Anda di halaman 1dari 7

Tugas Ruang dan Sistem Perekonomian

Fitri Andriyani
1106052000

Analisis Rantai Nilai Porter pada Starbucks Coffee Indonesia


Berikut ini adalah analisis rantai nilai Starbucks Coffee Indonesia berdasarkan primary
activities dan support activities.
1. Primary Activities Starbucks Coffee Indonesia
Logistik Masuk (Inbound logistics)
Pada tahapan ini meliputi kegiatan untuk memperoleh bahan baku dari
pemasok. Bahan baku tersebut adalah biji kopi sebagai bahan dasar untuk
membuat minuman. Untuk pemilihan bahan baku kopi, Starbucks Coffee
Company memiliki tim yang melakukan penelitian mengenai kopi, tim ini
disebut dengan Starbucks Coffee Buyers. Tim ini akan mengevaluasi ribuan
sample yang dikirimkan oleh para petani kopi tiap tahunnya. Tim ini bahkan
menghabiskan waktu selama 18 minggu dalam satu tahun untuk mengelilingi
dunia agar bisa mendapatkan kopi dengan kualitas yang terbaik. Tujuan dari
penelitian ke berbagai penjuru dunia ini tidak hanya untuk mencari biji kopi
tetapi juga untuk mempelajari lebih lanjut mengenai kopi dan menjalin hubungan
baik dengan para pemasok biji kopi.
Untuk mendapatkan kualitas dari biji kopi yang terbaik, sample biji kopi
yang dikirimkan oleh para pemasok akan dicek, dengan mengambil 10 sampai
dengan 20 persen biji yang telah dikirimkan untuk diproses, apabila hasil
pemrosesan tersebut memenuhi standar, maka Starbucks akan menjalin kerja
sama dengan pemasok yang telah memberikan sample biji kopi tersebut.
Operasi (Operation)
Setelah menerima biji kopi dari para pemasok, Starbucks Coffee
Company, Seattle, akan memproses biji kopi tersebut agar menjadi kopi yang
berkualitas. Starbucks memiliki proses pemanggangan kopi khusus yang
disebut dengan Starbucks Roast. Dalam memproses biji kopi tersebut Starbucks
bahkan dapat membuang sekitar 18 sampai dengan 25 persen dari biji kopi, hal
ini dikarenakan dalam setiap 100kg yang di masukkan ke dalam mesin
pemanggang kopi, yang keluar dengan hasil kualitas baik hanya 75 sampai
dengan 82 kg. Hal ini dilakukan Starbucks karena bagi Starbucks proses
pemanggangan yang dilakukan Starbucks untuk mendapatkan kopi yang
terbaik. Pengemasan yang dilakukan untuk menjaga kualitas kopi Starbucks,
disebut dengan flavorlock. Flavorlock adalah pengemasan yang digunakan
Starbucks Coffee untuk menjaga kesegaran dari kopi Starbucks.
Logistik Keluar (Outbound Logistics)

