0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
29 tayangan3 halaman
1. Perjanjian Linggarjati mengakui kedaulatan de facto Republik Indonesia di Jawa, Sumatera dan Madura.
2. Perjanjian Renville memisahkan wilayah Republik Indonesia dan Belanda hanya mengakui wilayah Jawa Tengah, Yogyakarta dan Sumatera.
3. Perjanjian Roem-Roijen mengakhiri aktivitas gerilya dan membuka jalan untuk Konferensi Meja Bundar yang menghasilkan penyerahan kedaulatan dari Belanda kepada Republik Indonesia
1. Perjanjian Linggarjati mengakui kedaulatan de facto Republik Indonesia di Jawa, Sumatera dan Madura.
2. Perjanjian Renville memisahkan wilayah Republik Indonesia dan Belanda hanya mengakui wilayah Jawa Tengah, Yogyakarta dan Sumatera.
3. Perjanjian Roem-Roijen mengakhiri aktivitas gerilya dan membuka jalan untuk Konferensi Meja Bundar yang menghasilkan penyerahan kedaulatan dari Belanda kepada Republik Indonesia
1. Perjanjian Linggarjati mengakui kedaulatan de facto Republik Indonesia di Jawa, Sumatera dan Madura.
2. Perjanjian Renville memisahkan wilayah Republik Indonesia dan Belanda hanya mengakui wilayah Jawa Tengah, Yogyakarta dan Sumatera.
3. Perjanjian Roem-Roijen mengakhiri aktivitas gerilya dan membuka jalan untuk Konferensi Meja Bundar yang menghasilkan penyerahan kedaulatan dari Belanda kepada Republik Indonesia
PERJANJIAN LINGGARJATI (15 November 1946 - 25 serah terima, dan bahwa masalah ini akan diselesaikan
Maret 1947) : dalam waktu satu tahun.
1. Belanda mengakui secara de facto wilayah Republik 2. Dibentuknya sebuah persekutuan Belanda-Indonesia, Indonesia, yaitu Jawa, Sumatera dan Madura. dengan monarch Belanda sebagai kepala negara. 2. Belanda harus meninggalkan wilayah RI paling lambat 3. Pengambil alihan hutang Hindia Belanda oleh Republik tanggal 1 Januari 1949. Indonesia Serikat. 3. Pihak Belanda dan Indonesia Sepakat membentuk negara RIS. 1. Perundingan Linggarjati 4. Dalam bentuk RIS Indonesia harus tergabung dalam Perlawanan rakyat Indonesia terhadap Belanda dalam Commonwealth /Persemakmuran Indonesia-Belanda mempertahankan kemerdekaannya, dari hari ke hari dengan mahkota negeri Belanda sebagai kepala uni. semakin sulit untuk diselesaikan, sehingga pemerintah Pro dan Kontra di kalangan masyarakat Indonesia Inggris berusaha menjadi perantara antara Indonesia Perjanjian Linggarjati menimbulkan pro dan kontra di dengan Belanda untuk menyelesaikan komflik mereka kalangan masyarakat Indonesia, contohnya beberapa partai dengan cara damai melalui perundingan. Pada bulan seperti Partai Masyumi, PNI, Partai Rakyat Indonesia, dan Oktober 1945, perundingan pertama diadakan akan tapi Partai Rakyat Jelata. perundingan tersebut mengalami kegagalan sebab kedua belah pihak masih berpegang teguh pada pendiriannya. Partai-partai tersebut menyatakan bahwa perjanjian itu adalah bukti lemahnya pemerintahan