PROGRAM LINIER
Kelompok I
Ivan Sada Regi
M. Nanda Putra Pratama
Rapy Haryani
Aryati Aprilia
Radha Tania Dewi
Harumi Citra Pertiwi
Elisa Susanti
Elsa Octaviani
4013002
4013026
4013027
4013039
4013019
4013057
4013016
4013015
Dosen Pengampuh :
Donna Ningrum, M.Pd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
(STKIP-PGRI) LUBUKLINGGAU
2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan
taufik dan hidaya Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tujuan
utama dibuatnya makalah ini adalah untuk mamenuhi tugas pada mata kuliah
program linear.
Dalam penulisan makalah ini, kami membahas tentang metode simpleks
dengan rujukan buku bahan ajar program linear karya yetri ningsih ,M.Pd. tahun
2013.
Mudah-mudahan makalah ini dapat memenuhi syarat. Besar harapan kami
kepada pembaca, sekurangnya dapat memberikan kritik dan saran yang
membangun kearah perbaikan makalah ini, sehingga makalah ini menjadi lebih
sempurna.
Lubuklinggau,
Maret 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata pengantar..............................................................................................2
Daftar isi.......................................................................................................3
BAB I: PENDAHULUAN...........................................................................4
A. Latar Belakang.................................................................................4
B. Rumusan masalah............................................................................4
C. Tujuan..............................................................................................5
BAB II: PEMBAHASAN............................................................................6
A.
B.
C.
D.
E.
F.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam matematika terdapat metode untuk mengalokasikan sumber daya
yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan yang optimal. Metode ini adalah
pemrograman linier. Pemograman linier banyak diterapkan dalam masalah
ekonomi, industri, militer, sosial, dan lain-lain.
Pemrograman linear berkaitan dengan penjelasan suatu kasus dalam dunia
nyata sebagai suatu model matematika yang terdiri dari sebuah fungsi tujuan linier
dengan beberapa kendala linier. Pemrograman linier meliputi perencanaan
aktivitas untuk mendapatkan hasil optimal, yaitu sebuah hasil yang mencapai
tujuan terbaik (menurut model matematika) diantara semua kemungkinan
alternatif yang ada.
Karateristik-karakteristik pada pemrograman linier adalah: fungsi tujuan
(untuk memaksimumkan atau meminimumkan sesuatu), fungsi pembatas yang
membatasi tingkatan pencapaian tujuan, adanya beberapa alternatif tindakan yang
bisa dipilih, fungsi tujuan dan kendala dalam permasalahan diekspresikan dalam
bentuk persamaan atau pertidaksamaan linier.
Metode simpleks adalah suatu metode yang secara sistematis dimulai dari
suatu pemecahan dasar yang dimungkinkan ke pemecahan dasar yang lainnya dan
ini dilakukan tahap demi tahap yang disebut dengan iterasi (dengan jumlah iterasi
yang terbatas) sehingga pada akhirnya akan tercapai suatu pemecahan dasar yang
optimum dan setiap langkah menghasilkan suatu nilai dari fungsi tujuan yang
selalu lebih optimal atau sama dari langkah-langkah sebelumnya.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan permasalahan yang dibahas didalam makalah ini, sebagai
berikut:
1. Bagaimana menyelesaikan permasalahan program linier dengan
metode simpleks?
2. Bagaimana menentukan kerangka dasar perhitungan nilai maksimum
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Metode simpleks merupakan salah satu teknik penyelesaian dalam
program linier yang digunakan sebagai teknik pengambilan keputusan dalam
permasalahan yang berhubungan dengan pengalokasian sumber daya secara
optimal. Metode simpleks digunakan untuk mencari nilai optimal dari program
linier yang melibatkan banyak constraint (pembatas) dan banyak variabel (lebih
dari dua variable). Penemuan metode ini merupakan lompatan besar dalam riset
operasi dan digunakan sebagai prosedur penyelesaian dari setiap program
komputer.
