Anda di halaman 1dari 32

PERANCANGAN SISTEM CHATBOT TOKO ALAT SERVICE DENGAN

METODE DENSITY – BASED SPATIAL CLUSTERING OF APLLICATION


WITH NOISE BERBASIS WEB

Proposal Skripsi
Diajukan unuk melengkapi
Persyaratan mencapai
Gelar sarjana

NAMA : ADITHO RAFSANJANI


NPM : 201943500196

PROGRAM STUDI TEHNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEHNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI

2022
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem informasi biaya


produksi alat service handphone dengan metode Activity Based Costing (ABC)
berbasis web dan mengimplementasikannya pada perusahaan alat service
handphone. Metode ABC digunakan untuk menghitung biaya produksi secara
rinci berdasarkan aktivitas yang dilakukan dalam proses produksi. Sistem
informasi berbasis web digunakan untuk pengelolaan data yang lebih efisien dan
terintegrasi, sehingga memudahkan dalam pengambilan keputusan.

Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif.


Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi.
Pengembangan sistem informasi dilakukan dengan menggunakan metode SDLC
(Software Development Life Cycle) dan PHP sebagai bahasa pemrograman
utama. Sistem informasi yang dikembangkan meliputi penghitungan biaya
produksi, analisis biaya, dan laporan keuangan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem informasi yang dikembangkan


dapat membantu perusahaan dalam menghitung biaya produksi secara efisien dan
akurat. Penggunaan sistem informasi tersebut juga memberikan manfaat bagi
perusahaan dalam hal pengambilan keputusan yang lebih tepat dan efektif. Selain
itu, penggunaan metode ABC dalam menghitung biaya produksi memberikan
informasi yang lebih rinci dan akurat tentang biaya produksi alat service
handphone.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pengembangan sistem informasi


biaya produksi alat service handphone dengan metode Activity Based Costing
berbasis web dapat membantu perusahaan dalam menghitung biaya produksi
secara efisien dan akurat. Penggunaan sistem informasi tersebut juga memberikan
manfaat bagi perusahaan dalam hal pengambilan keputusan yang lebih tepat dan
efektif.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini, industri teknologi semakin berkembang pesar. Salah satu produk
teknologi yang sangat populer adalah handphone. Permintaan akan handphone
yang semakin tinggi menyebabkan persaingan antara produsen semakin ketat.
Oleh karena itu, produsen harus mempertimbangkan biaya produksi yang efektif
dan efisien agar dapat bersaing dengan produsen lainnya.
Untuk menghitung biaya produksi yang akurat, perusahaan perlu
mengembangkan sistem informasi biaya produksi yang baik. Metode Activity
Based Costing (ABC) dapat menjadi solusi untuk menghitung biaya produksi
secara akurat dan efisien. Dengan metode ABC, biaya produksi dapat dihitung
berdasarkan aktivitas yang dilakukan selama proses produksi, sehingga
perusahaan dapat mengindentifikasi faktor – faktor biaya yang paling penting
dalam produksi alat service hanphone.
Selain itu, dengan teknologi yang semakin maju, perusahaan dapat
membangun sistem informasi biaya produksi alat service handphone yang
berbasis web. Dengan menggunakan sistem informasi berbasis web, perusahaan
dapat mengakses informasi biaya produksi secara real – time dari mana saja dan
kapan saja. Hal ini akan membantu perusahaan dalam mengambil keputusan
bisnis yang lebih baik dan efektif.

