Anda di halaman 1dari 3

Tertib Pembuatan Berita Acara Persidangan (BAP)

Oleh : Drs. H. Zainir Surzain, SH. M.Ag. 1

Berita Acara Persidangan (BAP) merupakan akta resmi autentik, dibuat


oleh pejabat yang berwenang yang isinya memuat peristiwa, kejadian yang
didapat dalam persidangan suatu perkara, yang berfungsi sebagai dasar bagi
majelis Hakim membuat putusan. Oleh sebab itu harus diusahakan agar antara
BAP dengan pertimbangan hukum serta putusan supaya sejalan, bila berlainan
antara BAP dengan pertimbangan hukum, maka putusan jadi lain.

Untuk itu harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh oleh pejabat


Panitera Pengganti (PP) yang membuat BAP tentang :

- Sistematika Penulisan BAP;


- Keakuratan dari isi BAP;
- Jangan terdapat kesalahan dalam BAP;
- Pergunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta memakai
bahasa hokum;
- Pengetikan yang tepat waktu;
- Terakhir menanda tangani BAP perlu dikoreksi yang cermat oleh Ketua
majelis;
- Ketua Majelis bertanggung jawab atas keakuratan isi BAP.

Berikut ini penulis tampilkan urutan/ tertib pembuatan Berita Acara


Persidangan yang perlu dipedomani dengan baik oleh pejabat Panitera Pengganti
dalam melaksanakan persidangan perkara perceraian pada khususnya dan
perkara lainnya pada umumnya.

1
Hakim Tinggi Pengadila n Tinggi Agama Bante n
Tertib Pembuatan Berita Acara Persidangan (BAP)
Perkara Perceraian

1 Tempat, Waktu, Nama Tingkat Pengadilan, Pemeriksaan di PA/


Pengadilan diluar PA

2 Posisi Pihak Penggugat ,Tergugat, Pelawan, Terlawan


Identitas lengkap Kedudukan para Pihak

3 Nama Hakim, Panitera Sidang harus ditulis


Susunan Majelis
dengan Lengkap dan Benar

Hadir tidak para Pihak atau Kuasanya


4 Kehadiran Pihak

5 Secara formal harus ditulis, sidang


Sidang Terbuka
dinyatakan terbuka untuk umum

6 Ditulis, terutama di sidang pertama,


Upaya damai
dilanjutkan proses mediasi

7 Sidang Tertutup Pembacaan surat gugatan, penambahan


untuk Pemeriksaan Perkara atau perbaikan surat gugatan

8 Jawaban tergugat Tergugat memberi jawan lisan atau tertulis


BAP

9 Sebutkan alasan penundaan dalam sidang


Penundaan Sidang
terbuka, perintah hadir para Pihak

10 Sidang Tertutup
Replik, Duplik secara lisan atau tulisan
Pemeriksaaan Lanjutan

Di Nazegelen, dilegalisir, dibacakan/ dicocokan


11 Bukti Surat
diberi kode, lawan berhkak menanggapi

Dipanggil satu persatu, Identitas ditulis,


12 Bukti Saksi hubungan dengan para pihak, ditulis bunyi
sumpah, dicatat tanya jawab

Musyawarah ditulis dalam sidang tertutup,


Musyawarah dan Pembacaan
13 pendapat hakim ditulis pada buku agenda,
Putusan
pembacaan dalam sidang terbuka

14 Amar Putusan dan Ditulis lengkap


Berita Acara Persidangan sama dengan yang dibuat Hakim

Kerapian Berita Acara Dalam bentuk tanya jawab , diketik rapi,


15 dibuat kelompok, salah ketik dir envoi, beri
Persidangan
nomor halaman

Oleh Ketua dan Panitera Sidang dibuat oleh


Penanda Tangan Panitera, Ketua bertanggung jawab,
16
Berita Acara Persidangan ditanda tangani sebelum sidang berikut

Sama berita Acara persidangan biasa ditulis


kehadiran pihak, jika tidak hadir, relaas
17 Berita Acara Persidangan Ikrar dibacakan terbuka untuk umum dicatat
keadaan isteri

18 Konsistensi Berita Acara Konsistensi dengan ruang lingkupperkara


Persidangan dalam bentuk Tanya jawab
Catatan:

1. Setiap hari pelaksanaan sidang , nomor urut 1 s/d No. 6 mutlak ditulis.

2. Setiap tahap pemeriksaan perkara perceraian , sidang dinyatakan tertutup


untuk umum.

3. Setiap tahap penundaan sidang diucapkan dalam sidang yang terbuka


untuk umum.

Anda mungkin juga menyukai