Anda di halaman 1dari 3

CONVERSE

1. Produk ( Product )

Berdasarkan produk, sepatu Converse mempunyai jenis, bentuk serta bahan yang
digunakan lebih beragam seperti Chuck Taylor, Special Edition, Jack Purcell, Sport
Authentics, Premium, Skateboarding, Kids hingga edisi spesial. Bahan yang ditawarkan
meliputi bahan kulit, Suede, Vinyl, Denim, dan Rami serta 8 bentuk yang ditawarkan
diantaranya seperti Low-top atau Oxford (dibawah mata kaki), High top (diatas mata kaki) dan
Knee-high (ukuran hingga setinggi lutut). Hal tersebut merupakan salah satu kelebihan produk
yang diberikan kepada pelanggan.

2. Harga ( Price )

Harga adalah nilai suatu barang atau jasa yang dinyatakan dengan uang. Harga
merupakan salah satu dari unsur bauran pemasaran (marketing mix) yang menghasilkan
pendapatan, dimana dengan penentuan dari harga tersebut dapat menjadikan batasan dalam
pemasaran dilingkungan pasar (market). Sepatu Converse dibandrol kisaran 9$ sampai 50$
tergantung dari jenis dan model.

3. Tempat ( Place )

Tempat pendistribusian produk hingga penataan produk di dalam outlet yang berlokasi
di wilayah strategis. Lokasi pelayanaan penjualan dilakukan di gerai yang tersebar di seluruh
kota-kota besar di Indonesia, diantaranya adalah Jakarta, Bandung, Tangerang, Surabaya, Bali
serta Balikpapan

4. Periklanan (Advertising)

Adalah semua bentuk penyajian nonpersonal, promosi ide-ide, promosi barang dan jasa
yang dilakukan oleh sponsor yang dibayar. Berdasarkan promosi yang telah dilakukan di
Indonesia, sepatu Converse melakukan melakukan periklanan melalui indoor di Mall, tepatnya
media yang dipasang melalui eskalator atau tangga berjalan dan lift.

5. Promosi penjualan (Sales Promotion)


Adalah mengajak konsumen untuk mempelajari produk serta melakukan tindak pembelian
produk secara langsung atau Direct Seling. Promosi yang 28 dilakukan sepatu Converse masih
minim, dimana Converse hanya melakukan promosi langsung melalui gerai-gerai.

Hubungan Masyarakat (Public Relation)

Adalah bagian komunikasi pemasaran yang bertujuan untuk meningkatkan citra


perusahaan atau produk. Dalam kaitannya dengan hubungan masayarakat, pihak Converse
melakukan hubungan yang sangat erat dengan konsumen melalui media sosial Facebook yang
bernama Converse Indonesia, dimana konsumen mendapatkan informasi secara
berkesinambungan yang berhubungan dengan produk baru hingga event promo yang akan
dilaksanakan.

6. Brand Activation

Beberapa acara yang di gelar oleh pihak manajemen MAP ACTIVE Converse dengan
melibatkan emosional remaja seperti event musik indie, kejuaraan skateboarding, dan street
Ball.

Kurniawan, Rully (2013, 11 Maret). Promosi Sepatu Converse Di Indonesia. Dikutip 5 Oktober
2019 dari Strategi Bisnis Converse : https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/636/jbptunikompp-
gdl-rullykurni-31758-8-unikom_r-i.pdf

BATA

1. Mengembangkan Produk Baru


Bata akan memperkuat lini produknya dengan mengembangkan produk baru yang
mengikuti tren dan memperbaiki koleksi yang ada. “Kami akan memproduksi sepatu yang
menarik dan bergaya dengan fokus mengembangkan koleksi di segmen sport, lifestyle, sepatu
anak dan sepatu sekolah,” kata Inderpreet Singh, Presiden Direktur PT Sepatu Bata Tbk.

2. BATA akan melakukan ekspansi


Bata akan melakukan ekspansi dalam hal penambahan gerai sebagai upaya penyebaran
produk dan lebih mendekatkan pada konsumen. Bata menargetkan membuka 25 toko baru,
terdiri dari 20 toko Bata dan 5 toko Marie Claire untuk melengkapi 550 toko yang sudah ada.
Selain membuka gerai baru, Bata juga akan merenovasi gerai – gerai lama dengan
menghadirkan konsep gerai yang terkesan lebih minimalis, namun modern, bergaya dan
nyaman.

Singh menambahkan pembukaan toko-toko baru akan mengikuti pembukaan mal yang
berdiri di luar Jakarta seperti Manado, Bali, Makassar dan Medan. Sama halnya dengan
pembukaan toko baru, renovasi toko pun akan banyak dilakukan di luar Jakarta. “Investasi
membuka gerai baru sekitar Rp500 juta per toko,” bebernya.

3. BATA Membuka 15 Waralaba


Untuk memperluas rencana perluasan pasar domestik. Strategi ketiga, Bata akan
membuka 15 waralaba. Pasalnya, bisnis model ini masih direspons baik oleh masyarakat
Indonesia dengan peningkatan bisnis sekitar 5-10% setiap tahunnya.
“Waralaba akan diterapkan pertama kali di tahun depan, tetapi tidak akan agresif karena bukan
fokus utama. Tujuan Waralaba untuk lebih mendekatkan kepada daerah-daerah yang belum
terjangkau toko-toko Bata dan mencari mitra bisnis baru,” jelas Singh.

4. BATA mengembangkan pemasaran daring


Bata akan makin serius mengembangkan pemasaran daring. Jika sebelumnya Bata
menjalin kemitraan dengan situs-situs e-commerce, seperti Zalora, Berrybenka, VIP Plaza,
Bukalapak, JD.Id, Tokopedia, dan sebagainya. Di tahun depan, Bata akan lebih eksis
diperdagangan online melalui situs belanja online yang dikembangkan sendiri.

Agus Mahribi, Mohammad (2017, 17 Desember). Strategi BATA Dongkrak Penjualan


di 2018. Dikutip 5 Oktober 2019 dari Strategi Bisnis BATA : https://marketing.co.id/ini-
strategi-bata-dongkrak-penjualan-di-2018.html

Anda mungkin juga menyukai