1.2 Indentifikasi Masalah


Ada beberapa masalah yang dapat diidentifikasi diantaranya :
1. Ketersediaan Data : Pembangunan sistem informasi biaya produksi alat
service handphone dengan metode Activity Based Costing membutuhkan
data yang akurat dan lengkap dan biaya-biaya produksi yang terkait
dengan aktivitas – aktivitas yang dilakukan. Masalah dapat timbul
apabila data yang dibutuhkan tidak dapat tersedia atau tidak lengkap.
2. Kompleksitas Metode Activity-Based Cosing : Metode activity-based
costing merupakan metode yang cukup kopleks dan memerlukan analisis
yang mendalam mengenai berbagai aktivitas yang terlibar dalam proses
produksi. Hal ini dapat memerlukan waktu dan tenaga yang cukup
banyak, serta kemampuan analitis yang baik.
3. Pengembangan sistem informasi : Pembangunan sistem informasi
merupakan proses yang memerlukan pemahaman yang baik mengenai
sistem yang sedang berjalan, serta kebutuhan dan harapan pengguna
sistem. Masalah dapat timbul apabila kebutuhan pengguna tidak
terpenuhi atau sistem yang dibangun tidak sesuai dengan harapan
pengguna.
4. Keamanan dan Privasi : Sistem informasi yang dibangun harus
memperhartikan aspek keamanan dan privasi data. Hal ini penting agar
data yang terkait dengan biaya produksi alat service handphone tidak
disalah gunakan atau di akses oleh pihak yang tidak berwenang.
5. Ketersediaan Akses : Pembangunan sistem informasi berbasis web harus
memperhatikan ketersediaan akses bagi pengguna. Hal ini penting agar
sistem dapat diakses oleh pengguna dari berbagai lokasi dan perangkat
yang berbeda. Masalah dapat timbul apabila sistem mengalami masalah
dalam ketersediaan akses dan keterbatasan dalam hal perangkat yang
dapat digunakan.

1.3 Batasan Masalah


Batasan masalah yang dapat dijabarkan untuk proyek "Pembangunan Sistem
Informasi Biaya Produksi Alat Service Handphone dengan Metode Activity Based
Costing Berbasis Web" adalah sebagai berikut:

1. Lingkup proyek ini hanya mencakup pembangunan sistem informasi


biaya produksi alat service handphone menggunakan metode Activity
Based Costing (ABC).
2. Sistem informasi yang dibangun akan diimplementasikan dalam
bentuk web-based.
3. Proses pengumpulan dan analisis data biaya produksi alat service
handphone tidak termasuk dalam lingkup proyek ini.
4. Fungsi-fungsi sistem informasi yang dibangun terkait dengan
penghitungan biaya produksi meliputi: estimasi biaya bahan baku,
estimasi biaya tenaga kerja, estimasi biaya overhead pabrik, dan
perhitungan harga jual produk.
5. Sistem informasi yang dibangun harus dapat menghasilkan laporan-
laporan yang diperlukan untuk memantau kinerja produksi dan
pengambilan keputusan bisnis.
6. Pengujian dan validasi sistem informasi dilakukan secara terpisah dan
tidak termasuk dalam lingkup proyek ini.

Dengan batasan masalah yang telah ditetapkan di atas, diharapkan proyek


pembangunan sistem informasi biaya produksi alat service handphone dapat
dilakukan dengan fokus dan efektifitas yang optimal.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah


yang akan di bahas dalam penelitian ini, yaitu:
1. Bagaimana cara mengembangkan sistem informasi biaya produksi alat
service handphone dengan metode Activity Based Costing
2. Bagaimana implementasi sistem informasi biaya produksi alat service
handphone berbasis web di perusahaan
3. Apa manfaat yang diperoleh dari penggunaan sistem informasai biaya
produksi alat service handphone berbasis web di perusahaan

1.5 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengembangkan sistem informasi biaya produksi alat service handphone
dengan metoder Activity Based Costing.
2. Melakukan implementasi sistem informasi biaya produksi alat service
handphone berbasis web di perusahaan.
3. Menganalisis manfaat yang diperoleh dari penggunaan sistem informasi
biaya produksi alat service handphone berbasis web di perusahaan.

