Mata Kuliah :
Pemasaran Konten Budaya
Dosen Pengampu:
Ade Rustandi S.S
Disusun oleh :
PEMASARAN DIGITAL
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PADJADJARAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
karunia-Nya, penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah berjudul Pemasaran Konten
Budaya Tari Tradisional. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Pemasaran Konten Budaya yang diampu oleh bapak Ade Rustandi S.S.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan karena
banyak kekurangan yang perlu untuk diperbaiki, baik dari segi penataan, diksi, tata bahasa,
etika, maupun isi makalah. Oleh karena itu, penyusun meminta maaf atas
ketidaksempurnaannya dan juga meminta kritik dan saran yang membangun dari pembaca
untuk penyusun jadikan sebagai bahan evaluasi.
Besar harapan kami makalah ini dapat menjadi sarana memperluas wawasan
pembaca. Semoga makalah ini dapat diterima sebagai sumber pengetahuan yang bermanfaat
untuk dibaca. Akhir kata, penyusun ucapkan terima kasih.
penyusun
ii
ABSTRAK
Seni tari tradisional merupakan salah satu bentuk kebudayaan daerah yang kental
dengan nilai-nilai historis dan pesan-pesan filosofis, seperti aspek spiritual, moral, dan sosial
dari komunitasnya perkembangan tari tidak saja sebatas estetika dan artistik, akan tetapi tari
telah jauh melangkah seiring dengan terjadinya perubahan sosial budaya dan pertumbuhan
ekonomi yang semakin melaju, apalagi perkembangan sains dan teknologi ikut menyeret
perubahan dalam ilmu dan pengetahuan tari. Tari tradisional tidak saja sebatas konvensional
yang hanya sekedar penataan gerak demi gerak, tetapi tari juga merupakan media kritik
maupun media ekspresif dari senimannya. Tari saat ini bukan saja menjadi milik komunitas
tertentu (tradisi) akan tetapi tari merupakan milik individual. Dunia tari yang bersifat
individual tersebut dikenal dengan tari popular, baik bersifat monumental dan kontemporer.
Ada kecenderungan di Indonesia saat ini, walaupun tari tersebut merupakan tari popular baik
monumental maupun berbentuk pola garap kontemporer, akan tetapi dia tidak terlepas dari
idiom atau spirit tradisi yang dimiliki oleh latar budaya koreografernya, bahkan hampir
seluruh sumber garapannya berakar pada kinestetik tari tradisional. Fenomena ini menjadi
trend baru dalam penciptaan tari dan pembelajaran koreografi tari di Indonesia, yang banyak
dikembangkan oleh akademisi seni, sanggar sanggar seni, maupun padepokan seni.
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................ii
ABSTRAK...............................................................................................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................................................................iv
BAB I.........................................................................................................................................................2
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................2
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................................. 2
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................................................. 3
BAB II.......................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN........................................................................................................................................4
2.1 Pengertian Tari Tradisional......................................................................................................... 4
2.2 Jenis Tari Tradisional..................................................................................................................... 4
2.3 Hal-hal yang menjadi permasalahan dalam memasarkan konten budaya tari
tradisional................................................................................................................................................ 5
2.4 Memasarkan Konten Budaya Tari Tradisional di Indonesia ataupun ke
Mancanegara............................................................................................................................................ 6
2.5 Konsep Ekonomi Kreatif............................................................................................................... 7
2.6 Ekonomi Kreatif di Bidang Tari.................................................................................................. 7
BAB III......................................................................................................................................................9
PENUTUP................................................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................10
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Dewasa ini adanya globalisasi mengakibatkan banyaknya budaya yang masuk dan
menyebabkan berbagai masalah di negeri ini, seperti halnya penurunan rasa cinta budaya dan
nasionalisme generasi muda. Budaya Indonesia bisa hilang termakan zaman karena orang-
orang Indonesia lebih suka meniru kebudayaan luar. oleh karena itu, kita harus memiliki rasa
untuk menumbuhkan kesadaran serta rasa memiliki akan budaya tersebut, dengan rasa
memiliki serta mencintai budaya akan membuat orang mempelajarinya sehingga budaya
Indonesia akan tetap ada.
v
1.2 Rumusan Masalah
vi
BAB II
PEMBAHASAN
Tari tradisional adalah tarian yang berkembang dan dilestarikan secara turun-temurun
di suatu daerah tertentu. Tarian ini biasanya memiliki berbagai ciri khas yang menonjolkan
falsafah, budaya dan kearifan lokal setempat di mana tarian tersebut berkembang. Sehingga
dapat ditebak bahwa masing-masing daerah akan memiliki keunikan tersendiri. Terutama di
negeri ini, di mana keberagaman masyarakatnya seakan tak terbatas.
vii
1. Tari Primitif,
Merupakan tarian yang gerak maupun iringannya masih sederhana. Secara umum dapat
dikatakan bahwa penggarapan koreografinya belum dilakukan secara serius. Busana kostum
dan tata riasnya juga masih kurang diperhatikan. Tari tradisional jenis ini jarang dipentaskan
bahkan sudah jarang dijumpai keberadaannya, kemungkinan tari ini hanya dapat ditemui di
daerah terpencil atau pedalaman saja.
