Anda di halaman 1dari 47

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Manusia sebagai khalifah fil ardh, seperti halnya islam yang
memandang bahwa bumi dan segala isinya merupakan amanah Allah bagi
manusia agar dapat di manfaatkan untuk kemaslahatan ummat nya.
Manusia merupakan mahluk sosial yang pada hakikatnya pasti akan
membutuhkan manusia lainnya dalam menjalani kehidupan, karena
kebutuhan atau keinginan manusia tidak akan mungkin dapat dipenuhi
oleh dirinya sendiri.

Pada zaman babylonia, yunani dan romawi praktik kegiatan


perbankan pada zaman ini hanya tebatas pada tukar menukar uang. Dan
kini berkambang menjadi usaha menerima tabungan, menitip atau
meminjamkan uang dengan memungut biaya bunga dari pinjaman. Dan
saat ini berkembang pesat menjadi perbankan modern yang banyak
dilaksanakan secara umum diseluruh dunia.1

Bank Muamalat Indonesia merupakan bank syariah pertama yang


ada di Indonesia pada tahun 1992-1998 yang saat ni berkembang menjadi
10 Bank Umum Syariah, 144 BPRS, 25 Unit Usaha Syariah dan lembaga
keuangan syariah lainnya.2 Seiring perkembangan zaman yang semakin
cepat dan pesat, bagitu pun dengan perbankan syariah yang terus
berkembang dengan seiring bertambahnya jumlah bank-bank syariah yang
berdiri. Jumlah perbankan syariah mencapai 1.223 pada tahun 2009 dan

1
M. Nur Rianto Al Arif, Pengantar Ekonomi Syariah Teori dan Praktik (Bandung: Pustaka Setia,
2015), 317.
2
M. Nur Rianto Al Arif, Pengantar Ekonomi Syariah Teori dan Praktik (Bandung: Pustaka Setia,
2015), 317; Idem, Lembaga Keuangan Syariah: Suatu Kajian Teoretis Praktis (Bandung: Pustaka
Setia, 2017), 08.

1
pada tahun 2014 mencapai 2.910 kantor, dalam hal ini dapat dilihat pada
tahun 2009 perbankan syariah meningkat dua kali lipat.3

Dan banyaknya jumlah perbankan syariah yang berdiri justru juga


memicu pada sektor perkoperasian dan salah satunya adalah koperasi
Baitul Mal Wat Tamwil atau sering di dengar dengan kata Balai Usaha
Mandiri Terpadu (BMT) yang merupakan lembaga keuangan mikro yang
aktivitas utamanya adalah menghimpun dan menyalurkan dana pada
masyarakat. BMT memiliki ragam produk pembiayaan yang digunakan
atau disosialisasikan kepada masyarakat yang sesuai kebutuhan
masyarakat. Seperti produk Mudharabah. Murabaha, Musyarakah, Rahn
dan lain-lain.

BMT Mawaddah merupakan unit usaha dari Koperasi Al-Iqtishod


Lil Mu’amalah (KOIM) yang didirikan pada bulan April tahun 1993
dibawah naungan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Panyeppen
Pamekasan yang bergerak dalam usaha pengelolaan dan pendayagunaan
dana ummat serta mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi
untuk mewujudkan umat yang sejahtera sesuai dengan ajaran syariat
islam.4

BMT Mawaddah Cabang Karang Penang Sampang berdiri pada


tahun 2006 yang lokasinya dekat dengan pasar tradisional Karang Penang.
BMT Mawaddah Cabang Karang Penang diharapkan mampu menjadi
penunjang bangkitnya usaha mikro berbasis syariah di daerah Karang
Penang dan sekitarnya.5 Dapat dilihat dari semakin meningkatnya jumlah
dana masyarakat yang masuk untuk dikelola dan penyaluran dana ke
masyarakat juga menyebar ke daerah-daerah Karang Penang dan hal ini
juga bergantung dengan kepuasan anggota dalam menjadi anggota.

3
Ridan Muhtadi, “Sinergisme Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) Dengan Badan Usaha Milik Desa
(BUMDES) Sebagai Alternatif Penguatan UMKM Masyarakat Pendesaan di Madura”, Seminar
Nasional Gender & Budaya Madura III Madura: Perempuan, Budaya & Perubahan, 01.
4
Brousur BMT KOIM Mawaddah.
5
Moh. Hudi. Wawancara, Karang Penang Sampang. Desember 2021

2
Istilah kepuasan anggota juga berasal dari tingkat perasaan
seseorang baik perasaan senang ataupun perasaan kecewa dari hasil
membadingkan kinerja suatu produk yang diterima dan sesuai keinginan
tersebut. Apabila kinerja suatu lembaga baik maka anggota merasa puas,
sebaliknya jika kinerja suatu lembaga dibawah standar maka akan
berpengaruh terhadap kepuasan anggota.6

Banyak masyarakat yang tertarik dengan BMT Mawaddah karena


beberapa alasan diantaranya seperti misalnya masyarakat membutuhkan
suatu dana cepat dan tidak ingin kehilangan kepemilikan atas barang
berharga yang dimilikinya. Jadi masyarakat lebih memilih mengadaikan
barangnya, karena selain pasti mereka akan mendapatkan dana yang
dibutuhkan, mereka juga tidak akan kehilangan atas barang-barang
miliknya. Sebaliknya jika mereka menjual barang yang mereka miliki,
jelas mereka akan mendapatkan dana yang dibutuhkan akan tetapi, mereka
akan kehilangan hak kepemilikan atas barang tersebut.

Ada banyak jenis produk yang diterbitkan atau ditawarkan oleh


BMT Mawaddah kepada masyarakat diantaranya seperti menjaminkan
barang-barang bergerak, surat berharga, dan barang berharga (emas) serta
lainnya. Bagi masyarakat yang sangat membutuhkan dana secara cepat,
BMT Mawaddah bisa melayani permasalahan tersebut dengan
menjaminkan barangnya dengan prosesnya yang sederhana, mudah dan
tentunya aman.

BMT Mawaddah Cabang Karang Penang sebagai lembaga


keuangan syariah memiliki beberapa produk yang ditawarkan kepada
masyarakat yang tidak jauh berbeda dengan produk yang ditawarkan pada
BMT lainnya. BMT merupakan lembaga pembiayaan masyarakat yang
tujuannya untuk mendukung usaha ekonomi rakyat bawah dan kecil pada
pinjaman yang tidak menggunakan sistem bunga atau riba.

6
Gusti Ayu Made Nia Cahyadi Ningsih, Dewa Gade Putra Sedana, Dewa Ketut Suryawan,
“Analisis Tingkat Kepuasan Anggotan atas Pelayanan Koperasi Simpan Pinjam Cakra Mandiri di
Kabupaten Tabanan”, SINTESA: Jurnal Ilmu Sosial dan Politik, 2.

3
Pembiayaan adalah salah satu tugas lembaga keuangan syariah
yang memberikan atau menyediakan dana untuk memenuhi kebutuhan
seseorang yang membutuhkan dana. Sedangkan Rahn merupakan
pembiayaan pinjam meminjam atas jaminan dengan menahan harta milik
peminjam yang harga nilainya setara dengan besar pinjaman yang
diajukan. Barang yang di jaminkan bisa berupa emas, berlian, perhiasan
dan barang berhaga lainnya.7

Pembiayaan rahn salah satu produk yang banyak diminati oleh


masyarakat di BMT Mawaddah Cabang Karang Penang, namun jaminan
yang banyak digunakan oleh anggota di BMT Mawaddah Cabang Karang
Penang berupa emas, perhiasan dan berlian. Hal ini dilihat dari data pada
tahun 2019-2021 perkembangan anggota dari pembiayaan rahn dengan
pembiayaan atau produk lainnya yang ada di BMT Mawaddah Cabang
Karang Penang Sampang.

Tabel 1.1
Data Seluruh Anggota Penggunaan Pembiayaan Berdasarkan Hasil
Dari Segi Produk Yang Ada di BMT Mawaddah Cabang Karang
Penang Sampang di Tahun 2019-20218
Tahun
NO JENIS PRODUK
PEMBIAYAAN 2019 2020 2021
1 Mudharabah/MDA 834 3.607 5.864
2 Murabahah/MRA 749 2.877 4.125
3 Musyarokah/MSA 3 5 8
4 Bai’bitsamanil Ajil/BBA /
12 17 24
Bai’wafa’
5 Rahn 3.506 4.680 8.077
Sumber data: Data Pembiyaan BMT Mawaddah Cabang Karang Penang
Sampang.

Dari data diatas yang diperoleh dapat dilihat bahwa produk


pembiayaan Rahn banyak yang diminati anggota yang hal ini
7
M. Nur Rianto Al Arif, Lembaga Keuangan Syariah: Suatu Kajian Teoretis Praktis..., 185.
8
Data Pembiayaan BMT Mawaddah Cabang Karang Penang Sampang dari Tahun 2019-2021

4
perkembangan pembiayan Rahn beranjak naik pertahunnya dari tahun
2019-2021. Pengertian rahn merupakan sistem pinjaman yang mudah dan
praktis untuk memperoleh kebutuhan dana dengan sistem gadai yang
sesuai syariah dengan sistem jaminan berupa emas, perhiasan, berlian dan
lainnya.

Pemilihan masyarakat atau anggota dalam menggadaikan emas di


BMT Mawaddah juga erat kaitannya dengan kepuasan anggota terhadap
lembaga keuangan. Semakin baik kepuasan yang dirasakan anggota
terhadap suatu lembaga keuangan maka tingkat loyalitas anggota juga
meningkat, sebaliknya jika rendahnya tingkat kepuasan anggota terhadap
suatu lembaga keuangan maka juga akan semakin rendah tingkat kepuasan
yang dirasakan oleh anggota. Anggota yang merasa puas akan
mempromosikan lembaga keuangan tersebut dengan positif mengenai
keunggulan produk yang ditawarkan. Sedangkan anggota yang tidak puas
terhadap produk yang ditawarkan maka anggota akan memberikan
tanggapan yang negatif mengenai lembaga keuangan terhadap produk
yang ditawarkan tersebut.