Program Linier merupakan metode matematik dalam mengalokasikan
sumber
daya
yang
memaksimumkan
langka
keuntungan
untuk
atau
mencapai
tujuan
meminimumkan
tunggal
biaya.
LP
seperti
(linear
Departemen
Pemotongan
Pelipatan
Pengepakan
6
Ukuran
Kapasitas per-
periode waktu
10,7
5,4
0,7
5,0
10,0
1,0
2,0
4,0
2,0
2705
2210
445
Keuntungan/unit
$10
$15
$20
Variabel
dalam
solusi
Koefisien
fungsi
objektif
Besarnya
variabel
S1
S2
S3
0
0
0
2705
2210
445
Kolom ini
menunjukan
variabel
program,
variabel lain
bernilai nol
10
15
20
S1
S2
S3
10,7
5,4
0,7
5
10
1
2
4
2
1
0
0
0
1
0
0
0
1
Kolom ini
menunjukan
besarnya variabel
dalam program.
identitas
10
15
20
Bilangan di Net evaluation row, dibawah setiap kolom dari badan utama dan identitas
mewakili opportunity cost dari tidak memiliki satu unit dari variabel kolom bersangkutan dalam
solusi. Bilangan tersebut mewakili kemampuan peningkatan dalam fungsi obyektif yang
dihasilkan jika memasukan satu unit dari variabel kolom bersangkutan dalam program.
Progra
m
Keuntunga
n Perunit
Kuantita
s
S1
S2
S3
0
0
0
2705
2210
445
Keterangan:
8
$10
$15
$20
$0
$0
$0
x
10,7
5,4
0,7
y
5
10
1
z
2
4
2
S1
1
0
0
S2
0
1
0
S3
0
0
1
Tabel 4.1
Tabel Program 1
Pro
$10
$15
$20
$0
$0
$0
S1
S2
S3
2705
10.7
2210
5.4
10
445
0.7
Profit
Kuant
Perunit
itas
S2
S3
gra
m
S1
2705
=1352,5
2
2210
=552,5
4
445
=222,5
2
10
Kolom kunci
( variabel masuk )
15
20
Bilangan
kunci
Baris Kunci
( variabel keluar )
Jika dalam net evaluation row masih terdapat bilangan positif, berarti
solusi belum optimal; dan program masih memerlukan perbaikan.
3. Perbaikan Program yang Sedang Berlangsung
3.1 Mengeneli kolom kunci
Tiga bilangan positif (10, 15, 20 ) dalam baris penilaian menunjukkan
besarnya keuntungan jika mengikutsertakan 1 unit x, 1 unit y, dan 1 unit z.
Nilai terbesar 20 terletak dibawah kolom z, maka variabel (produk) z
adalah variabel yang pertama-tama harus diikutsertakan. Kolom inin
disebut kolom kunci.
3.2 Mengenal baris kunci dan bilangan kunci
Setelah ditentukan bahwa variabel (produk) z akan diikutsertakan dalam
program untuk menggantikan salah satu dari variabel (produk) S 1, S2, atau
S3 ; tibul pertanyaan berapa z dapat diikutsertakan tanpa melanggar
persyaratan-persyaratan yang teleh ditetapkan.
10
2705
2
= 1352,5 unit
Barisan S2
2210
4
= 552,5 unit
Barisan S3
445
2
Barisan S1
= 222,5 unit
11
bilangan kunci
Maka, barisan ketiga dalam tabel (barisan
ketiga dari tabel 4.1 (barisan S3) dengan membagi setiap bilangan dengan
2. Barisan baru dari z (tabel program II) adalah:
222,5
0,35
0,5
0,5
Bilanganberkaitan rasiotertentu
Bil.barisbaru = bil.barislamadalambariskuncibersangkutan
S1
2
2
=1
Bil. berkaitan
Rasio tertentu
X
2705
12
( 445 x
bersangkutan
= 2260
= Bil.
