SKRIPSI
Diajukan oleh :
Nama
NIM
R
: Nyoman Recynta A.P.R
: 1711.021.0593
Konsentrasi : Public Relations
P
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Meraih
S
JAKARTA
2021
Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR
NIM : 1711.021.0593
Tanggal
R
: 24 Juli 2021
P
Menyetujui, Mengetahui,
S
ii
P
R
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat, rahmat serta karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Analisis Instagram Shopee Indonesia Dalam Menjaga Brand Image
Perusahaan”.
Skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu persyaratan guna untuk
mendapatkan gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada bidang Public Relations di
Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR.
Selama proses penulisan skripsi, penulis banyak mendapatkan dukungan,
R
bimbingan, serta bantuan, baik secara moril ataupun spiritual dari berbagai pihak.
Untuk itu peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Prita Kemal Gani, MBA, MCIPR, APR(UK), Founder dan CEO Institut
P
Komunikasi dan Bisnis LSPR;
2. Dr. Andre Ikhsano, M.Si., Rektor Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR;
3. Mikhael Yulius Cobis, M.M., Dean Fakultas Ilmu Komunikasi Institut
S
R
grateful, for always in struggling to finish this work. Thankyou, me.
From, me.
P
Akhir kata penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan skripsi ini. Maka dari itu, penulis ingin mengucapkan permohonan
S
maaf apabila masih terdapat kekeliruan, kesalahan, dan segala kekurangan yang
terdapat pada penulisan skripsi ini, baik secara sadar maupun yang tidak disadari.
Besar harapan penulis agar skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi
L
NIM : 1711.021.0593
R
Mahasiswa Program S1 pada Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR
menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis Instagram Shopee
Indonesia Dalam Menjaga Brand Image Perusahaan” merupakan hasil karya saya
sendiri dan mengikuti aturan sesuai integritas akademik.
P
Jika di masa depan bagian dari skripsi ini terbukti merupakan hasil
plagiarisme, saya bersedia menerima konsekuensi yang dapat berupa
pembatalan gelar Sarjana Ilmu Komunikasi saya dari Institut Komunikasi dan
S
Bisnis LSPR.
L
R
P
Nyoman Recynta Agrita Putri Riztria
Alamat
S
Mobile : 085921673762
L
Email : agritarency@gmail.com
Personal Profile
Nationality : Indonesian
Work Experience
• Big Bad Wolf Indonesia (Feb 2020 – Mar 2020)
Marketing Team
Volunteer
• Websis for Edu (Sept 2020 – Dec 2020)
Account Excecutive
Internship
• Hakuhodo Digital Indonesia (Apr 2021 – July 2021)
Account Excecutive
Internship
Educational Background
Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi
R
London School of Public Relations – Jakarta
P
Undergraduate Degree, Public Relations Major
2017 – 2021
S
International Certification
• LCCI International Qualifications – Certificated in Public Relations
L
R
dampak positif dan negatif terhadap kehidupan manusia. Dengan berkembangnya
teknologi ini menjadikan masyarakat didunia yang lebih modern. Salah satu
dampak positif dari hal ini yaitu munculnya media baru (new media) yang dimana
P
hal ini menjadi pintu lahirnya media-media baru lainnya, salah satunya Instagram.
Instagram adalah media sosial berbasis teknologi dan internet yang saat ini mulai
banyak digunakan dalam berbisnis sebagai jembatan antara perusahaan atau
perorangan dengan konsumen. Salah satu perusahaan e-commerce di Indonesia
S
i
ABSTRACT
R
The rapid progress and development of technology had both a positive and
negative impact on human life. With the development of this technology, society in
the world is more modern. One of the positive impacts of this is the calculation of
new media, which is the doorway for the birth of other new media, one of which is
P
Instagram. Instagram is a technology-based and internet-based social media that
is currently being widely used in business as a bridge between companies or
individuals and consumers. One of the e-commerce companies in Indonesia that
uses Instagram as a platform for doing business is Shopee Indonesia. However, in
S
Indonesia, it is not only Shopee that stands as an e-commerce company, but has
many competitors. This research discusses one of Shopee Indonesia's e-
commerce. The researcher intends to analyze Shope Indonesia Instagram in
maintaining company’s brand image. This study uses a qualitative research
L
ii
DAFTAR ISI
Halaman
Tanda Persetujuan Skripsi .................................................................................. i
Letter of confirmation……………………………………………………………………ii
R
ABSTRAK ............................................................................................................ i
ABSTRACT ......................................................................................................... ii
P
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
S
BAB I ................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
iii
1.4.1. Manfaat Akademis .......................................................................................... 15
BAB II .................................................................................................................. 18
2.3.
2.3.1.
2.3.2.
R
Public Relations ............................................................................................... 22
2.6. Instagram......................................................................................................... 33
iv
2.7.1. Definisi Brand .................................................................................................. 40
2.9.1.
2.9.2.
R
Definisi Brand Image ....................................................................................... 46
v
3.2.1. Data Primer ..................................................................................................... 58
3.7. R
Keterbatasan Penelitian .................................................................................. 68
BAB IV ................................................................................................................ 69
P
ANALISIS DAN PEMBAHASAN .......................................................................... 69
S
4.2.5. Analisis Peran dan Penggunaan New Media (Instagram) .............................. 115
vi
4.2.8. Analisis Indikator Brand Image ...................................................................... 132
5.2.
R
SIMPULAN DAN SARAN .................................................................................... 151
vii
DAFTAR GAMBAR
R
Gambar 8. Profil Instagram Shopee…………………………………………………9
viii
Gambar 22. Konten Instagram Shopee ……………...…….……….……………..78
R
P
S
L
ix
DAFTAR TABEL
R
P
S
L
x
DAFTAR LAMPIRAN
R
P
S
L
xi
BAB I
PENDAHULUAN
internet bagian dari kehidupan masyarakat modern di seluruh dunia. Hal ini
R
dikarenakan dengan adanya internet dapat menjadi penghubung antara satu
orang dengan orang lainnya dari berbagai penjuru dunia dengan suatu jaringan.
P
Internet dan media baru (new media) memberikan cara baru untuk kita
dapat memperoleh informasi, gagasan, serta cara baru untuk berinteraksi dengan
S
orang yang dikenal maupun berkenalan dengan orang asing, serta cara baru
untuk mempelajari dunia, identitas dan masa depan (Gamble, 2005, dalam
L
Menurut Lister (dalam Ri’aeni, 2015, p.188) perbedaan umum antara media
lama dan media baru terutama dilihat dari segi penulisan (dan pencapaian),
media (media baru) memiliki karakteristik yang sama yakni mengalami perubahan
1
2
produk hasil pengembangan tersebut. Salah satu yang tumbuh paling cepat ialah
atau berbagi informasi dan ide. Media sosial telah meningkat dari segi jumlah dan
perhatian, serta mengubah konten dari model konvensional yang berpusat pada
penerbit menjadi model yang lebih berpusat pada pengguna (Quesenberry, 2019,
p. 27). Apa sebenarnya media sosial itu? Salah satu definisi yang paling banyak
R
digunakan ialah yang dikatakan oleh Kaplan dan Haenlein (2010, dalam Percy,
2018, p. 125) mereka berbicara mengenai media sosial sebagai aplikasi berbasis
P
internet yang dibangun di atas dasar ideologis dan teknologi Web 2.0 (Kaplan &
Selain untuk memenuhi kebutuhan informasi, saat ini media sosial juga
(Yasundari, 2016, dalam Kusuma & Sugandi, 2018, p. 19). Media sosial yang
Youtube.
2011, jumlah pengguna Internet di dunia meningkat sebesar 88%, serta jumlah
Instagram adalah salah satu dari media sosial yang banyak digunakan saat
ini. Menurut Miles (2014, p. 41) dalam bukunya yang berjudul “Instagram Power”,
Instagram adalah platform unik tidak seperti situs media sosial lainnya, tetapi
pengguna instagram oleh Taylor Nelson Sofres (TNS) (dalam Yusra, 2016, para.
1), Instagram adalah salah satu media sosial yang belakangan ini menjadi trend,
R
terbukti dari 400 juta pengguna aktif di dunia juga di Indonesia dan tercatat
R
Dari data pada Gambar 1. Di atas dapat disimpulkan bahwa yang
P
mendominasi penggunaan Instagram di dunia yakni kalangan anak muda (18-24
tahun), di urutan kedua diduduki usia 25–34 tahun, dan urutan terakhir adalah
S
pengguna yang berusia 34–44 tahun. Kaum perempuan tercatat paling banyak
para 3). Pada tahun 2019 (gambar 2.) menunjukkan kalangan anak muda (18-24
disusul urutan kedua masih berasal dari usia 25–34 tahun, dan terakhir berusia 34
(2018) R
P
S
L
(2020)
Dan pada data survei diatas (Gambar 3.) menunjukkan bahwa pada 2018
6
selama 3 jam 23 menit per harinya. Hal ini menjadikan Indonesia duduk di
peringkat ke-3 urutan negara yang sering bermain Instagram. Pada tahun 2020
R
P
S
L
Instagram. Ini artinya, dari 150 juta pengguna media sosial di Indonesia, kurang
lebih 120 juta orang telah menggunakan Instagram (We Are Social, 2019, dalam
L
Widyananda, 2020, para. 5). Pada tahun 2020, Instagram masih menduduki posisi
ke empat sebagai media sosial yang sering digunakan di Indonesi (gambar 6).
dunia termasuk Indonesia, selain untuk kepentingan pribadi, Instagram juga mulai
dijadikan peluang untuk berbisnis bagi para penggunanya. Saat ini, pengguna
serta menjual produk/jasa. Survei yang dilakukan oleh Simply Measured, terbukti
keuntungan dari rencana media sosial dan menggunakan media sosial sebagai
R
P
S
L
sosial Instagram sebagai wadah untuk berbisnis ialah Shopee Indonesia (Gambar
9
6). Shopee merupakan e-commerce yang diluncurkan pertama kali pada bulan
Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina, dan Taiwan (Jeko, 2015, para.
menjadi mudah, cepat, aman, dan fleksibel melalui sistem pembayaran dan
R
P
S
L
September)
media online seperti media sosial salah satunya Instagram (gambar 7) sebagai
wadah untuk melaksanakan tak hanya penjualan tetapi juga seluruh kegiatan
branding (Fatimah, 2017, dalam Anggraini, Perbawasari & Budiana, 2018 p. 73-
dan penyebaran informasi Shopee dirasa lebih efektif, dengan biaya yang tidak
terlalu besar tetapi daopat mencangkup pasar yang lebih luas, seluruh kegiatan
yang dilakukan tersebut dalam upaya membangun brand awareness Shopee agar
melalui eksposur berulang (untuk pengenalan merek) dan menjalin asosiasi yang
kuat dengan kategori produk adalah langkah pertama yang penting dalam
R
membangun brand equity (Keller, 2013, p. 76). Setelah tingkat brand awareness
yang memadai tercipta, pemasar dapat lebih menekankan pada pembuatan brand
P
image (Keller, 2013, p. 76).
kuartal III 2020 serta melihat kebiasaan konsumen dalam berbelanja online pada
L
platform belanja digital selama pandemi (Kontan.co.id, 2020, para. 2). Dari hasil
sebagai brand yang digunakan dalam tiga bulan terakhir. Kemudian disusul e-
commerce lain seperti Tokopedia (58)%, Lazada (35%), dan Bukalapak (22%)
Saat ini Shopee telah ada di level top of mind sebagai e-commerce yang
mengungguli e-commerce lain, hal ini didukung oleh data yang dirilis iPrice, tiga e-
Shopee dan Bukalapak (Rachel, 2019, para. 1). Berdasarkan ranking pada
Hal ini turut didukung dari hasil riset Snapcart mengenai e-commerce di
R
Indonesia, terbukti bahwa Shopee ialah salah satu e-commerce paling popular
dan paling sering digunakan pengguna pertahun ini (Lifepal, 2020, para. 1). Tidak
P
hanya itu saja, selama pandemi COVID-19, Shopee juga kerap dijuluki sebagai e-
commerce favorit saat pandemi corona (Kontan.co.id, 2020, para. 1). Hal ini
S
pi” nada Baby Shark yang Shopee gunakan ini ialah salah satu hal yang sedang
tren atau viral untuk menjadi materi konten pemasarannya. Dengan begitu,
masyarakat menjadi lebih mudah dan semakin ingat dengan brand-nya (Lifepal,
12
2020, para. 6). Sama halnya dengan penggunaan Jokowi KW pada iklan Shopee
dengan wording “Sepedanya mana?”. Masyarakat yang sudah kenal dengan ciri
khas Pak Jokowi yang senang bagi-bagi sepeda, jadi merasa relate dengan iklan
ini, Iklan tersebut berhasil meraih penghargaan dalam kategori Iklan Paling
Berkesan dalam Bright Awards Indonesia 2017 (Lifepal, 2020, para. 6).
pada pengguna aplikasi ponsel (Lifepal, 2020, para. 7). Strategi ini diterapkan
R
Indonesia berkembang pesat dibanding negara Asia Tenggara lainnya, dan yang
Shopee telah mentargetkan pasar yang jelas. Prioritas pasar Shopee adalah
S
perempuan (Lifepal, 2020, para. 16). Hal ini dikarenakan pengguna e-commerce
memiliki sifat cenderung lebih konsumtif dibanding populasi laki-laki. Oleh sebab
(n.d)
R
Dalam menjalankan bisnisnya, Shopee tentu tidak menjadi satu-satunya e-
P
commerce di Indonesia, melainkan Shopee memiliki beberapa kompetitor lain
Indonesia yang dimana hasil survei membuktikan 66% konsumen dari 1.000
L
responden survei seluruh Indonesia selama bulan Ramadhan dan Hari Raya
Lebaran 2018 lalu, memilih Shopee sebagai marketplace belanja online yang
Shopee sebagai situs belanja online yang paling diingat, dan 72% konsumen non
untuk membangun brand image masing-masing. Maka dari itu perusahaan harus
dapat mempertahankan pelanggan yang sudah ada agar tidak pergi ke kompetitor
14
lain karena tanpa citra merek yang kuat dan positif, sangatlah sulit bagi
perusahaan untuk menarik pelanggan baru dan mempertahankan yang sudah ada
mempertahankan image “top of mind” nya, Shopee harus mampu bersaing dalam
menjaga brand image melalui isi pesan dalam konten Instagram @shopee_id.
penelitian karena, Shopee telah masuk kedalam top 3 e-commerce terbaik di Asia
Tenggara untuk periode triwulan III 2019 (Annur, 2019, para. 1). Padahal Shopee
R
termasuk e-commerce yang terbilang ‘baru’ yakni berdiri pada tahun 2015
dibandingkan dengan kompetitor lainnya (Jeko, 2015, para. 2). Meski pendatang
P
baru dalam dunia marketplace, namun Shopee tidak mau kalah bersaing dengan
beberapa kompetitor marketplace lain, dan dalam kurun waktu lima tahun Shopee
S
n.d.).
L
Indonesia karena, Instagram ialah salah satu sosial media yang masuk dalam top
lima sosial media yang sering di gunakan di Indonesia (Rizaldi, n.d.), maka dari itu
nya melalui konten pada akun Instagram serta bagaimana image Shopee
image perusahaan.
1. Bagi Perusahaan
BAB I PENDAHULUAN
belakang masalah,
R
Pada BAB I, penelitian ini akan menjelaskan mengenai latar
bahasan penelitian.
juga akan terdapat teori (New media dan brand image) beserta
17
KERANGKA TEORETIS
sebelumnya berupa artikel jurnal yang peneliti gunakan sebagai acuan penulisan.
R
Sosial Instagram @Sukiminthio)” yang dilakukan oleh Ardelia dan Sukendro
(2019). Penelitian tersebut dilatar belakangi dengan adanya data oleh The Word
P
Pro (TWP) Inc. yang menunjukkan bahwa, sebesar 81 persen orang terpengaruh
oleh apapun yang diunggah di media sosial, serta pemasar meyakini bahwa
S
Lalu 71% persen persepsi orang meningkat terhadap sebuah merek ketika
L
ada ulasan yang positif mengenai merek tersebut di media sosial. Salah satu figur
disebut sebagai jembatan komunikasi antara merek dan pengguna, serta menjadi
salah satu faktor penting dalam mempertahankan citra positif sebuah merek
sosial.
Ardelia dan Sukendro (2019) meneliti Sukimin Thio, yang merupakan Brand
Ambassador pada produk kamera Nikon. Nikon Indonesia berfokus pada sosial
18
19
Ambassador. Sukimin Thio, merupakan salah satu Nikon Ambassador yang paling
kualitatif yang bersifat deskriptif dan metode penelitian yang digunakan ialah studi
Hasil penelitian yang telah dilakukan Ardelia dan Sukendro (2019) pada
penelitian ini dinyatakan berhasil karena mendapatkan hasil yang positif dari
R
masyarakat, dan dapat mempertahankan citra positif perusahaan atas merek
& Saffira, 2020) penelitian tersebut dilatar belakangi oleh maraknya persaingan
L
harus meningkatkan brand image melalui konten-konten kreatif dan menarik yang
data primer dan sekunder sehingga data primer berupa wawancara semi
terstruktur dengan tiga informan, sedangkan data sekunder yang akan dipakai
20
dalam penelitian ini bersumber dari Jurnal dan buku- buku, Website, Internet dan
media online.
Hasil penelitian oleh Hennita et al., (2020) menghasilkan respon positif oleh
pada pembelian produk. Hal ini dibuktikan dari cara Frelynshop mempersuasi para
followersnya dengan cara non-verbal yang ditujukan dari konten Instagram yang
berupa foto, caption, dan igstory yang berupa video, agar dapat mempengaruhi
R
Pada artikel jurnal ketiga berjudul “Membedah Instagram: Analisis Isi
Media Sosial Pariwisata Bali” oleh Surijah, Kirana, Wahyuni, Yudi dan Astini
P
(2017) penelitian tersebut dilatar belakangi oleh telah terjadi pergeseran sumber
perilaku konsumen sudah tergantikan oleh sumber lain yaitu media sosial (social
media) (Zarella, 2010, dalam Surijah et al., 2017). Maka dari itu peneliti ingin
L
adalah dengan mengkaji elemen foto serta teks yang terdapat pada Instagram dan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Surijah, Kirana, Wahyuni, Yudi dan
gambar yang berbeda-beda, jumlah followers yang berbeda, cara penulisan pada
caption yang berbeda-beda, angle foto postingan yang berbeda-beda, serta cara
berbeda-beda.
