Anda di halaman 1dari 3

(2) Sekalipun ada peristiwa monologis dan dialogis sebagai peristiwa pembangun cerita, tetapi

hakikatnya peristiwa itu menunjukkan karakter yang sama, yaitu peristiwa sebagai pembangun
cerpen selalu terbentuk atas tokoh, latar, dan alur. Ketiganya adalah pembangun cerita yang
konkret atau disebut juga fakta. Fakta yang konkret ini secara eksplisit membangun cerpen
ataupun fiksi lainnya sehingga ketiganya disebut sebagai fakta cerita. Melalui fakta cerita itulah
tema, pesan, amanat, tujuan, suasana, dan sudut pandang diaktualisasikan. Oleh karena itu,
belajar menulis cerpen harus diawali dengan pemahaman fakta cerita ini. Ketiga unsur itu
dijalin menjadi satu kesatuan peristiwa yang indah, menghibur, dan memiliki konflik yang
menarik.
(a)Tokoh dalam cerita merujuk pada orang atau individu yang hadir sebagai pelaku dalam
sebuah cerita, yaitu orang atau individu yang mengaktualisasikan ide-ide penulis. Lewat tokoh
itulah penulis menyampaikan gagasannya. Agar kalian lebih memahami tokoh dan penokohan
itu, identifikasilah tokoh yang terdapat dalam cerpen Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina itu, lalu
deskripsikanlah tokoh itu.
(b)
Penokohan dalam cerpen Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina."
No.
Tokoh
Karakteristik Tokoh
1.

Sulaiman

Pemberani, penyayang, pantang menyerah dan gigih.

2.

Zhu Ni Xia

3.

Nyimar

4.

Zhu Miau Jung

Ayah Zhu yang baik, tegas, bijaksana dan mulia.

5.

Made Sukari

Warga yang baik dan pemberani.

6.

Sutinah

Pembantu Zhu yang sigap dan penurut.

Baik, cerdas, ulet, tergesah-gesah dalam pengambilan


keputusan, dan dermawan.
Ibu Sulaiman yang baik, penyayang, rajin, sabar, lemah
lembut, dan bekerja keras.

(c) Latar cerita merupakan lingkungan, yaitu dunia cerita sebagai tempat terjadinya peristiwa.
Dalam latar itulah segala peristiwa yang menyangkut hubungan antartokoh terjadi. Latar dalam
cerita biasanya mempunyai dua tipe. Pertama, latar yang diceritakan secara detail. Hal ini
biasanya terjadi jika cerpen fokus pada persoalan latar. Kedua, latar yang tidak menjadi fokus
utama dalam masalah. Biasanya latar di sini hanya disebut sebagai background saja sebagai
tempat peristiwa, tidak dideskripsikan secara detail.
Setelah kalian membaca cerpen Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina itu, gambarkanlah latar yang
membangun cerpen itu.
Latar alat
: - Kain tapis
- Gamelan bambu
- Kapal perang
Latar suasana : - Tegang
- Haru
- Sedih
Latar tempat : - Bandar Lampung
- Kualakambas
- Ladang
- Hutan

Kebun
Pelabuhan
Pantai
Balai kampung
Rumah Zhu.
Latar waktu
: - Pagi hari
- Petang
- Malam hari
- Subuh
(d)Alur merupakan keseluruhan sekuen (bagian) peristiwa yang terdapat dalam cerita. Alur adalah
peristwa yang terbentuk karena proses sebab akibat (kausal) dari peristiwa lainnya, yang
membentuk rangkaian peristiwa dalam cerita, dan berbagai peristiwa yang ada dalam cerita
memiliki hubungan yang erat, karena kehadiran satu peristiwa menyebabkan hadirnya
peristiwa yang lain. Alur itulah yang menjadi struktur pembangun teks cerita pendek, yang di
dalamnya terdapat abstrak, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi, dan koda.
Alur dalam cerita biasanya mempunyai kaidah sendiri, yang meliputi tiga hal. Pertama,
kemasukakalan (plausibilitas), artinya cerita memiliki kelogisan. Kedua, rasa ingin tahu
(suspense), artinya perasaan kurangpasti terhadap peritiwa yang terjadi, khususnya yang
menimpa tokoh yang kemudian diberi simpati oleh pembaca. Keberadaan suspense ini akan
mendorong, menggelitik, dan memotivasi pembaca untuk setia mengikuti cerita dan mencari
jawaban terhadap kelanjutan cerita. Ketiga, adanya kejutan (surprise), artinya peristiwa yang
berisi kejutan dalam cerita. Biasanya peristiwa yang dibangun pengarang di luar dugaan
pembaca. Dengan adanya kejutan, sebuah cerpen menjadi tidak membosankan. Keempat,
kepaduan (unity), artinya berbagai unsur yang ditampilkan dalam alur cerita haruslah memiliki
kepaduan. Setiap unsur yang ada hendaknya membentuk satu kesatuan yang utuh sehingga
keberadaan antarunsurnya menentukan keberadaan unsur yang lain.
Plausibilitas (Kelogisan)
Plausibilitas merupakan sisi suatu alur cerita yang masuk akal dalam penyelesaian
masalahnya, dengan kata lain suatu cerita mesti memiliki kelogisan untuk memenuhi kaidah ini.
Contoh :
...ketika ia resmi memanggil ibu kepada Nyiwar dan memanggil abang kepada suami...
Di sini memang logis bukan memanggil ibu kepada mertua dan memanggil abang kepada sang
suami. Itulah yang dimaksud dengan plausibilitas.
Suspense (Keinginan mengetahui)
Suspense memacu rasa ingin tahu pembaca terhadap peristiwa yang terjadi pada tokoh atau
peristiwa lainnya. Hal ini sangat penting agar membuat pembaca tidak jenuh untuk membaca
cerita hingga akhir, intinya dengan suspense cerita akan makin hidup dan mendorong pembaca
melanjutkan membaca cerita untuk mengetahui jawaban dari permasalahan.
Contoh :
...Dan gajah yang mati akan menuntut balas dari negara...
Di sini pembaca akan mencari tahu, tindakan apa yang akan dilakukan oleh negara sebagai
balas perlakuan atas matinya gajah-gajah tersebut.
Surprise (Kejutan)
Di dalam cerita ada-ada saja hal yang tak disangka-sangka terjadi, hal inilah yang dinamakan
dengan suspense. Penyelesaian masalah yang tak disangka-sangka sebelumnya oleh

pembaca akan membuat pembaca semakin tertarik meneruskan membaca cerpen. Selain itu
akan membangun sebuah kesan tersendiri pada pembaca.
Contoh :
Zhu yang tiba-tiba jatuh cinta pada Sulaiman setelah melihat hasil sulaman Nyiwar.
Ini merupakan peristiwa yang tidak dikira-kira sebelumnya, itulah yang disebut surprise.
Unity (Kesatuan)
Tentunya sebuah cerita memiliki kesatuan dan hubungan yang sangat erat antar peristiwa satu
dengan peristiwa lainnya. Begitu juga dengan cerpen "Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina",
peristiwa satu ke peristiwa lainnya saling mengikat dan koheren

Anda mungkin juga menyukai