Anda di halaman 1dari 14

BISNIS INTERNASIONAL

North American Free Trade Agreement (NAFTA)

DOSEN PENGAMPU:

Gede Bayu Rahanatha, SE., M.M.

OLEH

KELOMPOK 6

Ni Putu Maira Anggarani (2007521264 / 22)

Ryan Hadi Saputra (2007521266 / 23)

Ida Ayu Agung Tirtawati (2007521271 / 24)

I Nyoman Dyo Sucahya Permana (2007521272 / 25)

Viona Fenella (2007521275 / 26)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2021
Sejarah dan Awal Berdirinya NAFTA (North American Free Trade Agreement)

NAFTA adalah Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara, sebuah perjanjian antara
Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat yang telah berlaku sejak tanggal 1 Januari 1994.
Perjanjian ini dirancang untuk meningkatkan perdagangan antara ketiga ne gara dengan
mengurangi atau menghilangkan pembatasan perdagangan, seperti tarif dan kuota impor. Latar
Belakang dari dibentuknya NAFTA adalah:

1. Adanya perubahan global baik dari segi ekonomi, informasi, dll.


2. Adanya perubahan internal dari negara-negara anggota.
3. Hasil kerjasama antar blok yang kurang baik.
4. Penggalangan persatuan regional untuk meningkatkan daya saing.

Dorongan untuk mendirikan NAFTA dimulai dari masa Presiden Ronald Reagan, yang
berkampanye di pasar umum di Amerika Utara. Pada tahun 1984, Kongres menyetujui Trade
and Tariff Act. Hal ini penting karena memberi Presiden kewenangan "jalur cepat" untuk
menegosiasikan perjanjian perdagangan bebas, sementara hanya memberikan Kongres
kemampuan untuk menyetujui atau menolak, tidak mengubah poin negosiasi. Perdana Menteri
Kanada Mulroney setuju dengan Reagan untuk memulai negosiasi untuk perjanjian Kanada-
AS. Perdagangan Bebas, yang ditandatangani pada tahun 1988, mulai berlaku pada tahun 1989
dan sekarang sedang dalam status ditangguhkan karena dianggap tidak diperlukan lagi.
Kemudian, Presiden Meksiko Salinas memulai negosiasi dengan Presiden Bush untuk
liberalisasi perdagangan antara Meksiko dan Amerika Serikat NAFTA kemudian
ditandatangani oleh Presiden AS George H.W Bush, Presiden Meksiko Salinas dan Perdana
Menteri Kanada Brian Mulroney pada tahun 1992. NAFTA kemudian diratifikasi oleh badan
legislatif dan disetujui oleh senat dari ketiganegara pada tahun 1993.

Pada akhirnya NAFTA disahkan secara hukum oleh Presiden Bill Clinton pada tanggal
8 Desember 1993 dan mulai berlaku pada 1 Januari 1994. Meskipun penandatanganan tersebut
ditandatangani oleh Presiden Bush, pada masa Presiden Clinton lah NAFTA disahkan secara
hukum, dan hal ini dianggap sebagai salah satu keberhasilan pertama Presiden Clinton.
NAFTA memiliki tujuan, antara lain:

1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesempatan kerja.


2. Menciptakan iklim usaha untuk mendorong persaingan yang adil.
3. Meningkatkan peluang investasi.
4. Menciptakan prosedur yang efektif dalam penyelesaian perdagangan
Selanjutnya, Pada 30 September 2018, perjanjian ini diubah untuk memasukkan Kanada.
Perjanjian Amerika Serikat-Meksiko-Kanada (USMCA) mulai berlaku pada 1 Juli 2020,
sepenuhnya menggantikan NAFTA. Jika tidak diperpanjang, USMCA akan kedaluwarsa
dalam 16 tahun. 30 September 2018, siaran pers bersama dari Kantor Perdagangan AS dan
Kanada menyatakan: “USMCA akan memberi pekerja, petani, peternak, dan bisnis kami
perjanjian perdagangan berstandar tinggi yang akan menghasilkan pasar yang lebih bebas,
perdagangan yang lebih adil, dan pertumbuhan ekonomi yang kuat. Hal ini akan memperkuat
kelas menengah dan menciptakan pekerjaan yang baik dan bergaji tinggi serta peluang baru
bagi hampir setengah miliar orang yang menyebut Amerika Utara sebagai rumah."