2.2. Komunikasi
R
Menurut Pearce (dalam Littlejohn, Foss & Oetzel, 2017, p. 5) komunikasi
telah dipelajari secara sistematis sejak jaman dahulu, tetapi baru menjadi topik
P
yang sangat penting pada abad ke 20. Pearce menggambarkan perkembangan ini
(seperti radio, televisi, telepon, satelit, dan jaringan komputer) bersamaan dengan
industrialisasi, bisnis besar, dan politik global (Littlejohn et al., 2017, p. 5).
L
West dan Turner (2010) Mengatakan komunikasi ialah proses sosial yang
terdapat lima kata kunci didalam komunikasi, yakni sosial, proses, simbol, makna,
Terdapat beragam teori dan model komunikasi oleh para ahli komunikasi.
1. Who ? (Siapa?)
SENDER
Who ?
MESSAGE
Says What ?
R
CHANNEL
In which
RECEIVER
To whom ?
EFFECT
With what
P
channel ? effect ?
Menurut Scott Cutlip dan Allen Center (dalam Wilcox, Cameron, & Reber,
23
Sedangkan menurut James E. Grunig dan Todd Hunt, Humas ialah manajemen
R
effective management of relationships and communications.” (British Insti- tute of
menunjukkan bahwa untuk mencapai komunikasi yang baik dan efektif, haurs
S
2. “Public relations practice is the art and social science of analyzing trends, pre-
L
planned programs of action which serve both the organization’s and the public’s
interest.” (1978 World Assembly of Public Relations in Mexico City and endorsed
by 34 national public relations organizations) (Wilcox et al., 2015, p. 33). Hal ini
menunjukkan yakni Praktik PR ialah seperti sebuah seni dan ilmu sosial untuk
Dari segala definisi Public Relations di atas, terdapat kata kunci yang
digunakan dalam sebagian besar definisi yang membingkai PR modern saat ini
R
dari mereka yang terpengaruh oleh aktivitas tersebut.
selama periode waktu tertentu. Hal ini membutuhkan penelitian dan pemikiran
S
strategis.
dan kinerja aktual. Hubungan masyarakat sebanyak apa pun tidak akan
menghasilkan niat baik dan dukungan apabila organisasi memiliki kebijakan yang
dan publik; hal ini berarti adanya penyelarasan antara kepentingan pribadi
5. Komunikasi dua arah. PR tidak hanya bertugas menyebarkan informasi tetapi juga
Reber, 2015, p. 43) menjabarkan peranan yang dilakukan oleh Public Relations :
2.
R
Berperan dalam melakukan riset (Research). Public Relations harus selalu
3. Membina hubungan baik dengan media (Media relations). Public Relations harus
menjaga hubungan baik dengan para media agar menciptakan hal yang saling
L
Relations tidak hanya menjalin hubungan baik dengan internal perusahaan, tetapi
juga membangun hubungan baik kepada pihak dari luar perusahaan agar dapat
publiknya.
7. Terlibat dalam urusan publik (Public affairs). Public Relations melibatkan publik
R
dalam segala kegiatannya, hal ini dilakukan agar tidak ada salah paham serta
Public Relations berperan dalam mengidentifikasi dan menangani isu yang terjadi
10. Menjalin hubungan baik dengan investor (Financial relations). Public Relations
juga memiliki peran menjaga hubungan baik terhadap investor agar terjalin
11. Menjalin hubungan baik ditengah para industry lain (Industry Relations). Public
R
14. Acara khusus (Special Event). Public Relations berperan dalam pembuatan acara
khusus. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan minat dari para publiknya untuk
P
membeli atau menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan.
penawaran yang baik dan menarik akan membangun hubungan timbal balik yang
L
2016 tercatat sekitar 132,7 juta orang Indonesia di telah terhubung ke internet
dengan total penduduk Indonesia sebanyak 256,2 juta orang. Hal ini membuktikan
28
kenaikan 51,8 persen dibandingkan jumlah hasil survey pengguna internet pada
tahun 2014 yang dilakukan APJII hanya terdapat 88 juta pengguna internet
media baru (new media) sudah mulai digunakan untuk mengembangkan aspek
R
Definisi new media menurut Innis (dalam McQuail, 2011, p. 152) tedapat
dua prinsip new media. Prinsip pertama, yaitu dalam lingkup ekonomi, komunikasi
P
mendorong monopoli produksi dan distribusi pengetahuan oleh kelompok atau
lain. Hal ini juga dapat bermaksut bahwa teknologi komunikasi baru (new media)
L
menyisikan kekuatan sosial yang lama. Prinsip kedua, dimensi paling penting dari
kekuasaan adalah ruang dan waktu, dan beberapa alat komunikasi lain lebih
cocok daripada alat komunikasi yang lainnya (hal ini yang disebut bias
Menurut Lister (2009, dalam Ri’aeni, 2015, p. 188) perbedaan umum antara
media lama dan media baru terutama dari segi penulisan (dan pencapaian),
media (media baru) memiliki karakteristik yang sama yakni mengalami perubahan
“baru” sebagai saluran komunikasi (Lister, 2009, dalam Ri’aeni, 2015, p. 188).
sifatnya yang terus berubah menetapkan batas yang jelas untuk pembentukan
berkembang biak tetapi juga seringkali terdapat yang bersifat sementara. Namun
R
demikian, dapat diidentifikasikan lima kategori utama 'media baru' yang memiliki
1. Media komunikasi antarpribadi: ini termasuk telepon dan email (terutama untuk
S
bekerja, tetapi menjadi lebih privasi). Secara umum, konten yang sifatnya pribadi,
mudah rusak dan hubungan yang dibangun dan diperkuat mungkin akan lebih
L
2. Media bermain interaktif: terutama berbasis komputer dan video game, ditambah
perangkat virtual reality. Inovasi utama terletak pada interaksi dan mungkin
3. Media pencarian informasi: ini adalah kategori yang luas, tetapi internet / www
adalah contoh yang paling signifikan, dilihat sebagai perpustakaan dan sumber
menerima atau mengunduh konten yang pada masa lalu biasanya disiarkan atau
didistribusikan dengan metode lain yang serupa. Menonton film dan acara televisi,
mendengarkan radio dan musik, dsb. Mennjadi kegiatan utama (McQuail, 2011,
p.143-144).
R
Karakteristik utama yang membedakan media baru dari media lama, dari
P
perspektif pengguna menurut McQuail (2011, p. 144):
1. Interaktivitas: seperti yang ditunjukkan oleh rasio respons atau inisiatif dari pihak
S
rasa kontak pribadi dengan orang lain yang dapat ditimbulkan dengan
3. Kekayaan media sejauh mana meda dapat menjembatani kerangka acuan yang
4. Otonomi: sejauh mana pengguna merasa memiliki kendali atas konten dan
6. Privasi: terkait dengan penggunaan media dan / atau konten tipikal atau pilihannya
p. 144).
atau berbagi informasi dan ide. Media sosial telah meningkat dari segi jumlah dan
R
perhatian, serta mengubah konten dari model konvensional yang berpusat pada
penerbit menjadi model yang lebih berpusat pada pengguna (Quesenberry, 2019,
P
p. 27).
media sosial sebagai teks online, gambar, audio, serta konten video yang dibuat
oleh orang-orang yang menggunakan platform dan alat Web 2.0 untuk interaksi
L
tanpa biaya (Turban et al., 2016, p. 8). Dapat disimpulkan bahwa media sosial
pengguna untuk saling berinteraksi dan berkolaborasi melalui dialog media sosial
sebagai pencipta konten yang dihasilkan dalam komunitas virtual (DiNucci, 1999,
masyarakat
budaya
5. Memberikan hiburan
2.6. Instagram
Miller (2020, p. 56) mendefinisikan instagram adalah situs berbagi foto dan
tentang perusahaan anda, mulai dari membuat akun hingga menghasilkan konten
yang relevan hingga dapat digunakan sebagai sumber daya bisnis yang kuat
& Lia, 2016, p. 25). Instagram memungkinkan pengguna dapat mengambil foto,
S
berbagai media sosial (Grzesiak, 2018, p. 61) . Menurut Offerpop (2014, dalam
L
Turban et al., 2016, p. 149-150) Instagram merevolusi web visual. Dengan lebih
dari 300 juta aktif bulanan diskon besar untuk pembeli menciptakan potensi
sosial, serta kebangkitan pelanggan sosial (Offerpop, 2014, dalam Turban et al.,
2016, p. 149-150).
sosial lainnya (Miller, 2020, p. 57). Pada pengguna layanan, 68% diduduki
34
perempuan, dan lebih sering digunakan oleh individu yang tinggal di kota besar.
Orang yang berusia di atas 35 tahun merupakan 90% dari pengguna Instagram;
dan 24% pengguna menggunakan layanan beberapa kali setiap harinya (Smith,
Sebagai platform yang berguna untuk berbagi foto, Instagram terukir dalam
Serafinelli, 2018, p. 5) yang mana hal ini mengenali ekspresi sosial utama mereka
R
Serafinelli, 2018, p. 5). Ciri khas instagram sampai saat ini ialah dapat
utama pada platform: foto kasual, fotografi profesional, dan fotografi desain.
L
Dengan kata lain, Instagram seperti meluncur ke berbagai bidang, tidak hanya
informasi dan iklan, tetapi juga pada waktu luang serta hiburan. Faktanya, di
lanskap dan pemandangan kota, fotografi kasual muncul sebagai gaya baru, yang
Instagram juga merupakan tempat yang luar biasa bagi perusahaan untuk
terhubung dengan audiens baru (dan juga calon pelanggan) (Miller, 2020, p. 57).
Selain itu, instagram juga memiliki peluang besar bagi perusahaan marketplace
yang ingin menonjolkan barang mereka, baik melalui gambar/foto, video, ataupun
1.
2.
R
Menyukai. Anda dapat menyukai gambar orang lain sebagai ungkapan dukungan.
Berkomentar. Anda dapat menulis komentar pada postingan orang lain untuk
P
menyatukan percakapan serta membuat pernyataan. Komentar juga dapat disertai
hashtag.
S
Anda.
dan IGTV. Hal ini dapat membantu dalam membuat profil Instagram, baik yang
terlibat dalam e-commerce, pendidikan, atau hiburan dan penerbitan (Miller, 2020,
p. 56).
1. Followers (Pengikut)
Sistem sosial di dalam Instagram ialah dengan menjadi pengikut akun pengguna
lain atau memiliki pengikut pada Instagram. Dengan demikian komunikasi antara
satu unsur yang penting, dimana jumlah tanda suka dari para pengikut sangat
mempengaruhi apakah foto tersebut dapat menjadi sebuah foto yang populer atau
tidak.
berbagi foto apapun kepada pengguna lainnya. Foto yang hendak ingin diunggah
S
dapat diperoleh melalui kamera yang disebut iDevice maupun foto-foto yang ada
3. Kamera
Foto yang telah diambil melalui aplikasi Instagram dapat disimpan di dalam
mengatur warna dari foto yang diambil oleh pengguna. Terdapat juga efek kamera
tilt-shift yang berfungsi untuk mengatur fokus pada sebuah foto di satu titik
tertentu. Foto-foto yang akan diunggah melalui Instagram memang tidak memiliki
37
batasan atas jumlah tertentu, tetapi Instagram memiliki keterbatasan ukuran untuk
foto.
4. Efek Foto
Pada versi awal, Instagram memiliki 15 efek-efek yang dapat digunakan yakni: X-
Pro II, Lomo-fi, Earlybird, Sutro, Toaster, Brannan, Inkwell, Walden, Hefe, Apollo,
Poprockeet, Nashville, Gotham, 1977, dan Lord Kelvin. Namun pada tanggal 20
Valencia, Amaro, Rise, Hudson dan diwaktu yang bersamaan Instagram juga
R
menghapus 3 efek, Apollo, Poprockeet, dan Gotham dari dalam fitur tersebut.
5. Judul Foto
P
Setelah foto tersebut disunting, maka foto akan dibawa ke halaman selanjutnya,
jejaring sosial lainnya. Disaat sebelum memposting, foto yang ingin diunggah
6. Arroba
Seperti Twitter dan juga Facebook, Instagram juga memiliki fitur yang dimana para
manambahkan tanda arroba (@) dan memasukkan akun Instagram dari pengguna
dalam judul foto, melainkan juga pada bagian komentar foto. Hal ini juga dapat
7. Geotagging
Geotag. Bagian ini akan muncul apabila pengguna iDevice mengaktifkan GPS
8. Jejaring Sosial
foto yang di bagikan tidak hanya dapat di unggah di Instagram belainkan dapat
dibagi juga melalui jejaring sosial lainnya seperti Facebook, Twitter, Foursquare,
R
Tumblr, dan Flickr yang tersedia di halaman Instagram untuk membagi foto
tersebut.
P
9. Tanda suka (like)
fitur tanda suka yang berfungsi sebagai penanda bahwa pengguna lain menyukai
S
foto yang telah diunggah. Hal inilah yang menjadi salah satu faktor khusus yang
Bila sebuah foto masuk ke dalam halaman popular, yang berisikan kumpulan dari
foto-foto popular dari seluruh dunia. Secara tidak langsung foto tersebut akan
gambar atau video ke profil mereka. Konten tersebut hanya bertahan selama 24
39
jam, kecuali ditaruh di sorotan pada halaman profil akun (Levin, 2020, p. 153).
1. Instagram berfungsi dengan sempurna pada ponsel. Sementara situs lain seperti
Facebook, Twitter, dan Pinterest semuanya memiliki aplikasi, Instan adalah satu-
satunya yang lahir di ponsel dan bekerja dengan sempurna di lingkungan itu.
2. Instagram, seperti Pinterest, adalah "media sosial ringan". Yang bermaksud tidak
R
didasarkan pada percakapan, jadi pemeliharaannya jauh lebih dapat dicapai
untuk konten daripada di Facebook dan Twitter. Saat Anda mengunggah gambar
S
di Instagram, itu akan tersedia untuk dilihat oleh pengikut Anda untuk waktu yang
2.7. Brand
barang dari satu produsen dengan produsen lainnya (Keller, 2013, p. 31). Arti asli
dari kata 'merek' berasal dari kata Norse lama brandr, yang berarti 'membakar'
2013, p.31), merek ialah nama, istilah, tanda, simbol, atau desain yang ditujukan
untuk mengidentifikasi produk atau jasa dari satu penjual atau kelompok penjual
R
dan untuk membedakannya dari para pesaing. Secara teknis, setiap kali pemasar
membuat nama, logo, atau simbol baru untuk produk baru, dia telah menciptakan
P
merek (AMA, dalam Keller, 2013, p. 31).
untuk mengidentifikasi barang ataupun jasa dari satu penjual dari pesaing lainnya
L
(Aaker, 1991, p. 110, dalam Kapferer, 2012, p. 11). Membangun merek adalah
proses di mana makna jangka panjang ini disampaikan dan dibagikan oleh
Pengertian brand telah berkembang, dari mulai sekadar merek atau nama
dagang dari sebuah produk, jasa atau perusahaan yang berkaitan dengan hal-hal
41
yang kasat mata dari merek; seperti nama dagang, logo atau ciri visual lainnya;
kini juga berarti citra, kredibilitas, karakter, kesan, persepsi serta anggapan di
melainkan juga dapat meningkatkan brand image (citra yang terbentuk dalam
benak konsumen mengenai sebuah merek tertentu) yang luar biasa, jika digarap
1. Product Brand
R
Brand memiliki beberapa jenis (Firmansyah, 2019, p. 65), sebagai berikut:
P
Branding produk merupakan hal yang paling umum dalam branding. Merek atau
produk yang sukses ialah dimana produk yang mampu mendorong konsumen
S
2. Personal Brand
L
Yakni alat pemasaran yang paling popular di kalangan public figure seperti politisi,
dimata masyarakat.
3. Corporate Brand
seperti pada aspek perusahaan tersebut mulai dari produk/jasa yang ditawarkan
4. Geographic Brand
42
Atau yang bisa disebut sebagai regional ini bertujuan untuk menunjukkan
gambaran dari produk ataupun jasa ketika nama lokasi tersebut disebutkan oleh
sesorang
5. Cultural Brand
Jenis ini mengembangkan reputasi terkait lingkungan serta masyarakat dari lokas
1.
R
produk tertentu kepada konsumen (Keller, 2013, p. 35):
Untuk menelusuri barang (For search) seperti produk grosir, konsumen dapat
P
mengevaluasi atribut produk seperti kekokohan, ukuran, warna, gaya, desain,
2. Untuk barang pengalaman (For experience) seperti ban mobil, konsumen tidak
dapat menilai atribut produk seperti itu ketahanan, kualitas layanan, keamanan,
L
kualitas dan karakteristik lain yang penting bagi konsumen untuk jenis produk ini
Definisi citra yang di utarakan oleh Alves dan Raposo (2010, p. 75, dalam
Adriza, 2015, p. 80) menyatakan bahwa citra merupakan jumlah dari keyakinan,
ide, dan impresi yang dimiliki seseorang dalam mempersepsikan suatu objek
(Alves & Raposo, 2010, p. 75, dalam Adriza, 2015, p. 80). Citra didefinisikan
sebagai jumlah keyakinan, sikap, stereotip, ide-ide, perilaku yang relevan dari
seseorang yang melihat suatu objek, orang, atau suatu organisasi (Adriza, 2015,
p. 80).