1.6 Kegunaan Penelitian


1. Memberikan informasi kepada perusahaan mengenai pengembangan
sistem informasi biaya produksi alat service handphone dengan metode
Activity Based Costing.
2. Memberikan informasi kepada perusahaan mengenai implementasi
sistem informasi biaya produksi alat service handphone berbasis web
3. Memberikan informasi kepada perusahaan mengenai manfaat yang
diperoleh dari penggunaan sistem informasi biaya produksi alat service
handphone berbasis web

1.7 Sistematika Penulisan


Berikut ini adalah contoh sistematika penulisan Tugas Akhir dengan judul
"Pembangunan Sistem Informasi Biaya Produksi Alat Service Handphone dengan
Metode Activity Based Costing Berbasis Web":
1. Pendahuluan
 Latar Belakang
 Identifikasi Masalah
 Tujuan dan Manfaat
 Ruang Lingkup
 Hipotesis
2. Tinjauan Pustaka
 Definisi Biaya Produksi
 Metode Activity Based Costing
 Pengertian Sistem Informasi
 Web-based System
 Penelitian Terkait
3. Metodologi Penelitian
 Desain Penelitian
 Populasi dan Sampel
 Metode Pengumpulan Data
 Metode Analisis Data
4. Analisis Kebutuhan Pengguna
 Identifikasi Stakeholder
 Pengumpulan Data Kebutuhan
 Analisis Kebutuhan
5. Perancangan Sistem
 Arsitektur Sistem
 Desain Database
 Rancangan Antarmuka
6. Implementasi Sistem
 Implementasi Database
 Implementasi Program
 Integrasi dan Pengujian Sistem
7. Evaluasi Sistem
 Uji Fungsionalitas Sistem
 Uji Keandalan Sistem
 Uji Efektivitas Sistem
8. Hasil dan Pembahasan
 Analisis Hasil Evaluasi
 Pembahasan Hasil Evaluasi
9. Kesimpulan dan Saran
 Kesimpulan
 Saran
10. Daftar Pustaka
11. Lampiran

Sistematika penulisan Tugas Akhir di atas mengacu pada penelitian yang


dilakukan untuk membangun sebuah sistem informasi biaya produksi alat service
handphone dengan metode Activity Based Costing berbasis web. Sistematika
tersebut memberikan struktur yang jelas dan sistematis dalam penyusunan laporan
Tugas Akhir, sehingga dapat memudahkan pembaca dalam memahami hasil
penelitian dan pengembangan sistem informasi yang dilakukan.
BAB II
LANDASAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN DAN
KERANGKA BERFIKIR

2.1 Landasan Teori


2.1.1 Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem yang terdiri dari beberapa
elemen yang bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses,
menyimpan dan menyebarkan informasi yang dibutuhkan untuk
mendukung kegiatan bisnis atau organisasi. Sistem informasi digunakan
untuk mengoptimalkan pengambilan keputusan dan meningkatkan
efisiensi dan efektivitas operasional

2.1.2 Pengertian Sistem Informasi


Terdapat beberapa jenis sistem informasi, diantaranya adalah :
1. Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
Sistem pendukung keputusan adalah sistem yang digunakan untuk
membantu pengambilan keputusan dengan memberikan informasi
yang akurat dan relevan.
2. Sistem Pendukung Transaksi (SPT)
Sistem pendukung transaksi adalah sistem yang digunakan untuk
memproses dan mengelola transaksi bisnis seperti penjualan,
pembelian, dan pengiriman barang.
3. Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Sistem informasi manajemen adalah sistem yang digunakan oleh
manajemen untuk mengambil keputusan bisnis strategis dengan
menggunakan data dan informasi yang relevan.
Pengembangan sistem informasi adalah proses pembuatan sistem
informasi yang meliputi tahap analisis kebutuhan, desain sistem,
implementasi sistem, dan pemeliharaan sistem. Beberapa metode
pengembangan sistem informasi yang umum digunakan antara lain :
1. Waterfall
Metode pengembangan sistem informasi waterfall adalah
metode yang melalui tahapan secara berurutan dari analisis
kebutuhan, desain, implementasi, verifikasi, dan
pemeliharaan.
2. Agile
Metode pengembangan sistem informasi agile adalah metode
pengembangan yang lebih fleksibel dan adaptif dengan fokus
pada pengembangan secara iteratif dan kolaboratif dengan
pelanggan dan tim pengembang.
3. Prototyping
Metode pengembangan sistem informasi prototyping adalah
metode yang menggunakan model atau prototipe sistem
informasi sebagai sarana untuk mendapatkan umpan balik
dari pengguna sehingga memungkinkan perbaika dan
penyempurnaan sistem secara iteratif

