Anda di halaman 1dari 11

PEMERIKSAAN BTA ( ZIEHL NELSEEN )

No. Dokumen : 8.1.2.2n


No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS Westra Kharisma IB,drg


PURWAHARJA I NIP19810630200902200

1. Pengertian BTA adalah Salah satu jenis pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi penyakit
tuberculosis
2. Tujuan Pemeriksaan BTA dengan menggunakan pengecatan metode ZN dengan tujuan untuk
menemukan BTA positif atau BTA negatif untuk membantu menegakan diagnosa
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No
4. Referensi Buku Panduan Laboratorium Klinik Ganda Subrata
5. Prosedur 1. Alat :
a. Pot dahak
b. Tusuk gigi
c. Objek glass
d. Lampu spirtus
e. Mikroskop
f. Reagen ZN
2. Bahan :
a. Dahak
6. Langkah-langkah 1. Petugas membuat sediaan pada objek glass ukuran 2 x 3
2. Setelah kering petugas mengfiksasi diatas nyala api sebanyak 3x
3. Kemudian petugas menuangkan reagen ZN 1 dan memanaskan dengan api spirtus
sampai keluar uap,kemudian diamkan selama 5 menit
4. Petugas mencuci dengan air mengalir
5. Tuangi dengan ZN B sampai warna merah luntur
6. Cuci kembali dengan air mengalir
7. Kemudian petugas menuangkan reagen ZN C selama 10-20 detik
8. Cuci kembali dengan air mengalir
9. Keringkan di udara
10. Petugas membaca dengan menggunakan mikroskop lensa obyektif 100x dengan
meneteskan minyak imersi pada sedimen
11. Baca hasil dengan skala IUATLD
7. Interpretasi hasil 1. Negatif : tidak ditemukan BTA/ 100 LP
2. Scanty : ditemukan 1 – 9 BTA / 100 Lp ( ditulis jumlah kuman yang ditemukan )
3. 1 + : ditemukan 1 – 99 BTA / 100 LP
4. 2 + : Ditemukan 1 – 10 BTA / 1 Lp
5. 3 + : Ditemukan < 10 BTA/ 1 LP
8. Unit terkait BP UMUM,KIA, PETUGAS LAB
9. Dokumen terkait
10. Rekaman historis
perubahan No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
PEMERIKSAAN BTA ( ZIEHL NELSEEN )

No. Dokumen :
DAFTAR No. Revisi :
TILIK Tanggal Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS
Westra Kharisma IB,drg
PURWAHARJA I
NIP.198106302009022006

Unit :.........................................................................................................

Nama Petugas :.........................................................................................................

Tanggal Pelaksanaan:.........................................................................................................

Kegiatan Ya Tidak
1. Apakah Petugas membuat sediaan pada objek glass ukuran 2 x 3
2. Setelah kering apakah petugas mengfiksasi diatas nyala api sebanyak 3x
3. Kemudian apakah petugas menuangkan reagen ZN 1 dan memanaskan
dengan api spirtus sampai keluar uap,kemudian diamkan selama 5 menit
4. Apakah Petugas mencuci dengan air mengalir
5. Apakah petugas menuangi dengan ZN B sampai warna merah luntur
6. Apakah petugas mencuci kembali dengan air mengalir
7. Kemudian apakah petugas menuangkan reagen ZN C selama 10-20 detik
8. Apakah petugas mencuci kembali dengan air mengalir
9. Apakah petugas mengeringkan di udara
10. Apakah Petugas membaca dengan menggunakan mikroskop lensa obyektif
100x dengan meneteskan minyak imersi pada sedimen
11. Apakah petugas membaca hasil dengan skala IUATLD

CR = {Ya/ (Ya + tidak)} x 100% = …..

