Anda di halaman 1dari 22

BUKU PANDUAN PROFESI TA 2019/2020

KEPERAWATAN
ANAK
BUKU PANDUAN PRAKTEK PROFESI
KEPERAWATAN ANAK

STIKES YARSI SUMATERA BARAT


BUKITTINGGI
2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. INFORMASI UMUM
Keperawatan Anak pada tahap profesi merupakan kesempatan bagi mahasiswa
untuk dapat menerapkan dan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk dapat
menerapkan dan memberikan asuhan keperawatan secara langsung kepada pasien yang
menjadi ruang lingkup keperawatan anak. Penerapan asuhan meliputi aspek peran-peran
keperawatan anak.
Fokus pada menejemen medis dan keperawatan anak yang mengalami atau
cenderung mengalami perubahan fisiologis serta atau dengan gangguan struktur akibat
penyakit atau keganasan yang sering umum terjadi. Selanjutnya mata ajar ini juga akan
berfokus pad penatalaksanaan pembedahan serta penyakit-penyakit yang memerlukan
pembedahan dan menajemen keperawatan perioperative pada klien serta perkembangan
penyakit infeksi dan penyakit tropis. Untuk mengikuti tren perkembangan terakhir dalam
dunia keperawatan maka mata ajar ini juga meliputi perkembangan terakhir yang ada
didunia medis dan keperawatan terhadap pelayanan kepada klien.
Mata ajar ini mempunyai bobot 4 SKS untuk tahap profesi dengan lama
pembelajaran adalah 4 minggu termasuk proses evaluasi. Kegiatan atau metode
pembelajaran yang dilakukan secara umum pada mata ajar ini adalah dengan praktek
profesi dimana mahasiswa mengelola kasus dan juga proses desiminasi ilmu berupa
presentasi kasus diakhir masa praktek. Di departemen anak ini terdapat kompetensi tambahan
kegawat daruratan dan keperawatan kritis sebagai pencirian STIKes Yarsi Sumatera Barat
Bukittinggi yang akan didapatkan di ruang Perinatologi.

1
B. Deskripsi Mata Ajar
Praktik profesi keperawatan anak merupakan program yang menghantarkan
mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk menerima pendelegasian kewenangan secara
bertahap dalam melakukan asuhan keperawatan profesional yang aman dan efektif,
memberikan pendidikan kesehatan, menjalankan fungsi advokasi pada klien anak dan
keluarganya, membuat keputusan legal dan etik serta menggunakan hasil penelitian
terkini yang berkaitan dengan keperawatan pada anak. Praktik profesi keperawatan anak
mencakup anak dengan berbagai tingkat usia (neonatus, bayi, toddler, pra sekolah,
sekolah dan remaja) dalam konteks keluarga yang bertujuan untuk optimalisasi
pertumbuhan dan perkembangan pada anak sehat, anak sakit akut dan sakit yang
mengancam kehidupan, anak dengan masalah pediatrik sosial dan manajemen terpadu
balita sakit, dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan ditatanan klinik.

C. Profil Lulusan Pendidikan Profesi


Profil luluan merupakan langkah dasar dalam menyusun sebuah kurikulum
berbasis kompetensi. Profil lulusan pendidikan ners telah dibuat berdasarkan hasil
lokakarya yang melibatkan stakeholder (masyarakat, rumah sakit, puskesmas,
departemen kesehatan dan organisasi/institusi pelayanan kesehatan lainnya. Termasuk
organisasi profesi Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) terhadap tampilan ners
profesional yang diharapkan di masyarakat. Tugas, peran dan ruang lingkup pekerjaan
menjadi pokok bahasan dalam penyusunan profil.
Profil lulusan Sarjana Keperawatan/Ners :
a. Care Provider (pemberian asuhan keperawatan)*
b. Community leader (pemimpin dalam kegiatan komunitas profesi maupun sosila)
c. Edocator (pendidik kesehatan bagi klien, keluarga)
d. Manager (pengelola asuhan keperawatan)
e. Researcher (peneliti pemula)
Keterangan :
*) Sarjana Keperawatan tidak memiliki kewenangan untuk melakukan asuhan
keperawatan.

