2. Pembentukan MPRS
Ada yang janggal saat pembentukan MPRS. Majelis Permusyawaratan Rakyat yang
seharusnya dipilih melalui Pemilu (Pemilihan Umum) malah dibentuk oleh presiden sendiri
melalui Penetapan Presiden No. 3 Tahun 1959.
3. Keterlibatan PKI dalam Nasakom (Nasio, Agama dan Komunis)
Konsep Nasakom yang diusung Presiden Soekarno dimanfaatkan oleh PKI untuk menyebar
luaskan pengaruhnya dalam kehidupan sosial dan politik bangsa Indonesia.
4. Adanya ajaran Resopim
Adanya ajaran RESOPIM. Tujuan adanya ajaran RESOPIM (Revolusi, Sosialisme Indonesia,
dan Pimpinan Nasional) adalah untuk memperkuat kedudukan Presiden Sukarno.
Lembaga-lembaga negara mempunya inti Nasionalisme Agama
Komunis (Nasakom)
Pengertian Orde Baru adalah sebutan untuk masa pemerintahan presiden Soeharto
di Indonesia selama lebih dari 30 tahun. Masa orde baru (ORBA) dimulai sejak tahun
1966 menggantikan orde lama yang merujuk pada era pemerintahan presiden
Soekarno.
Pengertian orde baru adalah suatu penataan kembali kehidupan masyarakat, bangsa,
dan negara Indonesia berlandaskan dasar negara, yaitu Pancasila dan UUD 1945. Hal
tersebut dilakukan karena adanya ancaman terhadap ideologi Pancasila yaitu peristiwa
pemberontakan Gerakan 30 September (G30S/ PKI).
Menurut sejarahnya, pada masa itu Partai Komunis Indonesia (PKI) menyebarkan
paham komunisme di Indonesia dan telah mengancam keberlangsungan ideologi
Pancasila. Awal lahirnya orde baru adalah ketika presiden Soekarno menyerahkan
mandatnya kepada Jendral Suharto melalui Surat Perintah Sebelas Maret
(SUPERSEMAR).
Latar Belakang Orde Baru
Peristiwa yang melatarbelakangi lahirnya Orde Baru adalah terjadinya kudeta yang
dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia terhadap kebijakan pemerintah pada waktu
itu. Bahkan pada 30 September 1965 beberapa Jendral TNI diculik, disiksa, dan
dibunuh oleh para pemberontak tersebut yang sempat mengakibatkan kekacauan di
Indonesia.
Pada masa itu, kerusuhan juga terjadi di berbagai lokasi sehinga keamanan negara
sangat rentan. Hal tersebut membuat pengaruh dan kekuasaan presiden Soekarno
menjadi melemah dan kehilangan kepercayaan dari sebagian rakyatnya.
Pada 22 Februari 1967 akhirnya Soeharta diangkat menjadi presiden RI ke-2 secara
resmi, yaitu melalui Ketetapan MPRS No. XV / MPRS / 1966 dan sidang istimewa
MPRS (Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara) pada tanggal 7 – 12 Maret
1967.
1. Kebijakan ekonomi
Pada tahun 1969, pemerintah ORBA mencanangkan program Rencana Pembangunan
Lima Tahun (REPELITA) untuk meningkatkan ekonomi nasional. Pada tahun 1984
Indonesia berhasil menjadi negara dengan swasembada besar.
2. Kebijakan politik
Pembubaran Partai Komunis Indonesia beserta organisasi-organisasi
pendukungnya, baik di tengah-tengah masyarakat maupun di dalam kabinet
pemerintahan.
Penyederhanaan partai politik yang awalnya ada 10 partai menjadi hanya 3
partai politik saja, yaitu Golkar, PDI, dan PPP.
Militer memiliki peran dalam pemerintahan atau yang disebut dengan
dwifungsi ABRI.
Pemerintah mewajibkan pendidikan Penataan P4 (Pedoman, Penghayatan,
dan Pengamalan Pancasila) di seluruh lapisan masyarakat.
Masuknya Irian Barat dan Timor Timur ke wilayah kesatuan Republik
Indonesia.
Indonesia menggagas berdirian ASEAN dan beberapa kebijakan politik luar
negeri, seperti: Pengakuan terhadap negara Singapura, Memperbaiki
hubungan dengan negara Malaysia, Masuk Indonesia kembali menjadi
anggota PBB.
3. Kebijakan Sosial
Pemerintah orde baru mengeluarkan beberapa kebijakan yang bertujuan untuk
memperbaiki kesejahteraan masyarakat pada masa itu, diantaranya:
Seperti yang dijelaskan pada pengertian orde baru di atas, masa orde baru berlangsung
selama Soeharto menjabat sebagai presiden RI, yaitu 32 tahun lamanya. Adapun
beberapa kelebihan dan kekurangan masa orde baru adalah sebagai berikut: