Anda di halaman 1dari 10

SPO

Judul :
MEMBERIKAN OBAT ORAL
…………………………………………………………….

Tanggal Terbit: ……………………………….

No. Dokumen: Ditetapkan Oleh:


MB/ SPO/ DIVISI/ 00000

No. Revisi:
-

Halaman: (dr. Dendi Artstetrianto)


Managing Director
+

PENGERTIAN

Memberikan obat melalui mulut sesuai progam pengobatan.

TUJUAN

Memberikan therapy oral.

KEBIJAKAN

Pemberian obat oral diberikan sesuai jadwal program.

PROSEDUR

1. Persiapan Alat
a. Obat oral sesuai progam.
b. Plastik obat.
c. Baki alat.
2. Proses
a. Lakukan pengecekan ulang: nama pasien, tanggal lahir pasien, nama obat, dosis obat, waktu
pemberian dan cara pemberian.
b. Masukan obat yang akan diberikan kedalam plastik obat, tulis nama dan tanggal lahir
pasien.
c. Cuci tangan
d. Jelaskan prosedur minum obat kepada pasien.
e. Alat-alat dan pasien dirapihkan.
f. Cuci tangan.
g. Lihat reaksi setelah 1-2 jam.
h. Dokumentasikan.

UNIT TERKAIT

Instalasi Rawat Inap

REFERENSI

Permenkes 72 tahun 2016 tentang standar pelayanan kefarmasian dirumah sakit

DIAGRAM ALUR

1 Paraf Manager QA:

SPO

Judul:
PEMBERIAN IMUNISASI TOXOID
…………………………………………………………….

Tanggal Terbit: ……………………………….

No. Dokumen: Ditetapkan Oleh:


MB/ SPO/ DIVISI/ 00000

No. Revisi:
-

Halaman: (dr. Dendi Artstetrianto)

PENGERTIAN

Pemberian imunisasi tetanus toxoid pada ibu hamil dan calon pengantin untuk mencegah terjadinya
tetanus neonatorum pada bayi.

TUJUAN

Sebagai acuan untuk melaksanakan suntikan TT pada ibu hamil untuk pemberian kekebalan aktif
terhadap tetanus bagi bayi yang dilahirkan.

KEBIJAKAN

Petunjuk kerja ini mencakup pelayanan di KIA yang diberikan pada ibu hamil dan calon pengantin, serta
poliklinik spesialis kandungan :
1. Imunisasi tetanus toxoid terbukti sebagai satu upaya pencegahan penyakit tetanus neonatrum.
2. Diberikan pada usia kehamilan trimester kedua, usia kehamilan 24-30 dengan interval waktu 4
minggu.
3. Disuntikkan pada lengan atas secara intra muscular (im) sebanyak 0,5 ml.
4. Sebelumnya lengan dibersihkan dengan kapas yang telah dibasahi air hangat.

PROSEDUR

1. Bahan
a. Kapas
b. Serum tetanus toxoid.
c. Jarum Suntik disposibel 2,5 ml.
d. Air bersih hangat
2. Instruksi Kerja
a. Lakukan identifikasi dan anamnesa dengan menanyakan pada pasien:
b. Nama dan tanggal lahir.Apakah ada alergi terhadap obat-obatan.
c. Pastikan kondisi pasien dalam keadaan sehat.
d. Isi form persetujuan tindakan medik dan pasien tanda tangan untuk persetujuan.
e. Siapkan bahan dan alat suntik.
f. Ambil vaksin dengan jarum dan semprit disposable sebanyak 0,5 ml
g. Mencuci tangan.
h. Persilakan pasien duduk.
i. Oleskan kapas steril pada lengan kiri bagian atas
j. Suntik pada lengan kiri bagian atas secara intra muscular.
k. Oleskan bekas suntikan dengan kapas steril.
l. Buang jarum bekas suntikan ke dalam kotak
m. Persilakan pasien menunggu 15 menit di luar, dan jika tidak terjadi efek samping pasien boleh
pulang.
n. Catat pada buku status dan KMS ibu hamil.
3. Indikator Kinerja
a. Tidak terjadi tetanus neonatorum pada bayi yang dilahirkan khususnya sampai dengan
lepasnya pusar (tali pusat).
4. Catatan Mutu
a. Kartu status ibu hamil.
b. Buku register kohort ibu hamil.
c. Buku register ibu hamil.
d. Buku catatan resiko tinggi.
e. Formulir persetujuan tindakan medik.