Terciptanya kepuasan konsumen menurut Tjiptono (2008) dalam


jurnalnya Luh Gede Dewi Kusumasari, kepuasan konsumen dapat
memberikan beberapa manfaat diantaranya hubungan antara konsumen
dan perusahaan menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik bagi
pembelian ulang, terciptanya loyalitas konsumen yang baik dan
membentuk rekomendasi informal dari mulut ke mulut yang dapat
menguntungkan bagi perusahaan. Lupiyoadi (2001) menjelaskan dalam
menentukan tingkat kepuasan nasabah terdiri dari lima faktor utama yang
harus dipertahankan oleh perusahaan atau lembaga keuangan yaitu: faktor
kualitas produk, kualitas pelayanan, emosional, harga dan biaya.9

Berkaitan dengan kepuasan anggota, BMT Mawaddah diharapkan


dapat memberikan kepuasan kepada anggota mengenai produk yang
9
Luh Gede Dewi Kusumasari, “Pengaruh Faktor Kepuasan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada
Pendawa Mini Market di Desa Bajera Tahun 2011”, (Jurnal, Universitas Pendidikan Ganesha, Jl.
Udayana Singraja), 2.

5
ditawarkan baik berupa barang atau jasa dari segi produk, pelayanan,
harga, biaya dan emosional. Kepuasan anggota biasanya tercermin dari
jumlah anggota yang menggunakan jasa dari sebuah produk yang
dikeluarkan oleh sebuah lembaga keuangan.

Dengan adanya pembiayaan Rahn di BMT Mawaddah Cabang


Karang Penang seharusnya masyarakat dapat terbantu memperoleh dana
dengan mudah dan cepat. Keperluan dana tersebut baik digunakan untuk
keperluan sehari-hari maupun keperluan usaha dan lainnya. Namun tidak
semua masyarakat mengenal BMT Mawaddah sebagai salah satu cara
untuk mendapatkan dana dengan mudah dan cepat.

Secara umum anggota mengharapkan kebutuhannya dapat bisa


dilayani dengan cepat, tepat dan mudah dalam melakukan transaksi
pembiayaan serta dilayani dengan sopan dan penuh ramah dari pihak BMT
Mawaddah Cabang Karang Penang Sampang.

Dalam hal ini dilihat dari uraian latar belakang masalah diatas,
peneliti tertarik dan bermaksud mengangkat penelitian tentang kepuasan
anggota, apakah dari segi pelayanan, pemasaran dan juga kuantitas dan
kuliatas produk. Dalam hal ini peneliti melakukan penelitian tentang
“Analisis Kepuasan Anggota Terhadap Pembiayaan Rahn di BMT
Mawaddah Cabang Karang Penang Sampang”.

B. Rumusan Masalah
Penelitian yang bakal dilakukan sama peneliti menggunakan
pendekatan kuantitatif, sehingga memerlukan perumusan tentang rumusan
masalah, dimana hal ini bertujuan untuk membatasi masalah-masalah saja.
Berdasarkan latar belakang yang dijelaskan diatas, maka penelitian yang
akan diteliti dalam penelitian ini yaitu: Bagaimana Analisis Kepuasan
Anggota Terhadap Pembiayaan Rahn pada BMT Mawaddah Cabang
Karang Penang Sampang?

6
C. Tujuan Penelitian
Dari penjelasan diatas, tujuan yang akan dicapai dari hasil
penelitian ini untuk mengetahui tentang bagaimana Analisis Kepuasan
Anggota Terhadap Pembiayaan Rahn pada BMT Mawaddah Cabang
Karang Penang Sampang.

D. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini mempunyai dua manfaat yaitu secara teoritis
dan secara praktis.
1. Manfaat secara teoritis yaitu:
a. Diharapkan pembaca dan peneliti proposal ini menambah wawasan
serta mengetahui kepuasan anggota terhadap produk Rahn di BMT
Mawaddah
b. Hasil penelitian ini diharapkan juga dapat berguna dan dijadikan
bahan refrensi bagi pembaca dalam melakukan penelitian tentang
kepuasan anggota terhadap produk Rahn di BMT Mawaddah
2. Manfaat secara praktis yaitu:
a. Bagi Peneliti
Peneliti sendiri berharap dapat memberikan tambahan
pengetahuan yang luas serta dapat menerapkan ilmunya kepada
masyarakat. Selain itu juga sebagai bahan masukan, bagi penulis
sendiri dalam penerapan disiplin ilmu yang diterima selama berada
dibangku kuliah, dan menambah ilmu pengetahuan atau bahan
referensi untuk semester selanjutnya.
b. Bagi Masyarakat
Adanya penelitian ini dapat memberikan manfaat serta
informasi yang sangat penting dalam kehidupan sehari-harinya.
c. Manfaat bagi institusi IAI Miftahul Ulum Pamekasan
Hasil dari penelitian proposal ini peneliti berharap dapat
memberikan manfaat serta menambah wawasan bagi IAI Miftahul
Ulum, utamanya bagi mahasiswa-Nya untuk dijadikan bahan

7
rujukan atau refrensi dan acuan yang berkaitan dengan produk
Rahn.

E. Ruang Lingkup Penelitian


1. Variabel penelitian
Variabel penelitian adalah semua kegiatan yang berkaitan dengan
penyelidikan, pencarian serta percobaan terhadap suatu bidang
tertentu, supaya bisa mendapatkan informasi mengenai prinsip dan
fakta baru untuk ditarik kesimpulan.10 Semua kegiatan baik itu suatu
objek penelitian, sesuatu hal yang menjadi fokus peneliti mengenai
data dan dapat diolah melalui statistik sehingga mendapatkan
kesimpulan atau informasi dari penelitian tersebut juga bisa disebut
variabel penelitian.11 Berdasarkan judul penelitian yang diangkat dalam
penelitian ini variabelnya terdiri dari yaitu:
a. Variabel independen (X)
Variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab akan
berubah/timbulnya variabel terikat (dependen). Dalam penelitian
ini pembiayaan rahn merupakan variabel independen-Nya Variabel
dependen
b. Variabel dependen (Y)
Variabel dependen atau sering disebut variabel terikat
adalah variabel yang terpengaruh atau menjadi akibat karena
adanya variabel bebas.12 Variabel dependen dalam penelitian ini
adalah kepuasan anggota.13
2. Indikator Variabel
Tabel 1.2
Indikator Variabel
Variabel Definisi operasional Indikator
Pembiayaan Pembiayaan rahn adalah - Emas

10
Jonathan Sarwono, Metode Penelitia Kuantitatif dan Kualitatif, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006),
53.
11
http://dosenpendidikan.cp.id/variabel. Diakses pada Tanggal 4 Januari 2022.
12
Priyono, Metode Penelitian Kuantitatif, (Sidoarjo: Zifatama Publishing, 2008), 58.
13
Wiratna Sujarweni. Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi Pendekatan Kuantitatif,
(Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2019), 95-96

8
rahn (X) produk jasa pegadaian yang - Berlian
menahan barang/harta
(marhun) milik orang
sebagai jaminan oleh
anggota kepada pihak
lembaga melalui akad rahn
Kepuasan Kepuasan anggota adalah - Kualitas produk
anggota (Y) gambaran suasana perasaan - Kualitas pelayanan
seseorang baik perasaan - Harga
senang atau tidak dari hasil - Biaya
membandingkan antar - Emosional.
produk apakah sudah sesuai
dengan keinginan atau tidak

F. Definisi Operasional

1. Analisis
Analisis merupakan suatu penjabaran atau penguraian disetiap
dari pokok persoalan yang mampu menguraikan bagian-bagian
menjadi satu antar bagian tersebut dalam mendapatkan, pemahaman,
pengertian secara keseluruhan atau secara seksama.14
2. Kepuasan Anggota
Kepuasan adalah suatu keadaan dimana seseorang merasa puas
atas keinginan, pencapaian, harapan dan kebutuhan seseorang
(anggota) terpenuhi sesuai harapannya. Sedangkan kepuasan anggota
merupakan tingkat perasaan seseorang baik perasaan senang atau
perasaan kecewa atas hasil membandingkan kesan kinerja produk yang
diterima dan sesuai harapannya.15 Kepuasan yang diartikan dalam
penelitian ini adalah tingkat kepuasan anggota terhadap pembiayaan
Rahn pada BMT Mawaddah cabang Karang Penang sampang

14
https://google.elib.unikom.ac.id. Diakses pada Tanggal 27 Desember 2021.
15
Gusti Ayu Made Nia Cahyadi Ningsih, Dewa Gade Putra Sedana, Dewa Ketut Suryawan,
“Analisis Tingkat Anggotan atas Pelayanan Koperasi Simpan Pinjam Cakra Mandiri di Kabupaten
Tabanan.., 2.

9
3. Pembiayaan Rahn
Pembiayaan adalah kegiatan lembaga keuangan syariah yang
diberikan kepada anggota yang membutuhkan dana cepat. Alokasi atau
penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan didasarkan atas
kepercayaan yang diberikan lembaga sebagai pemilik dana kepada
pengguna dana.16
Sedangkan Rahn (Gadai) merupakan transaksi yang dilakukan
antara pihak gadai dan anggota (peminjam), dimana pihak BMT
menahan salah satu harta milik anggota sebagai jaminan atas pinjaman
yang tujuannya untuk mendapatkan dana atau uang yang sesuai dengan
nilai barang yang dijaminkan, dan saat pada jatuh tempo barang
tersebut akan ditebus kembali sesuai dengan akad atau perjanjian,
antara lembaga gadai dengan anggota.17
4. Baitul Mal Wat Tamwil (BMT)
Baitul Mal Wat Tamwil merupakan lembaga keuangan yang
beroperasi dengan melakukan prinsip bagi hasil, menumbuhkan atau
mengangkat derajat serta martabat demi membela kepentingan orang
fakir miskin, dan melakukan sistem ekonomi salaam yaitu tentang
kedamaian, dan kesajateraan Baitul Mal Wat Tamwil.18

G. Asumsi Penelitian
Asumsi penelitian merupakan sebuah titik tolak pemikiran yang
kebenarnya diterima oleh peneliti, dimana harus dirumuskan secara jelas
sebelum peneliti melangkah mengumpulkan data. Selain itu, asumsi
penelitian berfungsi sebagai dasar berpijak yang kukuh bagi masalah yang
di teliti juga untuk mempertegas variabel yang menjadi pusat perhatian
penelitian dan merumuskan hipotetis.19

16
https://www.hestanto.web.id. Diakses pada Tanggal 4 Januari 2022
17
M. Nur Rianto Al Arif..., 276.
18
M. Nur Rianto Al Arif..., 317.
19
STAI Miftahul Ulum, Pedoman Penulisan Karya Ilmiyah, (Pamekasan: STAI Miftahul Ulum,
2016), 9.