2
D. Capaian Pembelajaran
Setelah menyelesaikan praktik profesi keperawatan anak mahasiswa mampu:
1. Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan anak
dengan berbagai tingkat usia dalam konteks keluarga
2. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim
3. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung
jawab
4. Menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah klien anak pada
berbagai tingkat usia dalam konteks keluarga ditatanan klinik
a. Bayi dan anak dengan gangguan termoregulasi : MAS,RDS, Prematur dan
BBLR,penyakit infeksi (Thypoid, sepsis neonatorum, NEC, kejang demam,
Morbili) hiperbilirubinemia, luka bakar.
b. Bayi dan anak dengan gangguan oksigenasi akibat asfiksia neonatorum, RDS,
ISPA/Pneumonia, Asma, Anemia, tuberculosis, thalassemia, masalah kelainan
jantung bawaan (ToF, PDA, VSD, ASD) Bayi dan anak dengan masalah
keganasan: leukemia, retinoblastoma, rhabdomiosarkoma, limfoma maligna,
meningoencefalokel, SOL, osteosarkoma, Tumor Wilm.
c. Bayi dan anak dengan gangguan eliminasi akibat kelainan kongenital :
Hirschprung, Malformasi anorektal, Hypospadia,Labiopalatoskizis, atresia
esophagus, gastroskizis dan omphalochele, ileus obstruksi, stenosis pylorus. Bayi
dan anak dengan gangguan pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit :, Diare,
DHF, NS, glomerulo nefritis akut dan kronis, GGA dan GGK Bayi dan anak
dengan gangguan nutrisi: KEP/ malnutrisi, Juvenile DM, Obesitas
d. Bayi dan anak dengan gangguan pertumbuhan dan perkembangan: Autism,
ADHD, retardasi mental
e. Bayi dan anak dengan gangguan keamanan fisik : Meningitis.Enchepalitis,
Hyperbilirubinemia, Kejang, epilepsy, fraktur, apendisitis, hydrocephalus.
f. Bayi dan anak dengan gangguan psiko-sosial
g. Anak dengan gangguan sistem imun: SLE, HIV/AIDS

3
5. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal pada klien anak
dalam konteks keluarga
6. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan klien anak
dalam konteks keluarga.
7. Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan standar
yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang diberikan efisien dan
efektif pada klien anak
8. Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan asuhan
keperawatan pada klien anak dalam konteks keluarga
9. Menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien dan keluarga agar
dapat mengambil keputusan untuk dirinya
10. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan
strategi manajemen kualitas dan manajemen risiko pada klien anak dalam konteks
keluarga]
11. Membuat klasifikasi dan tindakan dari kasus yang diperoleh di Puskesmas, dengan
pendekatan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
12. Memberikan asuhan keperawatan pada anak dengan pendekatan Manajemen
Terpadu Balita Sehat di masyarakat
13. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan akuntabilitas
asuhan keperawatan yang diberikan
14. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif
15. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan professional
Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan.
16. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan
keperawatan

4
E. Daftar Kasus dan Tingkat Pencapaian
1. Asuhan Keperawatan bayi dengan Asfiksia Neonatarum
2. Asuhan Keperawatan Bayi atau anak dengan RDS ( Respiratory Distress Syndrome)
3. Asuhan Keperawatan bayi berat lahir rendah dan premature
4. Asuhan Keperawatan bayi dengan hiperbilirubinemia
5. Asuhan Keperawatan bayi dengan sepsi neonatrum
6. Asuhan keperawatan anak dengan thypoid
7. Asuhan Keperawatan anak dengan morbili
8. Asuhan Keperawatan anak dengan ISPA/ Penumonia/ Borncopneumonia
9. Asuhan Keperawatan anak dengan tuberkolosis
10. Asuhan Keperawatan anak dengan asma
11. Asuhan Keperawatan anak dengan Anemia
12. Asuhan Keperawatan anak dengan thalassemia
13. Asuhan Keperawatan anak dengan Hirschprung/omphalochel/atresia osefagus/gastroskizis
14. Asuhan Keperawatan anak dengan hipospadia
15. Asuhan Keperawatan anak dengan Labioschizis/labiopalatoschizis
16. Asuhan Keperawatan anak dengan Diare
17. Asuhan Keperawatan anak dengan DHF
18. Asuhan Keperawatan anak dengan Sindroma nefrotik
19. Asuhan Keperawatan anak dengan GNA/GNK
20. Asuhan Keperawatan anak dengan GGA/GGK
21. Asuhan Keperawatan anak dengan malnutrisi
22. Asuhan Keperawatan anak dengan juvenile DM
23. Asuhan Keperawatan anak dengan ITP
24. Asuhan Keperawatan anak dengan Meningitis/Enchepalitis/hydrocephalus
25. Asuhan Keperawatan anak dengan kejang
26. Asuhan Keperawatan anak dengan gangguan pertumbuhan dan perkembangan
27. Asuhan keperawatan anak dengan luka bakar
28. Asuhan keperawatan anak dengan fraktur
29. Asuhan keperawatan anak dengan masalah kelainan jantung bawaan (TOF, ASD, VSD,
PDA)