R
Citra yang positif akan memudahkan bagi sebuah perusahaan untuk
P
mengkomunikasikan produk maupun jasanya kepada masyarakat secara efektif
dalam Adriza, 2015, p. 82) sebagai komponen atau bagian yang terpenting dari
kekuatan daripada merek itu sendiri (Minkiewicz dan Evans, 2009, p. 191, dalam
44
Adriza, 2015, p. 83). Citra akan menunjukkan baik maupun buruknya keberadaan
peran serta fungsi dan juga manfaat perusahaan bagi seluruh pihak yang
Menurut Smith (2008, p. 333, dalam Adriza, 2015, p. 83) menyatakan citra
menurut Jefkins (2004, p. 20, dalam Adriza, 2015, p. 83) menjelaskan bahwa citra
perusahaan ialah citra yang dimiliki perusahaan secara keseluruhan, citra ini
R
terbentuk oleh riwayat keberhasilan, stabilitas, kualitas produk, hubungan industry
yang baik, reputasi yang baik, kesediaan turut memikul tanggung jawab sosial,
P
serta komitmen mengadakan riset (Jefkins, 2004, p. 20, dalam Adriza, 2015, p.
83).
S
Dimensi citra perusahaan menurut Kotler dan Keller (2009, p. 261, dalam
L
Adriza, 2015, p. 83-84) dijelaskan melalui fungsi dari ekuitas merek, dimana
ekuitas merek akan semakin tinggi apabila seiring dengan semakin meningkatnya
6. Aset lainnya seperti hak paten, stemple dagang, saluran distribusi, dan lain
sebagainya.
1. Citra Bayangan (Mirror Image) : artinya citra ini melekat pada seseorang atau
R
Biasanya hal ini terjadi kepada pimpinannya mengenai anggapan pihak eksternal
pihak-pihak eksternal mengenai suatu organisasi atau perusahaan. Citra jenis ini
S
mempercayainya.
L
3. Citra Majemuk (Multiple Image) : artinya adalah citra yang bermacam-macam dari
publiknya terhadap suatu perusahaan tertentu yang ditimbulkan oleh humas yang
mewakili perusahaan, citra jenis ini berkaitan dengan jenis citra perusahaan
(corporate image).
4. Citra Perusahaan (Corporate Image) : artinya citra dari suatu perusahaan secara
5. Citra yang Diharapkan (Wish Image) : artinya citra jenis ini adalah citra yang
Merek adalah kata, istilah, atau frase yang ditampilkan sebagai nama
R
produk, atau perusahaan (Clow & Back, 2018, p. 42). Pengertian Brand image
menurut Henslowe (2008, p. 45, dalam Parengkuan, Tumbel & Wenas, 2014, p.
P
1794), yaitu kesan yang didapat menurut tingkatan pengetahuan dan pengertian
akan fakta mengenai orang, produk ataupun sebuah situasi (Henslowe, 2008, p.
S
Menurut Kotler dan Keller (2009, p. 179, dalam Parengkuan, Tumbel &
L
Wenas, 2014, p. 1794) brand image diartikan sebagai gambaran mental atau
konsep tentang sesuatu. Objek yang dimaksud yakni orang, organisasi, kelompok
dan lainnya yang tidak diketahui. Image terhadap merek bermula dari nilai-nilai
kepercayaan yang diberikan oleh individu-individu. Hal ini akan mengalami proses
cepat atau lambat untuk membentuk suatu opini publik yang lebih luas dan
abstrak (Kotler & Keller, 2009, p. 179 dalam Parengkuan et al., 2014, p. 1794).
47
individualnya (Clow & Back, 2018, p. 42). Merek yang kuat akan menciptakan
keuntungan besar pula untuk barang atau jasa. Sebaliknya, apabila citra
organisasi atau salah satu mereknya ternoda, pendapatan serta laba penjualan
dapat menurun. Hal ini yang akan berdampak pada membangun kembali atau
merevitalisasi citra merek menjadi sulit (Clow & Back, 2018, p. 42).
Menurut Clow dan Back, Brand image dapat mengekspresikan apa yang
R
diperjuangkan perusahaan serta bagaimana perusahaan itu dikenal di pasar serta
menciptakan kesan khusus di benak klien dan pelanggan harus menjadi tujuan
P
dari manajemen citra (Clow & Back, 2018, p. 43).
Sedangkan definisi lain brand image menurut Kotler dan Amstrong (2001,
S
dalam Firmansyah, 2019, p. 61) citra merek (brand image) ialah seperangkat
(2001, dalam Firmansyah, 2019, p. 61) citra merek (brand image) ialah kumpulan
perpsepsi mengenai sebuah merek yang saling berkaitan yang terdapat dalam
pikiran manusia.
merek adalah persepsi tentang merek yang digambarkan oleh asosiasi merek
yang ada dalam ingatan konsumen. Aaker (1991, dalam Firmansyah, 2019, p. 61)
merek dalam ingatan konsumen. Dan definisi terakhir oleh Firmansyah (2019, p.
48
60) brand image merupakan suatu persepsi yang muncul dalam benak konsumen
saat mengingat suatu merek pada produk tertentu (Firmansyah, 2019, p. 60).
Maka dari semua definisi brand image menurut beberapa para ahli diatas, dapat
disimpulkan bahwa brand image adalah sebuah nama, symbol, istilah, tanda, dan
R
P
S
L
Pada gambar 2.2. Keller dan Aaker (dalam Firmansyah, 2019, p. 62)
dengan citra merek yang mana asosiasi yang terjalin pada suatu merek akan
49
dapat membentuk sebuah citra merek (brand image) (Keller & Aaker, dalam
Menurut Kotler (2001, dalam Firmansyah, 2019, p. 62) citra harus dibangun
melalui seluruh media yang ada serta berkelanjutan serta pesan tersebut dapat
disampaikan melalui lambing, media atau visual, suasana, dan juga acara (Kotler,
R
hanya digunakan sekedar corporate identity, melainkan juga digunakan untuk
meningkatkan brand image (citra yang terbentuk dalam benak konsumen pada
P
sebuah merek tertentu) yang luar biasa, jika digarap dengan professional
Brand image yang kuat di benak pelanggan dibentuk dari tiga unsur
sikap yang positif terhadapa merek tersebut. tujuan akhir dari setiap konsumsi
serta keinginan. Adanya kebutuhan serta keinginan dalam diri konsumen akan
melahirkan harapan, dimana harapan itu yang akan diusahakan oleh konsumen
ingatan konsumen dan bagaimana informasi tersebut dikelola oleh data sensoris
di dalam otak sebagai bagian dari brand image. Ketika konsumen secara aktif
memikirkan atau menguraikan arti dari informasi pada sebuah produk ataupun
jasa, maka akan tercipta asosiasi yang akan semakin kuat pada ingatan
konsumen.
R
Sebuah merek haruslah memiliki keunikan serta menarik sehingga produk
tersebut memiliki ciri khas dan sulit untuk ditiru oleh pesaing. Melalui keunikan
P
suatu produk maka akan memberikan kesan yang cukup membekas terhadap
ingatan pelanggan akan keunikan brand produk tersebut. sebuah merek yang
S
memiliki ciri khas harus dapat melahirkan keinginan pelanggan untuk mengetahui
lebih jauh dimensi merek yang terkandung didalamnya (Firmansyah, 2019, p. 67).
L
Citra merek berperan penting dalam hal pioneering advantage, brand extension,
dan brand alliance. Produk pionir dalam sebuah kategori yang memiliki citra merek
Citra merek sebagai sumber nilai tambah produk. Para pemasar mengakui bahwa
citra merek tidak hanya merangkum pengalaman konsumen dengan produk dari
Nama merek merupakan penyimpanan nilai dari hasil investasi biaya iklan serta
4.
keuntungan kompetitif jangka Panjang.
R
Kekuatan dalam penyaluran produk (Channel Power)
P
Nama merek dengan citra yang kuat akan berfungsi baik sebagai indikator
meupun kekuatan dalam saluran distribusi. Ini membuktikan bahwa merek tidak
S
juga secara vertical dalam memperoleh salutan distribusi, memiliki control, serta
L
daya tawar terhadap persyaratan yang dibuat distributor (Boush & Jones, 2006,
pencatatan akuntansi.
52
2. Bentuk proteksi hukum terhadap fitur yang unik. Merek dapat mendapatkan
dagang yang terdaftar, proses pemanufakturan dapat dilindungi melalui hak cipta
serta desain.
3. Sinyal tingkat kualitas bagi pelanggan yang puas, sehingga mereka dapat dengan
4. Sarana menciptakan asosiasi serta makna unik yang membedakan produk dari
5.
R
Sumber financial returns, terutama menyangkut pendapatakan masa yang akan
datang.
P
2.9.5. Faktor Yang Membentuk Brand Image
Menurut Arnould, et al. (2005, dalam Firmansyah, 2019, p. 72) faktor yang
S
1. Faktor Lingkungan
L
Dapat mempengaruhi diantaranya ialah atribut teknis yang terdapat pada suatu
produk di mana faktor ini dapat dikontrol oleh produsen. Di samping itu, sosial
2. Faktor Personal
produk akhir dari sikap awal serta pengetahuan yang terbentuk lewat proses
image menurut Wijaya (2011, dalam Firmansyah, 2019, p. 72-73), antara lain:
1. Brand identity
Merupakan identitas fisik yang berhubungan dengan merek atau produk tersebut
2. Brand Personality
R
Yaitu karakter khas sebuah merek yang dapat membentuk kepribadian tertentu
sebagaiman layaknya, sehingga hal ini dapat menjadikan pembeda dari merek
P
lain
3. Brand Association
S
Ialah hal-hal spesifik yang selalu dikaitkan dengan suatu merek yang bisa dilihat
dari penawaran unik produk, aktifitas yang berulang, dan kekonsistenan dalam hal
L
Yakni sikap atau perilaku dalam komunikasi dan interaksi merek dengan
1. Kualitas atau mutu yang berhubungan dengan kualitas produk barang yang
3. Berguna dan bermanfaat yang dimana hal ini terkait dengan fungsi dari suatu
produk
4. Harga dalam hal ini berkaitan dengan banyak dan sedikitinya jumlah uang yang
5. Citra yang dumiliki oleh merek itu sendiri, yaitu berupa sebuah informasi yang
dibawah ini penulis membuat gambaran dari kerangka penelitian yang digunakan
55
untuk meneliti Analisis Konten Instagram Shopee Indonesia dalam Menjaga Brand
Image Perusahaan.
melalui isi konten instagram kepada followers-nya dalam menjaga brand image
perusahaan.
Shopee
Indonesia
R
P
Analisis Instagram
Shopee Indonesia dalam
S
R
P
S
L
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Siyoto & Sodik, 2015, pp. 27-28) yakni sebagai tradisi tertentu dalam ilmu
R
terhadap manusia dalam kawasanya sendiri serta berhubungan dengan orang-
orang tersebut dalam bahasanya dan peris lahanya (McMillan & Schumacher,
P
1997, dalam Siyoto & Sodik, 2015, pp. 27–28).
Menurut Sukidin (2002, dalam Siyoto & Sodik, 2015, p. 28) metode
S
cara kuantifikasi lainnya (Moleong, 2017, p. 6). Sedangkan menurut Jane Richie
(dalam Moleong, 2017, p. 6), penelitian kualitatif yakni upaya untuk menyajikan
dunia sosial, serta perspektifnya didalam dunia, dari segi konsep, perilaku,
persepsi, dan persoalan tentang manusia yang diteliti (Moleong, 2017, p. 6).
57
58
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian missal dari
perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk
kata-kata dan Bahasa, pada suatu konteks khususnya yang alamiah dan dengan
Maka dari itu, penelitian ini mengambil metode penelitian deskriptif yang
bertujuan untuk mendeskripsikan suatu obyek, fenomena, atau setting sosial yang
R
akan dituangkan dalam sebuah tulisan yang bersifat naratif (Anggito & Setiawan,
2018, p. 11). Artinya, dalam penulisan data dan fakta yang dihimpun berbentuk
P
kata ataupun gambar dari[ada angka (Anggito & Setiawan, 2018, p. 11).
S
Menurut Sugiyono (2016, p. 137) data primer adalah data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data. Dengan kata lain, data primer
merupakan data yang langsung didapatkan oleh peneliti dari hasil pengumpulan
data dari lapangan. Data primer yang dilakukan didalam penelitian ini adalah
apabila ia telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan
tape recorder, gambar, brosur serta material lain dan tidak lupa juga
Wawancara ini masuk kedalam kategori in-depth interview, yaitu lebih bebas
R
permasalahan secara lebih terbuka, didalam melakukan proses wawancara,
peneliti perlu mendengarkan dengan teliti dan mencatat apa yang diucapkan oleh
P
respondennya.
tidak terstruktur maka peneliti belum mengetahui secara pasti data apa yang akan
tujuan agar proses wawancara dapat dilakukan lebih terbuka namun tidak terlalu
semiterstruktur maka tujuan dalam pengumpulan data dapat tercapai dengan baik.
3.2.2. Narasumber
narasumber pada penelitian ini. Narasumber yang dipilih oleh penulis merupakan
yaitu mengenai brand image Shopee Indonesia khususnya melalui isi konten
R
instagramnya, serta dirasa memiliki kredibelitas pada latar belakangnya. Sehingga
kebutuhan data dari penelitian ini. Berikut merupakan narasumber yang dipilih
S
Narasumber yang dipilih oleh peneliti ialah tiga orang followers dari
L
instagram Shopee Indonesia. Kriteria narasumber yang peneliti pilih ini yakni
Hal ini pilih oleh peneliti karena peneliti ingin melihat bagaimana image
(Shopee Indonesia) serta peneliti ingin mengetahui apakah sebuah konten pada
informasi yang bermanfaat bagi penelitian yang ini. Followers dan pakar ahli
kriteria sebagai narasumber pada penelitian ini. Beliau juga memiliki latar
R
menjadikan Ranggita sebagai salah satu narasumber, akan memberikan pendapat
Miranda memiliki profesi sebagai karyawan swasta yang juga menjadi salah satu
S
karena beliau memenuhi kriteria sebagai narasumber pada penelitian ini. Selain
L
wadah untuk berbisnis sekaligus Hasna juga menjadi salah satu followers akun
Tuhu Nugraha berprofesi sebagai digital business consultant dan juga pakar
R
media sosial saat ini dan pemanfaatan media sosial Instagram @shopee_id dalam
kepada pengumpul data, melainkan dapat melalui orang lain atau dengan
L
tidak langsung didapatkan oleh peneliti dari hasil pengumpulan data yang
sebelumnya telah ada. Penelitian ini juga menggunakan data sekunder sebagai
data informasi tambahan yang dapat mendukung serta melengkapi data primer.
ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema
63
dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data (Moleong,
2017, p. 280).
bahwa analisis penelitian kualitatif itu bersifat induktif. Hal ini diperkuat oleh
penjelasan dari Sugiyono (2016, p. 245) yakni “Analisis data kualitatif bersifat
Didalam buku (Moleong, 2017, pp. 287-288), dituliskan bahwa analisis data
R
terbagi menjadi tiga model, sebagai berikut :
Pada penelitian ini, peneliti memilih teknik analisis data yang dikemukakan
oleh Miles dan Huberman. Miles dan Huberman (1984, dalam Sugiyono, 2016, pp.
L
datanya jenuh. Aktivitas tersebut dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu : reduksi
data, penyajian data, dan kesimpulan. Berikut ini merupakan penjelasan dari
Data Collection
Data Display
Data Reduction
Conclusion :
drawing/verifying
R
Gambar 13. Komponen Analisis Data oleh Miles dan Huberman
Reduksi data adalah tahapan awal setelah melakukan pengumpulan data (data
S
pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Hal
L
Tahap kedua adalah penyajian data, dalam penelitian kualitatif penyajian data
dapat dilakukan dengan membuat uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori,
flowchart, dan sejenisnya. Milen dan Huberman (1984, dalam Sugiyono, 2016, p.
yang bersifat naratif. Dengan melakukan penyajian data maka data akan
penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada.
Temuan tersebut dapat berupa deskripsi atau gambaran dari suatu objek yang
sebelumnya belum jelas maka kini menjadi jelas dapat berupa hubungan kausal,
3.4.
3.4.1.
R
Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan
Triangulasi
P
Menurut Moleong (2017, p. 330) triangulasi ialah teknik pemeriksaan
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Denzin (1978, dalam
S
1. Triangulasi sumber,
L
2. Triangulasi metode,
4. Triangulasi teori.
balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat
Penelitian ini berfokus pada analisis instagram yang dimiliki oleh Shopee
Penelitian ini dilakukan mulai dari September 2020 hingga April 2021.
Dibawah ini terlampir tabel.3 yang akan memperlihatkan linimasa (time table)
67
2020 2021
No. Kegiatan
Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei
1. Pengerjaan
proposal BAB I-
III
2. Pengumpulan
proposal BAB I-
III
R
P
3. Pengerjaan
proposal BAB
S
IV : Melakukan
pengumpulan
L
data dan
menganalisis
4. Pengerjaan
proposal BAB
V : Kesimpulan
dan saran
penelitian
wawancara yang akan dilakukan secara daring (online) melalui aplikasi ZOOM
Meeting. Hal tersebut dilakukan karena adanya pandemi COVID-19 di tahun 2020
peneliti tidak dapat membahas secara terperinci dan mendalam apabila ternyata
L
terdapat faktor lain yang mendukung shopee Indonesia dalam menjaga brand
image perusahaan.
BAB IV
R
Gambar 14. Logo Shopee. Sumber: Logo Download (n.d.)
P
Shopee Indonesia merupakan salah satu situs elekstronik komersial atau
S
yang biasa kita ketahui dengan sebutan E-Commerce. Shopee pertama kali berdiri
pada tahun 2009 di pimpin oleh Chris Feng yang berpusat di Singapura. E-
L
commerce yang memiliki logo dengan gambar tas keranjang berwarna oren ini
pertama kali diluncurkan pada tahun 2015 di Singapura dan mulai di perluas ke
beberpa negara di asia tenggara seperti Thailand, Malaysia, Vietnam, Filipina dan
Indonesia.
Aplikasi Belanja Online C2C Meluncur di Indonesia” (Jeko, 2015, para. 2),
Shopee, aplikasi mobile commerce berbasis marketplace ini pertama kali masuk
69
70
lebih jelasnya, Shopee merupakan wadah untuk berbelanja secara online yang
mana para pengguna tidak hanya dapat menggunakan platform Shopee hanya
R
untuk melakukan aktifitas jual beli saja melainkan juga dapat berkomunikasi antar
sesama pengguna melalui fitur pesan instan secara langsung (Jeko, 2015, para.
