OLEH :
KELOMPOK 1
ARINI
(A311 11 105)
NURHADI AKIB
(A311 11 113)
A. MUH.FADHIL WIGUNA
(A311 11 119)
KATA PENGANTAR
memberikan
rahmat
serta
karunia-Nya
sehingga
penulis
berhasil
Kelompok I
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 2
C. Maksud Dan Tujuan ........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 3
A. Sejarah Berdirinya Dunkin Donuts .................................................................... 3
B. Pemasaran Dan Pangsa Pasar Dunkin Donuts .................................................. 3
C. Pengukuran Kinerja Dan Strategi Operasional .................................................. 7
D. Produk-Produk Dunkin Donuts ........................................................................ 9
E. Masuknya Dunkin Donuts Di Indonesia......................................................... 10
F.
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kue Donat merupakan salah satu jenis panganan yang favorit di dunia dan
juga termasuk masyarakat di Indonesia, kue yang memiliki bentuk bulat dan
berlubang ditengahnya ini biasanya disukai oleh anak-anak. Namun sebenarnya jika
cita rasa donat tersebut nikmat serta empuk pasti bukan hanya anak-anak yang
menyukainya melainkan remaja dan bahkan orang dewasa pun bisa menyukainya
juga.
Salah satu perusahaan donat yang terbesar di Indonesia adalah Dunkin
Donuts, yang merupakan sebuah restoran dan waralaba makanan internasional khusus
untuk makanan jenis donat.Semua jenis donat yang dibuat Dunkin Donuts
menggunakan bahan bermutu tinggi , serta di olah dengan proses yang sempurna juga
dan menjualnya di toko yang nyaman dan bersih.Tidak heran jika Donat yang ada di
Dunkin Donuts menjadi favorit masyarakat Indonesia.
Sejak tahun 1970 Dunkin Donuts menjadi merek internasional dengan
reputasi yang sangat luar biasa dalam kualitas dan pelayanan. Dunkin Donuts
mempunyai lebih dari 5000 tempat penjualan di Amerika dan 41 negara di seluruh
dunia, salah satunya adalah di Indonesia. Dunkin Donuts itu sendiri pertama kali
berdiri di Indonesia pada tahun 1985. Perusahaan ini merupakan badan usaha swata
nasional yang bergerak dibidang jasa pada jenis usaha makanan cepat saji.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapat diambil sebagai berikut :
1. Bagaimana sejarah dan perkembangan Dunkin Donuts ?
2. Bagaimana strategi bisnis yang dijalankan oleh Dunkin Donuts ?
BAB II
PEMBAHASAN
Skelton. Dan tahun 1963, William Rosenberg mengalihkan jabatannya CEO kepada
putranya yang bernama Robert.
Di tahun 1963 Dunkin Donuts mempunyai 100 toko yang menghasilkan 100
juta dolar. Dunkin Donuts lalu menjual sahamnya kepada masyarakat tahun 1968
yang pada saat itu telah mempunyai 334 toko menjadi 700 toko dalam waktu 3 tahun.
Dengan strateginya yang agresif dalam memperluas dia mampu mencapai 90 juta
dolar tahun 1970 dan tahun 1971 mencapai 950.000 dolar, tahun 1972 mampu
mencapai 120 juta dolar. Pada tahun 1973 menghadapi menurunan sehingga dia harus
menjual 56 toko dan perusahaan merugi hingga 1,7 juta dolar. Itu menurun hingga
12% dari semua toko Dunkin Donuts.
Ketika dia sudah mengalami penurunan, namun dia tetap membuka usahanya
dengan memilih tempat dengan hati-hati seperti pompa bensin, bandar udara, tokotoko diskon yang menyenangkan. Pada tahun 1989 Dunkin Donuts berpindah tangan
kepada Allied Domecq membelinya dengan harga 325 juta dolar. Akibat
kecerobohan Robert, perusahaan Dunkin Donuts mengalami kerugian besar dan
hampir memusnahkan perusahaan ini.
