JULIANAWATI SULEHA AMALIA SAFITRI AZMI DEWI AGUSTIANI D.J GHIAN RIASTI IIN NURRAHMAH RIZAL JAELANI NURILA RIFKA SILVIA
SKENARIO I SURAT KETERANGAN DOKTER Seorang ibu datang ke praktik dokter dengan membawa
anaknya yang berumur 18 tahun. Sudah 3 hari ini anaknya tidak mengikuti kuliah karena bermain game di warnet. Peraturan di Fakultas menyatakan bahwa apabila tidak hadir lebih dari 1 hari tanpa surat keterangan dinyatakan tidak boleh mengikuti ujian akhir semester. Oleh karena itu ibunya meminta dokter untuk membuat Surat Keterangan Dokter yang menyatakan bahwa anaknya sakit. Namun dokter menolak untuk memberikan surat keterangan tersebut karena menurutnya hal itu tidak sesuai dengan sikap dan perilaku dokter muslim. Hal itu juga menunjukkan bahwa sikap dan kepribadian anak dan ibu tersebut kurang baik dan tidak sesuai denagn ajaran Islam.
STEP 1 I. waktu 25 menit ( masalah masalah yg dtemukan dalam skenario) 1.Memahami dan menjelaskan surat keterangan dan pelaporan yang dapat dibuat oleh seorang dokter serta sanksi hukumnya. 2.Memahami dan menjelaskan kepribadian dan sikap 3.Memahami dan menjelaskan ciri-ciri dokter muslim menurut ajaran islam. 4.Memahami dan menjelaskan Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI)
II. Waktu 25 menit (membaca dari buku referensi dalam ruang tutorial)
III. Setiap mahasiswa wajib menyajikan topik sesuai sasaran belajar. Jika masih ada materi yang belum sesuai dengan sasaran belajar maka dilanjutkan pada belajar mandiri (step 2)
Step 3
Kepribadian dan Sikap Definisi Kepribadian Allport, kepribadian adalah organisasi dinamis dari
sistem psikofisis dalam diri individu yang menentukan keunikan penyesuaian diri terhadap lingkungan. Koentjaraningrat, kepribadian adalah susunan unsurunsur akal dan jiwa yang menentukan perbedaan tingkah laku atau tindakan dari tiap-tiap individu. Yinger, kepribadian adalah keseluruhan perilaku seseorang dengan sistem kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian situasi
beberapa teori kepribadian yang sudah banyak dikenal, diantaranya : teori Psikoanalisa dari Sigmund Freud, teori Analitik dari Carl Gustav Jung, teori Sosial Psikologis dari Adler, Fromm, Horney dan Sullivan, teori Personologi dari Murray, teori Medan dari Kurt Lewin, teori Psikologi Individual dari Allport, teori Stimulus-Respons dari Throndike, Hull, Watson, teori The Self dari Carl Rogers dan sebagainya. Sementara itu, Abin Syamsuddin (2003) mengemukakan tentang aspek-aspek kepribadian, yang di dalamnya mencakup :
perilaku, konsiten tidaknya dalam memegang pendirian atau pendapat. Temperamen; yaitu disposisi reaktif seorang, atau cepat lambatnya mereaksi terhadap rangsangan-rangsangan yang datang dari lingkungan. Sikap; sambutan terhadap objek yang bersifat positif, negatif atau ambivalen Stabilitas emosi; yaitu kadar kestabilan reaksi emosional terhadap rangsangan dari lingkungan. Seperti mudah tidaknya tersinggung, marah, sedih, atau putus asa Responsibilitas (tanggung jawab), kesiapan untuk menerima resiko dari tindakan atau perbuatan yang dilakukan. Seperti mau menerima resiko secara wajar, cuci tangan, atau melarikan diri dari resiko yang dihadapi. Sosiabilitas; yaitu disposisi pribadi yang berkaitan dengan hubungan interpersonal. Seperti : sifat pribadi yang terbuka atau tertutup dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain.
