Anda di halaman 1dari 41

A; SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL (SPLDV)

Persamaan linier dua variabel dapat kita tuliskan ax +by=c


c R

serta

a,b

dan

c0

dimana

a,b

dan

Suatu persamaan linier dalam dua variabel memiliki

sejumlah penyelesaian yang tak terhingga. Sebagai contoh, persamaan linier dua variabel
yx=3

dapat ditranspos menjadi

y=x +3 . Dalam makalah ini akan dijelaskan

penyelesaian SPLDV dengan menggunakan beberapa metode yaitu metode subtitusi,


eliminasi, campuran dan grafik
B; (Stroud, 2001:171)
Metode subtitusi adalah cara menyelesaikan persamaan dengan memasukkan
salah satu persamaan kedalam persamaan lain.
(rumusmatematikadasar.com)
Metode eleminasi adalah sebuah cara menyelesaikan persamaan dengan cara
menghilankan salah satu variabel yang ada.
(rumusmatematikadasar.com)
Metode campuran adalah cara menyelesaikan dengan menggabungkan metode
subtitusi dengan metode eleminasi.
(dokumen pribadi)
Metode grafik adalah menggambarkan pembatas grafik dalam ruang dimensi 2,
jika model matematikanya memuat 2 variabel dan didalam ruang jika model
matematikanya memuat 3 variabel.
(Hardi S, ---:13)
Contoh 1.1
3 x6 y=10

............... (1)

9 x+ 15 y =14

.............(2)
(Schaums, 2004: 23)

1; Metode Substitusi
3 x6 y=10
3 x=10+6 y

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

x=

10+ 6 y
3

x=

10
+2 y ...............(3)
3
(Dokumen Pribadi)

Subtitusikan persemaan (2) ke (1)


9 x+ 15 y =14
9(

10
+ 2 y )+15 y=14
3

90
+18 y +15 y=14
3
30+33 y=14
33 y=1430
33 y=44
y=

44
33

y=

4
3
(Dokumen Pribadi)

Substitusikan nilai

ke persamaan (3)
9 x=

10
+2 y
3

10
4
+2
3
3

( )
10 8
x= + (
3
3 )
x=

Jadi, nilai

x=
x=

2
3

dan

y=

2
3

4
3
(Dokumen Pribadi)

2; Metode Eliminasi
3 x6 y=10

3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2

9 x18 y=30
9 x+ 15 y =14

9 x+ 15 y =14
33 y =44
44
y=
33
4
y=
3
3 x6 y=10

15 x30 y=50
9 x+ 15 y =14
2
1 8 x +30 y=28

33 x=22
22
x=
33
2
x=
3

(Dokumen Pribadi)
3; Metode Campuran
3 x6 y=10

9 x18 y=30
9 x+ 15 y =14
1
9 x+ 15 y =14

33 y =44
44
y=
33
4
y=
3

Subtitusikan nilai y ke persamaan 1 :


3 x6 y=10
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3

3 x6

( 43 )=10
3 x+ 8=10
3 x=2
x=

2
3
(Dokumen Pribadi)

4; Metode grafik
Di atas sudah dijelaskan metode substitusi dan eliminasi untuk mencari x
y , dan nilai

dan

dan y di atas sebanyak titik potong, untuk menggambar

sebuah grafik dari dua persamaan

3 x6 y=10

dan

9 x+ 15 y =14

sebagai berikut:
Untuk persamaan (1) 3 x6 y=10
Titik potong pada pada sumbu

y , maka

x=0
3.06 y=10
6 y =10

y=

10
6

y=

5
atau y =1.6
3

Titik potong pada pada sumbu

x , maka

y=0

3 x6 y=10
3 x6.0=10

3 x=10

x=

10
atau3,3
3

Jadi, titik yang dilalui garis persamaan 3 x6 y=10


Persamaan (2) 9 x+ 15 y =14
Titik potong pada pada sumbu

y , maka

4
4
4
4
4
4
4
4
4
4

x=0

adalah {(3,3), (1,6)}

adalah

9.0+15 y=14
y=

14
atau0,93 Titik potong pada pada sumbu
15

x , maka

y=0 9 x +15.0=14
x=

9 x=14

Jadi, titik yang dilalui garis persamaan dan 9 x+ 15 y =14

14
atau1,6
9

adalah {(

14
14
atau1,6 ), (
atau 0,93 )}
9
15
(Dokumen pribadi)

(jjjType equation

here.jjType equation here.nbcjncjType equation here.

Type equation here.


(Schaums, 2004, hal 25)
Contoh 1.2
x+ y=1 ............... (1)
2 x +3 y=0 ............... (2)
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5

(Schaums, 2004, hal 24)


1. Metode Substitusi
2 x +3 y=0

x=

2 x =3 y

3 y
2

x=

3 y
2

............... (3)

Subtitusikan persemaan (3) ke (1)


x+ y=1
(

3 y
)+ y =1
2
y
=1
2
y =2
y=2

Substitusikan nilai

ke persamaan (3)
x=

3 y
2

x=
x=

3(2)
2

6
2

x=3
Jadi, nilai

x=3

dan

y=2
(Dokumen Pribadi)

