Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ANALISIS UNSUR EKSTRINSIK

NOVEL SHERLOCK HOLMES : SKANDAL


ASMARA BERUJUNG MAUT

Disusun Oleh :

Siti Dilla Maisyara Pratama

X-Jasa Boga-1

SMK NEGERI 24 JAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt., karena berkat rahmat dan hidayah-
Nya penulis telah dapat menyelesaikan makalah berjudul “Analisis Unsur Ekstrinsik Novel
Sherlock Holmes : Skandal Asmara Berujung Maut.”, dan salam hangat untuk Ibu Siti
Ni’matul Azizah, selaku guru Bahasa Indonesia kami yang telah memberi arahan serta
dukungan untuk menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah
satu tugas mata sekolah Analisis karya ilmiah dan Menulis karya ilmiah.

Sastra merupakan bagian dari seni yang berusaha menampilkan nilai-nilai keindahan
yang bersifat aktual dan imajinatif sehingga mampu memberikan hiburan dan kepuasan
rohaniah pembacanya. Apresiasi sastra memiliki pengertian sebagai suatu aktivitas
merasakan atau menikmati karya seni dengan sunggguh-sungguh sehingga tumbuh
pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran kritis dan keperkaan yang baik terhaadap karya
sastra. Setelah mampu mengapresiasi barulah menganalisis unsur-unsur instrinsik dan
ekstrinsik novel tersebut. Oleh karena itu dalam makalah ini akan dibahas tentang analisis
unsur ekstrinsik novel “Analisis Unsur Ekstrinsik Novel Sherlock Holmes : Skandal Asmara
Berujung Maut.”

Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih memiliki


banyak kekurangan, baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh
sebab itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Akhirnya semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
penulis dan bagi pembaca.

Jakarta, 22 Februari 2017

Penulis

2
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….....ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah……………………………………….....................4

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Nilai- Nilai yang terkandung...........................................................................7
2.2 Sudut pandang yang digunakan.......................................................................7
2.3 Kalimat konotasi dan denotasi.........................................................................9
2.4 Tata bahasa yang digunakan............................................................................9
2.5 Majas yang terdapat dalam buku ini..............................................................10
2.6 Kelebihan dan kekurangan............................................................................10
BAB III KESIMPULAN
A. Kesimpulan………………………………………………………………...12
B. Saran…………………………………………………………………….....12
Daftar Pustaka………………………………………………………………..13

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hadirnya suatu karya sastra tentunya agar dinikmati oleh para pembaca. Untuk
dapat menikmati sebuah karya sastra secara baik diperlukan seperangkat pengetahuan akan
karya sastra. Tanpa pengetahuan yang cukup penikmatan akan sebuah karya sastra hanya
bersifat dangkal dan sepintas karena kurangnya pemahaman yang tepat.

Dalam dunia fiksi kadang ada sesuatu yang tidak dapat diterima oleh akal sehat,
karena seorang pengarang menggunakan imajinasinya untuk diwujudkan dalam karya sastra.
Dari sinilah dapat disimpulkan bahwa karya sastra merupakan sebuah bentukan dari proses
imajinatif pengarang dalam mengapresiasi untuk menjadi sesuatu yang estetik.
Dikalangan remaja karya satra yang paling diminati biasanya karya sastra berbentuk
prosa terutama novel. Novel merupakan karya prosa fiksi yang ditulis secara naratif (dalam
bentuk cerita). Kata novel berasal dari bahasa Italia “novella” yang berarti sebuah kisah atau
sepotong berita. Selain dari bahasa Italia novel juga berasal dari bahasa Latin yaitu
“novellus” yang diturunkandari kata “novies” yang berarti baru (Tarigan, 1984 : 164).
Jadi, dapat disimpulkan bahwa novel adalah karya imajinatif yang mengisahkan sisi
utuh problematika kehidupan seseorang atau beberapa orang tokoh. Novel menceritakan
suatu kejadan luar biasa dari kehidupan tokoh. Dikatakan luar biasa karena dari kejadian itu,
lahir suatu konflik yang menimbulkan pergolakan jiwa para tokohnya sehingga mengubah
jalan hidupnya.
Dalam membaca novel, agar pembaca dapat menikmati dan memahami isi dan jalan
cerita di dalamnya diperlukan pengetahuan mengenai unsur-unsur yang terkandung dalam
sebuah novel yang sering disebut dengan unsur intrinsik. Unsur intrinsik tersebut meliputi
tema, tokoh, alur, setting, sudut pandang, dan amanat. Dengan begitu, pembaca akan lebih
mudah menangkap maksud dan makna yang ingin disampaikan oleh pengarang.
Oleh sebab itu, jika pembaca dapat memahami dengan tepat unsur intrinsik dari
sebuah novel yang dibaca, maka pembaca dapat menikmati novel tersebut dengan baik
karena pembaca telah mengerti makna dan jalan cerita pada sebuah novel yang dibaca.