5
30. Asuhan keperawatan anak dengan keganasan (leukemia, osteosarkoma, retinoblastoma,
rhabdomiosarkoma, limfoma maligna, menigo-encephalocel, SOL, tumor Wilm,s)
31. Asuhan keperawatan anak dengan gangguan imun :SLE, HIV/AIDS

BAB II
PROSES PEMBELAJARAN DI LAHAN PRAKTEK

A. Metoda Pembelajaran
1. Pre dan post conference
Identifikasi kasus awal, penggunaan konsep, referensi, dan hasil penelitian, Orientasi
praktik profesi, menyusun laporan pendahuluan, dan penugasan
2. Tutorial individual yang diberikan preceptor
3. Diskusi kasus
4. Case report dan overan dinas
5. Pendelegasian kewenangan bertahap
6. Seminar kecil tentang klien atau ilmu dan teknologi kesehatan/keperawatan terkini
7. Belajar berinovasi dalam pengelolaan asuhan melalui penggunaan journal atau hasil
penelitian terbaru

B. Kegiatan Praktek
WAKTU KEGIATAN KEGIATAN
MAHASISWA PEMBIMBING
FASE PRA INTERAKSI - Mendengarkan penjelasan - Menjelaskan informasi
Satu hari sebelum praktik tentang informasi umum umum mata ajar
ada kegiatan orientasi mata ajar keperawatan anak keperawatan anak tahap
tahap profesi profesi
Dalam orientasi ini - Mendengarkan penjelasan - Menjelaskan tentang contoh-
mahasiswa memperoleh tentang contoh-contoh contoh kasus yang akan
gambaran tentang program kasus yang akan ditemui di ditemui di lahan praktik, cara
mata ajar keperawatan anak lahan praktik, cara penulisan laporan

6
tahap profesi, prasyarat, penulisan laporan pendahuluan, dan laporan
peraturan mata ajar, besarnya pendahuluan, dan laporan akhir praktik klinik pada
SKS, metoda pembelajaran akhir praktik klinik pada setiap lahan praktik
dan system evaluasi. Pada setiap lahan praktik - Mengevaluasi kesiapan fisik,
hari yang sama juga - Mengajukan pertanyaan sosial dan mental mahasiswa
dijelaskan tentang kasus- yang terkait informasi - Mengevaluasi pemahaman
kasus yang terkait dengan umum tentang mata ajar mahasiswa tentang gambaran
semua tujuan pembelajaran, dan persiapan lain yang umum kasus-kasus yang
karakteristik lahan praktik diperkirakan berhubungan akan ditemui di lahan praktik
dan strategi pencapaian dengan pelaksanaan dan strategi pencapaian
tujuan mata ajar tujuan pembelajaran
- Memberikan penugasan pada
mahasiswa agar membuat
laporan pendahuluan untuk
didiskusikan pada saat
pertemuan sebelum praktik

FASE INTRODUKSI - Menjelaskan laporan - Mengevaluasi kesiapan fisik,


Kegiatan dalam fase ini pendahuluan yang telah sosial dan psikologis
dilakukan ditempat praktik dipersiapkan sehari mahasiswa untuk
yang didahului dengan sebelum praktik klinik berinteraksi dengan klien
kegiatan pertemuan - Menjelaskan pendekatan - Membimbing dan membantu
sebelum praktik dan tekhnik komunikasi mahasiwa untuk berinteraksi
Pencapaian dari fase ini yang tepat untuk membina dengan klien
berhubungan dengan tujuan hubungan dengan anak dan - Mengevaluasi pemahaman
mata ajar pertama sampai sesuai dengan tahap mahasiswa tetnang materi
dengan ketiga yaitu : perkembangan anak yang sedang didiskusikan
1. Melakukan pengkajian - Memulai berinteraksi - Mengobservasi dan
status kesehatan anak pada dengan klien dan membuat memberikan umpan balik
semua tingkat usia kontrak asuhan - Memberikan penghargaan
2. Merumuskan formulasi keperawatan terhadap aktivitas positif
diagnosa keperawatan mahasiswa dan peringatan
berdasarkan data terhadap kondisi yang akan
pengkajian membahayakan diri sendiri
3. Menyusun rencana dan orang lain.
tindakan untuk
menyelesaikan masalah
kesehatan klien sehat,
sakit akut, menahun,
mengancam kehidupan
dan masalah pediatric
sosial dengan
menggunakan pendekatan
konsep tumbuh kembang.

