Anda di halaman 1dari 7

Penyelesaian Sengketa

Pajak
Sonya Hermina Kusumaning M (E21010014)
Tri Lestari (E21010012)
Pengertian

• Sengketa pajak merupakan sengketa yang timbul dalam


bidang perpajakan antara wajib pajak atau penanggung pajak dengan
pejabat yang berwenang sebagai akibat diterbitkannya keputusan yang
dapat diajukan banding atau gugatan kepada pengadilan pajak sesuai
dengan peraturan perundang-undangan perpajakan.

• PADA umumnya, sengketa pajak terjadi ketika pelaksanaan


pemungutan pajak tidak sesuai dengan ketentuan perpajakan yang
kemudian memicu perbedaan perhitungan pajak atau perbedaan
interpretasi aturan antara wajib pajak dan otoritas pajak (Butani, 2016).
Penyelesaian Sengketa Pajak
Meliputi :
1. Proses Keberatan => diajukan ke Direktorat Jenderal Pajak.
Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan
sejak surat ketetapan pajak, kecuali Wajib Pajak dapat
menunjukkan bahwa jangka waktu itu tidak dapat dipenuhi
karena di luar kekuasaannya.
2. Banding => diajukan ke Pengadilan Pajak. Pada
Surat Banding dilampirkan Salinan Keputusan yang
dibanding. Banding hanya dapat diajukan apabila besarnya
jumlah pajak yang terutang dimaksud telah dibayar sebesar 50%
lima puluh persen) dengan melampirkan Surat
Setoran Pajak (SSP) atau Pemindah Bukuan (Pbk).
3. Peninjauan Kembali
4. Gugatan => diajukan ke Pengadilan Pajak
Gugatan

• Untuk mengajukan gugatan, Wajib Pajak harus memenuhi beberapa


persyaratan yang telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun
2002 tentang Pengadilan Pajak dalam pasal 40.
• Gugatan diajukan dalam jangka waktu 14 ari sejak tanggal diterimanya
keputusan pelaksaan penagihan. Pengecualian untuk aturan lain dalam
peraturan perundang-undangan perpajakan.
• Gugatan bisa diajukan atas selain atas keputusan pelaksanaan penagihan
dalam jangka waktu 30 hari. Terhitung sejak diterimanya keputusan.
• Gugatan yang diajukan harus disertai alasan-alasan yang jelas dan
dicantumkan tanggal diterimanya surat keputusan penagihan.
• Melampirkan salinan keputusan pelaksanaan penagihan pada surat
gugatan.
Dasar Hukum Menyelesaikan Sengketa di
Pengadilan Pajak
Dasar Hukum Peraturan Terkait
Pasal 23 ayat (2) Undang-Undang Nomor 6 Tahun Tentang ketentuan umum dan tata cara
1983 yang diubah ke dalam UU No 28 Tahun 2007 perpajakan

UU Nomor 14 Tahun 2002 pasal 1, 40, 41, 42, 43, Tentang Pengadilan Pajak
44, 45
Pasal 1, 37 UU Nomor 19 Tahun 1997 yang Tentang Penagihan Pajak dengan Surat
diubah ke dalam UU Nomor 19 Tahun 2000
Penyelesaian Sengketa Retribusi

• Dalam hal Wajib Retribusi tertentu tidak membayar tepat pada


waktunya atau kurang membayar, dikenakan sanksi administrasi
berupa bunga sebesar 2% (dua persen) setiap bulan
dari retribusi yang terutang yang tidak atau kurang dibayar dan
ditagih dengan menggunakan Surat Tagihan Retribusi Daerah.
• Wajib Retribusi tertentu dapat mengajukan keberatan hanya
kepada Kepala Daerah atau pejabat yang ditunjuk atas Surat
Ketetapan Retribusi Daerah atau dokumen lain yang
dipersamakan. Keberatan diajukan secara tertulis dalam bahasa
Indonesia dengan disertai alasan-alasan yang jelas.
Penyelesaian Sengketa PPh

Anda mungkin juga menyukai