atau menjaminkan
barang berharga milik anggota kepada lembaga gadai dalam rangka
mendapatkan uang atau dana yang sesuai dengan harga barang
jaminan, dan pada saat jatuh tempo barang tersebut akan ditebus. 30
Hal ini merupakan selah satu pembiayaan yang ada pada BMT
Mawaddah Cabang Karang Penang Sampang.
Ulama Syafi’iyah mendefinisikan Rahn sebagai menjadikan
suatu barang sebagai bentuk jaminan utang yang bisa dijadikan
pembayaran ketika peminjam berhalangan untuk membayar
hutangnya.
Sedangkan ulama Hanabillah mendefinisikan Rahn (gadai)
adalah harta yang dijadikan jaminan utang sebagai pembayaran
atas nilai utang apabila yang bersangkutan tidak mampu membayar
hutangnya terhadap pemberi pinjaman.31
18
a) Akad rahn, yaitu akad dari menahan atas harta milik si
peminjam (anggota) sebagai pinjaman dari pinjaman yang
diterima. Dalam hal ini pihak pemberi pinjaman (BMT)
memiliki jaminan untuk mengambil kembali atas piutang
tersebut.
b) Akad ijarah, yaitu akad pemindahan hak guna atas
barang/harta melalui pembayaran upah sewa tanpa disertakan
pemindahan kepemilikan atas barang. Dalam akad ini
dimungkinkan bagi lembaga (BMT) untuk menarik sewa
tempat atas penyimpanan barang milik anggota yang telah
melakukan akad.32
5) Rukun dan syarat rahn
Dalam melakukan pegadaian harus memenuhi rukun dan
syarat rahn diantaranya berikut:33
a) Rukun rahn memiliki beberapa bagian diantaranya:
1. Murtahin, yaitu seseorang yang menerima gadai, (Lembaga
BMT/BANK)
2. Rahin, yaitu seseorang yang menggadaikan hartanya,
(Anggota/nasabah)
3. Marhun, yaitu jaminan atau barang yang digadaikan (Emas,
berlian dan lain-lain
4. Marhun bih, yaitu utang (Pembiayaan)
5. Sighat/akad, yaitu ijab dan qabul
b) Syarat rahn
1. Murtahin dan rahin, yaitu seorang yang melakukan
perjanjian harus baligh serta berakal. Setiap orang yang sah
melakukan jual beli, maka seorang tersebut sah melakukan
rahn karena gadai (rahn) seperti jual beli yang merupakan
pengelolaan harta.
32
Jefry Tarantang, Maulidia Astuti, Annisa Awwaliyah, Meidinah Munawaroh, Regulasi dan
Implementasi Pegadaian Syariah di Indonesia, (Yogyakarta: K-Media, 2019), 69.
33
Jefry Tarantang, Maulidia Astuti, Annisa Awwaliyah, Meidinah Munawaroh, Regulasi dan
Implementasi Pegadaian Syariah di Indonesia..., 72-73.
19
2. Marhun, yaitu harta atau jaminan harus berupa barang,
penetapan kepemilikan atas barang yang digadai tidak
terhalang dan barang bisa dijual apabila tidak bisa dilunasi.
Ulama Syafi’iyah gadai bisa dengan memenuhi tiga syarat.
Pertama, jaminan harus berupa barang, kedua penetapan
kepemilikan pegadaian atas barang yang di gadai tidak
terhalang dan ketiga barang bisa di lelang manakala tiba
masa pelunasan. Sedang ulama Hnafiyah syarat marhun
sebagai berikut:
1) Barang dapat diperjual belikan
2) Barangnya jelas dan bermanfaat
3) Milik rahin
4) Tidak berkaitan dengan harta lain
5) Barang dipegang oleh rahin
6) Harta harus tetap atau dapat dipindahkan
3. Marhun bih, yaitu utang harus merupakan hak wajib
diberikan dan diserahkan kepada pemilikya, harus bisa di
manfaatkan dan juga dapat dihitung jumlahnya. Sebab,
apabila sesuatu yang menjadi utang tidak dapat di
manfaatkan dan tidak dapat dikuantifikasikan maka
hukumnya tidak sah.
4. Sighat, yaitu akad atau sighat tidak terikat dengan syarat
dan dengan waktu dimasa mendatang.