7
FASE KERJA - Melakukan pengkajian - Membimbing dan membantu
Kegiatan ini dilakukan berdasarkan laporan mahasiswa berinteraksi
pada saat praktik klinik pendahuluan yang telah dengan pasien
dibuat - Memberikan umpan balik
Pencapaian pada fase ini - Membuat perencanaan terstruktur terhadap aktivitas
terkait dengan kompetensi asuhan klien sesuai dengan mahasiswa
mata ajar pertama sampai kasus yang telah disetujui - Mendemontrasikan
dengan kelima yaitu : pembimbing keputusan klinik yang kuat
1. Melakukan pengkajian - Melakukan intervensi berkaitan dengan asuhan
status kesehatan anak pada keperawatan memberikan pasien
semua tingkat usia pendidikan kesehatan. - Mengambil tindakan untuk
2. Merumuskan formulasi - Melakukan upaya kuratif memastikan keamanan
diagnosa keperawatan sederhana (MTBS) pasien dan orang lain
berdasarkan data - Melakukan implementasi - Membangun dan menjaga
pengkajian terhadap rencana asuhan hubungan pembelajaran
3. Menyusun rencana keperawatan yang telah antara pembimbing klinik
tindakan untuk direncanakan dan mahasiswa
menyelesaikan masalah - Melakukan evaluasi - Mengorganisir dan
kesehatan klien sehat, sakit tentang pencapaian asuhan merencanakan pengalaman
akut, menahun, mengancam keperawatan bersama para mahasiswa dan
kehidupan dan masalah pasien
pediatric sosial dengan - Memberikan pertanyaan dan
menggunakan pendekatan komentar kepada mahasiswa
konsep tumbuh kembang.
4. Mengimplementasikan
rencana tindakan sesuai
perencanaan
5. Mengevaluasi hasil
tindakan keperawatan

FASE TERMINASI - Mengevalausi tindakan - Membimbing dan


Pada saat praktik klinik keperawatan yang telah mengobservasi kinerja
dilakukan mahasiswa
Pencapaian pada fase ini - Mengakhiri kontrak asuhan - Memberikan umpan balik
terkait dengan kompetensi keperawatan kepada klien terstruktur
mata ajar kelima yaitu : - Memberikan pertanyaan dan
Mengevaluasi hasil tindakan komentar kepada mahasiswa
keperawatan pada pertemuan setelah
praktik

FASE EVALUASI - Melakukan tindakan - Mengevaluasi dan


Satu hari saat praktik keperawatan yang memberikan umpan balik
diobservasi oleh terstruktur
Pencapaian pada fase ini pembimbing klinik dan - Memberikan nilai terhadap
terkait dengan kompetensi pembimbing akademik laporan mahasiwa dan

8
mata ajar pertama sampai - Membuat laporan asuhan menyerahkannya ke
dengan kelima. keperawatan coordinator profesi pada
- Melengkapi laporan akhir praktik klinik
tersebut
- Mengumpulkan ke
pembimbing masing-
masing

C. Target Pencapaian Keterampilan Klinik


1. Poliklinik
a. Mampu melakukan upaya peningkatan kesehata (preventif – promotif)
b. Melakukan asuhan keperawatan pada anak dan bayi dengan rawat jalan
c. Mengikuti program imunisasi
d. Melakukan bimbingan dan penyuluhan
e. Melakukan tes perkembangan (Denver II)
f. Memberikan bimbingan pada anak / orang tuanya mengenai nutrisi, keamanan dan
pencegahan penyakit, imunisasi kegiatan bermain dan stimulasi.
g. Menerapkan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
h. Mengkaji sikap dan ketrampilan diri pada seluruh kegiatan yang ditugaskan.
2. Ruang Anak/Bedah Anak
a. Mampu melaksanakan asuhan keperawatan dengan masalah-masalah kesehatan yang
berkaitan dengan system Respirasi, Kardiovaskuler, Hematologi, Pencemaran,
Neurologi, Infeksi dan Bedah Kongenital anak.
b. Mampu menerapkan teori model yang relevan dengan kasus yang diambil
c. Mampu melaksanakan program bermain
d. Mampu melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan yang lain
e. Mampu mengikuti seluruh kegiatan ruangan
f. Melakukan bimbingan dan penyuluhan

