Anda di halaman 1dari 71

MENIKMATI

NOVEL
BAB 4
Kelompok 2A
ANGGOTA KELOMPOK
A
Almira Talitha Hasna (4)
Debby Imanuella (15)
Maylika Najwa Arifah (29)
M. Putera Kieran R. L. (32)
P E N G E R T I A N
NOVEL MERUPAKAN NARASUMBER ATAU KARANGAN

PROSA YANG PANJANG MENGANDUNG RANGKAIAN CERITA

KEHIDUPAN SESEORANG DENGAN ORANG DI

SEKELILINGNYA DENGAN MENONJOLKAN WATAK DAN SIFAT

PELAKU.

NOVEL ADALAH GENDRE FIKSI DAN FIKSI DAPAT

DIDEFINISIKAN SEBAGAI SENI ATAU KERAJINAN UNTUK

MERANCANG MELALUI KATA-KATA TERTULIS, REPRESENTATIF

KEHIDUPAN MANUSIA YANG MENGINSTRUKSIKAN ATAU

MENGALIHKAN KEDUANYA.
CIRI-CIRI
1. Pada umumnya novel terdiri dari sekurang-kurangnya 100 halaman, atau jumlah
katanya lebih dari 35.000 kata
2. Novel ditulis dengan suatu narasi dan deskripsi untuk menggambarkan suasana
kejadian di dalamnya.
3. Alur cerita di dalam novel cukup kompleks dan terdapat lebih dari satu impresi,
efek, dan emosi.
4. Umumnya setiap orang membutuhkan waktu setidaknya 120 menit untuk
membaca habis sebuah novel.
JENIS-JENIS
Berdasarkan Genre
Berdasarkan Isi dan Tokoh Novel Romantis, yaitu novel
Berdasarkan Nyata atau Novel Teelit, yaitu novel yang isinya menceritakan
Tidaknya Kejadian menceritakan tentang tentang kisah percintaan atau
Novel Fiksi, yaitu novel kehidupan remaja. kasih sayang.
yang isi ceritanya tidak Novel Songlit, yaitu novel Novel Horor, yaitu novel yang
berdasarkan kejadian di yang isinya terinspirasi dari isinya menceritakan
sebuah lagu. mengenai sesuatu atau
kehidupan nyata.
Novel Chicklit, yaitu novel peristiwa yang menakutkan.
Novel Non-Fiksi, yaitu
yang menceritakan tentang Novel Komedi, yaitu novel
novel yang isi ceritanya
kisah perempuan muda. yang isinya menceritakan
pernah terjadi di kehidupan
tentang hal-hal yang lucu.
nyata. Novel Dewasa, yaitu novel
Novel Inspiratif, yaitu novel
yang isinya tentang
yang isinya menceritakan
kehidupan orang dewasa.
tentang kisah yang inspiratif.
STRUKTUR
Abstrak
Inti/ringkasan dari novel yang menjadi gambaran awal sebuah
cerita. Abstrak bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai
isi cerita novel kepada para pembaca. Berisi pokok masalah,
tujuan, metode, data, dan kesimpulan dalam bentuk paragraf.

Orientasi
Orientasi biasanya berisi pengenalan dan berada di
awal-awal novel. Misalnya, pengenalan tokoh, latar
tempat dan suasana, serta waktu.
STRUKTUR
Komplikasi Klimaks Resolusi Koda
Secara garis Bagian dimana Bagian yang Bagian akhir
besar, komplikasi konflik yang terjadi memunculkan cerita atau
berisi rangkaian pada tahap solusi atas penutup dalam
masalah atau kompikasi terarah konflik yang novel.
konflik yang menuju suatu titik terjadi.
terjadi di dalam tertentu.
novel.
1 Tokoh

2 Alur atau Plot


UNSUR

Latar atau Setting


INTRINSIK 3

4 Sudut pandang atau point of view

5 Tema

6
Tokoh Alur Latar
Latar atau setting adalah

Tokoh adalah para pelaku yang


Alur atau plot adalah rangkaian

terdapat dalam sebuah cerita.


peristiwa yang disusun
gambaran yang digunakan untuk

Penokohan adalah teknik atau


berdasarkan hubungan
menempatkan peristiwa di dalam

cara menampilkan atau


kausalitas. Di dalam alur
suatu penceritaan fiksi. Latar ini

menggambarkan tokoh dalam


terdapat peristiwa yang saling menyaran pada tempat, waktu,

cerita fiksi. berelasi dalam peran masing-


sosial sehingga latar seringkali

masing, baik sebagai sebab


dibedakan menjadi tiga macam,

Sudut
maupun sebagai akibat sehingga

menciptakan konflik
yakni tempat, waktu, dan sosial.