6) Landasan hukum rahn
a) Al-qur’an
Menurut syara’ hukum gadai (rahn) diperbolehkan dari
berbagai dalil al-qur’an dan hadist.34 Firman Allah surah Al-
Baqarah ayat 283.35
34
Rachmat Syafe’I, Fiqih Muamalah..., 160.
35
Al-Qur’ân, 3:283
20
ُ ضةٌ ۞ فَا ِ ْن اَ ِمنَ بَ ْع
ض ُك ْم بَ ْعضًا ٌ َواِ ْن ُك ْنتُ ْم ع َٰلى َسفَ ٍر َّولَ ْم تَ ِج ُدوْ ا َكاتِبًا فَ ِرھ
َ َْان َّم ْقبُو
283 : ﴾فَاِنَّهُ︣ ٰاثِ ٌم قَ ْلبُهُ ۞ َوهللاُ بِ َما تَ ْع َملُوْ نَ َعلِ ْي ٌم٭ ﴿البقرة
36
Ismail Nawawi, Ekonomi Kelembagaan Syariah Dalam Pusaran Perekonomian Global Sebuah
Tuntutan dan Realitas..., 127.
21
kehidupan dunia ini. Berdasarkan fatwa Dewan Syariah
Nasional No. 25/DSN-/MUI/III/2002 tanggal 26 juni 2002
dinyatakan bahwa pinjaman dengan menggadaikan barang
sebagai jaminan hutang dengan bentuk rahn diperbolehkan
dengan ketentuan yang sudah ada atau berlaku dan tidak
melanggar syariat islam.37
c. Baitul Mal Wat Tamwil (BMT)
1) Pengertian Baitul Mal Wat Tamwil (BMT)
BMT (Baitul Mal Wat Tamwil) terdiri dari dua kata yaitu,
Baitul Mal yang artinya rumah harta atau kekayaan dan Baitul
Tamwil yang artinya rumah pengembangan harta. Kegiatan Baitul
Mal adalah penerimaan harta titipan seperti titipan dana zakat,
infak dan sedakah atau yang disingkat dengan ZIS.38
Kegiatan Baitul Tamwil adalah dengan melakukan kegiatan
menabung dan pembiayaan maka dapat meningkatkan
kesejahteraan ekonomi pengusaha baik mikro maupun pengusaha
kecil dan dalam melaksanakan pengembangan-usaha-usaha yang
produktif dan mengembangkan investasi.
BMT merupakan lembaga keuangan yang beroperasi dengan
melakukan prinsip bagi hasil, menumbuhkan atau mengangkat
derajat serta martabat demi membela kepentingan orang fakir
miskin, dan melakukan sistem ekonomi salaam yaitu tentang
kedamaian, dan kesajateraan Baitul Mal Wat Tamwil.39
Di dalam buku Ismail Nawawi, Lubis mengatakan Baitul Mal
Wat Tamwil adalah sekelompok orang yang bekerja sama dan
membantu didalam membangun sumber pelayanan keuangan
dalam mendorongan, mengembangkan usaha-usaha yang produktif
serta demi meningkatkan kelangsungan hidup anggota.40 Sehingga
keberadaan Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) sangat perlu atau
37
Ismail Nawawi..., 127.
38
Ismail Nawawi..., 92.
39
M. Nur Rianto Al Arif..., 317.
40
Ismail Nawawi..., 101.
22
penting dan mempunyai fungsi utama yaitu, sebagai media
penggunaan pembedayagunaan harta ibadah dan menghimpun dana
dari masyarakat sehingga masyarakat atau anggota memiliki
kepercayaan dalam menyimpan dananya di BMT atau menyalurkan
dana kepada masyarakat.
Dalam bukunya Ismail Nawawi, Sudarsono (2003)
mengatakan keberadaan BMT harus memiliki beberapa peran
diantaranya:41
a) Melindungi atau menjauhkan masyarakat dalam penggunaan
praktik non syariah
b) Sebagai lembaga keuangan mikro BMT harus melakukan
pembinaan, pengawasan, penyuluhan dan mendampingi usaha-
usaha anggota atau masyarakat
c) Melayani anggota dengan baik, sehingga anggota tidak
mengikat diri atau kebergantungan pada rentenir
d) Memperhatikan dan menjaga keadilan ekonomi anggota
dengan distribusi yang merata
2) Visi dan Misi BMT
Visi BMT adalah menciptakan lembaga yang professional,
meningkatkan kualitas ibadah baik aspek spiritual maupun aspek
kehidupan dan dapat menciptakan atau berorientasi mewujudkan
ekonomi yang adil dan juga makmur.
