Anda di halaman 1dari 13

MENGINTIP NILAI AGAMA DALAM NOVEL

LINGKAR TANAH LINGKAR AIR


Sebuah ulasan buku untuk memenuhi persyaratan mengikuti ujian akhir
semester (UAS) mata perlajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Tahun Ajaran 2015

Muchlis
00093
XII IPA 1

PEMERINTAH KABUPATEN PINRANG DINAS


PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA SMA NEGERI 11
UNGGULAN PINRANG
TAHUN AJARAN 2015

IDENTITAS BUKU

Judul

: Lingkar Tanah Lingkar Air

Penulis

:Ahmad Tohari

Penerbit

: LkiS Yogyakarta

Cetakan

: 2003

Tebal

: 164 halaman

Lingkar Tanah Lingkar Air adalah salah satu novel karya Ahmad Tohari.
Yang mana menceritakan tentang pergolakan mempertahakan kemerdekaan RI
antara tahun 1946-1950 menyeret banyak pemuda kampung ke dalam kancah
perjuangan bersenjata. Di antara mereka adalah Amid dan kawan-kawan yang
berjuang di bawah panji Hizbullah. Amid dan kawan-kawan bertemour dan
membelah kemerdekaan RI sebagai kewajiban iman mereka. Amid pribadi
bertekad setelah situasi damai akan bergabung menjadi anggota tentara resmi
negara.
Namun takdir membelokkan keinginan mereka yang ingin menjadi tentara
resmi negara. Setelah mendapat kesempatan untuk bergabung dalam tentara
republik, mereka para pasukan Hizbullah di kumpulkan di tepi rel kereta api
menuju ke Purworejo untuk dilantik menjadi tentara resmi Republik. Akan tetapi
pengkhianatan terjadi di pihak tentara Republik sesaat sebelum kereta api sampai.
Inilah yang membawa Amid masuk menjadi anggota laskar DI/TII yang
menentang Pemerintah RI. Amid yang sesungguhnya seorang yang sangat cinta
tanah air sering bimbang karena pasukannya sering memerangi warga seagama,
bahakan suatu kali Amid menembak mati seorang tentara yang di sakunya
tersimpan kitab suci dan tasbih. Dia tidak sedih ketika Khalifa DI/TII Sekarmadji
Maridjan Kartosuwirjo tertangkap dan menyerukan seluruh laskar menyerah diri.
Tiga tahun kemudian Amid dan kawan-kawan malahan diminta oleh
tentara untuk membantu menumpas pasukan komunis yang bertahan di hutan jati.
Mereka kembali mengangkat senjata, kali ini atas nama Tentara RI, sesuatu yang
pernah amat diambakan Amid, bertempur dengan semangat jihad untuk Republik.

Berbicara tentang agama, di dalam masyarakat khususnya di negara


Indonesia ada berbagai jenis agama. Mulai dari Islam, Kristen, Khatolik, Hindu
dan Budha. Dan yang paling banyak memiliki penganut di negara ini adalah
agama islam. Sebelum lebih lanjut, marilah sedikit membicarakan tentang apa itu
agama dan apa itu islam?
Agama adalah sebuah aturan yang menata kepercayaan dan peribadahan
kepada tuhan dan juga menata kaidah yang berhubungan dengan cara melakukan
hubungan anara manusia dengan manusia, manusia dengan masyarakat ataupun
masyarakat dengan masyarakat. Kerukunan yang terjadi di dalam sebuah
masyarakat di sebabakan karena ada sistem yang mengatur semuanya itulah
agama. Aturan dalam kehidupan bertetangga, berumah tangga dan lain-lain,
semua itu telah di atur oleh agama itu sendiri.
Dan Islam adalah salah satu agama yang ada di dunia ini, agama yang di
turunkan ke Nabi Muhammad SAW. melalui perantara malaikat Jibril. Agama
yang diajarkan dengan berpedoman pada Al-Quran yang diturunkan ke dunia.
Islam juga agama yang sampai kapan pun adalah agama yang selalu di ridhoi oleh
Allah.
Seperti dengan agama-agama yang lain Islam juga memiliki ajaran yang
menyangkut semua aspek dalam kehidupan, di antaranya dalam kehidupan
bernegara, bermasyarakat, berkeluarga, dan berteman.
Nah, yang pertama dalam kehidupan bernegara, di dalam sebuah negara
pastilah memiliki yang namanya pemerintah. Baik itu pemerintah pusat ataupun