..................................................
Pelaksana / Auditor

(...............................................)
JUDUL
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
Nama Ka. Puskesmas
NAMA PUSKESMAS Tandatangan
NIP
1. Pengertian Diisi definisi judul SOP, dan berisi penjelasan dan/atau definisi tentang istilah yang mungkin sulit
dipahami atau menyebabkan salah pengertian / menimbulkan multi persepsi

2. Tujuan Berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik.


Kata kunci : “Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk...........”

3. Kebijakan Berisi Kebijakan Kepala FKTP yang menjadi dasar dibuatnya SOP tersebut.
Misalnya, untuk SOP Imunisasi Pada Bayi, pada Kebijakan dituliskan “Keputusan Kepala Puskesmas
No.005/2016 tentang Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak”

4. Referensi Berisi dokumen eksternal sebagai acuan penyusunan SOP, bisa berbentuk buku, peraturan
perundang-undangan, ataupun bentuk lain sebagai bahan pustaka

5. Prosedur Prosedur / Langkah-langkah dapat digabung atau terpisah.


Bila terpisah kolom prosedur ini diisi oleh standar alat dan / atau bahan yang diperlukan dalam
menyelesaikan proses kerja tertentu

6. Langkah-langkah Bagian ini merupakan bagian utama yang menguraikan langkah-langkah kegiatan untuk
menyelesaikan proses kerja tertentu

7. Bagan Alir Bisa diisi atau tidak


Bagan Alir / Diagram Alir (flow chart) untuk mempermudah dalam pemahaman langkah-langkah
kegiatan.

8. Hal-hal yang perlu Berisi hal-hal yang perlu diperhatikan/pengawasan tertentu dalam langkah-langkah prosedur
diperhatikan
9. Unit terkait Berisi unit-unit yang terkait dan / atau prosedur terkait dalam proses kerja tersebut

10. Dokumen terkait Berisi dokumen internal yang terkait dengan prosedur kerja tersebut

11. Rekaman historis Berisi perubahan / revisi pada SOP tersebut


perubahan
No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
JUDUL
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
Nama Ka. Puskesmas
NAMA PUSKESMAS Tandatangan
NIP
JUDUL
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
Nama Ka. Puskesmas
NAMA PUSKESMAS Tandatangan
NIP
1. Pengertian

2. Tujuan

3. Kebijakan

4. Referensi

5. Prosedur

6. Langkah-langkah

7. Bagan Alir

8. Hal-hal yang perlu


diperhatikan
9. Unit terkait

10. Dokumen terkait

11. Rekaman historis


perubahan No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
PEMERINTAH KOTA BANJAR
DINAS KESEHATAN KOTA BANJAR
TIM AKREDITASI FKTP
Jl. Kapten Jamhur No.41 Kota Banjar 46321 Telp/Fax. (0265) 745395

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

( SOP )

1. Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai berbagai
proses penyelenggaraan aktivitas organisasi, bagaimana dan kapan harus dilakukan, dimana dan oleh siapa
dilakukan (Permenpan No.035 tahun 2012)
2. Tujuan Penyusunan SOP
Agar berbagai proses kerja rutin terlaksana dengan efisien, efektif, konsisten/seragam dan aman, dalam rangka
meningkatkan mutu pelayanan melalui pemenuhan standar yang berlaku
3. Manfaat SOP
a. Memenuhi persyaratan standar pelayanan Puskesmas
b. Mendokumentasi langkah-langkah kegiatan
c. Memastikan staf Puskesmas memahami bagaimana melaksanakan pekerjaannya
4. Format SOP
a. Jika sudah terdapat Format baku SOP berdasarkan Peraturan Daerah masing-masing, maka Format SOP dapat
disesuaikan dengan Perda tersebut
b. Jika belum terdapat Format Baku SOP berdasarkan Perda, maka SOP dapat dibuat mengacu Permenpan
No.35/2012 atau pada contoh format SOP yang ada dalam buku Pedoman Penyusunan Dokumen FKTP
c. Prinsipnya adalah Format SOP yang digunakan dalam satu institusi harus SERAGAM
5. Syarat Penyusunan SOP
a. SOP harus ditulis oleh mereka yang melakukan pekerjaan atau oleh Unit Kerja tersebut. Tim / Panitia
Akreditasi yang dibentuk oleh Kepala Puskesmas hanya untuk menanggapi dan mengkoreksi SOP, karena
komitmen pelaksanaan SOP hanya diperoleh dengan adanya keterlibatan personel/unit kerja dalam
penyusunan SOP
b. SOP harus merupakan flow charting dari suatu kegiatan
c. Didalam SOP harus dapat dikenali dengan jelas siapa melakukan apa, dimana, kapan, dan mengapa
d. SOP jangan menggunakan kalimat majemuk, subjek, predikat, dan objek harus jelas
e. SOP harus menggunakan kalimat perintah/instruksi bagi pelaksana dengan bahasa yang dikenal pemakai
f. SOP harus jelas, ringkas, dan mudah dilaksanakan. Untuk SOP pelayanan pasien harus diperhatikan aspek
keselamatan pasien

