Anda di halaman 1dari 18

Kepariwisataan

Bagian III
Atraksi dan Motif Wisata
Atraksi dan Motif Wisata
 Pramuwisata
 Seseorang yang membrikan penjelasan serta
petunjuk kepada wisatawan dan traveller lainnya
tentang segala sesuatu yang hendak dilihat dan
disaksikan bilamana mereka berkunjung pada
suatu obyek, tempat atau daerah tertentu.
 Jenis pramuwisata berdasarkan bidang
keahliannya dibagi menjadi:
 Pramuwisata Umum (General Guide) adalah
pramuwisata yang mempunyai pengetahuan
mengenai kebudayaan, kekayaan alam, dan
aspirasi kehidupan bangsa/penduduk secara
umum; yang memiliki ijin untuk memberikan
bimbingan perjalanan dan penerangan
kepariwisataan dengan mempergunakan satu atau
beberapa bahasa tertentu terhadap wisatawan, baik
secara perseorangan atau berkelompok.
Atraksi dan Motif Wisata
 Pramuwisata Khusus (Special Guide) adalah
pramuwisata yang mempunyai pengetahuan yang
khusus dan mendalam mengenai obyek wisata
seperti kebudayaan, arkeologi, sejarah, teknik,
perdagangan, keagamaan, ilmiah margasatwa,
perburuan, dan lain-lain; yang mempunyai izin
untuk membimbing perjalanan dengan
memberikan penerangan kepada wisatawan baik
perorangan maupun kelompok dengan
menggunakan satu atau beberapa bahasa
tertentu.
 Pembimbing Darma Wisata (Tour Conductor)
adalah pramuwisata senior yang mempunyai
tanda pramuwisata untuk memimpin perjalanan
suatu kelompok wisatawan yang melakukan
perjalanan di suatu wilayah atau suatu negara
guna memberikan asistensi perjalanan,
bimbingan dan penerangan mengenai obyek
wisata kebudayaan, kekayaan alam dan aspirasi
kehidupan dari penduduk atau bangsa di wilayah
yang dijelajahi.
Atraksi dan Motif Wisata
 Pramuwisata Pengemudi (Guide Driver)
adalah pramuwisata yang mempunyai kartu
tanda pramuwisata untuk memberikan
bimbingan dan penerangan umum mengenai
obyek wisata, kebudayaan, kekayaan alam
dan aspirasi kehidupan bangsa kepada
wisatawan, di samping kedudukannya
sebagai pengemudi kendaraan umum,
seperti taxi, bus, touring choarch, dan lain-
lain.
 Berbagai Macam Bentuk Wisata
 Dari segi Jumlahnya:
 Individual Tour (wisatawan perorangan),
yaitu perjalanan wisata yang dilakukan oleh
satu orang atau sepasang suami-isteri.
Atraksi dan Motif Wisata
 Family Group Tour (wisata keluarga),
yaitu suatu perjalanan wisata yang dilakukan
oleh serombongan keluarga yang masih
mempunyai hubungan kekerabatan satu
sama lain.
 Group Tour (wisata rombongan), yaitu
suatu perjalanan wisata yang dilakukan
bersama-sama dengan dipimpin oleh
seorang yang bertanggung jawab atas
keselamatan dan kebutuhan seluruh
anggotanya. Biasanya paling sedikit 10
orang, dengan dilengkapi diskon dari
perusahaan prinsipal bagi orang yang
kesebelas. Potongan ini besarnya berkisar
antara 2 hingga 50% dari ongkos
penerbangan atau penginapan.
Atraksi dan Motif Wisata
 Dari segi kepengaturannya:
 Pre-arranged Tour (wisata berencana), yaitu suatu
perjalanan wisata yang jauh hari sebelumnya telah
diatur segala sesuatunya, baik transportasi,
akomodasi maupun obyek-obyek yang akan
dikunjungi. Biasanya wisata jenis ini diatur oleh suatu
lembaga yang khusus mengurus, mengatur maupun
menyelenggarakan perjalanan wisata dengan
bekerjasama dengan semua instansi atau lembaga
yang terkait dengan kepentingan tersebut.
 Package Tour (wisata paket atau paket wisata),
yaitu suatu produk perjalanan wisata yang dijual oleh
suatu perusahaan biro perjalanan atau perusahaan
transport yang bekerjasama dengannya dimana harga
paket wisata tersebut telah mencakup biaya
perjalanan, hotel ataupun fasilitas lainnya yang
memberikan kenyamanan bagi pembelinya. Dengan
kata lain paket wisata ini adalah suatu produk wisata
yang merupakan suatu komposisi perjalanan yang
disusun dan dijual guna memberikan kemudahan dan
kepraktisan dalam melakukan perjalanan wisata.
Atraksi dan Motif Wisata