pemerintah daerah. Dan sekarang apa hubungan antara ajaran agama islam dengan
sebuah pemerintahan? kita akan memulai pembahsaan ini dari sebuah ayat yang
artinya dan aku menciptakan seorang khalifa di muka bumi ini. Saya pernah
mendengar sebuah ceramah yang mengatakan bahwasanya seorang khalifa itu
adalah seorang wali allah di muka bumi ini, dan siapakah yang dimaksud dalam
hal ini? dialah yang di angkat menjadi seorang pemimpin, dialah yang menduduki
kursi pemerintahan di sebuah negara, dan menjadi panutan bagi manusia-manusia
lain di bumi ini, dan itulah yang harus kita patuhi, seperti dalam kutipan novel
berikut :
taat kepada perintah yang sah adalah kewajibanku, kewajiban menurut
imanku, iman kita(17)
Kemudian kutipan lain dalam novel ini adalah mengena tatanan
pemerintahan adalah sebagai berikut :
mereka menyusun kekuasaan pemerintah atas dasar Ketuhan Yang Maha
Esa serta dasar-dasar lain, yang semuanya merpakan pokok-pokok dan
prinsip-prinsip ajaran islam. Dan lebih dari itu, kekuasaan mereka sudah
diakui keabsahannya oleh masyarakat.(75)
Namun kenapa kita harus mematuhi mereka yang menduduki kursi
pemerintahan padahal mereka yang di sana sering dan bahkan selalu melakukan
hubungan kerja sama dengan orang-orang yang berbeda agama dengan kita ?
bukan cuman pemerintah yang sering melakukan hubungan dengan mereka yang
berbeda agama, Nabi pun pernah melakukan kerja sama dengan orang-orang di
luar Islam untuk menjaga kedamaian negara. Seperti dalam kutipan novel yang
satu ini :

Suyud, sudahlah. Sudah pernah kujelaskan kepada Amid bahwa Nabi


pun pernah melakukan kerja sama dengan orang di luar Islam untuk menjamin
keamanan Negeri Madinah
Kemudian setelah berbicara tentang berkehidupan bernegara, yang kedua
kita akan membahas tentang bermasyarakat. Dalam kehidupan bermasyarakat dan
sebagai mahkluk sosial pastilah tidak akan mampu hidup tampa orang lain yang
ada di sekitar kita. Itulah yang mampu menjadikan seorang individu akan
merasakan kehidupan. Saling berbagi sebagai masyarakat sosial. Sebagaimana
yang dicontohkan dialog tokoh dalam novel sebagai berikut :
Ah, sampean, Mas Amid. Jagung bakar, mas ?
Kebetulan kang Madiksa. Aku memang sedang lapar
Minum ?
Ya
Tetapi tehnya kelaras jagung, mau?
Ah, pokoknya air, aku juga haus
Dalam bermasyarakat, islam mengajarkan kita untung saling tolong
menolong, selalu menjaga tali silaturahim antara sesama masyarakat, seperti yang
diceritakan dalam novel tersebut, dimana Amid yang sudah lama menghilang dari
kampung halamannya masih memiliki hubungan yang baik dengan kang Madiksa,
yang mana mereka semenjak pertentangan antara tentara republik dengan pasukan
Hizbullah terjadi mereka tidak pernah bertemu.
Namun dalam sebuah masyarakat pastilah ada namanya pertengkaran di
antara mereka, kadang yang menyebabkan itu semua karena adanya amarah di
antara mereka, sehingga akhirnya semua yang mereka telah rencanakan akan