3. Perinatologi

9
a. Menerapkan proses keperawatan pada bayi yang sakit dan keluarganya,
mengidentifikasi karakteristik bayi premature dan bayi dengan risiko tinggi,
Mengkaji biopsikososial anak dengan cara pemeriksaan dan history taking
b. Membuat rencana, memberi bimbingan pada keluarga mengenai perawatan bayi
dengan risiko tinggi yang meliputi aspek pemeliharaan fungsi pernapasan,
keseimbangan cairan dan elektrolit, nutrisi, pencegahan infeksi dan kontrol infeksi,
pencegahan hipotermi, kedekatan bayi dengan orang tuanya serta keseimbangan
antara stimulasi dengan prosedur yang dilakukan.
c. Mengkaji sikap dan ketrampilan diri pada seluruh kegiatan yang ditugaskan
D. Penugasan
1. Sebelum praktik di RS mahasiswa diharuskan membuat Laporan pendahuluan (LP)
Asuhan keperawatan pada bayi dan anak sekaligus memahaminya sesuai dengan contoh
lampiran. LP dibuat setiap minggu pergantian ruangan untuk memberi kesempatan pada
hari berikutnya untuk melakukan intervensi dan impelementasi keperawatan. Setiap
mahasiswa dalam satu kelompok tidak boleh membuat LP yang sama pada hari yang
sama.
2. Awal dinas mahasiswa mengikuti pre conference bersama pembimbing, untuk melihat
kesiapan mahasiswa untuk praktik.
3. Mahasiswa melakukan praktik dalam bimbingan CI Rumah sakit dan perceptor yang
telah ditunjuk oleh CI tersebut. Praktik yang dilakukan oleh mahasiswa adalah
melakukan asuhan keperawatan terhadap klien sesuai dengan LP yang dibuat dengan
pendekatan asuhan keperawatan (Pengkajian, perumusan diagnosa, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi) dan pendekatan prosedur keterampilan sesuai target mulai
dari observasi, dibimbing, dan mandiri.
4. Setiap hari mahasiswa diharuskan untuk membuat laporan ADL (yang terdapat di log
book). Dan ditanda tangani/paraf oleh pembimbing CI lahan.
5. Setiap akhir dinas mahasiswa mengikuti post conference untuk mendiskusikan proses
pembelajaran pada hari tersebut, dan meminta tanda-tangan pembimbing untuk setiap
target yang telah tercapai, LP, ADL, performance checklist, dan rencana minggungan
yang telah dibuat.

10
6. Setiap praktik hari terakhir sebelum pindah ruangan/ stase mahasiswa diwajibkan
meminta penilaian kepada pembimbing di ruangan tersebut sesuai format yang ada pada
buku ini.
7. Selama proses keperawatan anak setiap mahasiswa diharuskan membuat 3 laporan
asuhan lengkap minimal dengan 3 hari catatan perkembangan untuk 2 orang klien
selama dinas di ruang rawat Anak, dan tidak boleh sama dengan teman di satu ruangan
tersebut. (contoh pembuatan laporan terlampir).
8. Presentasi jurnal satu kali per mahasiswa di ruang yang telah ditetapkan sebelumnya
oleh pembimbing klinik intitusi
9. Memberikan 1 buah terapi bermain kepada sekelompok anak, Topic terapi bermain
disesuaikan dengan masalah yang paling banyak ditemui pada saat itu. Penyuluhan boleh
dilakukan apabila preplanning terapi sudah disetujui pleh pembimbing klinik dari
akademik dan lahan praktek.
10. Memberikan 1 buah penyuluhan kesehatan kepada kelompok beresiko. Topic
penyuluhan disesuaikan dengan masalah yang paling banyak ditemui pada saat itu.
Penyuluhan boleh dilakukan apabila prepelanning penyuluhan sudah disetujui pleh
pembimbing klinik dari akademik dan lahan praktek.
11. Mencari journal keperawatan anak terbaru dan dipresentasikan pada seminar akhir di
rumah sakit. Seminar akhir dilaksanakan dengan pilihan kasus yang menarik. Makalah
seminar dan journal harus dikonsultasikan ke pembimbing klinik dan akademik sebelum
dipresentasikan pada minggu ke 4.
12. Pada Mahasiswa selama praktek akan melakukan supervise Asuhan keperawatan anak
berupa aplikasi proses keperawatan dari kasus kelolaan dengan orientasi gangguan
kebutuhan dasar manusia waktunya ditentukkan oleh pembimbing klinik Insitusi.
13. Mahasiswa diwajibkan mengumpulkan buku log book dan buku laporan maksimal 1
minggu setelah proses stase keperawatan anak berakhir dengan lengkap. Keterlambatan
1 hari berarti pengurangan nilai 3 point.