Pandang
Sudut pandang atau point of view memasalahkan siapa

Tema
Tokoh adalah para pelaku yang terdapat

yang bercerita. Pencerita akan menempatkan tokoh

dalam sebuah cerita. Penokohan adalah


melalui berbagai cara atau pandangan dalam

teknik atau cara menampilkan atau

menampilkan tokoh, laku, latar, dan peristiwa untuk

menggambarkan tokoh dalam cerita fiksi.


menata cerita fiksi kepada pembaca.
MENGANALISIS ISI NOVEL

BERDASARKAN STRUKTUR

DAN UNSUR

INTRINSIKNYA
RONGGENG DUKUH PARUK
Karya Ahmad Tohari
Sepasang burung bangau melayang meniti angin berputar-
putar tinggi di langit. Tanpa sekali pun mengepak sayap,
mereka mengapung berjamjam lamanya. Suaranya melengking
seperti keluhan panjang. Kedua unggas itu telah melayang
beratus-ratus kilometer mencari genangan air. Telah lama
mereka merindukan amparan lumpur tempat mereka mencari
mangsa; katak, ikan, udang atau serangga air lainnya.

Namun kemarau belum usai. Ribuan hektare sawah yang


mengelilingi Dukuh Paruk telah tujuh bulan kerontang.
Sepasang burung bangau itu takkan menemukan genangan air
meski hanya selebar telapak kaki. Sawah berubah menjadi
padang kering berwarna kelabu. HAL 121 - 124
Segala jenis rumput, mati. Yang menjadi bercak-bercak hijau di sana-sini adalah kerokot, sajian
alam bagi berbagai jenis belalang dan jangkrik. Tumbuhan jenis kaktus ini justru hanya muncul
di sawah sewaktu kemarau berjaya.

Di bagian langit lain, seekor burung pipit sedang berusaha mempertahankan nyawanya. Dia
terbang bagai batu lepas dari katapel sambil menjerit sejadijadinya. Di belakangnya, seekor
alap-alap mengejar dengan kecepatan berlebih. Udara yang ditempuh kedua binatang ini
membuat suara desau. Jerit pipit kecil itu terdengar ketika paruh alap-alap menggigit kepalanya.
Bulubulu halus beterbangan. Pembunuhan terjadi di udara yang lengang, di atas Dukuh Paruk.

Angin tenggara bertiup. Kering. Pucuk-pucuk pohon di pedukuhan sempit itu bergoyang. Daun
kuning serta ranting kering jatuh. Gemersik rumpun bambu. Berderit baling-baling bambu yang
dipasang anak gembala di tepian Dukuh Paruk. Layang- layang yang terbuat dari daun gadung
meluncur naik. Kicau beranjangan mendaulat kelengangan langit di atas Dukuh Paruk.
Udara panas berbulan-bulan mengeringkan berjenis biji-bijian. Buah randu telah menghitam
kulitnya, pecah menjadi tiga juring. Bersama tiupan angin terburai gumpalan-gumpalan kapuk.
Setiap gumpal kapuk mengandung biji masak yang siap tumbuh pada tempat ia hinggap di
bumi. Demikian kearifan alam mengatur agar pohon randu baru tidak tumbuh berdekatan
dengan biangnya.

Pohon dadap memilih cara yang hampir sama bagi penyebaran jenisnya. Biji dadap yang telah
tua menggunakan kulit polongnya untuk terbang sebagai baling-baling. Bila angin berembus,
tampak seperti ratusan kupu terbang menuruti arah angin meninggalkan pohon dadap. Kalau
tidak terganggu oleh anak-anak Dukuh Paruk, biji dadap itu akan tumbuh di tempat yang jauh
dari induknya. Begitu perintah alam.