Barang yang telah dipesan oleh toko Starbucks Coffee akan dikirimkan
langsung ke toko. Setelah penerimaan barang dari pemasok, selanjutnya pihak
toko akan menangani produk yang diterima untuk diolah sesuai dengan
standarisasi yag ditetapkan perusahaan agar menjadi bahan dasar pembuat
minuman yang siap disajikan kepada para pelanggan. Selanjutnya produkproduk yang telah diolah, dan produk yang didapatkan dari pemasok
akan langsung didistribusikan kepada pelanggan.
Penjualan dan Pemasaran (sales and marketing)
Dalam melakukan penjualannya perusahaan akan melakukan
penetapaan harga terhadap produk produknya yang disesuaikan dengan biaya
produksi, dan pengiriman barang dari pemasok.
Untuk penjualan dan pemasaran produknya Starbucks sering
mengadakan kerjasama dengan berbagai pihak. Diantaranya, adalah promo buy
one get one free, up-size, dimana promo ini dilakukan atas kerja sama
antara Starbucks Coffee Indonesia dan Bank BCA. Selain itu, Starbucks juga
mengadakan mobile sampling, dimana Starbucks memberikan sample dari
minuman Starbucks di tempat-tempat ramai seperti pertokoan dan perkantoran.
Sampling, tidak hanya dilakukan melalui mobile sampling, toko
Starbucks juga sering mengadakan sampling dalam toko, untuk
mempromosikan produk minuman atau makanan terbaru. Program sampling
yang diadakan di tiap toko diadakan dua sampai tiga kali dalam seminggu.
Produk-produk yang disajikan sebagai sample merupakan produk terbaru yang
sedang disajikan dalam toko.
Strategi pemasaran yang dilakukan Starbucks adalah menjadikan tokonya
sebagai third place, maksudnya yaitu menjadikan toko Starbucks sebagai
tempat ketiga selain rumah dan tempat kerja. Starbucks selalu merancang
tokonya secara khusus agar dapat menghasilkan suasana yang nyaman. Setiap
tokonya akan selalu disediakan sofa, dan menyediakan sarana ample electrical
yang disediakan bagi pelanggan yang ingin menggunakan notebook
ataupun peralatan musik portable. Starbucks juga menyediakan wireless
akses internet dengan bekerja sama dengan Biznet.
Pelayanan
Starbucks Coffee selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik
kepada para pelanggannya. Untuk itu Starbucks Coffee selalu berusaha
melayani pelanggan dengan batas waktu selama 3 menit mulai dari proses
pemesanan hingga minuman yang dipesan sampai ke tangan pelanggan.
Untuk dapat memuaskan para pelanggan, Starbucks memberikan
customer comment card kepada para pelanggan untuk mendapatkan saran dan
kritik mengenai pelayanan yang diberikan Starbucks Coffee. Dengan
adanya saran dan kritik dari para pelanggan Starbucks dapat memberikan
pelayanan yang lebih baik lagi sesuai keinginan dari para pelanggannya.
Sistem pelayanan yang diberlakukan Starbucks Coffee adalah sistem self
service. Dimana pelanggan dapat langsung datang ke kasir untuk memesan
minuman atau makanan, dan pelanggan langsung membayarnya. Lalu pesanan

minuman akan dibuatkan oleh para barista, selama minuman sedang dibuat,
pelanggan dapat menunggu di pick-up bar, setelah minuman jadi,
pelanggan dapat mengambil minumannya, dan menikmati minumannya.
2.

Support Activities Starbucks Coffee Indonesia


Support activites bertujuan untuk mendukung kegiatan utama Starbucks
Coffee Indonesia dalam menjalankan bisnisnya, untuk menghasilkan competitive
advantage.

Administrative Coordination And Support Services


Administrative Coordination And Support Services merupakan
pengaturan perusahaan meliputi infrastruktur perusahaan yang mempengaruhi
semua aktifitas utama secara umum. Sebagai Support Centre Jakarta (SCJ) dari
Starbucks Coffee Indonesia, aktifitas yang dilakukan oleh PT. Sari Coffee
Indonesia adalah mendukung para karyawan dan lingkungan yang terkait
langsung dengan aktifitas utama Starbucks Coffee. Dukungan yang diberikan
adalah sebagai berikut:

a. Panduan dan Pelatihan Pengelolaan Biji kopi


Panduan dan pelatihan pengelolaan biji kopi ini tidak hanya diberikan kepada
para karyawan tetapi diberikan juga kepada para petani penghasil kopi yang
tergabung dalam Coffee And Farmer Equity (CAFE). Agar mereka dapat
mendapat panduan untuk mengolah biji kopi agar bisa menghasilkan kopi
dengan kualitas yang terbaik.
b. Pengendalian akan standarisasi penanganan produk
Pengendalian ini merupakan pengendalian atas penanganan produk yang
dikirim oleh pemasok. Starbucks memiliki standarisasi khusus untuk
menangani produk produk dari pemasok. Penanganan ini dimaksudkan untuk
menjaga kualitas dari produk, agar dapat memuaskan pelanggan.
c. Pengendalian pelaksanaan operasional
Starbucks Coffee memiliki alat pengukuran dari store performance, alat
pengukuran tersebut meliputi :
Store audit: merupakan pengevaluasian toko ritel Starbucks Coffee, atas hasil
kerja dan kondisi kebersihan dari toko. Store audit ini dilaksanakan sekali dalam
tiap bulan.
Customer snapshot: Program ini bertujuan untuk mengukur produk yuang
dihasilkan tiap toko Starbucks agar sesuai dengan standarisasi yang telah
ditetapkan. Program ini dilakukan dengan mempekerjakan seseorang dari
luar perusahaan untuk berpura-pura sebagai pelanggan. Orang tersebut akan
dilatih dan diberikan pengetahuan mengenai standar pelayanan dari
Starbucks Coffee. Orang tersebut akan datang ke toko ritel dengan berpura-pura
sebagai pelanggan untuk menilai pelayanan yang diberikan oleh para
karyawan dan menilai produk yang dihasilkan oleh toko tersebut
berdasarkan standar yang ditetapkan. Hasil penilaian tersebut akan diberikan