4
1.2 Rumusan Masalah

1. Nilai-Nilai yang terkandung dalam novel Sherlock Holmes : Skandal Asmara


Berujung Maut?
2. Sudut pandang yang digunakan pengarang dalam novel Sherlock Holmes : Skandal
Asmara Berujung Maut?
3. Penggunaan kalimat konotasi dan denotasi dalam novel Sherlock Holmes : Skandal
Asmara Berujung Maut?
4. Penggunaan tata bahasa dalam novel Sherlock Holmes : Skandal Asmara Berujung
Maut?
5. Majas yang ditulis pengarang dalam novel Sherlock Holmes : Skandal Asmara
Berujung Maut?
6. Kelebihan dan kekurangan pada novel Sherlock Holmes : Skandal Asmara Berujung
Maut?

1.3 Identifikasi Masalah

1. Mengidentifikasi nilai-nilai yang terkandung dalam novel Sherlock Holmes : Skandal


Asmara Berujung Maut
2. Mengidentifikasi sudut pandang yang digunakan dalam novel Sherlock Holmes :
Skandal Asmara Berujung Maut
3. Mengidentifikasi penggunaan kalimat konotasi dan denotasi dalam novel Sherlock
Holmes : Skandal Asmara Berujung Maut
4. Mengidentifikasi penggunaan tata bahasa dalam novel Sherlock Holmes : Skandal
Asmara Berujung Maut
5. Mengidentifikasi majas yang terkandung dalam novel Sherlock Holmes : Skandal
Asmara Berujung Maut
6. Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan buku dalam novel Sherlock Holmes :
Skandal Asmara Berujung Maut

1.4 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam novel Sherlock Holmes : Skandal


Asmara Berujung Maut

5
2. Mengetahui sudut pandang yang digunakan dalam novel Sherlock Holmes : Skandal
Asmara Berujung Maut
3. Mengetahui penggunaan kalimat konotasi dan denotasi dalam novel Sherlock Holmes
: Skandal Asmara Berujung Maut
4. Mengetahui penggunaan tata bahasa dalam novel Sherlock Holmes : Skandal Asmara
Berujung Maut
5. Menegtahui majas yang terkandung dalam novel Sherlock Holmes : Skandal Asmara
Berujung Maut
6. Mengetahui kelebihan dan kekurangan buku dalam novel Sherlock Holmes : Skandal
Asmara Berujung Maut

6
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Nilai-nilai yang terkandung dalam novel Sherlock Holmes : Skandal Asmara
Berujung Maut

a. Nilai Sosial

Di dalam novel ini terdapat unsur sosial, yaitu membantu orang. Seperti : “Dengan
senang hati Lady Frances membantu Nyonya Schlesseingger untuk merawat Dokter
Schlessingger.”1

b. Nilai Budaya

Nilai budaya yang terdapat pada novel ini adalah adanya cara penulisan atau tata
bahasa dari negara lain. Salah satu contohnya adalah : “ Bukan sama sekali. Huruf ‘G’
dengan ‘t’ kecil berarti ‘Gasellschaft,’ yakni bahasa Jerman yang berarti “Perusahaan”. 2

c. Nilai Agama

Di novel terdapat beberapa unsur agama, yaitu : “Dokter Schlessingger adalah


seorang pria yang taat pada agama dan pernah bekerja di Amerika Selatan. Di sana sang
dokter pernah jatuh sakit. Lady Frances sendiri adalah seorang wanita yang sangat taat pada
agama, dan bagi Lady Frances merupakan suatu kehormatan bisa mengenal pria seperti
Dokter Schlessingger.”3