2. Metodo Eliminasi
x+ y=1
2 x +2 y=2
2 x +3 y=0

2
1
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6

2 x +3 y=0
y =2
y=2
x+ y=1

3 x+3 y =3
2 x +3 y=0

2 x +3 y=0
x=2
x=3

3. Metode Campuran
x+ y=1

3 x+3 y =3
2 x +3 y=0

2 x +3 y=0
x=2
x=3
Subtitusikan nilai x ke persamaan 1, maka diperoleh:
x+ y=1

3+ y=1

y=2
(Dokumen Pribadi)

4. Metode grafik
Di atas sudah dijelaskan metode substitusi dan eliminasi untuk mencari
dan nilai

dan

dari dua persamaan


Untuk persamaan (1)

dan

y ,

di atas sebanyak titik potong, untuk menggambar sebuah grafik

x+ y=1 dan 2 x +3 y=0 adalah sebagai berikut:


x+ y=1

Titik potong pada pada sumbu

y , maka

0
0+ y =1
y=1 Titik potong pada pada sumbu

x , maka
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7

x+ 0=0
x=0 Jadi, titik yang dilalui garis persamaan

x+ y=1 adalah

(0 , 1)
Persamaan (2) 2 x +3 y=0
Titik potong pada pada sumbu

y , maka

x=0

2.0+3 y=0
y=0
Titik potong pada pada sumbu

x , maka

y=0 2 x+3.0=0
x=0
Jadi, titik yang dilalui garis persamaan 2 x +3 y=0 adalah (0,0)
(Dokumen pribadi)

Type equation here.


(Schaums, 2004, hal 25)
Contoh 1.3
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8

x+ 2 y =5

............... (1)

3 x y=1

............... (2)
(Schaums, 2004, hal 24)

Substitusi
3 x y=1
3 x=1+ y

x=

1+ y
3

............... (3)

Subtitusikan persemaan (3) ke (1)


x+ 2 y =5
(

1+ y
)+ 2 y =5
3
1+ y +6 y
=5
3
1+7 y
=5
3
7 y 15 1
=
3
3 3
7 y 14
=
3
3
21 y=42
y=2

Substitusikan nilai

ke persamaan (3)
x=

x=
Jadi, nilai

x=1

dan

1+ y
3

1+ 2
3

x=1

y=2

(Dokumen Pribadi)
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9

2. Metode Eleminasi
x+ 2 y =5

3 x+6 y =15
3 x y=1 1
3 x y=1
7 y=14
y=2
x+ 2 y =5

x+ 2 y =5
3 x y=1

6 x2 y=2
7 x=7
x=1

3. Metode Campuran
x+ 2 y =5 3
3 x+6 y =15
3 x y=1 1
3 x y=1
7 y=14
y=2
Subtitusikan nilai y ke persamaan 1, maka diperoleh:

x+ 2 y =5
x+ 4=5
x=1
Jadi, nilai

x=1

y=2

dan

(Dokumen Pribadi)
4. Metode Grafik
Di atas sudah dijelaskan metode substitusi dan eliminasi untuk mencari
y , dan nilai

dan

grafik dari dua persamaan


Untuk persamaan (1)

dan

di atas sebanyak titik potong, untuk menggambar sebuah

x+ 2 y =5 dan 3 x y=1 adalah sebagai berikut:

x+ 2 y =5

Titik potong pada sumbu

y , maka

x=0
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10

0+2=5
y=

5
2

atau

y=2,5 Titik potong pada sumbu

x , maka

y=0

x+ 2.0=5

x=5
Jadi, titik yang dilalui garis persamaan

x+ 2 y =5 dan 3 x y=1 adalah{(5),(2,5)}.

Persamaan (2) 3 x y=1


Misal

x=0

3.0 y =1 y =1 Misal

x=

y=0 3 x0=1

Jadi, titik yang dilalui garis persamaan 3 x y=1

adalah{(

1
atau 0,3
3

1
atau 0,3 ),(-1)}
3
(Dokumen pribadi)

11
11
11
11
11
11
11
11
11
11

Type equation here.

(Schaums, 2004, hal 25)


B. Sitem Persamaan Linier Tiga Variabel (SPLTV)
Persamaan linier tiga variabel dapat kita tuliskan ax +by + z=c
dan

c R

serta

a,b, z

dan

c0

dimana a , b , z

SPLTV metode penyelesaiannya hanyalah

merupakan perluasan dari cara yang dilakukan di SPLDV.


(Stroud, 2003:174)
Contoh 1.1:
Substitusi:
2 x +3 yz =20 ..............................(1)
3 x+2 y + z=20

.............................(2)

x+ 4 y +2 z=15 .............................(3)

(67260386/Sistem-Persamaan-Linear-Tiga-Variabel)
Dari persamaan (2) kita dapatkan:
z=202 y 3 x ..............................(4)

Setelah itu, subtitusikan persamaan (4) ke persamaan (1):

12
12
12
12
12
12
12
12
12
12

5 x+5 y=40

2 x +3 y (202 y3 x )=20
.....................(5)
Subtitusikan persamaan (4) ke persamaan (3), maka:
x+ 4 y +2(202 y3 x)=15

5 x=1540

x=5
x ke persamaan (4), maka:

Setelah itu, subtitusikan nilai

5.5+ 5 y =40
5 y=15
Subtitusikan nilai

x dan

y=3
y

ke persamaan (1):

2 x +3 yz =20
2.5+ 3.1z=20
z=1
z=1
Eliminasi:
2 x +3 yz =20 ..............................(1)
3 x+2 y + z=20

.............................(2)

x+ 4 y +2 z=15 .............................(3)
Eleminasikan persamaan 1 dan 2, maka diperoleh:
2 x +3 yz =20

2 x +3 yz =20
3 x+2 y + z=20

3 x+2 y + z=20 +
5 x+5 y=40
Eleminasikan persamaan 2 dan 3, maka diperoleh:
3 x+2 y + z=20

3 x+2 y + z=20
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13

...

