Anda di halaman 1dari 26

Program linear 

adalah suatu metode penentuan nilai optimum dari


suatu persoalan linear. Nilai optimum (maksimal atau minimum)
diperoleh dari nilai dalam suatu himpunan penyelesaiaan persoalan
linear. Di dalam persoalan linear terdapat fungsi linear yang bisa
disebut sebagai fungsi objektif. 

Persoalan dalam program linear yang masih dinyatakan dalam


kalimat-kalimat pernyataan umum, kemudian diubah kedalam model
matematika. Model matematika merupakan pernyataan yang
menggunakan peubah dan notasi matematika.
MODEL DALAM PROGRAM LINEAR

Fungsi tujuan adalah fungsi yang menggambarkan tujuan/sasaran di dalam Program


linear yang dimaksudkan untuk menentukan nilai optimum dari fungsi tersebut yaitu
nilai maksimal untuk masalah keuntungan dan nilai minimal untuk masalah biaya.

Fungsi pembatas merupakan bentuk penyajian secara


matematika yang diperlukan berkenaan dengan
adanya keterbatasan sumber daya yang tersedia,
misalnya jumlah bahan baku yang terbatas, waktu
kerja, jumlah tenaga kerja, luas gudang persediaan.
METODE
GRAFIK
Metode Program Linier

Adapun metode penyelesaian Program Linear yang dapat


digunakan dalam memperoleh suatu solusi yang optimum,
yaitu:
 Program Linear Satu Tujuan
Metode Grafik
• Metode ini sesuai dengan namanya adalah dengan grafik
untuk penentuan keputusan. Disini seluruh fungsi kendala
digambarkan dalam grafik kemudian keputusan diambil
melalui perhitungan dari fungsi yang digambarkan dalam
grafik tersebut .
• Metode grafik pemakaian adalah terbatas yaitu hanya untuk
dua variable keputusan, jika terdapat lebih dari dua
variabel keputusan maka metode grafik tidak dapat digunakan
tetapi dapat diselesaikan dengan metode Simplek.
Penyelesaian masalah program Linier dengan
menggunakan metode grafis pada umumnya
mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :
a. Merumuskan masalah asli menjadi model
matematika yang sesuai dengan syarat-syarat
yang diperlukan dalam model Program Linier,
yaitu mempunyai fungsi tujuan, fungsi kendala,
syarat ikatan non-negatif.
b. Kendala-kendala yang ada c. Nilai fungsi sasaran (fungsi tujuan)
digambar hingga dapat dihitung di setiap titik sudut daerah
diperoleh daerah
penyelesaian.
penyelesaian (Daerah yang
Memenuhi Kendala
(DMK)/Wilayah d. Dipilih nilai yang sesuai dengan
Kelayakan)/Daerah Fisibel fungsi tujuan (kalau
yang titik-titik sudutnya
memaksimumkan berarti yang
diketahui dengan jelas.
nilainya terbesar dan sebaliknya).
.
e. Jawaban soal asli sudah diperoleh
METODE
SIMPLEKS
Metode Simpleks

Merupakan metode yang umum digunakan untuk menyelesaikan seluruh


problem program linier, baik yang melibatkan dua variabel keputusan maupun
lebih dari dua variabel keputusan.
Metode simpleks pertama kali diperkenalkan oleh George B. Dantzig pada tahun
1947 dan telah diperbaiki oleh beberapa ahli lain.

Metode penyelesaian dari metode simpleks ini melalui perhitungan ulang


(iteration) dimana langkah-langkah perhitungan yang sama diulang-ulang
sebelum solusi optimal diperoleh
Penyelesaian Dengan Metode Simpleks

Syarat :

○ Model program linier ( Canonical


form) harus dirubah dulu kedalam suatu
bentuk umum yang dinamakan ”bentuk
baku” (standard form).
Ciri-ciri dari bentuk baku model program linier

Semua fungsi kendala/pembatas Dapat dituliskan:


berupa persamaan dengan sisi Fungsi tujuan :
kanan non-negatif.
Semua variabel keputusan non- Maks/Min Z = CX
negatif.
Fungsi tujuan dapat Fungsi pembatas :
memaksimumkan maupun AX = b
meminimumkan X>0
Metode dan Tabel Simpleks
1. Setelah fungsi batasan dirubah ke dalam bentuk persamaan (bentuk standar),
maka untuk menyelesaikan masalah program linier dengan metode simpleks
dibutuhkan matriks A yang berisi variabel basis dan variabel non-basis.
2. pada contoh 1, diperoleh matriks A yaitu:

1 2 1 0 
4 3 0 1
 
Langkah-langkah penyelesaian dalam metode simpleks adalah dengan menggunakan
suatu kerangka tabel yang disebut dengan tabel simpleks.
Tabel ini mengatur model ke dalam suatu bentuk yang memungkinkan untuk penerapan
penghitungan matematis menjadi lebih mudah
Contoh bentuk tabel simpleks

cj Variabel 4 5 0 0

Basis Kuantita X1 X2 S1 S2
s
0 S1 40 1 2 1 0
0 S2 120 4 3 0 1
zj 0 0 0 0 0
cj - zj 4 5 0 0
Langkah-langkah metode simpleks
1. Mengubah bentuk batasan model pertidaksamaan menjadi
persamaan.
2. Membentuk tabel awal untuk solusi feasible dasar pada titik orijin
dan menghitung nilai-nilai baris zj dan cj – zj.
3. Menentukan kolom pivot (kolom pemutar) dengan cara memilih
kolom yang memiliki nilai positif terbesar pada baris cj – zj. Kolom
pivot ini digunakan untuk menentukan variabel non-basis yang
akan masuk ke dalam variabel basis.
4. Menentukan baris pivot (baris pemutar) dengan cara membagi
nilai-nilai pada kolom kuantitas dengan nilai-nilai pada kolom
pivot, kemudian memilih baris dengan hasil bagi yang non-negatif
terkecil. Baris pivot ini digunakan untuk menentukan variabel basis
yang akan keluar dari variabel basis.
5. Perpotongan antara kolom pivot dan baris pivot diperoleh nilai
pivot.
6. Mengubah nilai baris pivot yang baru dengan cara :
nilai baris pivot lama
nilai baris pivot baru 
nilai pivot
Sehingga pada tabel baru, nilai pivot menjadi 1
KELEBIHAN
DAN
KEKURANGAN
METODE GRAFIK

Metode ini memiliki kelebihan dan kekurangan.


