Anda di halaman 1dari 36

ANALISIS KINERJA MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAHAN BAKU GABAH DENGAN MENGGUNAKAN


METODE ECONOMIC ORDER QUANTITATIVE
(EOQ) GUNA MENGEFISIENSIKAN BIAYA
PERSEDIAAN

(Studi di Perum Bulog Kanwil Lampung)

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi


Syarat-Syarat Guna Mendapatkan Gelar Sarjana S1 dalam
Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam

Oleh

Rosdiyana

NPM. 1851040034

Jurusan Manajemen Bisnis Syariah

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN


LAMPUNG

1443 H/2022 M
i
ANALISIS KINERJA MANAJEMEN PERSEDIAAN
BAHAN BAKU GABAH DENGAN MENGGUNAKAN
METODE ECONOMIC ORDER QUANTITATIVE
(EOQ) GUNA MENGEFISIENSIKAN BIAYA
PERSEDIAAN

(Studi di Perum Bulog Kanwil Lampung)

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi


Syarat-Syarat Guna Mendapatkan Gelar Sarjana S1 dalam
Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam

Oleh

Rosdiyana

NPM. 1851040034

Jurusan : Manajemen Bisnis Syariah

Pembimbing I : Dr. Hanif, S.E., M.M

Pembimbing II : Siska Yuli Anita, M.M

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN


LAMPUNG

1443 H/2022
ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul
Sebelum pembahasan lebih lanjut tentang skripsi ini
terlebih dahulu penulis akan menjelaskan pengertian judul.
Karena judul merupakan kerangka di dalam sebuah penelitian
ilmiah. Hal ini bertujuan untuk menghindari penafsiran yang
berbeda di kalangan pembaca. Oleh sebab itu yang
terkandung dalam judul skripsi ini yang berbunyi “Pengaruh
Manajemen Persediaan Bahan Baku Gabah Dengan
Menggunakan Metode Economic Order Quantitative (
EOQ ) Terhadap Efisiensi Biaya Persediaan ( Studi di
Perum Bulog Kanwil Lampung )”. Untuk itu perlunya
penguraian istilah-istilah tersebut sebagai berikut :

1. Pengaruh dalam penelitian menurut sugiono disebut


dengan dampak terafiliasi, yitu suatu investigasi yang
terlihat menghubungkan nialai antara satu variabel
dengan variabel lainnya.1
2. Manajemen adalah sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan
sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi.2
3. Persediaan bahan baku adalah bahan atau barang yang
disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan
tertentu, misalnya untuk digunakan dalam proses
produksi atau perakitan, untuk dijual kembali, atau untuk
1
Sugiyono, Penelitian Administrasi (Bandung: Alfabeta, 2011).
2
Lilis Sulastri, Manajemen Sebagai Pengantar (Bandung: La Good’s
Publishing, 2012).
1
2

suku cadang dari suatu peralatan atau mesin. Persediaan


dapat berupa bahan mentah, bahan pembantu, barang
dalam proses, barang jadi ataupun suku cadang. Bisa
dikatakan tidak ada perusahaan yang beroperasi tanpa
persediaan, meskipun sebenarnya persediaan hanyalah
suatu sumber dana yang menganggur, karena sebelum
persediaan digunakan berarti dana yang terkait di
dalamnya tidak dapat digunakan untuk keperluan lain,
begitu pentingnya persediaan ini sehingga para akuntan
memasukkannya dalam neraca sebagai salah satu pos
aktiva lancar.3
4. Metode Economic Order Quantity EOQ adalah volume
atau jumlah pembelian yang paling ekonomis untuk
dilaksanakan pada setiap kali pembelian.4
5. Efisiensi merupakan suatu upaya pada produksi untuk
menekan segala bentuk pemborosan bahan, tenaga kerja,
maupun gejala lainnya yang dapat merugikan
perusahaan.5
6. Biaya Persediaan adalah biaya-biaya yang ditimbulkan
dari adanya persediaan.6

3
Edy Herjanto, Manajemen Operasi Edisi Ketiga, 3rd ed. (Jakarta:
Grafindo, 2015).
4
Gitosudarmo, Manajemen Keuangan Edisi Ke Empat, 4th ed.
(Yogyakarta: BPFE, 2017).
5
Handayaningrat and Soewarni, Pengantar Studi Ilmu Administrasi
Dan Manajemen (Jakarta: Haji Masanggung, 2010).
6
Jay Heizer and Barry Render, Manajemen Operasi (Jakarta: Salemba
Empat, 2014).
3

B. Latar Belakang Masalah


Masalah persediaan merupakan salah satu masalah
penting bagi sebuah perusahaan. Dengan tidak adanya
persediaan, maka sebuah perusahaan akan dihadapkan dengan
sebuah resiko dimana perusahaan akan mengalami kendala
karena tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan yang
membutuhkan barang ataupun jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan tersebut. Di sisi lain, persediaan yang berlebihan
juga akan menimbulkan resiko bagi perusahaan tersebut,
karena persediaan menimbulkan banyak biaya seperti, biaya
pegawai, biaya operasional pabrik, biaya gedung, dan lain
sebagainya. Oleh karena itu peran manajemen persediaan
dalam suatu perusahaan sangat penting untuk dapat
melakukan pengendalian persediaan guna mengefisiensikan
biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan.

Persediaan sendiri merupakan barang-barang yang


merupakan bahan baku baik bahan baku jadi maupun bahan
baku setengah jadi yang disimpan untuk digunakan pada
masa atau periode yang akan datang. Persediaan juga dapat
berguna sebagai alat untuk berjaga-jaga agar perusahaan bisa
terus memenuhi permintaan pelanggan.

Semua perusahaan pada dasarnya mengadakan


perencanaan dan pengendalian bahan baku yang bertujuan
untuk menekan biaya dan untuk dapat memaksimumkan laba
dalam waktu tertentu. Masalah utama dalam perencanaan dan
pengendalian bahan baku adalah menyelenggarakan
penyediaan bahan baku yang paling tepat agar kegiatan
produksi tidak terganggu dan dana yang digunakan dalam
persediaan bahan tidak berlebihan. Masalah tersebut akan
berpengaruh terhadap penentuan (1) berapa kuantitas yang
akan dibeli dalam suatu periode tertentu, (2) berapa jumlah
4

atau kuantitas yang akan dibeli dalam setiap kali dilakukan


pembelian, (3) kapan pemesanan bahan harus dilakukan, (4)
berapa jumlah minimum kuantitas bahan baku yang harus
selalu ada dalam persediaan pengaman (safety stock) agar
perusahaan terhindar dari kemacetan produksi dan berapa
jumlah maksimum kuantitas bahan dalam persediaan agar
dana yang digunakan tidak berlebihan.7

Dengan adanya kebijakan yang dilakukan oleh


manajemen persediaan bahan baku seharusnya biaya
persediaan tersebut dapat ditekan sekecil dan seefisien
mungkin. Agar biaya yang dikeluarkan seminimum mungkin
perusahaan dapat menggunakan analisis Economic Order
Quantity (EOQ). Metode Economic Order Quantitative
(EOQ) sendiri merupakan volume atau jumlah pembelian
bahan baku yang paling ekonomis untuk dilakukan pada
setiap kali pembelian.

