Dosen Pengampu :
Dr.Yengki Hirawan,S.Ag.,M.Ag
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah Swt., karena berkat
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Berita Acara Sidang”
1. Kepada orang tua yang telah mendidik kami sampai kami dapat
melanjutkan pendidikan di perguruan ini.
2. Kepada bapak Dr.Yengki Hirawan,S.Ag.,M.Ag selaku dosen
pembimbing, dimana tanpa bimbingan beliau kami tidak dapat
menyelesaikan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB II .......................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3
A. Kesimpulan ............................................................................................... 10
B. Saran ......................................................................................................... 11
ii
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sifat acara pemeriksaan perkara di depan sidang pengadilan di
Indonesia berdasarkan HIR dan R.Bg. dilakukan secara lisan yang berarti
dilakukan dengan kontak langsung berupa tanya jawab dengan lisan antara
majelis hakim dengan para pihak, begitupula sewaktu mendengar keterangan
saksi-saksi;
B. Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian dan dasar hukum berita acara sidang ?
2. Apakah bentuk-bentuk berita acara sidang ?
3. Bagaimanakah fungsi berita acara sidang ?
4. Apa sajakah hal-hal yang tercantum dalam berita acara sidang ?
1
5. Bagaimanakah tugas dan tanggung jawab membuat surat berita acara
sidang ?
6. Apa saja hambatan dalam membuat surat berita acara sidangn ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dan dasar hukum berta acara sidang .
2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk berita acara sidang .
3. Untuk mengetahui fungsi berita acara sidang .
4. Untuk mengetahui hal-hal yang tercantum dalam berita acara sidang
5. Untuk mengetahui tugas dan tanggung jawab membuat surat berita acara
sidang .
6. Untuk mengetahui hambatan dalam membuat surat berita acara sidang
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
berwenang tentang proses pemeriksaan perkara dalam persidangan yang
dijadikan dasar atau bahan bagi hakim dalam membuat putusan. 1
Sebagai akta autentik, semua yang tercantum dalam berita acara
adalah keterangan resmi, sepanjang tidak terbukti sebaliknya. Jika ada orang
yang menilai berita acara tersebut palsu maka harus membuktikan
kepalsuannya ( Pasal 165 HIR ).
DASAR HUKUM
a) Pasal 185 dan186 HIR;
b) Pasal 197 dan 198 R.Bg.
c) Pasal 97 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang berbunyi
“Panitera, WakilPanitera, Panitera Muda dan Panitera Pengganti
bertugas membantu Hakim, yaitu dengan menghadiri dan mencatat
jalannya sidang pengadilan”; 2
1
M.Yahya Harahap,S.H.; Hukum Acara Perdata;
2
Ibid,
4
B. Bentuk – Bentuk Berita Acara
Dalam praktek di pengadilan terdapat 6 (enam) bentuk berita acara
yang sering dibuat yaitu ;
1. Berita acara panggilan sidang atau yang disebut dengan relaas panggilan.
Berita acara seperti ini dibuat oleh juru sita/juru sita pengganti yang berisi
pemberitahuan atau panggilan kepada pihak untuk menghadiri sidang
yang disertai pernyataan bertemu atau tidak dengan pihak yang dipanggil;
2. Berita acara sidang adalah berita acara yang dibuat oleh Panitera/Panitera
Pengganti yang mengikuti persidangan. Berita acara sidang merupakan
rekaman peristiwa yang terjadi dalam persidangan yang berhubungan
dengan perkara;
3. Berita acara pemeriksaan setempat ( descente ), berita acara ini juga
termasuk berita acara sidang, hanya saja tempat persidangannya bukan di
dalam ruang sidang melainkan dilokasi tempat objek sengketa,
Pemeriksaan setempat dapat dibuka di ruang sidang kemudian berangkat
ke tempat objek barang kemudian kembali keruang sidang untuk menutup
persidangan atau dapat juga dibuka dan ditutup di kantor kelurahan
bahkan dapat juga dibuka dan ditutup dilokasi objek sengketa;
4. Berita acara aanmaning, yaitu berita acara yang dibuat dipersidangan pada
saat pihak yang kalah di aanmaning atau ditegur agar melaksanakan
putusan dengan suka rela;
5. Berita acara eksekusi yaitu berita acara yang dibuat oleh Panitera/Juru
Sita/ juru sita pengganti pada saat pelaksanaan eksekusi;
6. Berita acara penyitaan yaitu berita acara yang dibuat oleh juru sita/ juru