Metodologi pengembangan sistem informasi biaya produksi alat


service handphone dengan metode Activity Based Costing berbasis
web, digunakan metodologi pengembangan sistem informasi
berdasarkan metode waterfall. Metode warefall dipilih karena proses
pengembangannya yang linear dan terstruktur, memungkinkan
pengembangan sistem informasi dapat dilakukan dengan tahap – tahap
yang jelas dan terukur serta memungkinkan terjadinya kontrol yang
lebih baik terhadap resiko dan biaya yang terlibat.
Metodologi pengembangan sistem informasi dengan metode
waterfall terdiri dari lima tahap, yaitu :
1. Analisis kebutuhan
Pada tahap ini dilakukan analisis kebutuhan pengguna, baik
dari sisi bisnis maupun teknis. Dalam hal ini, tim
pengembangan sistem informasi akan berinteraksi dengan
pengguna dan pihak terkait lainnya untuk memperoleh
pemahaman yang jelas tentang kebutuhan bisnis yang
diinginkan dan teknologi yang dibutuhkan. Output dari tahap
ini adalah dokumen analisis kebutuhan yang akan menjadi
acuan untuk tahap selanjutnya.
2. Desain sistem
Pada tahap ini, tim pengembang sistem informasi akan
merancang sistem informasi berdasarkan hasil analisis
kebutuhan. Desain sistem meliputi perancangan arsitektur
sistem, perancangan basis data, perancangan antarmuka
pengguna, dan perancangan proses bisnis. Output dari tahap
ini adalah dokumen desain sistem.
3. Implementasi sistem
Pada tahap ini, dilakukan implementasi sistem berdasarkan
desain sistem yang telah dibuat. Implementasi sistem
meliputi pembuatan program, pengujian sistem, dan instalasi
sistem. Output dari tahap ini adalah sistem informasi biaya
produksi alat service handphone yang siap digunakan.
4. Verifikasi
Pada tahap ini, sistem informasi yang telah dibangun akan
divalidasi dan diverifikasi untuk memastikan bahwa sistem
telah memenuhi kebutuhan pengguna dan spesifikasi teknis
yang telah diterapkan. Tahap verifikasi meliputi pengujian
sistem secara menyeluruh, evaluasi performa sistem, dan
pemecahan masalah yang muncul.
5. Pemeliharaan sistem
Pada tahap ini, dilakukan pemeliharaan sistem yang meliputi
perbaika bug, peningkatan performa sistem, dan perbaikan
sistem jika terdapat kekurangan dalan pengguaan. Pemeliharaan
sistem dilakukan secara berkala untuk memastikan sistem
informasi selalu dapat berjalan dengan optimal dan memenuhi
kebutuhan pengguna.

