Anda di halaman 1dari 10

PANDUAN

TRANSPORTASI

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK


MUHAMMADIYAH MALANG
Jl. KH. Wahid Hasyim 26, 30 Malang 65119
Telp. (0341) 326222 – 351549 Fax. (0341) 354480
Email: rsabm_mlg@yahoo.com
NUTAH SAI(IT IBU DAIT ATAK
iIUHATTADIYAH TALANG
TERAI(REDITASI NNGXAT PEROAT{A *
JL IOl. Wflld lrrryim 20 :10 ii.hrt (65U9)
Telp. (0341) 326222 (hwrdit) Far (orct) 354a8o
Webrite : httf ./Anrw.naam$arimadiy.hmk.corn
Emafl;

KEPUTU$N DIREXTUR
RUMAH SAI$T I8U DAN ANAI( MUHAMMADIYAH MALANG
NoMoR 2 rsB,t3il W"lrEPnll.6.AUfl lxlzWz

TEIVTANG

PA'IIDUAN TRANSPORTASI
RUMAH $/\IOTIBU DAH AHAT MUHAT'/IMADNTAH MATANG

ffInl'il*u#
DIREIffUN RUiTAH SAXT l8U DAiI ATIAf, T'T'}IAil'hIADIYAH MAI.A{ire

Menimbang r. Brhun dehm rrqtr untuk mcsruiudkan pdryrnen kcsttatan


rujukrn Rumrh s.kit lbu drn Anrk Muhrmm#iyrh Mrlang
bcrupya meningtatkan kualitas pchyanen kcrchabn di s*gala lini
yarry mcliprti tmrupstaci pa$!n di ntrrr*t S*it lbu dan Anak
Muhammadffih Malang,
h 8aftxla ffi?r rshrflfim y.ng merilp€rtr.titrn H d.n kanniiben
pasien dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya pedoman sebagai
landasan penyelertltpraCIn pelaFnan lran8 mengatur
basi
Transporatasi Prsieo di Rurnah Srkit lbu dan Anak Muhammadiyeh
Malang,
L Bihm bcrdrrerlan patimbangan pada turuf a dan E, perk,
ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur.

Mengingat 1. Undang Undary Repubtik lndonesia l{omor 36 Tahun ?ff19 tentang


Kesehatan,
!- tMrry Undug Rcgrrblik tftdffiGsit l{amor tH Trhttrt 20m tcnta4
f,umah Sakit,
3. t nrla[ UnetE ftGtrtbll* Irdoffiria t*omor 36 Tahun 2014 t€ntarts
Tenaga Kesehatan,
4. Pcntumn tfimtrri (c$chtt a Rcprs$f lndontsh f{omor Xl Tehsn
2017 tantens Ke*l*mrtan Pasien,
5. Pcratuan Menteri Kesehatrn Republik lndoncsia Nomor 22 Tahun
2022 tentang Rekam Medis,
6. Keputusan Mcntcri Ke*hetan Rcpublik lndonasie Nomor
129/Mcnkes/SKllU2008 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan
MinimalRumah Sakit,
7. Sur.t Keputusan Majetis Kamhabn dan KeEaiehteraln Maryaraket
Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor : 5L IKEP I 1.5 /H /2@5 Tentang
Pedoman Penyelenggaraa n Pengelolarn Amal Usaha Muhamrnadiyah
dan Aisyiyah Bidang Kesehatan,
8. Surat Kepuilrsan Pimpinrn Wlayah Muhammadiyah Jawa Timur
frlornor : Silf,EElll.OlBf20tl Tentang Tanfidz Peritur.n
Kekaryawanan Rumah Sakit Muhammadiyah / Aisyiyah Se'Jawa
Timur.