Perusahaan umum Bulog merupakan perusahaan BUMN


yang bergerak dibidang logistik pangan yang memproduksi
bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan di
Indonesia. Bulog sendiri memiliki ruang lingkup usaha
logistik/perdagangan, survey dan pemberantasan hama,
penyediaan karung plastik, usaha angkutan, perdagangan
komoditi pangan dan usaha eceran. Tidak hanya beras, namun
juga banyak komoditi bahan pokok yang diproduksi oleh
Bulog seperti minyak goreng, tepung, gula pasir, telur, dan
lain sebagainya. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen
inilah Bulog berusaha untuk tetap dapat memproduksi bahan

7
Viale, Dasar-Dasar Ekonomi (Yogyakarta: UPP STIM YKPN,
2010).
5

pokok ditengah krisis pandemi yang dialami oleh berbagai


Negara di dunia.

Sebagai perusahaan yang telah mengemban tugas publik


dari pemerintah, Bulog tetap melakukan kegiatan menjaga
harga dasar pembelian untuk gabah maupun beras, melakukan
stabilisasi harga khususnya harga pokok, dan juga melakukan
pengelolaan stok pangan. Hal ini tertuang dalam Peraturan
Pemerintah nomor 7 tahun 2003.

Untuk menjamin kelancaran produksi tersebut, maka


perusahaan melakukan pengendalian bahan baku agar tidak
mengganggu kelancaran produksi. Adapun salah satu bahan
baku yang digunakan adalah gabah. Bulog sendiri baru mulai
menerima bahan baku mentah berupa gabah mulai tahun
2020, dimana sebelumnya Bulog hanya menerima beras
sebagai bahan baku setengah jadi untuk diolah dan di
salurkan kembali. Pengendalian persediaan bahan baku yang
baik dan efektif akan berpengaruh pada efisiensi biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan. Berikut merupakan data
persediaan bahan baku gabah yang dimiliki Perum Bulog
Kanwil Lampung tahun 2020-2021 :
6

Tabel 1.1

Pembelian Bahan Baku Gabah Perum Bulog Kanwil


Lampung
No Nama Mitra Kuantum Pengadaan Gabah (Kg)
2020 2021
1 CV. Pandawa Sarana Mandiri - 588.850
2 Gapoktan Dasa Bhakti - 197.000
3 Poktan Mitra Tani - 502.850
4 Poktan Rukun Tani III - 139.090
5 PP ABN - 858.600
6 PP Eka Putra - 600.000
7 PP Tani Mandiri - 500.000
8 PP Tunas Baru - 300.000
9 PP Wahyu Guna Diesel - 255.400
10 PP Anugerah Mulya - 4.257.100
11 PP Candra Jaya - 686.00
12 PP Krisna - 249.950
13 PP Putera Keling 17.220 -
14 PP Putra Mandiri - 2.730.200
15 PP Sari Makmur - 460.000
16 PP Sri Joto Sumber Rejeki - 300.000
17 PP Sumber Baru - 1.000.000
18 PP Tani Makmur - 120.000
19 PT Indonesia Nirwana Pangan - 150.000
20 PT Wahana Raharja - 50.000
21 PT Putra Mandiri Palas - 1.150.000
22 SATKER BL-PSWR-PSWU-TGMS 140.000 -
UNIT I
23 SATKER BL-PSWR-PSWU-TGMS 49.000 -
UNIT II
24 SATKER BL-PSWR-PSWU-TGMS 49.000 -
UNIT III
25 SATKER BL-PSWR-PSWU-TGMS 19.000 -
UNIT V
Total 274.260 15.095.040
Rata-rata 54.852 754.752
Biaya Persediaan Bahan Baku Gabah 1.457.668.265 80.083.712.265

Sumber Data: Perum Bulog Kanwil Lampung (2020-2021)

Berdasarkan tabel 1.1 di atas dapat terlihat jelas


bahwa pembelian persediaan bahan baku gabah yang ada di
Bulog periode tahun 2020-2021 mengalami peningkatan.
7

Dimana pada tahun 2020 jumlah persediaan bahan baku


gabah sebesar 274.260 kg dengan jumlah rata-rata pembelian
gabah tiap kali pesan sebesar 54.852 kg sedangkan pada
tahun 2021 jumlah persediaan bahan baku gabah sebesar
15.095.040 kg dengan jumlah rata-rata pembelian bahan baku
gabah sebesar 754.752 kg gabah. Persediaan bahan baku
gabah di Perum Bulog Kanwil Lampung periode tahun 2020
– 2021 dapat dikatakan sangat melimpah. Dengan
melimpahnya bahan baku yang dimiliki makan akan
membutuhkan biaya persediaan yang banyak pula.

Dari tabel 1.1 di atas dapat diketahu bahwa biaya


persediaan yang dikeluarkan oleh Perum Bulog Kanwil
Lampung pada tahu 2021 jauh meningkat dibandingkan
dengan biaya persediaan pada tahun 2020. Hal ini
dikarenakan permintaan pasar yang meningkat dan juga
peraturan pemerintah yang mengahruskan Perum Bulog
Kanwil Lampung untuk dapat menjaga stabilitas harga pasar
dan ketersediaan pangan, jika tidak direncanakan dengan baik
dan benar maka perusahaan akan mengalami kerugian karena
pengeluaran pada persediaan bahan baku yang besar.

Sehingga dapat dilakukan pengendalian persediaan


bahan baku dengan menggunakan metode Economic Order
Quantitave (EOQ), dengan menerapkan metode Economic
Order Quantitative (EOQ) diharapkan perusahaan dapat
mencapai tingkat persediaan seoptimal mungkin, biaya
seefisien mungkin, dan mutu yang lebih baik. Perencanaan
penerapan metode Economic Order Quantitative (EOQ)
dalam suatu perusahaan akan mampu meminimalisir
terjadinya out of stock atau kehabisan bahan baku sehingga
tidak mengganggu proses dalam perusahaan dan mampu
menghemat biaya persediaan yang dikeluarkan oleh
8

perusahaan karena tidak menyimpan bahan baku secara


berlebihan.

Metode Economic Order Quantitative (EOQ) juga


mampu mengurangi biaya penyimpanan, penghematan ruang,
biaya pegawai, dan masalah-masalah juga resiko yang dapat
ditimbulkan oleh persediaan bahan baku yang ada di gudang
seperti gabah yang akan berkurang kualitasnya jika disimpan
terlalu lama.

Selain menentukan jumlah maksimum dan minimum


pembelian bahan baku dengan metode EOQ, perusahaan juga
perlu menentukan kapan waktu pemesanan kembali bahan
baku yang akan digunakan atau Reorder point (ROP) hal ini
dilakukan agar jumlah pembelian bahan baku yang telah
ditetapkan dalam Economic Order Quantitative (EOQ) tidak
mengganggu berjalannya kegiatan produksi. Sedangkan ROP
sendiri adalah titik dimana jumlah persediaan menunjukkan
waktunya untuk melakukan pemesanan kembali.

Dengan perhitungan EOQ dan juga ROP dapat ditentukan


titik minimum dan maksimum persediaan bahan baku.
Sehingga bahan baku persediaan yang akan dibeli tidak
berlebihan yang menyebabkan pemborosan karena biaya yang
tertanam dalam bahan persediaan terlalu banyak.

