Draf
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI
NOMOR TAHUN 2017
TENTANG
RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN PADA
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS) DAN JARINGANNYA
BUPATI SINJAI,
dan
BUPATI SINJAI
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Sinjai
13. Tindakan medik operatif adalah tindakan yang dilaksakan oleh tenaga
medik berupa penbedahan yang menggunakan pembiusan atau tanpa
pembiusan.
14. Tindakan medik non operatif adalah tindakan yang dilaksanakan oleh
tenaga medik tanpa pembedahan.
18. Bahan dan alat kesehatan pakai habis sesuai standar pemerintah
adalah obat-obatan, bahan kimia, reagensia Bahan dan alat kesehatan
pakai habis sesuai standar pemerintah adalah obat-obatan, bahan
kimia, reagensia dan bahan lainnya serta alat-alat kesehatan pakai
habis yang tersedia diinstansi kesehatan yang digunakan langsung
dalam rangka observasi, diagnosis, pengobatan, rahabilitasi dan
pelayanan kesehatan.
20. Jasa pelayanan adalah imbalan yang diterima oleh pelaksana pelayanan
atas jasa yang diberikan kepada penderita dalam rangka observasi,
diagnosis, pengobatan dan rehabilitasi.
21. Jasa sarana adalah imbalan yang diterima oleh instalasi kesehatan atas
pemakaian sarana dan fasilitas kesehatan yang digunakan langsung
dan tidak langsung dalam rangka observasi, diagnosis, pengobatan dan
rehabilitasi.
22. Penjamin adalah orang atau badan hukum sebagai penanggung biaya
pelayanan kesehatan dari seseorang yang menggunakan atau mendapat
pelayanan di puskesmas, pustu dan rumah sakit atau tempat
pelayanan kesehatan lainnya yang dimiliki dan dikelola pemerintah
Kabupaten sinjai.
23. Wajib Retribusi Adalah Orang Pribadi Atau Badan Yang Menurut
Peraturan Prundang-Undangan Retribusi Diwajibkan Untuk Melakukan
Pembayaran Retribusi termasuk pemungut atau pemotong Retribusi
tertentu.
BAB II
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI
-6-
BAB III
GOLONGAN RETRIBUSI
Pasal 5
BAB IV
Pasal 6
BAB V
Pasal 7
(1) Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan besarnya tarif
retribusi ditetapkan dengan memperhatikan biaya penyelenggaraan
pelayanan kesehatan, kemampuan masyarakat, aspek keadilan dan
efektifitas pengendalian atas pelayanan tersebut.
(2) Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tersebut adalah biaya
material ( obat/bahan/alat habis pakai yang digunakan biaya
operasional dan pemeliharaan serta jasa.
BAB VI
Pasal 8
(6) Untuk perhitungan akhir semua biaya pelayanan kesehatan rawat inap
di Puskesmas, hari masuk dihitung penuh sedangkan hari pulang
sebelum pukul 12.00 Wita dibebaskan, setelah pukul 12.00 Wita
dihitung satu hari penuh.
BAB VII
WILAYAH PEMUNGUTAN
Pasal 9
Pasal 11
(1) Wajib Retribusi wajib mengisi SPdORD.
(2) SPdORD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus diisi dengan jelas,
benar dan lengkap serta harus ditandatangani oleh Wajib Retribusi atau
kuasanya.
(3) Bentuk isi, serta tatacara pengisian dan penyampaian SPdORD
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan
Bupati.
BAB X
PENETAPAN RETRIBUSI
Pasal 12
(1) Berdasarkan SPdORD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1)
ditetapkan Retribusi terutang dengan menerbitkan SKRD atau dokumen
lain yang dipersamakan.
(2) Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan ditemukan data baru dan atau
data yang semula belum terungkap yang menyebabkan penambahan
jumlah Retribusi yang terutang, maka dikeluarkan SKRDKBT.
PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI
-8-
(3) Bentuk isi, serta tatacara penerbitan SKRD atau dokumen lain yang
Dipersamakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan SKRDKBT
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Peraturan
Bupati.
BAB XI
TATA CARA PEMUNGUTAN
Pasal 13
(1) Pemungutan Retribusi tidak dapat diborongkan.
(2) Retribusi dipungut dengan menggunakan SKRD atau dokumen lain yang
di persamakan.
BAB XII
SANKSI ADMINISTRASI
Pasal 14
Dalam hal Wajib Retribusi tertentu tidak membayar tepat pada
waktunya atau kurang membayar, dikenakan sanksi administrasi
berupa bunga sebesar 2% (dua persen) setiap bulan dari Retribusi
terutang yang tidak atau kurang dibayar dan ditagih dengan
menggunakan STRD.
