Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENDIDIKAN KEWARGA NEGARAAN

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................................2
BAB 1........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.....................................................................................................................3
1.1. Latar Belakang...............................................................................................................3
1.2. Rumusan Masalah.........................................................................................................4
1.3. Tujuan............................................................................................................................4
BAB II.......................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................5
2.1. Pengertian Hak, Kewajiban, dan Warga Negara...........................................................5
2.1.1. Secara umum..............................................................................................................5
2.1.2. Menurut KBBI............................................................................................................6
2.1.3. Menurut Para Ahli......................................................................................................6
2.2. Dasar Hukum.................................................................................................................7
2.3. Jenis-Jenis Hak dan Kewajiban Warga Negara.............................................................9
BAB III....................................................................................................................................12
PENUTUP...............................................................................................................................12
3.1. Kesimpulan..................................................................................................................12
3.2. Saran............................................................................................................................12
Daftar Pustaka.........................................................................................................................13
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bangsa Indonesia memiliki sejarah dalam memperjuangkan kemerdekaan dan
mempertahankan kemerdekaan yang memiliki nilai nasionalis patriotris dan sebagainya yang
terpatri dalam setiap jiwa warga negaranya, Sudah menjadi kewajiban bagi warga negara
untuk memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaannya. Dengan begitu, dapat
membentuk suatu negara yang merdeka, stabil, aman, nyaman dan lain sebgainya. Seperti
simbiosis mutualisme, jika warga negara mempunyai kewajiban untuk mempertahankan
kemerdekaan, maka imbal baliknya adalah warga negara mendapatkan hak-hak yang
seharusnya didapatkan seperti hak kebebasan berpendapat, hak asasi manusia, hak keamanan,
dan lain sebagainya. Oleh sebab itu maka kita memerlukan sesuatu untuk mempertahankan
hak dan kewajiban sebagai warga negara dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan
bernegara. Salah satu caranya adalah dengan pendidikan kewarganegaraan atau sering
disingkat PKn. Pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan yang mengingatkan kita akan
pentingnya nilai-nilai hak dan kewajiban suatu warga negara agar setiap hal yang dikerjakan
sesuai dengan tujuan dan cita-cita bangsa dan tidak menyimpang dari apa yang diharapkan.
Hak dan kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Sehingga dalam prakteknya dalam kehidupan sehari-hari harus berjalan secara seimbang.
Hak adalah segala sesuatu yang patut dan mutlak untuk dimiliki atau diperoleh individu
sebagai warga negara sejak masih dalam kandungan, sedangkan kewajiban merupakan suatu
keharusan bagi individu dalam menjalankan perannya sebagai warga negara agar mendapat
pengakuan hak. sesuai dengan pelaksanaan kewajiban tersebut. Apabila hak dan kewajiban
tidak berjalan secara seimbang dalam praktik kehidupan, maka akan timbul suatu
permasalahan yang akan menimbulkan gejolak masyarakat dalam pelaksanaan kehidupan
individu baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Dewasa ini sering terlihat adanya ketidakseimbangan antara hak dan kewajiban, seperti
banyaknya tuntutan hak yang tidak diimbangi dengan pelaksanaan kewajiban dan sebaliknya
kewajiban dilaksanakan tetapi hak tidak terpenuhi. Terutama dalam bidang ketenagakerjaan
dan taraf hidup yang layak bagi setiap warga negara. Pekerjaan dan taraf hidup yang layak
merupakan hal yang perlu diperhatikan. Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 menjelaskan bahwa
“Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”.
Secara garis besar dapat dijelaskan bahwa pekerjaan dan taraf hidup yang layak merupakan
hak bagi setiap warga negara sebagai tanda kemanusiaan. Pekerjaan merupakan sarana yang
diperlukan untuk menghasilkan pendapatan yang akan digunakan dalam memenuhi
kehidupan yang layak. Penghidupan yang layak dapat didefinisikan sebagai kemampuan
untuk memenuhi kebutuhan dasar, seperti sandang, pangan, dan papan.

Oleh karena itu, dalam menjalankan peran sebagai warga negara perlu diketahui hak
dan kewajibannya serta pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut harus dilakukan secara
seimbang agar tidak terjadi ketimpangan yang berujung pada ketimpangan sosial yang
berkepanjangan.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut.