......... (4)

x+ 4 y +2 z=15

3 x+12 y +6 z=45
10 y 5 z=25

...

......(5)

Eliminasikan persamaan 1 dan 3, maka diperoleh:


2 x +3 yz =20

4 x +6 y 2 z=40
x+ 4 y +2 z=15 1
x+ 4 y +2 z=15
5 x+10 y=55

+
...

......... (6)

Eliminasikan kembali persamaan 1 dan 3, maka di peroleh:


2 x +3 yz =20

2 x +3 yz =20
x+ 4 y +2 z=15

2 x +8 y + 4 z=30
5 y 5 z =10

+
...

Eliminasikan Persamaan 6 dan 4, maka diperoleh:


5 x+10 y=55
5 x+10 y=55
5 x+5 y=44

1
1

5 x+5 y=44
5 y=15
y=3
Eliminasikan persamaan 5 dan 7, maka diperoleh:

10 y 5 z=25

10 y 5 z=25
5 y 5 z =10 2
10 y 10 z=20
5 z=5
z=1

Eliminasikan persamaan 6 dan 4, maka diperoleh:


14
14
14
14
14
14
14
14
14
14

........(7)

5 x+10 y=55
5 x+10 y=55
5 x+5 y=40

1
2

10 x+10 y=80
5 x=25
x=5

(Dokumen pribadi)

Campuran
2 x +3 yz =20 ..............................(1)
3 x+2 y + z=20

.............................(2)

x+ 4 y +2 z=15 .............................(3)
Sekarang persamaan (1) dan (2) kita eleminasikan:
2 x +3 yz =20

2 x +3 yz =20
3 x+2 y + z=2 0

3 x+2 y + z=20 +
5 x+5 y=40
x+ y=8
Selanjutnya persamaan (2) dan (3) kita eleminasi:
6 x+ 2 y + z=40

6 x+ 4 y +2 z=40
x+ 4 y + z=15 1
x+ 4 y + z=15 +
5 x=25
x=5
Nilai x ini kita substitusikan ke persamaan (4) sehingga:

x+ y=8 5+ y=8
y=3 Selanjutnya nilai

x dan

yang ada kita substitusikan ke persamaan (2)

15
15
15
15
15
15
15
15
15
15

......... (4)

3 x+2 y +2=20 3. 5+2. 3+ z=20 15+6+ z =20 z =1 (Dokumen pribadi)


Contoh 1.2:
x+ y+ 2 x=9 .............................. (1)
2 x + 4 y3 z=1 .............................. (2)
3 x+6 y 5 z=0 .............................. (3)
(67260386/Sistem-Persamaan-Linear-Tiga-Variabel)
Substitusi:
Dari persamaan (1) kita dapatkan
x=9 y2 z ....................... (4)
Persamaan (4) disubstitusikan kepersamaan (2) dan (3)
2 ( 9 y 2 z ) +4 y3 z=1
2 y7 z=17 .............................. (5)

Dan
3 ( 9 y 2 z ) +65 z=0
3 y11 z=27 .............................. (6)
Sehingga dari persamaan (5) dan (6) kita dapatkan:
2 y7 z=17
3 y11 z=27
Selanjutnya, kita dapat mencari nilai y dan z dengan cara substitusi
Dari persamaan (5) diperoleh:

y=

17 +7 z
.............................. (7)
2

Substitusikan persamaan (7) ke persamaan (6)


3(

17 +7 z
) 11z =27
2

51+21 z22 z=54


16
16
16
16
16
16
16
16
16
16

z=3
z=3
Kemudian nilai z=3 disubstitusikan ke persamaan (7):

y=

17 +7 z
2

y=

17 +7 .3
2

y=

17 +21
2

y=2 Substitusikan y

dan

ke persamaan (4):

x=9 y2 z

x=1

x=92( 2. 6 )

(Dokumen Pribadi)
Eliminasi:
x+ y+ 2 z=9 . (1)
2 x + 4 y 3 z=1 .. (2)
3 x+6 y 5 z=0 ..... (3)
Eliminasi persamaan (1) dan (2) sehingga diperoleh:
x+ y+ 2 z=9

2 x +2 y +4 z =18
2 x + 4 y 3 z=1

2 x + 4 y 3 z=1 +
2 x +7 z=17
Eliminasi z dari persamaan (1) dan (3) sehingga diperoleh persamaan:
x+ y+ 2 z=1

3 x+3 y +6 z=27
3 x+6 y 5 z=0

1
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17

...

