Anda di halaman 1dari 44

MATERIAL REQUIRMENT

PLANNING
MATERI:
• Pengertian dari MRP
• Struktur dari MRP
• Manajemen MRP
• MRP pada bidang jasa
• Menganalisa perencanaan kebutuhan bahan
yang akan dibeli
• Menganalisis kelebihan dan kekurangan dari
ERP
Perencanaan Kebutuhan Bahan (MRP)

• Untuk melakukan pengendalian terhadap


inventori, dalam konteks permintaan yang
dependen salah satu dari beberapa sistem
yang digunakan adalah MRP yang merupakan
sistem yang dirancang untuk kepentingan
perusahaan manufaktur termasuk perusahaan
kecil.
Perencanaan Kebutuhan Bahan (MRP)

• Alasan menggunakan MRP adalah merupakan


pendekatan yang logis yang mudah dipahami
untuk memecahkan masalah – masalah yang
terkait dengan penentuan jumlah bagian,
komponen, dan material yang diperlukan
untuk menghasilkan produk akhir.
Pengertian MRP
 Merupakan suatu teknik atau prosedur logis untuk
menterjemahkan jadwal produksi induk dari barang
jadi atau end item menjadi kebutuhan bersih untuk
beberapa komponen yang dibutuhkan untuk
mengimplementasikan JPI.
 MRP merupakan sistem yang berbasis komputer
yang didesain untuk memesan dan menjadwalkan
permintaan (raw material, komponen dan sub
assemblies) dengan cara yang terkoordinasi. (Odent.
At al 1998.)
MRP merupakan aktivitas perencanaan material
untuk seluruh komponen dan raw material
(bahan baku) yang dibutuhkan sesuai dengan
jadwal produksi induk (JPI) yang sama halnya
dengan demand / permintaan per komponen.
MRP merupakan suatu konsep dalam menajemen
produksi yang membahas cara yang tepat dalam
perencanaan kebutuhan produk dalam produksi,
sehingga barang yang dibutuhkan tersedia sesuai
dengan kebutuhan. (Yudha Astana, 2007).
Data – data yang dibutuhkan dalam metode
MRP
• Jadwal perencanaan
• Bill Of Material
• Lead time
• Syarat permintaan barang
• Jumlah persediaan yang masih ada
• Jumlah minimum yang disediakan.
Fungsi MRP
• Pengendalian persediaan material ( bahan
baku).
• Sistem perencanaan dan pengendalian
produksi.
Tujuan MRP
Memperbaiki layanan kepada pelanggan
o Mengurangi resiko karena keterlambatan produksi
dan pengiriman
Meminimisasi investasi pada inventory
o MRP menentukan seberapa banyak dan kapan
suatu komponen diperlukan disesuaikan dengan
JIP
Memaksimisasi efesiensi operasi.
Komitmen yang realistis
o Dengan MRP jadwal produksi diharapakan dapat
terpenuhi sesuai dengan rencana, sehingga
komitmen pengiriman barang dilakukan secara
lebih realistis.
Meningkatkan effesiensi
o MRP juga mendorong peningkatan efesiensi
karena jumlah persediaan, waktu produksi dan
waktu pengiriman barang dapat direncanakan
lebih baik sesuai dengan JIP.
Elemen – Elemen MRP