Tujuan didirikannya NAFTA

NAFTA menjadi efektif pada Januari 1994 dan menggantikan perjanjian perdagangan
bebas di Amerika Serikat. Dewasa ini, NAFTA menguasai pasar dengan 450 juta konsumen
dan PDB sekitar 17 triliun dolar. Sebagai perjanjian perdagangan bebas, NAFTA telah
menghilangkan semua tarif dan hambatan perdagangan nontarif pada barang yang berasal dari
amerika utara. Perjanjian ini juga menyerukan aturan-aturan mengenai praktik pengadaan
pemerintah, pemberian subsidi, dan pemberlakuan kewajiban untuk melawan. Ketentuan lain
berurusan dengan isu-isu seperti perdagangan pelayanan, hak kekayaan intelektual, standar
kesehatan, keamanan, dan lingkungan hidup.

Pembentukan NAFTA pada dasarnya memiliki tujuan yang hampir sama dengan kerja
sama ekonomi regional lain yaitu menciptakan perdagangan bebas serta meningkatkan
integrasi ekonomi di kawasan tersebut. Tujuan dari pembentukan NAFTA diimplementasikan
melalui pengurangan berbagai hambatan perdagangan baik tarif maupun non -tarif di antara
ketiga negara. Meski demikian, perpindahan barang yang terjadi di ketiga negara tidak dapat
dilakukan tanpa adanya pengawasan. Dengan kata lain, NAFTA berperan dalam memperbarui
berbagai peraturan perekonomian untuk mempromosikan perdagangan bebas di kawasan
tersebut. Pada piagam NAFTA menyatakan bahwa NAFTA bertugas mengkoordinasikan
kegiatan ekonomi, termasuk hubungan niaga; komunikasi; kegiatan kebudayaan;
kewarganegaraan, paspor, dan visa; kegiatan sosial; dan kegiatan kesehatan. Sedangkan tujuan
dari NAFTA antara lain:

1) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesempatan kerja.


2) Menciptakan iklim usaha untuk mendorong persaingan yang adil.
3) Meningkatkan peluang investasi.
4) Menciptakan prosedur yang efektif dalam penyelesaian perdagangan.

NAFTA menghilangkan semua batas-batas nontarif bagi perdagangan sektor pertanian


antara Amerika dan Meksiko. Ketentuan-ketentuan agrikultural Amerika dan Kanada (Free
Trade Agreement) berdampak sejak 1989 krtika bergabung dengan NAFTA. Dengan ketentuan
ini semua tarif pada perdagangan sektor pertanian antara Kanada dan Amerika yang dicakup
oleh tariff-rate quotas (TRQ’s) dihapus sejak 1 Januari 1998. Pelaksanaan Perjanjian
Perdagangan Bebas (NAFTA) dimulai pada 1 Januari 1994. Kesepakatan ini akan menghapus
sebagian besar hambatan untuk perdagangan dan investasi antara Amerika Serikat, Kanada,
dan Meksiko. Di bawah NAFTA, semua hambatan non-tarif untuk perdagangan pertanian
antara Amerika dan Meksiko telah dihapuskan. Selain itu, banyak tarif yang dihapuskan secara
bertahap selama periode 5 sampai 15 tahun.

Kebijakan NAFTA:

1. Perdagangan:
Dalam bidang perdagangan, aturan utama NAFTA adalah mengenai penghapusan
hambatan tarif dan non tarif karena hambatan ini dianggap dapat menghambat dan
memperlambat aktivitas perdagangan internaisonal. Selain itu, tarif akan secara
perlahan turun tergantung jenis dan permintaan terhadap suatu produk. Penghapusan
ini juga berlaku pada izin impor dan user fees.