Misi BMT adalah menciptakan perekonomian masyarakat
yang adil, jujur, maju, serta berkeadilan yang berdasarkan prinsip
syariah dengan atas ridha Allah SWT. Misi BMT bukan hanya
bertujuan mencari laba atau keuntungan, penumpukan laba dari
orang yang kaya tetapi lebih pada kesejahteraan umat yang mana
dapat memberikan laba dengan secara rata atau adil yang sesuai
prinsip-prinsip ekonomi islam.42
41
Ismail Nawawi..., 103.
42
M. Nur Rianto Al Arif..., 320.
23
3) Tujuan Baitul Mal Wat Tamwil (BMT)
Berdirinya lembaga Baitul Mal Wat Tamwil yang berlandasan
masyarakat yang salam, yang mengembangkan produk tabungan
dan pembiayaan dengan menjadikan ekonomi produktif bagi
anggota dan juga kesejahteraan masyarakat. Ada beberapa tujuan
BMT dalam meningkatkan kualitas usaha ekonomi demi
kesejahteraan anggota dan masyarakatnya yaitu, sebagai berikut:43
a) Memobilisasi, mengindentifikasi serta mendorong dan
mengembangkan potensi ekonomi anggota dan daerah kerjanya
lainnya.
b) Untuk meningkatkan kualitas dari sumber daya manusia
anggota dan pengurus dalam menghadapi tantangan
persaingan, dan menjadikan anggota dan pengurus lebih
professional
c) Untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dengan
mengembangkan penggalangan dan memobilisasi potensi
masyarakat yang ada sehingga dapat mampu menciptakan nilai
plus kepada anggota dan masyarakat sekitarnya.
d) Mengukuhkan dan mengembangkan kualitas lembaga sosial
ekonomi masyarakat, kualitas usaha, kualitas pasar, dan
kualitas produk-produk anggota.
e) Menjadikan perantara keuangan antara pemilik dana atau
anggota yang menjadi pemodal atau menabung dalam
pengembangan usaha yang produktif.
C. Kerangka Konseptual
Model dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Kepuasan anggota sebagai variabel dependen (Y) sedang pembiayaan rahn
sebagai variabel independen (X).
43
M. Nur Rianto Al Arif..., 325.
24
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
KEPUASAN ANGGOTA
Kualitas
Variabel Independen (X)
pelayanan
Kualitas
produk Pembiayaan
Rahn
Harga
Biaya
Emosional
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban atau dugaan yang berupa sementara
atas rumusan masalah yang sedang diteliti, dimana rumusan masalah
penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan44 Hipotesis
juga diartikan sebagai suatu pernyataan yang penting kedudukannya dalam
penelitian.
25
Ho : Pembiayaan Rahn (X) Tidak Berpengaruh Terhadap Kepuasan
Anggota (Y) Pada BMT Mawaddah Cabang Karang Penang
Sampang.
BAB III
METODE PENELITIAN
26
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pada penelitian kali ini, peneliti memakai pendekatan kuantitatif
yang bersifat deskriptif, yang hal ini metode kuantitatif merupakan suatu
proses penelitian yang mencakup dan membuka keahlian perorangan,
golongan dan khalayak sekitar. Dengan memakai pendekatan ini hasil
yang diperoleh yaitu data yang jelas berupa kata tertulis dari orang atau
manajer yang menjadi narasumber, praktik atau pengalaman peneliti, dan
realita yang terjadi pada penelitian tersebut.45
27
mengangkat suatu kesimpulan dari hasil penelitian sebagai
populasi.48 Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu
teknik Sampling Insidental, Sampling Insidental merupakan teknik
penentuan sampel dimana penggunaan teknik pengambilan
sampelnya yaitu secara kebetulan. Jadi siapapun yang kebetulan
bertemu dengan si peneliti dan dirasa layak serta cocok digunakan
sebagai sumber data.49 Dan yang dipilih sebagai sampel yaitu
anggota yang melakukan pembiayaan rahn di BMT Mawaddah
cabang Karang Penang sampang. Adapun cara pengambilan
sampel untuk mengetahui jumlah sampel di penelitian ini
menggunakan rumus slovin yaitu:
Rumus slovin :
Keterangan dimana :
= Jumlah sampel
Dimana:
48
Suharsini Arikonto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta,
2013), 174.