P
2). Proses transaksi pada pada platform ini juga dilengkapi dengan metode
pembayaran yang aman, serta layanan pengiriman yang terintegrasi dan fitur yang
S
sudah terbilang inovatif. Hal ini menjadikan proses jual atau beli menjadi mudah,
Saat ini Shopee telah ada di level top of mind sebagai e-commerce yang
masyarakat khususnya di asia tenggara (Rachel, 2019, para. 1). Hal ini turut
bahwa Shopee ialah salah satu e-commerce paling popular dan paling sering
digunakan pengguna pertahun ini (Lifepal, 2020, para. 1). Tidak hanya itu saja,
favorit saat pandemi corona (Kontan.co.id, 2020, para. 1). Hal ini dikarenakan
71
R
ialah top 3 service providers di Indonesia yang dimana hasil survei membuktikan
66% konsumen dari 1.000 responden survei seluruh Indonesia selama bulan
P
Ramadhan dan Hari Raya Lebaran 2020 lalu, memilih Shopee sebagai
marketplace belanja online yang paling diingat (top of mind), sebesar 58%
S
untuk membangun brand image masing-masing. Maka dari itu perusahaan harus
dapat mempertahankan pelanggan yang sudah ada agar tidak pergi ke kompetitor
lain karena tanpa citra merek yang kuat dan positif, sangatlah sulit bagi
perusahaan untuk menarik pelanggan baru dan mempertahankan yang sudah ada
R
P
Gambar 15. Profil Instagram Shopee, Lazada dan Tokopedia. Sumber:
(@Shopee_id, @lazada_id, dan @tokopedia, 2021, 15 Februari)
S
hasil survei Snapcart tahun 2018 lalu bahwa Shopee, Tokopedia dan Lazada ialah
top 3 service providers di Indonesia, menunjukkan followers ter-update per hari ini
(15 Februari 2021) di ungguli oleh @shopee_id yakni sebanyak 7,2 juta followers,
dan di susul @lazada_id dan juga @tokopedia sebanyak 2,7 juta followers di
R
@shopee_id memiliki followers sebanyak 7,2 juta dan memiliki total postingan
sebanyak 9.734 kali per tanggal 15 Februari 2021. Berikut beberapa contoh
P
konten digital terbaru yang di isi dalam akun Instagram @shopee_id.
S
L
konten tersebut mendapatkan banyak antusias dari para followers yang ikut serta
pada games yang di unggah oleh @shopee_id terbukti dari likes sebanyak 17.100
R
P
S
L
Berdasarkan gambar diatas dari upload konten digital pada akun Instagram
@shopee_id dengan caption “Yuhuu, Sobat Shopee! Kamu lagi cari smartphone
baru? Pas banget nih! ✨ Mulai HARI INI kamu sudah bisa dapatkan Samsung
5000 mAh, bisa selfie kece sampai ribuan dengan memori RAM 3GB, dan
pastinya pas banget buat segala hiburan dengan layar yang besar dan lebar! 🤩
Jangan lewatkan FLASH SALE spesial di tanggal 15-21 Februari dengan harga
75
samsung-a02. Komen “MAU” kalau kamu mau dapetin Samsung Galaxy A02 dari
Shopee! #ShopeeID”.
mendapatkan banyak antusias dari para followers, yakni sebanyak 6.121 likes dan
2.498 komentar yang memberi respon “MAU” per tanggal 15 Februari 2021.
R
P
S
L
Berdasarkan gambar diatas dari upload konten digital pada akun Instagram
mendapatkan banyak antusias dari para followers, yakni sebanyak 14.000 likes
dan 43.400 komentar yang ikut serta menebak teka-teki tersebut per tanggal 15
Februari 2021.
76
R
P
Gambar 20. Konten Instagram Shopee. Sumber: (@shopee_id, 2021, 15 Februari)
S
@shopee_id pada konten tersebut mendapatkan cukup banyak antusias dari para
followers, yakni sebanyak 34.000 kali di putar, 5.592 likes dan 179 komentar per
R
Gambar 21. Konten Instagram Shopee. Sumber: (@shopee_id, 2021, 15
Februari)
P
Berdasarkan gambar diatas merupakan konten digital IGTV yang di unggah
girlband asal korea ini pada acara shopee Indonesia lalu. Peneliti dapat
banyak antusias dari para followers, yakni sebanyak 49.500 kali di putar, 5.664
boyband asal korea ini pada acara puncak 12.12 Shopee Bithday Sale Indonesia
S
mendapatkan cukup banyak antusias dari para followers, yakni sebanyak 56.300
L
kali di putar, 6.332 likes dan 158 komentar per 25 Desember 2020.
performa yang di berikan oleh boyband Stray Kids, namun terdapat beberapa
komentar oleh followers shopee yang memuji editan yag di lakukan shopee pada
video rekaman konser tersebut dan juga beberapa followers masih menanyakan
Instagram @shopee_id yang mengemas konten digital dengan baik sehingga saat
dengan jumlah sejauh ini menyentuh 7,3 juta lebih followers dalam akun
R
Instagram @shopee_id per tanggal 18 Februari 2021.
Penelitian ini memberikan gambaran umum isi pesan pada konten yang
Instagram merupakan salah satu media sosial yang digunakan oleh perusahaan
kepada konsumen.
80
Kategori media yang digunakan oleh shopee Indonesia pada penelitian ini
yaitu termasuk dalam new media atau yang biasa dikenal sebagai media baru.
Media baru yang diteliti pada penelitian ini khususnya media sosial Instagram
hanya sebagai wadah promosi dan menyebarkan awareness, namun juga sebagai
Hal ini dapat dilihat dari bagaimana @shopee_id merespon komentar dari
R
para followers-nya. Penggunaan new media yakni karena telah memberikan tujuh
dampak baru daripada media lama. Jika dikaitkan dengan teori McQuail, tujuh
P
karakter media baru tersebut ialah interaktivitas, kehadiran sosial dalam
privasi, penggunaan untuk hiburan, dan personalisasi. Yang mana jika dikaitkan
1. Interaktivitas, hal ini ditunjukkan untuk melihat rasio respons dari pihak
pribadi dengan pengguna akun lain yang timbul dengan adanya suatu
81
akun shopee_id dengan followers-nya, dalam hal ini Instagram lah yang
audiens hingga luar pulau bahkan luar negri, hal ini karena media sosial tak
kenal ruang dan waktu sehingga informasi yang disampaikan pada akun
4.
dunia.
R
Otonomi yakni sejauh mana pengguna merasa memiliki kendali atas
P
kontennya. Jika dilihat pada penelitian ini, pengguna akun Instagram
saja melainkan juga banyak konten yang berisikan hiburan seperti games,
followers-nya.
@shopee_id juga tetap memiliki privasi perusahaan yang tidak ikut serta
secara lebih efektif dan efisien, membuat interaksi lebih cepat dan mudah
R
penelitian ini, @shopee_id terlihat beberapa kali merespon keluhan atau
Media baru atau new media yang di teliti pada penelitian ini sekaligus yang
L
digunakan oleh @shopee_id ini masuk pada kategori media partisipatif kolektif
yang dimana jika dikaitkan dengan teori McQuail, media partisipatif kolektif yaitu
mencakup pengguna internet untuk berbagi dan bertukar informasi, ide, dan
(Nursalim, 2017, p. 59). Yang dimana media sosial yakni tentang membuat
ataupun berbagi informasi serta ide. Pada penelitian ini, media baru / sosial media
83
yang yang digunakan oleh shopee Indonesia adalah Instagram. Instagram adalah
salah satu dari sekian situs media sosial baru untuk berbagi foto atau video yang
Sosial media baru yang diteliti pada penelitian ini ialah Instagram.
Instagram juga merupakan tempat yang luar biasa bagi perusahaan untuk
terhubung dengan audiens baru (dan juga calon pelanggan) (Miller, 2020, p. 57).
R
Jika dikaitkan pada penelitian ini, hal ini sejalan dengan @shopee_id yang
Selain itu, instagram juga memiliki peluang besar bagi perusahaan marketplace
S
yang ingin menonjolkan barang mereka, baik melalui gambar/foto, video, ataupun
Fitur pertama pada Instagram yaitu fitur followers. Fitur followers yang
terdapat pada Instagram adalah sebagai pengikut akun pengguna lain atau
memiliki pengikut pada akun Instagram (Nisrina, 2015, dalam Soraya, 2017, p. 33-
pengguna. Pengikut juga menjadi salah satu unsur yang penting, dimana jumlah
84
tanda suka dari pada pengikut sangat mempengaruhi apakah foto tersebut dapat
menjadi sebuah foto yang popular atau tidak (Nisrina, 2015, dalam Soraya, 2017,
banyak pengikut yakni sebanyak 7.2 juta lebih pengikut pada akun instagramnya.
Tujuh juta lebih pengikut pada akun Instagram shopee indonesia dapat
dilihat keaktifan maupun antusiasmenya melalui banyaknya likes dan komen pada
dan berbagi (share) jika dikaitkan dengan penelitian ini yaitu analisis konten
R
Instagram shopee Indonesia, pada konten Instagram shopee Indonesia disetiap
postingan shopee Indonesia dapat di komentari oleh pengguna lain yang ingin
P
bertanya ataupun sekedar berkomentar pada postingan shopee indonesia,
postingan dan komentar juga dapat di sukai oleh pengguna lain maupun
S
privasi kepada pengguna lain atau di bagikan pada Instagram stories pengguna
L
lain.
Hal ini dapat dilihat pada postingan shopee Indonesia yang rata-rata setiap
comments diatas 1000 bahkan dapat mencapai hingga 50.000 lebih comments
per postingan. Dan jika dilihat dari postingan shopee Indonesia, rata-rata
postingan yang mendapatkan likes dan juga comments terbanyak yakni pada
konten yang berisi games, informasi shopee sale, dan giveaway dengan likes bisa
image yang paling sering digunakan pada Instagram shopee Indonesia adalah
foto. Namun, ditemukan pula bahwa postingan pada shopee Indonesia tak hanya
foto melainkan berisi kombinasi foto dan video juga digunakan oleh shopee
Indonesia. Fitur image pada Instagram adalah slide atau slideshow. Fitur ini
R
postingan pada Instagram shopee Indonesia.
Fitur image lainnya yakni shopping tag, dimana fitur ini dikhususkan untuk
P
jenis Instagram Business. Pemiliki akun dapat menambahkan label harga pada
postingan dan apabila pengguna menekan label tersebut, maka akan diarahkan
S
ke lokasi dimana produk tersebut dijual. Shopee Indonesia memanfaatkan fitur ini.
dengan cara menambahkan tanda arroba (@) dan memasukkan nama akun
Instagram dari pengguna yang akan di tag atau disinggung. Para pengguna tidak
hanya dapat menyinggung pengguna lain di dalam judul foto atau pada foto,
86
melainkan juga pada bagian komentar foto. Ditemukan pada konten Instagram
arroba pada judul foto. Shopee menggunakan arroba pada judul (caption) foto
Saat ini Instagram tidak hanya dapat digunakan sebagai aplikasi untuk
telah merilis beberapa fitur baru yakni analitik lanjutan, pemberitahuan lokal
R
Instagram, Instagram stories, dan IGTV (Miller, 2020, p. 56). Instagram stories itu
sendiri ialah fitur untuk berbagi atau menggungah gambar atau sekedar kalimat ke
P
profil pengguna yang mana postingan ini hanya bertahan selama 1x24 saja,
kecuali ditaruh pada sorotan (highlights) pada profil akun pengguna. Fitur
S
highlights pada Instagram berguna untuk menyimpan IG Story pilihan agar dapat
selal dilihat lebih dari 1x24 saja. Shopee Indonesia memanfaatkan highlights pada
L
akun instagramnya untuk menyimpan ig stories yang dibagi menjadi tiga, yaitu
tidak jauh seperti konten yang di posting pada feeds instagram shopee Indonesia,
seperti pengumuman giveaway, jadwal shopee live, promo belanja, dan beberapa
87
games. IGTV ialah fitur mengunggah video yang memiliki durasi lebih dari satu
menit dan tidak bisa mengunggah video yang kurang dari satu menit. Jika dilihat
pada IGTV shopee Indonesia, postingan pada IGTV sebagian besar digunakan
untuk mengunggah konten video berisi rekaman ulang show pada acara shopee
performance, program shopee check it out, dan program shopee TVC dengan
R
Facebook, Twitter, Pinterest semuanya memeiliki aplikasi, dan Instagram ialah
satu-satunya yang lahir di ponsel dengan sempurna yang juga telah mencakup
P
ketiga aplikasi tersebut. Jika di kaitkan dengan penelitian ini, Instagram yang
digunakan oleh @shopee_id ini tidak hanya digunakan sebagai wadah untuk
S
mengunggah foto visual saja, tetapi juga dapat mengunggah video (IGTV, IGS),
menggunakan filter, melihat tag foto dari orang lain, dan lain-lain.
akun instagramnya bertujuan untuk mengetahui apakah yang telah dilakukan oleh
karena menurut data yang peneliti dapat dari hasil survei Snapcart menyatakan
Shopee, Tokopedia dan Lazada ialah top three service providers di Indonesia
yang dimana hasil survei membuktikan 66% konsumen dari 1.000 responden
survei seluruh Indonesia selama bulan Ramadhan dan Hari Raya Lebaran 2018
88
lalu, memilih Shopee sebagai marketplace belanja online yang paling diingat (top
belanja online yang paling diingat, dan 72% konsumen non Jabodetabek
(Snapcart, 2018).
Definisi dari brand image menurut Firmansyah (2019, p. 60) brand image
merupakan suatu persepsi yang muncul dalam benak konsumen saat mengingat
suatu merek pada produk tertentu. Jika dkaitkan dengan penelitian ini,
digabungkan dari hasil data dan analisis peneliti, @shopee_id memiliki image
R
sebagai e-commerce yang mudah digunakan untuk memenuhi kebutuhan
shopee termasuk dalam e-commerce dengan gelar “top of mind” serta didukung
S
followers tuju juta lebih melampaui e-commerce kompetitor, jumlah postingan lebih
L
Brand image yang kuat di benak pelanggan dibentuk dari tiga unsur
serta akan terciptanya sikap positif terhadap merek tersebut, hal ini bertujuan
Jika dikaitkan dengan hasil analisis peneliti melalui isi konten Instagram
89
berkomentar dan menyukai posting-an @shopee_id, hal ini dapat dilihat dari
jumlah likes yang rata-rata lebih dari 10.000 likes per posting dan jumlah komentar
lebih dari 2000 per posting. Jarang ditemukan pula komentar yang negative
didalamnya.
R
bagaimana informasi tersebut dikelola oleh data sensoris di dalam otak
(positioning) sebagai bagian dari brand image. Jika dikatkan dengan hasil analisis
P
peneliti, shopee memiliki positioning di benak masyarakat, hal ini sejalan dengan
data snapcart yang menyatakan bahwa shopee masuk dalam e-commerce “top of
S
Keunikan yang harus dimiliki sebuah merek yang idmana akan menjadi ciri khas
pembeda dari pesaing. Dilihat dari hasil analisis peneliti, keunikan yang terlihat
pada isi konten Instagram @shopee_id yang paling menonjol ialah shopee
Selain itu juga ada indikator pada brand image (Firmansyah, 2019, p. 81)
yang digunakan pada penelitian ini, salah satunya Corporate Image (citra
terhadap perusahaan yang menciptakan barang maupun jasa. Citra ini meliputi
popularitas dan kredibiltas. Jika dikaitkan pada penelitian ini, akan menganalisa
instagramnya.
R
dalam tenggat waktu mulai awareness shopee 12.12 pada 16 November 2020
dibulan 1), 2.2, dan seterusnya. Peneliti ingin meneliti dengan spesifik
S
menganalisa konten shopee sebelum, saat, dan setelah acara puncak 12.12
Shopee Birthday pada 2020 lalu dan event 1.1 2021 yang berakhir pada 17
L
Januari 2021.
Hal ini karena event tersebut ialah event terbesar dalam satu tahun
tersebut, yakni dimulai pada 16 November 2020 ialah awal dari penyebaran
awareness mengenai acara puncak di akhir tahun 2020 yaitu acara 12.12. yang
dimana acara ini merayakan ulangtahun Shopee Indonesia sekaligus event sale
12.12. pada 12 Desember 2020 ialah hari H acara puncak tersebut, dan pada 17
januari 2020 ialah akhir dari event 12.12 secara keseluruhan sekaligus
menggunggah konten pada postingan setiap harinya. Shopee memiliki jumlah total
postingan sekitar 297 post dari 63 hari yang diteliti. Jumlah rata-rata postingan
yang diunggah adalah sebanyak enam hingga tujuh posting perhari. Pada
penelitian ini akan berfokus pada salah satu dari keseluruhan unggahan perhari
R
dengan tema campaign promosi yang akan, tengah, dan sudah berlangsung.
Selain itu dapat dilihat pula bahwa shopee Indonesia selalu memasukkan konten
P
postingan dengan unsur promosi, kuis berhadiah, games, dan giveaway dalam
setiap harinya sepanjang bulan November 2020 hingga Januari 2021. Meskipun
L
terdapat angka tertinggi dan terendah, namun shopee Indonesia tetap selalu
Dengan melakukan hal tersebut , kesempatan untuk diingat pengguna lain akan
lebih besar daripada e-commerce lain yang tidak melakukan postingan setiap
harinya. Hal ini dapat disimpulkan bahwa shopee Indonesia telah mengetahui cara
melalui caption foto melain juga terbilang aktif dalam memberi respon pada
komentar dalam setiap postingannya, hal ini juga didukung dengan intensitas
pengguna @shopee_id yang dapat memposting foto enam hingga tujuh kali per
harinya.