Allied Domecq tetap berusaha mempertahankan sistem manajemen yang
sudah berjalan di Dunkin Donuts. Kalaupun harus ada yang dirubah, perubahan
dilakukan dalam skala kecil. Hanya satu yang menjadi tujuan seluruh manajemen
Allied Domecq yaitu membantu Dunkin Donuts memperluas pasar secara
internasional. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, diberlakukanlah standarisasi
diseluruh counter Dunkin Donuts. Di samping itu, berbagai strategi marketing yang
jitu juga mulai dilancarkan, seperti selalu memperbarui design sesuai dengan trend,
fokus terhadap kualitas produk serta berusaha memaksimalkan kepuasan pelanggan.
Dunkin Donuts ingin memperluas pangsa pasarnya dengan melakukan
analisa pasar. Pendapatan semakin lama semakin meningkat mencapai 10-15%.
Perusahaan ini menetapkan pandangannya dalam membangun dan mempertahankan
staf perusahaan yang paling stabil dan efektif dalam industri ini dan perusahaan ini
menyadari bahwa usaha tanpa staf perusahaan yang stabil dan efektif maka tidak akan
bisa maju malahan akan menghadapi ancaman.
Mengambil ahli pesaing yang ada dan mengubah toko mereke menjadi toko
Dunkin Donuts.
Pada tahun 1991 pesaing Dawn Donuts di Timur telah di gulung. 59 toko dibeli
dan diubah namanya menjadi Dunkin Donuts dan Mister Donut juga diambil alih.
Lebih dari 28 juta dolar dihabiskan untuk mengambil alih 550 toko Mister Donut dari
perusahaan Internasional Multifood.
stasiun kereta api, terminal bus, bandar udara. Lalu daerah selanjutnya adalah pompa
bensin, pompa bensin Exxon, Citgo, Shell, dan Amoco adalah pompa bensin yang
sudah bekerja sama dengan Dunkin Donuts. Dunkin Donuts sudah mempunyai
ratusan tempat sampai 1995. Dunkin Donuts tidak hanya di dalam negri saja namun
sudah keluar negri dari Brazil sampai ke Arab Saudi, selain itu Allied sudah
mempersiapkan 4 tempat baru yaitu : Amerika, Eropa Barat, Inggris Raya, Bagian
Dunia Lainnya.
650 tempat berhasil menghasilkan 220 juta dolar. Usaha ini juga sedang
diperluas ke Spanyol, Korea dan Inggris. Perhitungan terakhir pada tanggal 29
Februari 1993 menghasilkan 1,35 milyar dolar dari 3000 tempat penjualan dalam
negri. Tahun 1992 memperoleh 1,22 milyar dolar dan 1,03 milyar dolar berasal dari
dalam negri. Didukung sumber daya manusia yang handal, akhirnya ambisi Allied
Domecq tercapai. Dunkin' Donuts berhasil memperluas pasar secara menakjubkan
sehingga gerainya tidak hanya tersebar di benua Amerika, tetapi juga di hamper
seluruh benua Eropa dan Asia termasuk Indonesia pada tahun 1985.
segi
outlet
dan
layanan,
Dunkin
tidak
menerapkan
konsep
tadinya mati bisa hidup kembali. Selain self service, Dunkin juga menyediakan
fasilitas hot spot bagi pelanggannya.
Sejarah
Dunkin'
Donuts
Sebuah
Bisnis
Yang
Sangat
Sukses
Pada tahun 1946, William Rosenberg memulai sebuah perusahaan yang dinamainya
Industrial Luncheon Services, yang kegiatannya meliputi pengiriman makanan dan
snack ke para pekerja di Boston dan area sekitarnya. Setelah melalui dua tahun yang
sukses, ia membuka tempat yang dinamai Open Kettle, restoran kopi dan donat di
Quincy, Massachusetts. Pada tahun 1950, Rosenberg mengubah nama kedainya
menjadi Dunkin' Donuts, dan selanjutnya adalah sejarah emas.
Hanya butuh empat tahun baginya untuk membuka empat lokasi baru di area
Boston, dan dengan semakin tenarnya model bisnis waralaba meyakinkan dirinya
bahwa ini adalah suatu cara yang hebat untuk berekspansi lebih luas dan lebih cepat.
Filsafatnya sangat simpel: "Buat kopi dan donat yang paling fresh dan paling lezat
dengan penyajian yang cepat dan sopan di kedai modern, yang ditata dengan apik."
