Anda di halaman 1dari 11

Putusan

Oleh YAS
Pengertian
1. Prof. Dr. Sudikno Mertokusumo, S.H.,
Putusan hakim adalah : suatu pernyataan
yang oleh hakim, sebagai pejabat yang
diberi wewenang itu, diucapkan
dipersidangan dan bertujuan mengakhiri
atau menyelesaikan suatu perkara atau
sengketa antara para pihak.[1]

[1] Prof. Dr. Sudikno Mertokusumo, Hukum Acara Perdata Indonesia,penerbit:
Liberty,Jogyakarta,1993,Hal. 174.
2. Ridwan Syahrani, S.H. memberi batasan
putusan pengadilan adalah pernyataan
hakim yang diucapkan pada sidang
pengadilan yang terbuka untuk umum
untuk menyelesaikan dan mengakhiri
perkara perdata.[1]

[1] Ridwan Syahrani, S.H.,Hukum Acara Perdata di Lingkungan Peradilan
Umum,penerbit: Pustaka Kartini, Jakarta,1988, hal. 83.
3. Rubini, S.H. dan Chaidir Ali, S.H.,
Merumuskan bahwa keputusan hakim itu
merupakan suatu akte penutup dari suatu
proses perkara dan putusan hakim itu
disebut vonnis yang menurut kesimpulan-
kesimpulan terakhir mengenai hukum dari
hakim serta memuat akibat-akibatnya.[1]

[1] Rubini, S.H. dan Chaidir Ali, S.H. Pengantar Hukum Acara Perdata,penerbit: Alumni,
Bandung,1974, hal. 105.
4. Bab I pasal 1 angka 5 Rancangan Undang-
undang Hukum Acara Perdata
menyebutkan putusan pengadilan adalah :
suatu putusan oleh hakim, sebagai pejabat
negara yang diberi wewenang
menjalankan kekuasaan kehakiman, yang
dituangkan dalam bentuk tertulis dan
kemudian diucapkan di persidangan serta
bertujuan untuk mengakhiri atau
menyelesaikan suatu gugatan.
5. Surat Edaran Mahkamah Agung Republik
Indonesia No. 5/1959 tanggal 20 April 1959
dan No. 1/1962 tanggal 7 Maret 1962
menginstruksikan kepada para hakim agar
pada waktu putusan pengadilan tersebut
diucapkan, konsep putusan harus telah
dipersiapkan. Hal ini dimaksudkan untuk
mencegah adanya perbedaan antara bunyi
putusan yang diucapkan hakim di depan
persidangan yang terbuka untuk umum
dengan yang tertulis.
Isi Putusan (ps.184 HIR)

► Suatu keterangan singkat tetapi jelas daritentang


isi gugatan dan jawaban.
► Alasan-alasan yang dipakai sebagai dasar dari
putusan hakim.
► Keputusan hakim tentang pokok perkara dan
tentang ongkos perkara.
► Keterangan apakah pihak-pihak yang berperkara
hadir pada waktu keputusan itu dijatuhkan.
► Kalau keputusan itu didasarkan atas suatu
undang-undang, ini harus disebutkan.
► Tandatangan hakim dan panitera.
Bagian Putusan
1. Irah-irah”Demi Keadilan Berdasarkan
KeTuhanan YME”;
2. Persona Standi Para Pihak,Posita Gugatan,
Jawab, Bukti-Bukti : tertulis-saksi;
3.Pertimbangan Hukum;
4. Amar (dictum) putusan
Macam Putusan
A. Putusan Sela :
1. Putusan Preparatoir yi putusan persiapan mengenai jalannya
pemeriksaan guna melancarkan proses persidangan hingga tercapai
putusan akhir.
2. Putusan Interlocutoir yi putusan yang isinya memerintahkan
pembuktian, isi putusan ini mempengaruhi putusan akhir.
3. Putusan Incidentieel adalah putusan yang berhubungan dengan
insiden, yaitu peristiwa yang menghentikan prosedur peradilan biasa.
Putusan ini belum berhubungan dengan pokok perkara, masih bersifat
formil belum menyangkut materil suatu perkara.
4. Putusan Provisionieel yi putusan yang menjawab tuntutan provisi,
yaitu permintaan pihak yang berperkara supaya diadakan tindakan
pendahuluan untuk kepentingan salah satu pihak sebelum putusan
akhir dijatuhkan.
5. Putusan yang berkaitan dengan Kompetensi
b. Putusan Akhir (eindvonnis )
1. Putusan Declaratoir
► Adalah putusan yang menyatakan suatu keadaan
sebagai suatu keadaan yang sah menurut hukum.
Putusan ini bersifat hanya menerangkan,
menegaskan suatu keadaan hukum semata-mata.
2. Putusan Constitutief
► Adalah putusan yang menciptakan suatu keadaan
hukum baru. Keadaan hukum baru tersebut dapat
berupa meniadakan suatu keadaan hukum atau
menimbulkan suatu keadaan hukum yang baru.
3. Putusan Condemnatoir
► Adalah putusan yang bersifat menghukum para
pihak yang dikalahkan untuk memenuhi prestasi.
c. Putusan Perdamaian
d. Putusan Gugurnya gugatan;
e.Putusan Verstek;
f. Putusan Serta Merta (uvb);

Anda mungkin juga menyukai