10
H. Sistematik Penulisan
Dalam hal ini sistematik penulisan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:

1. BAB I PENDAHULUAN: Memuat tentang: judul penelitian, latar


belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, ruang lingkup penelitian, definisi operasional dan asumsi
penelitian.

2. BAB II KAJIAN PUSTAKA: Memuat tentang: penelitian terdahulu,


kajian teori kerangka konseptual dan hipotesis.

3. BAB III METODE PENELITIAN: Memuat tentang: pendekatan dan


jenis pendekatan, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data,
instrumen penelitian, validitas dan reliabilitas, analisis data, dan
sistematika pembahasan.

4. BAB IV HASIL PENELITIAN (PAPARAN DATA DAN


ANALISIS): Memuat tentang: paparan data/deskripsi data, analisis
dan pengujian hipotesis.

5. BAB V PEMBAHASAN: Analisis kepuasan anggota terhadap


pembiayaan rahn di BMT Mawaddah Cabang Karang Penang
Sampang.

BAB V PENUTUP: Memuat tentang: kesimpulan dan saran

11
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian proposal ini peneliti berupaya melakukan kajian
yang bersumber dengan kepustakaan yang memiliki hubungan dengan
judul penelitian. Hal ini upaya dilakukan agar menghindari adanya
pengulangan dari hasil penelitian-penelitian terdahulu, yaitu:

a. Amrina Nazli,20 dengan penelitian skripsi disini yang berjudul


“Analisis Keuntungan dan Tingkat Kepuasan Nasabah Pada Produk
Gadai Emas di Pegadaian Syariah Banda Aceh”. Dalam penelitian ini
menggunakan jenis penelitian mixed mode (campuran) dengan metode
kualitatif dan kuantitatif dengan objek penelitian sebanyak 150
responden. Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwasanya keuntungan
pada produk gadai emas di pegadaian syariah pada nilai taksiran, dan
pricing ditentukan oleh kesepakatan kedua belah pihak, biaya
administrasi dan jumlah pembiayaan dapat dijangkau oleh nasabah,
dan masa pembiayaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku namun
dapat dilunasi atau ditebus sesuai keinginan nasabah dan lembaga
pegadaian akan mengkonfirmasikan mengenai denda pembiayaan
kepada nasabah. Sedangkan kepuasan nasabah pada produk gadai di
pegadaian syariah secara individu produk, harga dan pelayanan
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah, sedangkan proses
tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah. Secara
simultan produk, harga, pelayanan dan proses berpengaruh secara
signifikan terhadap kepuasan nasabah.

20
Amrina Nazli, “Analisis Keuntungan dan Tingkat Kepuasan Nasabah Pada Produk Gadai Emas
di Pegadaian Syariah Banda Aceh”, (Skripsi, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh,
2018),

12
b. Depi Riski Amelia,21 dengan penelitian skripsi yang berjudul
“Pengaruh Pembiayaan Rahn Terhadap Tingkat Kepuasan Nasabah
Pada Pegadaian Syariah”. Pada penelitian ini menggunakan jenis
penelitian field research (penelitian lapangan) dengan metode
deskriptif kuantitatif dengan jumlah responden sebanyak 87 responden.
Dari hasil penelitian ini memperoleh bahwasanya di pegadaian syariah
secara individu pada akad rahn dan biaya pemeliharaan berpengaruh
positif terhadap tingkat kepuasan nasabah dengan nilai thitung > ttabel
(3.856 > 1.989) dan (3.805 > 1.989), barang jaminan dan sisa barang
jaminan tidak berpengaruh positif terhadap tingkat kepuasan nasabah
dengan nilai thitung < ttabel (1.234 < 1.989) dan (0.735 < 1.989).
Sedangkan secara simultan akad rahn, biaya pemeliharaan, barang
jaminan dan sisa barang jaminan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap tingkat kepuasan nasabah dengan nilai fhitung > ftabel (25.163 >
2.48). Hasil koefisien diterminasi menunjukkan 52.9%, variabel
kepuasan nasabah pada pembiayaan rahn dipengaruhi oleh akad rahn,
biaya pemeliharaan, barang jaminan dan sisa barang jaminan.
Sedangkan sisanya sebesar 47.1% dipengaruhi oleh variabel lain yang
tidak diteliti dalam penelitian ini.
c. Selfy Fajriani,22 melakukan sebuah penelitian jurnal tentang “Analisis
Kepuasan Nasabah Terhadap Kualitas Pelayanan di PT. Pegadaian
Syariah Cabang A. Yani Pontianak”. Penelitian ini menggunakan
metode deskriptif dengan jumlah responden sebanyak 100 responden.
Hasil penelitian ini memperoleh untuk mengukur kepuasan nasabah di
pegadaian syariah digunakan lima dimensi kualitas pelayanan
diantaranya terdiri dari keandalan (reliability), daya tanggap
(responsivenss), jaminan (assurance), empati (empathy) dan berwujud
(tangible). Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat
pengumpulan data dan dianalisis menggunakan analisis tingkat

21
Depi Riski Amelia, “Pengaruh Pembiayaan Rahn Terhadap Tingkat Kepuasan Nasabah Pada
Pegadaian Syariah”, (Skripsi, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2018),
22
Selfy Fajriani, “Analisis Kepuasan Nasabah Terhadap Kualitas Pelayanan di PT. Pegadaian
Syariah Cabang A. Yani Pontianak”, (Jurnal, Universitas Muhammadiyah Pontianak),

13
kepentingan dan kinerja serta diagram kartesius. Hasil analisis
perbandingan antara skor tingkat kepentingan dan skor tingkat kinerja
menunjukan bahwa responden tidak puas dengan kualitas pelayanan
yang diberikan oleh pegadaian syariah karena tingkat kesesuaian masih
dibawah 100% yaitu (86,82%). Sedangkan hasil dari analisis diagram
kartesius menunjukkan bahwa nilai rata-rata dari skor rata-rata tingkat
kinerja (X) sebesar 3,81 dan nilai skor rata-rata tingkat kepentingan
(Y) sebesar 4,37 dalam hal ini menunjukkan bahwa kinerja pelayanan
lebih rendah dibandingkan dengan kepentingan nasabah sehingga
responden tidak puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh
pegadaian syariah.
Persamaan penelitian yang dilakukan peneliti dengan penelitian
terdahulu adalah sama-sama peneliti tentang produk rahn atau gadai emas.
Sedangkan perbedaan penelitian tentang masalah yang penulis teliti adalah
bahwa penulis meneliti tentang analisis kepuasan anggota terhadap
pembiayaan rahn di BMT Mawaddah Cabang Karang Penang Sampang.
Penelitian ini akan menguraikan tentang kepuasan anggota terhadap
pembiayaan rahn baik dari segi kualitas produk, kualitas pelayanan, harga,
biaya dan emosional. Sedangkan dari segi lokasi penelitian, penelitian ini
juga berbeda dengan penelitian terdahulu. Lokasi penelitian ini dilakukan
di BMT Mawaddah yang beralamat di desa Karang Penang Oloh dekat
dengan Pasar Tradisional Karang Penang Sampang.

B. Kajian Teori
a. Kepuasan Anggota
1) Pengertian Kepuasan Anggota
Kepuasan anggota menjadi faktor terpenting dalam suatu
perusahaan, dengan banyaknya persaingan yang semakin ketat hal
ini juga berpengaruh dari tingkat kerugian dan keuntungan suatu
perusahaan. Namun keuntungan tidak selalu ditentukan dengan
kepuasan anggota akan tetapi, loyalitas, kesetian dan kepercayaan
anggota atas produk dan perusahaan juga faktor kepuasan

14
anggota.23 Hal ini jelas bahwa kesetiaan anggota hal yang sangat
sulit untuk dipertahankan.
Kepuasan adalah suatu tingkat perasaan seseorang yang
timbul dari rasa senang ataupun kecewa atas membandingkan hasil
kinerja yang dipersepsikan melalui perasaannya.24
Anggota adalah seseorang atau beberapa orang yang
memiliki perkumpulan, golongan atau kelompok yang menjadi
bagian dari suatu organisasi (perusahaan) yang memiliki peran
dalam tugas yang sudah ditentukan.25 Anggota adalah seseorang
yang terikat dengan lembaga keuangan (BMT) atau melakukan
transaksi pembiayaan. Dalam hal ini bisa dikatakan nasabah.
Kepuasan anggota merupakan perbandingan dari cara kerja
atau hasil dari apa yang telah diperoleh dengan cara
membandingkan tingkat perasaan apakah sesuai dengan keinginan
dan sesuai harapan atau tidak.
Menurut Tse & Wilton dalam jurnal Eliyawati, Sutijipta dan
Gede Setiawan Adiputra mendefinisikan kepuasan pelanggan
sebagai suatu respon pelanggan terhadap persepsi atas barang atau
produk dari harapan awal sebelum membeli dengan membanding
dengan setelah menggunakan barang tersebut.26
2) Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan anggota
a) Harga
Bagi pelanggan atau anggota yang sensitif terhadap harga,
maka harga yang murah sebagai kepuasan utama karena
mereka mendapatkan nilai terhadap uang (value for money)
yang tinggi. Sebaliknya komponen harga ini relatif menjadi
tidak penting bagi mereka (pelanggan) yang tidak sensitif
terhadap harga

23
Gusti Ayu Made Nia Cahyadi Ningsih, Dewa Gade Putra Sedana, Dewa Ketut Suryawan..., 3.
24
https://text-id.123dok.com Diakses pada Tanggal 5 Januari 2022
25
https://brainly.co.id Diakses pada Tanggal 5 Januari 2022
26
Eliyawati, Sutijipta, Gede Setiawan, “Kualitas Pelayanan dan Tingkat Kepuasan Anggota
Koperasi Unit Desa Suraberata Kecamatan Selemadeg Barat, Jurnal Manajemen Agribisnis, 1 Mei
2016, 4.