R
Jika dikaitkan dengan teori brand image yakni hal diatas dapat didefinisikan
P
bahwa dengan intesitas menggunggah foto yang terbilang sering, membuat
konsumen Ketika mengingat suatu merek dari produk tersebut (Firmansyah, 2019,
p. 60). Berikut adalah gambaran dari intensitas mengunggah foto konten, dan
L
membalas komentar, isi konten/jenis pesan, jumlah komentar, dan jumlah likes
Komentar
R komentar
P
Sobat Shopee! 23.966
S
18 6
R
hilang dan
handphone gratis”
#SHOPEEGIVEAWAY
menangkan likes
108.000
&
4
P
komentar
S
L
24.957
19 3 komentar 109
95
21 6
R
(menebak cara baca ‘W-
7.230
&
57
P
komentar
S
L
besok kamera
November
polaroidnya”
2020
#SHOPEEGIVEAWAY
96
butuhkan!✨”
R
“ Capit Hadiah Impian 12.526
P
Kamu!” likes &
14.345
S
24 7 komentar 47
L
97
November 30.592
19.903
26 6
R
“Lengkapi
#SHOPEEGIVEAWAY
Puzzle!” likes
151.000
&
35
P
komentar
S
L
23.980
“Ada Berapa Sony Alpha likes &
A7II?”
69.861
#SHOPEEGIVEAWAY
27 7 komentar 3
98
33.799
“Angka Like Terakhir = likes &
November Hadiah yang Cocok Untuk
12.300
2020 Kamu!”
28 3 komentar 182
(awarenes
s Shopee
12.12)
13.429
29 3
“
R #SHOPEETANAM
1.181
&
122
P
komentar
Banyak”
S
L
likes &
30 6 162.653 5
komentar
99
33/943
“Repost And Win” likes &
#HadiahShopee1212
1 9 265.759 7
komentar
Desember
2020
(Shopee
12.12) 20.239
R
“Repost and
#HadiahShopee1212
Win” likes
152.593
&
P
2 9 komentar 1
S
L
21.640
likes &
“Temukan Lokasi
79.673
Bianglala!”
3 8 komentar 1
#ChokiBirthdayFantasi
100
22.968
20.781
R
“Temukan
pizzle yang
potongan
tepat!”
likes
60.215
&
P
5 7 komentar -
#ChokiBirthdayFantasi
S
L
26.602
“Cocokkan ekspresi likes &
Choki!”
66.689
#ChokiBirthdayFantasi
6 4 komentar -
101
21.783
“Tebak Nama Gadget” likes &
#ShopeeGiveaway
26.180
Desember
7 9 komentar -
2020
(Shopee
12.12)
26.070
8 10
R
“Bantu
Handphone!”
Choki Cari
likes
95.047
&
3
P
komentar
#ChokiBirthdayFantasi
S
L
24.964
likes &
“Tentukan kunci Yang
51.962
Tepat!”
9 8 komentar 2
102
26.735
likes &
“Pilih kotak berisi hadiah!”
86.006
Desember #ChokiBirthdayFantasi
10 6 komentar 2
2020
(Shopee
12.12)
30.568
R
“Hitung balon berisi
likes
64.801
&
P
11 9 komentar 1
hadiah”
#ChokiBirthdayFantasi
S
L
65.913
“Komen ‘Happy Birthday’ likes &
dan menangkan iPgone
253.829
SE 2020”
12 14 komentar 1
#ChokiBirthdayFantasi
103
31.406
likes &
“Tebak nama kota”
21.209
Desember
13 8 komentar 65
2020
(Shopee
12.12)
28.400
14 9
R
“Pilih Bola Yang Tepat”
#ShopeeGiveaway
likes
72.800
&
-
P
komentar
S
L
22.699
likes &
“Cerdas cermat: Apa
23.762
nama uang dari Thailand”
15 8 komentar 5
104
27.576
21.247
R
“Lengkapi Puzzlenya!”
#ShopeeGiveaway
likes
69.433
&
P
17 6 komentar 4
S
L
26.234
“Susun gambar Choki!” likes &
#ShopeeGiveaway
Desember 62.003
2020 18 6 komentar 7
(Shopee
12.12)
105
22.212
“Hitung!” likes &
#ShopeeGiveaway
31.615
19 3 komentar 37
20.629
R
“Komen hadiah incaran
Menggunakan Emoji!”
likes
44.716
&
P
20 3 komentar 1
S
L
33.580
“Jawab dengan emoji likes &
hadiah giveaway yang
Desember 177.913
kamu mau!”
2020 21 5 komentar 5
#ShopeeGiveaway
(Shopee
12.12)
106
52.780
likes &
“Angka like terakhir,
14.330
menentukan hadiahmu!”
22 4 komentar 119
24.948
R
“Repost & Win” Year End
Slae
likes
130.786
&
P
23 8 komentar 20
#HadiahImpianShopee
S
L
39.542
25.347
likes &
“Hitung Jumlah Kado!”
59.427
#SHOPEEGIVEAWAY
25 6 komentar -
12.482
R
“”Pilih Mood Weekend
3.391
&
P
26 4 komentar 171
S
L
32.693
likes &
“Temukan Samsung S20
10.273
Choki!”
27 3 komentar 6
108
27.822
likes &
“Pilihi Sepatu Yang
78.368
Tepat!”
28 5 komentar 7
#SHOPEEGIVEAWAY
27.538
R
“Lempar Bola ke Hadiah
24.049
&
P
29 5 komentar 82
S
L
29.034
likes &
“Hitung Kembang Api Di
69.715
Langit !”
30 3 komentar 6
#SHOPEEGIVEAWAY
109
19.686
likes &
“Satu Kata Untung Tahun
1.984
2020”
31 4 komentar 251
22.119
R
“Hitung Angka
#SHOPEEGIVEAWAY
2021!”
likes
81.040
&
P
1 8 komentar 13
S
L
26.417
12.12
sekaligus
110
event 10.534
3 2 komentar 217
29.502
R
“HItung
Parkiran!”
Motor Di
likes
68.399
&
P
4 4 komentar 14
#SHOPEEGIVEAWAY
S
L
9.670
likes &
#SHOPEEGIVEAWAY
3.330
5 3 komentar 31
111
26.347
likes &
“Tebak Kata Sandi!”
75.965
#SHOPEEGVEAWAY
6 3 komentar 15
15.716
R
“Smartphone Untuk Selfie
Favoritmu!”
likes
21.549
&
P
7 4 komentar 91
S
L
27.003
likes &
“Tebak Selanjutnya!”
67.413
#SHOPEEGIVEAWAY
8 2 komentar 43
112
10.619
likes &
“Jawab Dengan Emoji,
3.528
Shoulder Bag Favoritmu!”
9 3 komentar 164
#SHOPEEFASHION
8.934
R
“Pilih Warn Easy Waker
Miley!”
likes
2.320
&
P
10 3 komentar 139
S
L
26.630
likes &
#KUISHEBOHSHOPEE
69.170
11 5 komentar 3
113
20.439
likes &
“Pilih Warna Samsung
52.924
S20 Favoritmu!”
12 7 komentar 46
30.356
R
“Temukan
Hilang!”
Bulan Yang
likes
89.968
&
P
13 5 komentar 13
#KUISHEBOHSHOPEE
S
L
15.632
likes &
“Tebak Gambar!”
3.919
14 3 komentar 262
114
23.349
likes &
“Hitung Choki!”
54.393
#KUISHHEBOHSHOPEE
15 4 komentar 20
10.546
R
“#SHOPEECERDASCER
MAT”
likes
11.390
&
P
16 2 komentar -
S
L
8.460
likes &
“Pengumuman
901
#KUHEPEE (Kuis Heboh
17 2 komentar 217
Shopee) Minggu Ini!”
serta penggunaan dari new media yang digunakan pada penelitian ini khususnya
oleh @shopee_id.
Media baru yang diteliti pada penelitian ini khususnya media sosial
R
(followers). Hal ini dapat dilihat dari bagaimana @shopee_id merespon komentar
“Kalo menurut saya, peran eee… peran new media ini tuh bukan cuma kita
sekedar untuk mengambil informasi aja, tapi juga bisa jadi tempat untuk membuat
L
atau mendistribusikan eee…. informasi-informasi yang lain. Jadi kita bisa kayak
saling bertukar informasi gitu sama online juga… jadi bukan cuma kayak kita baca
aja informasinya, tapi kita juga bisa sebagai penyebar informasi gitu.” (Ranggita
Sastrin, Komunikasi Pribadi, 19 Maret 2021)
“mungkin keseruan kali ya.. keseruan kayak kan beda gitu kalo akun sebelah tuh
lebih promosiin gitu loh, promosiin emang biasanya mereka gitukan, kayak eee…
kalo shopee tuh lebih kayak ya itu tadi, engagement gitu, biar followersnya tuh
lebih kayak banyak komen, atau apa gitu biar engagementnya tuh beneran tinggi
mulu, gitu menurut aku. Jadi kalo yang lain kan lebih ke informasi aja yang di
116
dapat, tapi kalo shopee tuh lebih ke games.” (Miranda Purnama Dinar, Komunikasi
Pribadi, 22 Maret 2021)
R
“Dia cuma two ways komunikaisnya baru sampe sekedar oke di jawab-jawabin,
tapi, dari sisi konten, gimana caranya membuat konsumen juga kasih ide-ide,
terus konten yang lebih.. eee…. Apa namanya.. membangun eeee…. Interaksi
P
shopee harusnya kemana, itu tuh bisa dilakukan di sosial medianya shopee ya.
Terutama di Instagram. Itu belum dilakukan. Jadi mereka baru step pertama
yaudah ini kayak customer service aja, dijawab kalo ada yang bertanya di jawab,
dan segala macem, gitu.” (Tuhu Nugraha, Komunikasi Pribadi, 26 Maret 2021)
S
bahwa pernyataan tersebut sesuai dengan tiga dari tujuh kategori new media yang
dengan pengguna akun lain yang timbul dengan adanya suatu ‘media’ sebagai
dengan followers-nya, dalam hal ini Instagram lah yang menjadi ‘media’ nya. Dan
jika dikaitkan dengan pernyataan kedua followers, dapat dilihat telah terjadi
Instagram @shopee_id.
117
2. Penggunaan sebagai hiburan: Jika dilihat pada penelitian ini, akun @shopee_id
tidak hanya memberikan konten informasi seputar belanja saja melainkan juga
banyak konten yang berisikan hiburan seperti games, kuis berhadiah, atau
efektif dan efisien, membuat interaksi lebih cepat dan mudah khususnya berbasis
R
kunjungan yang berulang. Jika dilihat dari pernyataan followers diatas, beliau
hanya sebatas dibalas satu persatu namun dari sisi konten untuk mengajak
L
konsumen lebih interaktif seperti memberi ide-ide, interaksi harus kemana dan
seperti ap aitu belum dilakukan pada sosial media Instagram @shopee_id. Beliau
customer service yang mana jika ada yang bertanya hanya dijawab saja tanpa
yakni dimulai pada hasil analisis peneliti mengenai fungsi instagram yang
Pada penelitian ini, media baru / sosial media yang yang digunakan oleh
shopee Indonesia adalah Instagram. Instagram adalah salah satu dari sekian situs
media sosial baru untuk berbagi foto atau video yang berguna untuk
R
p. 56). Instagram juga merupakan tempat yang luar biasa bagi perusahaan untuk
video, ataupun cerita dari caption di instagram, jutaan bisnis telah menemukan
L
Jika dikaitkan pada penelitian ini, hal ini sejalan dengan @shopee_id yang
(like), berbagi (share), dan lain sebagainya (Hasil Analisis Peneliti, 28 Maret
2021).
“Iya saya kan kebetulan emang pake shopee banget nih, terus abis itu kalo mau
tau kayak tentang informasi-informasi atau ada diskon atau ada giveaway, dan
shopee tuh lumayan yang aktif banget di Instagramnya, jadi supaya saya ngga
ketinggalan, makanya untuk melihat emmm… informasi-informasi itu, saya follow
shopee di Instagram. Dan akusih pasti yang paling basic banget sih kayanya
cuma paling nge-like postingan-nya sama nge-share ke temen, sih.” (Ranggita
Sastrin, Komunikasi Pribadi, 19 Maret 2021)
“eee… karena aku pengen tau ajasih info-info yang ada di.. apa… eee… shopee
gitu kan. Misalkan update kan mereka di Instagram gitu, jadi aku pengen liat ajasih
kayak eemm.. apa ada giveaway, atau games atau eee.. info-info baru gitu-gitu sih
kayak diskon-diskon yang kayak gitu. makanya aku follow.” (Miranda Purnama
Dinar, Komunikasi Pribadi, 22 Maret 2021)
R
Followers 2 juga menambahkan dari penjelasan beliau diatas.
P
“….mungkin orang kan kalau misalnya di kasi games mulu ni giveaway gitu kan
mereka kan kayak aduh berloma-lomba kan buat ikut gitu, jadi orang tuh lebih
kayak ee… engage banget gitu sama si akunnya itu. Lebih ke followers
S
engagement gitu kayanya sih yang aku liat.” (Miranda Purnama Dinar, Komunikasi
Pribadi, 22 Maret 2021)
L
“Biasanya kan penjual itu ada update gratis ongkir, terus dapet voucher-
vouchernya juga, terus nanti tuh bakal ada event-event besarnya shopee, kayak
3.3., 4.4 gitu-gitu kayak 12.12 gitu, itu biasanya dikasih tau sama shopee tuh
sekitar hampir 2 atau 3 minggu sebelum eventnya dimulai. Jadi buat tau infonya
gitu loh.” (Hasna Habib Magfirohtul Zaky, Komunikasi Pribadi, 23 Maret 2021)
diatas.
“…. isinya tuh cuman eee…. cuma nge-promoin eee… program-program dan lain-
lain… secara konten, mereka itu cuma jadi kayak ajang tempat untuk
mempromosikan tapi tidak me-brand building.” (Tuhu Nugraha, Komunikasi
Pribadi, 26 Maret 2021)
“kalo aku liat sih dari insta eee… dari instagramnya @shopee_id ini lebih cuma
R
promosinya doang gitu… tapi ngga ada tadi ngga ada sebuah ikatan yang kuat
ikatan emosional pada konsumennya gitu. karena kalo promosi semuanya juga
bikin promosi kan.” (Tuhu Nugraha, Komunikasi Pribadi, 26 Maret 2021)
P
Berdasarkan hasil diatas, penjelasan ketiga followers @shopee_id selaras
S
dengan hasil analisa peneliti yang dimana hal ini berangkat dari teori Miller (2020)
yaitu, Instagram merupakan tempat yang luar biasa bagi perusahaan untuk
L
terhubung dengan audiens baru (dan juga calon pelanggan) (Miller, 2020, p. 57).
Yang dimana jika dikaitkan pada penelitian ini, hal ini sejalan dengan @shopee_id
Namun hal ini tidak sejalan dengan penjelasan pakar ahli, beliau
selling dan secara konten hanya promosi dan kuis-kuis tanpa terlihat ikatan kuat
yang dapat mengikat followers untuk loyal kepada shopee melalui instagramnya
yang berdampak pada kegiatan konten banyak namun tidak me-brand building.
Fitur followers yang terdapat pada Instagram adalah sebagai pengikut akun
pengguna lain atau memiliki pengikut pada akun Instagram (Nisrina, 2015, dalam
R
Instagram akan terjalin dengan adanya aktifitas komentar serta menyukai pada
postingan masing-masing pengguna. Pengikut juga menjadi salah satu unsur yang
P
penting, dimana jumlah tanda suka dari pada pengikut sangat mempengaruhi
apakah foto tersebut dapat menjadi sebuah foto yang popular atau tidak (Nisrina,
S
2015, dalam Soraya, 2017, pp. 33-34). Shopee Indonesia termasuk salah satu e-
commerce yang memiliki banyak pengikut yakni sebanyak 7.2 juta lebih pengikut
L
Tujuh juta lebih pengikut pada akun Instagram shopee indonesia dapat
dilihat keaktifan maupun antusiasmenya melalui banyaknya likes dan komen pada
1. Fitur menyukai (likes), berkomentar, (comments) dan berbagi (share) jika dikaitkan
dengan penelitian ini yaitu analisis konten Instagram shopee Indonesia, pada
komentari oleh pengguna lain yang ingin bertanya ataupun sekedar berkomentar
122
pada postingan shopee indonesia, postingan dan komentar juga dapat di sukai
juga dapat di bagikan secara privasi kepada pengguna lain atau di bagikan pada
Instagram stories pengguna lian. Hal ini dapat dilihat pada postingan shopee
per postingannya. Dengan comments diatas 1000 bahkan dapat mencapai hingga
50.000 lebih comments per postingan. Dan jika dilihat dari postingan shopee
R
terbanyak yakni pada konten yang berisi games, informasi shopee sale, dan
giveaway dengan likes bisa mencapai 34.000 likes dan comments sebanyak
P
151.000 komentar.
2. Di Instagram, tema-tema pesan tersebut dapat dilihat melalui fitur caption dan
S
image yang paling sering digunakan pada Instagram shopee Indonesia adalah
foto. Namun, ditemukan pula bahwa postingan pada shopee Indonesia tak hanya
L
foto melainkan berisi kombinasi foto dan video juga digunakan oleh shopee
Indonesia.
3. Fitur mengunggah foto / image pada Instagram adalah slide atau slideshow. Fitur
ini memungkinkan pengguna untuk mengunggah lebih dari 1 image dalam satu
4. Fitur image lainnya yakni shopping tag, dimana fitur ini dikhususkan untuk jenis
postingan dan apabila pengguna menekan label tersebut, maka akan diarahkan
ke lokasi dimana produk tersebut dijual. Shopee Indonesia memanfaatkan fitur ini.
5. Shopee Indonesia juga selalu memberikan deskripsi gambar pada caption. Pada
R
memiliki minimal satu hashtag didalamnya.
6. Fitur arroba pada Instagram berguna untuk menyinggung pengguna lain dengan
P
cara menambahkan tanda arroba (@) dan memasukkan nama akun Instagram
dari pengguna yang akan di tag atau disinggung. Para pengguna tidak hanya
S
dapat menyinggung pengguna lain di dalam judul foto atau pada foto, melainkan
juga pada bagian komentar foto. Ditemukan pada konten Instagram Shopee
L
judul foto. Shopee menggunakan arroba pada judul (caption) foto untuk
7. Instagram stories itu sendiri ialah fitur untuk berbagi atau menggungah gambar
atau sekedar kalimat ke profil pengguna yang mana postingan ini hanya bertahan
selama 1x24 saja, kecuali ditaruh pada sorotan (highlights) pada profil akun
pilihan agar dapat selal dilihat lebih dari 1x24 saja. Shopee Indonesia
Story tersebut untuk mengunggah pesan seputar informasi yang tidak jauh seperti
R
pengumuman giveaway, jadwal shopee live, promo belanja, dan beberapa games.