Karena usaha-usahanya, Dunkin' Donuts menjadi jaringan bisnis yang paling besar di
dunia dalam hal menyajikan kopi dan donat, menunya bahkan telah diperluas dari
donat ke berbagai jenis kue, muffins, sandwich dan lain-lain.
Waralaba Menjadi Darahnya Rosenberg begitu semangat dengan konsep
waralaba sehingga ia mendirikan International Franchise Association (IFA) pada
tahun 1960. Meski IFA mempunyai efek yang relatif sedikit terhadap Dunkin'
Donuts, IFA telah terbukti memberikan manfaat yang besar untuk pewaralaba dan
perusahaan induk mereka.
Dewasa ini, organisasi ini melampaui lebih dari 30.000 anggota pewaralaba
dan 800 perusahaan waralaba. Filsafat waralabanya membantu perusahaannya
berekspansi pada dekade-dekade berikutnya, dan saat ini Dunkin' Donuts mempunyai
lebih dari 6.700 lokasi di 29 negara; dari Aruba sampai UAE. Mereka mengaku
melayani lebih dari 27 juta pelanggan dalam sehari. Rosenberg meninggal di tahun
2002 pada umur 86 tahun.
Produk dan Iklanan Yang Masif dan Populer Meski donat terus berada di
daftar teratas dalam kepala setiap orang ketika mereka berpikir tentang Dunkin'
Donuts, perusahaan ini juga telah mengukir namanya pada bisnis kopi. Dunkin
Donuts merupakan pedagang ritel paling luas di Amerika untuk kopi yang dijual per
cangkir, mereka melayani hampir suatu milyar cangkir untuk tiap-tiap tahunnya.
Kira-kira sebanding dengan 30 cangkir per detik.
Ada suatu semangat kepeloporan pada Dunkin' Donuts dalam hal
menciptakan produk-produk donat tipe baru. Perusahaan mengusulkan Munchkins
pada tahun 1972, yang berbentuk kecil, bola sebesar "lubang donat" yang dicelupkan
dalam berbagai balutan selai atau krim. Lebih dari 700 juta Munchkins dijual tiap
tahunnya. Satu hal yang menjadi bagian penting dari Dunkin' Donuts adalah sejarah
iklan televisi mereka yang sangat sukses. Perusahaan ini bekerja sama dengan klubklub olah raga profesional di USA dan mengontrak premium bintang-bintang
mereka.
Coffee (+ Milk)
Chocolate (+Milk)
Tea (+Milk)
Milk
Iced Cappucino
Iced Milk
c. Juice (Jus)
-
Orange Juice
Fruit Funch
Lemon Tea
bawah Allied
Domecq, perluasan
pasar
DunkinDonuts
secara
10
tahun 1985 dengan gerai pertama didirikan di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat.
Khusus wilayah Indonesia, master franchise DunkinDonuts dipegang oleh Dunkin
Donuts Indonesia. Saat pertama kali DunkinDonuts membuka gerai pertamanya di
Indonesia (pada tahun 1980-an), tidak ada reaksi keras dari masyarakat yang
menentang perusahaan tersebut untuk masuk. Mereka justru cenderung merasa
senang atas hadirnya Dunkin Donuts di Indonesia.
Sebenarnya,
Dunkin
Donuts
bukan
merupakan
perusahaan
donuts
pekan raya,
membuka gerainya di berbagai tempat di Jakarta. Selain itu, masih ada perusahaanperusahaan multinasional donut lainnya yang juga berusaha mengimbangi gerak
Dunkin Donuts, seperti Country Style Donuts asal Kanada, Donuts Xpress asal
Australia, Krispy Kreme yang juga berasal dari AS, serta masih banyak lagi
perusahaan-perusahaan donut lainnya.