Jika tidak melakukan pengendalian bahan baku total


biaya persediaan bahan baku yang akan dikeluarkan
perusahaan lebih besar bila dibandingkan dengan total biaya
persediaan bahan baku yang dikendalikan dan dihitung
dengan menggunakan metode Economic Order Quantitative
(EOQ), sehingga dapat disimpulkan bahwa Economic Order
9

Quantitative (EOQ) mampu meningkatkan efisiensi


persediaan bahan baku dalam perusahaan.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis


tertarik untuk memilih judul “Pengaruh Manajemen
Persediaan Bahan Baku Gabah Dengan Menggunakan
Metode Economic Order Quantitative ( EOQ ) Terhadap
Efisiensi Biaya Persediaan ( Studi di Perum Bulog Kanwil
Lampung )”.

C. Fokus dan sub-Fokus Penelitian


Agar penelitian ini dapat dilakukan dengan lebih terarah,
fokus, dan mendalam, maka penulis memandang
permasalahan penelitian yang diangkat perlu dibatasi
variabelnya. Pembatasan masalah digunakan untuk
menghindari adanya penyimpangan maupun pelebaran pokok
masalah agar penelitian ini lebih terarah dan memudahkan
dalam pembahasan sehingga tujuan dalam penelitian ini akan
tercapai. Penelitian ini hanya berfokus pada Analisis Kinerja
Manajemen Persediaan Bahan Baku Gabah Dengan
Menggunakan Metode Economic Order Quantitative (EOQ)
Guna Mengefisiensikan Biaya Persediaan (Studi di Perum
Bulog Kanwil Lampung) bahan baku di Perum Bulog Kanwil
Lampung.

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka fokus


dalam penelitian ini adalah :

1. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh


manajemen persediaan bahan baku dengan menggunakan
metode Economic Order Quantitative (EOQ) terhadap
efisiensi biaya persediaan.
10

2. Fokus penelitian ini hanya menggunakan data dari


narasumber yaitu Perum Bulog Kanwil Lampung.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan beberapa uaraian latar belakang di atas,
maka rumusan masalah yang dikemukakan dalam penelitian
ini adalah :

1. Bagaimana kinerja manajemen persediaan bahan baku


dengan menggunakan metode Economic Order
Quantitative (EOQ) terhadap efisiensi biaya persediaan di
Perum Bulog Kanwil Lampung?
2. Bagaimana perbandingan efisiensi biaya persediaan
bahan baku sebelum dan sesudah menggunakan metode
Economic Order Quantitative (EOQ)?

E. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan pertanyaan-pertanyaan yang terdapat
dalam rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui kinerja manajemen persediaan bahan


baku dengan menggunakan metode Economic Order
Quantitative (EOQ) terhadap efisiensi biaya persediaan di
Perum Bulog Kanwil Lampung.
2. Untuk mengetahui perbandingan efisiensi biaya
persediaan bahan baku sebelum dan sesudah
menggunakan metode Economic Order Quantitative
(EOQ).
11

F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini
adalah :

1. Manfaat Teoritis penelitian ini adalah untuk menambah


pengetahuan, keterampilan dan cakrawala cara berfikir
peneliti, dan juga memberikan wawasan mengenai
persediaan bahan baku dengan menggunakan metode
Economic Order Quantity (EOQ) terhadap efisiensi biaya
persediaan bahan baku, juga memberikan sumbangan
pemikiran dan pengetahuan khususnya bagi lingkungan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan
Lampung.
2. Manfaat Praktis penelitian ini adalah dapat bermanfaat
bagi masyarakat umum, dapat menambah wawasan
mengenai pengaruh manajemen persediaan bahan baku
dengan menggunakan metode Economic Order Quantity
(EOQ) terhadap efisiensi biaya persediaan, sehingga
menjadi sumber referensi agar mengetahui secara jelas
tentang pengaruh manajemen persediaan bahan baku
dengan menggunakan metode Economic Order Quantity
(EOQ) terhadap efisiensi biaya persediaan.
12

G. Kajian Penelitian Terdahulu yang Relevan


Tabel 1.2

Penelitian Terdahulu
No Nama Tahun Judul Penelitian Hasil
1. Agus Topo 2018 Analisis Pengendalian Berdasarkan hasil penelitian
Subekti Persediaan TBS Dengan dengan menggunakan metode
Metode EOQ (Economic Economic Order Quantity (EOQ)
Order Quantity) di PT. berhasil mengefesiensiakan biaya
Agrindo Indah Perkasa yang dikeluarkan oleh PT.
Tambang Baru Agrindo Indah Perkasa Tambang
Baru.
2. Fesa Putra 2021 Analisis Pengendalian Hasil analisa perbandingan
Kristianto, Persediaan Bahan Baku Pt. X metode EOQ model Q dengan
Wahyu Dengan Menggunakan Metode metode manajemen persediaan
Widianto, Economic Order Quantity PT. X ditinjau dari total biaya
Erlina (EOQ) tahunan yaitu untuk metode EOQ
Pangestika model Q berhasil menghemat dan
mengefesiensiakan biaya
persediaan yang dikeluarkan oleh
PT. X.
3. Deva Ajib 2018 Analisis Pengendalian Dari hasil penelitian dapat
Afrizaa, Persediaan Pakan Dengan disimpulkan bahwa pada tahun
Setyo Metode Economic Order 2018 frekuensi pembelian bahan
Adjib, Edi Quantity (EOQ) Untuk baku menggunakan metode EOQ
Santoso Meminimalisir Biaya lebih kecil dari frekuensi yang
digunakan perusahaan, sehingga
hal ini dapat menghemat biaya
yang dikeluarkan perusahaan.
4. Jessica 2016 Analisis Persediaan Bahan Dari hasil perhitungan, dapat
Juventia, Baku PT. BS dengan Metode disimpulkan bahwa dengan
Lusia P.S Economic Order Quantity menggunakan metode EOQ PT.
Hartanti (EOQ) Steel hanya perlu membeli bahan
baku sebanyak 5 kali dalam 1
periode, hal ini tentu saja dapat
menghemat dan mengefisiensikan
biaya persediaan yang
dikeluarkan oleh perusahaan.
5. Ova Novi 2021 Analisis Pengendalian Berdasarkan perhitungan
Irama, Persediaan Kelapa Sawit ditemukan bahwa metode EOQ
Murni Dengan Metode Economic mampu menhemat biaya
Dahlena Order Quantity(Studi persediaan dibandingkan dengan
Kasus Pada PTPN IV Unit menggunakan kebijakan
Usaha Adolina) perusahaan.
13

6. Dhea 2021 Analisis Economic Order Hasil penelitian menunjukan


Adwan Al Quantity (Eoq) Sebagai bahwa metode economic order
Hamid, M. Pengendalian Persediaan quantity berhasil menekan dan
mengefesiensikan biaya yang
Azis Bahan Baku
dikeluarkan perusahaan.
Firdaus, Di Sumedang Bumi Armasta
Rachmatula
ily
Tinakartika
7. Indroprasto 2021 Analisis Pengendalian Hasil perhitungan pada penelitian
dan Erma Persediaan Produk ini menyatakan bahwa metode
Suryani Dengan Metode EOQ pengendalian bahan baku dengan
Menggunakan Algoritma menggunakan EOQ berhasil
Genetika untuk mengoptimalkan pembelian bahan
Mengefisiensikan Biaya baku.
Persediaan
8. Trian 2018 Penerapan Metode EOQ dan Hasil penelitian dapat
Rafliana ROP Untuk Pengembangan disimpulkan bahwa menggunakan
dan Sistem Inventory Bengkel metode Economic Order Quantity
Bernard MJM berbasis Web (EOQ) mampu mengetahui berapa
Renaldy jumlah bahan baku yang
Suteja dibutuhkan oleh bengkel MJM
sehingga dapat memudahkan
sistem Inventory berbasis Web.