sita pengganti sewaktu atau setelah melakukan penyitaan terhadap barang
5
– barang objek sengketa yang merupakan milik penggugat atau tergugat
atau keduanya; 3
3
M Yahya Harahap SH ,Ruang Lingkup Permasalahan eksekusi Bidang Perdata;
4
ibid
6
pergantian majelis, maka namanama majelis yang baru kembali ditulis
lengkap;
5. Pernyataan sidang dibuka dan terbuka untuk umum;
6. Pernyataan hadir atau tidaknya para pihak yang berperkara, kalau
hadir apakah dia hadir sendiri atau diwakili oleh kuasanya;
7. Keterangan tentang usaha mendamaikan para pihak oleh majelis
hakim ( untuk perkara perceraian), kalau tidak berhasil maka kedua
belah pihak diperintahkan mengikuti proses mediasi , selanjutnya
menulis dan menetapkan nama mediator yang dipilih atau yang
ditunjuk oleh majelis hakim;
8. Pernyataan sidang tertutup untuk umum ( bagi perkara yang harus
tertutup untuk umum), seperti perkara perceraian;
9. Pernyataan tentang adanya pembacaan surat gugatan, jawaban, replik
dan kesimpulan masing-masing pihak;
10. Dalam hal pemeriksaan bukti tertulis/surat harus ada pernyataan kalau
alat bukti tersebut telah dicocokkan dengan aslinya dan diberi kode P1
dan seterusnya untuk penggugat/pemohon dan kode T1 dan seterusnya
untuk tergugat/termohon;
11. Pernyataan sidang terbuka untuk umum ( apabila sidang sebelumnya
dinyatakan tertutup untuk umum );
12. Terhadap perkara yang ditunda pemeriksaannya, harus ditulis adanya
penundaan sidang disertai dengan hari, tanggal, bulan dan tahun untuk
sidang berikutnya. Bagi yang hadir diberitahukan agar hadir pada hari
dan tanggal tersebut, sedang bagi yang tidak hadir diperintahkan
kepada juru sita pengganti untuk memanggil yang bersangkutan, dan
penundaan sidang harus pula disebut alasan penundaannya; contoh:
sidang ditunda sampai dengan
hari……………..tanggal………………..2015 untuk …………….;
7
13. Pernyataan persidangan ditutup dan penandatanganan berita acara
sidang oleh ketua majelis dan panitera pengganti / panitera sidang; 5
1. Tugas membuat berita acara sidang berita acara sidang dibuat oleh
panitera sidang atau panitera pengganti yang bertugas membantu majelis
hakim untuk mencatat secara garis besar, proses pemeriksaan persidangan
dengan jelas dan tegas sebagaimana telah ditentukan dalam pembuatan
berita acara sidang.
2. Tangung jawab membuat berita acara sidang Berita Acara Sidang yang
telah dibuat oleh panitera sidang selalu dikontrol oleh Ketua Majelis
5
Mahkamah Agung R.I ; Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Peradilan Agama,
Buku II Edisi Revisi, Tahun 2013;
8
Hakim, karena baik buruk, benar salahnya berita acara sidang menjadi
tangung jawab Ketua Majelis Hakim. 6
6
Berita Acara Sidang yang Baik dan Benar
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kata berita acara merupakan kata majemuk yang terdiri dari dua kata
yaitu kata “ berita” dan “ acara”. Menurut bahasa kata berita berarti :Cerita
atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa, kabar, pemberitahuan,
pengumuman.
Berita Acara Sidang adalah akta yang dibuat oleh pejabat resmi yang
berwenang tentang proses pemeriksaan perkara dalam persidangan yang
dijadikan dasar atau bahan bagi hakim dalam membuat putusan
Tugas membuat berita acara sidang berita acara sidang dibuat oleh
panitera sidang atau panitera pengganti yang bertugas membantu majelis
hakim untuk mencatat secara garis besar, proses pemeriksaan persidangan
dengan jelas dan tegas sebagaimana telah ditentukan dalam pembuatan berita
acara sidang.
Tangung jawab membuat berita acara sidang Berita Acara Sidang yang
telah dibuat oleh panitera sidang selalu dikontrol oleh Ketua Majelis Hakim,
karena baik buruk, benar salahnya berita acara sidang menjadi tangung jawab
Ketua Majelis Hakim.
10
B. Saran
Demikianlah makalah ini penulis buat semoga dapat bermanfaat bagi
para pembaca terutama bagi saya selaku penulis . Makalah ini tidak luput dari
kesalahan karena saya selaku penulis yang baru belajar dari kesalahan dalam
penulisan. Untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
makalah ini untuk memperbaki kesalahan dari penulisan makalah ini
11
DAFTAR PUSTAKA
Mahkamah Agung R.I ; Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Peradilan Agama,
Buku II Edisi Revisi, Tahun 2013;
12