Anda di halaman 1dari 12

Program Linear 1

BAHAN AJAR

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 3 Parepare


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : X/Ganjil
Program Keahlian : Perhotelan

A. Judul

Program Linear (pertidaksamaan linear dua variabel dan model matematika)


)
B. Kompetensi Inti

KI3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,


prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.

KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan
C. Kompetensi Dasar

3. 4 Menentukan nilai maksimum dan minimum permasalahan kontekstual yang berkaitan


dengan program linear dua variabel
4. 4 Menyajikan penyelesaian masalah kontekstual yang berkaitan dengan program linear
dua variabel

D. Indikator Pencapaian Kompetensi

3.4.1 Menjelaskan konsep sistem pertidaksamaan linear dua variabel


3.4.2 Menentukan daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan linear dua variabel
3.4.3 Menentukan model matematika dari soal cerita (kalimat verbal)
4.4.1 Merancang sebuah permasalahan nyata tentang sistem pertidaksamaan linear dua
variabel

E. Tujuan Pembelaran
3.4.1.1 Menjelaskan konsep sistem pertidaksamaan linear dua variabel dengan benar
3.4.2.1 Menentukan daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan linear dua variabel
Bahan3.4.3.1
Ajar Menentukan
Matematika SMK
model Kelas dari
matematika X soal cerita (kalimat verbal) dengan cermat
4.4.1.1 Menyajikan permasalahan yang berkaitan dengan sistem pertidaksamaan linear dua
variabel
Program Linear 2

F. Uraian Materi
Peta Konsep

1. Persamaan Linear Dua Varibel

Bentuk pertidaksamaan linear dua variabel sama dengan bentuk pertidaksamaan linear satu
variabel, pertidaksamaan linear dua variabel memiliki dua variabel (peubah). Adapun pertidaksamaan
linear satu variabel hanya memiliki satu peubah. Begitu pula dengan persamaan linear dua variabel
sama dengan pertidaksamaan linear dua variabel, hanya saja berbeda dalam tanda ketidaksamaannya.
Pada persamaan linear dua variabel, digunakan tanda hubung “ = ” sedangkan pertidaksamaan linear
dua variabel digunakan tanda hubung “ >, <, ≥, atau ≤ “. Bentuk umum pertidaksamaan linear dua
variabel sama dengan bentuk umum persamaan linear dua variabel. Seperti yang sudah disinggung
sebelumnya, perbedaannya terletak pada tanda ketidaksamaan.
Berikut bentuk umum dari pertidaksamaan linear dua variabel:
ax + by > c
ax + by < c
ax + by ≥ c

Bahan Ajar Matematika SMK Kelas X


Program Linear 3

ax + by ≤ c
Dengan: a = koefisien dari x, a ≠ 0
b = koefisien dari y, b ≠ 0

c = konstanta a, b, dan c anggota bilangan real .

Berikut ini adalah contoh dari kalimat matematikanya:


2x + 3y > 6
4x – y < 9
Definisi: pertidaksamaan linear dua variabel adalah kalimat terbuka
matematika yang memuat dua variabel, dengan masing-masing variabel
berderajat satu dan dihubungkan dengan tanda ketidaksamaan.

2. Grafik pertidaksamaan linear dua variabel

Perhatikan pertidaksamaan berikut!

untuk dan semua bilangan real

Dapatkah anda menentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan di atas?

Langkah
Langkah Penyelesaian
Penyelesaian
Pertidaksamaan
Pertidaksamaan Linear
Linear Dua
Dua variabel
variabel
ubahlah
ubahlah tanda
tandaketidaksamaan
ketidaksamaan dari
dari
pertidaksamaan
pertidaksamaan menjadi
menjadi tanda
tandasama
sama
dengan
dengan(=)
(=)
tentukan
tentukannilai
nilai ketika
ketika nilai
nilai atau
atau sebaliknya
sebaliknya
gambarkan
gambarkan grafiknya
grafiknyayang
yangmenghubungkan
menghubungkan
kedua
keduatitik
titiktersebut
tersebut
arsir
arsir daerah
daerahyang
yang bersesuaian
bersesuaiandengan
dengan tanda
tanda