2. Keimigrasian:
Dalam bidang keimigrasian, NAFTA membantu para pengusaha dalam melakukan
kegiatan bisnis, misalnya memberikan izin penerbitan visa sementara, menyediakan
alat promosi, memberikan insentif bagi para pelaku, perlindungan terhadap hasil
sensitif impor, dan menyediakan subsidi ekspor terhadap setiap negara anggota
NAFTA.

3. Finansial:
Dalam bidang keuangan, NAFTA mengatur hak-hak anggota terkait penggunaan mata
uang yang didasarkan pada nilai pasar dan waktu transaksi. Selain itu, hak -hak terkait
investasi, perdagangan, dan transfer mata uang juga diatur secara mendetail agar sistem
keuangan ketiga negara tersebut tetap stabil.
4. Investasi:
Dalam bidang investasi, NAFTA menerapkan ketentuan equal treatment yang berarti
setiap investor di masing-masing negara anggota mendapatkan perlakuan sama.
Ketentuan ini didasarkan pada prinsip perdagangan internasional yang adil, liberal, dan
transparan yang menjamin keamanan dan perlindungan penuh di ketiga negara.

5. Obat-obatan:
Dalam bidang obat-obatan, NAFTA menetapkan perlindungan untuk kelas obat tertentu
dari alternatif yang lebih murah.

6. Produk Susu:
Nafta menetapkan bahwa hanya susu yang berasal dari Amerika atau Meksiko yang
digunakan untuk membuat krim, mentega, yogurt, es krim, dan minuman susu lainnya.
Selain itu, Kanada melindungi pasarnya dengan membatasi akses masuk.

7. Komoditas Pangan:
Dalam bidang pangan, NAFTA menerapkan ketentuan, yaitu:
• Seluruh komoditas pangan dan produk olahan seperti jus jeruk dan keju
dibebaskan dari ketentuan de minimus yaitu memperbolehkan hingga 7 persen
produk asal non NAFTA.
• Seluruh jus-jus tunggal (segar, beku, terkonsentrasi, rekonstitusi, dan fortified)
harus terbuat dari 100 persen buah-buahan yang berasal dari NAFTA.
• Seluruh pengolahan gula mengambil tempat di teritori NAFTA
• Meksiko harus memproduksikan kacang untuk diekspor ke Amerika.

Hasil – Hasil Kesepakatan Nafta dan Agenda Nafta dari Tahun ke Tahun.

Amerika Serikat (AS), dan Meksiko. Perjanjian tersebut telah disahkan sejak 1994 dalam
bentuk sebuah dokumen/draft yang mencakup delapan bagian, 22 bab, dan sekitar 2.000
halaman. Beberapa ketentuan atau hasil-hasil penting yang telah disepakati oleh negara-negara
anggota NAFTA yakni,
1. Akses Pasar Barang

Terkait kesepakatan yang telah dihasilkan oleh negara-negara anggota, adapun beberapa
hasil penting yang berdampak pada akses pasar terhadap barang di kawasan Amerika Utara,
yaitu

• Adanya penghapusan atas tariff/bea ribuan barang yang melintasi perbatasan di


Amerika Utara. Termasuk barang untuk pertanian, otomotif, hingga produk tekstil dan
pakaian.
• Menghasilkan sebuah komitmen untuk mempermudah akses telekomunikasi antar
negara anggota NAFTA.
• Adanya integrasi (penyeragaman) badan-badan formal untuk menyikapi perbedaan
penafsiran ataupun penerapan aturan NAFTA yang telah disepakati.

2. Perlindungan untuk Investasi Asing

Dalam hal ini, adanya non-discrimination dalam menerima/melayani investor yang


ingin berinvestasi dalam kawasan Amerika Utara. Dengan tidak adanya perlakuan terh adap
investor domestik maupun investor asing. Dalam kesepakatan tersebut juga telah menghasilkan
sebuah mekanisme penyelesaian sengketa terkait permasalahan-permasalahan investasi, yang
bersifat mengikat untuk melindungi hak-hak para investor secara legal.

