Anda di halaman 1dari 6

Implementasi Kebijakan Pada Ketertiban

Umum Terhadap Penataan Pedagang Kaki


Lima Di Jawa Timur Kecamatan Sidoarjo
Identitas Penyusun

01 02 03
Nama NIM Jurusan/Fakultas
Desi Tri Rahmawati 1198010044 Administrasi Publik
Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik

04 05
Universitas email
Universitas Islam Negeri desi.rahmawati345@gma
Sunan Gunung Djati il.com
Bandung
PENDAHULUAN
Identifikasi
Masalah
Faktor yang menyebabkan pemerintah di Jawa Timur melakukan kebijakan untuk
menertibkan pedangan kaki lima yaitu salah satunya membuat macet jalan raya
karena PKL ini berjualan dipinggir jalan bahkan di trotoar yang dimana trotoar itu
dikhususkan untuk pejalan kaki, alasan yang lainnya jika PKL tidak ditertibkan
maka lokasi itu akan terlihat kumuh dan mengurangi ke estetikan lokasi tersebut.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana kondisi pedagang kaki lima di Jalan Gadjah Mada?


2. Bagaimana kondisi pedagang kaki lima di GOR Sidoarjo?
3. Implementasi apa yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk
menertibkan PKL ini?
4. Apa dampak dari implementasi yang telah dikeluarkan oleh
pemerintah?
Teori yang
digunakan
Teori yang digunakan dalam artikel ini yaitu menurut Dye (1978)
Mendefinisikan kebijakan publik sebagai “Whatever governments choose to
do or not to do.”, yaitu segala sesuatu atau apapun yang dipilih oleh
pemerintah untuk dilakukan atau tidak dilakukan. Dye juga memaknai
kebijakan publik sebagai suatu upaya untuk mengetahui apa sesungguhnya
yang dilakukan oleh pemerintah, mengapa mereka melakukannya, dan apa
yang menyebabkan mereka melakukannya secara berbeda-beda. Dia juga
mengatakan bahwa apabila pemerintah memilih untuk melakukan suatu
tindakan, maka tindakan tersebut harus memiliki tujuan. Kebijakan publik
tersebut harus meliputi semua tindakan pemerintah, bukan hanya merupakan
keinginan atau pejabat pemerintah saja. Di samping itu, sesuatu yang tidak
dilaksanakan oleh pemerintah pun termasuk kebijakan publik. Hal ini
disebabkan karena sesuatu yang tidak dilakukan oleh pemerintah akan
mempunyai pengaruh yang sama besar dengan sesuatu yang dilakukan oleh
pemerintah.
Metode

Jenis penelitian ini menggunakan metode


pendekatan kualitatif. Penelitian ini ingin
menggambarkan realita empirik di balik
fenomena secara mendalam, rinci dan tuntas.
Oleh karena itu penggunaan pendekatan
kualitatif dalam penelitian ini adalah dengan
mencocokkan antara realita empirik dengan
teori yang berlaku dengan menggunakkan
metode diskriptif. Hasil penelitiannya lebih
ditekankan pada Implementasi Kebijakan
Pada Ketertiban Umum Terhadap Penataan
Pedagang Kaki Lima di Jawa Timur.
Referensi

Abdul, K. M. (2019). IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA (Studi Kasus di Pasar Sore
Kota Tanjung Selor Kabupaten Bulungan). Dinamika Governance : Jurnal Ilmu Administrasi Negara, 9(1).
https://doi.org/10.33005/jdg.v9i1.1420
Fatimah, A. S. (2019). Pengaruh Implementasi Kebijakan Ketertiban Umum Terhadap Efektivitas Penertiban
Pedagang Kaki Lima. Jurnal Administrasi Dan Kebijakan Publik, 4(2), 137–156.
https://doi.org/10.25077/jakp.4.2.137-156.2019
Suneth, I. S., & Ismanto, H. (2014). Implementasi Kebijakan Publik Tentang Penataan dan Pemberdayaan
Pedagang Kaki Lima (PKL). JKMP (Jurnal Kebijakan Dan Manajemen Publik), 2(1), 93–102.
https://doi.org/10.21070/jkmp.v2i1.411 Wibisono, R., & Tukiman, T. (2017). Implementasi Kebijakan Penataan
Pedagang Kaki Lima Di Sentra Ikan Bulak Kenjeran Kecamatan Bulak Kota Surabaya. JPSI (Journal of Public
Sector Innovations), 1(2), 55. https://doi.org/10.26740/jpsi.v1n2.p55-58
Kesimpulan
Pedagang Kaki Lima merupakan suatu komunitas pedagang yang memanfaatkan pinggir jalan atau
trotoar, emperan toko-toko untuk menjual barang dagangan mereka. Di kota-kota besar terdapat
berbagai macam permasalahan tentang ketidak tertiban PKL dari yang membuat jalanan macet,
menggunakan hak pejalan kaki yaitu trotoar, dan tidak tertib ketika sedang berjualan. Implementasi
kebijakan pada ketertiban umum terhadap penataan pedagang kaki lima di Sidoarjo Jawa Timur
masih kurang dalam menyikapi kondisi terkini, terlebih pada aktifitas PKL. Dampak dari
implementasi ini membawa dampak negative yang dimana masyarakat akan merasa tidak nyaman
menikmati fasilitas umum karena sudah banyak disalah gunakan oleh PKL.

Anda mungkin juga menyukai