15
b) Kualitas produk
Kualitas produk yang ditawarkan kepada masyarakat harus
memiliki kualitas yang baik. Sebab apabila suatu produk
tersebut baik maka anggota atau masyarakat akan merasa puas
setelah membeli dan menggunakan produk tersebut
c) Kualitas pelayanan
Pelayanan merupakan suatu tindakan yang ditawarkan ke
satu pihak kepada pihak yang lain dan tidak berwujud serta
tidak mengakibatkan kepemilikian atas apapun. Kepuasan
anggota akan tercipta ketika suatu lembaga memiliki pelayanan
yang baik. Anggota akan merasa puas apabila kualitas
pelayanan dirasa baik oleh anggota.
d) Biaya/administrasi
Pelanggan akan semakin merasakan kepuasan apabila
memperoleh barang atau jasa yang relatif mudah, nyaman serta
efisien.
e) Emosional
Kepuasan tidak diukur karena kualitas atau harga akan
tetapi karena rasa bangga terhadap barang dan percaya diri
merupakan faktor yang menjadikan pelanggan merasa puas atas
barang tersebut. Pelanggan yang yakin dan bangga dengan
barang dikonsumsi atau digunakan cendrung mepunyai sifat
kepuasan yang tinggi.
b. Pembiayaan Rahn
1) Pengertian pembiayaan
Pembiayaan (financing) adalah pendanaan yang diberikan
oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi
yang sudah direncanakan, baik dilakukan oleh lembaga keuangan
atau pihak lain.27

27
M. Nur Rianto Al Arif..., 146.

16
Dalam Undang-Undang Nomer 21 Tahun 2008 tentang
perbankan syariah. Pembiayaan merupakan penyediaan dana atas
tagihan yang dipersamakan atas:
a) Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan
musyarakah
b) Transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, istishna
dan juga salam
c) Transaksi sewa menyewa dalam bentuk ijarah dan sewa beli
dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik
d) Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk qardh
e) Transaksi dalam sewa menyewa jasa dalam bentuk ijarah yang
transaksi multijasa
Pembiayaan dibagi atas dua jenis yaitu pembiayaan
konsumtif dan pembiayaan produktif. Pembiayaan konsumtif
adalah pembiayaan yang bersifat konsumtif yaitu seperti
pembiayaan dengan kendaraan bermotor, pembelian tanah, dan
pembiayaan pendidikan. Sedangkan pembiayaan produktif untuk
pembiayaan yang bersifat produktif yaitu seperti pembiayaan
modal kerja dan pembelian barang modal serta pembiayaan yang
bersifat sektor real.
2) Unsur-unsur pembiayaan
a) Kepercayaan, yaitu kepercayaan kebijakan seseorang atau
anggota atas kepercayaannya memberikan pinjaman
berdasarkan dengan jangka waktu yang telah ditentukan dan
diberikan sesuai syarat-syarat yang disetujui oleh kedua pihak
b) Kesepakatan/akad, yaitu kontrak perjanjian antara kedua pihak
yang dalam hal ini anggota dan lembaga
c) Jangka waktu, yaitu jangka waktu atas pengambilan pinjaman
yang tentukan dan disepakati antara anggota dan lembaga
d) Resiko, yaitu tenggang waktu atas pengembalian pinjaman atau
jatuh tempo, hal ini beresiko karena berpengaruh kepada tidak
tertagihnya pembiayaan

17
e) Balas jasa, yaitu keuntungan yang diberikan dengan sistem
bagi hasil atau margin
3) Pengertian rahn
Rahn secara etimologi Rahn (gadai) yaitu menahan,
sedangkan secara termenologi Rahn diartikan sebagai menjadikan
harta untuk dijadikan jaminan dari utang agar dilunasi apabila tidak
bisa membayar hutangnya.28 Kasmir mengatakan Rahn (Gadai)
adalah transaksi yang dilakukan antara lembaga gadai dan anggota,
dimana anggota menjaminkan barang berharganya kepada lembaga
gadai guna mendapatkan sejumlah uang dan suatu saat akan
ditebus setelah jatuh tempo sesuai dengan perjanjian antara
keduannya.29
Gadai (Rahn) adalah kegiatan menahan atau menjaminkan
barang berharga milik anggota kepada lembaga gadai dalam rangka
mendapatkan uang atau dana yang sesuai dengan harga barang
jaminan, dan pada saat jatuh tempo barang tersebut akan ditebus. 30
Hal ini merupakan selah satu pembiayaan yang ada pada BMT
Mawaddah Cabang Karang Penang Sampang.
Ulama Syafi’iyah mendefinisikan Rahn sebagai menjadikan
suatu barang sebagai bentuk jaminan utang yang bisa dijadikan
pembayaran ketika peminjam berhalangan untuk membayar
hutangnya.
Sedangkan ulama Hanabillah mendefinisikan Rahn (gadai)
adalah harta yang dijadikan jaminan utang sebagai pembayaran
atas nilai utang apabila yang bersangkutan tidak mampu membayar
hutangnya terhadap pemberi pinjaman.31

4) Cara transaksi rahn


28
Ismail Nawawi, Ekonomi Kelembagaan Syariah Dalam Pusaran Perekonomian Global Sebuah
Tuntutan dan Realitas, (Surabaya: Putra Media Nusantara, 2009), 125.
29
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta: Rajawali Press, 2008), 262
30
M. Nur Rianto Al Arif..., 276.
31
Rachmat Syafe’I, Fiqih Muamalah, (Bandung: Pustaka Setia, 2001), 160.

18
a) Akad rahn, yaitu akad dari menahan atas harta milik si
peminjam (anggota) sebagai pinjaman dari pinjaman yang
diterima. Dalam hal ini pihak pemberi pinjaman (BMT)
memiliki jaminan untuk mengambil kembali atas piutang
tersebut.
b) Akad ijarah, yaitu akad pemindahan hak guna atas
barang/harta melalui pembayaran upah sewa tanpa disertakan
pemindahan kepemilikan atas barang. Dalam akad ini
dimungkinkan bagi lembaga (BMT) untuk menarik sewa
tempat atas penyimpanan barang milik anggota yang telah
melakukan akad.32
5) Rukun dan syarat rahn
Dalam melakukan pegadaian harus memenuhi rukun dan
syarat rahn diantaranya berikut:33
a) Rukun rahn memiliki beberapa bagian diantaranya:
1. Murtahin, yaitu seseorang yang menerima gadai, (Lembaga
BMT/BANK)
2. Rahin, yaitu seseorang yang menggadaikan hartanya,
(Anggota/nasabah)
3. Marhun, yaitu jaminan atau barang yang digadaikan (Emas,
berlian dan lain-lain
4. Marhun bih, yaitu utang (Pembiayaan)
5. Sighat/akad, yaitu ijab dan qabul
b) Syarat rahn
1. Murtahin dan rahin, yaitu seorang yang melakukan
perjanjian harus baligh serta berakal. Setiap orang yang sah
melakukan jual beli, maka seorang tersebut sah melakukan
rahn karena gadai (rahn) seperti jual beli yang merupakan
pengelolaan harta.

32
Jefry Tarantang, Maulidia Astuti, Annisa Awwaliyah, Meidinah Munawaroh, Regulasi dan
Implementasi Pegadaian Syariah di Indonesia, (Yogyakarta: K-Media, 2019), 69.
33
Jefry Tarantang, Maulidia Astuti, Annisa Awwaliyah, Meidinah Munawaroh, Regulasi dan
Implementasi Pegadaian Syariah di Indonesia..., 72-73.

19
2. Marhun, yaitu harta atau jaminan harus berupa barang,
penetapan kepemilikan atas barang yang digadai tidak
terhalang dan barang bisa dijual apabila tidak bisa dilunasi.
Ulama Syafi’iyah gadai bisa dengan memenuhi tiga syarat.
Pertama, jaminan harus berupa barang, kedua penetapan
kepemilikan pegadaian atas barang yang di gadai tidak
terhalang dan ketiga barang bisa di lelang manakala tiba
masa pelunasan. Sedang ulama Hnafiyah syarat marhun
sebagai berikut:
1) Barang dapat diperjual belikan
2) Barangnya jelas dan bermanfaat
3) Milik rahin
4) Tidak berkaitan dengan harta lain
5) Barang dipegang oleh rahin
6) Harta harus tetap atau dapat dipindahkan
3. Marhun bih, yaitu utang harus merupakan hak wajib
diberikan dan diserahkan kepada pemilikya, harus bisa di
manfaatkan dan juga dapat dihitung jumlahnya. Sebab,
apabila sesuatu yang menjadi utang tidak dapat di
manfaatkan dan tidak dapat dikuantifikasikan maka
hukumnya tidak sah.
4. Sighat, yaitu akad atau sighat tidak terikat dengan syarat
dan dengan waktu dimasa mendatang.
6) Landasan hukum rahn
a) Al-qur’an
Menurut syara’ hukum gadai (rahn) diperbolehkan dari
berbagai dalil al-qur’an dan hadist.34 Firman Allah surah Al-
Baqarah ayat 283.35

34
Rachmat Syafe’I, Fiqih Muamalah..., 160.
35
Al-Qur’ân, 3:283

20
ُ ‫ضةٌ ۞ فَا ِ ْن اَ ِمنَ بَ ْع‬
‫ض ُك ْم بَ ْعضًا‬ ٌ ‫َواِ ْن ُك ْنتُ ْم ع َٰلى َسفَ ٍر َّولَ ْم تَ ِج ُدوْ ا َكاتِبًا فَ ِرھ‬
َ ْ‫َان َّم ْقبُو‬

ِ َّ‫اﺅتُ ِمنَ اَ َمانَتَهُ َو ْليَت‬


‫ ال َّشھَا َدةَ ۞ َو َم ْن يَّ ْكتُ ْمھَا‬€‫ق هللاَ َربَّهُ ۞ َواَل تَ ْكتُ ُموا‬ ْ ‫فَ ْليُ ٴَو ِّد الّ ِذى‬

283 : ‫﴾فَاِنَّهُ︣ ٰاثِ ٌم قَ ْلبُهُ ۞ َوهللاُ بِ َما تَ ْع َملُوْ نَ َعلِ ْي ٌم٭ ﴿البقرة‬