diri apa adanya tentang kelebihan dan kekurangannya, secara fisik, pengetahuan, keterampilan dan sebagainya. Mampu menilai situasi secara realistik; dapat menghadapi situasi atau kondisi kehidupan yang dialaminya secara realistik dan mau menerima secara wajar, tidak mengharapkan kondisi kehidupan itu sebagai sesuatu yang sempurna. Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik; dapat menilai keberhasilan yang diperolehnya dan meraksinya secara rasional, tidak menjadi sombong, angkuh atau mengalami superiority complex, apabila memperoleh prestasi yang tinggi atau kesuksesan hidup. Jika mengalami kegagalan, dia tidak mereaksinya dengan frustrasi, tetapi dengan sikap optimistik. Menerima tanggung jawab; dia mempunyai keyakinan terhadap kemampuannya untuk mengatasi masalah-masalah kehidupan yang dihadapinya.
bertindak, mampu mengambil keputusan, mengarahkan dan mengembangkan diri serta menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku di lingkungannya.
Dapat mengontrol emosi; merasa nyaman dengan emosinya, dapat
menghadapi situasi frustrasi, depresi, atau stress secara positif atau konstruktif , tidak destruktif (merusak)
Berorientasi tujuan; dapat merumuskan tujuan-tujuan dalam setiap
aktivitas dan kehidupannya berdasarkan pertimbangan secara matang (rasional), tidak atas dasar paksaan dari luar, dan berupaya mencapai tujuan dengan cara mengembangkan kepribadian (wawasan), pengetahuan dan keterampilan.
Berorientasi keluar (ekstrovert); bersifat respek, empati terhadap
orang lain, memiliki kepedulian terhadap situasi atau masalahmasalah lingkungannya dan bersifat fleksibel dalam berfikir, menghargai dan menilai orang lain seperti dirinya, merasa
dirinya dimanfaatkan untuk menjadi korban orang lain dan mengorbankan orang lain, karena kekecewaan dirinya.
Penerimaan sosial; mau berpartsipasi aktif dalam kegiatan
sosial dan memiliki sikap bersahabat dalam berhubungan dengan orang lain.
Memiliki filsafat hidup; mengarahkan hidupnya berdasarkan
didukung oleh faktor-faktor achievement (prestasi) acceptance (penerimaan), dan affection (kasih sayang)
Kepribadian yang tidak sehat : Mudah marah (tersinggung) Menunjukkan kekhawatiran dan kecemasan Sering merasa tertekan (stress atau depresi) Bersikap kejam atau senang mengganggu orang lain yang usianya lebih muda atau terhadap binatang Ketidakmampuan untuk menghindar dari perilaku menyimpang meskipun sudah diperingati atau dihukum Kebiasaan berbohong Hiperaktif Bersikap memusuhi semua bentuk otoritas Senang mengkritik/ mencemooh orang lain Sulit tidur Kurang memiliki rasa tanggung jawab Sering mengalami pusing kepala (meskipun penyebabnya bukan faktor yang bersifat organis) Kurang memiliki kesadaran untuk mentaati ajaran agama Pesimis dalam menghadapi kehidupan Kurang bergairah
Kesimpulan Kepribadian adalah ciri-ciri watak seseorang yang konsisten sehingga menjadi identitas dirinya secara khusus.
FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK KEPRIBADIAN Warisan biologis (keturunan) Lingkungan fisik (geografis) Lingkungan sosial ( budaya, pengalaman kelompok, pengalaman unik)
PENGETAHUAN (fantasi,
pemahaman, dan konsep dari pengamatan dan pema-haman mengenai segala hal yang berbeda dalam lingkungan individu) PERASAAN (suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang menghasilkan penilaian positif atau negatif terhadap sesuatu) DORONGAN NALURI (kemauan dalam diri yang sudah merupakan naluri atau bagian yang tak terpisahkan dari setiap manusia
Definisi sifat SIFAT merupakan keadaan yg tampak pd suatu benda, tanda lahiriah, - peri keadaan yg menurut kodratnya ada pd sesuatu (benda,orang dsb)
Adanya belas kasihan dan cinta kasih terhadap sesama manusia, perasaan sosial yang ditunjukkan kepada masyarakat.
