Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

BERITA ACARA SIDANG

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah

Hukum Acara Peradilan Agama

Disusun Oleh : Kelompok 9

Geri Okta Prima 1120143

Saskia Ofriani 1120150

Dosen Pengampu :

Dr.Yengki Hirawan,S.Ag.,M.Ag

JURUSAN HUKUM KELUARGA ISLAM


FAKULTAS SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SJECH M.DJAMIL DJAMBEK
BUKITTINGGI
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah Swt., karena berkat
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Berita Acara Sidang”

Penulisan makalah ini bertujuan untuk melengkapi salah satu syaratan


perkuliahan. Pelaksanaan dalam penulisan makalah ini, penulis banyak
mendapatkan bimbingan, masukan, arahan, dan dorongan dari berbagai pihak.
Maka dalam kesempatan ini , kami ingin mengucapkan rasa terima kasih
kepada.

1. Kepada orang tua yang telah mendidik kami sampai kami dapat
melanjutkan pendidikan di perguruan ini.
2. Kepada bapak Dr.Yengki Hirawan,S.Ag.,M.Ag selaku dosen
pembimbing, dimana tanpa bimbingan beliau kami tidak dapat
menyelesaikan makalah ini.

Upaya maksimal sudah kami lakukan dalam penyelesaian makalah ini.


Namun, kami memiliki kemampuan terbatas, sehingga terdapat kekurangan-
kekurangan dalam penyelesaian makalah ini. Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak.

Bukittinggi ,1 juni 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 1

C. Tujuan Penulisan ................................................................................................ 2

BAB II .......................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3

A. Pengertian dan Dasar Hukum Berita Acara Sidang ....................................... 3


B. Bentuk – Bentuk Berita Acara........................................................................ 5
C. Fungsi Berita Acara Sidang ............................................................................ 6
D. Hal hal Yang Tercantum dalam Berita Acara Sidang .................................... 6
E. Tugas Dan Tanggung Jawab Membuat Berita Acara Sidang ......................... 8
F. Hambatan Membuat Berita Acara Sidang ...................................................... 9

BAB III PENUTUP ................................................................................................... 10

A. Kesimpulan ............................................................................................... 10
B. Saran ......................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 12

ii
i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sifat acara pemeriksaan perkara di depan sidang pengadilan di
Indonesia berdasarkan HIR dan R.Bg. dilakukan secara lisan yang berarti
dilakukan dengan kontak langsung berupa tanya jawab dengan lisan antara
majelis hakim dengan para pihak, begitupula sewaktu mendengar keterangan
saksi-saksi;

Atas dasar pemeriksaan seperti itu, hakim dalam melaksanakan tugas


pokoknya yaitu memeriksa, mengadili dan menyelesaikan perkara yang
diajukan oleh pihak pencari keadilan, sangat memerlukan seseorang untuk
membantu mencatat jalannya pemeriksaan dipersidangan.

Undang-Undang telah menentukan bahwa tugas tersebut diberikan


kepada Panitera/Panitera Pengganti yang berkewajiban membantu hakim
dengan menghadiri dan mencatat jalannya sidang dipengadilan. Berdasarkan
catatan yang dibuat oleh Panitera/Panitera Pengganti disusunlah Berita Acara
Sidang yang sangat berguna bagi hakim dalam menyusun putusan, oleh
karena pentingnya Berita Acara Sidang tersebut , sehingga pembuatan atau
penyusunannya harus dilakukan dengan cermat, teliti dan hati-hati, agar
akurasinya benar-benar dapat dipertanggung jawabkan

B. Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian dan dasar hukum berita acara sidang ?
2. Apakah bentuk-bentuk berita acara sidang ?
3. Bagaimanakah fungsi berita acara sidang ?
4. Apa sajakah hal-hal yang tercantum dalam berita acara sidang ?

1
5. Bagaimanakah tugas dan tanggung jawab membuat surat berita acara
sidang ?
6. Apa saja hambatan dalam membuat surat berita acara sidangn ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dan dasar hukum berta acara sidang .
2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk berita acara sidang .
3. Untuk mengetahui fungsi berita acara sidang .
4. Untuk mengetahui hal-hal yang tercantum dalam berita acara sidang
5. Untuk mengetahui tugas dan tanggung jawab membuat surat berita acara
sidang .
6. Untuk mengetahui hambatan dalam membuat surat berita acara sidang

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Dasar Hukum Berita Acara Sidang