49
Wiratna Sujarweni..., 109.
28
= 98,77 dibulatkan menjadi 99
a. Kuesioner
Kuesioner atau sering disebut angket adalah teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan butir-
butir pertanyaan secara tertulis kepada responden untuk memperoleh
data yang berupa angka.50 Mengutip pendapat Hadjar (196;160) dalam
bukunya Syahrum Salim, kuesioner atau angket adalah bentuk daftar
pertanyaan dan pernyataan secara tertulis tentang topik kepada subjek
baik kelompok atau individual untuk memperoleh sebuah informasi
terterntu. Jadi secara singkat kuesioner adalah metode teknik
pengumpulan data dengan beberapa pertanyaan tertulis guna
memperoleh data atau informasi dari responden.51
b. Wawancara
Wawancara merupakan suatu kejadian tanya jawab yang terjadi
kepada dua atau tiga orang atau lebih yang dilakukan secara tulisan
atau lisan dimana tujuannya karena ingin mengetahui atau memperoleh
50
Wiratna Sujarweni...., 120.
51
Syahrum, Salim, Metodologi Penelitian Kuantitatif..., 135.
29
keterangan dari suatu informasi yang dibutuhkan.52 Teknik wawancara
dalam penelitian ini menggunakan wawancara tertulis yaitu kuesioner.
c. Observasi
Memperoleh data dari hasil pengamatan dengan secara tidak
langsung. Metode observasi ini dilakukan sebagai metode pendukung
dengan mengamati objek atau fenomena secara sistematis yang
berkaitan dengan permasalahan penelitian ini.53
d. Dokumentasi
Dokumentasi adalah cara untuk mencari sebuah data yang
berkaitan dengan hal-hal atau variabel penelitian yang berupa:
transkrip, internet, buku, agenda dan sebagainya.54 Metode ini dipakai
untuk menghasilkan data mengenai gambaran tentang bagaimana
kepuasan anggota terhadap pembiayaan rahn pada BMT Mawaddah
Cabang Karang Penang.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen merupakan suatu alat yang digunakan dalam penelitian
untuk mendapatkan data yang lengkap dan sistematik. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara
mengajukan pertanyaan secara tertulis kepada responden sesuai
dengan indikator untuk mengukur kepuasan anggota dan produk
pembiayaan rahn yang berupa angka.
Tabel 3.1
Instrumen Skala Likert Pembiayaan Rahn
52
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi dan Kebijakan Publik
Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya (Jakarta: Kencana, 2017), 136.
53
Suharsini Arikonto. Prosedur Penelitian Suatu..., 265.
54
Suharsini Arikonto. Prosedur Penelitian Suatu..., 274.
30
N Netral 3
TS Tidak Setuju 2
STS Sangat Tidak Setuju 1
55
Wiratna Sujarweni..., 100.
56
Syahrum, Salim, Metodologi Penelitian Kuantitatif..., 133.
31
sama. Valid tidaknya suatu item instrumen dapat diketahui dengan cara
membandingkan indeks korelasi product moment atau r hitung dengan
nilai kritisnya dan rumus product moment yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:57
Rumus korelasi 1: dengan nilai simpangan
Keterangan:
rxy = Koefisien antara korelasi X dan Y
x = Jumlah harga dari skor butir
y = Jumlah harga dari skor total
N = Jumlah subyek
32
=
Keterangan dimana:
K = Banyaknya butir/pertanyaan
Si = Jumlah varian butir
St = Jumlah varian total
Menggunakan rumus ini untuk menentukan apakah suatu
instrumen penelitian reliabel atau tidak-Nya, apabila suatu jawaban
angka yang diberikan oleh responder dari hasil angket berbentuk 1-3
atau 1-5 dan jawaban responden memberikan penilian sikap. Suatu
instrumen dikatakan reliabel menggunakan rumus ini apabila koefisien
reliabilitas instrumennya adalah (r11) > 0,60 dan bisa dikatakan tidak
reliabel apabila (r11) < 0,60.59
E. Analisis Data
Analisis data dalam metode penelitian disini menggunakan
beberapa metode yaitu:
a. Statistik Deskriptif
Statistik Deskriptif adalah yang digunakan untuk menganalisa
data dengan cara menggambarkan atau mendeskripsikan suatu data
yang telah terkumpul tanpa adanya bermaksud membuat kesimpulan
yang berlaku untuk umum atau generalisasi.60 Penelitian yang
digunakan pada populasi tanpa mengambil sampelnya menggunakan
statistik deskriptif dalam analisisnya. Apabila dalam penelitian hanya
ingin mendeskripsikan data sampel dan tidak ingin membuat
kesimpulan yang berlaku untuk populasi dimana sampel diambil maka
menggunakan statistik deskriptif. Sebaliknya apabila dalam penelitian
ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi maka teknik
analisisnya menggunakan statistik inferensial.