Dari tempatnya yang tinggi kedua burung bangau itu melihat Dukuh Paruk sebagai sebuah
gerumbul kecil di tengah padang yang amat luas. Dengan daerah pemukiman terdekat, Dukuh
Paruk hanya dihubungkan oleh jaringan pematang sawah, hampir dua kilometer panjangnya.
Dukuh Paruk, kecil dan menyendiri. Dukuh Paruk yang menciptakan kehidupannya sendiri
Dua puluh tiga rumah berada di pedukuhan itu, dihuni oleh orangorang seketurunan. Konon,
moyang semua orang Dukuh Paruk adalah Ki Secamenggala, seorang bromocorah yang
sengaja mencari daerah paling sunyi sebagai tempat menghabiskan riwayat keberandalannya.
Di Dukuh Paruk inilah akhirnya Ki Secamenggala menitipkan darah dagingnya.

Semua orang Dukuh Paruk tahu Ki Secamenggala, moyang mereka, dahulu menjadi musuh
kehidupan masyarakat. Tetapi mereka memujanya. Kubur Ki Secamenggala yang terletak di
punggung bukit kecil di tengah Dukuh Paruk menjadi kiblat kehidupan kebatinan mereka.
Gumpalan abu kemenyan pada nisan kubur Ki Secamenggala membuktikan polah-tingkah
kebatinan orang Dukuh Paruk berpusat di sana.

Di tepi kampung, tiga orang anak laki-laki sedang bersusah-payah mencabut sebatang
singkong. Namun ketiganya masih terlampau lemah untuk mengalahkan cengkeraman akar
ketela yang terpendam dalam tanah kapur. Kering dan membatu. Mereka terengah-engah,
namun batang singkong itu tetap tegak ditempatnya. Ketiganya hampir berputus asa
seandainya salah seorang anak di antara mereka tidak menemukan akal.
”Cari sebatang cungkil,” kata Rasus kepada dua temannya. ”Tanpa cungkil mustahil kita dapat
mencabut singkong sialan ini.”

”Percuma. Hanya sebatang linggis dapat menembus tanah sekeras ini,” ujar Warta. ”Atau lebih
baik kita mencari air. Kita siram pangkal batang singkong kurang ajar ini. Pasti nanti kita mudah
mencabutnya.”

”Air?” ejek Darsun, anak yang ketiga. ”Di mana kau dapat menemukan air?”

......

Kemudian Rasus, Warta, dan Darsun berpandangan. Ketiganya mengusap telapak tangan
masing-masing. Dengan tekad terakhir mereka mencoba mencabut batang singkong itu
kembali. Urat-urat kecil di tangan dan di punggung menegang. Ditolaknya bumi dengan
hentakan kaki sekuat mungkin. Serabut-serabut halus terputus. Perlahan tanah merekah. Ketika
akar terakhir putus ketiga anak Dukuh Paruk itu jatuh terduduk.
Tetapi sorak-sorai segera terhambur. Singkong dengan umbi-umbinya yang hanya sebesar jari
tercabut.

Adat Dukuh Paruk mengajarkan, kerja sama antara ketiga anak laki-laki itu harus berhenti di
sini. Rasus, Warta, dan Darsun kini harus saling adu tenaga memperebutkan umbi singkong
yang baru mereka cabut. Rasus dan Warta mendapat dua buah, Darsun hanya satu. Tak ada
protes. Ketiganya kemudian sibuk mengupasi bagiannya dengan gigi masing-masing, dan
langsung mengunyahnya. Asinnya tanah.

Sambil membersihkan mulutnya dengan punggung lengan, Rasus mengajak kedua temannya
melihat kambing-kambing yang sedang mereka gembalakan. Yakin bahwa binatang gembalaan
mereka tidak merusak tanaman orang, ketiganya berjalan ke sebuah tempat di mana mereka
sering bermain. Di bawah pohon nangka itu mereka melihat Srintil sedang asyik bermain
seorang diri. Perawan kecil itu sedang merangkai daun nangka dengan sebatang lidi untuk
dijadikan sebuah mahkota (Ronggeng Dukuh Paruk, 1982:1-5).
Karena letak Dukuh Paruk di tengah amparan sawah yang sangat luas, tenggelamnya matahari
tampak dengan jelas dari sana. Angin bertiup ringan. Namun cukup meluruhkan dedaunan dari
tangkainya. Gumpalan rumput kering menggelinding dan berhenti karena terhalang pematang.

Hilangnya cahaya matahari telah dinanti oleh kelelawar dan kalong. Satusatu mereka keluar dari
sarang, di lubang-lubang kayu, ketiak daun kelapa atau kuncup daun pisang yang masih
menggulung. Kemarau tidak disukai oleh bangsa binatang mengirap itu. Buah-buahan tidak
mereka temukan. Serangga pun seperti lenyap dari udara. Pada saat demikian kampret harus
mau melalap daun waru agar kehidupan jenisnya lestari.