Indonesia untuk Kemudian dilanjutkan lagi perundingan yang ditempatkan mempertahankan kedaulatan negara Indonesia. Untuk di Kota Hooge Valuwe negeri Belanda, yang menghasilkan menyelesaikan permasalahan ini, pemerintah mengeluarkan keputusan berupa Belanda mengakui kedaulatan Indonesia Peraturan Presiden No. 6/1946, dimana bertujuan secara de facto meliputi wilayah Jawa dan Madura, menambah anggota Komite Nasional Indonesia Pusat agar sedangkan pemerintah Indonesia menolak kalau wilayah pemerintah mendapat suara untuk mendukung perundingan Indonesia masih di bawah pemerintahan Kerajaan Belanda. linggarjati. Untuk menyelesaikan pertikaian antara Indonesia dan Belanda tersebut, pada tanggal 10 November 1946 diadakan Perundingan Linggarjati. PERJANJIAN RENVILLE (8 Desember 1947 - 17 Januari 1948) : Perundingan di Linggarjati dihadiri oleh beberapa tokoh 1. Belanda hanya mengakui Jawa tengah, Yogyakarta, dan juru runding, antara lain sebagai berikut: Sumatera sebagai bagian wilayah Republik Indonesia. 2. Disetujuinya sebuah garis demarkasi yang memisahkan 1. Inggris, sebagai pihak penengah diwakili oleh wilayah Indonesia dan daerah pendudukan Belanda. Lord Killeam. 3. TNI harus ditarik mundur dari daerah-daerah kantongnya 2. Indonesia diwakili oleh Sutan Syahrir (Ketua), di wilayah pendudukan di Jawa Barat dan Jawa Timur Mohammad Roem (anggota), Mr. Susanto Tirto- Indonesia di Yogyakarta. projo, S.H. (anggota), Dr. A.K Gani (anggota). 3. Belanda, diwakili Prof. Schermerhorn (ketua), De Boer (anggota), dan Van Pool (anggota). PERJANJIAN ROEM-ROIJEN (14 April 1949 - 7 Mei 1949) : Hasil Perundingan Linggarjati 1. Angkatan bersenjata Indonesia akan menghentikan Perundingan di Linggarjati tersebut menghasilkan semua aktivitas gerilya. keputusan yang disebut perjanjian Linggarjati. 2. Pemerintah Republik Indonesia akan menghadiri Konferensi Meja Bundar. Isi Perjanjian Linggarjati. 3. Pemerintah Republik Indonesia dikembalikan ke Yogyakarta. 1. Belanda mengaku secara de facto Republik 4. Angkatan bersenjata Belanda akan menghentikan semua Indonesia dengan wilayah kekuasaan meliputi operasi militer dan membebaskan semua tawanan perang. Sumatera, Jawa, dan Madura. Belanda sudah harus meninggalkan daerah de facto paling lambat pada tanggal 1 Januari 1949. KONFERENSI MEJA BUNDAR (23 Agustus 1949 - 2 2. Republik Indonesia dan Belanda akan bekerja November 1949) : sama dalam membentuk negara Serikat dengan 1. Serah terima kedaulatan dari pemerintah kolonial nama RIS. Negara Indonesia Serikat akan terdiri Belanda kepada Republik Indonesia Serikat, kecuali Papua dari RI, Kalimantan dan Timur Besar. bagian barat. Indonesia ingin agar semua bekas daerah Pembentukan RIS akan diadakan sebelum Hindia Belanda menjadi daerah Indonesia, sedangkan tanggal 1 Januari 1949. Belanda ingin menjadikan Papua bagian barat negara 3. RIS