Kata berita acara merupakan kata majemuk yang terdiri dari dua kata
yaitu kata “ berita” dan “ acara”. Menurut bahasa kata berita berarti :Cerita
atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa, kabar, pemberitahuan,
pengumuman. Sedangkan kata acara berarti :
1. Hal atau pokok yang akan dibicarakan;
2. Hal atau isi karangan;
3. Kegiatan yang dipertunjukkan, disiarkan atau diperlombakan;
4. Pemeriksaan dalam pengadilan;
5. cara.
Dalam bahasa Belanda berita acara disebut dossier atau process verbal
atau verslag yang artinya berita acara atau berkas perkara. Sebutan yang
hampir sama dalam bahasa Inggris disebut “ dossier” atau “official report”
yang berarti juga berita acara.
Menurut istilah berita acara dilihat dari segi hukum adalah akta resmi
yang mempunyai nilai autentik karena dibuat oleh pejabat resmi yang
berwenang, sedangkan bila dilihat dari segi fungsinya berita acara adalah akta
resmi yang memuat segala kejadian di persidangan pengadilan yang terkait
dengan perkara yang diperiksa sebagai dasar pembuatan putusan.
Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
Berita Acara Sidang adalah akta yang dibuat oleh pejabat resmi yang

3
berwenang tentang proses pemeriksaan perkara dalam persidangan yang
dijadikan dasar atau bahan bagi hakim dalam membuat putusan. 1
Sebagai akta autentik, semua yang tercantum dalam berita acara
adalah keterangan resmi, sepanjang tidak terbukti sebaliknya. Jika ada orang
yang menilai berita acara tersebut palsu maka harus membuktikan
kepalsuannya ( Pasal 165 HIR ).
DASAR HUKUM
a) Pasal 185 dan186 HIR;
b) Pasal 197 dan 198 R.Bg.
c) Pasal 97 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang berbunyi
“Panitera, WakilPanitera, Panitera Muda dan Panitera Pengganti
bertugas membantu Hakim, yaitu dengan menghadiri dan mencatat
jalannya sidang pengadilan”; 2

Berita acara sidang sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan


sebuah putusan atau penetapan hakim, sehebat apapun putusan atau
penetapan hakim tanpa didukung dengan suatu berita acara sidang yang
memadahi, benar dan baik yang sesua dengan fakta persidangan maka
hanyalah sebuah karangan mejelis belaka.

Hubungan berita acara sidang dengan putusan atau penetapan hakim


bagaikan jiwa dan raga manusia, manusia dianggap sehat sempurna bila diisi
dengan jiwa yang sehat pula, artinya putusan atau penetapan hakim yang baik
dan benar harus didukung oleh berita acara sidang yang baik dan benar
tulisan ini dapat digunakan sebagai acuan bagi para panitera pengganti pada
pengadilan agama.

1
M.Yahya Harahap,S.H.; Hukum Acara Perdata;
2
Ibid,

4
B. Bentuk – Bentuk Berita Acara
Dalam praktek di pengadilan terdapat 6 (enam) bentuk berita acara
yang sering dibuat yaitu ;
1. Berita acara panggilan sidang atau yang disebut dengan relaas panggilan.
Berita acara seperti ini dibuat oleh juru sita/juru sita pengganti yang berisi
pemberitahuan atau panggilan kepada pihak untuk menghadiri sidang
yang disertai pernyataan bertemu atau tidak dengan pihak yang dipanggil;
2. Berita acara sidang adalah berita acara yang dibuat oleh Panitera/Panitera
Pengganti yang mengikuti persidangan. Berita acara sidang merupakan
rekaman peristiwa yang terjadi dalam persidangan yang berhubungan
dengan perkara;
3. Berita acara pemeriksaan setempat ( descente ), berita acara ini juga
termasuk berita acara sidang, hanya saja tempat persidangannya bukan di
dalam ruang sidang melainkan dilokasi tempat objek sengketa,
Pemeriksaan setempat dapat dibuka di ruang sidang kemudian berangkat
ke tempat objek barang kemudian kembali keruang sidang untuk menutup
persidangan atau dapat juga dibuka dan ditutup di kantor kelurahan
bahkan dapat juga dibuka dan ditutup dilokasi objek sengketa;
4. Berita acara aanmaning, yaitu berita acara yang dibuat dipersidangan pada
saat pihak yang kalah di aanmaning atau ditegur agar melaksanakan
putusan dengan suka rela;
5. Berita acara eksekusi yaitu berita acara yang dibuat oleh Panitera/Juru
Sita/ juru sita pengganti pada saat pelaksanaan eksekusi;
6. Berita acara penyitaan yaitu berita acara yang dibuat oleh juru sita/ juru
sita pengganti sewaktu atau setelah melakukan penyitaan terhadap barang