3. Perlindungan Properti Intelektual

Dari kesepakatan yang telah dibuat dalam NAFTA juga mengkhususkan perihal
perlindungan yang memadai dan efektif terkait penegakan berbagai hak kekayaan intelektual
(termasuk hak paten, merek dagang, hak cipta, dan desain industri), serta memastikan bahwa
langkah-langkah yang menegakkan hak-hak tersebut tidak menjadi hambatan perdagangan
yang sah.

4. Akses mudah bagi Wisatawan Bisnis

Adanya akses yang lebih mudah bagi para profesional bisnis di ratusan profesi yang
berbeda sehingga mereka dapat melakukan perjalanan untuk bisnis di seluruh kawasan.

5. Akses ke Pengadaan Pemerintah

Akses kepeluang pengadaan pemerintah di tingkat federal di Kanada, Meksiko, dan


Amerika Serikat. Lima poin tersebut merupakan beberapa hasil penting di dalam NAFTA. Di
luar dari perjanjian maupun ketentuan yang ada dalam NAFTA (draft), adanya usaha dari
negaranegara mitra NAFTA (Kanada, AS, Meksiko) untuk meliberalisasi sistem ataupun
memperluas produk mereka. Selain itu, adapun perjanjian atau kesepakatan yang telah dibuat
oleh beberapa pihak oleh NAFTA, seperti,

1. North American Agreement on Environmental Cooperation (NAAEC)

NAAEC merupaka sebuah kesepakatan yang telah dibuat oleh negara-negara anggota
NAFTA dengan beberapa mitra mereka dalam kawasan untuk kepentingan lingkungan dalam
NAFTA. Untuk mengefisienkan tugas NAAEC, NAFTA telah membentuk The Commission
for Environmental Cooperation (CEC) untuk membantu Kanada, AS, dan Meksiko terkait
kepentingan lingkungan. CEC tidak bekerja sendiri dalam hal ini, mereka bekerja sama dengan
pihak swasta maupun masyarakat dalam kawasan Amerika Utara, terkait proteksi, konservasi,
dan meningkatkan kualitas lingkungan di Amerika Utara.

2. The North American AgrAeement on Labor Cooperation (NAALC)

Para mitra NAFTA menandatangani sebuah perjanjian pada sebuah kerjasama tenaga
kerja yang dirancang untuk mempromosikan penegakan hukum yang efektif perihal hukum
perburuhan kepada masing-masing negara NAFTA, serta memfasilitasi kawasan Amerika
Utara terkait informasi terkait informasi hukum ketenagakerjaan hingga menyikapi
permasalahan ketenagakerjaan.Untuk mempermudah hal tersebut, NAFTA membentuk sebuah
kerjasama yang dinamai The North American Agreement on Labor Cooperation (NAALC).
Tugas NAALC sendiri adalah untuk meningkatkan taraf hidup para buruh/pekerja di Kanada,
AS, dan Meksiko, diikuti dengan mendorong pertumbuhan ekonomi tiap negara anggota untuk
mempersempit kesenjangan yang ada.

Dalam perjalanannya selama bertahun – tahun adapun hasil yang didapat kan oleh
anggota nafta, bukan hanya anggota NAFTA tapi Perdagangan internasional juga mendapatkan
dampaknya, dan juga negara negara lain ikut juga mendapatkan dampaknya dari tahun – ke
tahun,

Dampak NAFTA Bagi Negara Anggota dan Non-Anggota & Dampak NAFTA terhadap
Negara Anggotanya

1) Keuntungan
Adapun keuntungan-keuntungan yang telah dicapai dengan terbentuknya organisasi
perdagangan bebas ini adalah sebagai berikut:
a) Sektor Pertanian Amerika