Penjadwalan induk
• Menentukan out put operasi
Bagan bahan ( Bill Of Material)
• Bahan apa saja dan berapa komposisi untuk suatu produk
Catatan sediaan
• Catatan dari akumulasi transaksi sediaan yang terjadi
diperusahaan
Perencanaan kapasitas
Pembelian
Pengendalian pengelolaan bengkel
Manfaat MRP
 Peningkatan pelayanan dan kepuasan
 Peningkatan pemanfaatan fasilitas dan tenaga
kerja.
 Perencanaan dan penjadwalan persediaan yang
lebih baik.
 Tanggapan yang lebih cepat terhadap perubahan
dan pergeseran pasar.
 Tingkat persediaan menurun tanpa mengurangi
pelayanan kepada konsumen.
Permintaan Dependen
• Permintaan dependen adalah permintaan
untuk sebuah jenis barang yang berkaitan
dengan permintaan jenis barang lain.
– Contoh permintaan untuk truk F-150 dikuti
dengan permintaan ban dan radiator
• Permintaan jenis barang dikatakan dependen
ketika hubungan antar barangnya dapat
ditentukan.
• MRP telah berkembang menjadi dasar bagi
perencanaan Sumber Daya Perusahaan (ERP)
karena menyediakan struktur bersih untuk
permintaan dependen.
• ERP adalah sebuah sistem informasi untuk
mengidentifikasi dan merencanakan sumber
daya pada skala perusahaan yang diperlukan
untuk mengambil, membuat, mengirim dan
menghitung pesanan pelanggan.
Persyaratan Model Persediaan Dependen
1. Jadwal induk produksi (apa yang akan dibuat dan
kapan)
2. Spesifikasi atau daftar kebutuhan bahan ( bahan dan
komponen yang diperlukan untuk membuat produk)
3. Ketersediaan persediaan (apa yang ada
dipersediaan)
4. Pesanan pembelian yang belum terpenuhi (apa yang
berada di dalam pesanan juga disebut tagihan yang
diperkirakan.)
5. Waktu tunggu ( Berapa waktu yang dibutuhkan
untuk mendapatkan berbagai komponen)
Jadwal Induk Produksi (JIP)
• JIP adalah suatu jadwal yang akan
menunjukan jumlah produk yang
akan dibuat dalam tiap – tiap
periode dengan tujuan untuk
mengetahui kapasitas perusahaan
dalam merencanakan produksi serta
untuk menyusun badget.
• Jadwal Produksi Induk adalah sebuah
pernyataan tentang apa yang akan diproduksi
dan bukan perkiraan permintaan.
• JIP dapat dinyatakan dalam salah satu istilah:
Membuat berdasarkan pesanan, (bengkel,
percetakan)
Merakit berdasarkan pesanan atau
perkiraan. ( motor, mobil, restoran siap saji).
• Membuat simpanan berdasarkan
perkiraan(baja, Bir, Lampu, surat kabar).
Daftar Kebutuhan Bahan
(Bill Of Material)
Merupakan suatu daftar barang atau
material yang diperlukan bagi perakitan,
pencampuran, atau pembuatan produk
akhir tersebut dan menunjukan berapa
banyak setiap komponen dari bagian
produk yang akan diperlukan serta
merinci semua nama komponen, nomor
identifikasi dan sumber bahan.
Struktur Produk

