Asuransi atau pertanggungan merupakan perjanjian timbal balik, dalam arti suatu perjanjian, dalam
mana kedua belah pihak masing-masing mempunyai kewajiban yang senilai, di mana pihak tentang gung
mempunyai kewajiban untuk membayar premi, yang jumlahnya ditentukan oleh penanggung,
sedangkan pihak menanggung memiliki kewajiban untuk mengganti kerugian yang diderita oleh
tertanggung.
Menurut ketentuan pasal 255 KUH dagang ditentukan bahwa semua asuransi atau pertanggungan harus
dibentuk secara tertulis dengan suatu akta yang dinamakan polis.
polis asuransi atau per tanggungan merupakan isi dari perjanjian asuransi. Dalam ketentuan pasal 256
kue dagang ditentukan bahwa isi police untuk asuransi atau per tanggungan pada umumnya kecuali
asuransi jiwa harus memuat:
2. Nama pihak yang selaku tertanggung menyetujui terbentuknya asuransi, yaitu atas tanggungan nya
sendiri atau atas tanggungan orang lai.
3. Penyebutan yang cukup terang dari hal atau objek yang dijamin.
6. Mulai dan akhir tenggang waktu di mana diadakan jaminan oleh penanggung.
8. Pada umumnya semua hal-hal yang perlu diketahui oleh pihak penanggung, serta semua janji-janji
tertentu yang diadakan antara kedua belah piha.