IGTV ialah fitur mengunggah video yang memiliki durasi lebih dari 1 menit dan
P
tidak bisa mengunggah video yang kurang dari 1 menit. Jika dilihat pada IGTV
mengunggah konten video berisi rekaman ulang show pada acara shopee
performance, program shopee check it out, dan program shopee TVC dengan
L
2021).
mengenai fitur yang terlihat lebih sering digunakan oleh @shopeeid pada akun
instagramnya.
“kalo menurut aku nge-posting sih…. Itu juga bisa ngga sih? Iya itu mengunggah
foto. Kalo menurut aku itu mengunggah foto karena kalo diliat dari postingannya
dia ada kayak 10.000 lebih postingan ya dibanding nge-story itu cuman kayak tiga
125
gitu perhari. Jadi kalo menurut aku kayanya paling sering posting foto deh.”
(Ranggita Sastrin, Komunikasi Pribadi, 19 Maret 2021)
R
“Kalo liat secara visual, mereka ini tuh masih kayak mindset yang lama ya, jadi
mereka menggunakan sosial media ini hard selling itu pertama yang
Eee…menurut saya kurang pas dari shopee.” (Tuhu Nugraha, Komunikasi Pribadi,
P
26 Maret 2021)
(konsumen) hilang. So, all the money nggak ada emotional bonding yang
dibangun, sementara eee… barrier to entry ke indutrinya sangat mudah dan
sangat eee… murah. Gitu.” (Tuhu Nugraha, Komunikasi Pribadi, 26 Maret 2021)
perusahaan
“Eeee… sangat. Karena terutama kalau target audiensnya itu memang targetnya
ke yang memang eeee….. happy user Instagram gitu kan. Karena mereka
banyak, merekanya audiennya sering membuka Instagram tiap hari, jadi
sebenernya kan membangun brand image itu ngikutin dimana konsumennya
berada, bukan kita maksain oke kita adanya di tv, maka kita konsumen harus
126
ngikutin tv, jadi kita how we.. kita ngikutin dimana konsumen berada, dan kedua,
ekspektasi mereka terhadap eeee… apa yang dikomunikasian dan bagaimana
cara berkomunikasi gitu. Jadi brand itu akan mengikuti itu semua gitu. Di
Instagram orang berharap visualnya harus menarik, orang berharap orang lebih
interaktif gitu. Itukan mengubah cara brand melakukan brand image termasuk
bahasanya. Gimana kalo misalnya kita nggak bisa mengikuti itu? Yaaa..
konsumen merasa brand ini tidak relevan dengan kita gitu, ini brand yang buat
orang lain, bukan buat saya, impactnya apa? ya mereka nggak beli produknya,
karena mereka nggak merasa ada affinity dengan brandnya, dan lain-lain, gitu.”
(Tuhu Nugraha, Komunikasi Pribadi, 26 Maret 2021)
R
paling mencolok yang digunakan oleh @shopee_id namun menurut followers,
@shopee_id telah menggunakan beberapa fitur Instagram dengan baik. Hal ini
P
sesuai dengan analisis dan teori oleh Nisrina (2015, dalam Soraya, 2017, pp. 33-
34) yaitu
S
1. Fitur Followers
2. Fitur Likes
L
Namun, hal ini ditanggapi oleh penjelasan pakar ahli yang menyebutkan
brand image suatu perusahaan jika penggunaannya tepat dan sesuai dengan
habit audiens-nya.
serta kelebihan instagram yang digunakan dalam penelitian ini khususnya pada
@shopee_id.
R
Instagram sendiri tentu memiliki keuntungan. Menurut Miles (2014, p. 11)
satu-satunya yang lahir di ponsel dengan sempurna yang juga telah mencakup
S
ketiga aplikasi tersebut. Jika di kaitkan dengan penelitian ini, Instagram yang
digunakan oleh @shopee_id ini tidak hanya digunakan sebagai wadah untuk
L
mengunggah foto visual saja, tetapi juga dapat mengunggah video (IGTV, IGS),
menggunakan filter, melihat tag foto dari orang lain, dan lain-lain (Hasil analisis
Hal ini sejalan dengan penjelasan dari hasil wawancara dengan followers
@shopee_id
“Dia tuh banyak banget fiturnya. Jadi kayak kalo dulu-dulu mungkin kita cuma bisa
kayak posting feeds doang atau foto, kalo sekarang kan udah bisa kayak live,
IGTV, udah bisa…. Bahkan fitur yang ada di sosial media lain tuh ada juga di
Instagram, kayak misalnya IGS jadi kita bisa tau tuh kegiatan orang lain lagi
128
ngapainsih, terus bisa nonton video juga yang mana di… apa… sosial media lain
tuh kadang cuma bisa nonton video doang, Instagram bisa udah jadi satu. Jadi
kayak bisa nonton video, bisa dm-dm an juga, bisa nge-tag orang juga, bisa tau
lokasinya, bisa… bisa ada link, bisa ada langsung beli, bisa langsung belanja. Jadi
menurut aku di Instagram tuh kayak paling komplit semua fiturnya.” (Ranggita
Sastrin, Komunikasi Pribadi, 19 Maret 2021)
“Keuntungannya bisa liat info-info gitusih.. kayak… informasi baru apapun dari
orang atau dari apapun gitu, terus kalo ya.. promosi-promosi olshop gitu-gitu, jadi
tau gitu.” (Miranda Purnama Dinar, Komunikasi Pribadi, 22 Maret 2021)
R
yang menurutnya tidak dimiliki oleh sosial media lain.
“Mungkin bisa… eemm… update kehidupan sehari-hari tapi plus pake foto, gitu…
P
karena kayak misalnya twitter bisa aja update-update, eee… facebook bisa juga
sih… tapi eee… lebih.. lebih ini kaliya lebih banyak yang liat kalo Instagram.
Karena sekarang lebih banyak yang liat kalo misalnya posting di IG daripada
sosmed lain.” (Miranda Purnama Dinar, Komunikasi Pribadi, 22 Maret 2021)
S
Hal ini didukung dan ditambahkan oleh narasumber pendukung yaitu pakar
L
“Jadi Instagram itu mengubah persepsi terhadap visual terutama ya, jadi pertama
orang melihatnya lagi bukan eee… lintas budaya, jadi bukan hanya lagi eee….
Kalo teks itukan sangat bergantung sama bahasa masing-masing ya, kita nggak
bisa mengerti Bahasa Spanyol misalnya, tapi kalo kita bahasanya Bahasa visual,
semua orang akan lebih mudah untuk memahami. Kedua, Instagram membuat
eee… standar terhadap visual itu jadi lebih tinggi gitu, bahkan untuk hal-hal yang
sifatnya dulu mungkin sangat sehari-hari. Kenapa? Karena Instagram punya filter-
filter misalnya, seperti itu. Jadi itu yang awal-awal membuat kenapa Instagram jadi
naik, dan everything standar. Makanya saya berharap visual itu harus yang
visualnya menarik, bagus, gitu. Kira-kira begitu sih.” (Tuhu Nugraha, Komunikasi
Pribadi, 26 Maret 2021)
129
sejalan dengan hasil analisis peneliti mengenai keuntungan Instagram. Jika dilihat
dari teori Miles (2014, p. 11) Instagram berfungsi sempurna pada ponsel.
aplikasi, dan Instagram ialah satu-satunya yang lahir di ponsel dengan sempurna
R
sebagai wadah untuk mengunggah foto visual saja, tetapi juga dapat mengunggah
video (IGTV, IGS), mengunggah keseharian dalam bentuk foto/video pada feeds
P
atau IGS, menggunakan filter, melihat tag foto dari orang lain, dan lain-lain. Yang
yang terbilang ‘all in’ karena fitur yang lebih lengkap dibanding sosial media lain.
mengenai pendangannya tentang unsur yand terdapat pada brand image yang
digunakan dalam penelitian ini khususnya brand image pada isi konten Instagram
@shopee_id.
“Ooh jadi keliatan dari eee… sudut pandang IG doang aja, gitu?. Oooh, kalo
secara.. apaya ya namanya branding pasti bagus sih, brandingnya bagus kok.
Eee… terus biasanya dia tuh.. adminnya ramah-ramah juga, customer servicenya
bagus juga kok, ada masalah apa langsung ditanggepin gitu…” (Hasna Habib
Magfirohtul Zaky, Komunikasi Pribadi, 23 Maret 2021)
130
“Customer service shopee…. Eee… kalo dm itu aku tag langsung di.. terimakasih
kaya gini gini gini, tapi kalo telfon ramah juga. Jadi kalo.. pernahnya tag story terus
dia bilang ‘terimakasih ka sudah ini ini ini’ jadi dia balesin gitu sih. Dan memberi
solusi sih, bagus juga customer servicenya tuh bagus ya… karena aku udah
beberapa kali punya problem juga bukan ke customernya ajasih tapi ke sellernya
juga nanggepinnya cepet dan responsif banget.” (Hasna Habib Magfirohtul Zaky,
Komunikasi Pribadi, 23 Maret 2021)
Penjelasan berikutnya terkait keunikan apa yang ada pada isi konten
R
“Kalo disini sih aku liat dia tuh konsisten ya, konsisten selalu sesuai tema, terus
abis itu informasi yang diberikan itu juga kayak friendly aja gitu kayak emang
kayak dia ngomong sama temennya, ngga ngga kaku, ngga kayak perusahaan
P
yang formal banget gitu jadi orang-orang banyak yang relate juga kan kayak ih
iyanih gue banget nih, gitu. atau misalnya kayak kalo misalnya diam au promosiin
suatu barang kayak yang emang relate yang emang sekarang orang-orang butuh.”
S
“Kalo dari sosial media doang konteksnya… belom. Karena itu kayak begitu tuh
semuanya juga melakukan hal yang sama, gitu kan. Eee… apa yang
membedakan itu dengan yang lainnya? Sosial media ini harusnya sebagai…
hidup gitu. ada hidup kemudian dia karakter shopee itu muncul disitu. Dan itu saya
nggak melihat ada karakter shopee, misalnya di kelas menengah cara bahasanya
gimana aja ini nggak keliatan disitu. Jadi, melihat ada sesuatu yang… di sosial
medianya shopee untuk bisa membantu kearah situ,gitu.” (Tuhu Nugraha,
Komunikasi Pribadi, 26 Maret 2021)
Dari hasil penjelasan followers diatas, hal ini sejalan dengan teori dan hasil
analisis peneliti mengenai unsur brand image (Firmansyah, 2019, p. 67) yaitu:
131
serta akan terciptanya sikap positif terhadap merek tersebut, hal ini bertujuan
Jika dikaitkan dengan hasil analisis peneliti melalui isi konten Instagram
(positioning) sebagai bagian dari brand image. Jika dikatkan dengan hasil analisis
S
peneliti, shopee memiliki positioning di benak masyarakat, hal ini sejalan dengan
data snapcart yang menyatakan bahwa shopee masuk dalam e-commerce “top of
L
Keunikan yang harus dimiliki sebuah merek yang idmana akan menjadi ciri khas
pembeda dari pesaing. Dilihat dari hasil analisis peneliti, keunikan yang terlihat
pada isi konten Instagram @shopee_id yang paling menonjol ialah shopee
konteks Instagram masih belum terlihat karakter atau keunikan yang membedakan
dengan kompetitor lainnya. Karena seharusnya media sosial sebagai wadah yang
‘hidup’, karena dari situlah akan muncul karakter seperti apa yang perusahaan
R
Analisis kesepuluh berfokus kepada penjelasan narasumber pendukung
mengenai indikator dari brand image salah satunya corporate image. Yang
P
dimana hal ini merujuk pada persepsi konsumen tentang hal yang dapat
membentuk brand image. Pada penelitian ini berfokus pada brand image
S
“Kalau yang saya lihat sejauh ini sih selama saya follow si shopee ini tuh konten-
kontennya cukup menarik ya, terus dia kayak bertema selalu bertema, misalkan
L
contohnya dia kayak ngepost warnanya oren semua, ngga pernah tuh kontennya
kayak out of emm… di luar dari temanya dia ini, pasti selalu kayak ada ciri khas
dari si kontennya shopee ini.. gitu” (Ranggita Sastrin, Komunikasi Pribadi, 19
Maret 2021)
“Menurut aku sih citranya shopee tuh kebentuk banget ya dari konten-kontennya
dia, karena di setiap kontennya di ini kayak dari pemilihan eee… logonya,
teruskan kalo misalnya kita ngeliat citra suatu perusahaan itu pastikan kayak dari
logonya, dari gambarnya, dari kayak gaya komunikasinya, kayak gimanasih dia
tuh meng-approach eee.. followers-followersnya. Kalo disini sih aku liat dia tuh
133
konsisten ya, konsisten selalu sesuai tema, terus abis itu informasi yang diberikan
itu juga kayak friendly aja gitu kayak emang kayak dia ngomong sama temennya,
ngga ngga kaku, ngga kayak perusahaan yang formal banget gitu jadi orang-
orang banyak yang relate juga.” (Ranggita Sastrin, Komunikasi Pribadi, 19 Maret
2021).
“Menurut aku, bagus sih karena eee.. diantara komen yang banyak itu, kayak dia
tuh balesinnya tu masih baik banget gituloh kayak pake emoji, terus kalo ada apa
misalnya dia tuh ngejelasin gitu, misalnya ada yang complain apa terus dia tuh
beneran jelasin Panjang lebar hai kak ini coba dulu deh di log in terus log out lagi,
gitu gitu, terus kayak pake smile pake love kayak hai kak dicoba lagi ya next time,
gitu gitu. menurut aku oke sih untuk komunikasi itu sendiri.” (Miranda Purnama
Dinar, Komunikasi Pribadi, 22 Maret 2021)
R
Selanjutnya followers menjelaskan persepsinya mengenai intensitas yang
P
dilakukan oleh @shopee_id dalam mengunggah konten di instagramnya.
“Kalo menurut akusih dia emang kayak rajin banget ya, misalnya kayak sehari tuh
bisa ngga ada jedanya gitukan, kayak beberapa kali gitu nge-upload, kalo menurut
S
akusih ngga masalah sih, karena konten-kontennya dia juga nggak yang kayak
annoying juga yang kayak misalnya “ayo beli ini” gitu engga, tapi yang kayak ya
ngasi informasi emang yang kayak ya persuasi gitu kan, selalu nya yang soft
L
selling gitu ngga pernah yang ayo beli ini atau apa enggak, pasti dia tuh kayak
ngasih statement dulu apa, terus nanti baru ujung-ujungnya kayak cari di shopee
atau kayak di shopee ada, kayak gitu-gitu. jadi menurut akusih ngga terlalu
masalah dengan intensitas dia nge-upload kayak 4 atau bahkan sampe 10 gitu
sehari, kalo menurut akusih sampai saat inisih belom terlalu mengganggu”
(Ranggita Sastrin, Komunikasi Pribadi, 19 Maret 2021).
“karena aku jarang ngeliat home IG, ya jadi tuh kalo pengen liat aku baru buka
akunnya gitu, bukan aku liat dari home gituloh… aku jarang banget scrolling home
gitu. jadi aku jarang liat dari situ, jadi aku gatau berapa banyak dia posting itu
dalam sehari, Cuma kalo kayak pengen liat langsung liat ke ig nya gitu. Cuma
karena aku ga ngeliat gitu jadi ga keganggu kali ya, kalo misalnya dia emang
134
muncul mulu di home itu mungkin ganggu kali ya. Dan tergantung yang di posting
kali ya, tergantung konten apa yang di posting, kalo misalnya emang semuanya
kayak giveaway atau games doang yaa mungkin spam kali ya, kalo misalnya ada
barengan games ada ee.. giveaway terus games terus info-info kayak… apasih….
Misalnya sobat shopee kalian tau ngga sih kalo gini gini gini, ya mungkin berguna
berguna ajasih tapi kalo misalnya kontennya sama semua menurut aku spam.”
(Miranda Purnama Dinar, Komunikasi Pribadi, 22 Maret 2021)
persepsi followers terhadap kualitas isi konten yang diunggah oleh @shopee_id di
akun instagramnya.
“Seru sih soalnya dia isinya kayak games-games gitu kayak ada tebak kata, terus
R
emm… giveaway gitu kan, kayak voucher 10jt gitu, terus hp Samsung atau apa
gitu” (Miranda Purnama Dinar, Komunikasi Pribadi, 22 Maret 2021)
P
Selanjutnya penjelasan persepsi dari followers @shopee_id mengenai
“Menurut saya menarik banget yah, karena siapasih yang jaman sekarang ini yang
gamau barang gratis yakan… apalagi cuman kayak ikut-ikutin syarat-syarat yang
emmm… maksutnya mudahlah untuk diikuti, kalo menurut akusih menarik banget
kayak gitu. makanya mungkin banyak orang yang juga pengen ikutan karena
L
syaratnya juga mungkin mudah diikuti ya.” (Ranggita Sastrin, Komunikasi Pribadi,
19 Maret 2021)
Hal ini juga sejalan dengan persepsi followers kedua dan ketiga.
“Menarik, kayak yang tadi aku bilang kan, dia tuh kayak lumayan unik gitu kalo
bikin giveaway yang gila-gilaan banget, kayak lo dapet mobil dapet 10 juta, dapet
berapa gitu kan. Jadi orang-orang kayak gua pengen dapet gua pengen dapet,
jadi kayak menggebu-gebu bikin orang menggebu-gebu gitu loh giveawaynya
ngga tanggung gitu. terus kontennya sendiri y aitu tadi promosiin apa tapi unik gitu
kayak Samsung s terus garis bawah, gitu biar di rangkai. Kayak gitu-gitu sih. Jadi
kayak, orang-orang juga kayak engage gitu” (Miranda Purnama Dinar, Komunikasi
Pribadi, 22 Maret 2021)
135
“Kalo menurut aku sih sesuai, kayak yang tadi aku bilang karna citranya yang
R
friendly itu jadi gaya komunikasinya tuh emang yang kayak temen gitu jadi dia
nggak yang kayak kaku formal gitu kan, bener-bener yang kayak temen ngasih
informasi gitu... Kata-katanya juga yang mudah dicerna gitu kalo menurut aku.”