Harus berbudi luhur, dapat dipercaya oleh pasien, dan memupuk keyakinan profesional.
Seorang dokter harus dapat dengan tenang melakukan pekerjaannya dan harus mempunyai kepercayaan kepada diri sendiri.
Bersikap mandiri dan orisinal karena pengetahuan yang diwarisi secara turun temurun dari buku-buku masih jauh memadai.
Ia harus mempunyai kepribadian yang kuat, sehingga dapat melakukan pekerjaanya di dalam keadaan yang serba sulit. Dan tentunya tidak menyimpang dari ketentuan-ketentuan agama.
Seorang dokter harus hidup seimbang, tidak berlebih-lebihan, tidak membuang waktu serta energi dengan menikmati kesenangan dan kenikmatan.
Seorang dokter muslim harus lebih banyak mendengar dan lebih sedikit bicara,
Seorang dokter muslim tidak boleh berkecil hati dan harus merasa bangga akan profesinya karena semua agama menghormati profesi dokter.
Islam dan mempraktekkannyabaik dalam keadaan sendiri atau dihadapan orang lain.
Berbakti kepada orang tua; berterima kasih kepada guru, dan yang
lebih tua; rendah hati, sederhana, baik hati, pemaaf, sabar, dan toleransi.
Mengikuti jalan orang-orang yang benar. Selalu mencari dukungan dari Allah. Selalu mengikuti pengetahuan medis terbaru, selalu meningkatkan
Sadar bahwa hidup itu diberikan kepada manusia oleh Allah, bahwa hidup dimulai sejak pembuahan, dan bahwa hidup manusia tidak bisa diambil kecuali oleh Allah dan dengan izinNya. Sadar bahwa Allah selalu mengawasi, memantau setiap niat dan perbuatan. Mengikuti jalan petunjuk Allah sebagai pedoman pokoknya meskipun berbeda dengan tuntutan tradisi umumdan keinginan pasien. Tidak menyarankan atau memberikan bahan yang berbahaya. Memberikan pertolongan yang dibutuhkan tanpa memikirkan kemampuan keuangan atau asal suku bangsa dari pasien. Menawarkan saran yang diperlukan dengan pertimbangan untuk jasmani dan rohani pasien. Melindungi kerahasiaan pasien dan memakai cara komunikasi yang benar. Memeriksa pasien lawan jenis dengan kehadiran orang ketiga jika dimungkinkan. Tidak mengkritik dokter lain dihadapan pasiennya atau petugas kesehatan lain. Menolak pembayaran dari dokter lain atau keluarga dekatnya. Selalu bijak dalam pengambilan keputusan
kekuatan tumbuh orang sakit, keadaan resam tubuh yang tidak sewajarnya, umur si sakit dan obat yang cocok dengan musim itu, negeri si sakit dan keadaan buminya, iklim di mana ia sakit, daya penyembuhan obat itu.
Di samping itu dokter harus memperhatikan mengenai tujuan
pengobatan, obat yang dapat melawan penyakit itu, cara yang mudah dalam mengobati penyakit.
Selanjutnua seorang dokter hendaknya membuat campuran obat
yang sempurna, mempunyai pengalaman mengenai penyakit jiwa dan pengobatannya, berlaku lemah lembut, menggunakan cara keagamaan dan sugesti, tahu tugasnya.
teman sejawatnya yang telah berada disitu. Jika di kota yang terdapat banyak praktik dokter, cukup dengan memberitahukan tentang pembukaan praktiknya kepada teman sejawat yang berdekatan.