1) Bagaimanakah pengertian dari hak, kewajiban, dan warga negara secara umum,
menurut KBBI, dan menurut para ahli?
2) Apa sajakah dasar hukum yang ditetapkan dalam UUD 1945 terhadap hak dan
kewajiban warga negara?
3) Apa sajakah jenis-jenis hak dan kewajiban warga negara?

1.3. Tujuan
Tujuan penulisan makalah bertujuan untuk menemukan tujuan pembahasan pembahasan
rumusan masalah dalam makalah. Ada juga tujuan penulisan makalah, sebagai berikut:

1) Memahami pengertian dari hak, kewajiban, dan warga negara secara umum, menurut
KBBI, dan menurut para ahli.
2) Mengetahui dasar hukum yang ditetapkan dalam UUD 1945 terhadap hak dan
kewajiban warga negara.
3) Mengetahui jenis-jenis hak dan kewajiban warga negara.
BAB II

PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Hak, Kewajiban, dan Warga Negara

2.1.1. Secara umum

Hak dan kewajiban yang dimiliki oleh warga negara juga bisa diartikan secara umum.
Pemahaman hak dan kewajiban ini harus dimiliki oleh setiap warga negara. Tujuannya adalah
untuk memastikan semua warga negara bisa menghargai hak diri sendiri dan orang lain serta
melakukan kewajibannya.
Hak adalah segala sesuatu yang layak dan mutlak untuk diperoleh individu sebagai
warga negara sejak masih dalam kandungan. Hak pada umumnya diperoleh dengan
diperjuangkan melalui pertanggungjawaban atas kewajiban. Hak warga negara yang
tercantum dalam UUD 1945 antara lain hak untuk hidup, hak untuk memperoleh pendidikan,
hak untuk melanjutkan keturunan, dan banyak lagi. Hak bisa dibagi menjadi dua yaitu hak
umum atau hak alami dan hak khusus atau hak hukum. Hak secara umum merupakan apa
yang kita ketahui tentang suatu hak. Sementara itu hak secara khusus merupakan hak yang
sudah diatur oleh negara dalam ketentuan khusus dan memiliki ikatan hukum.
Kewajiban dapat diartikan sebagai suatu keharusan. Selain itu, kita juga bisa
memahami hak sebagai sebuah tanggung jawab. Kewajiban merupakan suatu hal yang harus
dilakukan karena sudah menjadi tanggung jawab kita. Jika tidak dilakukan maka akan ada
hukuman atau konsekuensinya. Kewajiban warga negara adalah suatu keharusan yang tidak
boleh ditinggalkan oleh warga negara dalam kehidupan bermasyarkat berbangsa dan
bernegara. Kewajiban warga negara dapat pula diartikan sebagai suatu sikap atau tindakan
yang harus diperbuat oleh seseorang warga negara sesuai keistimewaan yang ada pada warga
lainnya. Erat kaitannya dengan kedua istilah ini ada beberapa istilah lain yang memerlukan
penjelasan yaitu tanggung jawab dan peran warga negara. Tanggungjawab warga negara
merupakan suatu kondisi yang mewajibkan seorang warga negara untuk melakukan tugas
tertentu. Tanggung jawab itu timbul akibat telah menerima suatu wewenang. Sementara yang
dimaksud dengan peran warga negara adalah aspek dinamis dari kedudukan warga negara.
Apabila seorang warga negara melaksanakan hak dan kewajiban sesuai kedudukannya maka
warga tersebut menjalankan suatu peranan. Istilah peranan itu lebih banyak menunjuk pada
fungsi, penyesuaian diri dan sebagai suatu proses.
Warga suatu negara adalah pendukung dan bertanggung jawab atas kemajuan dan
kemunduran suatu negara. Oleh karena itu, seseorang yang menjadi anggota atau warga
negara suatu negara harus ditentukan oleh undang-undang yang dibuat oleh negara tersebut.
Sebelum negara menentukan siapa yang menjadi warga negara, negara harus mengakui
bahwa setiap orang berhak memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal dalam wilayah
negara dan meninggalkannya serta berhak kembali sebagaimana diatur dalam Pasal 28 E ayat
(1) UUD 1945.