b. Statistik Inferensial
59
Soffan Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, (Jakarta: Pranda Media Group, 2013),
57.
60
https://vocasia.id. Diakses pada Tanggal 7 Fabruari 2022
33
Statistik Inferensial adalah suatu teknik yang digunakan dalam
membuktikan kebenaran teori probabilitas yang dipakai dalam
penelitian ilmu-ilmu sosial. Statistik inferensial bisa disebut statistik
induktif atau statistik probabilitas merupakan teknik statistik yang
dipakai untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan
untuk populasi. Dikatakan statistik probabilitas karena kesimpulan
yang diberlakukan untuk populasi berdasarkan data sampel itu
kebenarannya bersifat peluang, dan suatu kesimpulan dari data sampel
yang diberlakukan untuk populasi mempunyai peluang kebenaran dan
kesalahan yang dinyatakan dalam bentuk presentase. Statistik
inferensial dibagi menjadi dua bagian statistik yaitu:61
a) Statistik Parametrik, yaitu digunakan untuk menguji parameter
populasi melalui statistik atau menguji ukuran populasi melalui
data sampel. Dalam statistik parametrik memerlukan terpenuhi
banyak asumsi. Asumsi yang dianalisis harus berdistribusi normal.
Kebanyakan yang digunakan untuk menganalisis data nominal dan
ordinal
b) Statistik Non Parametrik, yaitu statistik yang tidak menguji
parameter populasi tetapi distribusi. Dalam statistik non parametrik
tidak menuntut terpenuhi banyak asumsi. Misalnya data yang akan
dianalisis tidak harus berdistribusi normal. Kebanyakan yang
dipakai adalah untuk menganalisis data nominal dan ordinal.
c. Uji Normalitas
Pada penelitian ini uji normalitas disini biasanya dipergunakan
untuk dapat mengukur sebuah data yang berskala nominal, ordinal,
interval ataupun rasio.62 Namun jika analisis pada penelitian ini
menggunakan sebuah metode yang parametrik, maka disini
persyaratan akan normalitas harus terpenuhi yaitu dimana data yang
berasal dari distribusi yang normal. Tetapi jika data disini tidak
berdistribusi normal, ataupun jumlah akan sampel sedikit serta pada
61
https://repdayanti.wordpress.com. Diakses pada Tanggal 7 Februari 2022
62
STAI Miftahul Ulum. Pedoman Penulisan Karya Ilmiyah. (Pamekasan: STAI Miftahul Ulum,
2016), 12.
34
jenis data disini adalah nominal ataupun ordinal maka metode yang
dipergunakan disini adalah metode statistik non parametrik. Dimana
dalam pembahasan pada penelitian ini dalam uji normalitas akan
dipergunakan sebuah uji yaitu Kolmogorov-Smirnov dengan
menggunakan sebuah taraf yang signifikansi yaitu 0,05. Dimana data
yang dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi >0,05.
Sebaliknya jika signifikan <0,05 maka variabel tidak memberikan
distribusi yang normal.
d. Uji Hipotesis
Dalam penelitian ini untuk pengujian akan hipotesis yang
menggunakan suatu uji statistik non parametrik, dimana dengan ini
menggunakan sebuah program SPSS 20. Dimana dalam penelitian ini
untuk dapat mengetahui sebuah kepuasan anggota pada pembiayan
rahn maka, pada penelitian disini menggunakan sebuah pengujian non
parametrik dimana yang digunakan yaitu uji Wilcoxon Sign Test.