......... (4)

3 x+6 y 5 z=0 +
3 y +11 z=27
Eliminasi z dari persamaan (1) dan (2) sehingga diperoleh persamaan:
x+ y+ 2 z=1

............ (5)

3 x+3 y +6 z=27
2 x + 4 y 3 z=1

4 x +8 y 6 z=2
7 x+11 y =29

+
............ (6)

Eliminasi z dari persamaan (2) dan (3) sehingga diperoleh persamaan:


2 x + 4 y 3 z=1

10 x+20 y 15 z=5
3 x+6 y 5 z=0 3

9 x+ 18 y 15 z=0 +
x+ 2 y =5
Dari persamaan (6) dan (7) diperoleh SPLDV, lalu kita eleminasi:
7 x+11 y =29

7 x+11 y =29
x+ 2 y =5 7
7 x+14 y=35
3 y =6
y=2
Eliminasi y pada persamaan (6) dan (7) diperoleh nilai x, maka:

7 x+11 y =29

14 x+ 22 y =58
x+ 2 y =5 11

11 x+ 22 y=55
3 x=3
x=1
Eliminasi y pada persamaan (5) dan (4) diperoleh nilai x, maka:
3 y +11 z=27

6 y +2 z=54
2 y +7 z=17
6 y +21 z=51

18
18
18
18
18
18
18
18
18
18

............ (7)

z=3

(Dokumen pribadi)
Campuran
x+ y+ 2 z=9 . (1)
2 x + 4 y 3 z=1 .. (2)
3 x+6 y 5 z=0 ..... (3)
Eliminasi persamaan (1) dan (2) sehingga diperoleh:
x+ y+ 2 z=9

3 x+3 y +6 z=27
2 x + 4 y 3 z=1

4 x +8 y 6 z=2 +
7 x+11 y =29
Eliminasi z dari persamaan (2) dan (3) sehingga diperoleh persamaan:
2 x + 4 y 3 z=1

...

......... (4)

10 x+20 y 15 z=5
3 x+6 y 5 z=0 3
9 x+ 18 y 15 z=0 +
x+ 2 y =5
Dari persamaan (4) dan (5) diperoleh SPLDV, lalu kita eleminasi:

7 x+11 y =29

7 x+11 y =29
x+ 2 y =5 7

7 x+14 y=35
3 y =6
y=2
Eliminasi y pada persamaan (4) dan (5) diperoleh nilai x, maka:
7 x+11 y =29

14 x+ 22 y =58
x+ 2 y =5 11
11 x+ 22 y=55
3 x=3

19
19
19
19
19
19
19
19
19
19

............ (5)

x=1
Substitusikan nilai

x=1

dan

y=2

persamaan (1) ) sehingga diperoleh nilai

ke persamaan yang paling sederhana (misal


z :

x+ y+ 2 x=91+2+2 z=9
2 z =6

z=3
(Dokumen pribadi)

20
20
20
20
20
20
20
20
20
20

Contoh 1.3:
2 x + y z=2

(1)

x 2 y +3 z=1 .. (2)
3 x y +2 z=3 .. (3)
(67260386/Sistem-Persamaan-Linear-Tiga-Variabel)
Substitusi:
Dari persamaan (1) diperoleh:
z=2 x+ y 2

.. (4)

Persamaan (4) disubstitusikan ke persamaan (2) dan (3) diperoleh:


x 2 y +3(2 x + y 2)=1
7 x+ y=7

(5)

Dan
3 x y +2(2 x + y 2)=3

7 x+ y=7 .... (6)


Persamaan (5) sama dengan persamaan (6), sehingga dari kedua persamaan ini dapat kita
peroleh nilai satu peubah sebagai fungsi dari peubah yang lain, misalnya:
y=7 7 x . (7)
Substitusikan persamaan (7) ke persamaan (4), maka diperoleh:
z=2 x+(7 7 x ) 2
z=5 x +5

Jadi, penyelesaian dari SPLTV tersebut adalah:


x=x
y=7 7 x
z=5 5 x

Penyelesaian dari SPLTV ini banyak sekali, tergantung pada nilai


misalnya:
Jika

x=1 , maka

y=0

dan

z=0 atau

21
21
21
21
21
21
21
21
21
21

yang kita tentukan,

Jika

x=0 , maka

Jika

x=1 , maka

y=7

z=5 atau

dan

y=14

dan

z=10 dan seterusnya

Dengan kata lain SPLTV ini mempunyai tak hingga banyak anggota dalam Himpunan
Penyelesaiannya.
(67260386/Sistem-Persamaan-Linear-Tiga-Variabel)
Eliminasi:
2 x + y z=2

(1)

x 2 y +3 x=1 ... (2)


3 x y +2 z=3

... (3)

Eliminasi persamaan (1) dan (2) diperoleh :


2 x + y z=2

6 x+ 3 y 3 z=6
x y +3 z=1 1

3 x+2 y +3 z=1 +
7 x+ y=7
Eliminasi persamaan (1) dan (3) diperoleh:
2 x + y z=2

..............(4)

4 x +2 y 2 z =6
3 x y +2 z =1 1
3 x y +2 z =1
7 x+ y=7

+
..............(5)

Persamaan 4 dan 5 sama maka nilai

y=77 x .