UNIT TERKAIT

1. Poli KIA (Bidan).


2. Poliklinik spesialis kebidanan dan penyakit kandungan (Dokter Sp.OG).

REFERENSI

DIAGRAM ALUR

2 Paraf Manager QA:

SPO

Judul:
MELAKUKAN ANAMNESA
…………………………………………………………….

Tanggal Terbit: ……………………………….

No. Dokumen: Ditetapkan Oleh:


MB/ SPO/ DIVISI/ 00000

No. Revisi:
-

Halaman: (dr. Dendi Artstetrianto)


Managing Director
+

PENGERTIAN
Melakukan wawancara keperawatan sesuai dengan format yang ditentukan.

TUJUAN

Mendapatkan informasi yang akurat.

KEBIJAKAN

1. Anamnesa dilakukan sesuai dengan indikasi dan pengisian status harus lengkap.
2. Menjamin kerahasiaan status pasien sesuai dengan privacy.

PROSEDUR

1. Persiapan Alat
a. Status
b. Alat Tulis.
2. Proses
a. Ucapkan salam.
b. Perkenalkan diri.
c. Konfirmasi identitas pasien dengan melakukan verifikasi menggunakan pertanyaan
terbuka
d. Tanyakan keluhan pasien, riwayat penyakit dan aspek lain yang ada dalam status
pasien.
e. Dokumentasikan.

UNIT TERKAIT

1. IGD
2. PONEK
3. Poliklinik
4. Rawat inap.

REFERENSI

DIAGRAM ALUR

3 Paraf Manager QA:


SPO

Judul:
MENIMBANG BERAT BADAN
…………………………………………………………….

Tanggal Terbit: ……………………………….

No. Dokumen: Ditetapkan Oleh:


MB/ SPO/ DIVISI/ 00000

No. Revisi:
-

Halaman: (dr. Dendi Artstetrianto)


Managing Director
+

PENGERTIAN

Mengukur berat badan pasien.

TUJUAN

Mengetahui berat badan pasien.

KEBIJAKAN

Setiap pasien yang akan berobat ke poliklinik.

PROSEDUR

1. Persiapan Alat
a. Timbangan.
b. Alat tulis.
2. Proses
a. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
b. Cuci tangan
c. Pastikan jarum penunjuk timbangan pada posisi angka 0.
d. Untuk dewasa, remaja, atau anak yang sudah bisa berdiri diminta berdiri diatas
timbangan tanpa menggunakan alas kaki.
e. Untuk bayi buka kain gendong, letakkan bayi pada timbangan khusus bayi.
f. Untuk anak yang belum bisa berdiri atau sedang dalam kondisi yang sulit untuk di
timbang maka dapat ditimbang dengan ibu atau bapaknya catat posisi jarum timbangan
kemudian bapak atau ibunya ditimbang tersendiri, kemudian hasil timbangan pertama
dikurangi hasil timbangan kedua.
g. Dokumentasikan hasil timbangan berat badan.

UNIT TERKAIT

1. Bidan
2. Perawat

REFERENSI

4 Paraf Manager QA:

SPO

Judul:
PERSETUJUAN RAWAT INAP
…………………………………………………………….

Tanggal Terbit: ……………………………….

No. Dokumen: Ditetapkan Oleh:


MB/ SPO/ DIVISI/ 00000

No. Revisi:
-

Halaman: (dr. Dendi Artstetrianto)


Managing Director
+

PENGERTIAN

Persetujuan rawat inap adalah persetujuan yang diberikan oleh pasien atau pengampunya setelah
mendapat penjelasan secara lengkap mengenai tata cara, hak dan kewajiban pasien rawat inap di
pelayanan kesehatan RSIA Mutiara Bunda.