 Coach Tour (wisata terpimpin), yaitu
suatu paket perjalanan ekskursi yang
dijual oleh biro perjalanan dengan
dipimpin oleh seorang pemandu wisata
yang diselenggarakan secara rutin,
dalam jangka yang telah ditetapkan dan
dengan rute perjalanan yang tertentu
pula.
 Special Arranged Tour (wisata
khusus), yaitu suatu perjalanan wisata
yang disusun secara khusus guna
memenuhi permintaan seorang
langganan atau lebih sesuai dengan
kepentingannya.
Atraksi dan Motif Wisata
 Optional Tour (wisata tambahan/samasuka),
yaitu suatu perjalanan wisata tambahan di luar
pengaturan yang telah disusun dan perjanjikan
pelaksanaannya, yang diperlakukan atas
permintaan pelanggan.
 Dari segi maksud dan Tujuannya:
 Holiday Tour (wisata liburan), yaitu suatu
perjalanan wisata yang diselenggarakan dan
diikuti oleh angggotanya guna berlibur,
bersenang-senang dan menghibur diri.
 Familiarization Tour (wisata pengenalan),
yaitu suata perjalanan anjangsana yang
dimaksudkan guna mengenal lebih lanjut bidang
atau daerah yang mempunyai kaitan dengan
pekerjaan.
Atraksi dan Motif Wisata
 Educational Tour (wisata pendidikan), yaitu
suatu perjalanan wisata yang dimaksudkan
untuk memberikan gambaran, studi
perbandingan ataupun pengetahuan mengenai
bidang kerja yang dikunjunginya. Wisata jenis
ini disebut juga study tour atau perjalanan
kunjungan pengetahuan.
 Scientific Tour (wisata pengetahuan), yaitu
perjalanan wisata yang tujuan pokoknya adalah
untuk memperoleh pengetahuan atau
penyelidikan terhadap sesuatu bidang ilmu
pengetahuan. Misalnya: kunjungan melihat
bunga bangkai berbunga (raflesia arnoldi),
melihat gerhana matahari total, menyelidiki
kehidupan konodo, dll.
Atraksi dan Motif Wisata
 Pileimage Tour (wisata keagamaan), yaitu
perjalanan wisata yang dimaksudkan guna
melakukan ibadah keagamaan.
 Special Mission Tour (wisata kunjungan
khusus), yaitu suatu perjalanan wisata yang
dilakukan dengan suatu maksud khusus,
misalnya laddies programme.
 Hunting Tour (wisata perburuan), yaitu suatu
kunjungan wisata yang dimaksudkan untuk
menyelenggarakan perburuan binatang yang
diijinkan oleh penguasa setempat sebagai
hiburan semata-mata. Ex; berburu babi hutan di
Sumatera, berburu Kangguru di Australia, dan
lain-lain.
Atraksi dan Motif Wisata
 Dari segi penyelenggarannya:
 Ekskursi (Excursion), yaitu suatu perjalanan
wisata jarak pendek yang ditempuh kurang dari
24 jam guna mengunjungi satu atau lebih obyek
wisata.
 Safari Tour, yaitu suatu perjalanan wisata yang
diselenggarakan secara khusus dengan
perlengkapan maupun peralatan khusus pula
yang tujuan maupun obyeknya bukan
merupakan obyek kunjungan wisata pada
umumnya. Misal: safari ke ujung kulon, safari ke
Taman Safari Indonesia di Gianyar Bali.
 Cruize Tour, yaitu perjalanan wisata dengan
menggunakan kapal pesiar mengunjungi obyek-
obyek wisata bahari dan obyek wisata di darat
tetapi menggunakan kapal pesiar sebagai basis
keberangkatannya.
Atraksi dan Motif Wisata
 Youth Tour (wisata remaja), yaitu kunjungan
wisata yang penyelenggaraannya khusus
diperuntukkan bagi para remaja menurut
golongan umur yang ditetapkan oleh hukum
negara masing-masing. Di Indonesia umumnya
yang dianggap remaja adalah mereka yang
masih dalam pendidikan SMA, belum duduk di
bangku Perguruan Tinggi, atau mereka yang
usianya masih dibawah 21 tahun, dan belum
kawin.
 Marine Tour (wisata bahari), yaitu suatu
kunjungan ke obyek wisata, khususnya untuk
menyaksikan keindahan lautan, wreck-diving
(menyelam) dengan perlengkapan selam
lengkap.
Atraksi dan Motif Wisata
 Motivasi yang mendorong wisatawan
untuk berwisata:
 Kebutuhan untuk berlibur dan
berekreasi,
 Kebutuhan pendidikan dan penelitian,
 Kebutuhan keagamaan,
 Kebutuhan kesehatan,
 Minat terhadap kebudayaan dan
kesenian,
 Kepentingan keamanan,
 Kepentingan hubungan keluarga,
 Kepentingan politik.
Atraksi dan Motif Wisata