Dimana untuk uji ini digunakan untuk dapat menganalisis sebuah data
yang berpasangan dikarenakan terdapat adanya dua perlakuan yang
berbeda.
a) Merumuskan Hipotesis.
b) Menentukan taraf signifikansi dengan α=5% atau α=0,05.
c) Menghitung dengan menggunakan software SPSS.
d) Membandingkan antara probabilitas dan taraf signifikansi yang
telah ditetapkan (5% atau 0,05).
e. Analisis Regresi Linier Sederhana
Dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier
sederhana. Adapun teknik model regresi sederhana merupakan teknik
regresi yang hanya ada atau terdapat satu variabel independen, seperti
dalam penelitian kali ini.63 Hal ini, hasil persamaan regresi yang
diperoleh dapat digunakan untuk melihat sejauh mana kepuasan
anggota terhadap pembiayaan rahn pada BMT Mawaddah Cabang
63
Abdul Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan, (Jakarta:
PT. Kencana, 2017), 80.
35
Karang Penang Sampang. Persamaan umum pada regresi linier
sederhana yaitu sebagaimana berikut: Rumus : Y = a + Bx
Keterangan dimana:
Y = Variabel kepuasan anggota
a = Angka konstan koefisien regresi
b = Koefisien arah regresi
X = Variabel pembiayaan rahn
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Paparan Data
1. Gambaran Umum Objek Penelitian
36
pelatihan di Jakarta. Ide ini kemudian lebih dipertegas lagi setelah
mengadakan Rapat pendirian koperasi yang bertempat di Pondok
Pesantren Miftahul Ulum Panyepen sebanyak 5 orang.64 Berkat
dukungan dan semangat para pendiri tersebut terbentuklah
Koperasi KOIM Mawaddah Syariah Jawa Timur. Awal mula
Koperasi KOIM adalah Kopontren Al-Iqthisad Lil-Muamalah
(KOIM) yang terbentuk pada bulan April 1993 dan mendapat
pengesahan dari Kementrian Koperasi pada waktu itu pada tanggal
17 Mei 1994.
64
Profil Koperasi KOIM Mawaddah
37
mempunyai 17 cabang.65 BMT Mawaddah Cabang Karang Penang
yang pada saat itu dipimpin oleh Moh. Juhri (2006-2019) dan saat
ini dipimpin oleh Moh. Hudi (2019-sekarang).
Timur
Panyeppen
Maret 1997
SIUP : No.70/3-4/SIUP-K/VI/1997
17 Juni 2009
Pengurus : 13 orang
65
Mahfud, “Strategi Pemasaran Simpanan Mudharabah Dalam Menarik Minat Anggota di BMT
Mawaddah Cabang Blu’uran”, (Skripsi: IAI Miftahul Ulum Pamekasan, 2018), 48.
38
Menjadikan Koperasi KOIM syariah Jawa Timur sebagai
pilar pembangunan ekonomi ummat yang islami, adil dan
amanah serta mengedepankan ta’awun.
Gambar 4.1
Logo BMT Mawaddah
39
a) lafadz Mim ditulis dengan khot tsulus menjuntai kedepan
(tidak langsung kebawah) sebagai gambaran dari aliran
sungai/air (sumber kehidupan).
c) Mim berasal dari bahasa arab maal yang artinya harta yakni
BMT merupakan suatu organisasi yang mewadahi kas-kas
sosial sebagaimana LAZIS yang diinfaqkan kepada orang-
orang yang membutuhkan.
Gambar 4.2
Setruktur Organisasi KSPPS KOIM Syariah Jawa Timur
BMT Mawaddah Cabang Karang Penang Sampang
Periode 2019-Sekarang
DEWAN PENGAWAS
BADAN PENGAWAS
SYARIAH
PENGURUS
MANAGER UMUM
Mohammad Thoif, M.Pd. I
40
TELLER PEMBIAYAAN MARKETING
KEPALA CABANG
MOH. HUDI
CUST SERVICE
MOH. DAHLAN
DEP. COLLECTOR
M. MISRA’EI SHOLEH
a) Produk Pembiayaan
66
Euis Amalia, Keuangan Mikro Syariah, (Pondok Gede, Bekasi: Gramata Publishing 2016), 26.