hangus akibat api amarah tadi, dalam novel ini pun di ceritakan hal yang
demikian, sebagai berikut :
... Sungguh membingungkan. Yang jelas apa pun latar belakang
penyerangan itu, di antara ratusan pasukan Hizbullah yang seuruhnya
bersenjata lengkap meletup perasaan yang sama : dikhianati....
...namun pikiran jernih hanya merupakan suaradari kelompok yang lebih
kecil. Sebagian besar anggota pasukan Hizbullah sudah terbakar emosi
dan langsung menganggap pasukan Republik yang bertanggung jawab
atas terjadinya pertempuran kemarin.(81-82)
Nah bagaimana cara untuk menyelesaikan masalah yang seperti ini dalam
kehidupan, di sinilah gunanya pikiran jernih sebagai penyelesaiaan masalah, hati
yang ikhlas, hati yang syukur, dan hati yang sabar dalam menghadapi masalah
seperti ini, dan mengingat Allah pun adalah hal yang sangat penting ketika
bertemu hal seperti ini dalam kehidupan, kenapa ? karena sebuah masalah itu
datangnnya dari Allah dan satu hal yang pasti solusi dari masalah itupun datang
dari-Nya.
Setelah selesai dengan nilai agama tentang bermasyarakat, kemudian yang
ketiga yang akan kita bahas adalah tentang berkeluarga. Keluarga adalah hal
pertama yang kita miliki ketika kita memasuki alam dunia ini, tempat dimana
seseorang mendapat kasih dan sayang yang sempurna, sesuatu yang selalu ada
ketika kita butuh, satu kata yang sangat bermakna bagi seseorang di dunia ini.
Dalam novel ini juga arti keluarga bagi tokoh sangatlah penting baginya.
Ya Tuhan, itu suara Emak. Itu suara yang sudah lama tak kudengar.
Tiba-tiba dadaku berdebar dan tenggorokanku sesak. Mataku panas. Aku
tak bisa segera menjawab suara halus itu sampai Emak
mengulanginya(101)

Dalam sebuah keluarga, tentulah ada seorang ayah dan ibu. Sesorang yang
selalu memberi kita kasih dan sayangnya, memiliki sebuah rasa khawatir yang
sangat besar kepada buah hati. Seorang ibu yang selalu merawat kita, dan seorang
ayah yang bekerja seharian penuh demi untuk menjadikan istri dan anak-anaknya
membuat senyuman kebahagiaan buatnya. Dalam novel ini sebuah keluarga
adalah hal yang paling berharga buat tokoh utama yang ada di cerita, seperti
dalam kutipan berikut :
Emak memeluk dan mengelus kepalaku dalam kegelapan. Emak
menangis, tapi aku tak bisa melihat raut wajahnya. Ayah juga bangun dan
aku melihat sosoknya dalam keremangn. Melalui tangisnya, aku mengerti,
selama ini emak tak tahu pasti apakah aku masih hidup atau sudah mati.
(101)
Dalam tokoh lain dalam cerita ini mempunyai keluarga yang sangat berarti
buatnya.
Dia punya dunia yang pasti, yakni keluarga yang mapan. Dia punya
wadah yang jelas untuk membuktikan hasil jerih payahnya. Jagung dan
gaplek itu di kumpulkan dengan susah pyah, pasti demi tawa anakanaknya dan mungkn senyum istrinya. (120)
Oleh karenya, bersyukurla kita yang masih memiliki sebuah keluarga,
yang masih bisa merasakan bagaimana hangatnya pelukan dari keluarga, dan juga
bersyukurlah kita yang masih bisa selalu bersama kedua orang tua kita, jangan siasiakan waktu bersama keluarga. Selalulah berbagi, menyisipkan waktu bersama
keluarga, karena ada masanya ketika kita sangat membutuhkan mereka, disaat itu
pula kita sudah tidak memilikinya.
Kemudian yang terakhir yang akan adalah dalam kehidupan berteman. Hal
terpenting setelah keluarga bagi kita adalah seorang teman. Setelah keluarga yang