B(2) C(4)

B (2) B (2) B (2) B (2)

Produk A merupakan produk akhir (level 0)


terbentuk dari dua sub rakitan B dan 4 sub rakitan C
(level 1). Setiap sub rakitan B terdiri dari 1 bagian D,
3 bagian E (level 2). Angka dalam kurung
menunjukan jumlah unit komponen yang
bersangkutan.
Struktur sistem MRP
Inventory Record
1. Catatan dari akumulasi transaksi sediaan
yang terjadi diperusahaan atau dipabrik. Atau
terdiri data setiap jenis barang persediaan,
dimana setiap jenis barang sedian tersebut
nantinya akan dibutuhkan untuk menentukan
jumlah kebutuhan bersih.
Catatan Persediaan Yang Akurat
• Informasi mengenai apa yang berada dalam
persediaan adalah hasil dari manajemen
persediaan yang baik. Manajemen persediaan
yang baik adalah kebutuhan mutlak bagi
sebuah MRP untuk dapat bekerja. Jika
perusahaan belum mencapai 99% ketelitian
catatan, maka perencanaan kebutuhan tidak
akan berjalan dengan baik.
Pesanan Pembelian Yang Belum Terpenuhi

• Informasi mengenai pesanan yang belum perlu


diketahui dipenuhi sebagai hasil sampingan
dari departemen pembelian dan pengendalian
persediaan yang dikelola dengan baik.
• Ketika pesanan sudah terpenuhi catatan
pesanan tersebut dan tanggal pengiriman yang
sudah dijadwalkan harus tersedia bagi
karyawan produksi.
Waktu Tunggu Untuk Komponen
• Para manajer menentukan kapan produk
dibutuhkan, mereka menentukan kapan
memperoleh produk tersebut. Waktu yang
diperlukan untuk mendapatkan yaitu
membeli, memproduksi, atau merakit) jenis
barang dikenal sebagai waktu tunggu (lead
time)
Keuntungan MRP
• Investasi persediaan dapat ditekan serendah
mungkin.
• Perencanaan dapat dilakukan secara detail dan
dapat berubah sesuai keadaan.
• Persediaan data untuk masa yang akan
mendatang untuk basis tiap item.
• Pengontrolan persediaan dapat dilakukan setiap
saat.
• Jumlah pesanan berdasarkan kebbutuhan.
Kelemahan
• Kurang komitmen dari manajemen puncak
dalam pengimplementasian MRP.
• MRP dipandang sebagai sesuatu yang terpisah
dari sistem lain, lebih dipandang sebagai
sistem yang berdiri sendiri dalam menjalankan
opersai perusahaan
• Membutuhkan akurasi operasi
• Kesulitan dalam membuat schedule terinci.
Soal:
1. Tuliskan 3 contoh perusahaan di Indonesia yang
menerapkan sistem MRP.
2. Jelaskan mengapa perusahaan tersebut menggunakan
sistem MRP dan apa keuntungan bagi perusahaan
tersebut.
3. Apakah Penggunaan sistem MRP digunakan untuk semua
perusahaan, baik perusahaan besar atau perusahaan kecil
menengah? Tuliskan alasannya!
4. Bagaimana dengan perusahaan penjual makanan, contoh
Pizza Hut, apakah dia menggunakan sistem MRP juga?
Jelaskan menurut pendapat anda.
Pengembangan MRP
• MRP telah berkembang menjadi dasar
perencanaan sumber daya perusahaan (ERP).
• ERP adalah sebuah sistem informasi untuk
mengidentifikasi dan merencanakan sumber
daya pada skala perusahaan yang diperlukan
untuk mengambil, membuat, mengirim dan
menghitung pesanan pelanggan.
Jadwal Induk Produksi:
• Adalah suatu jadwal yang akan menunjukan
jumlah produk yang akan dibuat dalam tiap –
tiap periode dengan tujuan untuk mengetahui
kapasitas perusahaan dalam merencanakan
produksi serta untuk menyusun budget.
Pengembangan MRP II
• Perencanaan Kebutuhan bahan
Merupakan sistem perencanaan sumber daya
material (MRPII) memadukan semua sistem
informasi, memberikan umpan balik,kepada rencana
kapasitas, jadwal produksi utama, dan akhirnya pada
rencana produksi.
Dalam MRP II data persediaan dapat diasumsikan
berdasarkan kerja biaya bahan baku (bukan jumlah
bahan baku), biaya modal, atau biaya sumber lainnya
Lanjutan 1
• MRP Loop Tertutup:
Sebuah sistem yang menyediakan umpan balik
kerencana kapasitas, jadwal produksi, dan rencana
produksi sehingga perencanaan dapat tetap
berlakuse panjang waktu.
• Perencanaan Kapasitas:
Suatu perencanaan sumber daya dalam sebuah
pusat kerja untuk semua pekerjaan yang saat ini
dibebankan pada suatu kerja tersebut, semua
pekerjaan yang direncanaakan dan pesanan yang
diharapkan.
Beberapa hal untuk meningkatkan kapasitas.

• Menciptakan perubahan tambahan dan


mempekerjakan orang-orang untuk bekerja pada
mereka.
• Meminta orang-orang yang ada untuk bekerja
lembur untuk menambah kapasitas.
• Mengontrakkan keluar pekerjaan ekstra kepada
perusahaan lain.
• Memperluas pabrik dan menambahkan lebih
banyak peralatan
Perencanaan Sumber Daya Perusahaan (ERP)