Eliminasi persamaan (1) dan (3) diperoleh:


2 x + y z=2
2 x + y z=2
3 x y +2 z =1

1
1

3 x y +2 z =1 +
5 xz=0
Dari persamaan (7), diperoleh:

..............(7)

5 xz=0
z=5 x +5

22
22
22
22
22
22
22
22
22
22

Jadi penyelesaian soal ini tergantung nilai x , dapat dikatakan

x=x .
(dokumen pribadi)

Campuran
2 x + y z=2

(1)

x 2 y +3 x=1 ... (2)


3 x y +2 z=3

... (3)

Eliminasi persamaan (1) dan (2) diperoleh :


2 x + y z=2

6 x+ 3 y 3 z=6
x y +3 z=1 1

3 x+2 y +3 z=1 +
7 x+ y=7
Eliminasi persamaan (1) dan (3) diperoleh:
2 x + y z=2

..............(4)

4 x +2 y 2 z =6
3 x y +2 z =1 1
3 x y +2 z =1 +
7 x+ y=7
..............(5)
Terlihat bahwa persamaan (4) sama dengan persamaan (5) sehingga kita peroleh nilai

satu variabel yang merupakan fungsi dari variabel yang lain, yaitu
Substitusikan nilai

y=7 7 x

y=7 7 x .

ke persamaan (1), diperoleh:

2 x +(7 7 x) z=2
z=5 x +5

Jadi, Penyelesaian SPLTV tersebut adalah:


x=x
y=7 x+ 7
z=5 x +5

Dengan kata lain, SPLTV ini mempunyai banyak penyelesaian tergantung pada nilai
variabel

x yang kita tentukan.

(67260386/Sistem-Persamaan-Linear-Tiga-Variabel)
23
23
23
23
23
23
23
23
23
23

C. PROGRAM LINIER
1; Sejarah Program Linier
Program Linear (PL) adalah suatu model dari penelitian Operasional atau
Operation Research (OR). OR adalah suatu metode untuk memecahkan masalah
optimasi. Model lain dalam OR selain PL antara lain Dynamic Programming,
Network Analysis, Markov Chain, Games Theory, Non Linear Programming, dan
Interger Programming.
Istilah OR muncul pada tahun 1940, ketika P.M.S. Blackett seorang fisikawan
inggris memimpin tim ynag bernama Anti Aircraff Command Research Group
mempelajari Basil kerja radar. Di Amerika, OR juga digunakan untuk angkatan laut
dan angkatan udara. Ide PL berasal dari L.U. Kantorivictc seorang matematikawan
Rusia. Ia pada tahun 1939 menulis suatu karangan yang jika diterjemahkan kedalam
bahasa inggris berjudul Mathematichal Method in the Organitation and Planning of
Production.

Ide tersebut dikembangkan oleh George D

Dantzig

seorang

matematikawan dari USA.


Pada tahun 1947, ia menemukan cara untuk memecahkan PL dengan suatu
metode yang disebut metode simpleks (simpleks method). Seorang mathematikawan
India bernama Narendra Karmakar mencoba mengembangkan algoritma baru untuk
menyelesaikan masalah PL yang lebih cepat pada metode simpleks.
(Hardi. S, ---: 1)
2; Prinsip Program Linier
Beberapa prinsip mendasari penggunaan metode PL. Prinsip-prinsip utama dalam PL
ialah :
a;

Adanya Sasaran. Sasaran dalam model matematika masalah PL, berupa fungsi
tujuan

(fungsi

obyektif).

Fungsi

(maksimum/minimum).
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24

ini

akan

dicari

nilai

optimalnya

b; Ada tindakan alternatif, artinya nilai fungsi tujuan dapat diperoleh dengan
berbagai cara dan diantaranya altenatif itu memberikan nilai optimal.
c;

Adanya keterbatasan sumber daya. Sumber daya atau input dapat berupa waktu,
tenaga, biaya, bahan, dsb. Pembatasan sumber daya disebut kendala constrai.

d; Masalah harus dapat dituangkan dalam bahasa matematika yang disebut model
matematika. Model matemaika dalam PL memuat fungsi tujuan dan kendala.
Fungsi tujuan harus berupa fungsi linear dan kendala berupa pertidaksamaan atau
persamaan linear.
e;

Antar variabel yang membentuk fungsi tujuan dan kendala ada keterikatan,
artinya perubahan pada satu perubah akan mempengaruhi nilai perubah yang lain.
(Hardi. S, ---: 2-3)

25
25
25
25
25
25
25
25
25
25

3; Model Matematika
Model matematika merupakan ungkapan suatu masalah dalam bahasa
matematika. Berikut suatu petunjuk untuk menyusun model matematika dengan
optimasi.
a;

Menentukan tipe masalah yaitu masalah maksimum atau minimum.


-

Jika masalah menyangkut informasi tentang keuntungan, biasanya merupakan


masalah maksimasi.

Jika masalah berkaitan dengan biaya, biasanya merupakan masalah minimasi.

b; Mendifinisikan variable keputusan.


Setiap variabel harus mempunyai koefisien kontribusi. Bilangan dari koefisien
kontribusi digunakan untuk menentukan tipe masalah dan untuk membantu
mengidentifikasi variabel keputusan.
c;

Merumuskan fungsi tujuan


Sesudah

menetuka

tipe

maslah

dan

variable

keputusan,

selanjutnya

mengkombinasikan informasi ke rumusan fungsi tujuan.


d; Merumuskan kendala
e;

Persyaratan non negatif


Pada setiap variable diberikan nilai nonnegatip. Persyaratan ini harus ada dalam
model matematika. Alasannya adalah variable keputusan biasanya mewakili
banyaknya unit dari beberapa produksi atau sesuatu untuk diproduksi atau suatau
pelayanan tertentu.