I.
6. KOP / HEADING SOP

JUDUL
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :

Nama Ka. Puskesmas


NAMA PUSKESMAS Tandatangan
NIP

a. LOGO
Logo yang dipakai adalah Logo Pemerintah Kabupaten/Kota, dan lambang Puskesmas

b. KOTAK KOP / HEADING


- Heading hanya dicetak halaman pertama
- Kotak FKTP diberi Logo Pemerintah Daerah, dan nama Puskesmas
- Kotak Judul diberi Judul / Nama SOP sesuai proses kerjanya
- Nomor Dokumen, diisi sesuai dengan ketentuan penomoran yang berlaku di Puskesmas / Pemerintah
Kota, dibuat sistematis agar ada keseragaman
- Nomor Revisi, diisi dengan status revisi, dapat menggunakan angka, dokumen baru diberi nomor 0,
sedangkan dokumen revisi pertama diberi angka 1, dan seterusnya. Dapat juga menggunakan huruf,
dokumen baru diberi huruf A, dokumen revisi pertama diberi huruf B, dan seterusnya
- Tanggal Terbit, diberi tanggal sesuai tanggal terbitnya atau tanggal diberlakukannya SOP tersebut
- Halaman, diisi nomor halaman dengan mencantumkan juga total halaman untuk SOP tersebut, misalnya
SOP tersebut sebanyak 5 halaman, tulis 1/5. Namun, ditiap halaman selanjutnya dibuat footer, pada
halaman kedua tulis 2/5, dan halaman terakhir tulis 5/5
- Ditetapkan Kepala FKTP, nama Kepala FKTP tanpa gelar, diberi tanda tangan

c. ISI SOP
Lihat Lampiran SOP

d. DIAGRAM ALIR (FLOW CHART)


Bagan alir secara garis besarnya dibagi menjadi dua macam, yaitu diagram alir makro dan diagram alir mikro
i. Diagram Alir Makro
Menunjukkan kegiatan-kegiatan secara garis besar dari proses yang ingin kita tingkatkan. Hanya
mengenal satu simbol, yaitu SIMBOL BALOK

ii. Diagram Alir Mikro


Menunjukkan rincian kegiatan-kegiatan dari riap tahapan diagram makro, bentuk simbol sebagai berikut
 Awal kegiatan
 Akhir kegiatan

 Simbol Keputusan

YA
?

TIDAK

 Penghubung

 Dokumen

 Arsip
PEMERINTAH KOTA BANJAR
DINAS KESEHATAN KOTA BANJAR
TIM AKREDITASI FKTP
Jl. Kapten Jamhur No.41 Kota Banjar 46321 Telp/Fax. (0265) 745395
PEMERINTAH KOTA BANJAR
DINAS KESEHATAN KOTA BANJAR
TIM AKREDITASI FKTP
Jl. Kapten Jamhur No.41 Kota Banjar 46321 Telp/Fax. (0265) 745395

Anda mungkin juga menyukai