9. Arga 2021 Analisis Pengendalian Hasil penelitian menunjukan


Sutrisna, Persediaan Bahan Baku sengan bahwa penerapkan metode EOQ
Rizki Menerapkan Metode EOQ di PT Jatisari Furnituer Work
Ginanjar, (Economic Order Quantity) berhasil menghemat biaya
Suci Lestari Pada PT Jatisari Furniture persediaan yang dikeluarkan oleh
Work perusahaan.

10. Elma 2021 Sistem Inventory Control Hasil penelitian menunjukan


Fiana, Minuman Cap Badak bahwa metode EOQ sangat
Charles Menggunakan Metode efisiam dalam mengontrol
Jhony Economic Order Quantity pengendalian persediaan,
Mantho (EOQ) Pada PT. Jasa Harapan sehingga biaya yang dikeularkan
Siantri, Barat oleh perusahaan lebih efisien.
Erwin
Ginting
14

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa terdapat beberapa


penelitian terdahulu yang mengkaji tentang variabel
persediaan bahan baku dan efisiensi biaya persediaan yaitu :

1. Berdasarkan jurnal yang ditulis oleh Agus Topo Subekti


pada November 2018, Volume 1, Nomor 2 dengan judul
“Analisis Pengendalian Persediaan TBS Dengan Metode
EOQ (Economic Order Quantity) di PT. Agrindo Indah
Perkasa Tambang Baru” menunjukan bahwa dengan
menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ)
berhasil mengefesiensiakan biaya yang dikeluarkan oleh
PT. Agrindo Indah Perkasa Tambang Baru.8
Persamaan : menggunakan metode Economic Order
Quantitative (EOQ) .
Perbedaan : tempat penelitian, jenis bahan baku yang
diteliti, tahun penelitian.
2. Berdasarkan jurnal yang ditulis oleh Fesa Putra
Kristianto, Wahyu Widianto, dan Erlina Pangestika pada
April 2021, Volume 8, Nomor 2 dengan judul “Analisis
Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pt. X Dengan
Menggunakan Metode Economic Order Quantity (EOQ)”
mengatakan bahwa hasil analisa perbandingan metode
EOQ model Q dengan metode manajemen persediaan PT.
X ditinjau dari total biaya tahunan yaitu untuk metode
EOQ model Q berhasil menghemat biaya persediaan yang
dikeluarkan oleh PT. X.9

8
Agus Topo Subekti, “Analisis Pengendalian Persediaan TBS Dengan
Metode EOQ (Economic Order Quantity),” Jurnal Inovator 1, no. 2 (2018): 5–9,
ISSN 2615-5052.
9
Fesa Putra Kristianto, Wahyu Widianto, and Erlina Pangestika,
“Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pt . X Dengan Menggunakan
Metode Economic Order Quantity ( EOQ ),” Jurnal Penelitian Dan Pengabdian
Kepada Masyarakat UNSIQ 8, no. 2 (2021): 150–58, ISSN : 2614-3763.
15

Persamaan : menggunakan metode Economic Order


Quantitative (EOQ).
Perbedaan : jenis bahan baku yang diteliti, tahun
penelitian, tempat penelitian, variabel penelitian.
3. Berdasarkan jurnal yang ditulis oleh Deva Ajib Afriza,
Setyo Adji, dan Edi Santoso pada Desember 2018,
Volume 1, No. 2 yang berjudul “Analisis Pengendalian
Persediaan Pakan Dengan Metode Economic Order
Quantity (EOQ) Untuk Meminimalisir Biaya”
menyatakan bahwa pada tahun 2018 frekuensi pembelian
bahan baku menggunakan metode EOQ lebih kecil dari
frekuensi yang digunakan perusahaan, sehingga hal ini
dapat menghemat biaya yang dikeluarkan perusahaan.10
Persamaan : menggunakan metode Economic Order
Quantitative (EOQ).
Perbedaan : variabel penelitian, jenis bahan baku yang
diteliti, tahun penelitian, tempat penelitian.
4. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Jessica
Juventia, dan Lusia P.S Hartanti pada Juni 2016, Volume
5, No. 1 pada jurnal yang berjudul “Analisis Persediaan
Bahan Baku PT. BS dengan Metode Economic Order
Quantity (EOQ)” menyatakan bahwa berdasarkan hasil
perhitungan, dapat disimpulkan bahwa dengan
menggunakan metode EOQ PT. Steel hanya perlu
membeli bahan baku sebanyak 5 kali dalam 1 periode, hal

10
Deva Ajib, Setyo Adji, and Edi Santoso, “Analisis Pengendalian
Persediaan Pakan Dengan Metode Economic Order Quantity ( EOQ ) Untuk
Meminimalisir Biaya,” Jurnal Ilmiah Bidang Manajemen Dan Bisnis 1, no. 2
(2018): 24–34,
ISSN 2614-72462.
16

ini tentu saja dapat menghemat dan mengefisiensikan


biaya persediaan yang dikeluarkan oleh perusahaan.11
Persamaan : menggunakan metode Economic Order
Quantitative (EOQ).
Perbedaan : tahun penelitain, tempat penelitian, variabel
penelitian, jenis bahan baku yang diteliti.
5. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ova Novi
Irama, dan Murni Dahlena pada Juni 2021, Volume 2,
No. 1 dalam jurnal yang berjudul “Analisis Pengendalian
Persediaan Kelapa Sawit Dengan Metode Economic
Order Quantity (Studi Kasus Pada PTPN IV Unit Usaha
Adolina)” menyatakan berdasarkan perhitungan
ditemukan bahwa metode EOQ mampu menhemat biaya
persediaan dibandingkan dengan menggunakan kebijakan
perusahaan.12
Persamaan : menggunakan metode Economic Order
Quantitative (EOQ).
Perbedaan : veriabel penelitian, jenis bahan baku yang
digunakan, tempat penelitian, tahun penelitian.
6. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dhea Adwan
Al Hamid, M. Azis Firdaus, Rachmatulaily Tinakartika,
pada Februari 2021, Vol. 4, No.1 pada jurnal yang
berjudul “Analisis Economic Order Quantity (EOQ)
Sebagai Pengendalian Persediaan Bahan Baku Di
Sumedang Bumi Armasta” menyatakan bahwa penelitian
dengan menggunakan metode EOQ pembelian bahan