I
rn$rntndtgdr
Sur*eya-Grerik-t-erurgat-8$a'-Srro&erejo-B<{mregoro-Tuban-Si&rio-t{oFksno-
Mqoagong -Jcnnfueng-Ngenjok - Kota Kediri - Kab.Kedfi - Msdiun - Ponorogo-Tuhmgagung-
Blfr -Mdmg - KouProbolingo -Rogojstryi -Berrylvangi
RUTAH SAI(IT !BU DAII AXAT
MUHATTADTYITH MALIING
TEBATREDITASI NilGXAT PERDAITA *
,L xH.tlrJr$ l{arytn 15, :5,llhrtl65u9l
Ieh. (034r) 3:16212lhmiry) Far. 10341) 3!r.8o
Webrite : httpc://wuw,raamr$anrmadiyatml.com
Emet : rrahn-dreyatpo.ocr

9. Surat Keputusan tvtaielis Pembina Kesetatan Umum Pimpinan Daerah


Muhammadiyah Kota Malang Nomor : t0ZKEP/ll 1.6 lF l2OZl Tentang
Surit Keputusan Struktur Orgsnisasi Rurnah Sakit lbu dan Anak
Muhamrnadiyah Mahng-

Memperhatikan 1. Kebijakan Pelaranan yang ada di Rumah Sakit lbu dan Anak
Muhammadiyah Malarq,
2. Perlunya disusun Panduan Transportasi di Rumah Sakit lbu dan Anak
Muhemmadiyah Melrq.

MENfl.lTUSI(AN

Menetapkan : Keputusan Diraktur Rumah Sakit lbu dan Anak Muhammadiyah Malang
ffing fandrraa Tramfortasi *urnatr *it
tbu dan ftnk Muhammadiyah
Malang.

l(esatu : Pemherhkuon Panduan Tranrportasi Rumah gskit lba dan Anrk


Muhamraadiyah Malang.

Kedua : Surat Kcputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditstepken dan apabila
kenrudian hari terdapat kekeliruan delam kepunsan ini, maka akan
diadakan perhaikan sebagaimana mesfl nya

Dlte*rp&an di : ilH.ng
12 Rabiul Awal 1'141 H
Tatqgnl :
08 Oktober 2{}22M

O[re*tur
RS lbu drn Anek Malang

ilBM.1.023.284

Tembusan:
1. Arsip

I
m.tnrnmrdgdr
Surabeya-Grerik-t-rnrmrgm-Erbc-Srmterejo-Eirianegoro-Tuban-Sidorio-Molr&stto-
Mojoegrmg - Jorbeng - Nganjok'Kou Kediri - trfub.Kedhi - Madirm'Pororogo - Tuhmpgmg'
Bli:ar - Mdmg - Kota kobolingga - Rogojanpi - Benyuwangi
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................................................................. ii


BAB I DEFINISI ............................................................................................................................................. 3
BAB II RUANG LINGKUP .............................................................................................................................. 4
BAB III TATALAKSANA ................................................................................................................................. 5
III.I Teknik pemindahan pada pasien ....................................................................................................... 5
III.II Jenis-jenis dari transportasi paslen .................................................................................................. 6
III.III Transportasi Rujukan ...................................................................................................................... 7
BAB IV DOKUMENTASI ................................................................................................................................ 8

Panduan Perencanaan Pemulangan Pasien ii


BAB IDEF INI SI

DEFINISI

Transportasi pasien adalah sarana yang digunakan untuk mengangkut penderita/korban


dari lokasi bencana ke sarana kesehatan yang memadai dengan aman tanpa memperberat
keadaan penderita ke sarana kesehatan yang memadai. Transportasi pasien harus memenuhi
standar PPI yang berlaku di rumah sakit seperti penggunaan APD yang sesuai dengan kondisi
pasien. Pada setiap alat transportasi minimal terdiri dari satu orang paramedik dan satu
pengemudi (jika dibutuhkan bisa terdiri dari satu orang dokter).