Pelita-pelita kecil dinyalakan. Kelap-kelip di kejauhan membuktikan di Dukuh Paruk yang sunyi
ada kehidupan manusia. Bulan yang lonjong hampir mencapai puncak langit. Cahayanya
membuat bayangan temaram di atas tanah kapur Dukuh Paruk. Kehadirannya di angkasa tidak
terhalang awan. Langit bening.
Udara kemarau makin malam makin dingin. Pagelaran alam yang ramah bagi anak-anak.
Halaman yang kering sangat menyenangkan untuk arena bermain. Cahaya bulan mencipta
keakraban antara manusia dengan lingkup fitriyahnya. Anak-anak, makhluk kecil yang masih
lugu, layak hadir di halaman yang berhias cahaya bulan. Mereka pantas berkejaran, bermain dan
bertembang. Mereka sebaiknya tahu masa kanak-kanak adalah surga yang hanya sekali datang.
(Ronggeng Dukuh Paruk, hlm 7–9).
RONGGENG DUKUH PARUK
Karya Ahmad Tohari
STRUKTUR
Abstrak
Novel ini bercerita tentang perjalan hidup tokoh

Srintil yang terpilih menjadi seorang penari

ronggeng di kampungnya dan bagaimana

keadaan itu mengubah jalan hidupnya dan juga

kekasihnya. Dalam buku surat buat emak di tulis

perjalanan hidup tokoh Rasus yang mencari

gambaran emaknya dalam diri srintil.


STRUKTUR
Orientasi

Menceritakan tentang kehidupan rasus

dan srintil ketika masih kecil yang harus

di tinggal oleh kedua orang tua mereka

karena peristiwa keracunan tempe

bongkrek yang menimpa warga Dukuh

Paruk.
STRUKTUR
Komplikasi
2. Peningkatan Konflik
1. Timbulnya Konflik
Ketika srintil harus menyelesaikan syarat

Ketika srintil mulai menjadi ronggeng baru,

terakhir menjadi seorang ronggeng, syarat

saat itu kehidupan srintil mulai berubah. Dari

terakhir yang harus dipenuhi itu bernama

yang dulunya sering bermain bersama Rasus,

bukak-klambu. Sebuah syarat yang akan

Warta, Darsun, tapi setelah menjadi ronggeng

menggoyahkan hubungan Rasus dan Srintil.

dia sudah tidak ada waktu untuk bermain.

Hal itu memunculkan kebencian yang

Menanggapi hal itu Rasus mulai renggang

mendalam bagi rasus atas semua

dengan srintil, wanita yang disukainya.


kebudayaan yang ada di Dukuh paruk.
STRUKTUR
Komplikasi
STRUKTUR
Klimaks
Ketika Rasus pergi meninggalkan Dukuh. Dia kemudian bergabung dengan sebuah batalyon

TNI yang bermarkas tak jauh dari Dukuh Paruk, di mana ia berteman dengan Sersan Binsar

(Tio Pakusadewo) yang juga mengajarkan dia membaca. Sementara itu, warga Dukuh Paruk

yang dirundung kelaparan dan kemiskinan mulai merangkul komunisme walaupun tidak

paham tentang politik. Grup kesenian ronggeng Dukuh Paruk yang termasuk Kartareja,

Sakarya, Sakum dan Srintil mulai sering diminta partai komunis dalam acara kesenian rakyat

agar bisa menarik massa. Namun kemudian malapetaka politik terjadi di Jakarta tahun 1965,

dan karena kebodohan mereka tentang politik, warga dukuh Paruk pun ikut terseret karena

"keterlibatan" mereka dalam acara-acara kesenian rakyat tersebut. Setelah terjadinya

percobaan kudeta yang gagal di Jakarta, Rasus dikirim oleh Sersan Binsar dalam misi untuk

"mengamankan" orang-orang partai komunis di daerah


STRUKTUR
Klimaks

Namun, ketika giliran Dukuh Paruk tiba karena ikut terseret ke dalam pembantaian berdarah itu,

Rasus bergegas kembali, meninggalkan rekan pasukannya ke kampung halamannya untuk mencari

dan menyelamatkan cintanya, Srintil.


STRUKTUR
Resolusi
Rasus menemukan Dukuh Paruknya telah hancur dan warganya telah

hilang seperti ditelan bumi, hanya menyisakan Sakum yang buta.