2.1.3 Activity Based Costing (ABC)


Activity Based Costing (ABC) adalah metode penghitungan biaya
produksi dengan mengalokasikan biaya berdasarkan aktivitas – aktivitas
yang terlibat dalam proses produksi. Metode ini lebih akurat
dibandingkan metode tradisional karena dapat memperhitungkan biaya
yang tersembunyi dalam produksi. ABS terdiri dari empat tahapan yaitu
indentifikasi aktivitas, perhitungan biaya aktivitas, alokasi biaya, dan
perhitungan biaya produk.
ABC didasarkan pada asumsi bahwa biaya overhead tidak terjadi
secara merata dalam seluruh bagian atau produk. Sebaliknya, biaya
overhead terjadi pada setiap aktivitas yang diperlukan untuk
memproduksi produk atau layanan. ABC mengindentifikasi aktivitas
yang berkontribusi pada biaya produksi dan mengalokasikan biaya
overhead berdasarkan jumlah aktivitas yang diperlukan untuk
memproduksi produk atau layanan tersebut.
ABS memiliki keuntungan dalam memperhitungkan biaya yang
lebih akurat dan transparan. ABC juga dapat membantu dalam
mengindentifikasi area biaya yang dapat dioptimalkan atau dikurangi,
dan dapat membantu dalam pengambilan keputusan bisnis yang lebih
efektif. Namun, ABC juga membutuhkan pengumpulan data yang lebih
detail dan memerlukan waktu dan biaya untuk mengimplementasikan
sistem ini.
Penggunaan Activity Based Costing (ABC) Berbasis web memiliki
beberapa keuntungan, antara lain :
1. Penghitungan biaya yang lebih akurat karena dapat
mengindentifikasi biaya – biaya tersembunyi dalam proses
produksi.
2. Memungkinkan pengguna untuk mengakses informasi biaya
produksi secara real-time dan dapat diakses kapan saja dan
dimana saja.
3. Memungkinkan manajemen untuk membuat keputusan yang lebih
akurat dan tepat dengan menggunakan informasi biaya produksi
yang teperinci.
4. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional dengan
mengindentifikasi aktivitas yang tidak diperlukan dan dapat
dihilangkan untuk mengurangi biaya produksi.
5. Memungkinkan perusahaan untuk bersaing lebih efektif dengan
pesaingnya dengan mengetahui dan mengontrol biaya produksi.

2.1.4 Teknologi Informasi Berbasis Web


Teknologi informasi berbasis web adalah teknologi informasi yang
menggunakan interner dan aplikasi web untuk menyediakan akses
informasi secara online. Teknologi ini dapat digunakan untuk
membangun sistem informasi berbasis web yang dapat diakses oleh
pengguna dari berbagai lokasi dan perangkat. Teknologi informasi
berbasis web juga memungkinkan pengguna untuk mengakses
informasi secara real – time dan dapat diakses kapan saja dan dimana
saja.
Teknologi informasi berbasis web mengacu pada teknologi yang
digunakan untuk membangun dan mengelola aplikasi dan layanan yang
diakses melalui internet atau intranet. Teknologi ini mencakup berbagai
macam teknologi dan bahasa pemrograman, seperti HTML, CSS,
JavaScript, PHP, Ruby on Rails, dan masih banyak lagi. Beberapa
contoh teknologi informasi berbasis web yang umum digunakan adalah:
1. Website : merupakan halaman web statis atau dinamis yang
digunakan untuk menyajikan informasi atau konten tertentu.
Website dapat diakses melalui browser web seperti Google
Chrome, Firefox, atau Internet Explorer.
2. Aplikasi web : adalah aplikasi yang dapat diakses melalui
browser web dan tidak perlu diinstal pada perangkat
pengguna. Aplikasi web dapat berupa aplikasi bisnis seperti
manajemen proyek atau manajemen inventaris.
3. E-commerce : adalah bisnis yang dilakukan secara online
melalui website atau aplikasi web. E-commerce mencakup
pembelian dan penjualan produk atau layanan, pembayaran
online, dan pengiriman produk.
4. Cloud computing : adalah layanan yang memungkinkan
pengguna untuk mengakses dan menyimpan data secara
online. Cloud computing memungkinkan akses data dari
mana saja dengan koneksi internet.
5. Sistem manajemen konten : adalah aplikasi web yang
digunakan untuk membuat, mengelola, dan mempublikasikan
konten web. Contoh CMS termasuk WordPress, Drupal, dan
Joomla
.
Teknologi informasi berbasis web memiliki keuntungan seperti
mudah diakses dari mana saja, kemudahan dalam berbagai informasi
dan kaloborasi, serta biaya yang relatif lebih murah dibandingkan
dengan teknologi informasi tradisional. Namun, teknologi ini juga
memiliki kelemahan seperti keamanan yang rentan terhada serangan
cyber dan ketergantungan pada koneksi internet yang stabil dan cepat.