11
BAB III
PROSES BIMBINGAN, SUPERVISI UJIAN, TATA TERTIB
DAN LAHAN PRAKTEK

A. Proses Bimbingan
Selama proses pratek profesi keperawatan anak, mahasiswa akan dibimbing oleh clinical
instructor dari rumah sakit (Pembimbing klinik) dan supervisi oleh staf dosen STIKes Yarsi
Sumbar Bukittinggi. Adapun ketentuan proses pembimbingan dan Ujian yang dilakukan
adalah sebagai berikut:
1. Setiap pembimbing klinik dari rumah sakit maupun pendidikan bertanggung jawab untuk
satu ruangan.
2. Pembimbing klinik dari rumah sakit wajib membimbing mahasiswa setiap hari pada pagi
hari. Apabila pembimbing rumah sakit terkena shift dinas diharapkan tetap melakukan
pembimbingan pada mahasiswa bimbingannya.
3. Pembimbing klinik bertugas untuk: memberikan bedside teaching dan memfasilitasi
mahasiswa untuk mencapai target tindakan; pre dan post conference dengan mahasiswa
setiap hari; supervisi prosedur dan penilaian.
4. Pola pembimbingan yang diterapkan adalah perceptorship yaitu, setiap satu mahasiswa
didampingkan dengan satu perawat yang telah ditunjuk oleh pembimbing klinik rumah
sakit untuk mengikuti pelayanan keperawatan yang dilakukan perawat tersebut sekaligus
melakukan tindakan asuhan secara observasi dan dibimbing.

12
5. Pembimbing klinik rumah sakit berhak untuk menegur mahasiswa yang tidak mematuhi
tata tertib dan memberikan sanksi yang sesuai.
6. Setiap pembimbing melakukan komunikasi melalui buku komunikasi tentang kondisi
mahasiswa bimbingannya.

B. Tata Tertib
1. Kehadiran mahasiswa 100%
2. Mahasiswa wajib hadir di lahan praktik 15 menit sebelum shift dimulai.
3. Mahasiswa wajib mengikuti seluruh kegiatan yang telah ditetapkan oleh masing-masing
mata kuliah yang sedang dijalani pada program profesi ners sesuai dengan perencanaan
pada buku panduan.
4. Mahasiswa wajib memakai seragam dan atribut yang ditentukan oleh pendidikan.
5. Mahasiswa wajib memenuhi kompetensi yang telah ditetapkan dari institusi pendidikan
dan diketahui oleh pembimbing dari institusi pendidikan.
6. Mahasiswa dilarang memanjangkan kuku, menggunakan cat kuku, memakai perhiasan
(anting, kalung, gelang, cincin, dll.).
7. Mahasiswa wajib memakai jam tangan yang mempunyai detik.
8. Mahasiswa wajib membawa perlengkapan nursing kit untuk keperluan praktik.
9. Mahasiswa wajib menjaga nama baik institusi pendidikan, rumah sakit dan klien.
10. Mahasiswa yang meninggalkan ruangan (di lahan praktik) tanpa seizin pembimbing pada
jam praktik lebih dari 30 menit dianggap tidak hadir.
11. Kelompok mahasiswa wajib mengganti kerusakan alat-alat/inventaris institusi
pendidikan/lahan praktik akibat kelalaian mahasiswa sesuai dengan kententuan.
12. Mahasiswa wajib melapor dan menyelesaikan ketentuan administratif praktik kepada
Koordinator Praktik Profesi Ners:
a. Mengambil Absensi setiap hari senin minggu pertama praktik.

13
b. Menandatangani absensi sesuai kehadiran.
c. Mengisi jadwal bimbingan yang diberikan dosen/ perseptor klinik.
d. Mengumpulkan absensi setiap hari Sabtu pada minggu terakhir praktik.
13. Mahasiswa diwajibkan mengikuti apel pagi di rumah sakit
14. Mahasiswa yang melakukan pelanggaran terhadap seragam atau atribut dianggap tidak
hadir.
15. Mahasiswa yang kehadirannya terlambat 15 menit (1-3 kali keterlambatan) akan
dikurangi nilai sebanyak 5% untuk setiap keterlambatan yang dilakukannya dan jika lebih
dari 15 menit maka dianggap tidak hadir.
16. Bila mahasiswa absen 1 hari tanpa alasan akan mengganti dinas selama 1 minggu & bila
tidak hadir karena alasan sakit/izin mengganti dinas sebanyak hari sakit/ijin.
17. Ketidakhadiran karena sakit/ijin harus ada surat keterangan dan diberitahukan kepada
koordinator mata ajaran, koordinator program profesi dan tembusan koordinator
pendidikan profesi STIKes YARSI SUMBAR.
18. Ketidakhadiran seperti pada point 17, mahasiswa harus mengganti hari sebanyak
ketidakhadiran dan hanya diperbolehkan karena:
a. Sakit maksimal 3 hari.
b. Keluarga meninggal (anak, istri/suami,orang tua) maksimal 2 hari.
19. Ketidakhadiran lebih dari 3 hari karena alasan apapun wajib mengulang mata ajar.
20. Setiap ketidakhadiran tanpa keterangan, mahasiswa wajib mengganti 1 minggu untuk satu
hari ketidakhadiran
21. Pengumpulan laporan dilakukan sehari setelah kegiatan selesai.
22. Keterlambatan pengumpulan laporan mahasiswa maksimal 6 hari dan setiap hari
keterlambatan nilai dikurangi 2% (total 12% dari seluruh keterlambatan) dan jika lebih
dari 7 hari dianggap tidak lulus.
23. Dalam melakukan tindakan klinik dasar mahasiswa harus memperhatikan: Etika Islam
dan keperawatan, Respon klien, Tindakan awal dan akhir.