Kelebihannya yaitu mudah dalam
pengerjaannya, metodenya menggunakan
metode substitusi, dan permasalahan yang
diselesaikannya cukup sederhana.
Sedangkan kekurangan dari metode ini yaitu
hanya dapat menyelesaikan maksimal 2
variabel.
KELEBIHAN
DAN
KEKURANGAN
METODE SIMPLEKS

Kelebihan dari metode ini yaitu dapat


menyelesaikan persoalan program linear
dengan multi variabel. Sedangkan
kekurangannya yaitu pengerjaannya yang
sedikit rumit karena dibutuhkan ketelitian dan
apabila dalam perhitungan manual semakin
rumit, maka dibutuhkan aplikasi
bantuan/software.
Metode
Transportasi
Metode Transportasi merupakan suatu
metode yang dapat digunakan untuk
memecahkan masalah transportasi atau
pengiriman barang atau bahan dari
beberapa sumber,
ke beberapa tempat tujuan dengan prinsip
biaya yang paling minimum. Masing-
masing sumber mempunyai kapasitas
pengiriman tertentu, sedangkan masing-
masing tempat tujuan memiliki batasan-
batasan permintaan (demand) tertentu pula.
Langkah-Langkah metode Transportasi

1. Perumusan masalah
2. Penentuan penyelesaian fisibel awal
3. Test optimasi, jika belum optimal, maka
tingkatkan keoptimalan penyelesaian
4. Realokasi sampai optimal

Ilustra
si :
Penyelesaian fisibel awal digunakan untuk menentukan
penyelesaian awal dalam masalah transportasi

Metode yang biasa digunakan:

Metode sudut Metode Vogel’s


barat laut (North Approximation
West Corner) Metode biaya (VAM)
terendah (Least Cost
Method)

Metode barat laut merupakan metode yang paling mudah, akan tetapi biasanya dibutuhkan
lebih banyak iterasi lagi untuk mencapai penyelesaian optimal dibandingkan dengan
metode Vogel dan biaya terendah.
Metode yang digunakan dalam
mengoptimalkan tabel masalah
transportasi

1. Metode Stepping Stone 2. Metode Modified


(SS) atau batu Distribution (MODI)
loncatan

3. Metode Vogel’s
Approximation
(VAM)
1. Metode Stepping Stone (SS) atau batu loncatan

Metode SS adalah suatu metode yang dapat digunakan untuk


menyelesaikan problem transportasi dengan cara “coba-coba” dan
pedoman alokasinya adalah sudut barat laut (sudut kiri atas) dari tabel
permasalahan dengan menyesuaikan kapasitas pabrik dan kebutuhan atau
permintaan.
2. Metode Modified Distribution (MODI)

Metode MODI merupakan perkembangan dari metode SS. Perbedaannya terletak pada
pelaksanaanya yang lebih cepat dan lebih tepat jika dibandingkan metode SS.
Rumus umum: Ri + kj = Cij
dimana:
Ri : Nilai baris I
kj : Nilai kolom j
Cij : Biaya transport/unit dari sumber (i) ke tujuan (j)
.
Langkah-langkah Metode MODI
1. Menyusun matriks sumber–sumber (baris m) dan tujuan (kolom n).
Pengisian alokasi dilakukan dengan mengikuti prosedur SS, yaitu dimulai
dari sudut barat laut (sudut kiri atas)
2. Mencari nilai-nilai tiap baris dan tiap-tiap kolom (k) dengan
menggunakan rumus umum, yaitu Ri + kj = Cij. Nilai baris pertama diberi
nilai = 0, kemudian dihubungkan dengan segi empat batu yang terisi
alokasi (Stone Square).
3. Menghitung Indeks Perbaikan dengan berpatokan pada segi empat air
yang tidak terisi alokasi (Water Square) dengan persamaan : Cij – Ri – kj.
4. Memilih titik tolak perubahan yang didasarkan pada angka negatif
maksimum
5. Mengulangi langkah b, hingga diperoleh biaya paling optimal.
3. Metode Vogel’s Approximation (VAM)

Metode VAM merupakan pengembangan dari


metode-metode sebelumnya (SS dan MODI),
perbedaannya terlatak pada kemudahan,
kecepatan dan ketepatan perhitungan
Langkah-langkah metode VAM

1. Formulasi masalah
2. Mencari perbedaan-perbedaan antara dua biaya pada kotak minimum dan
urutan minimum berikutnya.
3. Mencari perbedaan terbesar sebuah baris atau kolom
4. Mencari titik tolak alokasi berdasarkan biaya paling minimum pada baris atau
kolom perbedaan terbesar (maksimum)
5. Alokasi pada baris atau kolom dari titik tolak alokasi yang terpilih dan
sisesuaikan dengan jumlah batasan baik kapasitas maupun kebutuhan/ demand
6. Tentukan kembali perbedaan biaya pada langkah kedua (poin 2).

Anda mungkin juga menyukai