41
nasabah debitur membayar harga jual barang yang telah
disepakati tersebut kepada BMT Mawaddah.67
6) Al-Qordh (Kebajikan)
67
Muhammad Subhan, Strategi Pemasaran Baitul Maal Wa Tamwil, (Srigangga, Tiwugalih, Praya
NTB: CV. Alliv Renteng Mandiri, 2021), 80.
68
Euis Amalia, Keuangan Mikro Syariah..., 26
69
Muhammad Subhan, Strategi Pemasaran Baitul Maal Wa Tamwil..., 80-81.
42
diberikan oleh BMT Mawaddah. Dengan Ihsan atau
kebajikan yang tidak ditetapkan.70
7) Rahn (Gadai)
b) Produk Tabungan
5) Tabungan Tarbiyah
9) Tabungan Walimah
70
Euis Amalia, Keuangan Mikro Syariah..., 29
71
M. Nur Rianto Al Arif..., 276.
43
g. Sistem Pembiayaan Rahn
B. Analisis Data
1. Data Anggota Pembiayaan Rahn
Tabel 4.3
Data Anggota Terhadap Pembiayaan Rahn di BMT Mawaddah Cabang Karang Penang
Sampang Tahun 2021
44
No Nama Anggota/Rahin Marhun
1 Romayyah 2.500.000
2 Samidin 1.500.000
3 Muhammad Sahri 3.000.000
4 Komariyah 3.000.000
5 Puti Ah 3.000.000
6 Hotif 1.900.000
7 Maryati 6.000.000
8 Sulaiha Duraswi 2.500.000
9 Ropik 1.000.000
10 Moh. Dahlan 4.843.000
11 Matsuri 1.000.000
12 H. Pathor 5.000.000
13 Matnasir 6.000.000
14 Masweroh Naji 32.000.000
15 Lismiati 15.000.000
16 Dalik Nor Sadi 20.000.000
17 Sarrofah 2.000.000
18 HJ. Suliha 2.000.000
19 Mokama 2.000.000
20 Zainuri 1.500.000
21 Tohir 15.000.000
22 Misnari 1.000.000
23 HJ. Toyyibah 2.500.000
24 Robiah Ratmo 2.200.000
25 Moasi 5.000.000
26 Ummah 3.500.000
27 Salima 5.500.000
28 Punadi 1.000.000
29 Rudi Yanto 10.000.000
30 Moh. Tohir Syamsi 3.357.000
31 Siti Amina Holil 2.000.000
32 Roisin 6.500.000
33 Lismiati 31.000.000
34 Rohimah 1.000.000
35 H. Abdul Holik 1.500.000
36 Jatimah 10.000.000
37 Suhri 3.000.000
38 Surahmah 3.500.000
39 Sahrum/H. Omar Faruq 10.000.000
40 Maryati 7.000.000
41 Sunah 2.200.000
42 Mudahri 11.000.000
43 Robiatul Adawiyah 50.000.000
45
44 Maimunah 1.500.000
45 Jumiati 1.000.000
46 Muviq Faiq 30.000.000
47 Aisah 3.000.000
48 Suma Ati 4.000.000
49 Akidah 1.300.000
50 Maisyaroh Jubri 1.500.000
51 Moh. Syakur 30.000.000
52 1.100.000
Rudi
53 Taufik Hidayat 10.000.000
58 Muzaiyanah 2.500.000
59 Halidah 25.000.000
61 Hoiriyah 10.000.000
62 Yuli 26.000.000
64 H.Fathor
90.000.000
65 Hudah 13.000.000
67 Sumailah 10.000.000
69 Mutiyah 50.000.000
70 K. Jalal 8.900.000
71 Saedeh 10.000.000
72 Suhardi 1.500.000
46
75 Junaidah 5.000.000
76 Misnin 20.000.000
77 Fathurrosi 4.500.000
78 Suadi 40.000.000
78 Padilah 6.500.000
80 Matnari 15.000.000
82 Sehrotun 5.700.000
83 Mastufah/Damasi 4.000.000
87 Nahriyah 1.350.000
89 Sanaji 60.000.000
90 Moh.Dahlan 1.500.000
92 Su Ah 7.500.000
93 Siti 4.500.000
94 Junaidi 4.000.000
96 Fadol 1.600.000
97 Masrufah 15.000.000
99 Hurdi 50.000.000
47