2. Tari Klasik,
Yaitu tari tradisi yang sudah mapan atau baku baik dari segi gerak, maupun iringannya. Tari
klasik merupakan tarian yang sudah mendapatkan banyak perhatian dan biasanya digarap
secara serius oleh masyarakatnya dan mendapatkan dukungan penuh dari tetua, bangsawan,
atau raja suatu daerah yang telah mencapai nilai artistik cukup tinggi karena telah menempuh
perjalanan yang cukup panjang (sudah mengalami masa kejayaan).
3. Tari Rakyat,
Tarian ini memiliki gerakan dan pola langkah yang sederhana dan cukup mudah untuk
dipelajari, meskipun telah mengalami penggarapan koreografi yang serius. Karena, tari rakyat
terlahir dari budaya masyarakat pedesaan yang berada di luar tembok Keraton. Katakanlah
tarian ini diciptakan dari dan untuk dinikmati oleh rakyat, sehingga tidak ada beban khusus
terhadap kerajaan atau pihak penguasa lain yang menuntut nilai estetika agung.
Perlu menjadi catatan pula bahwa terdapat tarian tradisional yang telah dikembangkan.
Misalnya, tari jaipong yang sebetulnya dikreasikan di zaman modern. Sehingga, dapat
dikatakan bahwa tari tersebut sudah tidak tradisional lagi, melainkan lebih cocok disebut
sebagai tari tradisional kreasi, atau bahkan tarian modern.
2.3 Hal-hal yang menjadi permasalahan dalam memasarkan konten budaya tari
tradisional
viii
2. Sarana prasarana - kurangnya wadah khusus untuk memperkenalkan.
3. Kesalahan strategi dalam memasarkan tarian tsb
4. Persaingan dgn pertunjukan modern - berkembangnya tontonan, konser, dan tarian
modern.
5. Pengelolaan budaya tari yang belum maksimal karena kurangnya dukungan dari
pemerintah.
6. Komunikasi dan koordinasi yang belum maksimal antara tokoh-tokoh budayawan dan
target pasar.
ix
2.5 Konsep Ekonomi Kreatif
Konsep Ekonomi Kreatif merupakan sebuah konsep ekonomi di era ekonomi baru
yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan stock of
knowledge dari Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan
ekonominya. Struktur perekonomian dunia mengalami transformasi dengan cepat seiring
dengan pertumbuhan ekonomi, dari yang tadinya berbasis Sumber Daya Alam (SDA)
sekarang menjadi berbasis SDM, dari era pertanian ke era industri dan informasi.
xi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengelolaan budaya tari yang belum maksimal karena kurangnya dukungan dari
pemerintah. Dengan memperkenalkan tarian - tarian yang dimiliki Indonesia seperti Tari
Saman, Tari Piring, dan tari - tari daerah lainnya, dapat membantu memasarkan budaya
tradisional Indonesia. Memperkenalkan musik dan nyanyian yang dimiliki Indonesia.
Terdapat banyak musik - musik tradisional dengan alat musiknya yang sangat unik seperti
angklung, gendang, gamelan, dan lainnya. Dengan frekuensi pengguna yang banyak ini,
memasarkan budaya tradisional menggunakan media sosial merupakan salah satu cara yang
tepat. Terlebih lagi jangkauannya yang global dan dapat menjangkau mancanegara secara
cepat dan efisien.
Industri Kreatif kelompok Seni dan Budaya meliputi kegiatan kreatif yang berkaitan
dengan usaha yang berkaitan dengan pengembangan konten, produksi tari, tarian tradisional,
tari kreasi baru, tari modern, serta tarian kontemporer. Seni tari memiliki unsur-unsur utama
seperti wiraga Sebuah tarian harus menampakkan gerakan badan, baik dengan posisi duduk
ataupun berdiri. Wirasa Sebuah seni tari harus mampu untuk menyampaikan sebuah perasaan
yang ada di dalam jiwa, melalui sebuah tarian dan gerakan juga ekspresi penarinya. Wirama
Sebuah seni tari harus memiliki unsur irama yang menyatukan gerakan badan dengan musik
pengiringnya, baik dari segi tempo maupun iramanya.
Sehingga, dalam seni pertunjukan tari perlu memasukkan unsur seni lain seperti seni
musik, seni drama dan teater juga dapat digabungkan dengan seni tari.
xii
DAFTAR PUSTAKA
xiii