Panduan Perencanaan Pemulangan Pasien 3


BAB IIRUANG LI NGKUP

RUANG LINGKUP

Ruang lingkup transportasi meliputi :


1. Pasien RSIA Muhammadiyah yang memerlukan perawatan, tetapi tidak bisa dilakukan rawat
inap dan di perlukan untuk dirujuk, karena tempat rawat inap penuh, fasilitas kurang memadai,
dokter konsulen tidak ada, dan atas permintaan pasien atau keluarganya.
2. Tim ambulance, terdiri dari paramedis dan pengemudi ambulans
3. Mobil ambulans RSIA Muhammadiyah dan kelengkapan medis sesuai kebutuhan transportasi

Panduan Perencanaan Pemulangan Pasien 4


BAB III TATALAKSANA

TATALAKSANA

Prosedur untuk transport pasien antara lain yaitu:


1. Lakukan pemeriksaan menyeluruh
Pastikan bahwa pasien yang sadar bisa bernafas tanpa kesulitan setelah diletakkan
di atas
usungan. Jika pasien tidak sadar dan menggunakan alat bantu jalan nafas (airway)
2. Amankan posisi tandu di dalam ambulans
Pastikan selalu bahwa pasien dalam posisi aman selama perjalanan ke rumah sakit
3. Posisikan dan amankan pasien
Selama pemindahan pake ambulans, pasien harus diamankan dengan kuat ke
usungan.
4. Pastikan pasien terikat baik dengan tandu. Tali ikat keamanan digunakan ketika
pasien siap Untuk dipindahkan ke ambulans, sesuaikan kekencangan tali pengikat
sehingga dapat menahan pasien dengan aman.
5. Persiapkan jika timbul komplikasi pernapasan dan jantung.
Jika kondisi pasien cenderung berkembang ke arah henti jantung, letakkan spinal
board
pendek atau papan RJP dibawah matras sebelum ambulans dijalankan.
6. Melonggarkan pakaian yang ketat
7. Naikkan keluarga yang harus mendampingi pasien
Tenangkan pasien

III.I Teknik pemindahan pada pasien

Teknik pemindahan pada klien termasuk dalam transportasi pasien, seperti pemindahan
pasien dari satu tempat ke tempat lain, baik menggunakan alat transport seperti ambulans, dan
brankar yang berguna sebagai pengangkut pasien gawat darurat.
1. Pemindahan klien dari tempat tidur ke brankar oleh perawat membutuhkan bantuan
klien
Pada pemindahan klien brankar menggunakan penarik kain yang ditarik untuk
memindahkan klien dari tempat tidur ke brankar. Brankar dan tempat tidur
ditempatkan berdampingan sehingga klien dapat dipindahkan dengan cepat dan
mudah dengan menggunakan kain pengangkat. Pemindahan pada klien
membutuhkan tiga orang pengangkat

2. Pemindahan klien dari tempat tidur ke kursi


Perawat menjelaskan prosedur terlebih dahulu pada klien sebelum pemindahan.
Kursi ditempatkan dekat dengan tempat tidur dengan punggung kursi sejajar dengan
bagian kepala tempat tidur. Pemindahan yang aman adalah prioritas pertama, ketika

Panduan Perencanaan Pemulangan Pasien 5


memindahkan klien dari tempat tidur ke kursi roda perawat harus menggunakan
mekanika tubuh yang tepat
3. Pemindahan pasien ke posisi lateral atau prone di tempat tidur
a. Pindahkan pasien dari keposisi yang berlawanan
b. Letakkan tangan pasien yangdekat dengan perawat ke dada dan tangan yang
jauh dari perawat, sedikit ke depan badan pasien
c. Letakkan kaki pasien yang terjauh dengan perawat menyilang diatas kaki yang
terdekat
d. Tempatkan diri perawat sedekat mungkin dengan pasien
e. Tempatkan tangan perawat dibokong dan bantu pasien
f. Tarik badan pasien
g. Beri bantal pada tempat yang diperlukan