1
Arthur Conan Doyle, Sherlock Holmes:Skandal Asmara Berujung Maut tahun 2014. Yogyakarta:Penerbit Narasi
hlm 22

2
Ibid, hlm 65
3
Ibid, hlm 22

7
2.2 Sudut pandang yang digunakan dalam novel Sherlock Holmes : Skandal Asmara
Berujung Maut

a. Sudut pandang tokoh

Dalam novel ini, sang penulis Sir Arthur Conan Doyle menggunakan sudut pandang
orang pertama sebagai pelaku sampingan. Maksudnya, si “aku” atau orang pertama
mengisahkan kisah tentang teman/tokoh yang bersangkutan.

Contoh didalam novel ini : “ Sebelum pergi meninggalkan Lausanne, aku mengirim
telegram untuk Holmes yang isinya memberitahukan kepadanya apa saja yang telah
kulakukan selama di Lausanne. Holmes membalas telegram dan berkata kalau dia bangga
denganku tetapi aku tidak tahu apakah ucapannya itu sebuah lelucon belaka atau dia serius.”4

b. Sudut pandang pembaca

Menurut saya, novel Sherlock Holmes : Skandal Asmara Berujung Maut ini
sangat menarik untuk dibaca, karena novel ini membawakan cerita yang cukup
menegangkan dan sangat seru!

Novel ini banyak mengandung misteri, teka-teki yang memusingkan, yang


dapat membuat pembaca penasaran dan mencoba menerka-nerka. Ada banyak unsur
positif dan negatif dari para tokoh dalam novel ini. Tentunya terdapat amanat yang
terkandung dalam novel ini secara tersirat.

Novel ini juga sangat seru dan menegangkan dimana ada sedikit baku hantam
antar tokoh, kejar-kejaran,menyamar, dan masih banyak lagi. Karena alur tersebut
dapat membawa para pembaca ikut merasakan ketegangan dalam cerita di buku ini.

c. Sudut pandang penulis

Sir Arthur Ignatius Conan Doyle, yang lahir di Edinburgh, Skotlandia pada 22
Mei 1859, berketurunan Irlandia, adalah seorang ahli fisika dan juga penulis. Ayahnya,
Charles Doyle, adalah alkoholik kronis, sementara ibunya, Mary Doyle, adalah wanita
berpendidikan yang sangat mencintai buku dan senang bercerita. Arthur Conan Doyle
meninggal di Crowborough, Inggris, pada 7 Julis 1930 karena serangan jantung.

4
Ibid, hlm 21

8
Ia menjadi terkenal karena karya fiksi kriminalnya yang sangat fenomenal
dengan tokoh utama Sherlock Holmes. Meskipun begitu, karyanya tidak hanya fiksi kriminal,
namun juga novel fantasi, science fiction, drama romantis, nonfiksi, serta novel sejarah. Ia
ditahbiskan dengan gelar Sir oleh Raja Edward VII pada 1902 atas jasanya sebagai dokter
relawan.5

2.3 Kalimat konotasi dan denotasi dalam novel Sherlock Holmes : Skandal Asmara
Berujung Maut

a. Kalimat konotasi

Dalam novel ini terdapat beberapa kalimat konotasi, diantaranya ialah :

➢ Tampangnya seperti binatang liar.


➢ Namun ia berdiri diatas dengan agung membelakangi lampu-lampu koridor,
memandang kembali ke jalan.
➢ Ia melihat kami dengan tatapan mata tajam sementara kami melangkah dari
dalam kereta.
➢ Jawab rekanku, sambil menatapnya dengan sebuah tatapan penuh tanya.
➢ Anda membuat saya menyingkap apa yang ingin Anda ketahui.

b. Kalimat denotasi

Dalam novel ini terdapat beberapa kalimat denotasi, diantaranya ialah :

➢ Kau harus memerhatikan aku, karena aku akan berada di tempat yang dapat
kau lihat.
➢ Ia mendorong pembantu rumah tangga itu dan bergegas masuk ke dalam
rumah, diikuti oleh Raja dan aku.
➢ Menjatuhkan diri ke kursi.
➢ Aku duduk santai di depan perapian rumahku; kunikmati sebatang rokok
sambil membaca novel.
➢ Aku bangkit dari kursi yang kududuki dan membuang abu rokokku di asbak,
lalu pergi menuju ruang tamu.