selalu ada buat kita yang selanjutnya adalah teman. Itulah sebabnya kita yang
memiliki banyak teman, memiliki banyak orang untuk menjalin silaturahmi akan
memiliki masa hidup semakin lama untuk hidup di dunia, dan juga semakin
banyak rezeki yang akan datang buat kita. Seperti dalam kutipan sebelumnya yang
mana menceritakan seorang Amid dengan kang Madiksa yang untuk pertama
kalinya setelah sekian lama tidak pernah bertemu masih menjalin silaturahmi di
antara keduanya, seperti inilah yang akan membuat kita semakin dekat dari rezeki.
Lebih lanjut tentang pertemanan, ada sebuah kalimat yang di sebuah film
jepang yang berbunyi seperti ini impian itu, kalau kamu mempunyai teman dan
kamu bisa berbagi kebahagiaanmu dan merayakannya bersam-sama
Dalam novel ini pun menceritakan tentang pertemanan yang telah lama
terjalin yang terjalin kurang lebih selama 30 tahun lamanya, pertemanan yang
seperti inilah pertemanan yang berlandaskan agama, karena takkan pernah usang
meski sang waktu berubah. Pertemanan itu seperti sebuah denyut jantung. Akan
selalu berdetak sampai akhir detakan itu berhenti.
Ada beberapa kisah dalam novel ini yang menceritakan tentang sebuah
pertemanan, di antaranya sebagai berikut :
Sesuai dengan peraturan mengenai barang-barang rampasan, pistol,
sepatu, termos air, serta tasbih dan Al-Quran itu kami kumpulkan untuk di
bagikan dengan adil.(19)

Dan juga dalam novel ini juga menceritakan bagaimana syukurnya kita
ketika kita memiliki seorang teman sejati yang rela berkorban menyusuri

belantara hutan demi untuk membantu seorang teman yang kesusahan. Sebagai
berikut :
Mid , kamu jaga istrimu, kata kiram. aku dan Jun mau masuk
kampung
Aku harus menjaga umi seorang diri? Kalian mau ke mana? aku
bertanya dengan gugup.
Cari dukun bayi. Mudah-mudahan berhsil dan tidak terlambat.
Tetapi apa kalian tega membiarkan aku menjaga Umi seorang diri ?
Jangan bodoh kamu ! karena kami tak tega, kami harus pergi untuk
mencari dukun bayi. Jun, ayo berangkat.(136)
Setelah membaca beberapa fakta yang telah terpaparkan di atas ada
beberapa hal yang dapat kita petik . Pertama dalam kehidupan bernegara, banyak
di antara kita para kalangan masyarakat yang tak ingin patuh pada pemerintah,
banyak di antara kita yang suka, bahkan hobby dalam melakukan pelanggaran
dalam aturan pemerintah. Oleh karenanya sebagai umat yang beragama
pemerintah adalah pemimpin kita yang harus di patuhi dan di taati aturan yang
telah mereka buat.
Kemudian yang kedua yaitu dalam kehidupan bermasyarakat, dalam
bermasyarakat tak akan pernah lepas dari yang namanya bertetangga. Kita tak
akan bisa hidup dalam sebuah masyarakat tampa ada tetangga, karena merekalah
orang yang paling dekat di sekitar kita ketika keluarga mengalami kesulitan.
Misalnya ketika kita membutuhkan suatu alat atau sesuatu untuk digunakan,
pernahkah kita tidak meminjam kepada tetangga kita ? kita rasa semuanya itu
tidak pernah kita lakukan. Sebab itu selalulah jaga tali persaudaraan kita dalam