11
Jessica Juventia and Lusia P S Hartanti, “Analisis Persediaan Bahan
Baku PT . BS Dengan Metode Economic Order Quantity ( EOQ ),” Jurnal
GEMA AKTUALITA 5, no. 1 (2016): 55–64,.
12
Ova Novi and Irama Murni, “Analisis Pengendalian Persediaan
Kelapa Sawit Dengan Metode Economic Order Quantity(Studi Kasus Pada Ptpn
Iv Unit Usaha Adolina)” 2, no. 1 (2021): 166–77, ISSN.2686 - 6064.
17

baku dapat ditekan sehingga biaya yang dikeluarkan


dapat dialihkan untuk kebutuhan yang lainnya.13
Persamaan : menggunakan metode Economic Order
Quantitative (EOQ).
Perbedaan : jenis bahan baku yang digunakan, tahun
penelitian, tempat penelitian, variabel penelitian.
Perbedaan : tempat penelitian, jenis bahan baku yang
diteliti, variabel penelitian, tahun penelitian.
7. Berdasarkan penelitian pada tahun 2021 yang dilakukan
oleh Indroprasto dan Erma Suryani yang berjudul
“Analisis Pengendalian Persediaan Produk Dengan
Metode EOQ Menggunakan Algoritma Genetika untuk
Mengefisiensikan Biaya Persediaan” Hasil perhitungan
pada penelitian ini menyatakan bahwa metode
pengendalian bahan baku dengan menggunakan EOQ
berhasil mengoptimalkan pembelian bahan baku.14
Persamaan : menggunakan metode economic order
quantitavie (EOQ).
Perbedaan : tahun penelitian, tempat penelitian, jenis
bahan baku yang diteliti, variabel penelitian.
8. Penelitian yang dilakukan oleh Trian Rafliana dan
Bernard Renaldy Suteja pada tahun 2018 yang berjudul
“Penerapan Metode EOQ dan ROP Untuk Pengembangan
Sistem Inventory Bengkel MJM berbasis Web”
menyatakan bahwa dengan menggunakan metode
Economic Order Quantity (EOQ) mampu mengetahui
berapa jumlah bahan baku yang dibutuhkan oleh bengkel
13
Dhea Adwan et al., “Analisis Economic Order Quantity ( EOQ )
Sebagai Pengendalian Persediaan Bahan Baku Di Sumedang Bumi Armasta,”
Jurnal Ilmu Manajemen 4, no. 1 (2021): 92–101, ISSN: 2654-8623.
14
Erma Suryani, “Analisis Pengendalian Persediaan Produk Dengan
Metode EOQ Menggunakan Algoritma Genetika Untuk Mengefisiensikan Biaya
Persediaan,” Jurnal Teknik ITS 1 (2021): 305–9, issn: 2301-9271.
18

MJM sehingga dapat memudahkan sistem Inventory


berbasis Web.15
Persamaan : menggunakan metode economic order
quantitavie (EOQ).
Perbedaan : tempat penelitian, jenis bahan baku yang
diteliti, variabel penelitian, tahun penelitian.
9. Penelitian yang dilakukan oleh Arga Sutrisna, Rizki
Ginanjar, Suci Lestari pada tahun 2021 yang berjudul
“Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku sengan
Menerapkan Metode EOQ (Economic Order Quantity)
Pada PT Jatisari Furniture Work” menyatakan bahwa
hasil penelitian menunjukan penerapkan metode EOQ di
PT Jatisari Furnituer Work berhasil menghemat biaya
persediaan yang dikeluarkan oleh perusahaan.16
Persamaan : menggunakan metode Economic Order
Quantitative (EOQ).
Perbedaan : variabel penelitian, tahun penelitian, lokasi
penelitian.
10. Penelitian yang dilakukan oleh Elma Fiana, Charles
Jhony Mantho Siantri, Erwin Ginting pada tahun 2021
yang berjudul “Sistem Inventory Control Minuman Cap
Badak Menggunakan Metode Economic Order Quantity
(EOQ) Pada PT. Jasa Harapan Barat” menunjukan bahwa
metode Economic Order Quantitative (EOQ) sangat

15
Trian Rafliana and Bernard Renaldy Suteja, “Penerapan Metode
EOQ Dan ROP Untuk Pengembangan Sistem Informasi Inventory Bengkel
MJM Berbasis Web,” Jurnal Teknik Informatika Dan Sistem Informasi 4, no. 2
(2018): 345–54, https://doi.org/10.28932/jutisi.v4i2.832.
16
Arga Sutrisna, Rizki Ginanjar, and Suci Putri Lestari, “Analisis
Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dengan Menerapkan Metode EOQ (
Economic Order Quantity ) Pada PT . Jatisari Furniture Work,” Journal of
Economics and Business 5, no. 1 (2021): 215–25,
https://doi.org/10.33087/ekonomis.v5i1.304.
19

efisien dalam mengontrol pengendalian persediaan,


sehingga biaya yang dikeularkan oleh perusahaan lebih
efisien.17
Persamaan : menggunakan metode Economic Order
Quantitative (EOQ).
Perbedaan : jenis bahan baku, variabel penelitian, tahun
penelitian, lokasi penelitian.

Berdasarkan hasil uraian penelitian terdahulu di atas,


dapat memperkuat hipotesis dalam penelitian ini, disimpulkan
bahwa terdapat persamaan antara penelitian terdahulu dengan
penelitian yang ingin dilakukan oleh penulis, yaitu bahwa
analisis persediaan bahan baku menggunkan metode
Economic Order Quantitative (EOQ) lebih mampu
mengefisiensikan biaya persediaan yang di keluarkan oleh
perusahaan dibandingkan dengan perhitungan manual yang
dilakukan perusahaan. Penelitian ini membandingkan anatara
kinerja manajemen persediaan saat dan sebelum
menggunakan metode Economic Order Quantitative (EOQ)
sehingga penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian
sebelumnya. Penelitian ini akan dilakukan di Perum Bulog
Kanwil Lampung.

H. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara untuk memahami
objek sasaran atau tujuan penelitian. Pada penelitian ini,
peneliti menggunakan metode pendekatan kualitatif.18

17
Elma Fiana et al., “Sistem Informasi Inventory Control Minuman
Cap Badak Menggunakan Metode Economic Order Quantity (Eoq) Pada Pt. Jasa
Harapan Barat,” Jurnal Inovasi Penelitian 2, no. 2 (2021), ISSN 2722-9467.
18
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D
(Bandung: Alfabeta, 2014).
20

1. Jenis Penelitian
Skripsi ini menggunakan jenis penelitian
lapangan (field research), yaitu penelitian yang
mempelajari tentang latar belakang keadaan sekarang,
dan interaksi suatu sosial, individu, kelompok, lembaga,
dan masyarakat. 19
Penelitian ini menggunakan metode penelitian
kualitatif yaitu suatu strategi inquiri yang menekankan
pencarian makna, simbol, maupun deskripsi mengenai
fenomena, bersifat alami dan holistik, mengutamakan
kualitas, menggunakan beberapa cara, serta disajikan
secara nuratif.20 Penelitian kualitatif digunakan untuk
mengidentifikasi rumusan masalah mengenai persediaan
bahan baku gabah guna mengefisiensikan biaya
persediaan dalam perusahaan BUMN Perum Bulog
Kanwil Lampung. Dalam penelitian ini seluruh data
menggunakan data persediaan bahan baku berupa gabah
pada Perum Bulog Kantor Wilayah Lampung yang juga
mencakup biaya-biaya pengadaan bahan baku gabah.
2. Sifat Penelitian
Penelitian ini bersifat penelitian deskriptif
(descriptive research). Penelitian Deskriptif ialah
penelitian yang meliputi pengumpulan data untuk dapat
diuji hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai status
terakhir dari subjek penelitian.21