1) Cari titik saat dan pada saat


Sekarang perhatikan kembali pertidaksamaan untuk dan semua bilangan real

Untuk menentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan tersebut, kita pilih dan yang
memenuhi

jika maka diperoleh sehingga diperoleh titik (0, 3)


jika y = 0, maka diperoleh x = -1 sehingga diperoleh titik (-1, 0)

Bahan Ajar Matematika SMK Kelas X


Program Linear 4

2) Gambar grafik yang menghubungkan kedua titik


Jika kedua titik dihubungkan, maka akan terlihat gambar sebagai berikut:

Dari gambar di atas, terlihat bahwa garis membagi dua daerah yaitu daerah I

(sebelah kiri garis ) dan daerah II (sebelah kanan garis )

3) Arsir daerah yang bersesuaian dengan tanda


Selanjutnya untuk menentukan daerah penyelesaiannya, kita dapat menggunakan titik uji.
 Jika diambil titik uji di (0,0) maka jika disubtitusi ke pertidaksamaan
maka bernilai salah sehingga dapat disimpulkan bahwa daerah yang terletak di
sebelah kanan garis -3x + y = 3 bukan daerah penyelesaian
 Jika diambil titik uji di (-2,2) maka jika disubtitusi ke pertidaksamaan
maka bernilai benar sehingga dapat disimpulkan bahwa daerah yang terletak di
sebelah kiri garis -3x + y = 3 adalah daerah penyelesaian
 Jika diambil titik uji tepat pada garis -3x + y = 3 misalkan diuji di titik (0,3) maka
jika disubtitusi ke pertidaksamaan maka bernilai salah sehingga dapat
disimpulkan bahwa daerah yang terletak pada garis -3x + y = 3 bukan daerah
penyelesaian

Sehingga dapat kita simpulkan bahwa daerah penyelesaian dari pertidaksamaan


adalah daerah yang diarsir seperti ditampilkan pada gambar berikut!

Bahan Ajar Matematika SMK Kelas X


Program Linear 5

3. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel


Sistem pertidaksamaan linear dua variabel adalah sistem pertidaksaman yang
melibatkan dua atau lebih pertidaksamaan linear dua variabel. Daerah penyelesaian dari
sistem pertidaksamaan linear dua varibel merupakan daerah yang memenuhi semua
pertidaksamaan yang ada dalam sistem.
Langkah-langkah menentukan daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua
variabel yaitu sebagai berikut.
a. Menggambar setiap garis dari setiap pertidaksamaan linear dua variabel yang diberikan
dalam sistem pertidaksamaan linear dua variabel.
b. Menggunakan salah satu titik uji untuk menentukan daerah yang memenuhi setiap
pertidaksamaan linear dua variabel. Menggunakan arsiran berbeda untuk setiap daerah
yang memenuhi pertidaksamaan berbeda.
c. Menentukan daerah yang memenuhi sistem pertidaksamaan linear, yaitu irisan dari daerah
yang memenuhi pertidaksamaan linear dua variabel pada langkah (b).

4. Model Matematika
Permasalahan yang Anda hadapi dalam kehidupan sehari-hari adalah masalah nyata,
bukan masalah yang langsung berbentuk angka ataupun hitungan-hitungan matematika.
Masalah nyata yang akan Anda selesaikan ataupun dicari solusinya, dapat Anda temukan
dalam berbagai bidang. Misalnya, dalam menjalani proses produksi pada suatu perusahaan,
pastilah tersedia bahan baku, tenaga kerja, mesin, dan sarana produksi lainnya. Seorang
pengusaha harus memperhitungkan semua faktor yang ada supaya perusahaannya dapat
meminimumkan biaya produksi dan memaksimumkan keuntungan yang diperoleh. Program
linear dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Akan tetapi, masalah-
masalah tersebut terlebih dahulu harus diterjemahkan ke dalam bahasa matematika sampai ke
tingkat yang paling sederhana. Proses menterjemahkan masalah nyata ke dalam bahasa
matematika dinamakan pemodelan matematika. Bagan proses pemodelan matematika dapat
digambarkan sebagai berikut.