10,7
( 0,7
= 10
(1
= 4
(2
= 0
(0
= 1
(0
= 0
(1
= -1
rasio tertentu
x
bersangkutan
2210
( 445 x
= 1320
5,4
( 0,7
= 4
10
(1
= 8
(2
= 0
(0
= 0
(0
= 1
(1
= -2
Profit
Kuan
$ 10
$ 15
$ 20
gra
perunit
titas
13
$0
$0
$0
S1
S2
S3
m
S1
S2
0
0
2260
1320
10
4
4
8
0
0
1
0
0
1
-1
-2
2260/4 = 565
1320/8 =165
20
222,5
0,35
0,5
0,5
222,5 = 445
3,0
5,0
-10
Y tidak ada dalam program.Keuntungan total dari program 11 adalah : 2260 (0) +
1320 (0) + 222,5 (0) = $ 4450
4. Perbaikan Program II
Dalam program II, baris penilaian masih mempunyai dua bilangan
positif, maka program ini belum optimal dan masih memerlukan
perbaikan.Penurunan program III dari program II menggunakan langkahlangkah seperti yang telah dilakukan pada trans- formasi dari program 1
ke program II.
Perhitungan pada tabel 11 menunjukkan bahwa baris S2 merupakan baris
kunci dan variabel (produk) y harus masuk dalam program,karena
memberikan keuntungan tertinggi.Jadi kolom y menjadi kolom kunci
dengan bilangan kunci = 8.
0,5
0,125
-0,25
Untuk baris S1 baru dalam tabel program 111 diturunkan sebagai berikut:
Rasio tertentu = 4/8 = 0,5
Bilangan berkaitan
14
rasiao tertentu
= bilangan baru
bersangakutan
2260
- ( 1320
0,5
1600
10
- (
0,5
- (
0,5
- (
05
- (
05
- (
05
-0,5
-1
- (
-2
05
Perhitungan untuk garis z pada program ke llldapat diturun kan sebagai berikut ;
Rasio tertentu =0,5/8 = 0,0065
Bilangan berkaitan
Bilangan baris lama
rasio tertentu
x
bersangkutan
222,5
-( 1320
00625)
140
0,35
-(4
0,0625)
0,1
0,5
-(8
0,0625)
-(0
0,0625)
-(0
0,0625)
-(1
0,0625)
-0;0625
0,5
-(-2
0,0625
0,0625)
Dari hasil perhitungan di atas diperoleh tabel program ke lll yang secara lengkap
dapat di lihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3
15
Profit
Kuan
gra
perunit
titas
$10
$15
$20
x
8
0,5
0,1
0,5
y
0
1
0
0
Z
0
0
1
0
m
S1
0
1600
y
15
165
z
20
140
Net evolution row
$0
$0
$0
S1
S2
S3
1
0
0
0
-0,5
0,125
-0,062
-0,062
0
-0,25
0,625
-8,75
1600/8=200
165/0,5=330
140/0,1 =1400
0,125
-0,0625
Untuk baris y baru dalam tabel program 1V diturun kan sebagai berikut ;
Rasio tertentu = 0,5/8 = 0,0625
Bil. baris lama
baru
16
[(
)]
)(
Bil. baris
165
0,5
( 8 0,0625 ) =0
( 0 0,0625 )=1
( 0 0,0625 ) =0
( 1 0,0625 )= -0,062
( 0 0,0625 ) =
-0,25
0,1
=0,0125
8
[(
baru
140
0,1
( 8 0,0125 ) =0
( 0 0,0125 ) =0
( 0 0,0125 ) =1
( 1 0,0125 )= -0,012
17
)]
)(
Bil. baris
Profit
Kuan
$10 $15
$20 $0
$0
$0
gram
x
perunit
10
titas
200
x
1
y
0
z
0
S1
0,125
S2
-0,062
S3
0
15
65
-0,062
156
-0,25
20
120
-0,012
-0,056
0,625
1600
=200
8
165
=330
0,5
140
=140
0,1
-0,625
-8,75
18
C. Penemtuan Minimum
Kasus mencari nilai minimum akan dijelaskan dengan sebuah masalah
serupa dengan masalah diet yang sangat terkenal. Marilah kita merumuskan
masalah dimana seseorang memerlukaan sejumlah tertentu dari masing-masing
vitamin setiap harinya.