19
Husnaini Usman et al, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta: PT
Bumi Aksara, 2006).
20
Umar Shidiq and Miftahul Choiri, Metode Penelitian Kualitatif di
Bidang Pendidikan, Jurnal of Chemical Information and Modeling, 2009, 4.
21
Mudrajad Kuncoro, Metode Riset Untuk Bisnis Dan Ekonomi
Bagaimana Meneliti Dan Menulis Tesis?, ed. Wibi Hardani, 4th ed. (Jakarta:
Erlangga, 2013).
21

Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk


mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu, yaitu
kondisi atau hubungan yang ada, keadaan lapangan,
hubungan sebab akibat yang terjadi, pendapat yang
berkembang, dan tentang keadaan yang sedang
berlangsung. Peristiwa digambarkan secara apa adanya
dengan hasil penelitian yang diuraikan secara jelas dan
gambling tanpa menutupi ataupun memanipulasi data
yang didapatkan. Oleh karena itu penelitian ini tidak
memiliki suatu hipotesis namun memiliki pertanyaan
penelitian-penelitian yang bertujuan untuk membuat
penelitian ini lebih sistematis, faktual dan juga akurat
dalam menggambarkan fakta-fakta dan populasi daerah
tertentu.22 Dalam hal ini peneliti akan memaparkan dan
menggambar mengenai persediaan bahan baku gabah
guna mengefisiensikan biaya persediaan.

3. Social Situation (Situasi Sosial)


Dalam menentukan populasi pada penelitian ini
peneliti menggunakan metode spardley (social situation)
yang merupakan aktivitas sosial objek penelitian
berdasarkan “apa yang terjadi” disuatu tempat yang
melalukan aktivitas yang dilakukan banyak orang, yang
terdiri dari 3 elemen: aktivitas (activity),orang-orang
(actors), tempat (place), 3 elemen dalam penelitian ini
adalah:
a. Activity (Aktivitas)
Dalam penelitian ini peneliti mengamati dan
melakukan observasi terhadap kegiatan yang
berhubungan dengan persediaan bahan baku gabah,

22
Sumadi Surya Brata, Metode Penelitian (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 1998).
22

seperti mengamati data penjualan, pembelian,


persediaan di gudang, dan juga asal dari gabah yang
diperoleh di Perum Bulog Kanwil Lampung.
b. Actors (orang-orang)
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi dan
sampel adalah bagian atau divisi yang berhubungan
langsung dengan objek yang diteliti, yaitu divisi
pengadaan, divisi keuangan, dan juga divisi
operasional di Perum Bulog Kanwil Lampung.
Dalam hal ini peneliti mewawancarai 3 orang yang
mewakili masing-masing dari divisi tersebut yakni,
Pandu Ariyanto (divisi pengadaan), Arie Trinugroho
(divisi keuangan), dan Reren (divisi operasional.
c. Place (tempat)
Peneliti melakukan pengamatan dan observasi di
Perum Bulog Kanwil Lampung yang beralamatkan
di Jalan Cut Mutia No. 29, Gulak Galik, Kec. Teluk
Betung Utara, Kota Bandar Lampung.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan purposive sampling adalah Teknik
pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan
tertentu, misalnya orang tersebut yang dianggep paling
tahu tentang apa yang harapkan, atau mungkin dia
sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti
menjelajah objek yang diteliti.23
Oleh karena itu penelitian ini secara langsung
menggunakan data persediaan dan hasil wawancara
mengenai persediaan bahan baku gabah pada Perum
Bulog Kantor Wilayah Lampung Kec. Teluk Betung
Utara, Kota Bandar Lampung tahun 2020-2021.
23
Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D
(Bandung: ALFABETA, 2018), 285.
23

4. Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan objek penelitian
yang menjadi focus perhatian pada penelitian. Variabel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah : persediaan
bahan baku sebagai variabel X (variabel independen) dan
efisiensi biaya persediaan sebagai variabel Y (variabel
dependen).
5. Sumber Data Penelitian
Pada penelitian ini peneliti mengumpulkan data
dan informasi menggunakan dua kategori, yaitu :
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang didapatkan dari
sumber pertama baik dari perorangan atau individu
seperti hasil wawancara.24 Dan yang menjadi sumber
primer pada penelitian ini adalah staf pengadaan di
Perum Bulog Kanwil Lampung.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari
catatan, buku, maupun sumber tertulis lainnya, yang
berupa laporan keuangan publikasi suatu perusahaan,
laporan pemerintah, artikel, buku-buku, dan lain
sebagainya. Data sekunder diperlukan untuk mendukung
data primer.25 Peneliti mendapatkan data sekunder dalam
penelitian ini dari Perum Bulog Kantor Wilayah
Lampung.
6. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
beberapa metode, yaitu :

24
Husein Umar, Metodologi Penelitian Aplikasi Dalam Pemasaran
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1997).
25
Ibid, 44.
24

a. Metode Observasi
Metode observasi merupakan teknik penumpulan
data dengan cara mengamati dan mencatat sistematik dari
masalah yang diteliti.26 Pada penelitian ini peneliti
mengamati objek masalh efisiensi baiaya persediaan
bahan baku gabah yang pada Perum Bulog Kanwil
Lampung.
b. Metode Wawancara

Wawancara merupakan metode pengumpulan


data dengan melakukan percakapan atau dialog untuk
tujuan tertentu, percakapan atau dialog ini dilakukan oleh
2 pihak yaitu pihak yang mengajukan pertanyaan atau
pewawancara dan pihak yang diberikan pertanyaan atau
terwawancara.27

Metode wawancara yang digunakan dalam


penelitian ini adalah wawancara personal, dimana
wawancara personal merupakan wawancara antar orangg,
yaitu antara peneliti dan responden, yang diarahkan oleh
pewawancara untuk mendapatkan informasi yang relevan.
Dalam metode ini biasanya pewawancara telah
menyiapkan terlebih dahulu rencana wawancara secara
tertulis, yang berisikan pertanyaan-pertanyaan yang
difokuskan untuk menjawab masalah penelitian.28

c. Metode Dokumentasi
Metode ini merupakan metode pengumpulan data
yang berupa dokumen, laporan ataupun yang lainnya.
26
Sugiyono,Op Cit.hlm.76.
27
J Moleong Lexy, Metode Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi (PT.
Remaja Rosdakarya, 2014).
28
Mudrajad Kuncoro,Op Cit.160
25

Informasi yang didapat dari metode ini dapat berupa


dokumen yang sangat berhubungan dengan masalah yang
akan diteliti dan dapat dijadikan sebagai sumber data
eksplisit.29 Yang menjadi sumber dalam penelitian ini
ialah dokumen-dokumen, brosur-brosur, transkip, catatan,
dan lain sebagainya di Perum Bulog Kanwil Lampung.
7. Metode Analisis Data
a. Deskriptif Data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode
penelitian kualitatif deskriptif, peneliti akan
memaparkan, menggambarkan, dan menyampaikan data-
data yang diperoleh dari observasi, wawancara,
dokumentasi langsung dari lapangan sebagaimana
adanya.
b. Analisis dengan Metode Economic Order
Quantitative (EOQ)
1. Safety Stock (SS)

Dengan Rumus :

SS = Kebutuhan bahan baku

hari x jarak waktu yang diperlukan perusahaan

2. Economic Order Quantitative (EOQ)


Dengan Rumus :

EOQ = 2 x R x S / C

Yaitu :

29
Robert K. Yin, Studi Kasus Desain Metode (Jakarta: Rajawali Pers,
1996).
26

R = kebutuhan bahan baku pada satu periode


S = biaya pemesanan tiap kali melaukakan
pemesanan
P = harga beli setiap unit barang (kg)
C = biaya penyimpanan dan pemeliharaan

3. Maximum Inventory (MI)


Dengan Rumus :

MI = SS + Freq EOQ

4. Reoder Point (ROP)


Dengan Rumus :

ROP = SS + ( Lead time x kebutuhan bahan


baku / hari)

c. Analisis perbandingan sebelum dan sesudah


menggunakan metode Economic Order
Quantitative (EOQ)
Hasil dari perhitungan konvensional yang
digunakan perusahaan akan dibandingkan dengan hasil
perhitungan persediaan bahan baku menggunakna metode
Economic Order Quantitative (EOQ). Kemudian akan
diketahui metode mana yang paling tepat untuk
mengefisiensikan biaya persediaan bahan baku di Perum
Bulog Kanwil Lampung.