Sakum meminta Rasus untuk secepatnya mencari Srintil, namun

pencarian Rasus akhirnya sia-sia. Rasus tiba di sebuah kamp

konsentrasi tersembunyi tepat pada saat Srintil dan warga Dukuh

Paruk dibawa oleh kereta pengangkut dan menghilang entah ke mana.


STRUKTUR
Resolusi
STRUKTUR
Koda
Sepuluh tahun kemudian, Rasus berpapasan dengan seorang penari kumal

yang mirip dengan Srintil dan seorang penabuh kendhang buta yang mirip

dengan Sakum di Desa Dawuan. Rasus memberikan pusaka ronggeng Dukuh

Paruk kepada penari tersebut, dan penari tersebut berlalu meninggalkannya.

Rasus tersenyum, menandakan dia mengenali penari tersebut sebagai cintanya,

Srintil. Film diakhiri dengan sang penari kumal dan si pemusik buta yang menari

dan menghilang di cakrawala.


STRUKTUR
Koda
UNSUR INTRINSIK
Tema
Tema yang menonjol dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk yaitu
bertemakan cinta, budaya, dan adat istiadat. Di mana novel Ronggeng
Dukuh Paruk menceritakan tentang adat istiadat dan kebudayaan dari
sebuah dukuh yang ada di Banyumas yang bernama Dukuh Paruk yang
kondang dengan ronggengnya. Di dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk
juga diselipkan kisah cinta asmara sang ronggeng Srintil yang
merupakan tokoh utama dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk yang
menjalin kisah cinta dengan pemuda bernama Rasus.
Tema
Alur
Alur dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk menggunakan alur maju tetapi

kadang-kadang disertai flashback yang menceritakan kisah masa lalu,

seperti yang menceritakan tentang malapetakan tempe bongkrek

sebelas tahun yang lalu.


Latar
Dukuh Paruk
“Dengan daerah pemukiman terdekat, Dukuh Paruk hanya dihubungkan
oleh jaringan pematang sawah, hampir dua kilometer pajangnya. Dukuh
paruk, kecil dan menyendiri. Dukuh paruk yang menciptakan
kehidupannya sendiri”
Sudut Pandang
Penggunaan sudut pandang orang pertama pelaku utama
TOKOHSRINTIL DEWASA

Mudah Percaya, Pemilih, Suka Menolong, Penyayang


TOKOH
RASUS DEWASA

Pendendam, Pemberani
TOKOH
SAKARYA (KAKEK SRINTIL)

Penyayang dan Penyabar


TOKOH
KARTAREJA (DUKUN RONGGENG)

Licik
TOKOH
NYI KARTAREJA (ISTRI DUKUN)

Licik dan Kasar


TOKOH
SAKUM (PENABUH CALUNG YANG BUTA)

Hebat, Optimis, Tekun, Baik


TOKOHPAK BAKAR

Jahat dan Manipulatif


TOKOH
SERSAN BINSAR

Tegas
TOKOH DARSUN

Licik dan Pembohong


Nilai
Nilai yang terkandung dalam novel RDP yaitu nilai yang

dapat memberikan atau mengandung hubungan yang

mendalam dengan suatu masyatrakat, peradaban, atau

kebudayaan. Adanya ronggeng merupakan pemersatu


masyarakat yang ada di Dukuh Paruk. Nilai budaya yang

terdapat dalam novel juga sangat erat dengan adat yang

ada di Dukuh paruk.


Moral
Melalui novel RDP pengarang melukiskan kehidupan masyarakat yang masih berada dalam

alam pikiran mistis, miskin, longgar tatanan moralnya, dan ronggeng. Dengan kemelaratan

yang turun temurun tidak menumbuhkan semangat masyarakat Dukuh Paruk untuk

memperbaiki hidup. Tapi walaupun begitu kehidupan mereka sangat bergantung pada

pertunjukkan ronggeng yang menghasilkan kesenangan pribadi.


Tingkah laku masyarakat Dukuh Paruk yang biasa dengan sumpah serapah

mencerminkan kebiasaan yang dinilai tidak baik. Sehingga moral yang terdapat dalam

novel RDP banyak membahas tentang bentuk moral etika, yaitu membicarakan masalah

perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang dapat dinilai baik dan mana yang dapat

dinilai tidak baik.


