Di susun oleh :
Kelompok 2
GUSTINA 1920103035
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas izin dan kuasanya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “JENIS JENIS PUTUSAN
HAKIM”,tepat pada waktunya. Sholawat dan salam selalu tercurahkan kepada junjungan
Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah membuka tabir kegelapan dunia menuju terang
penuh nikmat. Dalam penulisan makalah ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin
sesuai dengan kemampuan yang ada agar berhasil sebagaimana mestinya, namun penulis
menyadari sepenuhnya bahwa terselesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Ibu Ramiah Lubis S.H.,M.H selaku dosen pengampu Lab. Hukum Acara Perdata.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PUTUSAN HAKIM
Putusan Hakim adalah pernyataan hakim yang dituangkan dalam bentuk tertulis dan
diucapkan oleh hakim dalam sidang terbuka untuk umum sebagai hasil dari pemeriksaan
perkara gugatan (kontentius). Penetapan adalah pernyataan hakim yang dituangkan dalam
bentuk tertulis dan diucapkan oleh hakim dalam sidang terbuka untuk umum sebagai hasil
dari pemeriksaan perkara permohonan (voluntair).[1] Atau juga Putusan hakim adalah
suatu pernyataan oleh hakim sebagai pejabat negara yang diberi wewenang untuk itu,
diucapkan dipersidangan dan bertujuan untuk mengahiri atau menyelesaikan perkara atau
sengketa antara para pihak. Jika tidak diatati para pihak maka putusan tersebut dapat
dipaksakan.[2]
Sedangkan menurut penulis bahwa putusan hakim adalah suatu pernyataan hakim terhadap
suatu perkara, menyelesaikan sengketa dan mengakhirinya.
1. Putusan Akhir
Jenis putusan lain ditinjau dari segi bentuknya atau pada saat menjatuhkannya adalah
putusan akhir atau dalam commom low, sama dengan final judgement. Kalau putusan sela
di ambil dan menjatuhkan hakim pada saat proses pemeriksaan perkara pokok sedang
berlangsung maka putusan akhir diambil dan di jatuhkan pada akhir atau sebagai akhir
pemeriksaan perkara pokok.[3]
Semua putusan akhir dapat dimintakan akhir, kecuali bila undang-undang menentukan
lain.[4]
Putusan akhir merupakan tindakan atau perbuatan hakim sebagai penguasa atau pelaksana
kekuasaan kehakiman untuk menyelesaikan dan mengakhiri sengketa yang terjadi di
antara pihak yang berpekara.[5]
Sedangkan menurut sifatnya dikenal tiga macam putusan, yaitu :
2. Putusan Sela
Mengenai putusan sela disinggung dalam pasal 185 ayat (1) HIR atau pasal 48 Rv.
Menurut pasal tersebut, hakim dapat mengambil atau menjatuhkan putusan yang
bukan putusan akhir, yang dijatuhkan pada saat proses pemeriksaan berlangsung. Namun,
putusan itu tidak berdiri sendiri, tetapi merupakan satu kesatuan dengan putusan akhir
mengenai pokok perkara. Jadi, hakim sebelum menjatuhkan putusan akhir dapat
mengambil putusan sela baik yang berbentuk putusan preparatoir dan interlocutoir.
Putusan sela berisi perintah yang harus dilakukan para pihak yang berpekara untuk
memudahkan hakim menyelesaikan pemeriksaan perkara, sebelum dia menjatuhkan
putusan akhir. Sehubungan dengan itu, dalam teori dan praktik dikenal beberapa jenis
putusan yang muncul dari putusan sela, antara lain sebagai berikut:
a. Putusan Preparatoir
b. Putusan Interlocutoir
Apabila hakim secara ex officio maupun atas permintaan salah satu pihak, menganggap
perlu mendengar pendapat ahli yang kompeten menjelaskan hal yang belum terang tentang
masalah yang disengketakan, hal itu dituangkan dalam putusan sela yang disebut putusan
interlokutor.
Jika hakim berpendapat atau atas permintaan salah satu pihak, perlu dilakukan
pemeriksaan setempat maka pelaksanaannya dituangkan dalamm putusan interlokutor
yang berisi perintah kepada hakim komisaris dan panitera untuk melaksanakannya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Putusan hakim adalah suatu pernyataan hakim di dalam suatu persidangan bertujuan untuk
mengakhiri dan menyelesaikan sebuah perkara. Ada beberapa macam putusan hakim
untuk menyelesaikan suatu perkara yaitu putusan akhir dan putusan Putusan sela, yang
termasuk putusan sela yaitu Declaratoir, Putusan Constitutif, Putusan Condemnatoir, dan
Putusan sela yaitu Putusan Preparatoir Interlocutoir.
B. Saran Penulis
Dalam hal ini kami menyadari sepenuhnya akan keterbatasan ruang gerak pemikiran dan
sudut pandang yang kami miliki. Sehingga target kesempurnaan dalam penulisan makalah
ini masih belum dapat dicapai. Untuk itu dukungan kritik dan saran yang berorientasi pada
penyempurnaan makalah ini sangat kami harapkan demi kesempurnaan di masa yang akan
datang. Akhir kata dengan kerendahan hati, kami berharap semoga makalah dapat diterima
dan mudah-mudahan makalah yang kami buat ini dapat digunakan sebaik-baiknya sebagai
bahan bacaan dan dapat bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih !
Daftar pustaka
http://ahmadzarkasyi-blog.blogspot.com/2014/07/putusan-hakim.html?m=1