Disusun oleh:
Yehezkiel Panangian Sitorus
204032310026
PJJA1
PJJ S2 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TELKOM
BANDUNG
2023
Resume:
Dalam case tersebut, dibahas isu-isu perencanaan kapasitas dalam konteks
institusi pendidikan tinggi, dengan fokus pada perencanaan kapasitas manufaktur
dan non-manufaktur. Pada bagian awal, disoroti bahwa perencanaan kapasitas
merupakan isu krusial untuk semua organisasi, termasuk institusi pendidikan tinggi.
Beberapa isu perencanaan kapasitas yang dibahas mencakup manajemen ruang,
aset modal, renovasi versus ekspansi, biaya overhead/pemeliharaan, dan
perencanaan strategis.
Analisis:
Artikel ini menunjukkan bahwa isu perencanaan kapasitas merupakan tantangan
yang signifikan bagi institusi pendidikan tinggi, dengan paralelisme pada sektor
manufaktur dan non-manufaktur. Beberapa kesamaan mencakup perluasan ruang
kelas/laboratorium, pengelolaan fasilitas, dan kebijakan sumber daya manusia.
Namun, terdapat pula perbedaan, seperti pendanaan yang lebih terbatas dan sifat
politis dalam ekspansi bangunan dan perolehan peralatan.
Praktik Aplikasi:
Dalam praktiknya, institusi pendidikan tinggi diharapkan lebih mempertimbangkan
kebutuhan departemen dan keberlanjutan program saat mengembangkan ruang
dan peralatan baru. Penggunaan konsep perencanaan kapasitas dari sektor
pelayanan dapat membantu institusi menjadi lebih efisien dan hemat biaya.
Penerapan praktik ini dapat membantu institusi menghindari kelebihan kapasitas
dan pemborosan sumber daya.
Kesimpulan:
Artikel ini menyimpulkan bahwa perencanaan kapasitas merupakan variabel kunci
untuk operasional dan perencanaan strategis institusi pendidikan tinggi. Kegagalan
dalam mengakui pentingnya perencanaan kapasitas dapat mengakibatkan
kelebihan kapasitas, biaya yang tinggi, dan teknologi dan bangunan yang
ketinggalan zaman. Oleh karena itu, pendekatan proaktif dan kesadaran terhadap
perencanaan kapasitas sangat penting agar institusi dapat tetap berkelanjutan
secara finansial.