Kebutuhan dasar manusia berdasarkan Henderson:


1. Bernafas normal
2. Makan dan minum cukup
3. Eliminasi
4. Bergerak dan mempertahankan sikap yang dibutuhkan (bergerak, duduk, berbaring).

14
5. Tidur dan istirahat
6. Memilih, menentukan, dan mengganti pakaian
7. Mempertahankan suhu tubuh normal dengan cara menyesuaikan pakaian dan memodifikasi
lingkungan.
8. Mempertahankan kebersihan tubuh, penampilan yang baik, serta melindungi kulit
9. Menghindari bahaya lingkungan dan menghindari melukai orang lain
10. Berkomunikasi dengan orang lain untuk mengekpresikan kebutuhan, perasaan
11. Membantu melaksanakan ibadah sesuai dengan kepercayaan
12. Melakakun pekerjaan yang dapat memberikan kepuasaan
13. Bemain atau berpartisipasi dalam berbagai bentuk rekreasi
14. Belajar menemukan sesuatu yang baru atau memuaskan rasa ingin tahu yang mengarahkan
keperkembangan dan kesehatan yang normal

Tindakan awal
1. Baca Basmallah dan Do’a
2. Periksa kembali medical record yang terkait dengan prosedur
3. Siapkan diri perawat/ mahasiswa:
- Kuasai konsep yang terkait dengan prosedur meliputi alasan tindakan (rasional), tujuan,
langkah-langkah, dan rasional setiap langkah
- Cuci tangan
- Jaga keselamatan dan keamanan perawat (terhadap bahaya fisik dan infeksi) saat
melakukan tindakan
- Siapkan alat yang dibutuhkan dalam prosedur dan dekatkan ke klien
- Siapkan klien
- Berikan salam terapeutik
- Validasi perlunya prosedur
- Lakukan kontrak: waktu, aktifitas, langkah-langkah prosedur, dll
- Dukung privasi klien dan beri klien posisi yang nyaman
Tindakan akhir
1. Rapikan alat dan klien
2. Cuci tangan
3. Evaluasi respon akhir klien
4. Dokumentasikan hasil tindakan
5. Terminasi dan kontrak tindak lanjut prosedur
6. Baca Hamdallah

C. Supervisi Ujian
1. Setiap mahasiswa akan mengikuti supervisi program praktek profesi keperawatan anak di
ruang rawat inap sesuai tempatnya praktek pada minggu 3 - 4 praktek.
2. Materi/klien yang akan menjadi bahan supervisi diundi pada hari H, dan mahasiswa
melakukan perawatan berdasarkan kasus kelolaan dalam proses keperawatan dengan
orientasi kebutuhan dasar manusia meliputi Pengkajian, Perencanaan (Tujuan/Kriteria

15
hasil, Intervensi, Rasional), Implementasi, Evaluasi (pada akhir intervensi dan akhir
dinas)
3. Mahasiswa akan disupervisi oleh pembimbing isntitusi, aspek penilaian supervisi
meliputi aspek dokumentasi, analisa, dan keterampilan tindakan keperawatan dasar.
4. Mahasiswa diwajibkan mempersiapkan sendiri alat-alat yang dibutuhkan untuk supervisi,
dengan meminjam pada petugas laboraturium institusi sesuai prosedur administratif yang
ada.
5. Mahasiswa bertanggung jawab atas kerusakan atau kehilangan alat yang dipinjamnya
dengan mengganti alat tersebut dalam jenis dan jumlah yang sama.