BAB XIII
TATA CARA PEMBAYARAN
Pasal 15
(1) Pembayaran Retribusi yang terutang harus dilunasi sekaligus.
(2) Retribusi yang terutang harus dilunasi paling lambat 15 hari sejak
diterbitkannya SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan, dan STRD
(1) Bupati dalam jangka waktu paling lama 6 bulan sejak tanggal surat
keberatan diterima harus memberikan keputusan atas keberatan yang
diajukan.
(2) Keputusan kepala daerah atas keberatan dapat berupa menerima
seluruhnya atau sebagian, menolak atau menambah besar Retribusi
yang terutang.
(3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah lewat
dan kepala daerah tidak memberikan suatu keputusan keberatan yang
diajukan tersebut dianggap dikabulkan.
BAB XVI
PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN
Pasal 19
(1) Atas kelebihan pembayaran Retribusi, Wajib Retribusi dapat mengajukan
permohonan pengembalian kepada kepala daerah.
(2) Kepala daerah dalam jangka waktu paling lama 6 bulan sejak
diterimanya permohonan kelebihan pembayaran Retribusi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) harus memberikan keputusan.
(3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) telah
dilampaui dan kepala daerah tidak memberikan suatu keputusan,
permohonan pengembalian pembayaran Retribusi dianggap dikabulkan
dan Surat Ketetapan Retribusi Lebih Bayar (SKRDLB) harus diterbitkan
dalam jangka waktu paling lama 1 bulan.
(4) Apabila wajib Retribusi mempunyai utang Retribusi lainnya kelebihan
pembayaran Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) langsung
PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI
-10-
BAB XIX
PENGAHAPUSAN PIUTANG RETRIBUSI YANG KEDALUWARSA
Pasal 24
(1) Hak untuk melakukan penagihan Retribusi kedaluwarsa setelah
melampaui jangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak saat terutangnya
Retribusi,kecuali jika Wajib Retribusi melakukan tindak pidana di
bidang Retribusi.
(2) Kedaluwarsa penagihan Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tertangguh jika :
a. diterbitkan surat teguran, atau;
b. ada pengakuan utang Retribusi dari wajib Retribusi baik langsung
maupun tidak langsung.
PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI
-12-
(3) Dalam hal diterbitan Surat Teguran sebagaimana dimaksud pada ayat(2)
huruf a, kedaluwarsa penagihan dihitung sejak tanggal diterimanya
Surat Teguran tersebut.
(4) Pengakuan utang Retribusi secara langsung sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) huruf b adalah Wajib Retribusi dengan kesadaran
menyatakan masih mempunyai utang Retribusi dan belum melunasinya
kepada Pemerintah Daerah.
(5) Pengakuan utang Retribusi secara tidak langsung sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf b dapat diketahui dari pengajuan
permohonan angsuran atau penundaan pembayaran dan permohonan
keberatan oleh Wajib Retribusi.
Pasal 25
(1) Piutang Retribusi yang tidak mungkin ditagih lagi karena hak untuk
melakukan penagihan sudah kedaluwarsa dapat dihapuskan.
(2) Bupati menetapkan Keputusan Penghapusan Piutang Retribusi yang
sudah kedaluwarsa sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(3) Tata cara penghapusan piutang Retribusi yang sudah kedaluwarsa
diatur dengan Peraturan Bupati.
BAB XX
KETENTUAN PIDANA
Pasal 26
(1) Wajib Retribusi yang tidak melaksanakan kewajibannya sehingga
merugikan keuangan daerah diancam pidana kurungan paling lama 3
(tiga) bulan atau denda paling banyak 3 (tiga) kali jumlah Retribusi
terutang yang tidak atau kurang dibayar.
(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelanggaran.
(3) Denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan penerimaan
Negara.
BAB XXI
PENYIDIKAN
Pasal 27
(1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan Pemerintah Daerah
diberi wewenang khusus sebagai penyidik untuk melakukan penyidikan
tindak pidana dibidang Retribusi daerah sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana.
(2) Wewenang penyidik sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah :
a. menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan atau
laporan berkenaan dengan tindak pidana di bidang Retribusi daerah
agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lengkap dan jelas;
b. meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang
PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI
-13-
Ditetapkan di Sinjai
pada tanggal
PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI
-14-
BUPATI SINJAI,
H. SABIRIN YAHYA
Diundangkan di Sinjai
pada tanggal
H. TAIYEB A. MAPPASERE