Vtamin A dan B terdapat dalam dua makanan yang berbeda M1 dan M2.
Jumlah vitamin disetiap makanan dan vitamin yang diperlukan setiap harinya
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel Persiapan Penyusunan Model Matematika
Makanan
Vitamin
A
B
Harga
M1
2
3
M2
4
2
Keperluan
Sehari
40
50
3
2.5
Makanan/Unit
Dalam menunjukkan bahwa 1 M1 mengandung 2 unit vitamin A dan 3
unit vitamin B, serta 1 unit M2 mengandung 4 unit vitamin A dan 2 unit vitamin B.
Keperluan sehari akan vitamin A paling sedikit 40 unit dan vitamin B sejumlah
540 unit. Tujuan kita adalah menentukan jumlah optimal dari makanan M 1 dan M2
sehingga keperluan vitamin seharinya dipenuhi dengan biaya serendah mungkin.
Misalkan bahwa untuk memenuhi tujuan ini dibeli x makanan M 1 dan
sejumlah y dari makanan M2. Secara aljabar masalah inni dapat ditulis sebagi
berikut:
Minimumkan: f = 3x + 2.5y
Syarat
: 2x + 4y 40
3x + 2y 50
x0,y0
Metode simpleks II menangani persyaratan lebih besar atau sama
dengan suatu nilai. Untuk merubah pertidaksamaan menjadi persamaan
memerlukan pengurangan dengan variabel slack. Misalkan sejumlah x dan y
dari vitamin A dan B diperlukan seharinya,maka model matematikanya dapat
ditulis kembali sebagai berikut:
Minimumkan: f = 3x + 2.5y + 0S1 + 0S2
19
Syarat
: 2x + 4y - S1 = 40
3x + 2y S2 = 50
x 0 , y 0 , S1 0 , S2 0
: 2x + 4y - S1 + A1 = 40
3x + 2y S2 + A2 = 50
x 0 , y 0 , S1 0 , S2 0 , A1 0 , A2 0
dan
20
0
1
1
0
dan
0
1
40
50
Biaya
Kuan
2,5
/ Unit
titas
S1
S2
A1
A2
A1
40
-1
40/4=10
A2
50
-1
50/2=25
Baris Penilaian:
3-5 M
5
2
-6 M
0
Variabel keluar
Variabel masuk
Program awal ini melibatkan biaya 90 M yang jelas besar sekali, sehingga
program harus diperbaiki.
1. Perhitungan dari baris penilaian.
21
Biaya
per unit
Kuan
titas
2,5
10
A2
30
Baris penilaian:
Variabel
Keluar
22
3
X
0,5
2
2,
5
Y
S1
S2
A1
A2
-0,25
0,25
10
=20
0,5
0,5
-1
-0,5
30
=13
2
7
2 M
0
4
5 1
M
8 2 M
Variabel Masuk
5 3
+ M
8 2 0
Tabel program II jelas belum optimal karena masih memiliki nilai negatif
dalam baris penilaian. Perbaikan program akan melibatkan pergantian variabel A2
oleh x. Dalam transformasi baris lama ke baris baru dalam program yang telah
diperbaiki kita berpedoman kepada aturan aturan yang telah berlaku, yaitu:
1. Baris kunci dibagi dengan bilangan kunci menghasilkan baris baru.
2. Bil. baris lama (bilang berkaitan dalam baris kunci x rasio
tertentu bersangkutan) Bilangan baris baru
bilanganbaris lama dalam kolom kunci
3. Rasio tertentu =
bilangan kunci
Tabel 5.4
Tabel program III
Pro
gram
Biaya
Kua
peruni
2,5
titas
5
2
15
Baris penilaian
2,5
S1
S2
A1
A2
3
8
1
4
3
8
1
4
1
4
1
2
1
4
1
2
3
16
7
8
3
7
M
16
8
Tabel program III sudah merupakan program optimal, karena baris penilaian
tidak memiliki nilai negatif lagi.