• Struktur sistem informasi yang digunakan


untuk mengintegrasikan proses bisnis dalam
perusahaan manufaktur, jasa yang meliputi
operasional dan distribusi produk yang
dihasilkan.
• Tujuan Implementasi ERP: menyatukan semua
divisi yang ada dalam perusahaan menjadi satu
sistem yang dapat dikendalikan secara
terpusat.
Gambaran ERP:
• Sistem ERP adalah suatu paket perangkat lunak yang
didesain untuk lingkungan pelanggan pengguna
server, apakah itu secara tradisional atau berbasis
jaringan.
• Sistem ERP memadukan sebagian besar dari proses
bisnis.
• Sistem ERP memproses sebagian besar dari transaksi
perusahaan.
• Sistem ERP menggunakan database perusahaan yang
secara tipikal menyimpan setiap data sekali saja.
Lanjutan 1
• Sistem ERP memungkinkan mengakses data
secara waktu nyata (real time).
• Dalam beberapa hal sistem ERP
memungkinkan perpaduan proses transaksi
dan kegiatan perencanaan.
• Sistem ERP menunjang sistem multi mata
uang dan bahasa, yang sangatdiperlukan oleh
perusahaan multinasional.
ERP dibagi menjadi 3 modul utama:

1. modul operasi
2. Modul finansial dan akuntansi
3. modul sumber daya manusia
Komponen yang Mempengaruhi Implementasi ERP
• Pihak Manajemen dan karyawan: Sebaiknya,
sebelum implementasidijalankan, karyawan
dipersiapkan untuk perubahan besar yang akan
terjadi, bila perlu karyawan diikut sertakan dalam
tahap analisis prosesbisnis, sehingga terbangun
rasa memiliki yang kuat terhadap sistem baru
• Bisnis proses: Untuk membangun sistem ERP,
bisnis proses harus disusun dengan jelas dan
tepat. Tanpa proses bisnis yang benar, sistem
apapun yangditerapkan tidak akan mampu
memperbaiki keadaan perusahaan
Lanjutan

• Vendor : perusahaan yang menyediakan paket


sistem ERP yang akan diimplementasikan di
perusahaan. Selain menyediakan software dan
hardware, vendor juga harus memberikan
pelatihan padakaryawan perusahaan yang
menggunakan jasanya, agar karyawan terbiasa
dengan sistem yang baru, dan memastikan sistem
yang baru ini berjalan sesuai dengan permintaan
perusahaan dan sesuai dengan proses bisnisnya
Keuntungan ERP
• Integrasi data keuangan
• Standarisasi Proses operasi
• Standarisasi Data dan informasi
• Pengurangan lead time
• Peningkatan kontrol keuangan
• Penurunan inventori
• Penurunan tenaga kerja secara total
• Peningkatan service level
• Peningkatan sales
• Peningkatan kepuasan dan loyalitas konsumen
• Peningkatan market share perusahaan
• Pengiriman tepat waktu
• Kinerja pemasok yang lebih baik.
Kerugian :
• Strategi operasi tidak sejalan dengan business process
design dan pengembangannya.
• Waktu dan biaya implementasi yang melebihi anggaran
• Karyawan tidak siap untuk menerima dan beroperasi
dengan sistem yang baru.
• Persiapan implementation tidak dilakukan dengan baik.
• Berkurangnya fleksibilitas sistem setelah menerapkan
ERP
• Kurangnya komitmen top management,
sehingga tim kurang mendapat dukungan pada
rancangan sistemnya. hal ini bisa muncul
karena ketakutan tertentu, seperti kawatir data
bocor ke pihak luar
• Kurangnya pendefinisian kebutuhan
perusahaan, sehingga hasil analisis strategi
bisnis perusahaan tidak sejalan dengan
kenyataan di lapangan
• Kesalahan proses seleksi software, karena
penyelidikan software yangtidak lengkap atau
terburu-buru memutuskan. Hal ini bisa
berakibat pada membengkaknya waktu dan
biaya yang dibutuhkan.
• Tidak cocoknya software dengan business
process perusahaan
• Kurangnya sumber daya, seperti manusia,
infrastruktur dan modal perusahaan.
• Terbentuknya budaya organisasi yang berada
dalam zona nyaman dantidak mau berubah
atau merasa terancam dengan keberadaan
software takut tidak dipekerjakan lagi
• Kurangnya training dan pembelajaran untuk
karyawan, sehingga karyawan tidak benar-
benar siap menghadapi perubahan sistem,
dimana semua karyawan harus siap untuk
selalu menyediakan data yang up,to,date

Anda mungkin juga menyukai