Konsumen
N a m a : Muhamad Rafly Azka Razi 1118210033
Salma Purwidanyani 1118210066
Biaya Sosial dan Kewajiban
Perusahaan
Iklan atau periklanan merupakan bagian yang penting dari sebuah bisnis.
Banyak yang mengatakan jika iklan adalah cara paling ampuh untuk
menyebarluaskan informasi suatu produk hasil dari bisnis kepada
khalayak. Tetapi, iklan tidak hanya bertujuan untuk menyebarluaskan.
Pada umumnya iklan memiliki isi pesan yang bisa mempengaruhi calon
konsumen supaya menggunakan, melakukan atau membeli produk
tertentu.
Iklan yang Baik
Iklan yang baik adalah iklan yang mempunyai 2 faktor penting, yaitu etis
dan estetis. Etis adalah iklan yang mempunyai nilai kejujuran, tidak
pertentangan dengan norma-norma yang berlaku dan semua yang
berkaitan dengan kepantasan. Estetis adalah iklan yang memiliki nilai
seni tinggi untuk mengundang daya tarik calon konsumen.
Teori Iklan
Mempelajari teori etika periklanan dapat memberikan Contoh Penerapan Etika dalam Periklanan
beberapa manfaat, diantaranya adalah : 1. Iklan rokok: Tidak menampakkan secara
Kita dapat mengetahui dan memahami pengertian eksplisit orang merokok.
periklanan. 2. Iklan pembalut wanita: Tidak
Kita dapat mengetahui dan memahami pengertian
memperlihatkan secara realistis dengan
etika.
Kita dapat mengetahui dan memahami pengertian memperlihatkan daerah kepribadian
etika periklanan. wanita tersebut.
Kita dapat mengetahui dan memahami berbagai teori 3. Iklan sabun mandi: Tidak dengan
etika periklanan yang diadaptasi dari teori-teori etika. memperlihatkan orang mandi secara utuh.
Privasi konsumen
Privasi Konsumen
Kerahasiaan/ privasi (Bahasa Inggris:privacy) adalah kemampuan satu atau
sekelompok individu untuk menutup atau melindungi kehidupan dan urusan
personalnya dari publik, atau untuk mengontrol arus informasi mengenai diri
mereka. Privasi kadang dihubungkan dengan anonimitas walaupun anonimitas
terutama lebih dihargai oleh orang yang dikenal publik. Privasi dapat dianggap
sebagai suatu aspek dari keamanan.
Contoh kasus etika bisnis mengenai “privasi konsumen”
Sebuah artikel di internet mengangkat tentang dugaan pelanggaran privasi
yang dilakukan pengojek berbasis aplikasi. Salah satu pelanggaran adalah
memanfaatkan nomor kontak pelanggan untuk hal negatif.
Riska (24), salah satu pengguna ojek aplikasi, mengatakan, selama tiga
bulan memakai ojek aplikasi, ia belum pernah mengalami hal tak
menyenangkan. Aprilia (26), pelanggan ojek aplikasi lainnya, mengatakan
akan melaporkan jika ada pengojek yang melakukan pelanggaran privasi.
"Lapor saja sama kantornya kalau iseng," ujar Aprilia.
Karyawati yang tinggal di Bekasi itu awalnya memang khawatir. Namun,
lanjutnya, tak ada pilihan lain karena mau tidak mau nomor teleponnya
akan tersebar bila memanfaatkan jasa ojek aplikasi.
Saran :
Sebaiknya bagi pengguna ojek online lebih berhati-hati dalam
memberikan informasi pribadi diluar dari identitas yang
diperlukan saat melakukan order, jika terjadi perbincangan
saat diperjalanan sebaiknya tidak membicarakan hal yang
bersifat rahasia.
Bagi pengelola gojek, sebaiknya memperbaiki kualitas
pelayanan serta perlindungan privasi konsumennya.
Memberikan pemahaman kepada driver tentang privasi
konsumen, serta larangan untuk tidak mengganggu
kenyamanan konsumen atas data yang sudah diberikan, baik
itu mengatasnamakan perusahaan atau pribadi.
TERIMA
KASIH