2.2 Penelitian yang relevan


1. “Application of Activity Based Costing in the Manufacturing
Industry : A Case Study” oleh S. M. Zafar Iqbal, Muhammaf Arslan,
dan Muhammad Zia-ul-Haq. Penelitian ini membahas penerapan
Activity Based Costing pada industri manufaktur dan
membandingkan hasil perhitungan biaya produksi menggunakan
metode tradisional dengan metode Activity Based Costing.
2. “Development of an Activity-Based Costing System in a
Manufacturing Industry : A Case Study of a Ceramic Tiles
Company” oleh Aziza Sultana, Nusrat Jahan, dan Mohmmad Ali.
Penelitian ini juga membahas penerapan Activity Based Costing
pada industri manufaktur, dengan fokus pada perusahaan pembuatan
keramik.
3. “The Impact of Activity-Based Costing on Firm Performance : The
Case of Jordanian Industrial Companies” oleh Ayman Ahmad Al-
Salahat. Penelitian ini mengukur dampat penerapan Activity Based
Costing pada kinerja perusahaan industri di Yodania.
4. “Web-Based Activity-Based Costing Information System for Small
and Medium Enterprises” oleh Setiawan Assegaff, Jaka Sembiring,
dan Ahmad Ghozali. Penelitian ini membahas pengembangan sistem
informasi berbasis web untuk penerapan Activity Based Costing
pada usaha kecil dan menengah.

2.3 Kerangka Berpikir


2.1.3 Pengertian Sistem Informasi

BAB IV

ANALISIS SISTEM BERJALAN DAN RANCANGAN


SISTEM YANGDIUSULKAN

A. Analisis Sistem berjalan


1. Diagram Activity
2. Analisis Permasalahan
Analisis permasalahan yang terdapat beberapa permasalahan yang menjadi titik
pembahasan pada website ini :
1. Komunitas street workout memerlukan sebuah media alternative dalam
penyebarluaskan informasi ke public atau masyarakat luas agar lebih
memudahkan informasi tersebut bagi pihak – pihak yang membutuhkan.
2. Dibutuhkan sarana online sebagai tempat berbagi (Sharing) yang dapat di
akses kapan pun dan dimana pun, baik oleh anggota street workout
ataupun pihak yang membutuhkannya.

Permasalahan yang diindentifikasikan dalam bagaimana mempromosikan suatu


barang yang ada pada cutomer dan menambahkan media informasi guna
mempermudah bagi customer mengetahui suatu barang tersebut serta bisa
mempermudah melakukan sebuah transaksi pembelian barang dengan mudah.
Sedangkan tujuan penelitian ini adalah merancang sebuah website guna
mempermudah bagi customer membeli suatu produk atau barang di toko tersebut
dan mempermudah mengetahui data sebuah barang tersebut

B. Rancangan system yang di usulkan


1. Aturan bisnis system yang di usulkan
Pada awalnya admin akan menerima data customer, setelah itu admin akan
memasukan data ke dalam system aplikasi yang selanjutnya akan menjadi
dasar dari validasi setiap pelanggan yang akan melakukan perbaikan
terhadap unit dan pembelian suatu alat service.