ke toko ritel, dan toko yang mendapatkan nilai baik, seluruh karyawannya akan
mendapatkan insentif.
Customer comment card: brosur yang dapat di isi oleh para pelanggan
untuk mengisi saran dan kritik dari aktifitas pelayanan toko toko ritel ataupun
produk yang dihasilkan.
d. Brand Image
Menurut Starbucks, nama dari Starbucks Coffee sebagai brand yang sudah
ternama merupakan salah satu upaya promosi Starbucks. Starbucks jarang sekali
menampilkan iklan melalui media elektronik maupun media cetak karena
menurut Starbucks keberadaan toko ritel Starbucks dilokasi pertokoan ramai
dengan menampilkan brand image yang sudah dikenal dunia ,sudah
merupakan sarana promosi bagi Starbucks Coffee. Starbucks juga selalu
berusaha merancang interior dari kondisi toko dengan ciri khas Starbucks, untuk
mendukung strategi dari perusahaan yang menjadikan Starbucks sebagai third
place, yaitu tempat ke tiga selain rumah dan kantor, bagi para pelanggannya.
e. Pembelajaran karyawan
Dukungan yang diberikan perusahaan agar tiap karyawan dapat memberikan
pelayanan yang terbaik bagi pelanggan adalah dengan memberikan pelatihan
bagi para karyawan baru, agar dapat melakukan aktifitas operasional dalam
melayani pelanggan dengan baik. Selain itu Starbucks juga sering melaksanakan
berbagai acara sebagai pembelajaran karyawan untuk meningkatkan
kemampuannya. Selain dukungan pembelajaran melalui acara yang diadakan
perusahaan, perusahaan juga menyediakan sarana untuk belajar sendiri melalui
buku resource manual yang dimiliki oleh perusahaan.

Human Resources Management


Dukungan dari human resources management meliputi perekrutan karyawan yang
sesuai dengan kualifikasi perusahaan, sistem reward yang diberikan perusahaan kepada
para karyawan yang berprestasi dalam melakukan kegiatan operasionalnya dan
penugasan bagi para karyawannya untuk mengembangkan pengetahuannya. Sistem
reward tidak hanya diberikan kepada para karyawan, tetapi juga diberikan kepada para
pemasok kopi yang selalu menjaga kualitas dari biji kopinya.

Technology development
Dukungan perusahaan dari pengembangan teknologi yang diterapkan meliputi
sistem pemesanan barang secara online, sistem perusahaan berbasis internet dengan
menggunakan SAP system yang memudahakan perusahaan dalam menjalankan
aktifitas bisnisnya, sistem e-payment untuk memudahkan pelanggan dalam melakukan
pembayaran, dan sistem e-commerce yang dimiliki perusahaan untuk memberikan
informasi kepada para pelanggannnya.

Procurement of resources

Dukungan perusahaan dalam pengadadan barang meliputi biji kopi mentah


yang didapatkan Starbucks dari para petani kopi, mesin kopi untuk memproses biji

kopi agar menjadi kopi Starbucks, pengadaan berbagai jenis kopi Starbucks dari
berbagai penjuru dunia, peralatan promosi (marketing material), dan pengadaan
merchandise dengan brand Starbucks Coffee.
Gambar. 1. Rantai nilai Starbucks Coffee

Daftar Pustaka:
http://www.starbucks.co.id/
http://thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2007-2-00396-MNSI_Bab%203.pdf

Anda mungkin juga menyukai