Sumatera Barat
On 09/02/2018 by Dadan Ahmad
Pada abad ke-9 tiga orang ulama Minangkabau kembali dari tanah suci,
yaitu Haji Miskin, Haji Piabang , dan Haji Sumanik. Mereka mempelajari
dan mengembangkan aliran Wahabi, yaitu gerakan yang menghendaki
agama islam dilaksanakan secara murni sesuai dengan Al Quran dan
alhadist. Gerakan mereka disebut gerakan Padri ( Artinya tokoh tokoh
agama/ ulama). Tujuan gerakan ini adalah memperbaiki masyarakat
Minangkabau dan mengembalikan mereka pada jalan yang sesuai
dengan ajaran ajaran islam yang benar.
Gerakan Padri disambut baik oleh para ulama dan sebaliknya gerakan
tersebut ditentang keras oleh kaum adat yang menolak dihapusnya adat
kebiasaan yang telah berakar meskipun melanggaar agama. Maka terjadi
ketegangan antara kaum padri dengan kaum adat setempat.
Adanya perselisihan antara kaum adat dan kaum padri sebagai akibat
dari usaha yang dilakukan kaum padri untuk memurnikan ajaran Islam
dengan menghapus adat kebiasaan yang tidak sesuai dengan ajaran
islam.
Campur tangan belanda dengan membantu kaum adat .Pertempuran
pertama terjadi dikota lawas kemudian meluas ke daerah daerah lain.
Sehingga muncul pemimpin pemimpin yang mendukung gerakan kaum
padri seperti Datuk Bandaro, Datuk Malim Basa (Imam Bonjol), Tuanku
pasaman, Tuanku Nan Rencek, Tuanku Nan. cerdik, dan Tuanku Nan
Gapuk.
Proses Peperangan
1. Peperangan terjadi antara kaum adat dan kaum padri karena masalah
agama.
2. Berkobar sebelum perang diponegoro.
3. Dari kota lawas pertempuran meluas ke Alahan panjang dan Tanah datar.
4. Kaum adat meminta bantuan kepada inggris namun ditolak karena
inggris sudah didak mempunyai kekuasaan lagi di Indonesia.
5. Kaum adat meminta bantuan kepada belanda tahun 1821 sehingga
kaum padri menyerang pos pos belanda di Semawang , soli air dan
Lintau
6. Belanda mendirikan benteng Fort Van Capellen di Batusangkar dan Fort
De Kock di Bukit tinggi untuk menggempur kaum padri. Upaya ini gagal
sehingga Belanda mundur menuju ke Pagar Ruyung.
7. Tahun 1822 terjadi pertempuran di Baso dipimpin oleh Tuanku Nan
Rencek. Di Bonio kaum padri berhasil menyerang pos belanda yang di
pimpin oleh Letnan Maartius dan kapten Brusse.
8. 24 September 1822 pasukan paderi menyerang Belanda di Agam.
23/10/2018
21/10/2018
19/10/2018
17/10/2018
21/12/2014
14/10/2014
29/10/2014
07/12/2014
Komentar