III.II Jenis-jenis dari transportasi paslen


Transportasi pasien pada umumnya terbagi atas dua : transportasi gawat darurat dan
drastis.
a. Transportasi gawat darurat
Setelah penderita diletakkan diatas tandu (atau long spine biard bila diduga patah
tulang belakang) penderita dapat diangkut ke rumah sakit. Sepanjang perjalanan
dilakukan survey primer, resusitasi jika perlu.
Mekanikan saat mengangkut tubuh gawat darurat
Tulang yang paling kuat di tubuh manusia adalah tulang panjang dan yang paling kuat
diantaranya adalah tulang paha (femur). Otot-otot yang beraksi pada tulang tersebut
juga paling kuat. Dengan demikian maka pengangkatan harus dilakukan dengan tenaga
terutama pada paha dan bukan dengan membungkuk angkatlah dengan paha, bukan
dengan punggung.
Panduan dalam mengangkat penderita gawat darurat
1. Kenali kemampuan diri dan kemampuan pasangan kita nilai beban pasien
2. Diangkat secara besama dan bila merasa tidak mampu jangan dipaksakan
3. Kedua kaki berjarak sebahu kita, satu kaki sedikit didepan sebelahnya
4. Berjongkok, jangan membungkuk, saat mengangkat
5. Tangan yang memegang menghadap kedepan
6. Tubuh sedekat mungkin kebeban yang harus diangkat. Bila terpaksa jarak
maksimal tangan dengan tubuh kita adalah 50 cm
7. Jangan memutar tubuh saat mengangkat
8. Panduan diatas berlaku juga saat menarik atau mendorong penderita

Panduan Perencanaan Pemulangan Pasien 6


b. Transportasi pasien kritis
Pasien kritis adalah pasien dengan disfungsi atau gagal pada satu atau lebih sistem
tubuh, tergantung pada penggunaan peralatan monitoring dan terapi.
Transportasi intra hospital pasien kritis harus mengikuti beberapa aturan, yaitu :
1. Kondisi sebelum transport
● Informasi bahwa area tempat pasien akan dipindahkan telah siap
● Dokter yang bertugas harus mendampingi pasien dan komunikasi antar
dokter dan
perawat juga harus jelas
● Tulis dalam rekam medis selama transport berlangsung

2. Profesional beserta dengan pasien (dokter atau perawat) harus mendampingi


pasien
● Perawat yang bertugas dengan pengalaman CPR atau sudah terlatih
● Dokter atau perawat harus menemani pasien dengan instabilitas fisiologik
dan
pasien yang membutuhkan urgent
3. Peralatan untuk menunjang pasien (alat kesehatan dan bahan medis habis pakai)
● Transport monitor
● Blood pressure
● Oksigen
● Kateter suction
● Obat resusitasi
● Cairan intravena
4. Monitoring selama transport
● Monitoring continue : EKG, pulse oxymetri
● Monitoring intermiten: tekanan darah, respiratory rate
III.III Transportasi Rujukan
Sistem rujukan kesehatan adalah suatu sistem jaringan penyerahan tanggung jawab secara
timbal balik atas masalah yang timbul, baik secara vertical maupun horizontal ke fasilitas
pelayanan yang lebih kompeten dan lengkap dan tidak dibatasi oleh wilayah administrasi.
Tujuan Rujukan
· Tujuan sistem rujukan adalah agar pasien mendapatkan pertolongan pada fasilitas
pelayanan kesehatan yang lebih mampu dan lengkap.

Panduan Perencanaan Pemulangan Pasien 7


BAB IV DOKUME NTA SI

DOKUMENTASI

1. Form rujukan pasien


2. Form checklist alat medis dan obat di ambulans
3. Form checklist pemeliharaan ambulans

Panduan Perencanaan Pemulangan Pasien 8

Anda mungkin juga menyukai