2.1.2. Menurut KBBI


Hak dan kewajiban juga bisa dipahami melalui arti kata yang tercantum di KBBI. Kata
hak dan kewajiban memiliki arti masing-masing yang bisa membantu kita memahami lebih
jauh mengenai hak dan kewajiban. Berikut akan diberikan pemahaman hak dan kewajiban
berdasarkan arti kata di KBBI.
Hak diartikan sebagai kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu, kekuasaan yang
benar atas sesuatu, milik atau kepunyaan, dan kewenangan dalam hukum. Menurut arti ini,
bisa kita ketahui bahwa hak merupakan sebuah kewenangan dan kebebasan melakukan
sesuatu. Namun, kebebasan tersebut harus dilandasi hukum.
Sementara itu arti kata kewajiban menurut KBBI adalah sesuatu yang harus
dilaksanakan, keharusan, dan pekerjaan. Jadi jelas sekali bahwa kewajiban adalah suatu hal
yang harus dilakukan. Kewajiban menjadi sebuah pekerjaan atau tugas yang harus
dilaksanakan.

2.1.3. Menurut Para Ahli

a. Prof. Dr. Notonegoro


Pengertian hak dan kewajiban warga negara menurut para ahli dimulai dari Prof. Dr.
Notonegoro. Beliau mengungkapkan bahwa hak adalah sebuah kuasa untuk menerima
atau melakukan suatu hal yang memang semestinya diterima atau dilakukan. Dalam
hal ini, tidak bisa dilakukan atau diterima oleh pihak yang lain.
Prof. Dr. Notogeoro menyatakan kewajiban sebagai sebuah beban memberikan suatu
hal yang sudah semestinya diberikan oleh pihak tertentu. Dalam hal ini tidak bisa
diberikan oleh pihak yang lain dan sifatnya bisa dituntut secara paksa jika tidak
dipenuhi. Kewajiban juga diartikan sebagai suatu hal yang harus dilakukan.

b. Curzon
Curzon membagi hak menjadi 5 kelompok. Hak sempurna dapat dipaksakan melalui
hukum. Hak utama adalah hak yang diperluas hak-hak tambahan. Hak publik adalah
hak yang dimiliki masyarakat. Hak positif adalah hak melakukan perbuatan tertentu.
Hak milik adalah hak yang berhubungan dengan barang atau kedudukan. Curzon juga
membagi 5 kelompok kewajiban.
c. Soerjono Soekanto
Soerjono Soekanto membedakan hak menjadi dua pengertian yaitu hak searah atau
relatif dan hak jamak arah atau absolut. Hak searah merupakan hak yang ada dalam
hukum perjanjian. Contohnya adalah hak menagih yang artinya sudah ada perjanjian
atau ikatan untuk ditagih.
Sementara itu hak jamak arah terdiri dari 4 jenis hak. Pertama, hak dalam hukum tata
negara. Kedua, hak kepribadian atas tubuh dan kebebasan. Ketiga, hak kekeluargaan
atas suami, orang tua, dan anak.

2.2. Dasar Hukum


Hak dan kewajiban warga negara menurut UUD 1945 pasal 27 – 31. Berikut adalah isi hak
warga negara.

1) Pasal 27 ayat 2, hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
2) Pasal 27 ayat 3, hak ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
3) Pasal 28A, hak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.
4) Pasal 28B ayat 1, hak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah.
5) Pasal 28B ayat 2, hak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak
atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
6) Pasal 28C ayat 1, hak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya.
7) Pasal 28C ayat 1, hak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu
pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya.
8) Pasal 28C ayat 2, hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya
secara kolektif.
9) Pasal 27 ayat 2, hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
10) Pasal 28D ayat 1, hak pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang
adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum.
11) Pasal 28D ayat 2, hak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil
dan layak dalam hubungan kerja.
12) Pasal 28D ayat 3, hak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan.\ 13)
Pasal 28E ayat 1, hak memeluk agama dan beribadah menurut agamanya.
14) Pasal 28E ayat 1, hak untuk memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan,
memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan
meninggalkannya, serta berhak untuk kembali.
15) Pasal 28E ayat 2, hak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan
sikap, sesuai dengan hati nuraninya.
16) Pasal 28E ayat 3, hak atas kebebasan berserikat, berkumpul, serta mengeluarkan
pendapat.
17) Pasal 28F, hak berkomunikasi dan memperoleh informasi mengembangkan pribadi
serta lingkungan sosialnya.
18) Pasal 28F, hak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan
menyampaikan informasi menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.
19) Pasal 28G ayat 1, hak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat,
dan harta benda yang di bawah kekuasaannya.
20) Pasal 28G ayat 1, hak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk
berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.
21) Pasal 28G ayat 2, hak untuk bebas dari penyiksaan maupun perlakuan merendahkan
derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain.
22) Pasal 28H ayat 1, hak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat.
23) Pasal 28H ayat 1, hak memperoleh pelayanan kesehatan.
24) Pasal 28H ayat 2, hak memperoleh kemudahan dan perlakuan khusus untuk mendapat
kesempatan dati manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan.
25) Pasal 28H ayat 3, hak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya
secara utuh sebagai manusia yang bermartabat.
26) Pasal 28H ayat 4, hak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak
boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapapun.
27) Pasal 28I ayat 1, hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran
dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak diakui sebagai pribadi
di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut
adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun.
28) Pasal 28I ayat 2, hak untuk bebas dari perlakuan diskriminatif atas dasar apapun dan
berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu.
29) Pasal 29 ayat 2, hak untuk memeluk agama masing-masing dan hak beribadah
menurut agamanya dan kepercayaannya tersebut.
30) Pasal 30 ayat 1, hak ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
31) Pasal 31 ayat 1, hak mendapat pendidikan.