I. Sistematika Pembahasan
Untuk memudahkan pembahasan dalam penelitian
ini, maka perlu adanya pembahasan secara sistematis pada
setiap bab. Penelitian ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu :
27

Pertama, bagian formalitas yang terdiri dari : halaman


judul, abstrak, surta pernyataan, halaman persetujuan,
halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan,
daftar riwayat hidup, daftar isi, daftar tabel, dan daftar
gambar.

Kedua, bagian isi terdiri dari 5 bab, yaitu bab I


pendahuluan. Pada bab ini berisi mengenai pendahuluan,
alasan memilih judul, latar belakang masalah, focus dan
subfokus penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan
juga membahasa definisi konsep dari penelitian ini atau yang
biasa disebut sistematika pembahasan. Hal ini dimaksudkan
sebagai kerangka awal dalam mengantarkan isi pembahasan
pada bab berikutnya.

Bab II berisi mengenai landasan teori yang


membahas tentang teori-teori yang berkaitan dengan
penelitian ini, yaitu manajemen persediaan bahan baku.

Selanjutnya adalah bab III, pada bab ini peneliti


membahas mengenai deskripsi objek penelitian. Terdiri dari
sub bab gambaran umum objek dan juga penyajian data dan
fakta.

Selanjutnya adalah bab IV yaitu analisis penelitian


yang berisikan pengolahan data persediaan bahan baku gabah,
dan yang terakhir bab V yaitu penutup yang berisikan
tentang simpulan dan juga rekomendasi.
BAB V

PENUTUP

A. Simpulan
1. Kinerja Manajemen Persediaan Bahan Baku
Gabah dengan Menggunakan Metode Economic Order
Quantitative (EOQ)
Setelah menggunakan perhitungan persediaan
bahan baku dengan menggunakan metode Economic
Order Quantitative (EOQ) kinerja manajemen persediaan
bahan baku gabah terbukti lebih efektif dan efisien untuk
memperkecil pengeluaran anggaran biaya persediaan
bahan baku di Perum Bulog Kanwil Lampung, metode
Economic Order Quantitative (EOQ) ini juga mampu
memperkecil frekuensi pembelian bahan baku di Perum
Bulog kanwil Lampung dibandingkan dengan metode
yang biasa digunakan oleh perusahaan. Dimana Pada
tahun 2020 perusahaan melakukan 5 kali pemesanan dan
pada tahun 2021 pemesanan meningkat hingga 20 kali
dalam setahun, namun dengan menggunakan metode
Economic Order Quantitative (EOQ) perusahaan hanya
perlu melakukan pemesanan sebanyak 1 kali pada tahun
2020 dan 11 kali pada tahun 2021. Hal ini akan
mengefisiensikan biaya pemesanan yang akan
dikeluarkan oleh perusahaan.

Dengan lebih kecilnya frekuensi dan kuantitas


pembelian bahan baku maka pengeluaran perusahaan
akan lebih efisien. Biaya persediaan bahan baku dapat

85
86

dialihkan ke hal lain untuk memperlancar proses produksi


perusahaan.

2. Perbandingan Efisiensi Biaya Persediaan Bahan


Baku Sebelum dan Sesudah Menggunakan Metode
Economic Order Quantitative (EOQ)

Perbandingan biaya persediaan bahan baku gabah


yang dikeluarkan perusahaan dan menurut metode
Economic Order Quantitative (EOQ), pada tahun 2020
Perum Bulog Kanwil Lampung mengeluarkan biaya
persediaan sebesar Rp 1.457.668.265 sedangkan menurut
metode Economic Order Quantitative (EOQ) perusahaan
hanya perlu mengeluarkan biaya persediaan sebesar Rp
80.381.365, terdapat selisih Rp 1.377.286.900 lebih besar
pengeluaran jika menggunakan metode konvesional yang
biasa digunakan perusahaan. Sedangkan pada 2021 total
pengeluaran biaya persediaan Perum Bulog Kanwil
Lampung adalah sebesar Rp 80.013.712.265 sedangkan
menurut metode Economic Order Quantitative (EOQ)
sebesar Rp 48.636.095.465, terdapat selisih sebesar Rp
31.337.616.800 lebih besar pengeluaran jika
menggunakan metode konvesional yang biasa digunakan
perusahaan.

B. Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan di
atas dapat diberikan kepada perusahaan dan peneliti
selanjutnya terkait dengan perhitungan bahan baku
dengan menggunakan metode Economic Order
Quantitative (EOQ) :
87

1. Bagi Perusahaan
Untuk menghemat pengeluaran biaya persediaan
bahan baku gabah Perum Bulog Kanwil Lampung
sebaiknya menggunakan metode Economic Order
Quantitative (EOQ), karena metode ini mampu
mengefisiensikan frekuensi pembelian bahan baku
perusahaan sehingga biaya persediaan yang dikeluarkan
pun akan lebih efisien. Selain itu untuk mrningkatkan
profitabilitas perusahaan, maka Perum Bulog Kanwil
Lampung harus menambah jumlah produksi barang
sehingga tidak terlalu banyak menyimpan bahan baku
yang jika terlalu lama disimpan akan mengalami
penyusutan dan kerusakan, hal ini juga akan
meningkatkan volume keuntungan perusahaan.