TUJUAN

1. Mencegah terjadinya salah pengertian antara dokter atau rumah sakit sebagai pemberi layanan
dengan pasien sebagai penerima layanan
2. Memberikan perlindungan hukum bagi pemberi layanan dan penerima layanan
3. Memberi penjelasan kepada pasien tentang resiko yang kemungkinan terjadi karena perawatan
atau tindakan medis yang diterimanya

KEBIJAKAN
1. UU RI No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktek kedokteran
2. UU RI No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
3. UU RI No. 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publi
4. Permenkes 269/Menkes/Per/III/2008 Tentang Rekam Medis
5. Sebelum pasien masuk rawat inap, maka pasien harus mengisi persetujuan rawat inap
6. Dalam hal pasien tidak sadar/pingsan serta tidak didampingi oleh keluarga. terdekat dan secara
medis berada dalam keadaan gawat dan atau darurat yang memerlukan tindakan medis segera
untuk kepentingannya, persetujuan diberikan oleh Direktur Pelayanan, apabila berhalangan dan
tidak bisa dihubungi, persetujuan diberikan oleh Direktur lainnya
7. Petugas administrasi penerimaan pasien masuk rawat inap harus menjelaskan kepada pasien
atau keluarga seluruh materi dalam Persetujuan Rawat Inap dan Lampiran (hak dan dan
kewajiban pasien)

PROSEDUR

1. Petugas administrasi penerimaan pasien masuk rawat inap: memberikan penjelasan mengenai
persetujuan rawat inap terhadap pasien pengampunya, sebelum persetujuan rawat inap itu tanda
tangani atau
2. Cara penyampaian dan isi informasi harus disesuaikan dengan tingkat pendidikan serta kondisi
dan situasi pasien
3. Informasi yang termuat dalam persetujuan rawat inap harus dijelaskan secara sukarela oleh
petugas administrasi penerimaan rawat inap

UNIT TERKAIT

1. Komite medik
2. Instalasi rawat inap
3. IGD
4. Instalasi rawat jalan
5. Instalasi rekam medis

REFERENSI

5 Paraf Manager QA:


SPO
Judul :
PENDAFTARAN RAWAT JALAN OFLINE
…………………………………………………………….

Tanggal Terbit: ……………………………….


No. Dokumen: Ditetapkan Oleh:
MB/ SPO/ DIVISI/ 00000
No. Revisi:
- (dr. Dendi Artstetrianto)
Halaman: Managing Director
+

PENGERTIAN
Pendaftaran pasien baru rawat jalan adalah pelayanan pendaftaran pasien yang berkunjung ke Rumah
Sakit dengan tujuan akan berobat atau memeriksa kesehatan di poliklinik. Tanpa diharuskan rawat inap
di rumah
TUJUAN
Terselenggaranya proses penerimaan pasien rawat jalan dan baik dan benar Semua pasien rawat jalan
yang akan berobat ke rumah sakit harus mendaftar ke bagian pendaftaran rawat jalan.
KEBIJAKAN
Semua pasien rawat jalan yang akan berobat kerumah sakit harus mendaftar kebagian rawar jalan.

PROSEDUR
1. Petugas memanggil pasien
2. Petugas mewawancarai pasien/keluarganya untuk mendapatkan identitas dan data sosial pasien
3. Petugas menuliskan data sosial pasien pada formulir rawat jalan pasien
4. Petugas meng input identitas pasien ke komputer
5. Petugas mencatat identitas pasien pada kartu pasien
6. Petugas memberikan kartu control pasien atau kartu berobat kepada pasien untuk dipergunakan
bila berobat ulang
7. Petugas mempersilahkan pasien untuk menunggu di poliklinik yang dituju
8. Setelah berobat petugas mempersilahkan pasien untuk melakukan pembayaran di kasir
9. Petugas melampirkan surat rujukan pengantar pada kartu rekam medik bila pasien rujukan.
UNIT TERKAIT
1. Pendaftaran pasien rawat jalan
2. Poliklinik
3. IGD
4. Farmasi
5. Kasir
REFERENSI

DIAGRAM ALUR
POLI

RAWAT JALAN CEK LAB

KONSUL
FARMASI ULANG

KASIR
RAWAT RAWAT
JALAN INAP

PULANG
FARMASI RUANG
RANAP

KASIR ADM
RANAP

PULANG PULANG

6 Paraf Manager QA:

Anda mungkin juga menyukai