2.3. Jenis-Jenis Hak dan Kewajiban Warga Negara


Berikut ini diuraikan beberapa jenis hak dan kewajiban yang diatur dalam Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
1) Hak atas kewarganegaraan.
Berdasarkan ketentuan pasal 26 ayat (1) dan (2) bahwa yang menjadi warga negara
ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan
dengan undang-undang sebagai warga negara. Adapun yang menjadi penduduk Indonesia
ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia. Pasal
26 merupakan jaminan atas hak warga negara untuk mendapatkan status
kewarganegaraannya yang tidak dapat dicabut secara semena-mena. Pasal 26 juga
merupakan salah satu pencerminan dari pokok pikiran kedaulatan rakyat, penjabaran sila
keempat yang menjadi landasan kehidupan politik di negara Indonesia. 2) Kesamaan
kedudukan dalam hukum dan pemerintahan
Negara Republik Indonesia menganut asas bahwa setiap warga negara mempunyai
kedudukan yang sama di hadapan hukum dan pemerintahan. Hal tersebut adalah
konsekuensi dari prinsip kedaulatan rakyat yang bersifat kerakyatan. Pasal 27 ayat (1)
menyatakan bahwa “segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum
dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak
ada kecualinya”. Hal ini menunjukan adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban
dan tidak adanya diskriminasi di antara warga negara mengenai kedua hal ini. Pasal
27 ayat (1) ini merupakan jaminan hak warga negara atas kedudukan yang sama
dalam hukum dan juga merupakan kewajiban warga negara untuk menjunjung hukum
dan pemerintahan.
3) Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
Pasal 27 ayat (2) menyatakan bahwa “tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan
dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Pasal ini memancarkan asas keadilan
sosial dan kerakyatan yang merupakan hak warga negara atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak”. Berbagai peraturan perundang-undangan yang mengatur
hal ini misalnya terdapat dalam Undang-Undang Agraria, Perkoperasian, Penanaman
Modal, Sistem Pendidikan Nasional, Tenaga Kerja, Perbankan, dan sebagainya yang
bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja agar warga negara memperoleh
penghidupan yang layak. 4) Hak dan kewajiban bela negara
Pasal 27 ayat (3) menyatakan bahwa “setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam upaya pembelaan negara”. Ketentuan tersebut menegaskan hak dan kewajiban
warga negara menjadi sebuah kesatuan. Dengan kata lain, upaya pembelaan negara
merupakan hak sekaligus menjadi kewajiban dari setiap warga negara Indonesia.
5) Kemerdekaan berserikat dan berkumpul
Pasal 28 menetapkan hak warna negara dan penduduk untuk berserikat dan
berkumpul, mengeluarkan pikiran secara lisan maupun tulisan, dan sebagainya.
Syarat-syaratnya akan diatur dalam undang-undang. Dalam ketentuan ini terdapat tiga
hak warga negara, yaitu hak kebebasan berserikat, hak kebebasan berkumpul, serta
hak kebebasan untuk berpendapat.
6) Kemerdekaan memluk agama
Pasal 29 ayat (1) menyatakan bahwa negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
Ketentuan ayat ini menyatakan kepercayaan bangsa Indonesia terhadap Tuhan Yang
Maha Esa. Kemudian Pasal 29 ayat (2) menyatakan “negara menjamin kemerdekaan
tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadah menurut
agamanya dan kepercayaan itu”. Hal ini merupakan hak warga negara atas kebebasan
beragama. Dalam konteks kehidupan bangsa Indonesia, kebebasan beragama ini tidak
diartikan bebas tidak beragama, tetapi bebas untuk memeluk satu agama sesuai
dengan keyakinan masing-masing, serta bukan berarti pula bebas untuk
mencampuradukkan ajaran agama.
7) Pertahanan dan keamanan negara
Pertahanan dan keamanan negara dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dinyatakan dalam bentuk hak dan kewajiban yang dirumuskan
dalam Pasal 30 ayat (1) dan (2). Ketentuan tersebut menyatakan hak dan kewajiban
warga negara untuk ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
8) Hak mendapat pendidikan
Sesuai dengan tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tercermin dalam
alenia keempat pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, yaitu bahwa pemerintah negara Indonesia antara lain berkewajiban
mencerdaskan kehidupan bangsa, pasal 31 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 menetapkan bahwa setiap warga negara berhak
mendapat pendidikan. Ketentuan ini merupakan penegasan hak warga negara untuk
mendapatkan pendidikan. Selanjutnya dalam Pasal 31 ayat (2) ditegaskan bahwa
setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya. Pasal ini merupakan penegasan atas kewajiban warga negara untuk
mengikuti pendidikan dasar. Untuk maksud tersebut, Pasal 31 Ayat (3) Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa
Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional,
yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.
9) Kebudayaan nasional Indonesia
Pasal 32 Ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
menetapkan bahwa Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah
peradaban dunia dengan menjamin kebebasan mesyarakat dalam memelihara dalam
mengembangkan nilai-nilai budayanya. Hal ini merupakan penegasan atas jaminan
hak warga negara untuk mengembangkan nilai-nilai budayanya. Kemudian dalam
Pasal 32 Ayat (2) disebutkan Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah
sebagai kekayaan budaya nasional. Ketentuan ini merupakan jaminan atas hak warga
negara untuk mengembangkan dan menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa
pergaulan.
10) Perekonomian nasional
Pasal 33 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengatur
tentang perekonomian nasional.
BAB III