Kanada dan Meksiko adalah pasar ekspor kedua dan ketiga terbesar bagi Amerika.
Gabungan kedua ekspor tersebut lebih besar dibanding eksport ke Jepang atau 15 -anggota Uni
Eropa. Sejak tahun fiskal (1992-1998), nilai ekspor keluar sector pertanian Amerika meningkat
26 persen. Selama periode tersebut ekspor pertanian dan makanan pada kedua pasar NAFTA
meningkat 48 persen.

b) Perdagangan dengan Meksiko

Selama tahun fiskal 1997-1998 ekspor makanan dan pangan Amerika ke Meksiko
meningkat dari 881 juta dolar menjadi 5,9 milyar dolar – level terbesar selama 5 tahun dalam
NAFTA. Amerika banyak mengekspor produk pangan ke Meksiko dibanding China,
Hongkong dan Rusia. Sekarang Amerika mensuplai hampir 75 persen impor pangan Meksiko.
NAFTA menjaga pasar Meksiko tetap terbuka bagi produksi pangan Amerika walaupun
sejarah krisis ekonomi terburuk Meksiko modern. Saat melemahnya peso, ekspor pangan
Amerika turun sampai 11 persen tahun 1995, dan meningkat kembali 60 persen tahun 1998.
Meski perdagangan pangan telah meningkat pada dua arah dibawah NAFTA, ekspor Amerika
ke Meksiko meningkat dengan cepat dibanding impor dari Meksiko. Surplus perdagangan
pangan Amerika dengan Meksiko adalah 1,32 milyar dolar pada tahun 1998.

c) Perdagangan dengan Kanada

Kanada telah menjadi pasar yang stabil bagi perdagangan pangan Amerika dibawah
FTA, dengan bertambahnya ekspor pangan 10 persen setiap tahun sejak tahun 1990 -1998.
Ekspor Amerika mencapai rekor 7 milyar dolar ke Kanada tahun 1998, dan bertambah lebih
dari 89 persen sejak 1990. Buahbuahan dan sayuran segar, makanan ringan, dan konsumsi
makanan lainnya mendekati hampir tiga perempat penjualan di Amerika. Di atas telah
dijelaskan bahwa NAFTA telah memberikan banyak keuntungan namun dari keuntungan-
keuntungan tersebut ternyata yang mendapatkan banyak keuntungan terbanyak adalah negara
Amerika Serikat. Baik dalam sektor pertanian Amerika Serikat, perdagangan Meksiko,
perdagangan dengan Kanada. Amerika Serikat telah menjalankan kepentingan dengan
mengadakan banyak perjanjian termasuk dalam perjanjian perdagangan bebas dengan negara-
negara Amerika Utara ini. Dan dari penjelasan tersebut, terlihat jelas bahwa blok perdagangan
bebas ini bersifat deskriminasi karena keuntungan yang diperoleh tidak bersifat merata. Negara
Amerika yang merupakan negara super power ini yang kemudian menjadi pihak yang sangat
untung.

2) Kerugian

a) Kemiskinan di Meksiko

Meskipun banyak keutungan yang dijanjikan NAFTA, rata-rata warga Meksiko tidak
merasakan manfaatnya sejak dilaksanakannya perjanjian ini. Pada dua bulan pertama tahun
1995 stok pasar jatuh 24%, ratusan perusahaan tutup, dan lebih dari 250.000 warga Meksiko
kehilangan pekerjaan. Pekerja Amerika juga tidak melihat manfaatnya dari perjanjian
perdagangan ini. Satu setengah tahun pertama dilaksanakannya NAFTA terlihat perdagangan
Amerika menjadi defisit hampir 80.000 pekerja Amerika kehilangan pekerjaannya. Para
pekerja dari utara juga tidak mendapat kebaikan: upah di Meksiko menurun sekitar 40%-50%.
Sementara biaya hidup meningkat 80% pendapatan hanya meningkat 30%. Tingkat inflasi
tahun 1996 meningkat lebih dari 51% dan 20000 usaha bisnis kecil dan sedang mulai bangkrut
dengen meningkatnya persaingan dari perusahaan-perusahaan multinasional. Sampai dengan
tahun 1996 lebih dari 2.3 juta warga Meksiko kehilangan pekerjaanya sejak dilaksanakannya
NAFTA. Harga kebutuhan dasar seperti bahan bakar dan listrik meningkat pada tingkatan yang
tidak terduga. Setahun setelah jatuhnya mata uang peso, tiga perempat keluarga Meksiko tidak
mampu mendapatkan makanan dasar dan pelayanan dibutuhan agar menjaganya tetap di atas
garis kemiskinan. Begitu menyedihkan nasib rakyat ini karena perdagangan yang tidak merata
keuntungannya ini.