Artinya: “Dan apabila kamu sedang dalam perjalanan,


sedangkan kamu tidak memperoleh seorang penulis, hendaklah
ada barang tanggungan/jaminan yang di pegang. Akan tetapi
sebagian dari kamu mempercayai sebagian yang lain,
hendaknya yang dipercayai itu menjalankan amanahnya (utang
nya) dan hendaklah kamu bertaqwa kepada Allah SWA,
sebagai tuhannya. Dan janganlah sekali-kali kamu
menyembunyikan hal tersebut hatinya kotor/berdosa. Allah
maha mengetahui apa yang sekalian kamu perbuat”. (QS. Al-
Baqarah:283).
b) Hadits
Hadits Nabi Muhammad SAW:36
ٍّ‫ اِ ْشتَ َرى طَ َعا ًما ِم ْن يَھُوْ ِدي‬،۞ ‫ض َي هللاُ َع ْنهَا اَ َّن َرسُوْ ُل هللاِ ﷺ‬
ِ ‫ع َْن عَاﺋِ َشةَ َر‬
‫ ﴿رواه البخارى ومسلم‬.‫﴾اِلَى اَ َج ٍل َو َرھَنَهُ َدرْ عًا ِم ْن َح ِد ْي ٍد‬

Artinya: “Dari Aisyah ra, sesungguhnya Rasulullah SAW


membeli makanan dari Yahudi dengan cara ditangguhkan
pembayarannya kemudian Nabi menggadaikan baju besinya”
(H.R Bukhari dan muslim).
c) Ijma’
Para ulama telah sepakat bahwa gadai itu boleh dilakukan
dan tidak terdengar seorangpun yang menyalahinya.
Kesepakatan ini didasari oleh tabiat manusia yang tidak bisa
hidup tanpa pertolongan manusia lainnya, sebab tidak ada
seorangpun yang memiliki barang yang ia butuhkan. Oleh
karena itu, sifat pinjam meminjam menjadi bagian dari

36
Ismail Nawawi, Ekonomi Kelembagaan Syariah Dalam Pusaran Perekonomian Global Sebuah
Tuntutan dan Realitas..., 127.

21
kehidupan dunia ini. Berdasarkan fatwa Dewan Syariah
Nasional No. 25/DSN-/MUI/III/2002 tanggal 26 juni 2002
dinyatakan bahwa pinjaman dengan menggadaikan barang
sebagai jaminan hutang dengan bentuk rahn diperbolehkan
dengan ketentuan yang sudah ada atau berlaku dan tidak
melanggar syariat islam.37
c. Baitul Mal Wat Tamwil (BMT)
1) Pengertian Baitul Mal Wat Tamwil (BMT)
BMT (Baitul Mal Wat Tamwil) terdiri dari dua kata yaitu,
Baitul Mal yang artinya rumah harta atau kekayaan dan Baitul
Tamwil yang artinya rumah pengembangan harta. Kegiatan Baitul
Mal adalah penerimaan harta titipan seperti titipan dana zakat,
infak dan sedakah atau yang disingkat dengan ZIS.38
Kegiatan Baitul Tamwil adalah dengan melakukan kegiatan
menabung dan pembiayaan maka dapat meningkatkan
kesejahteraan ekonomi pengusaha baik mikro maupun pengusaha
kecil dan dalam melaksanakan pengembangan-usaha-usaha yang
produktif dan mengembangkan investasi.
BMT merupakan lembaga keuangan yang beroperasi dengan
melakukan prinsip bagi hasil, menumbuhkan atau mengangkat
derajat serta martabat demi membela kepentingan orang fakir
miskin, dan melakukan sistem ekonomi salaam yaitu tentang
kedamaian, dan kesajateraan Baitul Mal Wat Tamwil.39
Di dalam buku Ismail Nawawi, Lubis mengatakan Baitul Mal
Wat Tamwil adalah sekelompok orang yang bekerja sama dan
membantu didalam membangun sumber pelayanan keuangan
dalam mendorongan, mengembangkan usaha-usaha yang produktif
serta demi meningkatkan kelangsungan hidup anggota.40 Sehingga
keberadaan Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) sangat perlu atau

37
Ismail Nawawi..., 127.
38
Ismail Nawawi..., 92.
39
M. Nur Rianto Al Arif..., 317.
40
Ismail Nawawi..., 101.

22
penting dan mempunyai fungsi utama yaitu, sebagai media
penggunaan pembedayagunaan harta ibadah dan menghimpun dana
dari masyarakat sehingga masyarakat atau anggota memiliki
kepercayaan dalam menyimpan dananya di BMT atau menyalurkan
dana kepada masyarakat.
Dalam bukunya Ismail Nawawi, Sudarsono (2003)
mengatakan keberadaan BMT harus memiliki beberapa peran
diantaranya:41
a) Melindungi atau menjauhkan masyarakat dalam penggunaan
praktik non syariah
b) Sebagai lembaga keuangan mikro BMT harus melakukan
pembinaan, pengawasan, penyuluhan dan mendampingi usaha-
usaha anggota atau masyarakat
c) Melayani anggota dengan baik, sehingga anggota tidak
mengikat diri atau kebergantungan pada rentenir
d) Memperhatikan dan menjaga keadilan ekonomi anggota
dengan distribusi yang merata
2) Visi dan Misi BMT
Visi BMT adalah menciptakan lembaga yang professional,
meningkatkan kualitas ibadah baik aspek spiritual maupun aspek
kehidupan dan dapat menciptakan atau berorientasi mewujudkan
ekonomi yang adil dan juga makmur.
Misi BMT adalah menciptakan perekonomian masyarakat
yang adil, jujur, maju, serta berkeadilan yang berdasarkan prinsip
syariah dengan atas ridha Allah SWT. Misi BMT bukan hanya
bertujuan mencari laba atau keuntungan, penumpukan laba dari
orang yang kaya tetapi lebih pada kesejahteraan umat yang mana
dapat memberikan laba dengan secara rata atau adil yang sesuai
prinsip-prinsip ekonomi islam.42

41
Ismail Nawawi..., 103.
42
M. Nur Rianto Al Arif..., 320.

23
3) Tujuan Baitul Mal Wat Tamwil (BMT)
Berdirinya lembaga Baitul Mal Wat Tamwil yang berlandasan
masyarakat yang salam, yang mengembangkan produk tabungan
dan pembiayaan dengan menjadikan ekonomi produktif bagi
anggota dan juga kesejahteraan masyarakat. Ada beberapa tujuan
BMT dalam meningkatkan kualitas usaha ekonomi demi
kesejahteraan anggota dan masyarakatnya yaitu, sebagai berikut:43
a) Memobilisasi, mengindentifikasi serta mendorong dan
mengembangkan potensi ekonomi anggota dan daerah kerjanya
lainnya.
b) Untuk meningkatkan kualitas dari sumber daya manusia
anggota dan pengurus dalam menghadapi tantangan
persaingan, dan menjadikan anggota dan pengurus lebih
professional
c) Untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dengan
mengembangkan penggalangan dan memobilisasi potensi
masyarakat yang ada sehingga dapat mampu menciptakan nilai
plus kepada anggota dan masyarakat sekitarnya.
d) Mengukuhkan dan mengembangkan kualitas lembaga sosial
ekonomi masyarakat, kualitas usaha, kualitas pasar, dan
kualitas produk-produk anggota.
e) Menjadikan perantara keuangan antara pemilik dana atau
anggota yang menjadi pemodal atau menabung dalam
pengembangan usaha yang produktif.

C. Kerangka Konseptual
Model dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Kepuasan anggota sebagai variabel dependen (Y) sedang pembiayaan rahn
sebagai variabel independen (X).

43
M. Nur Rianto Al Arif..., 325.

24
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual

Variabel Dependen (Y)

KEPUASAN ANGGOTA

Kualitas
Variabel Independen (X)
pelayanan

Kualitas
produk Pembiayaan
Rahn

Harga

Biaya

Emosional

D. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban atau dugaan yang berupa sementara
atas rumusan masalah yang sedang diteliti, dimana rumusan masalah
penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan44 Hipotesis
juga diartikan sebagai suatu pernyataan yang penting kedudukannya dalam
penelitian.

Pembiayaan rahn merupakan produk jasa pergadaian yang


menahan harta berharga milik orang lain (peminjam) sebagai jaminan atas
pinjaman yang diterima. Dimana pihak yang menahan memperoleh
jaminan untuk mengambil kembali atas piutang tersebut. Dalam hal ini
kepuasan anggota berpengaruh positif terhadap pembiayaan rahn.
Semakin positif perspektif anggota pada pembiayaan rahn maka semakin
tinggi pula kepuasaan anggota. Berdasarkan teori dan masalah dalam
penelitian, peneliti memberi jawaban sementara untuk hipotesis sebagai
berikut:
44
Syahrum, Salim, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Bandung: Citapustaka Media, 2012), 99.

25
Ho : Pembiayaan Rahn (X) Tidak Berpengaruh Terhadap Kepuasan
Anggota (Y) Pada BMT Mawaddah Cabang Karang Penang
Sampang.

Ha : Pembiayaan Rahn (X) Berpengaruh Terhadap Kepuasan Anggota


(Y) Pada Bmt Mawaddah Cabang Karang Penang Sampang.

BAB III

METODE PENELITIAN

26
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pada penelitian kali ini, peneliti memakai pendekatan kuantitatif
yang bersifat deskriptif, yang hal ini metode kuantitatif merupakan suatu
proses penelitian yang mencakup dan membuka keahlian perorangan,
golongan dan khalayak sekitar. Dengan memakai pendekatan ini hasil
yang diperoleh yaitu data yang jelas berupa kata tertulis dari orang atau
manajer yang menjadi narasumber, praktik atau pengalaman peneliti, dan
realita yang terjadi pada penelitian tersebut.45

Dan jenis dari penelitian ini adalah penelitan deskriptif, dimana


deskriptif disini merupakan data yang diproleh atau dikumpulkan melalui
wawancara, data tertulis, dokumen sehingga semua yang diproleh menjadi
kunci dari terhadap apa yang sudah diteliti.

1. Populasi dan Sampel


a. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan dari objek yang akan
menjadi sasaran penelitian yang memiliki sifat-sifat yang sama.46
Populasi bisa berupa benda hidup, mati dan bahkan manusia
dimana sifat-sifat yang ada dapat diamati dan diukur.47 Populasi
adalah suatu wilayah yang terdiri dari obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi yang di pakai dalam penelitian ini yaitu keseluruhan
anggota pada pembiayaan rahn di BMT Mawaddah Cabang
Karang Penang Sampang. Adapun jumlah populasi pada BMT
Mawaddah pada tahun 2021 dari penelitian ini adalah sebanyak
8.077 populasi atau anggota.
b. Sampel

Sampel merupakan sebagian dari populasi yang akan


diteliti atau dari subjek penelitiannya. Dikatakan penelitian sampel
apabila seseorang bermaksud menggeneralisasikan atau
45
Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008), 23.
46
Wiratna Sujarweni. Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi Pendekatan Kuantitatif..., 105.
47
Syahrum, Salim, Metodologi Penelitian Kuantitatif..., 113.