D. Lahan Praktek dan time schedule


Lahan praktik yang digunakan untuk proses praktek profesi keperawatan anak adalah
Rumah Sakit Umum Daerah Akhmad Mochtar Bukittinggi, dan Rumah Sakit Islam Ibnu
Sina Bukittinggi, meliputi ruangan perinatologi dan ruangan rawat inap anak. Puskesmas di
Wilayah Bukittinggi.
Time Schedule praktek di Rumah Sakit :
Minggu ke Target
1 Orientasi
LP : 1 buah
ADL : 6 hari
Rencana Kegiatan Mingguan : 1
Laporan kasus : 1
Kompetensi Tindakan : sesuai jumlah target minimal
Kompetensi Ruhis : sesuai jumlah target minimal
Mengambil kasus untuk seminar ; 1
2 LP : 1 buah
ADL : 6 hari
Rencana Kegiatan Mingguan : 1
Laporan kasus : 1
Kompetensi Tindakan : sesuai jumlah target minimal
Kompetensi Ruhis : sesuai jumlah target minimal
Terapi Bermain : 1
Penyuluhan : 1
3 Minggu Supervisi dan seminar
LP : 1 buah
ADL : 6 hari

16
Rencana Kegiatan Mingguan : 1
Laporan kasus : 1
Kompetensi Tindakan : seluruh keterampilan
Kompetensi Ruhis : seluruh keterampilan
Di poliklinik Laporan MTBS : 6
Laporan DDST 2 dan KPSP : 6
Laporan resume : 6
Penyuluhan : 1

BAB IV
EVALUASI

A. Instrumen dan bobot Evaluasi


Instrumen evaluasi yang digunakan pada proses praktek profesi keperawatan anak adalah :
1. Laporan Pendahuluan, Kasus lengkap dan kasus singkat : 20%
2. Logbook : 15%
3. Direct Observasional Prosedural skill : 15%
4. SOCA (Student Oral Case Analysis) : 10%
5. Seminar dan penyuluhan : 10%
6. Evaluasi sikap/ perilaku : 10%
7. Evaluasi Aplikasi perilaku islami : 10%
8. Evaluasi terapi bermain : 10%

B. Kriteria Kelulusan
Mahasiswa dinyatakan lulus jika:
1. Memenuhi kehadiran 100%.
2. Mendapat nilai minimal 70 untuk seluruh aspek evaluasi.
3. Mematuhi semua tata tertib yang ada.

17
Batas score yang harus tercapai dalam kategori lulus adalah :
A : > 80 – 100
B : 70 – 80

BAB VI
PENUTUP

Buku panduan pendidikan profesi ( ners) Keperawatan anak ini disusun sebagai pedoman
baik bagi pembimbing klinik (akademik dan lahan praktek) dan peserta didik. Dengan adanya
buku panduan ini maka diharapkan semua pihak yang terkait dengan praktek profesi
keperawatan anak dapat melaksanakan fungsi dan perannya sehingga dapat menyelesaikan
semua kompetensi yang diharapkan.
Mengingat begitu pesatnya perubahan yang terjadi di lahan praktek terkait dengan proses
pembelajaran yang harus sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat dan pembangunan
kesehatan dimasa yang akan datang maka tidak tertutup kemungkinan buku pedoman ini juga
akan mengalami perubahan demi menyesuaikan dengan situasi yang ada.

18
DAFTAR PUSTAKA

TEXBOOK WAJIB

Hockenberry.M.J., Wilson, D., Winkelstein,M.L,.&Kline,N.E. 2003. Wong’s nursing care of


infants and children. 7th ed. St Louis : Mosby.

BAHAN BACAAN YANG DIANJURKAN

Adriana, D. 2011. Tumbuh kembang dan terapi bermain pada anak. Jakarta : Salemba Medika

Advanced Life Support Group. 2011. Advanced Paediatric life support. The practical approach. 5
th ed. London : BMJ Publishing Group

American Association of Critical Care Nurses. 2008. Procedure manual for pediatric acute and
critical care. St Louis : W.B. Saunders.

James, S. R., Nelson, K., & Ashwill, J.2012. Nursing care of children : principles and practice. 4
th ed. Philadelphia : W.B Saunders.

McCance, K. L., & Huether, S.E. 2010. Patophy siology, the biologic basis for disease in adults
and children. 6th ed. St Louis: Mosby.

Panduan Penyusunan Asuhan Keperawatan Profesional. (2013). Aplikasi Asuhan Keperawatan


Berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA NIC NOC. Jogjakarta: Media Action Publisher

19
20

Anda mungkin juga menyukai