Ada Pertanyaan?
MENIKMATI

NOVEL
BAB 4
Kelompok 2B
ANGGOTA KELOMPOK
B
Aulia Eka Anggraeni (7)
Azmy Umar (8)
Clara Leoni Fadiar (12)
Sheila Oktavirca R. (37)
P E N G E R T I A N
NOVEL MERUPAKAN NARASUMBER ATAU KARANGAN
PROSA YANG PANJANG MENGANDUNG RANGKAIAN CERITA
KEHIDUPAN SESEORANG DENGAN ORANG DI
SEKELILINGNYA DENGAN MENONJOLKAN WATAK DAN SIFAT
PELAKU.

NOVEL ADALAH GENDRE FIKSI DAN FIKSI DAPAT

DIDEFINISIKAN SEBAGAI SENI ATAU KERAJINAN UNTUK

MERANCANG MELALUI KATA-KATA TERTULIS, REPRESENTATIF

KEHIDUPAN MANUSIA YANG MENGINSTRUKSIKAN ATAU

MENGALIHKAN KEDUANYA.
DILAN 1990 Pidi baiq

Pagi itu di Bandung, pada bulan September tahun 1990, setelah turun
dari angkot, aku,si Milea berjalan bersama yang lain untuk menuju ke
sekolah. Saat itulah aku mendengar suara sepeda motor yang datang
dari arah belakang dan mendekatiku. Aku gak tahu apa yang dia
inginkan. Aku hanya berpikir dia adalah salah satu dari anak nakal di
dunia. “ Selamat Pagi, kamu Milea ya?.” “ Aku ramal nanti kita akan
bertemu di kantin.”Kupilih diam karena aku gak tahu siapa dia.
Di tengah barisan siswa yang sedang upacara, ada dia bersama temannya berdiri di depan
menghadap ke arah kami. Aku tanya dengan Revi, teman sekelasku. “ Siapa dia?” dan Revi
menjawab “ Dia adalah Dilan.” Sejak itu, aku mulai mencari tahu tentangnya. Lanjut ketika
pulang sekolah, Dilan menghampiriku untuk ikut naik angkot bersamaku sambil berkata “ Kamu
cantik, tapi aku belum mencintaimu. Enggak tahu kalau sore.” Suaranya pelan tapi seperti petir.
Aku masih diam. Keesokan harinya, aku dapat surat dari Dilan. Isinya adalah “ Pemberitahuan:
sejak sore kemarin, aku sudah mencintaimu!- Dilan. Aku kaget dan langsung menutupnya.

Saat aku di Jakarta, Beni datang berdua dengan Saribin, dimana saat itu aku sedang duduk
dengan Nandan. “ Aku kira kamu gak datang.” Kataku. “Suka kalau gue gak datang?” Beni
nanya dengan tatapan yang mengerikan. Aku tahu dia marah!cemburu! “Lu pacarnya?Kenapa lu
berdua?” Beni membentak Nandan. Beni merangsek dan aku langsung bilang “Kita Putus!!”.
Inilah sifat Beni, aku gak sedih, aku marah. Aku teringat kata dilan “ Jangan pernah bilang ke
aku ada yang menyakitimu. Nanti besok orang itu akan hilang.” Andai saja, ada dilan saat itu.
Beni datang ke rumah ditemani pamannya, Mas Ato. Kedatangan mereka adalah agar
hubunganku dengan Beni bisa baik lagi. Namun aku meminta waktu untuk memutuskannya.
Keesokannya Beni menelpon “Gimana, beb?” “Gua milea, bukan beb. Gua butuh cowo seperti
yang lagi gue cintai di Bandung. Gue ngeluh karena punya cowo kaya lo.” Dan kami pun resmi
berputus.

Aku pergi dengan Dilan menyusuri jalan Buah Batu yang sepi. Hingga sampai ke rumah Dilan di
daerah Riung Bandung. Aku pun bertemu dengan Bunda “ Bunda, Lia rindu!” “ Ah cantik, bunda
juga rindu!.” Tak lama, Dilan mendapat telfon dari Anhar. Aku yakin itu ada sangkut pautnya
dengan rencana penyerangan, aku harus mencegahnya! Aku menjadi milea yang manja dan
maksa untuk jalan hanya karena itu.
Di sekolah, hari itu aku sangat murung. Aku terus mencari dilan namun tidak ketemu. Akhirnya
aku ke warung Bi eem, dan anhar dengan sinisnya menegurku, “ Nyari dilan?!jangan terlalu
dikekanglah!” aku mencoba menahan marahku. Namun susi terus memanasi Anhar dan aku
langsung berkata dengan melotot“ Sekarang kau mau apa hah?!” Anhar pun berdiri dan
langsung mendorong dan menamparku!. Aku keluar dan air mataku jatuh. Aku terus mencari
Dilan, tak lama kemudian, ternyata Dilan berantem dengan Anhar karena dia tau Anhar sudah
menyakitiku.