(Ranggita Sastrin, Komunikasi Pribadi, 19 Maret 2021)
P
“Menurut aku, bagus sih karena ee.. diantara komen yang banyak itu, kayak dia
tuh balesinnya tu masih baik banget gituloh kayak pake emoji, terus kalo ada apa
misalnya dia tuh ngejelasin gitu, misalnya ada yang complain apa terus dia tuh
S
beneran jelasin Panjang lebar hai kak ini coba dulu deh di log in terus log out lagi,
gitu gitu, terus kayak pake smile pake love kayak hai kak dicoba lagi ya next time,
gitu gitu. menurut aku oke sih untuk komunikasi itu sendiri.” (Miranda Purnama
L
“Udah baik sih, secara kan udah brand besar, maksudnya udah baik eee… ramah
juga dan eeee…. Memberi solusi sih” (Hasna Habib Magfirohtul Zaky, Komunikasi
Pribadi, 23 Maret 2021)
“Menurut aku sih bisa banget, soalnya dia emang… maksutnya kalo di Instagram
ini menurut aku justru eemmm… platform-nya dia yang besar banget untuk
136
ngebentuk citranya si shopee ini, karena kalo di tempat-tempat lain kan orang
mungkin nggak terlalu main ya, Cuma kalo di Indonesia kan Instagram ini lagi
dipake banget nih platformnya, jadi dari konten-kontennya itu menurut aku sih
sangat menjaga citra shopee. Karena kan dia followersnya udah banyak tuh, jadi
dia udah lumayan ‘top of mind’ ga sih? Di kita-kita” (Ranggita Sastrin, Komunikasi
Pribadi, 19 Maret 2021)
“menurut aku bisa sih, karena kayak image-nya dia tuh lekat banget sama tadi kan
kalo dari aku misalnya, keseruan games-games itu, jadi pas orang denger shopee
tuh banyak giveaway loh, banyak games gitu banyak eeee….. apa sih.. kaya gitu-
gitu games, terus di aplikasinya juga banyak kan terus tapi dia tuh juga promosiin
di itunya.. ig-nya.. kayak gitu-gitu, jadi kayak udah melekat banget image-nya tuh
R
shopee tuh ada shopee ini, shopee ini, gitu. jadi, kayak bisa menjaga image-nya
yaitu unik dan friendly tadi, terus kayak komen-komennya dibales dengan baik
gitu..” (Miranda Purnama Dinar, Komunikasi Pribadi, 22 Maret 2021)
P
Berikutnya, merupakan tanggapan dan persepsi dari pakar ahli. Pernyataan
“Konteksnya di akun instagramnya dia ini ya berarti ya? Eee… kalo aku liat sih
dari insta eee… dari instagramnya @shopee_id ini lebih Cuma promosinya doang
L
gitu tapi bukan…. Citra perusahaannya itu cuma sekedar bagi-bagi punya banyak
promosi, tapi ngga ada tadi ngga ada sebuah ikatan yang kuat ikatan emosional
pada konsumennya gitu. karena kalo promosi semuanya juga bikin promosi kan.
Berarti kan konsumennya bisa pindah dari satu… dari eee… shopee besok blibli
lagi bikin campaign pindah ke blibli, besoknya lagi ada Lazada yang bikin
campaign. Tapi ngga ada satu yang menguatkan gitu kenapa harus shopee
kenapa bukan eee… yang lainnya gitu. jadi citranya itu belum terlalu kuat kalo liat
dari sini ya, saya ngga tau kalo misalnya di media-media yang lainnya, mereka
fokus kemana dan segala macem. Tapi yang saya lihat di instagramnya itu lebih
banyak bicara tentang promo, promo, dan promo. Atau kuis-kuis yang ngga ada
hubungannya dengan untuk memperkuat brand image-nya dia. Oke memperkuat
engagement untuk konsumennya, bagi-bagi hadiah tapi itu ngga long term gitu.”
(Tuhu Nugraha, Komunikasi Pribadi, 26 Maret 2021)
137
“Belum. Kan tadi kan makanya ujungnya kan mereka bilang promo-promo, itukan
sebenernya ujung. Menurut saya itu adalah… mereka tidak mau di…. Persepsikan
sebagai bargain hunter, dan bargain hunter ini tadi seperti saya bilang, ketika nanti
R
ada tempat lain, pastinya mereka akan pindah ke tempat lain. Coba deh shopee
tiba-tiba udah ngga punya budget lagi subsidi untuk kemudian banyak promosi,
kira-kira masih mau beli disitu ngga? Gitu. apakah konsumen yang seperti ini
adalah konsumen yang menguntungkan buat shopee… untuk long term ya. Kira-
P
kira begitu.” (Tuhu Nugraha, Komunikasi Pribadi, 26 Maret 2021)
“Karna barang nya kan sebenernya sama aja marketplace, tuh kecuali ya di
shopee itu ada barang-barang yang spesialis barang-barang tertentu, dia punya
produk yang eee…. White label ada hanya ada di shopee eee… brand nya atas
L
nama shopee eee… udah mulai sih mereka bikin karena kebetulan saya di bali nih
kemaren ketemu dengan salah satu eee… pabrikan yang misalnya bikin alat-alatt
dapur, sendok, dan segala macem, brand-nya shopee, gitu. nah itu baru deh dia
bisa.. cuma harga ada promosi yaaa ketika nanti yang sebelahnya bikin promo ya
orang pindah ke sebelah.” (Tuhu Nugraha, Komunikasi Pribadi, 26 Maret 2021)
“Nah sebenernya tuh ngga terlalu efektif juga, kadang-kadang gini, ketika makin
banyak di posting dan engagement-nya ngga terlalu gede, nanti tuh ada namanya
advanced ads, itukan punya ads range ya, facebook grup, termasuk di Instagram
138
sekarang bikin. Jadi ketika dia makin sering upload tapi engagementnya ngga
terlalu banyak, itu nanti eee… berikutnya organic growth nya akan menurun.
Kadang-kadang kan ngga punya data kan organic growthnya berapa banyak dari
situ. Makanya saya menyebutkan dari awal sudah keliatan bahwa ini tuh mereka
memperlakukan ini kayak eee…. Billboard gitu, bukan ngga.. ngga… ngasi quality
konten.” (Tuhu Nugraha, Komunikasi Pribadi, 26 Maret 2021)
“Jadi lebih bagus bahkan di facebook grup biasanya mereka.. di facebook ya gua
ngga tau persentase di Instagram berapa, bahkan facebook itu dulu beberapa
taun lalu aja mereka udah bilang kalo bisa tuh idealnya maksimal se…ming…
sebulan itu cuma empat sampai enam. Terus kemudian, ya ini kalo ini kan eeee…
kepentingan facebook juga untuk jualan iklannya, jadi eeee… dibandingkan sering
R
bombardir sehari berkali-kali, mendingan satu konten berkualitas terus nanti di
boosting pake iklannya facebook, mereka maunya begitu. Karena ini mereka ini
harus eeee… engaging bukan untuk jadi kayak apa namanya.. blasting atau bikin
kayak flyer yang kemudian di ingetin terus menerus sehingga orang eee… liat
P
gitukan. Karena ada namanya advanced ads itu tadi. Percuma anda mau bikin 13
kali tapi resultnya dikurangin jadi 10% nya doang gitu karena dianggap spamming,
mereka mungkin kadang-kadang ngga nyadarin itu. Gitu.“ (Tuhu Nugraha,
S
“Oke… ngga… eee…. Menurut saya sih.. bisa jadi gini, harus dibedakan pertama,
eee… opsinya bisa 2 ya menurut saya, saya ngga tau karena kita kan ngga punya
data dibalik layarnya. Tapi diingatkan kalo misalnya result-nya tinggi. Gimana kalo
result-nya ternyata makin kecil? Berarti itukan orang ngga akan tertarik untuk
diingat. Kalopun misalnya itu result-nya tetap tinggi, dia diingat sebagai apa?
Diinget tapi ngga dibeli, buat apa? Kecuali hanya pengen diinget doang, kalo
diinget kan harusnya kan diinget terus konversi orang mau membeli, bener ngga?
Tapi kalo misalnya diinget tapi orang ngga mau beli, tapi diinget tapi dibenci, itu
banyak loh.” (Tuhu Nugraha, Komunikasi Pribadi, 26 Maret 2021)
139
“Kayak dulu misalnya, pernah ada iklan di youtube gitukan, karena terlalu sering
dan terlalu banyak, iklannya tuh ampe bikin orang jenuh gitu, liat terus. Orang
inget ngga? Inget. Tapi apakah orang mau membeli produk itu? Ngga, jadi marah
-marah. Atau ada beberapa yang iklannya norak banget, aoakah kemudian
awareness ini akan meningkatkan penjualan? Menjadi WOM ini apakah kemudian
WOM nya itu membuat orang membeli atau eeee…. Enggak, gitu. karena menurut
saya itu bisa 2 hal yang berbeda. Dia banyak viral belom tentu itu menjadi
menghasilkan penjualan yang lebih gede. Orang ngomongin banyak, inikan beda
kalo.. nah itu makanya tadi kalo perbedaan mindset di era digital dan era
konvensional. Kalo di era konvensional, orang bisa satu arah. Pokonya dijejelin
terus kan. Makin sering, maka dia akan ingat, terus kemudian dia beli. Tapi kalo
sekarang, dijejelin, terus kemudian dia jadi bete, orang tuh dengan gampang
R
untuk escape informations. Karena apa karena informasinya juga terlalu berlimpah
dan orang juga ngga punya banyak waktu untuk meng-handle kan semua itu.
Anda liat aja iklan tv aja makanya sekarang kenapa maksa harus ada dalam
sinetron walaupun itu ngga nyambung konteksnya. Karena dia berharap “dipaksa”
P
orang untuk nonton karena kalo… kenapa nggak… karena kalo iklan eeee……
terpisah doang itu ngga akan dibaca… di tonton ama orang. Orang skip. Ya tapi
kan nggak begitu harusnya itukan part of the entertainment, harusnya orang
S
merasa dia menjadi bagian itu orang merasa melihat iklan itu sebagai sebuah
entertainment, sehingga dia nempel dan kemudian dia mau membeli. Kalo
misalnya seperti ini, ya tadi sih pilihannya bisa jadi 2 karena kita gapunya data di
L
belakang layarnya kan. Apakah itu result-nya diturunin ya berarti itu ngga efektif,
atau tadi result-nya tetep tinggi tapi orang juga ngga akan mau berdampak aware
tapi tidak membeli. Gitu.” (Tuhu Nugraha, Komunikasi Pribadi, 26 Maret 2021)
“Iya. Itu saya pernah kok dulu megang misalnya cornetto gitu ya, eee…. Ketika
banyak kuis dengan hadiahnya gede-gede itu follower-nya banyak. Ketika mereka
140
sudah ngga ada kuisnya, itu rontok gitu. brand manager-nya marah-marah gitu,
dia bilang ini kenapa turun ya. Sekarang kuisnya udah ngga ada, dan what you
attract is only orang-orang yang memang hanya tertarik dari kuis. Dan itu kan
mereka sudah jadi profesi. Eee… quiz hunter kan adalah profesinya, ada
komunitasnya, bahkan mereka memang mendapatkan duit dari situ. Mereka
emang rajin ala-ala eeee… komentar biar nanti dipilih dan segala macem, atau itu
saling komen, nanti kalo ada temennya yang itu dan saling komen biar nanti, hari
ini menang di shopee ya kamu yang menangin, kita ngebawa kamu menang, nanti
besok di Tokopedia eee… si b yang ikutan menang, kayak giti-gitu gua tau banget
gitu karena eeee….. I’m in industries lumayan lama jadi tau banget pergerakan
orang-orang itu, kalo hadiahnya bentuknya eee… bisa dijadiin cash. Dijadiin cash
tuh bukan hanya bentuk voucher atau uang, tapi juga misalnya kalo dulu tuh kalo
sebelum pandemi, kadang-kadang ada jalan-jalan, gadget, gitu-gitu.” (Tuhu
Nugraha, Komunikasi Pribadi, 26 Maret 2021)
R
Beliau juga menambahkan tanggapannya diatas mengenai daya tarik isi
P
konten pada Instagram @shopee_id
“Kalau menurut saya sih… belom ya, jadi ini kan kayak cuma pindahin billboard
atau iklan offline di bentuk menjadi kayak begitu, terus kemudian ada banyak kuis-
S
kuis, kuis-kuis kan juga brand-brand lain yang ngga harus kategori e-commerce
juga melakukan hal yang sama. Ya… mereka engage, tapi engage-nya tadi
karena ada hadiah yang di-gimmick-in disitu. Kalau itu hadiahnya ngga ada, ngga
L
jalan, gitu. beda anda liat misalnya apunya Netflix Indonesia, dia ngga langsung
directly jualan.. ayo subscribe Netflix, tapi dia membahas drama-drama yang ada
di Netflix dan orang jadi pengen tau pengen kenal lebih lanjut siapa adminnya
Netflix. Bukan hanya eee….. aktif ala-ala karena pengen dapet hadiah gitu,
bahkan mereka jarang banget bikin ada namanya kuis berhadiah di Netflix, tapi
orang-orang sangat engaged dengan cerita-ceritanya, dengan eee… movie yang
ada disitu, tapi ujungnya apa? Ujungnya adalah nge-lock kan biar orang itu eee…
loyal terhadap Netflix bukan eeee… walaupun harga dia agak lebih mahal
dibandingkan orang nonton dari viu.com atau nonton dari eee…. Apa namanya..
go play, dan lain-lain. Tapi ngga ada sama sekali yang bilang “ayo dong eee…
eeee… sekarang, sekarang lagi diskon nih kalo kamu subscribe sekarang diskon
10% atau 20% hanya sampai bulan Mei”. Itu ngga ada. Nah itu membedakannya.
Tapi orang tetep bisa engaged, dan kuat gitu di segmennya. “ (Tuhu Nugraha,
Komunikasi Pribadi, 26 Maret 2021)
141
instagramnya.
“Kalo bagi saya, liat kontennya shopee sih yaa… tadi ya kayak ini tuh sebenenrya
ngga… ngga… dua arah dan eee…. Ini tuh sangat short term banget gitu. cara
mereka mikir itu kayak short term banget, ketika nanti mereka sudah tidak punya
uang lagi untuk membakar dan me… memsubsidi ke konsumen, ditinggalin.
Karena ngga ada loyalty yang dibangun disitu. Gitu. they don’t bring loyalty at all.
Buat konsumennya. Beda dengan apa yang misalnya dilakukan oleh Go-Jek
misalnya, mau dilakukan oleh misalnya Traveloka gitu kan dia punya eee….
Engagement system yang cukup bagus, dia.. eee.. apa namanya create the needs
R
dan segala macem dan sellingnya lumayan bagus, gitu. itu sih yang aku liatin.
Karena mereka juga… ngga tau juga bisa jadi strategi perusahaannya memang
yang butuh short term, short term, short term terus gitu ya….. bisa jadi. Cuma
P
saya ngga ngeliat itu berjangka panjang. Tadi misalnya cobadeh itu di pretelin
ngga ada lagi kuis-kuis tiap minggu. Berapa % yang rontok dari followernya
shopee? Berapa banyak engagement yang rontok dan seterusnya, karena itu
hampir tiap minggu dia ada bagi-bagi giveaway, dan segala macem kan. Gitu.”
S
terhadap branding image yang ingin dibangun oleh @shopee_id melalui isi konten
instagramnya.
“Gajelas. Cuman… makanya banyak promonya aja, gitu. kalo di… eee…. Kalo di
billboard dan yang lainnya itu lebih jelas ya. Saya masih lebih liat yang di
billboard-nya tuh lebih jelas, dia memang men-targeting di akelas menengah kan.
Kelas menengah di urban, prural. Dari segi aplikasinya, dari segi eee… billboard,
dan eee…. Brand ambassador yang dipilih, targetnya kesana. Cuman di sosial
medianya itu hanya sekedar kayak… very very short term. Kalopun ada kuis-kuis
engaging, ada tebak-tebakan kan itu… itu tebak-tebakan yang tidak.. tidak ada
khasnya untuk shopee, dan tidak membangun loyalitas. Padahal sebenernya
seharusnya kan dia bisa bangun loyalitas untuk shopee. Contohnya, misalnya
142
konten Instagram @shopee_id ini sesuai dengan teori Firmansyah (2019, p. 80)
R
yaitu indikator pada brand image, yang digunakan pada penelitian ini, salah
ini, akan menganalisa dari sudut pandang narasumber terhadap indikator dari
S
@shopee_id diatas, pertama dari segi konten, menurut para followers, konten
yang diunggah oleh @shopee_id menarik dan sudah sesuai dengan karakter
shopee dari sudutu pandang followersnya. Kedua, dari segi intensitas shopee
menganggu selama isi dari konten tersebut tetap in line dengan karakter shopee
itu sendiri, justru hal ini dapat memberikan peluanhg terhadap semakin diingatnya
shopee di benak followers. Ketiga, dari segi kualitas, menurut followers kualitas isi
143
konten shopee di Instagram menarik, selalu bertema dan tidak pernah keluar dari
image nya.
followers, cara berkomunikasi shopee di Instagram terlihat friendly, tidak kaku, dan
R
terakhir, menurut followers apa yang telah dilakukan shopee melalui isi konten
instagramnya sudah sangat dapat menjaga brand image shopee itu sendiri.
P
4.3. Pembahasan
S
Dari hasil Analisa keseluruhan mengenai pengertian peran new media yang
L
dimiliki oleh teori oleh Nursalim (2017, p. 59) yaitu disebutkan munculnya new
media memberikan peran diperkenalkannya media sosial, yang dimana hal ini
Widiyanto (dalam Afrilis, 2017, p. 32) menyatakan bahwa penggunaan media baru
(new media) sudah mulai digunakan untuk mengembangkan aspek ekonomi (e-
marketing).
