BAHAN AJAR
A. Judul
KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan
C. Kompetensi Dasar
E. Tujuan Pembelaran
3.4.1.1 Menjelaskan konsep sistem pertidaksamaan linear dua variabel dengan benar
3.4.2.1 Menentukan daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan linear dua variabel
Bahan3.4.3.1
Ajar Menentukan
Matematika SMK
model Kelas dari
matematika X soal cerita (kalimat verbal) dengan cermat
4.4.1.1 Menyajikan permasalahan yang berkaitan dengan sistem pertidaksamaan linear dua
variabel
Program Linear 2
F. Uraian Materi
Peta Konsep
Bentuk pertidaksamaan linear dua variabel sama dengan bentuk pertidaksamaan linear satu
variabel, pertidaksamaan linear dua variabel memiliki dua variabel (peubah). Adapun pertidaksamaan
linear satu variabel hanya memiliki satu peubah. Begitu pula dengan persamaan linear dua variabel
sama dengan pertidaksamaan linear dua variabel, hanya saja berbeda dalam tanda ketidaksamaannya.
Pada persamaan linear dua variabel, digunakan tanda hubung “ = ” sedangkan pertidaksamaan linear
dua variabel digunakan tanda hubung “ >, <, ≥, atau ≤ “. Bentuk umum pertidaksamaan linear dua
variabel sama dengan bentuk umum persamaan linear dua variabel. Seperti yang sudah disinggung
sebelumnya, perbedaannya terletak pada tanda ketidaksamaan.
Berikut bentuk umum dari pertidaksamaan linear dua variabel:
ax + by > c
ax + by < c
ax + by ≥ c
ax + by ≤ c
Dengan: a = koefisien dari x, a ≠ 0
b = koefisien dari y, b ≠ 0
Langkah
Langkah Penyelesaian
Penyelesaian
Pertidaksamaan
Pertidaksamaan Linear
Linear Dua
Dua variabel
variabel
ubahlah
ubahlah tanda
tandaketidaksamaan
ketidaksamaan dari
dari
pertidaksamaan
pertidaksamaan menjadi
menjadi tanda
tandasama
sama
dengan
dengan(=)
(=)
tentukan
tentukannilai
nilai ketika
ketika nilai
nilai atau
atau sebaliknya
sebaliknya
gambarkan
gambarkan grafiknya
grafiknyayang
yangmenghubungkan
menghubungkan
kedua
keduatitik
titiktersebut
tersebut
arsir
arsir daerah
daerahyang
yang bersesuaian
bersesuaiandengan
dengan tanda
tanda
Untuk menentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan tersebut, kita pilih dan yang
memenuhi
Dari gambar di atas, terlihat bahwa garis membagi dua daerah yaitu daerah I
4. Model Matematika
Permasalahan yang Anda hadapi dalam kehidupan sehari-hari adalah masalah nyata,
bukan masalah yang langsung berbentuk angka ataupun hitungan-hitungan matematika.
Masalah nyata yang akan Anda selesaikan ataupun dicari solusinya, dapat Anda temukan
dalam berbagai bidang. Misalnya, dalam menjalani proses produksi pada suatu perusahaan,
pastilah tersedia bahan baku, tenaga kerja, mesin, dan sarana produksi lainnya. Seorang
pengusaha harus memperhitungkan semua faktor yang ada supaya perusahaannya dapat
meminimumkan biaya produksi dan memaksimumkan keuntungan yang diperoleh. Program
linear dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Akan tetapi, masalah-
masalah tersebut terlebih dahulu harus diterjemahkan ke dalam bahasa matematika sampai ke
tingkat yang paling sederhana. Proses menterjemahkan masalah nyata ke dalam bahasa
matematika dinamakan pemodelan matematika. Bagan proses pemodelan matematika dapat
digambarkan sebagai berikut.
Defenisi:
Model matematika adalah suatu bentuk interpretasi manusia dalam
menerjemahkan atau merumuskan persoalan-persoalan yang ada
ke bentuk matematika sehingga persoalan itu dapat diselesaikan
secara matematis. (Henrynugroho, 2015 (Hal.42)).
Sebenarnya proses pemodelan matematika sudah pernah kalian pelajari sebelumnya ketika
kalian belajar tentang sistem persamaan linear dan pertidaksamaan linear. Untuk mengingat kembali
dan lebih memahami tentang dasar-dasar membuat model matematika, mari perhatikan pemodelan
matematika dari contoh masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel berikut:
yang harus kalian kontruksi dalam proses pembelajaran. Sebab, ada beberapa alternatif urutan
langkah demi langkah yang dapat kalian lakukan dalam memodelkan masalah program linear.