b) Permasalahan Sektor Pertanian di Meksiko

Sebelum dilaksanakannya NAFTA, sebagian lahan Meksiko digunakan untuk produksi


jagung yang dihasilkan oleh 2,5 juta petani. Tahun 1996 Meksiko mengimpor senilai 1,1 milyar
dolar jagung, yang merupakan salah satu produksi terkuatnya. Kerugian dari NAFTA ini
ternyata banyak dialami oleh Meksiko berbeda ahlnya dengan yang disakan oleh Amerika
Serikat yang menikmati banyak keuntungan. Dari kasus tersebut telihat jelas bahwa NAFTA
dan bentuk perjanjian perdagangan bebas lainnya tidak memberikan kesejahteraan secara
merata namun hanya, sebelah pihak. Seperti kasus yang terjadi di Meksiko karena adanya pasar
bebas, maka produk-produk dan perusahaan-perusahaan kesil di Meksiko menjadi bangkrut
dan tutup. Sedangkan pihak yang menjadi untung adalah Amerika yang perekonomiannya
menjadi defisit. Dengan kerugian yang dialami oleh Meksiko ini, akan sangat mempengaruhi
masyarakat khususnya bagi masyarakat miskin seperti para petani. Bagi sebuah negara
berkembang aspek pertanian merupakan hal sangat penting dan mempengaruhi kelangsungan
hidup suatu negara. Dan ini merupakan tanggung jawab pemerintah. Namun, setelah masuknya
NAFTA kebijakan-kebijakan dalam aspek pertananian tersebut juga disesuaikan dengan
ketentuan-ketentuan yang berlaku di NAFTA