27
mengangkat suatu kesimpulan dari hasil penelitian sebagai
populasi.48 Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu
teknik Sampling Insidental, Sampling Insidental merupakan teknik
penentuan sampel dimana penggunaan teknik pengambilan
sampelnya yaitu secara kebetulan. Jadi siapapun yang kebetulan
bertemu dengan si peneliti dan dirasa layak serta cocok digunakan
sebagai sumber data.49 Dan yang dipilih sebagai sampel yaitu
anggota yang melakukan pembiayaan rahn di BMT Mawaddah
cabang Karang Penang sampang. Adapun cara pengambilan
sampel untuk mengetahui jumlah sampel di penelitian ini
menggunakan rumus slovin yaitu:

Rumus slovin :

Keterangan dimana :

= Jumlah sampel

N = Jumlah anggota populasi


e = Tingkat eror atau batas kesalahan yang diinginkan (1%,5%
dan 10%)
Batas tingkat eror yang digunakan dalam penelitian ini adalah
10% sebagai nilai e maka jumlah yang diperoleh pada

penelitian ini sebagai berikut:

Dimana:

48
Suharsini Arikonto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta,
2013), 174.
49
Wiratna Sujarweni..., 109.

28
= 98,77 dibulatkan menjadi 99

Jadi banyaknya jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 99


orang/anggota.

B. Teknik Pengumpulan Data


Teknik dari pengumpulan data disini peneliti menggunakan
langkah sebagai berikut:

a. Kuesioner
Kuesioner atau sering disebut angket adalah teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan butir-
butir pertanyaan secara tertulis kepada responden untuk memperoleh
data yang berupa angka.50 Mengutip pendapat Hadjar (196;160) dalam
bukunya Syahrum Salim, kuesioner atau angket adalah bentuk daftar
pertanyaan dan pernyataan secara tertulis tentang topik kepada subjek
baik kelompok atau individual untuk memperoleh sebuah informasi
terterntu. Jadi secara singkat kuesioner adalah metode teknik
pengumpulan data dengan beberapa pertanyaan tertulis guna
memperoleh data atau informasi dari responden.51
b. Wawancara
Wawancara merupakan suatu kejadian tanya jawab yang terjadi
kepada dua atau tiga orang atau lebih yang dilakukan secara tulisan
atau lisan dimana tujuannya karena ingin mengetahui atau memperoleh

50
Wiratna Sujarweni...., 120.
51
Syahrum, Salim, Metodologi Penelitian Kuantitatif..., 135.

29
keterangan dari suatu informasi yang dibutuhkan.52 Teknik wawancara
dalam penelitian ini menggunakan wawancara tertulis yaitu kuesioner.
c. Observasi
Memperoleh data dari hasil pengamatan dengan secara tidak
langsung. Metode observasi ini dilakukan sebagai metode pendukung
dengan mengamati objek atau fenomena secara sistematis yang
berkaitan dengan permasalahan penelitian ini.53
d. Dokumentasi
Dokumentasi adalah cara untuk mencari sebuah data yang
berkaitan dengan hal-hal atau variabel penelitian yang berupa:
transkrip, internet, buku, agenda dan sebagainya.54 Metode ini dipakai
untuk menghasilkan data mengenai gambaran tentang bagaimana
kepuasan anggota terhadap pembiayaan rahn pada BMT Mawaddah
Cabang Karang Penang.

C. Instrumen Penelitian
Instrumen merupakan suatu alat yang digunakan dalam penelitian
untuk mendapatkan data yang lengkap dan sistematik. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara
mengajukan pertanyaan secara tertulis kepada responden sesuai
dengan indikator untuk mengukur kepuasan anggota dan produk
pembiayaan rahn yang berupa angka.
Tabel 3.1
Instrumen Skala Likert Pembiayaan Rahn

Simbol Alternatif jawaban Angka/Nilai


S Setuju 5
SS Sangat Setuju 4

52
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi dan Kebijakan Publik
Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya (Jakarta: Kencana, 2017), 136.
53
Suharsini Arikonto. Prosedur Penelitian Suatu..., 265.
54
Suharsini Arikonto. Prosedur Penelitian Suatu..., 274.

30
N Netral 3
TS Tidak Setuju 2
STS Sangat Tidak Setuju 1

Sedangkan skala pengukuran instrumen penelitian menggunakan


skala likert. Skala likert adalah suatu bentuk dari beberapa skala yang
digunakan dalam memperoleh data untuk mengetahui atau mengukur
data yang bersifat kualitatif.55 Dimana bentuk acuan yang digunakan
yaitu, setuju (S), sangat setuju (SS), netral (N), tidak setuju (TS) dan
sangat tidak setuju (STS).
Dan penelitian ini peneliti menggunakan data kuantitatif dengan
data berbentuk angka yang diproses menggunakan IBM SPSS
(Statistical Packagefor Sosial Scrience) statistik versi 20 untuk
memperoleh hasil yang cepat dan tepat menurut pengguna. Hasil
outpot selanjutnya di interpretasikan dengan data yang telah ada.
Untuk teknik pengujian data peneliti menggunakan instrumen
diantaranya:

D. Validitas dan Realibilitas


a. Uji validitas
Uji validitas merupakan bagian dari suatu cara ukur yang
digunakan untuk menujukkan tingkat ketapatan ukuran suatu
instrumen. Instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa
yang diharapkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti
secara tepat. Hal ini berpengaruh pada tinggi rendahnya suatu validitas
dari suatu instrumen.56
Cara pengujian validitas menghitung korelasi antar skor masing-
masing dari pertanyaan dan skor total yaitu dengan menggunakan
rumus korelasi product moment. Teknik rumus ini digunakan untuk
mencari hipotesis hubungan dua variabel apabila data kedua variabel
berbentuk rasio dan interval dan sumber data dari keduanya adalah

55
Wiratna Sujarweni..., 100.
56
Syahrum, Salim, Metodologi Penelitian Kuantitatif..., 133.

31
sama. Valid tidaknya suatu item instrumen dapat diketahui dengan cara
membandingkan indeks korelasi product moment atau r hitung dengan
nilai kritisnya dan rumus product moment yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:57
Rumus korelasi 1: dengan nilai simpangan

Keterangan:
rxy = Koefisien antara korelasi X dan Y
x = Jumlah harga dari skor butir
y = Jumlah harga dari skor total
N = Jumlah subyek

y = Jumlah perkalian skor butir dengan skor total

x2 = Jumlah kuadrat dan skor butir


y2 = Jumlah kuadrat dari skor butir
Pengambilan keputusan berdasarkan nilai p value atau nilai
signifikan kurang 0,05 (5%), maka item pertanyaan dinyatakan valid,
sedangkan sebaliknya jika nila (p value) sama atau lebih dari 0,05
(5%) dinyatakan tidak valid. Dengan degree off freedom (df) (n-2) dan
alpha = 0,05 maka r tabel:
1. Variabel dinyatakan valid jika rhitung positif dan rhitung > rtabel
2. Variabel dinyatakan tidak valid jika rhitung tidak positif dan rhitung <
rtabel
b. Uji reliabilitas
Uji reliabilitas sebuah instrumen penelitian yang dapat mengukur
suatu variabel pada suatu saat dan kemudian hari dapat digunakan
untuk mengukur variabel yang sama.58 Uji reliabilitas yang digunakan
dalam penelitian ini menggunakan Cronbach Alpha, dengan rumus
yaitu:
57
Suharsini Arikonto. Prosedur Penelitian Suatu..., 213.
58
Syahrum, Salim, Metodologi Penelitian Kuantitatif..., 134.

32
=

Keterangan dimana:
K = Banyaknya butir/pertanyaan
Si = Jumlah varian butir
St = Jumlah varian total
Menggunakan rumus ini untuk menentukan apakah suatu
instrumen penelitian reliabel atau tidak-Nya, apabila suatu jawaban
angka yang diberikan oleh responder dari hasil angket berbentuk 1-3
atau 1-5 dan jawaban responden memberikan penilian sikap. Suatu
instrumen dikatakan reliabel menggunakan rumus ini apabila koefisien
reliabilitas instrumennya adalah (r11) > 0,60 dan bisa dikatakan tidak
reliabel apabila (r11) < 0,60.59

E. Analisis Data
Analisis data dalam metode penelitian disini menggunakan
beberapa metode yaitu:

a. Statistik Deskriptif
Statistik Deskriptif adalah yang digunakan untuk menganalisa
data dengan cara menggambarkan atau mendeskripsikan suatu data
yang telah terkumpul tanpa adanya bermaksud membuat kesimpulan
yang berlaku untuk umum atau generalisasi.60 Penelitian yang
digunakan pada populasi tanpa mengambil sampelnya menggunakan
statistik deskriptif dalam analisisnya. Apabila dalam penelitian hanya
ingin mendeskripsikan data sampel dan tidak ingin membuat
kesimpulan yang berlaku untuk populasi dimana sampel diambil maka
menggunakan statistik deskriptif. Sebaliknya apabila dalam penelitian
ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi maka teknik
analisisnya menggunakan statistik inferensial.
b. Statistik Inferensial
59
Soffan Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, (Jakarta: Pranda Media Group, 2013),
57.
60
https://vocasia.id. Diakses pada Tanggal 7 Fabruari 2022

33
Statistik Inferensial adalah suatu teknik yang digunakan dalam
membuktikan kebenaran teori probabilitas yang dipakai dalam
penelitian ilmu-ilmu sosial. Statistik inferensial bisa disebut statistik
induktif atau statistik probabilitas merupakan teknik statistik yang
dipakai untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan
untuk populasi. Dikatakan statistik probabilitas karena kesimpulan
yang diberlakukan untuk populasi berdasarkan data sampel itu
kebenarannya bersifat peluang, dan suatu kesimpulan dari data sampel
yang diberlakukan untuk populasi mempunyai peluang kebenaran dan
kesalahan yang dinyatakan dalam bentuk presentase. Statistik
inferensial dibagi menjadi dua bagian statistik yaitu:61
a) Statistik Parametrik, yaitu digunakan untuk menguji parameter
populasi melalui statistik atau menguji ukuran populasi melalui
data sampel. Dalam statistik parametrik memerlukan terpenuhi
banyak asumsi. Asumsi yang dianalisis harus berdistribusi normal.
Kebanyakan yang digunakan untuk menganalisis data nominal dan
ordinal
b) Statistik Non Parametrik, yaitu statistik yang tidak menguji
parameter populasi tetapi distribusi. Dalam statistik non parametrik
tidak menuntut terpenuhi banyak asumsi. Misalnya data yang akan
dianalisis tidak harus berdistribusi normal. Kebanyakan yang
dipakai adalah untuk menganalisis data nominal dan ordinal.
c. Uji Normalitas
Pada penelitian ini uji normalitas disini biasanya dipergunakan
untuk dapat mengukur sebuah data yang berskala nominal, ordinal,
interval ataupun rasio.62 Namun jika analisis pada penelitian ini
menggunakan sebuah metode yang parametrik, maka disini
persyaratan akan normalitas harus terpenuhi yaitu dimana data yang
berasal dari distribusi yang normal. Tetapi jika data disini tidak
berdistribusi normal, ataupun jumlah akan sampel sedikit serta pada
61
https://repdayanti.wordpress.com. Diakses pada Tanggal 7 Februari 2022
62
STAI Miftahul Ulum. Pedoman Penulisan Karya Ilmiyah. (Pamekasan: STAI Miftahul Ulum,
2016), 12.