144
Hal tersebut juga sesuai dengan salah satu pengertian prinsip new media
menurut Innis (dalam McQuail, 2011, p. 32). Prinsip pertama, yaitu dalam lingkup
oleh kelompok atau kelas tertentu. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan yang
komunikasi yang lain. Hal ini juga dapat bermaksud bahwa teknologi komunikasi
R
followers, new media ialah platform berbasis teknologi yang dimana berperan
sebagai wadah untuk bertukar informasi. New media juga sangat penting sebagai
P
alat untuk berbisnis seperti mencari pelanggan, menyebarkan awareness dan hal
Hal tersebut juga didukung oleh pernyataan dari pakar ahli yang
menyebutkan bahwa new media ialah media berbasi digital yang dimana media-
L
media baru hadir karena adanya teknologi dan bukan hanya berbasis internet.
selaras dengan hasil analisa peneliti yang dimana hal ini juga berangkat dari teori
Miller (2020) yaitu, Instagram merupakan tempat yang luar biasa bagi perusahaan
dapat terhubung dengan audiens baru (dan juga calon pelanggan) (Miller, 2020, p.
57). Yang dimana jika dikaitkan pada penelitian ini, hal ini sejalan dengan
145
lain sebagainya.
Namun hal ini tidak sejalan dengan penjelasan pakar ahli, beliau
masih hard selling dan secara konten hanya mengandung promosi dan kuis-kuis
tanpa terlihat adanya ikatan kuat yang dapat mengikat followers untuk loyal
R
kepada shopee melalui instagramnya yang berdampak pada kegiatan konten
walaupun terdapat perbedaan persepsi terhadap fitur yang paling mencolok yang
menggunakan beberapa fitur Instagram dengan baik. Hal ini sesuai dengan
analisis dan teori oleh Nisrina (2015, dalam Soraya, 2017, pp. 33-34) yaitu
1. Fitur Followers
Terdapat pada Instagram adalah sebagai pengikut akun pengguna lain atau
memiliki pengikut pada akun Instagram (Nisrina, 2015, dalam Soraya, 2017, pp.
pengguna. Pengikut juga menjadi salah satu unsur yang penting, dimana jumlah
146
tanda suka dari pada pengikut sangat mempengaruhi apakah foto tersebut dapat
menjadi sebuah foto yang popular atau tidak (Nisrina, 2015, dalam Soraya, 2017,
pp. 33-34). Jika dikaitkan dengan hasil analisa wawancara followers, Instagram
@shopee_id terlihat mencolok dari segi followersnya yang terbilang banyak yakni
jika dikaitkan dengan penelitian ini yaitu analisis konten Instagram shopee
R
Indonesia dapat di komentari oleh pengguna lain yang ingin bertanya ataupun
indonesia, postingan juga dapat di bagikan secara privasi kepada pengguna lain
S
atau di bagikan pada Instagram stories pengguna lian. Hal ini dapat dilihat pada
Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mengunggah lebih dari 1 image dalam
Instagram @shopee_id juga mencolok dengan sampai saat ini total unggahan
Namun, hal ini ditanggapi oleh penjelasan pakar ahli yang menyebutkan
brand image suatu perusahaan jika penggunaannya tepat dan sesuai dengan
habit audiens-nya.
R
bahwa konten di Instagram @shopee_id masih terlihat hard selling. Sementara
penjelasan oleh narasumber pendukung (followers & pakar ahli) sejalan dengan
hasil analisis peneliti mengenai keuntungan Instagram. Jika dilihat dari teori Miles
(2014, p. 11) Instagram berfungsi sempurna pada ponsel. Sementara situs lain
ialah satu-satunya yang lahir di ponsel dengan sempurna yang juga telah
sebagai wadah untuk mengunggah foto visual saja, tetapi juga dapat mengunggah
video (IGTV, IGS), mengunggah keseharian dalam bentuk foto/video pada feeds
atau IGS, menggunakan filter, melihat tag foto dari orang lain, dan lain-lain. Yang
yang terbilang ‘all in’ karena fitur yang lebih lengkap dibanding sosial media lain.
Dilihat dari hasil penjelasan followers diatas, hal ini sejalan dengan teori
dan hasil analisis peneliti mengenai unsur brand image (Firmansyah, 2019, p. 67)
1.
yaitu:
serta akan terciptanya sikap positif terhadap merek tersebut, hal ini bertujuan
S
Jika dikaitkan dengan hasil analisis peneliti melalui isi konten Instagram
L
(positioning) sebagai bagian dari brand image. Jika dikatkan dengan hasil analisis
peneliti, shopee memiliki positioning di benak masyarakat, hal ini sejalan dengan
149
data snapcart yang menyatakan bahwa shopee masuk dalam e-commerce “top of
Keunikan yang harus dimiliki sebuah merek yang idmana akan menjadi ciri khas
pembeda dari pesaing. Dilihat dari hasil analisis peneliti, keunikan yang terlihat
pada isi konten Instagram @shopee_id yang paling menonjol ialah shopee
R
konten sebanyak tiga hingga tujuh kali perharinya.
brand image tersebut. Menurut beliau, @shopee_id dari konteks Instagram masih
S
lainnya. Karena seharusnya media sosial sebagai wadah yang ‘hidup’, karena dari
L
‘hidup’ itulah akan muncul karakter seperti apa yang perusahaan ingin bangun
persepsi terhadap isi konten Instagram @shopee_id ini sesuai dengan teori
Firmansyah (2019, p. 80) yaitu indikator pada brand image, yang digunakan pada
penelitian ini, salah satunya Corporate Image (citra perusahaan) yaitu sekumpulan
menciptakan barang maupun jasa. Citra ini meliputi popularitas dan kredibiltas.
Dilihat pada penelitian ini, akan menganalisa dari sudut pandang narasumber
@shopee_id diatas, pertama dari segi konten, menurut para followers, konten
yang diunggah oleh @shopee_id menarik dan sudah sesuai dengan karakter
shopee dari sudutu pandang followersnya. Kedua, dari segi intensitas shopee
R
dalam mengunggah konten di instagramnya, menurut followers hal ini tidak
menganggu selama isi dari konten tersebut tetap in line dengan karakter shopee
P
itu sendiri, justru hal ini dapat memberikan peluanhg terhadap semakin diingatnya
shopee di benak followers. Ketiga, dari segi kualitas, menurut followers kualitas isi
S
konten shopee di Instagram menarik, selalu bertema dan tidak pernah keluar dari
image nya.
L
followers, cara berkomunikasi shopee di Instagram terlihat friendly, tidak kaku, dan
terakhir, menurut followers apa yang telah dilakukan shopee melalui isi konten
instagramnya sudah sangat dapat menjaga brand image shopee itu sendiri.
BAB V
5.1. Simpulan
Berdasarkan dengan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan
pada bab empat terkait analisis isi konten Instagram shopee Indonesia dalam
data primer dan wawancara untuk melengkapi data primer yang dilakukan secara
R
mendalam dengan berbagai narasumber pendukung yaitu narasumber pakar ahli
instagramnya pun mampu untuk menjaga brand image yang telah terbangun di
benak followers. Namun, menurut sudut pandang pakar ahli yang jika dikaitkan
L
dengan teori yang digunakan, shopee dari sisi sosial media instagramnya dinilai
konten yang diunggah, visi misi yang kuat, dan konten yang bersifat long-term.
Dalam penelitian ini yang menjadi fokus utama yakni analisis Instagram
Shopee Indonesia (@shopee_id) yang didukung oleh teori new media dan brand
makna serta pesan dalam konten digital yang dibuat oleh @shopee_id. Dan untuk
151
152
konten, cara membangun interaktivitas yang efektif yang akan dimuat menjadi
Melalui teori Brand Image, new media melalui dukungan konsep Instagram
semua sejalan dengan persepsi followers. Jadi, jika dilihat dari segi kekuatan
R
merek dan sikap positif followers terhadap perusahaan memang sudah terlihat,
namun dari segi keunikan pada media sosial Instagram masih belum kuat. Jika di
P
breakdown, dari segi konten masih tidak ada pembeda dengan kompetitor lain
yang dimana isi konten kebanyakan hanya promosi, kuis, giveaway dan
S
semacamnya yang bahkan hal ini kurang ada korelasi dengan brand image.
Mungkin memang bisa meningkatkan engagement tapi tidak long-term, dan cara
L
komen namun tidak adanya emotional bonding yang kuat dengan followers. Dari
faktor pembentuk brand image pun perusahaan masih harus meingkatkan visi misi
yang menjadikan konsumen berfikir bahwa mereka tidak hanya datang saat
sebagai platform untuk mencari kebutuhan utamanya, yang dimana jika hal ini
sudah melekat pada benak konsumen dan dilihat dari isi konten Instagram
@shopee_id pun mampu menjaga brand image shopee yang dimana menurut
games/kuis berhadiah. Namun jika dikaitkan dengan teori dan tanggapan pakar
ahli, image shopee jika dilihat dari segi kekuatan merek memang sudah cukup dan
R
besar, namun jika dari keuninakn sisi konten instagramnya masih belum terlalu
kuat jika untuk menjaga brand image tersebut, karena masih belum terlihat
P
karakter, keunikan dan citra apa yang sebenarnya ingin dibentuk oleh
5.2. Rekomendasi
lanjut lagi mengenai analisis konten Instagram dalam menjaga brand image
konten Instagram:
fungsi instagram, kualitas konten yang diunggah, visi misi yang kuat, dan konten
R
kompetitor melalui Instagram dan membuat konten Instagram yang mengikuti
dengan tren yang sedang happening pada saat itu. Dengan begini perusahaan
P
akan semakin diingat oleh masyarakat.
melibatkan atau collab dengan seller Shopee, dengan begini akan memberikan
R
Anggito, A., & Setiawan, J. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. Sukabumi,
Jawa Barat, Indonesia : CV Jejak. Diperoleh pada 16 Oktober 2020 dari
https://books.google.co.id/books?id=59V8DwAAQBAJ&printsec=frontcover
&dq=pendekatan+deskriptif+kualitatif&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiu4ciFg
P
rfsAhVCSX0KHdiYDP0Q6AEwAHoECAMQAg#v=onepage&q=pendekatan
%20deskriptif%20kualitatif&f=false , ISBN : 978-602-474-391-5
Upaya
Membangun Brand Awareness Shopee Indonesia. Jurnal Komunikasi dan
Media Vol. 2 No2 Februari 2018. ISSN : 2527-8673
L
Annur, C. M., (2019, November 29). Inilah E-Commerce Paling Populer di Asia
Tenggara
Menurut Riset iPrice. Diperoleh pada September 20, 2020 dari
https://katadata.co.id/happyfajrian/digital/5e9a4c4bef9cb/inilah-e-
commerce-paling-populer-di-asia-tenggara-menurut-riset-iprice
155
156
Bastian, D.A. (2014). Analisa Pengaruh Citra Merek (Brand Image) dan
Kepercayaan Merek (Brand Trust) Terhadap Loyalitas Merek (Brand Loyalty)
ADES PT. Ades Alfindo Putra Setia. Jurnal Manajemen Pemasaran Petra
Vol. 2, No. 1, (2014). Di peroleh dari
http://publication.petra.ac.id/index.php/manajemen-
pemasaran/article/view/1391
20frank%20jefkins&f=false R
xjg He6TcYQ6AEwBHoECAAQAg#v=onepage&q=jenis%20citra%20menurut%
Grzesiak, Mateusz. (2018 ). Personal Brand Creation in the Digital Age . Poland
: Palgrave Macmillan. ISBN 978-3-319-69696-6 . roi :
S
https://doi.org/10.1007/978-3-319-69697-3
Image. Jurnal IlmuKomunikasi, Volume III, No. II, Agustus2020, hlm 227-
240. eISNN: 2684-9054
Kapferer, Jean Noel. (2012). The New Strategic Brand Management. (5th ed).
New Delhi : Kogan Page. ISBN : 978 0 749465155
157
Kemp, Simon. (2018, Januari 30). Digital In 2018: World’s Internet Users Pass
The 4 Billion Mark. Diperoleh pada 24 September 2020 dari
https://wearesocial.com/blog/2018/01/global-digital-report-2018#
Kemp, Simon. (2019, Januari 31). Hootsuite (We Are Social): Indonesian Digital
Report 2019. Diperoleh pada 25 September 2020 dari
https://datareportal.com/reports/digital-2019-indonesia
Kemp, Simon. (2020, Januari 31). Data Reportal: Indonesian Digital Report
2020. Diperoleh pada 22 Juli 2021dari
https://datareportal.com/reports/digital-2020-indonesia
R
Kompella, Kartikeya. (2014). The Definitive Book of Branding. New Delhi : SAGE
Publications. ISBN: 978-81-321-1773-5 (HB)
ISSN: 2548-3242
Levin, Aron. (2020). Influencer Marketing for Brands: What YouTube and
Instagram Can Teach You About the Future of Digital Advertising. Sweden :
Apress. ISBN-13 : 978-1-4842-5502-5. doi : https://doi.org/10.1007/978-1-
4842-5503-2
Logo Download : Logo Shopee. (n.d.). Diperoleh pada Maret 26, 2020 dari
https://en.logodownload.org/shopee-logo/
McQuail, Dennis. (2011). Teori Komunikasi Massa. (6th ed) Jakarta : Salemba.
ISBN: 978-602-8555-40-1
Miles, Jason G. (2014). Instagram Power: Build Your Brand and Reach More
Customers with the Power of Pictures. New York: McGraw-Hill. ISBN: 978-
0-07-182701-0
Miller, Dave. (2020). Social media marketing 3 Books in One: Excellent tricks to
grow your business ,Instagram Marketing to Become a famous
Influencer,Tiktok & You Tube Marketing to create viral videos.
R
Moleong, Lexy J. (2017). Metode Penelitian Kualitatif.(36th ed). Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya Offse. ISBN: 979-514-051-5.
P
Nursalim, Mochmad. (2017). Peran Konselor dalam Mengantisipasi Krisis Moral
Anak dan Remaja Melalui Pemanfaatan Media “Baru”. Universitas Negeri
Surabaya. Jurnal Bikotetik. Volume 01 Nomor 02 Tahun 2017, 37 – 72. doi
: http://dx.doi.org/10.26740/bikotetik.v1n2.p59-65
S
030-37726-7
Rizaldi, Odhi. (n.d.). 10 Media sosial ini paling banyak digunakan oleh orang
Indonesia. Diperoleh pada September 20, 2020 dari
https://www.brilio.net/creator/10-media- sosial-ini-paling-banyak-
L
digunakan-oleh-orang-indonesia-e5e00f.html
R
Shopee Indonesia [@shopee_id]. (2020, Desember 25). STRAY KIDS –
BACK DOOR SPECIAL PERFORMANCE [Instagram Video]. Diperoleh
dari https://www.instagram.com/tv/CJNYIXFD5Xz/
P
Siyoto, Sandu & Sodik, Ali. (2015). Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta :
Literasi Media Publishing. ISBN: 978-602-1018-18-7
Soraya, Iin. (2017). Personal Branding Laudya Cynthia Bella Melalui Instagram
S
Widyananda, R. F. (2020, Juni 4). 10 Macam Media Sosial yang Paling Sering
Digunakan Oleh Orang Indonesia. Diperoleh pada 26 September 2020 dari
https://www.merdeka.com/jatim/10-macam-media-sosial-yang-
paling-sering-digunakan-oleh-orang-indonesia-kln.html?page=11
Wilcox, D.L., Cameron, G. T., & Reber, B. H.(2015). Public Relations Strategies
and Tactics. (11th ed). London : Pearson Education. ISBN-10: 1-292-
05658-4
2020
R
Yusra, Yenny. (2016). Riset TNS: Generasi Terpelajar Dominasi Pengguna
Instagram di Indonesia [Pesan web log]. Diperoleh pada 26 September
dari https://dailysocial.id/post/riset-tns-generasi-terpelajar-dominasi
P
pengguna instagram-di-indonesia
S
L
LAMPIRAN 1
Ambassador
Dalam Pada
R
Persuasif Analisis Isi
Shopee
P
Mempertahanka Instagram Pariwisata Indonesia
@Sukiminthio)”. ”.
227-240
Nama Jurnal Ilmu Ilmu Jurnal
Ilmiah
London
R
School of
P
Public
Relations
S
Jakarta
@Sukiminthio)
interaktif
2. Teori
R
i Persuasif
citra 9. Teori
Analysis 3. Teori
Brand
P
merek Brand Image
(brand Image
S
image)
Nikon id
Indonesia
Objek Kegiatan Media Kegiatan Kegiatan Isi konten
@Sukiminthio dalam
R citra
mengingkatka wisata
objek
P
n brand image
melalui media
S
sosial
Instagram
L
instagram mengunduh
gambar atau
informasi
berkaitan
dengan
R daerah tujuan
wisata yang
P
ada di Bali.
S
L
Penelitian
Jurnal, buku-
buku,Website
, Internet dan
media online.
mendapatkan
hasil
karena
R
yang Frelynshop
sepuluh akun
instagram
P
positif dari telah bertemakan
komunikasi ap akun
konsisten berbeda-beda,
dalam jumlah
instagramnya. penulisan
followers cara
Frelynshop penyampaian
untuk pesan
membeli
produk
R mengenai
pariwisata Bali
P
mereka serta kepada
penambahan beda.
L
followers di
Frelynshop.
Sumber : Ardelia & Sukendro (2019), Hennita, Prisylia & Saffira (2020), Surijah,
Kirana, Wahyuni, Yudi & Astini (2017), Data Olahan Peneliti (2020).
LAMPIRAN 2
R
P
S
R
P
S
L
LAMPIRAN 3
R
P
S
L
LAMPIRAN 4
16
R
P
17
November
S
2021
L
18
19
R
P
S
20
L
21
22
R
P
S
23
L
24
25
R
P
S
26
L
27
28
R
P
S
29
L
30
Desember 1
2020
R
P
S
2
L
5
4
3
L
S
P
R
8
7
6
L
S
P
R
9
10
R
P
S
11
L
12
13
R
P
S
14
L
15
16
R
P
S
L
17
18
19
R
P
S
20
L
21
22
R
P
S
L
23
24
25
R
P
S
26
L
27
28
R
P
S
L
29
30
31
R
P
S
Januari 2021 1
L
4
3
2
L
S
P
R
7
6
5
L
S
P
R
8
R
P
S
L
10
11
12
R
P
S
13
L
14
15
R
P
S
L
16
17
L
S
P
R