Ketika pelanggan datang ke layanan website mereka akan membawa


sebuah kartu garansi dan juga barang yang akan di perbaiki, setelah itu
admin akan mendata dalam aplikasi apakah pelanggan pernah melakukan
transaksi di website tersebut atau tidak dan juga akan mengecek data dari
kartu garansi tersebut dari data pembelian yang sudah di input ke dalam
system sebelum nya. Setelah semuanya selesai maka unit yang
rusak tersebut akan di terima dan akan dilakukan pengecekan dan
customer bisa membeli barang dan akan di proses oleh admin

Laporan dari system dapat diakses oleh semua pengguna aplikasi,


sesuai dengan bagian mereka, report dapat dicetak maupun
disimpan kedalam soft copy, seluruh aktifitas diatas datanya akan
masuk kedalam database yang aman dan tersimpan rapih.

2. Dekomposisi Fungsi system yang diusulkan


3. Unfied Modelling Language (UML) sistem yang diusulkan
a. Use Case Diagram

b. Activity Diagram

Diagram Login
Diagram Bahan Baku

Diagram Bahan baku

Diagram biaya Overhead


Diagram Biaya Produksi

Diagram Harga Jual


Diagram Input Karyawan

Diagram Input Pelanggan


Diagram Input Pemesanan
C. Sequence Diagram

Gambar. Sequence Diagram Login


Gambar. Sequence Diagram Form Bahan Baku

Gambar. Sequence Diagram Biaya Overhead

Gambar. Sequence Diagram Form Biaya Produksi


Gambar. Sequence Diagram Form Harga Jual

Gambar. Sequence Diagram Form Karyawan


Gambar. Sequence Diagram Form Pelanggan

Gambar. Sequence Diagram Form Pemesanan

D. Class Diagram
E. Rancangan Basis Data

Tabel III.4. Tabel Login


Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
Id Int 10 Id Pencarian
User Varchar 50 User Admin
Sandi Varchar 50 Sandi Admin

Tabel Bahan Baku


Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
Id Varchar 100 Id Pencarian
Tanggal Varchar 200 Tanggal
Nama_Bahan Varchar 200 Nama_Bahan
Supplier Varchar 200 Supplier
Satuan Varchar 200 Satuan
Harga Varchar 200 Harga

Tabel Biaya Overhead


Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
Id Varchar 100 Id Pencarian
Tanggal Varchar 200 Tanggal
Jenis Biaya Varchar 200 Jenis Biaya
Harga Varchar 200 Harga

Tabel Biaya Produksi


Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
Id Varchar 100 Id Pencarian
Tanggal Varchar 200 Tanggal
Nama_Barang Varchar 200 Nama Barang
Jumlah Varchar 200 Jumlah
Biaya_Karyawan Int 50 Biaya Karyawan
Biaya_Bahan_Baku Int 50 Biaya Bahan Baku
Biaya_Overhead Int 50 Biaya Overhead
Biaya_Lain Int 50 Biaya Lain
Total Varchar 200 Total

Tabel Harga Jual


Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
Id Varchar 100 Id Pencarian
Tanggal Varchar 200 Tanggal
Nama_Barang Varchar 200 Nama Barang
Jumlah Varchar 200 Jumlah
Biaya_Karyawan Int 50 Biaya Karyawan
Biaya_Bahan_Baku Int 50 Biaya Bahan Baku
Biaya_Overhead Int 50 Biaya Overhead
Biaya_Lain Int 50 Biaya Lain
Total Varchar 200 Total

Tabel Karyawan
Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
Id Varchar 100 Id Pencarian
Nama Varchar 100 Nama
Jabatan Varchar 100 Jabatan
Gaji Varchar 100 Gaji

Tabel Pelanggan
Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
Id Varchar 100 Id Pencarian
Nama Varchar 100 Nama
Alamat Varchar 100 Alamat
No_Telp Varchar 100 No_Telp

Tabel Pemesanan
Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan
Id Varchar 100 Id Pencarian
Tanggal Varchar 200 Tanggal
Pelanggan Varchar 200 Pelanggan
Nama_Barang Varchar 200 Nama Barang
Harga Varchar 200 Harga
Jumlah Varchar 200 Jumlah
Satuan Varchar 200 Satuan
Total Varchar 200 Total

Anda mungkin juga menyukai