(Hardi. S, ---: 3-5)


Contoh 1.1 :
Sebuah butik memiliki 4 m kain satin dan 5 m kain prada. Dari bahan tersebut
akan dibuat dua baju pesta. Baju pesta 1 memerlukan 2 m kain satin dan 1 m kain
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26

prada. Baju pesta 2 memerlukan 1 m kain satin dan 2 m kain prada. Jika harga
jual baju pesta 1 sebesar Rp. 500.000 dan baju pesta 2 sebesar Rp. 400.000, hasil
penjualan maksimum butik adalah....
(johanakhmadin.web.id/2015/11/pembahasan-soal-program-linear.html)
Jawab:
a; Menentukan tipe masalah

Z
Termasuk kedalam masalah maksimasi ( maks) karena berkaitan dengan

laba.

27
27
27
27
27
27
27
27
27
27

b; Mendefinisikan variabel keputusan


( x)
2x

( y ) Misal

Baju 1

Baju 2

Total

y Satin

2 y Prada

c; Merumuskan fungsi tujuan


Z maks =500000 x +400000 y
d; Merumuskan kendala
2 x + y 4 (fungsi kendala 1)
x+ 2 y 5 (fungsi kendala 2)

e; Persyaratan non negatif


x0
y0

(dokumen pribadi)
4; Menyelesaikan Program Linier Dengan Metode Grafik
a; Daerah Penyelesaian Fisibel
Menyelesaikan masalah PL dengan metode grafik berarti menggambarkan
pembatas sebagai grafik dalam ruang berdimensi 2, jika model matematikanya
memuat 2 variabel dan dalam ruang berdimensi 3 jika model matematikanya
memuat 3 variabel. Himpunan titik-titik yang memenuhi pembatas disebut
himpunan penyelesaian fisibel yang memberikan nilai fungsi tujuan mencapai nilai
optimal, maka dalam grafik penyelesaian optimal merupakan titik yang termuat
dalam daerah penyelesaian fisibel.
Langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah PL dengan metode grafik
adalah sebagai berikut:
1; Menggambarkan pembatas,
2; Menentukan daerah penyelesaian fisibel
3; Menentukan penyelesaian optimal (PO)
(Hardi. S, ---: 13)
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28

Contoh 1.2 :
Kita lihat kembali contoh 1.1 Dari contoh tersebut diketahui bahwa grafik yang harus
dibuat adalah grafik maksimasi karena tipe masalahnya berkaitan dengan laba atau
keuntungan dengan :
Fungsi tujuan

Z maks =500000 x +400000 y

Fungsi kendala(1)
Fungsi kendala(2)
Persyaratan non negatif

:
:
:

2x+y 4
x+2 y 5
x0
y0

Untuk fungsi kendala(1):


2x+ y 4
x
0
2
y
4
0
Sehingga didapat koordinat (0,4) dan (2,0) dan dengan koordinat ini kita dapat
menggambarkan daerah pembatas. Selanjutnya tentukan daerah penyelesaian:
Untuk menentukan daerah penyelesaian kita ambil sembarang titik, misal titik (0,0)
agar lebih mudah untuk menguji tanda. Jika uji tanda ini sesuai maka daerah
penyelesaiannya ada dibawah garis, begitu sebaliknya jika uji tanda ini tidak sesuai maka
daerah penyelesaiannya ada diatas garis. Maka dari fungsi kendala(1) ini diperoleh:
2x+y 4
2 .0+1 . 0 4
04

Karena uji tanda ini sesuai maka daerah penyelesaiannya ada dibawah garis.
(dokumen Pribadi)
Untuk fungsi kendala(2):
x+2 y 5
x
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29

5
2

Sehingga didapat koordinat (0 ,

5
) dan (5,0) dan dengan koordinat ini kita dapat
2

menggambarkan daerah pembatas. Selanjutnya tentukan daerah penyelesaian:


Sama halnya dengan fungsi kendala(1), kita ambil titik (0,0) untuk menguji tanda,
maka diperoleh :
x+2 y 5
1. 0+2 . 0 5
0 5
Karena uji tanda ini sesuai maka daerah penyelesaiannya ada dibawah garis.
Setelah itu kita tentukan titik potong antara fungsi kendala(1) dan fungsi kendala(2) :
Pertama menggunakan metode eleminasi:
2 x + y =4

4 x +2 y=8
x+ 2 y =5 1
1 x +2 y=5

3 x=3
x=1
Lalu subtitusikan nilai x

ke fungsi kendala(1), maka diperoleh:

2 .1+ y=4
y=42

y=2

Jadi titik potong yang diperoleh adalah (1 ,2) .