Bu Rini dan aku pun langsung menghentikan Dilan dan aku pun langsung membersihkan darah
yang ada di mukanya. Aku senyum dan langsung mencium pipi kirinya dengan malu. “ jadi
masih harus ya aku nyatain kita pacaran?” katanya. Setelah itu, dia mengambil buku tulis dan
pulpen dan menulis “ Hari ini, di Bandung, tanggal 22 Desember 1990, Dilan dan Milea dengan
penuh perasaan telah resmi berpacaran. Hal hal mengenai penyempurnaan dan kemesraan akan
diselenggarakan dengan dalam tempo yang selama-lamanya. “. Dilan dan Milea pun sedang
sibuk pacaran, di atas motor CB 100, mengarungi jalan buah batu di bawah naungan awan yang
mendung.
STRUKTUR
Abstrak
novel ini ia menceritakan seorang perempuan bernama Milea Adnan
Husain. Ia menjadi tokoh aku dalam cerita ini.Ia tinggal di Jakarta kawasan
Slipi, tetapi ia bersama keluarganya harus pindah ke Bandung kawasan
Buah Batu di sana ia tinggal di rumah bekas neneknya. Ia pindah
dikarenakan harus mengikuti ayahnya seorang tentara yang harus pindah
tugas ke Bandung
DILAN 1990
Abstrak
Orientasi
Pada bab awal, Milea akan memperkenalkan segala sesuatu tentang dirinya, kisah
cintanya dan keluarganya. Milea akan menceritakan tentang perjalanan cintanya bersama
Dilan pada tahun 1990 yang bermula dari sebuah ramalan di awal pertemuan mereka.
Perkenalan mereka bermula dari seorang lelaki yang dihukum dan diketahui bernama
Dilan.
Orientasi
Komplikasi
Semakin hari hubungan dilan dan milea nampak semakain dekat, namun didalam
masa pendekatan tersebut Anhar yang selaku teman se-anggota dilan di geng
motor merasa dilan berubah. Sikap dilan yang terkadang anhar berfikir bahwa karna
milea yang membuat dilan jauh dari geng motor tersebut. Dilan dan milea makin hari
makan terlihat deket, karna kehumorisan dilan membuat milea nyaman di dekat
dilan. Namun bukan hanya dilan yang manaruh hatinya di milea,ada banyak dan
salah satu teman kelas milea, yaitu jaja. Dan ternyata status milea masih berpacaran
dengan beni, pacar dijakarta sebelum pindah kebandung dan ditandai dengan konflik
antara Beni dan Milea yang menyebabkan mereka putus.
Komplikasi
Klimaks
Karna ada sesuatu keganjalan, milea akhirnya memutuskan untuk mencari dilan ke
warung bi eem. Saat berada di warung bi eem ternyata tidak ada dilan, melaikan ada
anhar dan sebagian teman dilan yang bolos sekolah. Anhar yang emosi melihat
milea datang ke warung bi eem akhirnya menyindir milea karna kedekatannya
dengan dilan membuat dilan merasa jauh dari teman – temannya, dan selalu
menomersatukan milea dibanding teman – temannya. Milea pun tersulut emosi,
anhan pun makin emosi dan akhirnya anhar menampar milea.
Klimaks
Resolusi
Dilan pun mengetahui bahwa milea ditampar oleh sahabatnya sendiri pun marah
besar, dilan mencari anhar dan akhirnya terjadi perkelahian. Retaklah
persahabatan dengan anhar,dan milea sedikit menjauhi dilan
Resolusi
Koda
Dan setelah kejadian itu akhirnya milea, dilan dan anhar bersatu, tidak mempersalahkan
apa yang terjadi warung bi eem. Anhar sudah meminta maaf kepada milea dan dilan,
mereka pun memaafkannya. Masalah pacar milea yang dijakarta pun sudah berakhir
karna sifat pemarah dan overprotect yang sudah membuat milea gerah, dan membuat
dilan dan milea akhirnya kembali bersatu dalam ikatan “pacaran” mereka berdua
menikmati masa sma mereka dengan kekonyolan dilan yang membuat milea nyaman
berada didekat dilan
Koda
KEBAHASAAN
1. Verba material adalah kata kerja yang berimbuhan yang mengacu pada tindakan fisik yang dapat
dilihat secara nyata oleh partisipan yang melakukan sesuatu yang bisa disebut aktor. Contoh
Kalima Verbal Material:
Di sekolah, hari itu aku sangat murung. Aku terus mencari dilan namun tidak ketemu.
Setelah turun dari angkot, aku,si Milea berjalan bersama yang lain untuk menuju ke sekolah