5
– barang objek sengketa yang merupakan milik penggugat atau tergugat
atau keduanya; 3

C. Fungsi Berita Acara Sidang


Berita acara sidang mempunyai beberapa fungsi yaitu :
1. Sebagai dasar bagi hakim dalam menyusun putusan ;
2. Sebagai landasan dalam menilai putusan tingkat pertama dalam
pemeriksaan tingkat banding ;
3. Sebagai bagian dari dokumentasi pengadilan;
4. Sebagai rujukan dalam membuat pengganti putusan;
5. Sebagai bahan informasi ilmu pengetahuan;4

D. Hal hal Yang Tercantum dalam Berita Acara Sidang


Suatu berita acara sidang harus memuat hal-hal sebagai berikut ;

1. Judul , Nomor perkara dan pernyataan sidang keberapa ; untuk


masalah ini telah di jelaskan di atas;
2. Nama pengadilan yang memeriksa, tempat persidangan, tanggal,bulan
dan tahun pelaksanaan sidang;
3. Nama, bin, agama, pekerjaan, pendidikan, tempat tinggal dan
kedudukan para pihak yang berperkara, jika menggunakan kuasa
hukum, identitas pihak principal ditulis terlebih dahulu;
4. Nama-nama majelis hakim dan panitera pengganti yang
menyidangkan perkara, jika pada sidang pertama dan keduatidak
berubah, maka untuk sidang berikutnya cukup ditulis susunan “majelis
yang bersidang sama dengan sidang yang lalu”, tapi jika terjadi

3
M Yahya Harahap SH ,Ruang Lingkup Permasalahan eksekusi Bidang Perdata;
4
ibid

6
pergantian majelis, maka namanama majelis yang baru kembali ditulis
lengkap;
5. Pernyataan sidang dibuka dan terbuka untuk umum;
6. Pernyataan hadir atau tidaknya para pihak yang berperkara, kalau
hadir apakah dia hadir sendiri atau diwakili oleh kuasanya;
7. Keterangan tentang usaha mendamaikan para pihak oleh majelis
hakim ( untuk perkara perceraian), kalau tidak berhasil maka kedua
belah pihak diperintahkan mengikuti proses mediasi , selanjutnya
menulis dan menetapkan nama mediator yang dipilih atau yang
ditunjuk oleh majelis hakim;
8. Pernyataan sidang tertutup untuk umum ( bagi perkara yang harus
tertutup untuk umum), seperti perkara perceraian;
9. Pernyataan tentang adanya pembacaan surat gugatan, jawaban, replik
dan kesimpulan masing-masing pihak;
10. Dalam hal pemeriksaan bukti tertulis/surat harus ada pernyataan kalau
alat bukti tersebut telah dicocokkan dengan aslinya dan diberi kode P1
dan seterusnya untuk penggugat/pemohon dan kode T1 dan seterusnya
untuk tergugat/termohon;
11. Pernyataan sidang terbuka untuk umum ( apabila sidang sebelumnya
dinyatakan tertutup untuk umum );
12. Terhadap perkara yang ditunda pemeriksaannya, harus ditulis adanya
penundaan sidang disertai dengan hari, tanggal, bulan dan tahun untuk
sidang berikutnya. Bagi yang hadir diberitahukan agar hadir pada hari
dan tanggal tersebut, sedang bagi yang tidak hadir diperintahkan
kepada juru sita pengganti untuk memanggil yang bersangkutan, dan
penundaan sidang harus pula disebut alasan penundaannya; contoh:
sidang ditunda sampai dengan
hari……………..tanggal………………..2015 untuk …………….;

7
13. Pernyataan persidangan ditutup dan penandatanganan berita acara
sidang oleh ketua majelis dan panitera pengganti / panitera sidang; 5

Apabila ketua majelis berhalangan tetap, maka berita acara sidang


ditandatangani oleh hakim anggota yang lebih senior, tetapi jika panitera
sidang yang berhalangan harus dicatat dalam berita acara dan disebutkan
dalam putusan.
Setelah Panitera Pengganti mengikuti persidangan dengan mencatat
jalannya sidang dan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam sidang, maka
panitera pengganti kembali menyusun/mengetik Berita acara sidang secepat
mungkin atau paling lambat sehari sebelum persidangan berikutnya
dilakukan,hal ini perlu dilakukan untuk menjamin akurasi isi berita acara
sidang, sebab jika penyusunan/pengetikan terlambat dilakukan Panitera
pengganti dikhawatirkan tidak dapat mengingat secara detail dan sempurna
apa yang terjadi dalam persidangan terutama jawaban para pihak dan
keterangan-keterangan saksi, sementara pembuatan putusan sangat tergantung
kepada isi berita acara sidang yang akurat, bukan sebaliknya.