 Komponen Perjalanan Wisata


 Sarana wisata terdiri dari tiga unsur:
 Sarana pokok Kepariwisataan (main tourism
superstructure);
 Biro perjalanan umum atau agen perjalanan.
 Transportasi wisata baik darat, laut, maupun
udara.
 Restorant (cateraing trades)
 Obyek wisata, antara lain:
 Keindahan Alam (natural amenities),
iklim, pemandangan, flora dan fauna,dll.
 Ciptaan Manusia (man made supply) ,
monumen, candi, art gallery dll.
Atraksi dan Motif Wisata
 Atraksi wisata (tourist attraction), ciptaan
manusia seperti kesenian, festival, pesta
ritual, upacara perkawinan tradisional, dll.
 Sarana pelengkap kepariwisataan
(supplementing tourism superstructure),;
 Fasilitas rekreasi dan olah raga, seperti golf
course, tennis court, pemandian,
photography, dll.
 Prasarana umum seperti jalan raya,
jembatan, listrik, lapangan udara,
telekomunikasi, air bersih, dll.
 Sarana penunjang kepariwisataan
(supporting tourism superstructure);
 Nightclub dan steambath
 Casino dan entertainment
 Souvenir shop, mailing service, dll.
Atraksi dan Motif Wisata
 Daerah Tujuan Wisata
 Obyek dan Daya Tarik Wisata
 Pengelompokan:
 Wisata alam
 Wisata budaya
 Wisata minat khusus
 Daya Tarik suatu obyek wisata berdasar
pada:
 Adanya sumberdaya yang dapat
menimbulkan rasa senang, indah, nyaman
dan bersih.
 Adanya aksesbilitas yang tinggi untuk dapat
mengunjunginya.
 Adanya ciri khusus/spesifikasi yang bersifat
langka.
Atraksi dan Motif Wisata
 Adanya sarana/prasarana penunjang
untuk melayani para wisatawan yang
hadir.
 Obyek wisata alam mempunyai daya
tarik tinggi karena keindahan alam
pegunungan, sungai, pantai, pasir,
hutan, dsb.
 Obyek wisata budaya mempunyai daya
tarik tinggi karena memiliki nilai khusus
dalam entuk atraksi kesenian, upacara
adat, nilai luhur yang terkandung dalam
suatu obyek buah karya manusia pada
masa lampau.
Atraksi dan Motif Wisata
 Pembangunan suatu obyek wisata harus
dirancang dengan bersumber pada daya
tarik yang dimiliki obyek tersebut dengan
mengacu pada kreteria keberhasilan
pengembangan yang meliputi berbagai
kelayakan.
 Kelayakan Finansial
 Perhitungan secara komersial dari pembangunan
obyek wisata tersebut.
 Kelayakan Sosial Ekonomi Regional
 Melihat apakah ivestasi yang ditanam juga akan
memiliki dampak sosial ekonomi secara regional;
dapat menciptakan lapangan kerja, penghasil
devisa, dll.
 Layak Teknis
 Dapat dipertanggungjawabkan secara teknis
dengan melihat daya dukung yang ada.
 Layak Lingkungan
 Issue kerusakan lingkungan hidup.

Anda mungkin juga menyukai