Meskipun demikian, Dunkin Donuts-lah yang dinilai paling berhasil dalam
meluaskan jaringan pasarnya di Indonesia, bahkan di dunia. Dunkin Donuts telah
berhasil membuka lebih dari 8.800 gerai donatnya di lebih dari 35 negara di berbagai
benua. Di Indonesia sendiri Dunkin Donuts telah membuka 200 gerai lebih di kotakota besar di seluruh Indonesia, seperti Medan, Yogyakarta, Bandung, Bali,
Surabaya, Makassar, Jakarta, dan kota-kota lainnya di Indonesia. DunkinDonuts
telah berhasil menjadi model dalam hal pelayanan serta konsep gerai yang
dimilikinya. Bahkan DunkinDonuts terkadang dianggap sebagai bayang-bayang bagi
perusahaan donut lainnya. Di Jogjakarta, Dunkin Donuts telah merambah ke mallmall, swalayan serba ada, jalan-jalan di malioboro, hingga ke bookstore-bookstore
seperti Gramedia.
11
12
jenis-jenis donut yang ada. Selain itu, adanya segmentasi pasar tersendiri dari
Dunkin Donut, membuat eksistensi usaha-usaha donut local yang ada tetap terjaga.
Ada satu hal yang menarik dari pengaruh kehadiran Perusahaan Multinasional
DunkinDonuts di Indonesia. Secara empiris, hadirnya Dunkin Donuts telah mesti
mulus timbulnya persaingan dari perusahaan lokal sejenis. Terbukti saat ini mulai
banyak bermunculan perusahaan donut lokal yang menghasilkan donut-donut
berkualitas sampai dengan yang berorientasi pada bentuk resto donut dan kopi. Sebut
saja donut I-Crave, Java Donut, Donut Kampoeng Utami (Dku. Donuts Indonesia),
Ring Master, sampai perusahaan donut J.CO (milik penata rambut Indonesia ternama,
Johnny Andrean) yang semakin digemari para penikmat donut. Dunkin Donuts yang
merupakan restoran donut dan kopi dengan jaringan terbesar di dunia saat ini terbukti
mampu merangsang pertumbuhan perusahaan donut lokal yang ada. Saat ini bahkan
perusahaan donut J.CO dinilai mampu menandingi DunkinDonuts dalam hal
pelayanan dan kualitas produk yang ditawarkan (berdasarkan jumlah pengunjung
yang datang dan antre setiap harinya).
Hal ini mungkin sejalan dengan istilah laissez-faire (let be atau biarkan
saja). Di mana pemerintah membiarkan Perusahaan masuk dan berkembang hingga
akhirnya mampu memicu persaingan dengan pengusaha lokal. Hal ini mungkin juga
sejalan dengan prinsip liberalisme dalam tulisan Adam Smith (1776), yaitu teori The
Invisible Hand. Smith yakin pada sifat baik manusia yang mau bekerjasama dan
konstruktif. Masyarakat bisa saling bekerja dalam keselarasan dengan sesamanya,
walaupun bersaing dalam melayani pelanggan yang sama ataupun menghasilkan
produk yang sama.
13
14
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dewasa
ini
pertumbuhan
Perusahaan
Multinasional
(Multinational
konsumtif.
Masyarakat
dinilai
akan
saling
berlomba-lomba
dalam
15
sampai saat ini kita masih menjumpai penjual-penjual yang menjajakan donut buatan
industri rumah tangga ataupun industri kecil. Baik di pasar-pasar tradisional, sekolahsekolah maupun kantor, warung, serta pedagang-pedagang keliling. Kehadiran
DunkinDonuts dianggap sebagai salah satu varian dari jenis-jenis donut yang ada.
Selain itu, adanya segmentasi pasar tersendiri dari Dunkin Donut, membuat
eksistensi usaha-usaha donut lokal yang ada tetap terjaga.
16
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Nurrahma. 2014. Dunkin Donuts.
http://nurrahmadewi.blogspot.com/2014/05/dunkin-donuts.html. (Diakses
pada 12 November 2014)
Ferdiyanto, Riki.BAB 1. https://www.academia.edu/8908763/BAB_1. (Diakses
pada 12 November 2014)
Muharromah, Yulia. 2012. Implementasi Rencana Perusahaan Multinasional
Dunkin Donuts. Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka Jakarta.
http://venom97.blogspot.com/2011/08/sejarah-berdirinya-dunkin-donuts.html.
(Diakses pada 12 November 2014)
http://duabenuadansamudra.wordpress.com/2014/05/09/dunkin-donuts-vs-donatpasar/. (Diakses pada 12 November 2014)
17