Anda di halaman 1dari 3

Resensi Buku Dinamika Ilmu Administrasi Publik

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Administrasi Negara
Dosen Pengampu : Hj. Lilis Suryani, M.Si

Disusun oleh:
Desi Tri Rahmawati
1198010044
1A

JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2019
A. Identitas Buku
1. Judul buku: Dinamika Ilmu Administrasi Publik
2. Pengarang: Prof. Dr. Miftah Thoha, M.PA.
3. Tahun terbit dan cetakan: Oktober 2017, cetakan ke 1
4. Penerbit: Kencana
5. Percetakan: PT Kharisma Putra Utama
6. Desain sampul: Irfan Fahmi
7. Penata letak: Endang Wahyudin
8. ISBN: 978-602-422-175-1
9. Ukuran buku: 13,5*20,5 cm
10. Jumlah halaman buku: 266
11. Jumlah bab: 3 bab

B. Sinopsis Buku
Release Date: 17 January 2018.
Sejak ditetapkannya UU tentang Partai Politik, penyeleng-garaan pemilu, dan
susunan kedudukan MPR, DPR, DPD, dan DPRD pada tahun 1999, hubungan partai politik
dan birokrasi pemerintah tersirat warna wajah birokrasi pemerintah yang lebih didominasi
politik daripada warna asli birokrasi yang profesional, kompetensi, dan ahli sesuai dengan
bidang masing-masing. Di sisi lain, kesadaran akan hak dan kewajiban, serta tingkat
pendidikan meningkatkan sikap kritis masyarakat terhadap pelayanan publik. Keterbukaan
pun dirasakan semakin menjadi hal yang amat penting dalam menata sistem pemerintahan
yang human government, yang menekankan pada aspek human dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat. Buku ini memaparkan berbagai permasalahan terkait
praktik ilmu administrasi Negara atau publik yang terjadi saat itu. Diangkat dari kumpulan
opini penulis di media cetak, seminar, dan cuplikan kuliah yang pernah disampaikan,
pembaca akan disuguhkan dengan berbagai isu, seperti dinamika pelayanan publik dalam
rangka birokrasi yang demokratis, lembaga birokrasi dalam negara, netralisasi administrasi
negara guna membangun kembali birokrasi pemerintah, dan perspektif birokrasi
pemerintah. Selain itu, dikemukakan pula praktik human government seperti praktik
komunikasi yang manusiawi, kepemimpinan yang partisipatif, dan perilaku birokrasi.
Dengan paparan yang demikian, serta pembehiasarr yang kritis dan kontekstual, buku ini
akan bermanfaat bagi pembaca, balk pelajar, pemerhati bidang administrasi publik,
maupun masyarakat umum, dalam memberikan gambaran secara utuh mengenai dinamika
ilmu administrasi publik di Indonesia.

C. Ringkasan Isi Buku


Bab pertama membahas tentang pemerintahan di Indonesia yang terdiri dari kabinet
presidensial yang menjelaskan tentang istilah kabinet berasal dari Bahasa Perancis
“cabinet” yang artinya sekelompok oramg ahli yang bejerja sebagai penasihat yang
membantu utnuk kepentingan raja. Ketika bentuk pemerintahan kerajaan absolut ini, maka
sekelompok para ahli tersebut bekerja, dibentuk, dan ditentukan sebagai penasihat dan
pembantu oleh raja. Jika yang berperan penuh dalam membentuk cabinet dan pertanggung
jawabannya keoda presiden tanpa campur tangan partai politik di parlemen disebut Kabinet
Presidensial. Sebaliknya jika yang berperan penuh suara di parlemen dan yang
memenangkan suara mayoritas membentuk cabinet maka kabinetnya disebut Kabinet
Parlementer. Pemerintahan di Indonesia juga membahas tentang reshuffle dan reformasi
cabinet yang membahas tentang memenuhi kepentingan rakyat dan susunan cabinet.
Evaluasi akuntabilitas public kementrian yang membahas tugas pokok kementrian PAN
dan RB, akuntabilitas kinerja, dan akuntabilitas public. Dewan perwakilan daerah dan
urgensinya yang membahas tentang pemerintahan yang demokratis, DPD, dan
pemerintahab daerah.
Bab kedua membahas tentang meneguhkan aspirasi kebangsaan yang terdiri dari
aparatur sipil negara (ASN) di negara kesatuan yang menjelaskan bahwa ASN bukan
sekedar mengelola atau administrasi kepegawaian akan tetapi merupakan sebutan bagi
organisasi kepegawaian yang mengutamakan suatu profesi jabatan bagi aparatur negara
yang berlandaskan atas kompetensi profesionalitas dan merit sitem. Selain itu juga bab ini
membahas tentang netralisasi dalam administrasi negara, membangun kembali birokrasi
pemerintah, meneguhkan aspirasi kebangsaan, deparpolisasi pemerintah, evaluasi
pelaksanaa otonomi daerah, otonomi daerah di negara kesatuan, reposisi otonomi daerah,
kepala daerah dinegara kesatuan, DPD dan urgensinya
Bab ketiga atau terakhir ini membahas tentang perspektif birokrasi yang terdiri dari
birokrasi: suatu pengalaman diri, percakapan imajiner dengan Max Weber, komunikasi
yang manusiawi, kepemimpinan partisipasitif, dan perilaku birokrasi

D. Kelebihan dan Kekurangan Buku


1. Kelebihan buku:
 Materinya cukup lengkap
 Cover nya menarik
 Mudah ditemukan diamana saja
 Jika ingin membeli harganya terjangkau
2. Kekurangan buku:
 Bahasanya cuku sulit saya pahami
 Banyak kata yang berbelit belit

Anda mungkin juga menyukai