Bahan Ajar Matematika SMK Kelas X


Program Linear 6

Sumber: Geri Achmadi, 2008 Hal.12

Defenisi:
Model matematika adalah suatu bentuk interpretasi manusia dalam
menerjemahkan atau merumuskan persoalan-persoalan yang ada
ke bentuk matematika sehingga persoalan itu dapat diselesaikan
secara matematis. (Henrynugroho, 2015 (Hal.42)).

Sebenarnya proses pemodelan matematika sudah pernah kalian pelajari sebelumnya ketika
kalian belajar tentang sistem persamaan linear dan pertidaksamaan linear. Untuk mengingat kembali
dan lebih memahami tentang dasar-dasar membuat model matematika, mari perhatikan pemodelan
matematika dari contoh masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel berikut:

Seorang pelamar disebuah perhotelan dinyatakan diterima


bekerja jika memenuhi syarat-syarat jumlah hasil tes potensi
akademik (TPA) dan keahlian tidak boleh kurang dari 14 dan nilai
TPA tidak boleh kurang dari 6, serta nilai tes keahlian tidak boleh
kuran dari 6,5 . Buatlah model matematika dari permasalahan
tersebut!
Jawab:
Misalkan nilai tes potensi akademik = dan nilai tes keahlian = ,
Dari syarat pertama diperoleh hubungan x + y ≥ …
Dari syarat kedua diperoleh hubungan … ≥ 6
Dari syarat ketiga diperoleh hubungan … ≥ …..
Jadi model matematika untuk menentukan seorang pelamar
dinyatakan diterima bekerja adalah
x + y ≥ 14
…≥6
… ≥ ….
Model matematika yang tepat yang bisa digunakan untuk menemukan solusi pada
masalah program linear sangat bergantung pada proses mengasosiasi masalah yang diberikan.
Oleh karena itu, dibutuhkan langkah-langkah yang sistematis untuk bisa memodelkan
masalah program linear. Langkah-langkah dalam memodelkan masalah program linear inilah

Bahan Ajar Matematika SMK Kelas X


Program Linear 7

yang harus kalian kontruksi dalam proses pembelajaran. Sebab, ada beberapa alternatif urutan
langkah demi langkah yang dapat kalian lakukan dalam memodelkan masalah program linear.
Selanjutnya mari kita identifikasi komponen-komponen yang terdapat pada model
matematika dari sebuah masalah program linear. Setiap orang yang hendak mencapai tujuan,
pasti memiliki kendala-kendala yang berkaitan dengan tujuan tersebut. Misalnya, seorang
petani ingin memanen padinya sebanyak-banyak, tetapi kendala cuaca dan hama terkadang
tidak dengan mudah dapat diatasi. Seorang pedagang ingin memperoleh keuntungan sebesar-
besarnya tetapi terkendala dengan biaya produksi atau biaya pengangkutan atau biaya
perawatan yang besar.
Dalam program linear, batasan-batasan (kendala-kendala) yang terdapat dalam
masalah kontekstual inilah yang diterjemahkan terlebih dahulu ke dalam bentuk perumusan
matematika yang berbentuk pertidaksaamn linear. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai
sebesar-besarnya dengan memaksimumkan produksi ataupun meminimumkan dampak dari
kendala disebut fungsi tujuan.
Oleh karena itu, secara umum Geri Achmadi (2008) membuat kesimpulan sebagai
berikut:

G. Contoh Soal dan Latihan


1. Contoh Soal

perhatikan kembali pertidaksamaan x + 2y < 4


jika diuji di titikContoh 1: x + 2y < 4
(0,0) maka
Tentukan penyelesaian
0 + 2(0) <4 dari pertidaksamaan x + 2y < 4?
Penyelesaian: 0 <4 dan bernilai benar
Jika diuji dipersamaan
Perhatikan titik (5,0) garis
makaxx++2y2y=<4 4

Jika x = 0 maka (0) 5+ +2y2(0)


= 4< 4
5<4 dan bernilai salah
2y = 4
Sehingga dapat disimpukan bahwa daerah penyelesaian dari pertidaksamaan x + 2y < 4
y=2
adalah daerah yang berada di sebelah kiri garis x + 2y = 4
sehingga diperoleh titik potong terhadap sumbu y adalah (0,2)
jika y = 0 maka x + 2(0) = 4
x+0 =4
x =4
sehingga diperoleh titik potong terhadap sumbu x adalah (4,0)
berikut adalah grafik yang menghubungkan titik (0,2) dan (4,0)

Bahan Ajar Matematika SMK Kelas X


Program Linear 8

Contoh 2:
Motor Rian hanya bisa membawa beban kurang dari 24 kg. Satu
karung baju mempunyai berat sebesar 3 kg dan satu karung celana
mempunyai berat sebesar 2 kg. Tentukan daerah penyelesaian dari
jumlah karung baju dan celana yang dapat ia bawa?