34
jenis data disini adalah nominal ataupun ordinal maka metode yang
dipergunakan disini adalah metode statistik non parametrik. Dimana
dalam pembahasan pada penelitian ini dalam uji normalitas akan
dipergunakan sebuah uji yaitu Kolmogorov-Smirnov dengan
menggunakan sebuah taraf yang signifikansi yaitu 0,05. Dimana data
yang dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi >0,05.
Sebaliknya jika signifikan <0,05 maka variabel tidak memberikan
distribusi yang normal.
d. Uji Hipotesis
Dalam penelitian ini untuk pengujian akan hipotesis yang
menggunakan suatu uji statistik non parametrik, dimana dengan ini
menggunakan sebuah program SPSS 20. Dimana dalam penelitian ini
untuk dapat mengetahui sebuah kepuasan anggota pada pembiayan
rahn maka, pada penelitian disini menggunakan sebuah pengujian non
parametrik dimana yang digunakan yaitu uji Wilcoxon Sign Test.
Dimana untuk uji ini digunakan untuk dapat menganalisis sebuah data
yang berpasangan dikarenakan terdapat adanya dua perlakuan yang
berbeda.
a) Merumuskan Hipotesis.
b) Menentukan taraf signifikansi dengan α=5% atau α=0,05.
c) Menghitung dengan menggunakan software SPSS.
d) Membandingkan antara probabilitas dan taraf signifikansi yang
telah ditetapkan (5% atau 0,05).
e. Analisis Regresi Linier Sederhana
Dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier
sederhana. Adapun teknik model regresi sederhana merupakan teknik
regresi yang hanya ada atau terdapat satu variabel independen, seperti
dalam penelitian kali ini.63 Hal ini, hasil persamaan regresi yang
diperoleh dapat digunakan untuk melihat sejauh mana kepuasan
anggota terhadap pembiayaan rahn pada BMT Mawaddah Cabang

63
Abdul Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan, (Jakarta:
PT. Kencana, 2017), 80.

35
Karang Penang Sampang. Persamaan umum pada regresi linier
sederhana yaitu sebagaimana berikut: Rumus : Y = a + Bx
Keterangan dimana:
Y = Variabel kepuasan anggota
a = Angka konstan koefisien regresi
b = Koefisien arah regresi
X = Variabel pembiayaan rahn

Harga a dan b dihitung dengan menggunakan rumus:

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Paparan Data
1. Gambaran Umum Objek Penelitian

a. Sejarah Berdirinya BMT Mawaddah

Ide berdirinya Koperasi KOIM Mawaddah Syariah Jawa


Timur muncul setelah pengasuh pondok Pesantren Miftahul Ulum
Panyeppen pada tahun 1993 yang saat itu di asuh oleh RKH
Mudaststir Badruddin mengutus seorang santrinya untuk mengikuti

36
pelatihan di Jakarta. Ide ini kemudian lebih dipertegas lagi setelah
mengadakan Rapat pendirian koperasi yang bertempat di Pondok
Pesantren Miftahul Ulum Panyepen sebanyak 5 orang.64 Berkat
dukungan dan semangat para pendiri tersebut terbentuklah
Koperasi KOIM Mawaddah Syariah Jawa Timur. Awal mula
Koperasi KOIM adalah Kopontren Al-Iqthisad Lil-Muamalah
(KOIM) yang terbentuk pada bulan April 1993 dan mendapat
pengesahan dari Kementrian Koperasi pada waktu itu pada tanggal
17 Mei 1994.

Pada tahun pertama Koperasi KOIM belum operasional dan


vakum kegiatan sampai tahun 1999 dan tepatnya tanggal 2 Januari
1999 Koperasi KOIM beroperasional di Unit Jasa Keuangan
Syariah. Karena pada saat itu hanya fokus Pada unit Jasa keuangan
Syariah maka pada Rapat Anggota Tahunan (RAT) 2011 diusulkan
dan disetujui untuk berubah menjadi Koperasi KOIM Mawaddah
Syariah Jawa Timur. Pada bulan September tahun 2015
Kementrian Koperasi mengeluarkan peraturan baru tentang
pelaksanaan koperasi Simpan Pinjam Pola Syariah No. 10 tahun
2015 dan No 14 tahun 2015 tentang akuntasi KSPPS dan no 16
tahun 2015 tentang KSPPS. Maka pada Rapat Anggota Tahunan
(RAT) tahun buku 2015 di setujui untuk perubahan nama dari
Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) KOIM Mawaddah
menjadi Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS)
KOIM Mawaddah Syariah Jawa Timur.

BMT Mawaddah Cabang Karang Penang merupakan


Cabang BMT Mawaddah pertama yang didirikan yaitu pada tahun
2006 dengan modal hanya 7.000.000 rupiah yang ditempatkan
disebelah utara Pasar Tradisional Karang Penang Sampang,
kemudian disusul cabang kedua di Palengaan, cabang ketiga di
Blumbungan dan seterusnya, yang mana sampai saat ini sudah

64
Profil Koperasi KOIM Mawaddah

37
mempunyai 17 cabang.65 BMT Mawaddah Cabang Karang Penang
yang pada saat itu dipimpin oleh Moh. Juhri (2006-2019) dan saat
ini dipimpin oleh Moh. Hudi (2019-sekarang).

b. Profil KSPPS KOIM BMT Mawaddah Syariah Jawa Timur

Legalitas : Koperasi Simpan Pinjam Pembiayan

(KSPPS) KOIM Mawaddah Syariah Jawa

Timur

Alamat : Jl. Raya Palengaan Km 11 Pamekasan

Pondok Pesantren Miftahul Ulum

Panyeppen

No.B.Hukum : No.7754/BH/11/1994 tanggal 17 Mei 1994

Perubahan : No. 491/PAD/KWK/III/1997, tanggal 21

Maret 1997

SIUP : No.70/3-4/SIUP-K/VI/1997

TDP : No. 130426500013

HO : No. 503/0698/P-02/HO/VI/2009, tanggal

17 Juni 2009

NPWP : No. 01.610.184.2-608.000

Tanggal Berdiri : 04 April 1993

Jumlah Pendiri : 5 orang

Pengurus : 13 orang

c. Visi, Misi dan Motto BMT Mawaddah

a) Visi BMT Mawaddah

65
Mahfud, “Strategi Pemasaran Simpanan Mudharabah Dalam Menarik Minat Anggota di BMT
Mawaddah Cabang Blu’uran”, (Skripsi: IAI Miftahul Ulum Pamekasan, 2018), 48.

38
Menjadikan Koperasi KOIM syariah Jawa Timur sebagai
pilar pembangunan ekonomi ummat yang islami, adil dan
amanah serta mengedepankan ta’awun.

b) Misi BMT Mawaddah

1) Meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan


masyarakat pada umumnya.
2) Meningkatkan pendapatan anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya.
3) Membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya
ta’awun dalam melakukan aktifitas usahanya.
4) Menciptakan pengusaha-pengusaha muslim yang tangguh.
5) Menciptakan lapangan kerja yang sesuai dengan tuntunan
syariah islam dengan memberdayakan anggota.
c) Motto BMT Mawaddah

Menjalin ukhuwah dan meningkatkan ekonomi ummat

d. Filosofi Logo BMT Mawaddah

Gambar 4.1
Logo BMT Mawaddah

Filosofi memberi pandangan dan menyatakan secara tidak


langsung mengenai sistem keyakinan, yamg mana setiap organisasi
atau suatu lembaga pasti memiliki filosofi, Begitupun juga filosofi
BMT Mawaddah yang berbentuk bulat mempunyai arti bumi yang
didalamnya terdapat lafadz mim dan tha’.