2.4 Tata bahasa dalam novel Sherlock Holmes : Skandal Asmara Berujung Maut

5
Ibid, hlm 5

9
a. Kata baku

Dalam novel ini terdapat kata baku, seperti :

- Tentu saja
- Aku
- Anda
- Lambat
- Gemar

b. Kata tidak baku

Dalam novel ini juga terdapat kata tidak-baku, seperti :

- Tolol

2.5 Majas dalam novel Sherlock Holmes : Skandal Asmara Berujung Maut

Di dalam novel ini terdapat beberapa majas, diantaranya adalah majas Hiperbola,
seperti : “ Pria manapun akan rela mengorbankan diri untuk kecantikannya.”6 dan juga
terdapat majas Metafora, seperti : “ Ia melihat kami dengan tatapan mata tajam sementara
kami melangkah dari dalam kereta.”7

2.6 Kelebihan dan kekurangan novel Sherlock Holmes : Skandal Asmara Berujung
Maut a. Kelebihan

1. Cerita yang bagus dan menarik


2. Cover yang terlihat sederhana dan penuh mister, sesuai dengan tema buku
3. Adanya penunjuk tiap bab, saat kita membaca dan memasuki bab tersebut
4. Penulisan kata dan tata bahasa yang baik
5. Banyak sekali terdapat kata baku
6. Terdapat biodata/biografi penulis
7. Ada daftar isi

6
Ibid, hlm 82
7
Ibid, hlm 99

10
b. Kekurangan

1. Terdapat penulisan dialog yang sulit dimengerti


2. Penjilidan yang kurang rapih
3. Penulisan biografi penulis yang diulang di sampul belakang buku, sehingga
terkesan membosankan, walau ditambah beberapa informasi tambahan
4. Sinopsis disampul belakang yang terkesan ‘memberiathu’ cerita keseluruhan.
5. Terdapat bahasa yang dicampur, Indonesia dengan Inggris. Contoh :Hilangnya
Lady Frances Carfax, CASE ONE. Sehingga terkesan kurang ‘enak’ dibaca.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Untuk semua aspek yang terdapat di dalam novel ini sangat bagus dan menarik untuk
dibaca. Irene Adler, seorang wanita yang sangat dikagumi oleh Holmes, sangat cantik dan
cerdik. Dan begitu besarnya kekaguman Holmes padanya, sehingga ia menyebut wanita itu
dengan sebutan "The Woman".

Irena Adler sempat bertunangan dengan sang Raja Bohemia, meskipun pada akhirnya
pertunangan tersebut berakhir. Sang Raja kemudian bertunangan dengan seorang putri dari
Skandinavia. Kecewa, Irene Adler mengancam akan mengirimkan foto mesra mereka di hari
pertunangan sang Raja Bohemia dengan putri Skandinavia.

Sang Raja Bohemia meminta pertolongan Holmes secara diam-diam dan memohon
kepadanya agar kasus ini dirahasiakan dari publik demi menghindari adanya skandal. Ia
hanya ingin mendapatkan kembali surat-surat serta foto yang dapat membahayakan
posisinya. Namun ternyata wanita itu tak seperti yang ia bayangkan sebelumnya, ia jauh lebih
cerdik, hingga Holmes pun menganggapnya sebagai lawan yang setara dengannya.
Mampukah Holmes merebut foto itu dari tangan Irene Adler dan menyelamatkan nama baik
sang Raja Bohemia?

B. Saran

Serial novel Sherlock Holmes : Skandal Asmara Berujung Maut, karya Arthur
Conan Doyle merupakan jasanya yang paling besar didalam kesusastraan internasional, dan
dari novel tersebut nama ia menjadi besar dan menjadi penulis yang terkenal. Hargailah
setiap karya sastra dari setiap penulis, karena itu merupakan hal yang paling penulis senangi.
Kita pun sebagai siswa harus mampu menilai tentang perkembangan sastra khususnya dalam
kritik sastra.

12
DAFTAR PUSTAKA

Arthur Conan Doyle, 2014. Sherlock Holmes : Skandal Asmara Berujung Maut.
Yogyakarta:Penerbit Narasi.

13

Anda mungkin juga menyukai