(dokumen pribadi)
Gambar grafiknya sebagai berikut:

30
30
30
30
30
30
30
30
30
30

v
Grafik Contoh 1.1
(Dokumen Pribadi)
b; Penyelesaian Optimum dengan Uji Titik Pojok
Dalam masalah PL yang diselesaikn dengan metode grafik, PO dapat diperoleh
dengan cara membandingkan nilai fungsi tujuan yang berkaitan dengan titik-titik
ekstrem dari daerah penyelesaian fisibel.
(Hardi. S, ---: 14)
Dari grafik contoh 1.1 maka diperoleh titik ekstrim daerah penyelesaian
fisibel adalah 0, A, B dan C. Hasil perhitungan nilai fungsi tujuan yang berkaitan
dengan titik-titik ekstrem daerah penyelesaian fisibel terdapat pada tabel berikut:
X

Y
Keterangan

Z maks =500000 x +400000 y


TITIK
0
5
A
2
B

0
2

1.000.000
0

1.000.000
31
31
31
31
31
31
31
31
31
31

C
1
2
1.300.000
Tampak bahwa nilai maksimum sebesar 1.300.000 tercapai apabila

Maksimum
x=1 dan

y=2 .
(Dokumen Pribadi)
c; Penyelesaian Optimum dengan Garis Selidik
Cara lain menentukan nilai optimum fungsi tujuan dengan metode grafik untuk
masalh yang memuat dua variabel ialah dengan menggunakan garis selidik. Garis
z=ax +by

selidik dari masalah program linier dengan fungsi tujuan

adalah

ax +by=k .
Pada suatu masalah program linier dengan daerah penyelesaian fisibel terbatas:
1; Nilai maksimum atau minimum fungsi tujuan selalu ada.
2; Apabila masalah yang dihadapi adalah maksimum, maka garis selidik yang melalui
titik 0(0,0) digeser kekanan, dan titik ekstrim terakhir yang dilalui adalah titik yang
berkaitan dengan penyelesaian optimum.
3; Apabila masalah yang dihadapi adalah minimum, maka titik yang pertama dilalui
garis selidik adalah titik yang berkaitan dengan penyelesaian optimum.
(Hardi. S, ---: 14-15)
Selanjutnya

dari

Z =500000 x +400000 y

contoh

1.1

kita

atau bisa kita tuliskan

mengetahui

fungsi

tujuan

Z =5 x + 4 y . Dari fungsi tujuan

inilah kita dapat menentukan titik koordinat garis selidik. Perhatikan tabel berikut ini !
Z =5 x + 4 y Fungsi Tujuan :
Z

y Nilai

Titik Koordinat

5
5 5
1
(1, 0) dan (0, )
4
4
5
5 10
2
(2, 0) dan (0, )
2
2
15
15 15
3
(3, 0) dan (0, )
4
4
Setelah itu, kita gambarkan garis selidiknya, dari grafik contoh 1.1, sebagai berikut:

32
32
32
32
32
32
32
32
32
32

Grafik garis selidik contoh. 1.1


(Dokumen Pribadi)
Contoh 1.3
Bu Ilyas akan mengadakan acara syukuran dan berencana membuat dua macam kue. Kue
pertama akan membutuhkan 30 ons tepung terigu dan 10 ons tepung beras, sedangkan kue
kedua akan membutuhkan 10 ons tepung terigu dan 20 ons tepung beras. Jumlah tepung
terigu yang tersedia adalah 60 ons dan jumlah tepung beras yang tersedia adalah 40 ons. Jika
tiap resep kue pertama dapat memenuhi kuota untuk 40 orang dan tiap resep kue kedua dapat
memenuhi kuota untuk 10 orang, maka jumlah maksimum orang yang dapat diundang oleh
Bu Ilyas adalah:
(/8695909/Program_Linier_Metode_Grafik)
Jawab:
x = Kue jenis pertama
y= Kue jenis kedua
Jenis Tepung
Terigu
Beras

Kue I
30
10

Kue II
10
20
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33

Tersedia
60
40

Jumlah undangan
40
Z =40 x 1+10 x 2
Fungsi tujuan
:
Fungsi kendala

10

30 x1 +10 x 2 60

10 x1 +20 x 2 40
x1 0
x2 0
Penentuan titik potong fungsi kendala pada sumbu

x dan

30 x+10 y=60 10 x1 +20 y=40


0
2
0
x
x
6
0
2
y
y
Titik
(0, 6)
(2,0)
Titik
(0,2)
Untuk uji tanda, ambil sebarang titik, misal O(0,0), maka:

4
0
(4,0)

30 x+10 y 60
30 .0+ 10 .0 60
04
Karena uji tanda ini sesuai maka daerah penyelesaiannya ada dibawah garis.
Untuk mencari titik potong kedua fungsi kita gunakan eliminasi
30 x+10 y=60
2

60 x+20 y =120
x+ 20 y =40 1
x+ 20 y =40

10

0
50 x=80
8
x=
5
Setelah itu, kita subtitusikan, ke fungsi kendala 1 misalnya:
8
30
+10 y=60
5

()

48+10 y =60

34
34
34
34
34
34
34
34
34
34

10 y=12
y=

6
5

Sehingga diperoleh titik potong antara kedua fungsi kendala pada titik
grafiknya adalah:

Selanjutnya kita tentukan nilai maksimumnya, dengan cara berikut:


a; Uji titik pojok
Z =40 x+ 10 y Fungsi Tujuan :
Nilai

Z Titik Pojok
( 2, 0 )
Z =40 2+10 0=80
A
8 6
,
5 5
8
6
Z =40 +10 =64 +12=76
5
5
B
( 0, 2 )
Z =40 0+10 2=20