Selanjutnya mari kita identifikasi komponen-komponen yang terdapat pada model
matematika dari sebuah masalah program linear. Setiap orang yang hendak mencapai tujuan,
pasti memiliki kendala-kendala yang berkaitan dengan tujuan tersebut. Misalnya, seorang
petani ingin memanen padinya sebanyak-banyak, tetapi kendala cuaca dan hama terkadang
tidak dengan mudah dapat diatasi. Seorang pedagang ingin memperoleh keuntungan sebesar-
besarnya tetapi terkendala dengan biaya produksi atau biaya pengangkutan atau biaya
perawatan yang besar.
Dalam program linear, batasan-batasan (kendala-kendala) yang terdapat dalam
masalah kontekstual inilah yang diterjemahkan terlebih dahulu ke dalam bentuk perumusan
matematika yang berbentuk pertidaksaamn linear. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai
sebesar-besarnya dengan memaksimumkan produksi ataupun meminimumkan dampak dari
kendala disebut fungsi tujuan.
Oleh karena itu, secara umum Geri Achmadi (2008) membuat kesimpulan sebagai
berikut:
Contoh 2:
Motor Rian hanya bisa membawa beban kurang dari 24 kg. Satu
karung baju mempunyai berat sebesar 3 kg dan satu karung celana
mempunyai berat sebesar 2 kg. Tentukan daerah penyelesaian dari
jumlah karung baju dan celana yang dapat ia bawa?
Penyelesaian:.
Misalkan
Banyaknya baju dalam satuan karung adalah x
Perhatikan kembali pertidaksamaan
Banyaknya celana dalam satuan karung adalah y
Jika diuji di titik (0,0) maka 3x + 2y < 24
Maka dari soal di atas dapat dibuatkan model matematika sebagai berikut
3(0) + 2(0) < 24
3x + 2y 24 dengan x dan y adalah bilangan real tak negatif sehingga bisa juga
0 < 24 dan bernilai benar
dituliskan , dan .
Jika diuji di titik (10,10) maka 3x + 2y < 24
Perhatikan persamaan 3x + 2y = 24
3(10) + 2(10) < 24
Titik potong terhadap sumbu x berarti y = 0
30 + 20 < 24
3x + 2y = 24
50 < 24 dan bernilai salah
3x + 2(0) = 24
Sehingga dapat disimpukan bahwa daerah penyelesaian dari pertidaksamaan adalah
daerah3x = 24
yang berada di sebelah kiri garis 3x + 2y = 24
x = 8, sehingga diperoleh titik potong terhadap sumbu x adalah (8,0)
Titik potong terhadap sumbu y berarti x = 0, maka
3x + 2y = 24
Jadi, banyaknya
3(0) + 2y =karung
24 baju dan celana yang dapat dibawa oleh Rian adalah berada
pada batasan garis 3x + 2y = 24 antara lain jumlah karung baju kurang dari 8 karung
dengan catatan2y tidak
= 24 ada karung celana yang dibawa oleh Rian, atau jumlah karung
celana kurang dari 12 karung dengan catatan tidak ada karung baju yang dibawa oleh
Rian. y = 12, sehingga diperoleh titik potong terhadap sumbu y adalah (0,12)
Berikut adalah grafik yang menghubungkan titik (8,0) dan (0,12)
>>Ayo Berlatih…<<
1. Tentukan penyelesaian dari pertidaksamaan ?
2. Sebuah toko menjual 2 jenis roti dengan harga masing-masing Rp 6.000,- dan Rp
8.000,-. Ani memiliki uang Rp 100.000,- dan ingin membeli roti tersebut.
Tentukan daerah penyelesaian jumlah roti yang dapat dibeli Ani dengan uang
yang dimilikinya?
2. Latihan
H. Daftar Pustaka
Manullang, Sudianto. 2017. Buku Guru Matematika SMA Kelas XII. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Noormandiri. 2017. Matematika SMA Kelas XI Kelompok Wajib. Jakarta: Erlangga.
Simangunsang, Wilson. 2017. PKS Matematika Kelas XI SMA/MAWajib. Jakarta:
Gematama
1.
2.
Jadi, banyaknya roti yang dapat dibeli Ani adalah berada pada batasan garis 3x + 4y
= 50 antara lain jumlah roti jenis I yang dapat dibeli Ani tidak lebih dari 16 biji
dengan catatan tidak ada roti jenis II yang dibelinya, atau jumlah roti jenis II yang
dapat dibeli Ani tidak lebih dari 12 biji dengan catatan tidak ada roti jenis II yang beli
Ani