dan Belanda akan membentuk Uni terpisah karena perbedaan etnis. Konferensi ditutup tanpa Indonesia-Belanda sebagai ketua. keputusan mengenai hal ini. Karena itu pasal 2 menyebutkan bahwa Papua bagian barat bukan bagian dari Perjanjian Linggarjati ditandatangangi oleh Belanda dan Indonesia pada tanggal 25 Maret 1947 dalam satu upacara kenegaraan di Istana Negara Jakarta. Perjanjian Linggarjati bagi Indonesia ada segi positif dan negatifnya. Segi positifnya ialah adanya pengakuan de facto atas RI Delegasi Indonesia dipimpin oleh Mr.Mohammad Roem, yang meliputi Jawa, Madura, dan Sumatera. Sedangkan sedangkan dari belanda dipimpin oleh Dr.Van Royen. Jadi segi negatifnya ialah bahwa wilayah RI dari Sabang sampai nama perundingan tersebut diambil dari nama masing- Marauke, yang seluas Hindia Belanda dulu tidak tercapai. masing perwakilan. Pertemuan tersebut dipimpin oleh Marie Cohran dari UNCI berasal dari Amerika Serikat. 2. Perundingan Renville Dalam perundingan tersebut, masing-masing delegasi Dengan jatuhnya Kabinet Syahrir III, Presiden Seokarno mengeluarkan pernyataan sendiri-sendiri. menunjuk tiga formatur kabinet, Mr. Amir Syarifuddin, Dr. Soekiman, dan A.K. Gani untuk membentuk Kabinet Adapun pernyataan-pernyataan dari masing-masing Koalisi. Akhirnya Presiden Soekarno mengangkat Mr. delegasi sebagai berikut : Amir Syarifuddin, namun hanya berumur sekitar 7 bulan. Pada saat itu , pengolakan antar partai tidak dapat * Pernyataan delegasi Indonesia dihindarkan. Akibatnya adalah terjadi permusuhan antarpartai. Kondisi seperti ini dimanfaatkan oleh pihak 1. Soekarno dan Hatta dikembalikan ke Yogjakarta Belanda untuk melanggar 2. Kesedian mengadakan penghentian tembak menembak hasil perundingan Linggarjati dengan melancarkan Agresi 3. Kesediaan mengikuti komfrensi Meja Bundar Militer Belanda I. Hasil dari penyerangan Belanda tersebut setelah pengembalian pemerintah RI ke adalah menduduki beberapa wilayah yang mereka sebut Yogjakarta dengan "daerah garis van Mook". Setelah itu, Belanda 4. Bersedia bekerja sama dm memulihkan menyatakan kesediannya kembali untuk berunding dengan perdamaian dan tertib hukum Kabinet Amir Syarifuddin, sedangkan pihak Belanda diwakili oleh Abdulkadir Wijoyoatmojo. Perundingan tersebut dilakukan di atas Kapal Amerika Serikat yang * Pernyataan delegasi Belanda bernama Renville. Oleh sebab itu, perjanjian ini dikenal dengan nama Perundingan Renville. 1. Menghentikan gerakan militer dan membebaskan tahanan politik Dengan adanya agresi militer ke II dari Belanda, maka 2. Menyetujui kembalinya pemerintah RI ke dewan keamanan PBB mengirimkan komisi jasa baik yang Yogjakarta terdiri atas Australia, Belgia, dan Amerika Serikat sebagai 3. Menyetujui RI sebagai bagian dari negara perantara perundingan. Indonesia Serikat 4. Berusaha menyelenggarakan konfrensi Meja Tempat Perundinga Bundar.