PENUTUP

3.1.
Kesimpulan

Hak diartikan sebagai kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu, kekuasaan yang
benar atas sesuatu, milik atau kepunyaan, dan kewenangan dalam hukum. Sedangkan
Kewajiban dapat diartikan sebagai suatu keharusan. Pemahaman hak dan kewajiban ini harus
dimiliki oleh setiap warga negara. Hak merupakan hal yang harus diterima oleh setiap orang.
Kehidupan negara akan berjalan dengan baik, harmonis dan stabil bila warga negara
menjalankan hak dan kewajibannya secara tepat dan proposional. Pelanggaran hak warga
negara terjadi ketika warga negara tidak memperoleh haknya sebagaimana mestinya yang
ditetapkan oleh undang-undang. Pengingkaran kewajiban warga negara biasanya disebabkan
oleh tingginya sikap egoisme yang dimiliki oleh setiap warga negara.
3.2. Saran
Pemahaman hak dan kewajiban ini harus dimiliki oleh setiap warga negara. Juga
melaksanakan hak dan kewajiban secara seimbang agar tidak pelanggaran hak warga negara
atau pengingkaran kewajiban warga negara. Sebaiknya negara dan warga negara
meningkatkan komitmen agar dapat menjalankan hak dan kewajiban secara konsekuen. Kita
sebagai mahasiswa sebaiknya menerapkan toleransi antara hak orang lain, serta tidak lupa
untuk melaksanakan kewajiban sebagai pelajar dan warga negara Indonesia.
Daftar Pustaka

https://m.tribunnews.com/pendidikan/2021/09/02/hakdan--kewajibanwarga Afifah, F. P. 2021.


Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia Lengkap dengan Penjelasan dan JenisJenisnya.
negara-indonesia-lengkap-dengan-penjelasan-dan-jenis-jenisnya?page=all. Diakses pada
tanggal 15 Maret 2022.

Listiani, A. 2020. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas XII SMK. Banjarnegara:
Guepedia.
Nafilah. 2019. Hak dan Kewajiban Warga Negara. Banten.
Yasin, J. 1998. Hak Azasi Manusia dan Hak Serta Kewajiban Warga Negara dalam Hukum
Positif Indonesia. Makassar.

Anda mungkin juga menyukai