39
a) lafadz Mim ditulis dengan khot tsulus menjuntai kedepan
(tidak langsung kebawah) sebagai gambaran dari aliran
sungai/air (sumber kehidupan).

b) Lafadz Mim yakni Mawaddah (bukan Mahabbah) karena


Mawaddah lebih lembut daripada mahabbah yang artinya
kasih sayang, saling mengasihi sebagaimana BMT melayani
anggota dengan tulus dan ikhlas, sekaligus Mawaddah sebagai
nama BMT

c) Mim berasal dari bahasa arab maal yang artinya harta yakni
BMT merupakan suatu organisasi yang mewadahi kas-kas
sosial sebagaimana LAZIS yang diinfaqkan kepada orang-
orang yang membutuhkan.

d) Lafadz Tha’ (Tamwil) yang artinya mengembangkan dana atau


kas, yang mana tidak akan cukup jika hanya menghimpun dana
dari anggota tanpa dikembangkan oleh BMT berupa bisnis rill,
penggemukan lembung, ternak lele dan semacamnya.

e) Garis tengah pemisah dengan bentuk miring (‫ )حبل من هللا‬artinya


disertai dengan akhlak tawaddu.

e. Struktur Organisasi BMT Mawaddah Cabang Karang Penang

Gambar 4.2
Setruktur Organisasi KSPPS KOIM Syariah Jawa Timur
BMT Mawaddah Cabang Karang Penang Sampang
Periode 2019-Sekarang

DEWAN PENGAWAS
BADAN PENGAWAS
SYARIAH

PENGURUS

MANAGER UMUM
Mohammad Thoif, M.Pd. I

40
TELLER PEMBIAYAAN MARKETING

ZAINI ROSYID NUR KHOLIS SYAMSUL ARIFIN


MANAGER AREA
M. Syaiful Bahri

KEPALA CABANG
MOH. HUDI

CUST SERVICE

MOH. DAHLAN

DEP. COLLECTOR

M. MISRA’EI SHOLEH

f. Produk-Produk BMT Mawaddah

a) Produk Pembiayaan

1) Mudharabah /MDA. (Bagi hasil)

Mudharabah (Bagi hasil) adalah pembiayaan modal


kerja atau usaha yang diberikan oleh BMT Mawaddah
(shahibul maal) sebagai pemilik modal kepada anggota
(mudharib) pengelola usaha. Keuntungan dan kerugian
masing-masing pihak dibagi hasil sesuai kesepakatan
bersama.66

2) Murobahah /M.R.A. (Modal kerja)

Murobahah atau modal kerja adalah pembiayaan


yang diberikan kepada anggota atau nasabah untuk
pembelian barang-barang yang akan dijadikan modal kerja.
Keuntungan bagi BMT Mawaddah diperoleh dari harga
barang yang dinaikkan. Pada waktu yang ditetapkan

66
Euis Amalia, Keuangan Mikro Syariah, (Pondok Gede, Bekasi: Gramata Publishing 2016), 26.

41
nasabah debitur membayar harga jual barang yang telah
disepakati tersebut kepada BMT Mawaddah.67

3) Musyarokah /M.S.A. (Penyertaan)

Musyarakah (Penyertaan) adalah pembiayaan


berupa sebagian modal yang diberikan kepada anggota dari
modal keseluruhan atau akad kerja sama usaha antara dua
pihak atau lebih. Keuntungan dalam usaha ini akan dibagi
menurut proporsi penyertaan modal menurut kesepakatan
bersama. Bila terjadi kerugian, masing-masing pihak turut
menanggung sebanding proporsi penyertaan modal.68

4) Bai’ Bitsamanil Ajil/BBA. (Investasi)

Bai’Bitsamanil Ajil/BBA (Investasi) adalah


pembiayaan yang diberikan kepada anggota untuk
pembelian barang yang diperlukan dalam bentuk Investasi.
Sistem pengembalian pinjaman dilakukan secara cicilan
atau angsur. Jumlah kewajiban yang harus dibayarkan oleh
anggota sebesar jumlah harga barang yang telah disepakati
bersama. Jangka waktunya lebih panjang dari Murabahah.69

5) Bai’ Wafa’ Maa’l Ijaroh

Bai’ Wafa’ Maa’l Ijaroh adalah

6) Al-Qordh (Kebajikan)

Al-Qordh (Kebajikan) adalah pembiayaan yang


diberikan kepada anggota berupa pinjaman lunak atas dasar
kewajiban sosial. Anggota peminjam hanya berkewajiban
untuk mengembalikan sejumlah pokok pinjaman yang telah

67
Muhammad Subhan, Strategi Pemasaran Baitul Maal Wa Tamwil, (Srigangga, Tiwugalih, Praya
NTB: CV. Alliv Renteng Mandiri, 2021), 80.
68
Euis Amalia, Keuangan Mikro Syariah..., 26
69
Muhammad Subhan, Strategi Pemasaran Baitul Maal Wa Tamwil..., 80-81.

42
diberikan oleh BMT Mawaddah. Dengan Ihsan atau
kebajikan yang tidak ditetapkan.70

7) Rahn (Gadai)

Rahn (Gadai) adalah transaksi yang dilakukan


antara pihak gadai dan anggota (peminjam), dimana pihak
BMT menahan salah satu harta milik anggota sebagai
jaminan atas pinjaman yang tujuannya untuk mendapatkan
dana sesuai dengan nilai hasil barang yang dijaminkan, dan
saat pada jatuh tempo barang tersebut akan ditebus kembali
sesuai dengan akad atau perjanjian antara lembaga gadai
dengan anggota.71

b) Produk Tabungan

1) Tabungan Mudharabah Umum

2) Tabungan Wadiah Yad Amanah

3) Tabungan Wadiah Yad Dhamanah

4) Tabungan Wadiah Yad Dhamanah Berjangka

5) Tabungan Tarbiyah

6) Tabungan Idul Fitri

7) Tabungan Idul Adha

8) Tabungan Ibadah Qurban

9) Tabungan Walimah

10) Tabungan Akikoh

11) Tabungan Ziarah Wisata Islami (WISMI)

12) Tabungan Perumahan dan lain-lain

70
Euis Amalia, Keuangan Mikro Syariah..., 29
71
M. Nur Rianto Al Arif..., 276.

43
g. Sistem Pembiayaan Rahn

a) Gadai emas yang berbasis syariah tidak memberlakukan sistem


bunga. Pihak BMT tidak mengambil keuntungan dari sistem
pinjaman maupun bagi hasil.

b) BMT Mawaddah hanya mengambil keuntungan dari upah jasa


pemeliharaan atau sewa tempat atas barang jaminan (ujrah).

c) Pinjaman (Marhun bih) mulai dari Rp 100.000 ribu sampai


dengan 1 milyar keatas.

d) Proses pinjaman harus mumbuka rekening atau membuat buku


tabungan bagi anggota baru.

e) Prosedur pengajuan sangat mudah

f) Pinjaman berjangka waktu 3 bulan (90 hari) dan dapat di


perpanjang berkali-kali

g) Penerimaan marhun bih dalam bentuk tunai atau bisa ditransfer


ke rekening anggota.

h) Prosedur peminjaman sangat cepat hanya butuh waktu 10 menit

i) Pelunasan dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan perhitungan


mu’nah selama masa pinjaman

Persyaratan yang harus dilengkapi yaitu foto copy KTP


(Kartu Tanda Penduduk), membuat rekening tabungan (anggota
baru), memiliki marhun atau barang jaminan, taksir emas,
melakukan akad perjanjian dan menandatangani Surat Bukti Rahn
(SBR)

B. Analisis Data
1. Data Anggota Pembiayaan Rahn

Tabel 4.3
Data Anggota Terhadap Pembiayaan Rahn di BMT Mawaddah Cabang Karang Penang
Sampang Tahun 2021

44
No Nama Anggota/Rahin Marhun
1 Romayyah 2.500.000
2 Samidin 1.500.000
3 Muhammad Sahri 3.000.000
4 Komariyah 3.000.000
5 Puti Ah 3.000.000
6 Hotif 1.900.000
7 Maryati 6.000.000
8 Sulaiha Duraswi 2.500.000
9 Ropik 1.000.000
10 Moh. Dahlan 4.843.000
11 Matsuri 1.000.000
12 H. Pathor 5.000.000
13 Matnasir 6.000.000
14 Masweroh Naji 32.000.000
15 Lismiati 15.000.000
16 Dalik Nor Sadi 20.000.000
17 Sarrofah 2.000.000
18 HJ. Suliha 2.000.000
19 Mokama 2.000.000
20 Zainuri 1.500.000
21 Tohir 15.000.000
22 Misnari 1.000.000
23 HJ. Toyyibah 2.500.000
24 Robiah Ratmo 2.200.000
25 Moasi 5.000.000
26 Ummah 3.500.000
27 Salima 5.500.000
28 Punadi 1.000.000
29 Rudi Yanto 10.000.000
30 Moh. Tohir Syamsi 3.357.000
31 Siti Amina Holil 2.000.000
32 Roisin 6.500.000
33 Lismiati 31.000.000
34 Rohimah 1.000.000
35 H. Abdul Holik 1.500.000
36 Jatimah 10.000.000
37 Suhri 3.000.000
38 Surahmah 3.500.000
39 Sahrum/H. Omar Faruq 10.000.000
40 Maryati 7.000.000
41 Sunah 2.200.000
42 Mudahri 11.000.000
43 Robiatul Adawiyah 50.000.000

45
44 Maimunah 1.500.000
45 Jumiati 1.000.000
46 Muviq Faiq 30.000.000
47 Aisah 3.000.000
48 Suma Ati 4.000.000
49 Akidah 1.300.000
50 Maisyaroh Jubri 1.500.000
51 Moh. Syakur 30.000.000
52 1.100.000
Rudi
53 Taufik Hidayat 10.000.000

54 Ahmad Khoiri 2.800.000

55 Kutianah Hemilia 4.000.000

56 Sumaiyah/ Sanaji 10.000.000

57 Uswatun Miskirah 4.500.000

58 Muzaiyanah 2.500.000

59 Halidah 25.000.000

60 Nahrawi Tohir 10.000.000

61 Hoiriyah 10.000.000

62 Yuli 26.000.000

63 M Kirom Fahriyanto 3.953.000

64 H.Fathor
90.000.000
65 Hudah 13.000.000

66 Nimah Umriyeh 5.000.000

67 Sumailah 10.000.000

68 Moh. Tohir 15.600.000

69 Mutiyah 50.000.000

70 K. Jalal 8.900.000

71 Saedeh 10.000.000

72 Suhardi 1.500.000

73 Mastur/ Choi 27.000.000

74 Yeni Selviana 4.300.000

46
75 Junaidah 5.000.000

76 Misnin 20.000.000

77 Fathurrosi 4.500.000

78 Suadi 40.000.000

78 Padilah 6.500.000

80 Matnari 15.000.000

81 Abdur Rohman 8.000.000

82 Sehrotun 5.700.000

83 Mastufah/Damasi 4.000.000

84 Abdus Sofan 26.000.000

85 Rodiyatus Zahroh 1.000.000

86 Mat Ruki 3.000.000

87 Nahriyah 1.350.000

88 Shofiyullah, S.PD. SD 3.250.000

89 Sanaji 60.000.000

90 Moh.Dahlan 1.500.000

91 Norul Sofa 40.000.000

92 Su Ah 7.500.000

93 Siti 4.500.000

94 Junaidi 4.000.000

95 Ali Mukti Suroyyah 3.000.000

96 Fadol 1.600.000

97 Masrufah 15.000.000

98 Moh. Anwari bt 5.000.000

99 Hurdi 50.000.000

47

Anda mungkin juga menyukai