3) Dampak NAFTA terhadap Perdagangan Internasional

NAFTA sebagai instrumen baru perdagangan international, bersifat liberal dan


terkedepan dalam melaksanakan ketentuan GATT, namun sangat protektif dan diskriminatif
bagi pihak lain diluar NAFTA. Sebagai suatu blok perdagangan yang memproteksi investasi
dan perdagangan negara-negara anggotanya, NAFTA telah menyebabkan terjadinya perubahan
struktur perdagangan dunia dan menyebabkan terjadinya perubahan peta lokasi industri dunia.
Perubahan struktur perdagangan dunia disebabkan oleh besarnya peran perekonomian negara-
negara NAFTA dalam perdagangan dunia. Sebagai blok perdagangan yang protektif, ketentuan
NAFTA telah menyebabkan terjadinya pemisahan siapa yang diuntungkan dan siapa yang
dirugikan, serta merubah jenis barang yang dapat diperdagangkan. Mereka yang diuntungkan
adalah mereka yang karena ketentuan NAFTA dapat melakukan kegiatan perdagangan,
menggatikan posisi pihak yang tidak lagi dapat melakukan kegiatan perdagangan dan investasi
di NAFTA. NAFTA memberlakukan proteksi untuk tujuan menarik investor asing yang di
sebut dengan istilah “Administered protection to encourage foreign investment.” Strategi ini
menuntun investor asing untuk masuk ke dalam “Dinding Proteksi” (inside protection wall).[10]
Mereka yang dianggap anggota NAFTA adalah investor yang berasal dari luar NAFTA namun
berinvestasi dan memiliki bisnis yang substansial di NAFTA maka mereka akan dianggap
sebagai anggota NAFTA. Negara yang memiliki Hubungan Bilateral dengan anggota NAFTA
Kata bilateral menunjukan hubungan parsial Amerika Serikat negara anggota NAFTA lainnya
dengan negara tertentu untuk dapat mengakses pasar NAFTA. Amerika Serikat mempelopori
hal ini dengan menandatangani perjanjian bilateral dengan beberapa negara untuk menjamin
akses pasar produk negara tersebut ke pasar Amerika Serikat NAFTA dalam ketentuannya juga
memberikan keuntungan kepada negara-negara yang memiliki perjanjian perdagangan bilateral
setelah perjanjian bilateral dengan Israel yang lebih bersifat politis, Amerika Serikat juga
menandatangani beberapa perjanjian bilateral dengan negara-negara Karibia, Singapore dan
Vietnam . Vietnam adalah contoh yang menggambarkan pengaruh hubungan bilateral dengan
AS terhadap perkembangan perdagangan dan investasi Vietnam. Negara negara Asia Tenggara
dan Negara Industri Baru Asia merupakan negara yang export utama produk mereka bergeser
dari produk pertanian dan hasil alam ke produk manufaktur. Ini menunjukkan bahwa peran
industri manufaktur sangat besar dalam nilai export negara Negara Industri Baru Asia dan Asia
Tenggara. Thailand 26 merupakan contoh negara yang mengalami kerugian akibat berlakunya
NAFTA, Tahun 2000 ekspor produk manufaktur Thailand tercatat sebesar US$ 69.270. juta
Pada periode Januari – Juli 2001, ekspor Thailand tercatat US$ 38.376.juta sedangkan
impornya US$ 38.129 juta, dibandingkan periode yang sama tahun 2000 ekspor meningkat
21,85% dan import meningkat 25,45%. Negara tujuan ekspor utama, AS (turun 0,47%) , Jepang
(naik 7,69%). Singapore (turun 2,58%) Hongkong (naik 0,81%) Malaysia (naik 11,08%),
China (naik 11,26%) Inggris (naik 12,84%) negara tujuan ekspor yang tumbuh mencapai 30-
40% adalah sejumlah negara Eropa, Asia Tenggara, Timur tengah dan Amerika Latin. Ekspor
Thailand ke tujuan Amerika serikat di dominasi produk pertanian, elektronik, dan Garmen,
penurunan ekspor Thailand ke tujuan Amerika Serikat merupakan dampak berlakunya NAFTA,
yang menyebabkan perusahaan industri melakukan relokasi perusahaan keluar dari Thailand,
terutama ke Vietnam yang upah buruhnya lebih murah dan memiliki akses pasar ke Am erika
Serikat. Sebagai blok perdagangan yang protektif, NAFTA menyebabkan terjadinya perubahan
lokasi industri. Proteksi memang cenderung untuk membuat terjadinya perubahan lokasi
industri. Amerika Serikat pada tahun 1970-an, memproteksi produk otomotif Jepang, mobil
sedang berukuran besar dilarang untuk memasuki pasar Amerika Serikat, akibatnya Jepang
justru mengembangkan mobil-mobil kecil, dan merelokasi pabriknya ke kawasan Asia
Tenggara. Adanya proteksi Amerika Serikat terhadap produk ekspor tekstil negara lain, dengan
memberikan kelonggaran kepada negara berkembang untuk memasuki pasar Amerika Serikat
melalui skema Sertifikat Asal Barang, telah menyebabkan perusahaan-perusahaan yang berasal
dari negaranegara yang tidak lagi tergolong negara berkembang seperti Korea, Taiwan dan
Hongkong, mengalihkan investasinya ke negara berkembang seperti Indonesia dan Thailand
dengan tujuan untuk dapat memasuki pasar Amerika Serikat. Adanya proteksi yang
diberlakukan NAFTA, menyebabkan terjadinya perpindahan lokasi industri.