Setiap dokter menjadi anggota IDI setia dan aktif. Dengan
(KODEKI)
Pengertian KODEKI :
Kata etik atau etika berasal dari dua kata bahasa latin, yaitu mores
dab ethos. Umumnya sebagai rangkaian mores of community (kesopanan masyarakat) dan ethos of the people (akhlak manusia).
Mengenai kedokteran ada dua hal yang perlu di perhatikan yaitu : etik jabatan kedokteran (medical ethics) etik asuhan kedokteran (ethics of the medical care)
KODEKI adalah suatu kode etik yang digunakan sebagai pedoman dalam menjalankan profesi kedokteran atau pedoman bagi dokter Indonesia anggota IDI dalam melaksanakan praktik kedokteran. KODEKI yang ada saat ini perlu disesuaikan lagi dengan situasi kondisi yang berkembang sesuai dengan pesatnya kemajuan iptekdok dan dinamika global yang ada dan penerapannya perlu ditetapkan melalui surat keputusan.
ISI KODEKI kewajiban umum dokter kewajiban dokter terhadap pasien kewajiban dokter terhadap teman sejawat kewajiban dokter terhadap diri sendiri
Pokok isi kode etik kedokteran islam: definisi profesi kedokteran ciri ciri para dokter hubungan dokter dengan dokter hubungan dokter dengan pasien rahasia profesi peranan dokter di masa perang tanggung jawab dan pertanggungjawaban kesucian jiwa manusia dokter dan manusia dokter dan kemajuan biomedis modern pendidikan kedokteran sumpah dokter
Surat keterangan dokter dapat didefinisikan sebagai surat keterangan yang diberikan oleh seorang dokter secara profesional mengenai keadaan tertentu yang diketahuinya dan dapat dibuktikan kebenarannya.
Macam-macam Surat Keterangan Dokter Surat keterangan dokter yang biasa diberikan oleh dokter
antara lain adalah: Surat keterangan sehat (untuk berbagai keperluan seperti memperoleh SIM, mengajukan klaim asuransi, menikah, melamar pekerjaan, dan lain-lain) Surat keterangan sakit/istirahat sakit Surat keterangan kelahiran Surat keterangan kematian Surat keterangan kematian untuk asuransi Surat keterangan cacat Surat keterangan ahli yang berkaitan dengan pemeriksaan forensik (Visum et Repertum); mengenai pembuatan Visum et Repertum dibahas dalam bab tersendiri. Laporan mengenai penyakit menular Kuitansi
Dokter Dalam membuat surat keterangan dokter, seorang dokter hendaknya hanya memberikan keterangan yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dan dapat dibuktikan kebenarannya. Dokter yang membuat surat keterangan yang tidak benar dapat dikatakan melanggar Kode Etik Kedokteran Indonesia dan melanggar hukum. Aturan yang terkait dengan pembuatan surat keterangan dokter adalah: Kode Etik Kedokteran Indonesia, Bab I mengenai kewajiban umum dokter, pasal 7: Seorang dokter hanya memberi keterangan atau pendapat yang dapat dibuktikan kebenarannya
Seorang dokter yang sengaja memberikan surat keterangan palsu tentang ada atau tidaknya penyakit, kelemahan atau kecacatan diancam dengan hukuman penjara paling lama empat tahun. Jika keterangan diberikan dengan maksud untuk memasukkan seseorang dalam rumah sakit jiwa atau untuk menahannya di situ, dijatuhi hukuman penjara paling lama delapan tahun enam bulan. Diancam dengan pidana yang sama, barang siapa dengan sengaja memberikan surat keterangan palsu seolah-olah isinya sesuai dengan kebenaran.
Daftar Pustaka Hanafiah, M.J.& Amir, A., 1999. Etika Kedokteran & Hukum Kesehatan, Edisi 3, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta. Berbagai contoh format surat keterangan dokter dari RSUP Dr Sarjito dan beberapa perusahaan asuransi, tidak diterbitkan. www.kiunissula.com www.kabarindonesia.com