masyarakat khususnya dalam bertetangga, karena merekalah yang mudah kita


dapat ketika kita dalam suatu kesulitan.
Dan setelah itu yang ketiga adalah dalam kehidupan berkeluarga, lebih
lanjut tentang sebuah keluarga, kita sudah ketauhui bahwasanya hal yang paling
pertama kita miliki ketika mulai memasuki dunia ini adalah sebuah keluarga, dan
yang membuat itu semua sehingga kita bisa ke alam dunia ini adalah perjuangan
seorang ibu, di mana banyak yang mengatakan perjuangannya itu diibaratkan
ketika beliau berada di antara dunia dan kubur. Rasulullah juga bersabda yang
bunyinya hampir mirip seperti ini : orang yang pertama kamu harus patuhi
adalah ibumu, kemudian ibumu, kemudian ibumu dan kemudian ayahmu.
Ingatlah ketika ibu rela tidur tampa selimut demi melihat kita tidur
nyenyak, ingatlah ketika jemari itu mengusap lembut kepalamu dan ingatkah kita
air mata menetes ketika ibu. Sesekali jenguklah ibu yang selalu menantikan
kepulangan kita di rumah yang dulu tempat kita dilahirkan. Simpanlah sejenak
kesibukan kita demi untuk meluangkan waktu bersamanya. Jangan biarkan waktu
berlalu begitu saja, dan lupa akan kehadiran beliau yang selalu menanti kita
pulang bersama dengan rasa rindu yang sangat besar kepada buah hatinya.
Jangan penah biarkan kesempatan yang berupa saat-saat yang akan kita
rindukan bersama ketika kita dewasa, ketika ibu telah sangat jauh dari kita, takkan
ada lagi yang berdiri menjemput kita dengan senyum indah tanda bahagia. Tak
akan ada lagi hari dimana sarapan pagi yang selalu tersajikan buat kita, tak ada

lagi yang rela merawat kita sampai larut malam, dan takkan ada lagi yang berdoa
di setiap nafasnya dengan air mata buat kita.
Oleh karena itu seiring berjalannya waktu, kedua orang tua kita juga
berkurang kemampuannya. Dan sebagai anak yang sudah seharusnya bersikap
sabar dalam menghadapapi keadaanya yang sekarang. Waktunya sekarang kita
yang peduli pada mereka sebagaimana mereka yang peduli dengan kita dari dalam
buaian dulu, hingga sekarang ini.
Dan yang terakhir adalah

dalam kehidupan berteman. Teman adalah

seseorang yang membuat kita jauh dari neraka yang bernama kesepian. Dan juga
ketika kita merasakan yang namanya kesepian, di situlah juga akan belajar tentang
bagaimana hangatnya memiliki teman-teman dalam kehidupan kesepian pasti
selalu ada. Oleh karenanya kita marilah kita selalu menjaga tali persahabatan kita
dengan teman, karena kepada siapa lagi kita berbagi senang dan sedih kalau bukan
kepada seorang teman atau sahabat.
Oleh karenanya semua hal yang terjadi dalam kehidupan ini tak akan lepas
dari aturan, semua yang kita lakukan, semua yang terjadi di dunia ini semua telah
diatur oleh-Nya. Dalam bernegara, dalam bermasyarakat, berkeluarga, berteman
semuanya telah diatur oleh Sang Pencipta, mulai dari hal kecil, sampai hal yang
besar. Siapa yang bertahan dialah yang mempu menjalani kehidupan ini dengan
berlandaskan dasar agama yang telah ditetapkan.
Sebagai penutup, sebagai umat beragama, umat yang taat kepada Sang
Pencipta. Apakah selama ini kita sudah mematuhi aturan yang dibuat oleh-Nya.

Jangan sampai murkah-Nya datang kepada kita karena tak mematuhi hal kecil itu.
Oleh sebabnya, marilah selalu menaati, menjalankan aturan itu baik dalam
berteman, berkeluarga, bermasyarakat maupun dalam bernegara.
Terima Kasih ...

Anda mungkin juga menyukai