E. Tugas Dan Tanggung Jawab Membuat Berita Acara Sidang

1. Tugas membuat berita acara sidang berita acara sidang dibuat oleh
panitera sidang atau panitera pengganti yang bertugas membantu majelis
hakim untuk mencatat secara garis besar, proses pemeriksaan persidangan
dengan jelas dan tegas sebagaimana telah ditentukan dalam pembuatan
berita acara sidang.
2. Tangung jawab membuat berita acara sidang Berita Acara Sidang yang
telah dibuat oleh panitera sidang selalu dikontrol oleh Ketua Majelis

5
Mahkamah Agung R.I ; Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Peradilan Agama,
Buku II Edisi Revisi, Tahun 2013;

8
Hakim, karena baik buruk, benar salahnya berita acara sidang menjadi
tangung jawab Ketua Majelis Hakim. 6

F. Hambatan Membuat Berita Acara Sidang


Setiap pekerjaan yang rutinitas cenderung berjalan apa adanya, artinya
kurang mendapatkan perhatian secara serius bagi para pelakunya termasuk
dalam pembuatan berita acara sidang, sering terjadi saling mengabaikan tugas
dan tangung jawab antara panitera sidang dengan Ketua Majelis Hakim, hal
ini disebabkan sebagai berikut :
1. Hakim berpendapat, bahwa seolah olah berita acara sidang itu
menjadi tangung jawab panitera sidang, sehingga hakim tersebut
merasa tidak perlu belajar tentang seluk beluk berita acara sidang yang
baik dan benar. Hakim hanya kosentrasi pada produk putusan atau
penetapannya saja, dengan kata lain tidak memperhatikan berita acara
sidang sehingga putusan atau penetapan tidak sejalan dengan berita
acara sidang.
2. Panitera sidang berpendapat, bahwa seolah-olah berita acara itu mutlak
menjadi kewenangan nya, sehingga tidak pernah mengonsultasikan
dengan majelis hakim, maka yang terjadi tidak sejalan antara berita
acara sidang dengan fakta persidangan.
3. Majelis hakim dan panitera sidang masing-masing mencari pasangan
yang dianggap cocok, bisa jadi dasarnya bukan karena standar
kebenaran berita acara sidang melainkan Berita Acara Sidang itu
dibuat asal-asalan saja tanpa ada koreksi, karena keengganan satu
sama lain.

6
Berita Acara Sidang yang Baik dan Benar

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kata berita acara merupakan kata majemuk yang terdiri dari dua kata
yaitu kata “ berita” dan “ acara”. Menurut bahasa kata berita berarti :Cerita
atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa, kabar, pemberitahuan,
pengumuman.
Berita Acara Sidang adalah akta yang dibuat oleh pejabat resmi yang
berwenang tentang proses pemeriksaan perkara dalam persidangan yang
dijadikan dasar atau bahan bagi hakim dalam membuat putusan

Tugas membuat berita acara sidang berita acara sidang dibuat oleh
panitera sidang atau panitera pengganti yang bertugas membantu majelis
hakim untuk mencatat secara garis besar, proses pemeriksaan persidangan
dengan jelas dan tegas sebagaimana telah ditentukan dalam pembuatan berita
acara sidang.

Tangung jawab membuat berita acara sidang Berita Acara Sidang yang
telah dibuat oleh panitera sidang selalu dikontrol oleh Ketua Majelis Hakim,
karena baik buruk, benar salahnya berita acara sidang menjadi tangung jawab
Ketua Majelis Hakim.

10
B. Saran
Demikianlah makalah ini penulis buat semoga dapat bermanfaat bagi
para pembaca terutama bagi saya selaku penulis . Makalah ini tidak luput dari
kesalahan karena saya selaku penulis yang baru belajar dari kesalahan dalam
penulisan. Untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
makalah ini untuk memperbaki kesalahan dari penulisan makalah ini

11
DAFTAR PUSTAKA

M Yahya Harahap SH ,Ruang Lingkup Permasalahan eksekusi Bidang Perdata;

M.Yahya Harahap,S.H.; Hukum Acara Perdata

Mahkamah Agung R.I ; Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Peradilan Agama,
Buku II Edisi Revisi, Tahun 2013;

12

Anda mungkin juga menyukai