2. Bagi Akademisi dan Peneliti Selanjutnya


Diharapkan segala sesuatu yang tertulis dalam
skripsi ini mampu menjadi salah satu referensi bagi
penelitian berikutnya, sehingga penelitian ini dapat lebih
dikembangkan dan lebih disempurnakan lagi dengan
menambahkan variabel penelitian atau pun memperluasan
bahasan mengenai persediaan bahan baku, serta
menambahkan periode pengamatan yang lebih sesuai.
DAFTAR RUJUKAN
Adwan, Dhea, Al Hamid, M Azis Firdaus, and Rachmatulaily
Tinakartika. “ANALISIS ECONOMIC ORDER
QUANTITY ( EOQ ) SEBAGAI PENGENDALIAN
PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI SUMEDANG BUMI
ARMASTA.” Jurnal Ilmu Manajemen 4, no. 1 (2021): 92–
101.
Agus Topo Subekti. “Analisis Pengendalian Persediaan TBS
Dengan Metode EOQ (Economic Order Quantity).” Jurnal
Inovator 1, no. 2 (2018): 5–9. ISSN 2615-5052.
Ajib, Deva, Setyo Adji, and Edi Santoso. “Analisis Pengendalian
Persediaan Pakan Dengan Metode Economic Order Quantity
( EOQ ) Untuk Meminimalisir Biaya.” Jurnal Ilmiah Bidang
Manajemen Dan Bisnis 1, no. 2 (2018): 24–34.
Assauri, Sofjan. Manajemen Operasi Produksi Edisi Ketiga.
Jakarta: Rajawali Press, 2016.
———. Manajemen Produksi Dan Operasi. Jakarta: Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2008.
Atmaja, Edwin Hastawi. “Manajemen Operasional Paket Wisata
City Tour Surakarta Di PT. Kirana Surya Gemilang
Yogyakarta ( Studi Kasus Rombongan Ikatan Wanita Bank)
Yogyakarta).” Jurnal Pariwisata Terapan 1 (2017): 140–55.
https://doi.org/10.22146/jpt.3058.
Dewi, Desiana Kartika, Bambang Kuncoro, and Mahendradi.
“Efektivitas Dan Efesiensi E-Procurement Dalam Proses
Pengadaan Barang / Jasa Di Kabupaten Magelang.” Jurnal
Mahasiswa Administrasi Negara (JMAN) 02 (2018): 138–
49. issn: 2614-4220.
Divianto. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perusahaan Dalam
Melakukan Auditor Switching (Studi Kasus : Perusahaan
Manufaktur Di BEI).” Jurnal Ekonomi Dan Akuntansi 1
(2011): 153–73.
Fiana, Elma, Charles Jhony, Mantho Sianturi, and Erwin Ginting.
“SISTEM INFORMASI INVENTORY CONTROL
MINUMAN CAP BADAK MENGGUNAKAN METODE
ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) PADA PT.
JASA HARAPAN BARAT.” Jurnal Inovasi Penelitian 2,
no. 2 (2021). ISSN 2722-9467.
Gitosudarmo. Manajemen Keuangan Edisi Ke Empat. 4th ed.
Yogyakarta: BPFE, 2017.
Hafidhuddin, Didin, and Hendri Tanjung. Pengantar Manajemen
Syariah. Depok: Rajawali Pers, 2019.
Handayaningrat, and Soewarni. Pengantar Studi Ilmu
Administrasi Dan Manajemen. jakarta: Haji Masanggung,
2010.
Hani Handoko, T. Manajemen. 20th ed. Yogyakarta: Penerbit
BPEE, 2008.
Heizer, Jay, and Barry Render. Manajemen Operasi. Jakarta:
Salemba Empat, 2014.
Herjanto, Edy. Manajemen Operasi Edisi Ketiga. 3rd ed. Jakarta:
Grasindo, 2008.
———. Manajemen Operasi Edisi Ketiga. 3rd ed. jakarta:
Grafindo, 2015.
Juventia, Jessica, and Lusia P S Hartanti. “Analisis Persediaan
Bahan Baku PT . BS Dengan Metode Economic Order
Quantity ( EOQ ).” Jurnal GEMA AKTUALITA 5, no. 1
(2016): 55–64.
Khairani Sofyan, Diana. “Analisis Persediaan Bahan Baku Buah
Kelapa Sawit Pada PT. Bahari Dwikencana Lestari.”
Industrial Engineering Journal 6 (2017): 50–56. ISSN 2302
934X.
Kristianto, Fesa Putra, Wahyu Widianto, and Erlina Pangestika.
“ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN
BAKU PT . X DENGAN MENGGUNAKAN METODE
ECONOMIC ORDER QUANTITY ( EOQ ).” Jurnal
Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ 8,
no. 2 (2021): 150–58.
Kuncoro, Mudrajad. Metode Riset Untuk Bisnis Dan Ekonomi
Bagaimana Meneliti Dan Menulis Tesis? Edited by Wibi
Hardani. 4th ed. jakarta: erlangga, 2013.
Moleong Lexy, J. Metode Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi. PT.
Remaja Rosdakarya, 2014.
Novi, Ova, and Irama Murni. “ANALISIS PENGENDALIAN
PERSEDIAAN KELAPA SAWIT DENGAN METODE
ECONOMIC ORDER QUANTITY(STUDI KASUS PADA
PTPN IV UNIT USAHA ADOLINA)” 2, no. 1 (2021): 166–
77.
Pardede, Pontas M. Manajemen Opersai Dan Produksi.
Yogyakarta: Andi Offset, 2005.
Qurniawati, Rina Sari. “Efisiensi Perbankan Di Indonesia Dan
Pengaruhnya Terhadap Return Saham Dengan Pendekatan
Data Evelopment Analysis (DEA).” Jurnal Manajemen Dan
Bisnis 17 (2013): 27–40.
Rafliana, Trian, and Bernard Renaldy Suteja. “Penerapan Metode
EOQ Dan ROP Untuk Pengembangan Sistem Informasi
Inventory Bengkel MJM Berbasis Web.” Jurnal Teknik
Informatika Dan Sistem Informasi 4, no. 2 (2018): 345–54.
https://doi.org/10.28932/jutisi.v4i2.832.
Riyanto, Bambang. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan
Cetakan Ketujuh. 4th ed. Yogyakarta: BPFE, 2001.
Sari, Winda. “Penerapan Fungsi Manajemen Dalam Pengelolaan
Perpustakaan.” Jurnal Ilmu Informasi Dan Kearsipan 1
(2012): 41.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D.
Bandung: Alfabeta, 2014.
———. Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta, 2011.
Sukarna. Dasar-Dasar Manajemen. 2nd ed. Bandung: CV.
Mandar Maju, 2011.
Sulastri, Lilis. Manajemen Sebagai Pengantar. Bandung: La
Good’s Publishing, 2012.
Sumadi Surya Brata. Metode Penelitian. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 1998.
Suryani, Erma. “Analisis Pengendalian Persediaan Produk
Dengan Metode EOQ Menggunakan Algoritma Genetika
Untuk Mengefisiensikan Biaya Persediaan.” Jurnal Teknik
ITS 1 (2021): 305–9. issn: 2301-9271.
Sutrisna, Arga, Rizki Ginanjar, and Suci Putri Lestari. “Analisis
Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dengan Menerapkan
Metode EOQ ( Economic Order Quantity ) Pada PT . Jatisari
Furniture Work.” Journal of Economics and Business 5, no.
1 (2021): 215–25.
https://doi.org/10.33087/ekonomis.v5i1.304.
Umar, Husein. Metodologi Penelitian Aplikasi Dalam
Pemasaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1997.
Usman, Husnaini. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: PT
Bumi Aksara, 2006.
Viale. Dasar-Dasar Ekonomi. Yogyakarta: UPP STIM YKPN,
2010.
Wijaya, David, Silvya Mandey, and Jacky S.B Sumarauw.
“Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku PT. Celebes
Pratama Bitung.” Jurnal EMBA 4 (2016): 578–91.
https://doi.org/10.35794/emba.4.2.2016.13114.
Yamit, Zulian. Manajemen Kualitas Produk Dan Jasa.
Yogyakarta: Ekonisia Kampus Fakultas Ekonomi UII
Yogyakarta, 2005.
Yin, Robert K. Studi Kasus Desain Metode. Jakarta: Rajawali
Press, 1996.

Anda mungkin juga menyukai