Program optimal ini berkaitan dengan pembelian 15 unit makan M 1 dan
5
2
23
Karakteristik dari masalah program linier dapat dicakup dalam 3 jenis yang
berbeda.
1
Kasus 1:
Jenis ( . ) lebih kecil dari atau sama dengan
Setiap pertidaksamaan kurang dari atau sama dengan diubah menjadi
persamaan dengan menambah variable slack yang tidak negatif dan
memiliki koefesien 0 dalam fungsi objektif.
Contoh:
Maksimumkan: f = 10x + 15y
Syarat
: 4x + 60y . 60
3x + 4y . 80
X 0, y 0
24
kasus 2:
Jenis ( ) lebih besar atau sama dengan
Setiap pertidaksamaan dari jenis lebih besar atau sama dengan diubah
menjadi persamaan dengan mula-mula mengurangi dengan variabel slack
yang tidak negative dan memiliki koefesien onkos 0, kemudian
menambahkan dengan variabel slack tiruan yang tidak negative dan
memiliki koefesien onlos M yang bernilai tak hingga.
Contoh:
Minimunkan: f = 300x + 180y
Syarat
8x + 5y 80
4x + 2y 70
x 0, y 0
Persamaan-persamaan yang diperlukan untuk tabel simpleks adalah:
8x + 5y +1S1 + 0S2 + 1A1 + 0A2 = 80
4x + 2y +0S1 + 1S2 + 0A1 + 1A2 = 70
Fungsi Objektif:
f: 300x + 180y +0S1 + 0S2 + MA1 + MA2
Kasus 3:
Kasus campuran
Masalah yang digolongkan kedala kasus 3 adalah masalah yang memiliki
persamaan disamping pertidaksamaan. Persamaan ditangani dengan
melengkapinya dengan menambahkan variabel slack tiruan yang tidak
negative.
Contoh:
25
Minimumkan: f = 7x + 15y
Syarat
: 2x + 4y 20
5x + 8y = 30
x 0,y0
26
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Langkah-langkah yang dapat di tempuh dalam menentukan solusi
optimal permasahan program linear dengan metode simpleks adalah :
1. Menentukan medel matematika untuk data-data yang terdapat pada
permasalahan program linier
2. Menambahkan dan melakukan pengurangan dengan variabel slack
(S1,S2,S3), sehingga
model
menjadi
persamaan linear
3. Membuat kerangka tabel simpleks, merancang program awal, menguji
ke optimalan yang sedang berlangsung
4. Supaya tidak melanggar syarat yang telah ditetapkan, maka di
tambahkan variabel slack tiruan (A1,A2,A3)
5. Melakukan perbaikan-perbaikan terhadap program yang berlangsung
sampai diperoleh program optimal.
Langkah- langakah yang dilakukan dalam perbaikan program tersebut
adalah:
a. Menetukan kolom kunci, yaitu kolom yang memiliki nilai negatif
terbesar pada baris penilaian.
b. Menentukan baris kunci yaitu baris yang mempunyai bilangan
hasil bagi terkecil (bilangan pada kolom kuantitas dibagi dengan
bilangan negatif pada kolom kunci)
c. Menentukanbilangan kunci, yaitu bialangan yang terdapat pada
persilangan antar kolom kunci dan baris kunci
d. Menurunkan tabel dari tabel program awal ketabel program berikut
nya hasil perbaikan dengan cara:
Melakukan transpormasi baris kunci, yaitu membagi semua
28
DAFTAR PUSTAKA
Ningsih,Yetri.2013.Bahan Ajar Program Linier.Lubuklinggau
29