4) Dampak NAFTA Terhadap Beberapa Negara

Contoh berikut adalah pengaruh NAFTA terhadap berbagai negara:

a) Meksiko

Meksiko merupakan contoh negara yang memperoleh keuntungan sebagai anggota


NAFTA. Produk ekspor sebagian ditujukan ke pasar Amerika Serikat, memiliki karakter
sebagai tempat tujuan investasi sama seperti apa yang menjadi unggulan negara -negara Asia
Tenggara, yaitu industri yang mengandalkan upah buruh murah dan tersedianya buruh dalam
jumlah banyak (labour intensive). Jenis industri itu adalah industri tekstil, garmen, tas, sepatu,
elektronik, mainan anak.

b) Vietnam

Vietnam merupakan contoh negara yang memperoleh manfaat dari NAFTA melalui
perjanjian bilateral yang ditandatangani dengan negara anggota NAFTA. Peran penanaman
modal asing (PMA) di Vietnam sangat penting untuk mengangkat perekonomian negara. Sejak
tahun 1987 ada 3.770 perusahaan asing yang menanamkan modalnya di Vietnam, dengan total
investasi sebesar US $ 41 milyar. Pengaruh berlakunya NAFTA terasa pada saat terjadinya
penurunan alur PMA ke Vietnam sejak tahun 1996 s/d tahun 2000 namun sejak tanggal 13 juli
tahun 2000, Vietnam menandatangani perjanjian bilateral dengan Amerika Serikat yang
menurunkan tarif barang dari Vietnam ke Amerika hingga 3%, menyebabkan posisi Vietnam
berubah dari pihak yang di luar NAFTA menjadi pemain yang memiliki akses pasar ke
Amerika Serikat dan dapat mengambil keuntungan NAFTA.

c) Thailand

Thailand merupakan contoh negara yang mengalami kerugian akibat berlakunya


NAFTA, Tahun 2000 ekspor produk manufaktur Thailand tercatat sebesar US$ 69.270. Ekspor
Thailand ke tujuan Amerika serikat di dominasi produk pertanian, elektronik, dan Garmen,
penurunan ekspor Thailand ke tujuan Amerika Serikat merupakan dampak berlakunya NAFTA,
yang menyebabkan perusahaan industri melakukan relokasi perusahaan keluar dari Thailand,
terutama ke Vietnam yang upah buruhnya lebih murah dan memiliki akses pasar ke Amerika
Serikat.

d) Indonesia

Indonesia merupakan contoh lain negara mengalami kerugian akibat berlakunya


ketentuan NAFTA, Indonesia dalam upaya meningkatkan perekonomian, berusaha untuk
meningkatkan ekspor non migas. Bidang usaha yang marak di Indonesia adalah bidang usaha
yang mengandalkan tenaga kerja murah. Bidang industri andalan adalah garmen, tekstil,
elektronik, alas kaki dan boneka. Industri tekstil indonesia mengalami kesulitan untuk
mendapatkan order dari pembeli, ada sekitar 124 perusahaan tekstil yang berpotensi putus, 40
di sekitar Jakarta dan 84 di Jawa Tengah.
DAFTAR PUSTAKA

Fauzan Luthfi, Muhamad. 2016. The North American Free Trade Agreement (NAFTA). Di
akses pada 17 November 2021. Dari https://id.scribd.com/doc/310617458/The-
North-American-Free-Trade-Agreement-NAFTA

Hikam, Iqbal. 2020. NAFTA: North American Free Trade Agreement. Di akses pada 12
November 2021. Dari https://insanpelajar.com/north-american-free-trade-
agreement/

Kenton, Will. 2021. North American Free Trade Agreement (NAFTA). Diakses pada 17
November 2032. Dari https://www.investopedia.com/terms/n/nafta.asp

Wild, John J., and Kenneth L. Wild. (2016). International Business: The Challenges of
Globalization, 8th Edition. USA: Pearson.
Lampiran 1. Bukti screenshot

Anda mungkin juga menyukai