Bahan Ajar Matematika SMK Kelas X


Program Linear 9

Penyelesaian:.
Misalkan
Banyaknya baju dalam satuan karung adalah x
Perhatikan kembali pertidaksamaan
Banyaknya celana dalam satuan karung adalah y
Jika diuji di titik (0,0) maka 3x + 2y < 24
Maka dari soal di atas dapat dibuatkan model matematika sebagai berikut
3(0) + 2(0) < 24
3x + 2y 24 dengan x dan y adalah bilangan real tak negatif sehingga bisa juga
0 < 24 dan bernilai benar
dituliskan , dan .
Jika diuji di titik (10,10) maka 3x + 2y < 24
Perhatikan persamaan 3x + 2y = 24
3(10) + 2(10) < 24
Titik potong terhadap sumbu x berarti y = 0
30 + 20 < 24
3x + 2y = 24
50 < 24 dan bernilai salah
3x + 2(0) = 24
Sehingga dapat disimpukan bahwa daerah penyelesaian dari pertidaksamaan adalah
daerah3x = 24
yang berada di sebelah kiri garis 3x + 2y = 24
x = 8, sehingga diperoleh titik potong terhadap sumbu x adalah (8,0)
Titik potong terhadap sumbu y berarti x = 0, maka
3x + 2y = 24
Jadi, banyaknya
3(0) + 2y =karung
24 baju dan celana yang dapat dibawa oleh Rian adalah berada
pada batasan garis 3x + 2y = 24 antara lain jumlah karung baju kurang dari 8 karung
dengan catatan2y tidak
= 24 ada karung celana yang dibawa oleh Rian, atau jumlah karung
celana kurang dari 12 karung dengan catatan tidak ada karung baju yang dibawa oleh
Rian. y = 12, sehingga diperoleh titik potong terhadap sumbu y adalah (0,12)
Berikut adalah grafik yang menghubungkan titik (8,0) dan (0,12)

Bahan Ajar Matematika SMK Kelas X


Program Linear 10

>>Ayo Berlatih…<<
1. Tentukan penyelesaian dari pertidaksamaan ?
2. Sebuah toko menjual 2 jenis roti dengan harga masing-masing Rp 6.000,- dan Rp
8.000,-. Ani memiliki uang Rp 100.000,- dan ingin membeli roti tersebut.
Tentukan daerah penyelesaian jumlah roti yang dapat dibeli Ani dengan uang
yang dimilikinya?

2. Latihan

Bahan Ajar Matematika SMK Kelas X


Program Linear 11

H. Daftar Pustaka
Manullang, Sudianto. 2017. Buku Guru Matematika SMA Kelas XII. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Noormandiri. 2017. Matematika SMA Kelas XI Kelompok Wajib. Jakarta: Erlangga.
Simangunsang, Wilson. 2017. PKS Matematika Kelas XI SMA/MAWajib. Jakarta:
Gematama

Bahan Ajar Matematika SMK Kelas X


Program Linear 12

I. Kunci Jawaban Latihan Soal

1.

2.

Jadi, banyaknya roti yang dapat dibeli Ani adalah berada pada batasan garis 3x + 4y
= 50 antara lain jumlah roti jenis I yang dapat dibeli Ani tidak lebih dari 16 biji
dengan catatan tidak ada roti jenis II yang dibelinya, atau jumlah roti jenis II yang
dapat dibeli Ani tidak lebih dari 12 biji dengan catatan tidak ada roti jenis II yang beli
Ani

Bahan Ajar Matematika SMK Kelas X

Anda mungkin juga menyukai