Manajemen Periklanan
NASKAH IKLAN
Copy writer atau penulis naskah iklan adalah mereka yang memiliki keahlian jauh diatas rata-rata
dan mungkin karya mereka jauh lebih bernilai dari bayaran rata-rata mereka terima. Menciptakan
naskah iklan yang bagus adalah suatu seni. Copy writer harus bisa menciptakan suatu ide, dengan
menggabungkan detail-detail khusus dari produk/jasa yang akan diiklankan.
Naskah iklan adalah unsur sentral dalam rencana penyusunan program periklanan. Dimana
berupa pesan iklan yang diharapkan dapat dilihat atau ditonton khalayak sasaran (pada majalah,
suratkabar, TV, dan internet) serta didengar (dari radio).
Naskah iklan harus bisa menumbuhkan perhatian dan minat, serta dapat dipercaya. Sering
menggunakan teknik persuasi yang melibatkan daya cipta humor, kekhawatiran, kedukaaan, keindahan,
latar belakang suara, dan ilustrasi dalam visualisasi,dll.
1. Media Cetak
Para copywriter menyiapkan sketsa-sketsa kasar untuk menyampaikan konsep mereka kepada art
director. Sketsa ini pada dasarnya menggambarkan : penempatan judul iklan, subjudul iklan, naskah
iklan, logo perusahaan, dan berbagai visual atau gambar yang diinginkannya.
Tata letak periklanan dasar menyertakan hal-hal berikut :
- copy heavy : ruang iklan yang didominasi oleh tulisan
- frame : grafis atau citra-citra lain yang membingkai materi
- grid : ruang yang dibagi-bagi menjadi kotak-kotak berukuran sama
- mandrian : ruang yang dibagi-bagi menjadi kotak-kotak dan bagian-bagian tetapi ukuran tidak
sama
- Picture window ruang yang sebagian besar ditempati oleh seni – foto, gambar, atau citra lain.
- Type Spicimen : ruang yang didominasi oleh judul iklan (headline), dimana sebagai pengganti
seni. Subjudul seringkali digunakan untuk memecahkan naskah panjang.
- Tipografi : seni pemilihan dan penyusunan jenis huruf. Karena hampir setiap iklan memiliki
sesuatu yang perlu dibaca, jenis huruf memiliki arti penting yang sangat besar. Jenis huruf
mempengaruhi penampilan, rancangan dan daya baca iklan.
2
2. Radio
Radio hanya didengar, tidak pernah dilihat, jadi harus selalu deskriptif, dan juga kreatif. Iklan
radio tidak harus langsung dan kaku, karena pembacaan langsung adalah pesan yang membosankan,
tetapi banyak iklan yang demikian. Semakin spesifik naskahnya menyangkut efek suara, musik,
perbedaan-perbedaan antara suara maupun nada-nada suara, iklan yang diproduksi semakin
mendekati dengan apa yang dibayangkan.
Mereka yang terlibat dalam produksi iklan radio harus mengetahui dasar-dasar berikut ;
- Music in ( Beberapa spot radio dimulai dengan musik), music out (akhir dari iklan atau kalimat),
dan fade under ( volume musik dapat pula diturunkan secara bertahap sehingga musik terdengar
sayup-sayup di belakang sang pembicara.
- Up (volume bisa dinaikkan), down (volume bisa diturunkan)
- SFX : penggunaan efek suara
- Segue adalah transisi musik atau suara untuk menjembatani antarbagian dalam sebuah iklan.
3. Televisi
Tujuan produksi televisi adalah menerjemahkan narasi naskah tertulis menjadi sebuah media
audiovisual. Naskah-naskah iklan televisi harus ditulis sedemikian rupa sehingga tim produksi
mengenali formatnya dan memahami visi tim kreatif tentang bagaimana konsep atau kisahnya akan
diangkat. Selain pembuatan naskah iklan juga ada story board.
Story Board adalah visualisasi rekaan yang berbentuk sketsa gambar seperti komik atau perkiraan
hasil gambar yang nantinya akan dijadikan pedoman pengambilan gambar oleh camera operator.
Sketsa gambar ini dibuat oleh story boarder dengan instruksi sutradara dan pertimbangan sudut kamera
yang tepat.
3
Contoh naskah iklan radio :
Pembahasan : pada baris pembukaan, suara sopan seorang wanita yang menyebutkan nama
perusahaan dengan sopan, segera diikuti oleh suara kasar seorang pria. Baris selanjutnya suara pria
“betul, saya rasa lelucon anda itu tidak lucu sama sekali!” adalah bagian vital dari iklan tsb. Nada
suaranya kasar dan semua orang senang dengan hal yang kontroversial – “lelucon yang mana”?.
Akhirnya audiens bisa diajak bekerjasama dan tertarik untuk mendengarkan, ini kesempatan untuk
memberikan informasi “ kami serius. Sampai hari sabtu, kami memberi potongan harga sebesar 45%
untuk jeans, kemeja, busana wanita, pakaian olahraga – semua yang dijual di toko kami.” . kemudian
suara pria menjadi berubah, lebih lembut dan memberikan kesempatan pada wanita untuk memberikan
informasi, “ apakah anda serius? Dimana toko The Clothing Company?”. Untuk memperjelas produk ada
suara narator yang memberikan informasi ulang.
4