2. Verba mental adalah verba yang menerangkan persepsi Contoh Kalima Verbal Material:
Di sekolah, hari itu aku sangat murung
Dan anhar dengan sinisnya menegurku

3. Konjungsi temporal adalah kata hubung yang menerangkan hubungan waktu dari dua peristiwa
yang berbeda. Konjungsi temporal termasuk kata hubung yang erat kaitannya dengan waktu.
Contoh Kalimat Konjungsi Temporal:
Isinya adalah “ Pemberitahuan: sejak sore kemarin, aku sudah mencintaimu!- Dilan
4. Kata sifat merupakan kelas kata yang mengubah kata benda atau kata ganti, biasanya
dengan menjelaskannya atau membuatnya menjadi lebih spesifik. Contoh Kata sifat:
Aku hanya berpikir dia adalah salah satu dari anak nakal di dunia.

5. Kalimat langsung adalah kalimat yang menirukan ucapan atau ujaran orang lain.
Contoh kalimat langsung:
“ Aku kira kamu gak datang.” Kataku.

6. Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang melaporkan atau memberitahukan perkataan orang
lain dalam bentuk kalimat berita.
Contoh kalimat tidak langsung:
Aku teringat kata dilan “ Jangan pernah bilang ke aku ada yang menyakitimu. Nanti besok orang
itu akan hilang.”

7. Kalimat lampau adalah kalimat yang menyatakan peristiwa masa lampau.


Contoh Kalimat Lampau:
“ Aku kira kamu gak datang.” Kataku.
PANDANGAN MELALUI ASPEK KEHIDUPAN
Sosial
Pada novel ini, penulis menekankan pada rasa persahatan dan rasa
kesetiakawanan diantara tokoh-tokoh utama dan tokoh-tokoh
pembantu sehingga terjadi hubungan yang sangat harmonies
diantara tokoh-tokoh tersebut. Seperti persahatan antara mileage
dengan Nandan dan teman sekelasnya yang lain. Penulis juga
menggambarkan tokoh Dilan sebagai anak geng motor memiliki
keistimewaan yaitu Dilan memiliki sikap setia kawan terhadap
seluruh teman di geng motornya. Selain setia kawan Dilan juga
memiliki sifat yang bertanggung jawab contoh ketika geng motornya
memiliki sebuah masalah namun Dilan tidak lari dari masalah
tersebut dan menghadapinya.
Keagamaan Budaya

Penulis menggambarkan tokoh Dilan Penulis mengenalkan para pembacanya


sebagai orang yang taat beragama dan rajin tentang masakan khas Bandung atau Sunda
beribadah walaupun senakal apapun. yaitu bala-bala yang memiliki bentuk seperti
bakwan. Penulis juga menggambarkan
masyarakat di kota bandung yang ramah
dan sopan. Selain itu, settingannya yang
menggambarkan suasana bandung di tahun
1990-an baik keadaan alam maupun
suasana dan tradisi masyarakatnya.
MERANCANG NOVEL
1. Penulisan
Proses awal penulisan, terdiri atas tahap prapenulisan dan penyusi.man kerangka. Pada proses
pra-penulisan, dilakukan penentuan tema atau ide.

2. Penyusunan kerangka
penyusunan kerangka, perlu diperhatikan penentuan unsur intrinsik (penokohan, latar, alur,
sudut pandang, gaya bahasa, dan amanat)

3. Menulis
mengembangkan kerangka yang sudah dibuat dan memeriksa kembali aspek bacaan.

4. Akhir menulis
berkaitan dengan penilaian terhadap naskah novel sebeh..tm dipublikasikan. Hal tersebut
dilakukan untuk mendapatkan kritik, tanggapan, maupun saran terhadap novel yang telah
dibuat. Kegiatan tersebut dikenal dengan proofreading.

Anda mungkin juga menyukai