( )

35
35
35
35
35
35
35
35
35
35

( 85 , 65 )

, dan

C
( 0, 0 )
Z =40 0+10 0=0
O
Dari hasil uji titik pojok di atas, kita dapatkan bahwa jumlah undangan
maksimum adalah 80 orang, dengan membuat 2 resep kue pertama.
b; Garis selidik
Titik-titik untuk garis selidik:

Z =40 x+10 y Fungsi Tujuan :


Z

y Nila

i
120
2 8 80
40 1 4

Titik Koordinat
3

12

Adapun grafiknya adalah sebagai berikut:

36
36
36
36
36
36
36
36
36
36

(10, 0) dan (0, 40)


(2, 0) dan (0, 8)
(1, 0) dan (0, 4)

v
Dari grafik di atas, didapat titik maksimumnya adalah titik (2, 0), dan nilai maksimumnya
40 2+ 10 0=80 . Sehingga jumlah maksimum undangan adalah 80 orang dengan

membuat 2 resep kue pertama.


(/8695909/Program_Linier_Metode_Grafik)
Contoh 1.4:
Seorang anak diharuskan mengkonsumsi dua jenis tablet setiap hari. Tablet pertama
mengandung 5 unit vitamin A dan 3 unit vitamin B, sedangkan tablet kedua
mengandung 10 unit vitamin A dan 1 unit vitamin B. Dalam satu hari anak tersebut
37
37
37
37
37
37
37
37
37
37

memerlukan 20 unit vitamin A dan 5 unit vitamin B. Jika harga tablet pertama Rp.
400/butir dan tablet kedua Rp. 800/butir, maka pengeluaran minimum untuk pembelian
tablet per hari adalah . . . .
Jawab:
x = Tablet jenis pertama
y = Tablet jenis kedua

Kandungan

Tablet Pertama

Tablet Kedua

5 unit
3 unit
Rp. 400

10 unit
1 unit
Rp. 800

Vitamin A
Vitamin B
Harga
Fungsi tujuan

Z =400 x+ 800 y

Fungsi kendala

5 x+10 y 20

Konsumsi
perhari
20 unit
5 unit

3 x+ y 5

x 0
y0
Penentuan titik potong fungsi kendala pada sumbu
5 x+10 y=20 3 x+ y =5
5
x
x
0
4
3
2
0
y
y
5
, 0 Titik (0, 2)
(4,0)
3

x dan

y
0
5

( )

Titik

(0,5)

Untuk uji tanda, ambil sebarang titik, misal O(0,0), maka:


5 x+10 y 20
5 .0+10.0 20
04

Karena uji tanda ini tidak sesuai maka daerah penyelesaiannya ada diatas garis.
Untuk mencari titik potong kedua fungsi kita gunakan eliminasi
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38

5 x+10 y=20

15 x+30 y=60
3 x+ y =5 5

10

15 x+5 y=25
25 y=35
7
y=
5
Setelah itu, kita subtitusikan, ke fungsi kendala 2 misalnya:

3 x+ y =5
7
3 x+ =5
5
3 x=5

7
5

x=

6
5

Sehingga diperoleh titik potong antara kedua fungsi kendala pada titik
grafiknya adalah:

39
39
39
39
39
39
39
39
39
39

( 65 , 75 )

, dan

Selanjutnya kita tentukan nilai minimumnya, dengan cara berikut:


a; Uji titik pojok
Z =4 00 x 1 +800 x2 Fungsi Tujuan :
Nilai

Z Titik Pojok
( 4, 0 )
Z =400 4+ 800 0=1600
A
6 7
,
5 5
6
7
Z =400 +800 =480+1120=1600
5
5
B
( 0, 5 )
Z =400 0+800 5=4000
C

( )

Dari hasil uji titik pojok di atas, kita dapatkan bahwa pengeluaran minimum
untuk membeli tablet perhari adalah Rp. 1.600,- dengan membeli 4 butir tablet jenis
pertama. Walaupun pada titik potong B juga meraih hasil minimum, akan tetapi
jumlah butirnya tidak utuh, sehingga jika kita ingin membeli tablet tersebut, maka
harus membeli 2 butir tablet pertama dan 2 butir tablet kedua, dengan harga total:
400 2+ 800 2=800+1600=Rp . 2.400,
b; Garis selidik
Titik-titik untuk garis selidik:
Z
i

Z =40 0 x+ 800 y Fungsi Tujuan :


y Nila
Titik Koordinat

2400
4 2 1600
800 2 1

Adapun grafiknya adalah sebagai berikut:


40
40
40
40
40
40
40
40
40
40

(6, 0) dan (0, 3)


(4, 0) dan (0, 2)
(2, 0) dan (0, 1)

Dari garis selidik di atas, kita dapatkan dua titi minimum, yaitu titik (4, 0) dan
titik

( 65 , 75 )

. Akan tetapi, karena kita membutuhkan hasil yang utuh (genap),

maka tidak kita hanya akan menggunakan titik yang utuh, yaitu titik (4, 0). Ini
berarti, dengan membeli 4 butir tablet jenis pertama, maka pengeluaran akan
minimum, sebesar:
400 4+ 800 0=Rp .1.600,

41
41
41
41
41
41
41
41
41
41

Anda mungkin juga menyukai