Perundingan dilakukan disebuah kapal milik Amerika
Pada tanggal 6 Juli 1949, Soekarno dan Hatta dikembalikan serikat, yang bernama USS Renvilla. Dan delegasi ke Yogjakarta, pengembalian Yogjakarta ke tangan RI, Indonesia diketuai Perdaana Menteri Amir Syarifuddin dan diikuti dengan penarikan mundur tentara Belanda dari belanda menempatkan seorang Indonesia bernamaR.Abdul Yogjakarta. Kadir Wijoyowatmojo sebagai ketuanya. Konferensi Inter-Indonesia ini penting untuk menciptakan kesamaan pandangan menghadapi Belanda dalam KMB. Hasil Perundingan Renville Konferensi diadakan setelah para pemimpin RI kembali ke Yogyakarta. 1. Belanda tetap berdaulat sampai terbentuknya RIS, RI sejajar kedudukannya dengan Belanda Konferensi Inter-Indonesia I diadakan di Yogyakarta pada 2. RI menjadi bagian dari RIS, dan akan diadakan tanggal 19 - 22 Juli 1949. Konferensi Inter-Indonesia I pemilu untuk membentuk konstituante RIS dipimpin Mohammad Hatta. 3. Selain itu, tentara Indonesia di daerah Belanda (daerah kantong) harus dipindahkan ke wilayah Konferensi Inter-Indonesia II diadakan di Jakarta pada RI tanggal 30 Juli - 2 Agustus 1949. Konferensi Inter- 4. Penghentian tembak menembak Indonesia II dipimpin oleh Sultan Hamid (Ketua BFO). 5. Daerah-daerah di belakang garis van Mook harus dikosongkan dari pasukan RI Pembicaraan dalam Konferensi Inter-Indonesia hampir semuanya difokuskan pada masalahm pembentukan RIS, Perundingan Roem Royen antara lain: Atas prakarsa komisi PBB untuk Indonesia atau UNCI / United Nations Comissions For Indonesia. Indonesia- 1. masalah tata susunan dan hak Pemerintah RIS, Belanda berhasil dibawah kemeja perundingan yang disebut perundingan Roem Royen. Pada tanggal 17 April 2. kerja sama antara RIS dan Belanda dalam Perserikatan 1949 dimulailah perundingan pendahuluan di Jakarta Uni. 1. Belanda hanya mengakui Jawa tengah, Yogyakarta, dan Sumatera sebagai bagian wilayah Republik Indonesia Isi Konferensi Inter-Indonesia 2. Disetujuinya sebuah garis demarkasi yang memisahkan Hasil positif Konferensi Inter-Indonesia adalah wilayah Indonesia dan daerah pendudukan Belanda disepakatinya beberapa hal berikut ini. 3. TNI harus ditarik mundur dari daerah-daerah kantongnya di wilayah pendudukan di Jawa Barat dan Jawa Timur 1. Negara Indonesia Serikat yang nantinya akan dibentuk di Indonesia di Yogyakarta. Indonesia bernama Republik Indonesia Serikat (RIS).
2. Bendera kebangsaan adalah Merah Putih.
3. Lagu kebangsaan adalah Indonesia Raya.
4. Hari 17 Agustus adalah Hari Nasional.
Dalam bidang militer, Konferensi Inter-Indonesia memutuskan hal-hal berikut.
1. Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS)
adalah Angkatan Perang Nasional.
2. TNI menjadi inti APRIS dan akan menerima orang-
orang Indonesia yang ada dalam KNIL dan kesatuan- kesatuan tentara Belanda lain dengan syarat-syarat yang akan ditentukan lebih lanjut.
3. Pertahanan negara adalah semata-mata hak Pemerintah
RIS, negara-negara bagian tidak mempunyai angkatan perang sendiri.
Kesepakatan tersebut mempunyai arti penting sebab
perpecahan yang telah dilakukan oleh Belanda sebelumnya, melalui bentuk-bentuk negara bagian telah dihapuskan.
Kesepakatan ini juga merupakan bekal yang sangat
berharga dalam menghadapi Belanda dalam perundingan- perundingan yang akan diadakan kemudian.
Pada tanggal 1 Agustus 1949, pihak Republik Indonesia
dan Belanda mencapai persetujuan penghentian tembak- menembak yang akan mulai berlaku di Jawa pada tanggal 11 Agustus dan di Sumatera pada tanggal 15 Agustus.
Tugas KTN
Menguasai dengan cara langsung
penghentian tembak menembak sesuai dengan resolusi PBB Menjadi penengah konflik antara Indonesia serta Belanda. Memasang patok-patok wilayah status quo yang dibantu oleh TNI Mempertemukan kembali Indonesia serta Belanda dalam Perundingan Renville. Tetapi, Perundingan Renville ini mendampakkan wilayah RI makin sempit